Friday, September 5, 2014

Cinta Sejati : Jamal Mirdad dan Lydia Kandow


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Jamal Mirdad dan Lydia Kandow
serta menikmati macam video Musiknya pun memberi pendapat
sedikit mengenai istilah Cinta Sejati dalam tinjauan
agama Islam)
_________________________________________________________











_________________

Kata Pengantar
_________________

Jika anda adalah anda dan anda adalah anda, anda di tahun
80'an adalah anda seorang remaja putra atau putri, maka
anda adalah anda dan anda adalah anda yang menyukai lagu-
lagu dari Jamal Mirdad, maka dapat di pastikan anda adalah
anda dan anda adalah anda yang dapat menyambung syair kalimat
di bawah ini, titik dua (:) :

Malam ini di sini
kita duduk....
saling diam dan
.......................

Ada rasa curiga
.......................
seakan benci
..............

Au tiada menyangka
...................
secepat ini.....


Katakan sejujurnya
.....................
dibalik rindu.....
.................

Mengapa....
semua baru terungkap
.......................


Bukanlah perpisahan
yang akan kutangisi
namun......

Natalia....
.........................
natalia...........
kau membagi cinta....

Musik....!



Para kawan...!

Postingan ini tidaklah mengisi cerita si Jamal Mirdad
dengan si Natalia, tapi si Jamal Mirdad dengan Lydia
Kandow yang mana di tahun akhir 80'an kisah cinta
keduanya cukup menjadi sorotan publik, khususnya para
remaja Nusantara.

Bagaimana kisahnya....?
maka....
Ini kisahnya...!

Selamat menyimak...!
_______________________________

Sekilas tentang Jamal Mirdad
_______________________________


















* Lahir

Jamal Mirdad (lahir di Kudus, Jawa Tengah, 7 Mei 1960;
umur 54 tahun adalah seorang penyanyi senior Indonesia.
Ia juga pernah bermain di beberapa film seperti Ramadan
dan Ramona (beserta istrinya Lydia Kandou).

* Karir Sekarang

Saat ini ia turut terjun dalam dunia politik dengan menjadi
anggota DPR (terpilih) 2009-2014 dari Partai Gerakan
Indonesia Raya.

* Album Pop

Hati Selembut Salju (1981)
Madu dan Racun
Hati Lebur Jadi Debu


Hati Seorang Kawan Baru
Hati Kecil Penuh Janji
Rasa Cinta Bukan Dosa
Antara Aku dan Dia
Hati Seteguh Karang
Jamilah
Julaeha
Mariam Soto
Masih Adakah Cinta
Dibalik Rindu Ada Dusta (Nathalia)
Susan... Bukan Aku Merayu
Amanda
Cinta Anak Kampung
Yang Penting Hepi
Baru Lima Menit
U..Lay..Lay
2012

* Album Dangdut

Madunya Iblis
Suminah
Merasa Hokey
Bujangan
Goyang DPR
Dan lain lain....

Filmografi
AIDS Phobia (1986)
Ranjang Tak Bertuan
Isabella (1990)
Ramadan dan Ramona (1992)
Kun Fayakuun (2008)
Sang Martir (2012)

* Penghargaan dan prestasi

Didahului oleh:
Tio Pakusadewo
Film : Lagu untuk Seruni
(1991) Pemeran Utama Pria Terbaik
(Festival Film Indonesia)
Film : Ramadhan dan Ramona
(1992) Diteruskan oleh:
Tora Sudiro
Film : Arisan!
_______________________________

Sekilas tentang Lydia Kandow
_______________________________
























Lydia Kandou yang bernama lengkap Lydia Ruth Elizabeth Kandou
(lahir di Jakarta, Indonesia, 21 Februari 1963; umur 51 tahun)
adalah seorang aktris Indonesia. Ia sudah berperan dalam dunia
perfilman Indonesia sejak 25 tahun silam.

