Tuesday, September 3, 2013

Pelabuhan Bakauni serta Menara Singer dan Pelabuhan Merak serta Jembatan Selat Sunda (Oleh-oleh informasi 5 pulang kampung 1434 H)


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak informasi sekitar Pelabuhan Bakauni dan Merak)
_____________________________________________________________









Seteleh mengurai macam oleh-oleh informasi pulang kampung 1434 H
lewat link :

1. http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/08/silsilah-tarombo-siregar-bagasnagodang.html
2. http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/08/jalan-baru-aek-latong-oleh-oleh.html
3. http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/08/pasar-sipirok-udan-marcampur-lindis.html
4. http://galeri1msad.blogspot.com/2013/07/sejarah-masjid-raya-medan-dalam.html
5. http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/08/citilink-enaknya-kopi-kapal-api-dalam.html

Selanjutnya oleh-oleh ke-6 penulis adalah informasi seputar Pelabuhan Bakauni
serta Menara Singer dan Pelabuhan Merak serta Jembatan Selat Sunda.

Hal ini penulis sampaikan sehubungan dengan penulis lewatinya
pelabuhan ini pada saat pulang kembali ke tano parjalangan di Bogor
pada hari Minggu 25 Agustus 20013.

Semoga memberi manfaat pengetahuan dan selamat menyimak...!
______________________

Sekilas tentang Merak
______________________






















*Hal Pelabuhan Merak

Merak adalah sebuah pelabuhan penyeberangan di Kota Cilegon, Banten
yang menghubungkan Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera yang dipisahkan
oleh (Selat Sunda). Setiap harinya, ratusan perjalanan feri melayani
arus penumpang dan kendaraan dari dan ke Pulau Sumatera melalui
Pelabuhan Bakauheni di Lampung. Rata-rata durasi perjalanan yang
diperlukan antara Merak - Bakauheni atau
sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 2 jam.

*Hal jembatan selat Sunda


penampang melintang Jembatan Selat Sunda



















Jembatan Selat Sunda adalah salah satu proyek besar pembuatan jembatan yang melintasi
Selat Sunda sebagai penghubung antara Pulau Jawa dengan Pulau Sumatera. Proyek ini
dicetuskan pada tahun 1960 dan sekarang akan merupakan bagian dari proyek Asian
Highway Network (Trans Asia Highway dan Trans Asia Railway).

Dana proyek pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) direncanakan berasal dari
pembiayaan konsorsium diperkirakan menelan biaya sekitar 10 miliar dolar AS atau
100 triliun rupiah [2]yang akan dipimpin oleh perusahaan PT Bangungraha Sejahtera
Mulia {BSM).

Menurut rencana panjang JSS ini mencapai panjang keseluruhan 31 kilometer dengan
lebar 60 meter, masing-masing sisi mempunyai 3 lajur untuk kendaraan roda empat dan
lajur ganda untuk kereta api akan mempunyai ketinggian maksimum 70 meter dari
permukaan air.

JSS telah diluncurkan dalam soft launching pada tahun 2007 dan akan dimulai
pembangunannya pada tahun 2010 dan diperkirakan dapat mulai dioperasikan
pada tahun 2020.




















Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Jembatan_Selat_Sunda

__________________________

Sekilas tentang Bakauni
__________________________






















*Hal Pelabuhan Bakauni

Bakauheni adalah sebuah pelabuhan penyeberangan yang terletak di
Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan. Terletak di ujung
selatan dari Jalan Raya Lintas Sumatera, pelabuhan Bakauheni
menghubungkan Sumatera dengan Jawa via perhubungan laut.

Ratusan trip feri penyeberangan dengan 24 buah kapal feri dari
beberapa operator berlayar mengarungi Selat Sunda yang menghubungkan
Bakauheni dengan Merak di Provinsi Banten, Pulau Jawa.

Feri-feri penyeberangan ini terutama melayani jasa penyeberangan
angkutan darat seperti bus-bus penumpang antar kota antar provinsi,
truk-truk barang maupun mobil pribadi.

Rata-rata durasi perjalanan yang diperlukan antara Bakauheni - Merak
atau sebaliknya dengan feri ini adalah sekitar 2 jam.

