Sunday, February 7, 2016

Apel : Pengertian, Sejarah, Aspek Budaya, Produksi dan Kesehatan


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar
_____________________________________________________________________










_________________

Kata Pengantar
_________________

Lewat beberapa link dibawah ini, penulis mengurai mengenai buah, al :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/pisang-abang-dan-kopi-adek-bagi-la-dek.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/02/jagung-pengertian-klasifikasi-sejarah.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/02/jeruk-dan-seluk-beluknya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/02/apel-pengertian-sejarah-aspek-budaya.html

Untuk melengkapinya, berikut info sekitar Apel.

Selamat menyimak...!
___________________________________

Sekilas info tentang Apel
___________________________________


















* Pengertian

Apel adalah jenis buah-buahan, atau buah yang dihasilkan dari pohon
buah apel. Buah apel biasanya berwarna merah kulitnya jika masak dan
(siap dimakan), namun bisa juga kulitnya berwarna hijau atau kuning.
Kulit buahnya agak lembek, daging buahnya keras. Buah ini memiliki
beberapa biji di dalamnya.

Orang mulai pertama kali menanam apel di Asia Tengah. Kini apel berkembang
di banyak daerah di dunia yang suhu udaranya lebih dingin. Nama ilmiah
pohon apel dalam bahasa Latin ialah Malus domestica.

Apel budidaya adalah keturunan dari Malus sieversii asal Asia Tengah,
dengan sebagian genom dari Malus sylvestris (apel hutan/apel liar).

Kebanyakan apel bagus dimakan mentah-mentah (tak dimasak), dan juga digunakan
banyak jenis makanan pesta. Apel dimasak sampai lembek untuk dibuat saus apel.
Apel juga dibuat untuk menjadi minuman sari buah apel.

* Informasi botani

https://www.youtube.com/watch?v=YAUeQHghUUs











 Pohon apel merupakan pohon yang kecil dan berdaun gugur, mencapai ketinggian
3 hingga 12 meter, dengan tajuk yang lebar dan biasanya sangat beranting.
Daun-daunnya berbentuk lonjong dengan panjang 5 – 12 cm dan lebar 3 - 6
centimeter. Bunga apel mekar di musim semi, bersamaan dengan percambahan daun.

Bunganya putih dengan baur merah jambu yang berangsur pudar. Pada bunga,
terdapat lima kelopak, dan mencapai diameter 2.5 hingga 3.5 cm. Buahnya
masak pada musim gugur, dan biasanya berdiameter 5 hingga 9 centimeter.
Inti buah apel memiliki lima gynoecium yang tersusun seperti bintang
lima mata, masing-masing berisi satu hingga tiga biji.

* Leluhur liar

https://www.youtube.com/watch?v=5vB7EjMr6pU










Leluhur liar Malus domestica adalah Malus sieversii yang ditemui hidup
secara liar di pegunungan Asia Tengah, di Kazakhstan, Kirgizstan,
Tajikistan, dan Xinjiang, Tiongkok, dan kemungkinan juga Malus
sylvestris.

* Genom

Pada tahun 2010, sebuah konsorsium pimpinan Italia mengumumkan bahwa
mereka telah menafsirkan seluruh genom apel (varietas Golden Delicious).
Apel memiliki sekitar 57.000 gen, jumlah tertinggi pada genom tumbuhan
yang dikaji sejauh ini dan lebih banyak gen dari genom manusia
(kira-kira 30.000).

* Sejarah












Pusat keragaman genus Malus adalah di Turki timur. Pohon apel mungkin
merupakan tumbuhan awal yang menjadi tanaman pertanian; buah-buahannya
diperbaiki melalui proses seleksi selama ribuan tahun. Iskandar Agung
dihargai karena menemukan tumbuhan apel kerdil di Asia Kecil pada tahun
300 SM.

Apel musim dingin, yang dipetik pada akhir musim gugur dan disimpan dalam
suhu yang sedikit melebihi titik beku, telah menjadi makanan penting di
Asia dan Eropa selama ribuan tahun, dan juga di Argentina dan Amerika
Serikat sejak kedatangan bangsa Eropa.

Apel dibawa masuk ke Amerika Utara bersama kolonis pada abad ke-17.
Pada abad ke-20, proyek irigasi di negeri Washington dilancarkan untuk
memacu pembangunan industri buah bernilai ribuan jutaan dolar, yang
dipelopori oleh spesies apel.[2] Hingga abad ke-20, petani menyimpan
apel dalam bilik-bilik antibeku pada musim dingin untuk mereka jual
sendiri. Transportasi apel segar oleh kereta dan jalan yang terus
berkembang berhasil menghilangkan kebutuhan untuk penyimpanan.