Biografi

Ia lahir di Jakarta tetapi punya hubungan darah Manado-Belanda.
Kehidupan yang dijalaninya terbilang tidak mulus. Sejak kecil
sering sakit-sakitan, tidak boleh terlalu gembira, tidak boleh
kaget dan terlalu sedih. Akibatnya, ia selalu dipisahkan oleh
ibunya dari kakak-kakaknya dan dilarang bermain dengan saudara-
saudara dan teman-temannya.

Awalnya, ia sedih dan tak mengerti mengapa ibunya bersikap
demikian. Akhirnya dia memahami bahwa apa yang dilakukan ibunya
adalah untuk kebaikannya semata.

Akibat terlalu banyak menyendiri, ia tumbuh menjadi gadis pemalu
dan tampil sederhana dalam bersikap maupun penampilan. Tawaran
menjadi model menjadi terhambat karena sifat yang pemalu tadi.
Kariernya bisa diraih setapak demi setapak terlalui atas usaha
orang-orang yang sabar membinanya.

Ibunya selalu mendukung dan memberikan motivasi kepadanya. Sejak
SMP, Lydia sudah mengenal kebiasaan merokok. Selain, suka makan.
Untuk menjaga kondisi tubuhnya, ia melakukan kegiatan senam dan
berenang. Memasak adalah kegemarannya.

Karier Awal

Film Aladin dan Lampu Wasiat

Bermula sebagai model iklan Sakura Film, ia kemudian bertemu Imam
Tantowi dan diajak mendukung film arahan Has Manan, Wanita Segala
Zaman, produksi Rapi Film. Lewat film ini namanya melejit di saat
usianya belum genap 17 tahun. Permainan aktingnya yang biasa-biasa
saja dinilai produser untuk mengontraknya agar bermain film.

Lydia Kandou kemudian bermain dalam film Melodi Cinta, Bunga-Bunga
SMA, Mahkotaku Hilang, Seindah Rembulan. Ia pun akhirnya bisa
menandatangani kontrak untuk empat sampai tujuh film sekaligus.

Pada awal 1980, Gope Samtani dari Rapi Film memberinya peran
dalam film Aladin dan Lampu Wasiat (Aladin and His Magic Lamp)
yang terkenal itu. Dalam film tersebut, ia bermain bersama Rano
Karno.

Raam Punjabi dari Parkit Film memberi peran di berbagai film,
antara lain; 5 Cewek Jagoan (Five Deadly Angels) dan Perawan Rimba
(Jungle Virgin Force). Film-film yang dilakonkan mampu menempatkannya
menjadi artis terkenal di Indonesia untuk beberapa masa

Filmografi

Mencari Cinta (1979)
Pelajaran Cinta (1979)
Anak-Anak Buangan (1979)
Wanita Segala Zaman (1979)
Seindah Rembulan (1980)
Nostalgia di SMA(1980)
Darna ajaib (1980)
5 Cewek Jagoan (1980)
Bunga-Bunga SMA (1980)
Roman Picisan (1980)
Tempatmu Di Sisiku (1980)
Manis-Manis Sombong (1980)
Nikmatnya Cinta (1980)
Hello Sayang (1980)
Sekuntum Duri (1980)
Masih Adakah Cinta (1980)
Jangan Sakiti Hatinya (1980)
Melodi Cinta (1980)
Bunga Perkawinan (1981)
Dalam Lingkaran Setan (1981)
Perawan-Perawan (1981)
Srigala (1981)
Aladin dan Lampu Wasiat (1982)
Perawan Rimba (1982)
Pokoknya Beres (1983)
Tujuh Wanita dalam Tugas Rahasia (1983)
Maju Kena Mundur Kena (1983)
Untukmu Kuserahkan Segalanya (1983)
Tahu Diri Dong (1984)
Kesempatan dalam Kesempitan (1985)
Kejarlah Daku Kau Kutangkap (1985)
Kau Tercipta Untukku (1985)
Keluarga Markum (1986)
Pengantin Baru (1986)
Memburu Makelar Mayat (1986)
Tirai Perkawinan (1987)
Bendi Keramat (1988)
Siapa Menabur Benci Akan Menuai Bencana (1988)
Cas Cis Cus (1989)
Antri Dong (1990)
Gonta Ganti (1990)
Jangan Bilang Siapa-Siapa (1990)
Kisah Cinta Rojali dan Juleha (1990)
Boneka dari Indiana (1990)
Ramadhan dan Ramona (1992)
Ketika (2005)
Kejarlah Jodoh Kau Kutangkap (2011)
Honeymoon (2013)
Mahkotaku Hilang
Darna Gadis Ajaib
Kepingin Sih Pingin
Johanna