*Hal Kapal Roro

Kapal ro-ro di Pelabuhan Bakauheni.
Para pengguna tranportasi umum juga dapat menggunakan kapal kecil
untuk mempercepat perjalanan. Waktu tempuh dengan kapal ini sekitar
1 jam. Namun demikian, biaya yang dikeluarkan lebih mahal dan kapal
hanya tersedia dari pagi hingga sore hari ketika ombak tidak besar.

Bakauheni adalah kecamatan di Kabupaten Lampung Selatan, Lampung,
Indonesia. Kecamatan ini adalah pemekaran Kec. Penengahan.
Bakauheni adalah sebuah kota pelabuhan di provinsi Lampung,
tepatnya di ujung selatan Pulau Sumatera. Terletak di ujung selatan
dari Jalan Raya Lintas Sumatera, pelabuhan Bakauheni menghubungkan
Sumatera dengan Jawa lewat perhubungan laut.

*Hal Menara Singer
























Menara Siger adalah menara yang juga menjadi titik nol Sumatra di
selatan. Gubernur Lampung Sjachroedin Z.P. dalam peresmian Menara
Siger, 30 April 2008, menyatakan optimistis Menara Siger akan
mendorong kemajuan Lampung.

Peresmian ini ditandai dengan penekanan sirine, penandatanganan
prasasti, serta penglepasan merpati bersama puluhan duta besar.
Dengan iringan lagu Mars Lampung oleh Korps Musik (Korsik) Pemprov
Lampung, Ny. Truly Sjachroedin menggunting rangkaian melati di pintu
masuk bangunan menara enam lantai tersebut.

Gubernur memasuki menara bersama duta besar Kroatia, Sri Lanka, Jepang,
Palestina, Afghanistan, Singapura, Filipina, keluarga Sultan Banten
dan Sultan Kanoman Cirebon. Peresmian ini juga diwarnai pembukaan stan
seluruh kabupaten/kota.

Gubernur yakin Menara Siger akan mendongkrak pendapatan asli daerah
(PAD) hingga 15%. Angka itu berdasarkan perkiraan jumlah kendaraan
3.500 unit per hari dan 15 juta orang per tahun yang melintasi
Pelabuhan Bakauheni.

Dengan asumsi 15 persen saja singgah ke Menara Siger, maka setiap
tahun akan menghasilkan pendapatan Rp12,5 miliar.

Pendirian Menara Siger mengawali pembangunan Jembatan Selat Sunda
(JSS) —penghubung Bakauheni—Merak. Menara Siger terbangun di atas
bukit sebelah barat Pelabuhan Bakauheni. Bangunan tersebut dilengkapi
dengan sarana informasi mengenai peta wisata seluruh kabupaten/kota
se-Lampung.

Menurut Sjachroedin, Menara Siger bukan monumen masa lalu, tetapi bangunan
masa depan yang akan jadi fenomena masyarakat Lampung.
Posisi strategis Pelabuhan Bakauheni sebagai pintu gerbang Sumatera
diibaratkan sebagai mulut naga yang memuntahkan kurang lebih 80 ribu
ton hasil-hasil pertanian per hari.

Dengan penggunaan teknik ferrocement, Menara Siger dijamin mampu
menahan terpaan angin kencang. Bangunan ini merupakan karya arsitek
asli Lampung, Ir. Hi. Anshori Djausal M.T.

Teknik ferrocement merupakan pengembangan tim arsitek Menara Siger,
dengan menggunakan jaring kawat menyerupai jaring laba-laba.
Pengerjaan lambang siger dan beberapa ornamen tidak menggunakan
cor-coran, namun bagian per bagian dengan tangan. Dengan metode ini,
setiap inci bangunan tahan guncangan dan terpaan angin laut.
Menara Siger kebanggaan masyarakat Lampung tersebut berada di atas
bukit dengan ketinggian 110 meter di atas permukaan laut.

Pembangunan menara sejak tahun 2005 menghabiskan biaya Rp.15 miliar.
Menara Siger adalah simbol Lampung. Ia bukan hanya menjadi ikon
pariwisata, tetapi dapat menjadi ikon dalam segala hal: keagamaan,
seni dan budaya, pendidikan.