* Aspek budaya










Dalam mitologi Nordik, dewi Iðunn digambarkan dalam prosa Snorra Edda
(karya Snorri Sturluson abad ke-13) sebagai penyedia apel yang memberikan
kemudaan abadi kepada dewa-dewi. Cendekiawan Inggeris, H. R. Ellis Davidson,
mengaitkan apel dengan praktik keagamaan dalam paganisme Jermanik yang
melahirkan agama Nordik.

Ia menunjukkan bahwa keranjang-keranjang berisi apel yang ditemukan di
situs pemakaman kapal Oseberg di Norwegia, dan apel dan biji (Iðunn
dikisahkan berubah menjadi biji dalam Skáldskaparmál) yang ditemukan di
kuburan lama orang Jermanik di Inggris dan benua Eropa, mungkin membawa
arti simbolik, dan biji masih merupakan lambang kesuburan yang penting
di Inggris barat daya.

Davidson memperhatikan hubungan antara apel dan Vanir, suku dewa-dewi
yang dikaitkan dengan kesuburan dalam mitologi Nordik, dengan mengutip
contoh kisah Skírnir (utusan Freyr, dewa Vanir utama) yang menggunakan
sebelas biji "apel emas" untuk memikat Gerðr, seperti yang tertulis
dalam stanza 19 dan 20 Skírnismál. Davidson juga memperhatikan lagi
hubungan antara kesuburan dan apel dalam mitologi Nordik, dalam bab 2
saga Völsunga, ketika dewi Frigg mengirim apel ke Raja Rerir yang berdoa
memohon anak kepada Odin. Utusan Frigg (yang berbentuk burung gagak)
menjatuhkan apel itu di pangkuannya ketika dia duduk di atas gundukan.
Setelah memakan apel itu, permaisuri Rerir hamil selama enam tahun,
lalu melahirkan seorang anak yang bernama Völsung.

Lebih jauh lagi, Davidson menunjuk frasa "Apel Hel" yang digunakan
dalam puisi abad ke-11 buatan skald Thorbiorn Brúnarson. Ia menyatakan
bahwa frasa tersebut mungkin merupakan tanda bahwa apel diduga sebagai
makanan orang mati oleh sang skald. Lebih lagi, Davidson mencatat bahwa
dewi Jermanik Nehalennia kadang-kadang digambarkan dengan apel dan
paralelnya ada pada kisah-kisah Irlandia awal. Ia menyatakan bahwa
sementara penanaman apel di Eropa Utara telah ada semenjak masa
Kekaisaran Romawi dan datang ke Eropa dari Timur Dekat, varietas apel
yang tumbuh di Eropa Utara berbentuk kecil dan terasa pahit. Davidson
menyimpulkan bahwa dalam figur Iðunn, "kita harus memiliki bayangan
kabur mengenai simbol lama: dewi pelindung buah pemberi kehidupan
dari dunia lain."

* Pembiakan apel












Di alam liar, pohon apel tumbuh cukup mudah dari benih. Akan tetapi,
seperti kebanyakan tanaman tahunan, apel biasanya dibiakkan secara
aseksual dengan cara okulasi, karena kecambah apel merupakan sejenis
"heterozigot ekstrem", yaitu tidak mewarisi DNA dari induk untuk
menghasilkan apel baru dengan sifat-sifat induk, dan malah menjadi
berbeda dengan induknya.

Kebanyakan kultivar apel baru memulai siklus hidup sebagai kecambah
yang terjadi secara kebetulan atau dibiakkan dengan menyilangkan
kultivar yang memiliki ciri yang diinginkan.[26] Tumbuhan apel juga
dapat mengalami mutasi genetik pada tiap cabang pohonnya. Beberapa
cabang yang termutasi dapat berkembang menjadi varian yang lebih baik
daripada batang induknya. Beberapa diantaranya bahkan dapat dikatakan
sebagai jenis pohon apel yang baru.

Penanam apel menghasilkan apel yang lebih kuat melalui proses penyilangan.
Misalnya, sejak 1930-an, Excelsior Experiment Station di Universitas
Minnesota telah memperkenalkan kultivar apel kuat penting yang ditanam
secara luas di seluruh negeri Minnesota dan Wisconsin, baik secara
komersial maupun pribadi. Contoh kultivar-kultivar baru itu adalah
Haralson, Wealthy, Honeygold, dan Honeycrisp.