Televisi

Sibuk dengan keluarga dan seiring redupnya perfilman Indonesia,
Lydia lama tidak terdengar kabarnya dalam dunia seni peran.
Baru pada awal tahun 1990-an, ketika era serial komedi di layar
kaca datang, Lidya kembali produktif tampil di layar kaca lewat
sinetron Gara-gara yang tercatat sebagai serial komedi terpanjang
(5 tahun penanyangannya di RCTI) di mana ia bermain dalam 250
episode. Kesuksesan serial ini kemudian diangkat ke layar lebar.

Edwin & Edwina
Wong Cilik
Misteri Bunga Tasbih
Pernikahan Dini
Andini
Tasya
Isi Hatiku
Perempuan Pilihan
Rahasia Perkawinan
Cinta Di Awal 30
Wartel dan Warteg
Akulah Arjuna
Bunga Diujung Matahari
Kau di Atas Aku di Bawah
P
Tuhan Ada Dimana-Mana
Bawang Merah Bawang Putih
Manis dan Sayang
Si Cantik dan Si Buruk Rupa
Cinderella (Apakah Cinta Hanyalah Mimpi?)
Janji Mu Seperti Fajar
Maha Cinta
Apa Ini Cinta
Diva
Nikita
Isabella
Get Married The Series
Saudara Oesman
Catatan Hati Seorang Istri
Kita Nikah Yuk

Prestasi

Nominasi Aktris Terbaik FFI 1984 Untukmu Kuserahkan Segalanya
Nominasi Aktris Terbaik FFI 1986 Kejarlah Daku Kau Kutangkap
Cas Cis Cus (FFI 1990), menghantarkan nama Lydia sebagai nominator
Aktris Terbaik. Di tangan Nyak Abbas Akup akting Lydia berkembang
dengan baik lewat film Kisah Cinta Rojali dan Juleha serta Boneka
dari Indiana (1990) yang membawa nama Lydia menjadi peraih Piala
Citra pada FFI 1991.

Bintang Wanita Berbinar 1991 - Versi Pembaca Tabloid C&R
Piala Citra kedua diraih pada FFI 1992 saat ia membintangi film
Ramadhan dan Ramona. Film ini menjadi film terbaik, Chaerul Umam
menjadi sutradara terbaik, dan Jamal Mirdad aktor terbaik. Rumah
produksi Citra Wiwitan, adalah rumah produksi milik Lydia Kandou
dan Jamal Mirdad.

Aktris Terpuji Festival Film Bandung 1993 - Ramadhan dan Ramona
Pemenang Bintang GIV - Pilihan Pemirsa Oktober 1991
Bintang yang Menetas di Tahun 1991 - Versi Tabloid Citra Nopember 1991
Panasonic Award 1992 - Untuk Kategori Bintang Televisi Wanita Terfavorit
dan Bintang Drama Wanita Terfavorit

Cover Favorit Tabloid Buletin Sinetron - Pilihan Pembaca April 1992
Cover Favorit Majalah Star Citra Mei 1992
Artis Favorit - Versi Pemirsa Serenada SCTV Periode Bulan
Maret-Agustus 1993

Artis Favorit - Pilihan Pembaca Tabloid Citra Agustus 1993
Pada tahun 2002 Lydia Kandou terpilih sebagai Aktris (sinetron)
Terpuji di Forum Film Bandung dari sinetron Rahasia Perkawinan.

Lain-lain

Lydia Kandou merupakan pengagum Sophia Loren, Christine Hakim,
Rano Karno, dan Michael Jackson.[butuh rujukan] Suka membaca novel
karya Barbara Cartland. Selain sebagai artis film, ia juga pernah
membintangi beberapa iklan, salah satunya iklan sabun GIV.

