Kitenge atau chitenge Zambia Afrika Selatan
Kitenge atau chitenge (pl. vitenge Swahili ; zitenge di Tonga ) adalah sepotong kain Afrika Timur , Afrika Barat dan Afrika Tengah yang mirip dengan sarung , sering dikenakan oleh wanita dan dililitkan di dada atau pinggang, di atas kepala sebagai kerudung , atau sebagai gendongan bayi .
Layang-layang terbuat dari kain warna-warni yang berisi berbagai pola dan desain. Di daerah pesisir Kenya dan di Tanzania, layang-layang sering kali memiliki tulisan Swahili. Tampaknya ada kebingungan dengan Kangas, yang memang membawa teks berbeda dengan kitenges, yang biasanya tidak membawa teks.
Layang-layang mirip dengan kanga dan kikoi , tetapi memiliki kain yang lebih tebal dan bertepi hanya pada sisi yang panjang. Kenya , Uganda , Tanzania , Sudan , Nigeria , Kamerun , Ghana , Senegal , Liberia , Rwanda , dan Republik Demokratik Kongo adalah beberapa negara Afrika tempat kitenge dipakai.
*Zambia
Di Malawi garmen dikenal sebagai chitenje dan di Namibia dan beberapa bagian Zambia disebut chitenge. Mereka terkadang dikenakan oleh pria di sekitar pinggang dalam cuaca panas.
Di Malawi, layang-layang tidak digunakan oleh laki-laki hingga baru-baru ini, ketika presiden mendorong pegawai negeri untuk membeli produk Malawi dengan mengenakan layang-layang pada hari Jumat.
Kitenge berfungsi sebagai pakaian murah dan informal yang sering dihiasi dengan berbagai macam warna, pola, dan bahkan slogan politik .
Pencetakan pada kain dilakukan dengan teknik batik tradisional . Ini dikenal sebagai cetakan lilin dan desainnya sama cerah dan detailnya di sisi depan kain. Saat ini, cetakan lilin dibuat secara komersial dan hampir sepenuhnya dicetak dengan roller dengan sedikit pendarahan warna sampai ke sisi depan.
Banyak dari desain memiliki makna. Berbagai macam desain agama dan politik ditemukan serta pola kesukuan tradisional. Kain ini digunakan sebagai bahan untuk gaun, blus dan juga celana.
Layang-layang dapat digunakan pada kesempatan dan dalam banyak hal baik secara simbolis maupun untuk alasan praktis. Kitenges digunakan dalam pengaturan yang berbeda untuk menyampaikan pesan. Daftar berikut menunjukkan penggunaan kain.
Di Malawi, layang-layang adalah kebiasaan wanita di pemakaman.
Mereka digunakan sebagai gendongan untuk menggendong bayi di punggung ibu. Mereka juga dapat menggendong bayi di depan, terutama saat menyusui.
Kitenges diberikan sebagai hadiah kepada wanita muda.
Mereka terkadang diikat menjadi satu dan digunakan sebagai hiasan di meja makan.
Ketika wanita pergi ke pantai, kitenge sering dililitkan di baju renang untuk kesopanan atau untuk melindungi dari udara dingin.
Layang-layang dapat dibingkai atau digantung di dinding sebagai karya seni batik dekoratif.
Kitenges juga menjadi sangat populer sebagai fashion statement dalam budaya pop perkotaan dengan kaum muda di Afrika. Kitenges tergabung dalam item pakaian seperti hoodies, celana panjang, dan aksesoris seperti tas.
____
Cat : Wikipedia


No comments:
Post a Comment