Apel telah diaklimatisasi di Ekuador pada ketinggian yang sangat tinggi.
Di wilayah tersebut, tanaman apel berbuah dua kali per tahun karena
kondisi beriklim sedang sepanjang tahun.

* Penyerbukan

https://www.youtube.com/watch?v=5vB7EjMr6pU










Pohon apel harus diserbukkan silang untuk berbuah. Pada setiap musim
berbunga, petani apel menyediakan polinator untuk mengangkut serbuk
sari, seperti lebah madu.
Lebah Orchard Mason turut digunakan sebagai polinator tambahan dalam
perkebunan apel komersial. Adakalanya, ratu tawon kumbang hadir dalam
perkebunan, namun tidak mengangkut jumlah yang cukup untuk menjadi
polinator yang penting.

Pohon apel terbagi atas empat hingga tujuh kelompok penyerbukan
menurut iklim:

Kelompok A - Berbunga awal musim, 1 hingga 3 Mei di Inggris
(Gravenstein, Red Astrachan)

Kelompok B - 4 hingga 7 Mei (Idared, McIntosh)
Kelompok C - Berbunga tengah musim, 8 hingga 11 Mei (Granny Smith,
Cox's Orange Pippin)

Kelompok D - Berbunga tengah / akhir musim, 12 hingga 15 Mei (Golden
Delicious, Calville Blanc d'hiver)

Kelompok E - Berbunga akhir musim, 16 hingga 18 Mei (Braeburn,
Reinette d'Orléans)

Kelompok F - 19 sampai 23 Mei (Suntan
Kelompok H - 24 hingga 28 Mei (Court-Pendu gemuk)

Satu kultivar dapat diserbukkan oleh kultivar yang kompatibel dari
kelompok yang sama atau dekat dengannya (A dengan A, atau A dengan B,
tetapi bukan A dengan C atau D).

* Pan dan pemetikanematang
https://www.youtube.com/watch?v=YAUeQHghUUs






















Kultivar apel bervariasi dalam hasil dan ukuran pohonnya, walaupun tumbuh
dalam batang bawah yang sama. Ada beberapa kultivar, yang jika dibiarkan
tanpa dipangkas, pohonnya akan tumbuh menjadi sangat besar, sehingga
dapat berbuah lebih banyak, tetapi menyulitkan pemetikan. Pohon yang
matang biasanya mampu berbuah 40–200 kilogram apel setiap tahun. Buah
apel dipetik dengan menggunakan tangga yang dirancang sesuai dengan
dahan pohon. Pohon kerdil dapat berbuah 10–80 kilogram apel setiap tahunnya.

* Penyimpanan

Buah apel untuk tujuan komersial dapat disimpan selama berbulan-bulan
dalam kamar beratmosfer terkontrol untuk menunda dimulainya proses
pematangan yang teraruh oleh etilena. Buah-buah apel biasanya disimpan
dalam ruangan yang memiliki karbon dioksida yang lebih kental dengan
pengembungan udara yang tinggi untuk mencegah peningkatan konsentrasi
etilena serta memperlambat proses pematangan. Buah apel masih melanjutkan
proses pematangan meskipun telah dipetik.[30] Untuk penyimpanan dalam
rumah, kebanyakan jenis apel dapat disimpan selama sekitar dua minggu
bila disimpan di bagian paling dingin dalam kulkas (yaitu di bawah 5 °C).
Ada juga kultivar apel yang lebih tahan lama, seperti Granny Smith dan Fuji.

* Hama dan penyakit

Pohon apel dapat diserang beberapa penyakit jamur dan bakteri, serta
mendapat ancaman dari hama. Kebanyakan perkebunan komersial menjalankan
rencana penyemprotan kimia secara agresif untuk memastikan mutu, kesehatan,
dan hasil panen. Akan tetapi, metode organik semakin disambut baik dalam
manajemen perkebunan karena menggunakan cara yang kurang agresif, sehingga
bahan kimia tidak digunakan karena dikhawatirkan mengancam kesehatan pohon
dalam waktu lama. Metode organik meliputi pendorongan daur pertanian tertentu
atau pembendungan reproduksi kehidupan perusak tertentu. Untuk meredam hama,
petani organik dapat mendorong kehadiran predator alami, daripada harus
membunuh hama terus menerus. Apel organik biasanya memiliki rasa yang sama
dengan apel yang ditanam dengan metode konvensional, tetapi rupanya
tidak semenarik.