Penulisan nama untuk Lydia Kandou ternyata mempunyai ejaan yang
berbeda-beda, Lydia Kandou, Lydia Kandow, Lidya Kandou dan Lidya
Kandow. Namun umumnya lebih banyak menggunakan Lydia Kandou.
_________________________________________________

Sekilas Hubungan Jamal Mirdan dan Lydia Kandow
dalam hubungannya dengan Pernikahan
_________________________________________________



















"Perkawinannya dengan Lydia menimbukan kontroversi karena
keduanya berbeda agama. Anak-anaknya sekarang mengikuti
jejak ayah-ibunya sebagai pemeran yaitu Nana Mirdad dan
Naysila Mirdad.

Pada tanggal 8 Maret 2013, melalui kuasa hukumnya, Lydia
Kandou memasukan gugatan cerai kepada Jamal Mirdad di
Pengadilan Negeri Jakarta Selatan setelah membangun
rumah tangga selama 26 tahun".

Demikian wikipedia menyebutkan.
Dan disebutkan juga :

Pada tahun 1986 Lydia Kandou menikah dengan aktor Jamal Mirdad.
Peristiwa ini menjadi begitu kontroversial, karena perbedaan agama.
Lydia Kandou yang beragama Kristen dan Jamal Mirdad yang beragama
Islam.















Perbedaan agama di antara keduanya tidak menghentikan langkah keduanya
menuju mahligai pernikahan, walaupun UU Perkawinan 1974 pasal 2 ayat 1
menghalangi mereka untuk bersatu secara sah.

Undang-undang tersebut menyatakan : "Perkawinan adalah sah apabila
dilakukan menurut hukum masing-masing agamanya dan kepercayaannya”.
Untuk itu, sebuah perkawinan harus disahkan lebih dulu oleh agama
yang bersangkutan sebelum didaftar ke Kantor Catatan Sipil.

Konsekuensinya, banyak pasangan berbeda agama tidak dapat mendaftarkan
pernikahan mereka di Kantor Catatan Sipil. Karena Undang-undang
tersebut, bagi mereka yang akan menikah namun berbeda agama
melakukannya secara diam-diam maupun menikah di luar negeri.

Namun pasangan Jamal Mirdad dan Lydia Kandou nekad menikah di
Indonesia dan memperjuangkan status mereka mati-matian di Pengadilan
Negeri.


















Peristiwa yang terjadi tahun 1986 tersebut begitu menggemparkan.
Tentangan dan kecaman dari agamawan dan masyarakat menghantam secara
bertubi-tubi pasangan ini. Ketika mereka berdua memang pada saat itu
sedang berada dipuncak karier, liputan berbagai media saat itu
membuat peristiwa pernikahan beda agama ini semakin heboh.

Tetapi setelah melewati perjuangan panjang dan melelahkan dan
didasari cinta yang kuat di antara keduanya, akhirnya dengan
bantuan pengacara, pernikahan mereka disahkan juga oleh pengadilan
pada tahun 1995.

Ibu Lydia adalah salah seorang menentang habis-habisan pernikahan
Lydia yang saat itu berumur 22 tahun dengan Jamal. Karenanya sang
ibu pun pindah dari Jakarta ke Bandung. Lydia tahu bahwa dia
menyakiti hati ibunya, maka dua hari sekali Lydia dan Jamal
menemui ibunya. Namun dalam kunjungan-kunjungan itu Jamal selalu
menunggu di depan rumah.

Selama kurang lebih setahun, Jamal rela bolak-balik Jakarta-Bandung
dan tidur di mobil, sementara Lydia menginap di rumah sang Ibu.
Akhirnya ibu Lydia menjadi luluh juga hatinya.

Suatu hari, Lydia hendak menginap di rumah ibunya, dan tanpa disangka,
sang Ibu menyuruh Lydia mengajak Jamal masuk ke dalam rumah. Saat
diterima, Jamal pun langsung meminta maaf kepada ibu Lydia.

Agama dan orangtua bukan masalah satu-satunya yang dihadapi pasangan
Lydia Kandou dan Jamal Mirdad ini. Masalah beda budaya juga
merupakan masalah yang harus dihadapi keduanya.