Anshori Djausal sebagai perancang mengungkapkan Menara Siger dapat
memancing pengembangan kawasan pintu gerbang Pulau Sumatera. Pasca
peresmian akan masuk investasi Rp100 miliar hingga Rp200 miliar.

Dosen Fakultas Teknik Universitas Lampung ini menambahkan, dalam
setahun sekitar 15 juta – 20 juta orang melintas di Pelabuhan
Bakauheni. Hal tersebut merupakan sebuah potensi bagi promosi
kepariwisataan dan potensi ekonomi.

Menara Siger adalah paduan antara land mark dan pariwisata. Bagi
Anshori, Menara Siger ibarat gadis cantik yang akan memancing setiap
orang untuk melamarnya. Maksudnya, Menara Siger akan menumbuhkan daya
tarik dan magnet bagi setiap orang, termasuk daya tarik investasi.
Secara fisik, Menara Siger dibangun dengan memperhatikan ciri khas
Lampung. Di sekitar tugu dibangun ruang-ruang yang menampilkan budaya
Lampung serta sarana-prasarana pariwisata.

Sebagai tugu di ujung Pulau Sumatera, Menara Siger dilengkapi dengan
tulisan penanda Titik Nol Pulau Sumatera. Menara Siger dengan warna
emas itu dilengkapi ruangan tempat wisatawan melihat Pelabuhan Bakauheni
serta keindahan panorama laut dan alam sekitarnya.

Siger adalah topi adat pengantin wanita Lampung. Menara Siger berupa
bangunan berbentuk mahkota terdiri dari sembilan rangkaian yang
melambangkan sembilan macam bahasa di Lampung. Menara Siger berwarna
kuning dan merah, mewakili warna emas dari topi adat pengantin wanita.

Bangunan ini juga berhiaskan ukiran corak kain tapis khas Lampung.
Bagunan akan berisi data asta gatra, yaitu trigatra mencakup letak
geografis, demografis dan kekayaan sumber daya alam (SDA). Berikutnya
panca gatra, yaitu berisi ideologi dan hankam. Dengan demikian para
turis tidak perlu banyak bertanya.

Payung tiga warna (putih-kuning-merah) menandai puncak menara. Payung
ini sebagai simbol tatanan sosial. Dalam bangunan utama Menara Siger
Prasasti Kayu Are sebagai simbol pohon kehidupan. Menara Siger tidak
hanya berbentuk sebuah fisik bagunan, tetapi mencerminkan budaya
masyarakat dan identitas masyarakat Lampung sesuai dengan filosofi
berpikir dan bertindak sesuai visi dan misi mewujudkan Lampung yang
unggul dan bardaya saing.

Menara Siger sebagai ikon kebanggaan masyarakat Lampung memang tidak
bisa di angap enteng, hal ini di sebabkan hingga saat ini Provinsi
yang menjadi pintu gerbang Pulau Sumatra dan jawa ini baru memiliki
ikon kebanggaan yang berskala nasional.

Sebagai masyarakat Lampung, tentu saja keberadaan menara Siger menjadi
sangat layak dan mutlak di banggakan, menara Siger sangat berpotensi
menjadi asset wisata kelas satu di wilayah lampung untuk menuju Visit
Wilayah Lampung kedepan, kebudayaan lampung dan agar di kenal oleh
tamu tamu dari manca Negara.
___________________________________________

Pengalaman sekilas dan pendapat penulis
___________________________________________








Seperti telah kita ketahui, para penumpang ALS setelah sampai di
Kapal penyeberangan Bakauni - Merak selanjutnya penumpang tersebut
di ijinkan turun untuk melihat-lihat atau duduk-duduk di kapal
yang membawa mobil penumpang tersebut.