Jamur: Bercak kelabu muda muncul pada daun, pucuk dan bunga, biasanya timbul
pada musim semi. Bunganya berubah warna menjadi kuning bak krim dan tidak
berkembang dengan benar. Penyakit ini dapat dirawat dengan cara yang serupa
dengan penumpasan Botrytis; penghilangan kondisi yang menyebabkan penyakit
itu pada mulanya dan pembakaran tanaman yang terinfeksi merupakan tindakan
yang disarankan untuk dilakukan.

Kutu: Ada lima spesies kutu pada pohon apel, yaitu kutu bijian apel, kutu
apel merah, kutu apel, kutu spirea dan kutu apel berbulu. Spesies kutu dapat
dikenali melalui warnanya, musim kehadirannya, dan perbedaan pada kornikel,
yaitu sepasang juluran di bagian belakang kutu. [33] Kutu menggunakan mulut
yang berbentuk seperti jarum untuk menghisap sari tanaman. Spesies kutu
tertentu dalam jumlah yang banyak dapat mengurangi pertumbuhan dan
kesuburan pohon.

Kudis apel: Gejalanya meliputi bercak-bercak berwarna hijau zaitun atau
coklat pada daun.[35] Bercak itu makin lama makin coklat, kemudian kudis
coklat tumbuh pada buah apel.[33] Daun yang berpenyakit gugur lebih awal
dan buahnya semakin ditutupi kudis, lalu merekah kulitnya. Meskipun terdapat
bahan kimia untuk mengatasi kudis, penggunaannya tidak dianjurkan karena
mudah diserap oleh pohon lalu menyebar ke dalam buah.

Beberapa penyakit serius yang dihadapi pohon apel meliputi fire blight
bawaan bakteri; dan penyakit akibat jamur Gymnosporangium Pohon apel
muda juga terancam hama seperti tikus dan rusa yang memakan kulit kayu
yang lembut, terutama pada musim dingin.
Rekor


* Peta persebaran produksi apel sedunia.









Sekurang-kuranya 55 juta ton apel ditanam di seluruh dunia pada tahun 2005,
dengan nilai sekitar $10 miliar. Produsen apel terbesar di dunia, Republik
Rakyat Tiongkok, menghasilkan sekitar 2/5 dari jumlah tersebut.[37] Amerika
Serikat berada jauh di belakang sebagai produsen terbesar kedua, dengan
hanya memproduksi sebanyak 7.5% dari hasil panen dunia.[26]

Di Amerika Serikat, lebih dari 60% apel yang dijual secara komersil ditanam
di negara bagian Washington.[38] Apel yang diimpor dari Selandia Baru dan
wilayah lain menjadi saingan bagi produsen AS.[37]

Kebanyakan apel Australia diproduksi untuk konsumsi dalam negeri. Impor
dari Selandia Baru tidak diperbolehkan karena regulasi karantina penyakit
fireblight sejak tahun 1921.

Eksportir apel terbesar pada tahun 2006 adalah Tiongkok, Chile, Italia, Perancis,
dan Amerika Serikat, sementara importir terbesar pada tahun yang sama adalah
Rusia, Jerman, Britania Raya, dan Belanda.


* Konsumsi oleh manusia

Apel dapat dikalengkan atau dibuat jus. Buah apel digiling untuk memproduksi
sider (non-alkohol dan manis), dan disaring untuk dibuat jus. Apel juga
difermentasi untuk menghasilkan sider (alkoholik dan keras), siderkin, dan
cuka. Melalui distilasi, berbagai minuman beralkohol dapat dibuat, seperti
applejack, Calvados, dan wine apel. Pektin dan minyak biji apel juga dapat dibuat.

Apel merupakan ramuan renting dalam banyak makanan pencuci mulut, seperti pai
apel atau kue apel. Buah ini biasanya dipanggang atau direbus, dan apel juga
dapat dikeringkan dan dimakan atau dibentuk kembali (direndam dalam air,
alkohol atau beberapa cairan lain) untuk penggunaan selanjutnya. Apel Puréed
umumnya dikenal sebagai saus apel. Apel dapat dijadikan sebagai mentega atau
agar-agar. Buah ini juga digunakan dalam hidangan daging.