Lydia yang berdarah Manado-Belanda dan Jamal yang berdarah Jawa
membuat mereka harus melakukan penyesuaian diri terhadap karakter
dan latar belakang budaya masing-masing. Namun dengan prinsip
perbedaan adalah pelajaran buat mereka yang dianggap berharga
dan istimewa dan dengan kesabaran dan menghormati perbedaan,
pasangan ini dapat melaluinya dengan baik sampai saat ini.

Pada tanggal 8 Maret 2013, melalui kuasa hukumnya, Lydia Kandou
memasukan gugatan cerai kepada Jamal Mirdad di Pengadilan Negeri
Jakarta Selatan setelah membangun rumah tangga selama 26 tahun.

Ditegaskan kemudian oleh Lidya, bahwa penyebab perceraiannya bukan
karena beda agama, tetapi ia tetap belum mau mengungkapkan apa
penyebabnya.

Keluarga



















Dari perkawinan Lydia Kandou dan Jamal Mirdad lahir empat anak.
Mereka adalah Hanna Natasya Maria, Kenang Kana, Naysila Nafulany
Mirdad dan Nathana Ghaza. Nana dan Naysila telah mengikuti jejak
karier orang tuanya. Keduanya bermain dalam sinetron produksi
SinemArt yang ditayangkan stasiun televisi RCTI berjudul Liontin 2.

Tema lagu: Menunggumu digarap Ariel Peterpan dari album Senyawa
yang cerita dan skenarionya digarap Poetri Pranarka dan Alexis
Leirissa. Film televisi ini disutradarai oleh Noto Bagaskoro.

_________________________________________________

Sekilas Hubungan Jamal Mirdad dan Lydia Kandow
dalam hubungannya dengan istilah "Cinta Sejati"
_________________________________________________

Berikut beberapa pernyatan-pernyataan mengenai "Cita Sejati"

dalam bentuk gambar/caption :























Terhadap hal ini mengingat penulis pada kepopuleran mereka
di tahun '80-an, khususnya di mata para pemuda-pemudi di
wilayah Tapsel najolo.

Pada masa itu cukup banyak orang mengukur, "Kecantikan
sejati itu adalah kecantikannya Lydia Kandow".

"Wau....! Najegesan ma anggia gandakmi. Pas songon Lidia
Kandow. Idia dapot hoi...?" tanya seorang kawan pada kawan
separtandaganya.

Tak buragan...!

Terdengar pula kabar bahwa Jamal Mirdan telah menikah dengan
Lydia Kandow. Dan terhadap ini kawan itupun berkomentar,
"Ngak apa-apa itu...! Pernikahan beda agama itu biasa itu,
namanya juga cinta sejati" lanjutnya pula.

Para kawan...!

Sayapun tidak terlalu mengikuti bagaimana perkembangannya
setelah pernikahan, namun pada masa itu, "saya berpikir
bahwa keluarga ini bisa jadi akan bertahan sampai tua"
karena sebegitu hebatnya "Pengorbanan yang mereka perbuat".
hingga agamapun tidak menjadi penghalang.

Kenyataannya...!

Keluarga yang telah dibangun 26 tahun ini goyang juga,
roboh juga hingga gugatan perceraianpun harus di
layangkan.

"Masihkah ada...masihkah ada...
didalam hati mu ini...
getaran cinta...getaran cinta
tumbu seperti dahulu...

Seringku hanyut dalam pesona bayangmu
mungkinkah cinta kita bersatu lagi..."

Kata Jamal Mirdad pada Lydia Kadow, atau mungkin
kata Lydia Kandow pada Jamal Mirdad.

Musik....!


Dan terhadap hal ini penulis jadi berpikir :

*Cinta sejati khusus dalam hubungannya dengan cinta
diantara du sejoli tidak ada. Manusia itu sifatnya berobah-
obah, perasaannyapun sungguh mudah terbolak balik. Begitupun
logikanya tak selalu bisa searah dengan perasaannya".

Dan terhadap hal ini meningatkan penulis pada salah satu firman
Allah Swt yang mengatakan :


“Boleh jadi kamu membenci sesuatu padahal ia amat baik bagimu dan 
boleh jadi pula kamu menyukai sesuatu padahal ia amat buruk bagimu, 
Allah mengetahui sedang kamu tidak mengetahui”
Qs. Al-Baqarah : 216

Juga...!

Cintailah orang yang kau cintai sekedarnya saja; siapa tahu – 
pada suatu hari kelak – ia akan berbalik menjadi orang yang 
kau benci. Dan bencilah orang yang kau benci sekadarnya 
saja; siapa tahu – pada suatu hari kelak – ia akan menjadi 
orang yang kaucintai. Ali bin Abi Thalib.

Juga mengingatan penulis pada pernyataan sang istri yang
mengatakan, "Cinta sejati itu adalah cinta kepada Allah Swt,
Habis perkara" katanya dalam diskusi kecil kami di meja
makan.

Penulis sesunguhnya tidak terlalu setuju, "Karena cinta yang
penulis maksud dalam hubungannya dengan manusia bukan dalam
hubungannya dengan Tuhan"

Tapi rupanya...!

Hidup kita ini juga tak lepas dari campurtangan Tuhan. karena
itu "Cinta Sejati" juga cinta yang mengikuti ajaran-ajaran
Allah Swt.

Karena itu pula...!

* Pernikahan Jamal Mirdad dan Lidia Kandow yang di tahun 80'an
  yang mana banyak para remaja Nusantara menyimbolkan sebagai 
  kekuatan "Cinta Sejati" sesungguhnyalah bukan "Cinta Sejati".



Karena itu pula...!

Siapapun yang menjadi pasangan hidup kita, sesungguhnya patas
kita syukuri, apakah kita menyebutnya sebagai cinta sejati 
atau bukan cinta sejati. Campur tangan Tuhan tak dapat
dipisahkan.






________

Penutup
________

Demikian gambaran ceritanya para kawan...!

Dan jika kalian mau mengambil sesuatu dari kisah cinta Jamal
Mirdad dan Lydia Kandow ini, maka ambil kalianlah. Tentang
cara pengambilannya, yah kalian aturlah.

Yang pasti tak ada yang sempurna dikehidupan ini, tapi kita
semua berusaha untuk lebih sempurna tak terkecuali dibidang
keharmonisan keluarga.

"Idia hatcit anggi so hu ubati...?" kata seorang suami pada
istrinya. Dan sang istripun menunjukkan rasa sakitnya untuk
di ubati.

Dan kemungkinan hasilnya :

a. Anda mengobati dengan cara yang tepat, anda lebih disayangi
b. Anda mengobati dengan cara yang tidak tepat, anda mungkin
   akan dibenci, apalagi kalau tidak di obati.

Jamal Mirdad bisa jadi salah dalam melakukan pengobatan pada
Lydia Kandow, hingga beliau tidak lagi disayangi tapi menjadi
di benci.

Begitupun...!

Benci dan maaf adalah dua hal yang selalu tak bisa dipisahkan
dengan manusia. Allah Swt juga telah menciptakannya perpasangan.

Karena itu...!

"Tentu tak ada salahnya pula berharap agar pada keduanya 
punya rasa maaf, hingga keluarga mereka dapat terbina
keharmonisannya lagi kiarena kata maaf sesungguhnya
obat juga".

Bagamana dengan anda para pembaca
angkolafacebook.blogspot.com...!

"Sudahkah anda mengobati Istri anda dalam setiap rasa
sakitnya dengan cara yang tepat....?"

a. Sudah
b. Belum

Jika sudah berarti anda telah menerapkan salah satu ciri-
ciri "Cinta Sejati".

Bagi penulis angkolafacebook.blogspot.com "Cinta Sejati"
dalam pengertian sempit adalah usaha pengobatan maksimal yang
dilakukan oleh seorang suami atau istri pada pasangan hidupnya
hinga keduanya selalu dalam keadaan horas tondi madingin pir
tondi matogu.


















Selamat malam...!



_____________________________________________________________
Cat :


PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork


No comments:

Post a Comment