Di Britania Raya, apel toffee adalah produksi tradisional yang dibuat
dengan melapisi apel dalam toffee panas dan membiarkannya dingin. Bentuk
sejenis di AS adalah apel permen (dibungkus dengan shell keras dari sirup
gula yang dikristalkan), dan apel karamel, dilapisi dengan karamel yang
didinginkan.

Apel dimakan dengan madu pada tahun baru Yahudi (Rosh Hashanah) untuk
melambangkan tahun baru yang manis.Kebu apel mungkin dibuka untuk umum,
sehingga pengunjung dapat memetik apel yang akan mereka beli.

Apel yang diiris menjadi coklat karena terpapar dengan udara akibat konversi
bahan fenolik alami ke melanin karena pemaparan terhadap oksigen. Pemberian
air yang ditambah asam (acidulated water) dapat mencegah efek ini.
Apel gugur

Umumnya, konsumsi apel yang gugur (bukan dipetik) cukup aman, namun terdapat
risiko keracunan makanan jika perkebunannya juga merupakan peternakan hewan
yang dapat mencemari pohon apel dengan membuang tinja, apalagi risikonya makin
tinggi jika apel itu digunakan untuk membuat sider atau jus buatan sendiri
(tanpa pasteurisasi) sehingga menggandakan bakteri E. coli.

Sebaliknya, jika apel itu dimakan mentah tanpa risiko pencemaran dari tinja
hewan, maka aman untuk memakan apel gugur, walaupun sedikit hancur atau
bercacing (apel dapat direndam dalam air yang dibubuh garam untuk membunuh
cacing).Jamur pada buah dapat dilepas dengan merendam buah itu dalam air
yang dibubuh cuka,[43] tetapi jika jamurnya terlalu banyak, maka mungkin
masih ada jamur yang tinggal sehingga menimbulkan masalah kesehatan seperti
reaksi alergi dan masalah pernapasan.
Alergi apel

Sindrom alergi mulut merupakan reaksi alergi yang dialami oleh beberapa orang
karena efek serbuk sari yang tertinggal pada buah apel.[44][45] Karena serbuk
sari itu adalah iritan utamanya, hanya apel mentah yang menyebabkan reaksi alergi,
terutama pada bagian kulitnya. Apel yang dimasak tidak menimbulkan reaksi
alergi karena protein tepung sari diubah betuknya oleh panas sehingga tidak
membahayakan orang yang sensitif kepadanya. Seseorang yang alergi dengan
apel juga dapat menghadapi alergi dengan buah lain dalam famili Rosaceae.

Gejala alergi apel biasanya ringan saja, seperti merasakan iritasi atau bengkak
pada mulut dan bibir, mata berair, hidung berair dan bersin. Barang siapa
yang terlalu sensitif mungkin akan mengalami kaligata, sakit perut dan diare.


* Manfaat mengkonsumsi apel bagi kesehatan







Berdasarkan penelitian, apel bisa mengurangi risiko kanker usus besar, kanker
prostat, dan kanker paru-paru.[46] Dibandingkan dengan buah lainnya dan sayuran,
apel mengandung vitamin C yang tidak seberapa, tetapi kaya dengan senyawa
antioksidan lainnya.[50] Biarpun tidak sebanyak buah lain, namun konten
serabut dalam apel membantu mengontrol pergerakan usus, maka mengurangi
risiko kanker usus besar. Serat apel juga membendung penyakit jantung,
serta mengontrol berat badan[51] dan tingkat kolesterol,karena buah apel
tidak mengandung kolesterol dan mempunyai serat yang mengurangi kolesterol
dengan mencegah reabsorpsi.[48][51]

Terbukti bahwa bahwa apel yang dibiakkan secara in vitro mengandung senyawa
fenol yang dapat mencegah kanker dan menunjuukan aktivitas antioksidan.
Fitokimia fenol yang utama dalam apel adalah kuersetin, epikatekin, dan
prosianidin B2.

Biji apel sedikit beracun karena mengandung sedikit amigdalin, sejenis
glikosida sianogen. Akan tetapi, racun ini tidak cukup berbahaya bagi manusia.


_____________

Penutup
_____________

https://www.youtube.com/watch?v=YAUeQHghUUs




Demikian infonya para kawan seklian...!

...dan...

Selamat malam...!













___________________________________________________________________________
Cat :

http://amzn.to/1VW0ktU
cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork cara membuat link pada gambar
cara membuat link pada gambar cara cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar

No comments:

Post a Comment