Perjalanan ini biasanya kurang lebih 2 jam dan dalam perjalan
dua jam tersebut penulis mengingat, melihat dan merasakan :

1. Betapa kuasanya Ilahi atas ciptaaannya ini ; ada yang namanya
daratan, gunung, langit dan laut. Hal ini mengingatkan penulis
pada firman Allah Swt yang mengatakan :


“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi silih bergantinya malam dan siang
bahtera yg berlayar di laut membawa apa yg berguna bagi manusia dan apa yg Allah
turunkan dari langit berupa air lalu dgn air itu Dia hidupkan bumi setelah matinya
dan Dia sebarkan di bumi itu segala jenis hewan dan pengisaran angin dan awan yg
dikendalikan di antara langit dan bumi; sungguh terdapat tanda-tanda bagi kaum
yg berakal”







Terhadap hal ini situs "Riyanto Blog" lewat alamat
http://blog.re.or.id/tanda-tanda-kebesaran-allah.htm
mengatakan :

Penciptaan bumi. Bumi kita yg indah ini sangat kaya akan ayat-ayat Allah yg sangat
luar biasa. Bahkan sampai era teknologi seperti sekarang ini manusia belum mampu
menyibak tabir misteri semua yg ada di muka bumi ini. Gunung-gunung menjulang
tinggi lautan dan samudera terbentang luas gurun pasir padang rumput ladang-
ladang pertanian dan dataran rendah serta lain-lainnya sangatlah berkesinambungan
dan penuh hikmah dalam penciptaannya. Semua itu Allah peruntukkan bagi manusia.
Maka pantaskah kita ingkar kepada-Nya?


2. Menurut ilmu pengetahuan terpisahnya Puau Sumatra dan Jawa disebabkan
letusan gunung Krakatau sekitar tahun 1416 M. Hal ini diketahui dari pustaka Raja
Parwa.

Melihat kawasan Gunung Krakatau di Selat Sunda, para ahli memperkirakan bahwa
pada masa purba terdapat gunung yang sangat besar di Selat Sunda yang akhirnya
meletus dahsyat yang menyisakan sebuah kaldera (kawah besar) yang disebut
Gunung Krakatau Purba, yang merupakan induk dari Gunung Krakatau yang meletus
pada 1883. Gunung ini disusun dari bebatuan andesitik.

Catatan mengenai letusan Krakatau Purba yang diambil dari sebuah teks Jawa
Kuno yang berjudul Pustaka Raja Parwa yang diperkirakan berasal dari tahun
416 Masehi. Isinya antara lain menyatakan:

“Ada suara guntur yang menggelegar berasal dari Gunung Batuwara. Ada pula
goncangan bumi yang menakutkan, kegelapan total, petir dan kilat. Kemudian
datanglah badai angin dan hujan yang mengerikan dan seluruh badai menggelapkan
seluruh dunia. Sebuah banjir besar datang dari Gunung Batuwara dan mengalir ke
timur menuju Gunung Kamula…. Ketika air menenggelamkannya, pulau Jawa terpisah
menjadi dua, menciptakan pulau Sumatera ”

Tulis situs
http://indonesiatanahairku-indonesia.blogspot.com/2012/07/terpisahnya-
pulau-jawa-dan-sumatra.html
















3. Pada saat melihat dari tengah lautan Menara singer tersebut
   seperti di uraikan diatas memang cukup terlihat.



























4. Pada saat menyeberang Pelabuhan Bakauni ternyata menyediakan
   lima pintu penyeberangan, sehingga keadaannya cukup lancar
   meskipun saat itu mobil dan motor cukup banyak.

5. Pada saat melihat-lihat ke laut, ternyata saat itu ada juga
   kapal sedang menarik Batubara entah darimana dan mau kemana.



















6. Dari jauh saya menatap Jembatan Selat Sunda...?????

























___________

Penutup
___________

Demikian infonya,kiranya pelabuhan bakauni dan pelabuhan Merak ini
lebih maju tukmasa-masa mendatang yang bukan saja dalam menjalankan
fungsinya sebagai penyeberangannya anak parjalang Tapanuli khusunya
tapi juga pelancar roda perekonomian khususnya antara pula Sumatra
dan Jawa. Botima.

Dan sebagai penutup, sebagai tanda cinta, tanda cinta tanah airku.
Berikut lagu "Tanah airku Indonesia" Selamat malam para kawan dan
musik....!


Tanah airku tidak kulupakan
kan terkenang selama hidupku
biarpun saya pergi jauh
tidakkan hilang dari kalbu
tanahku yang kucintai
engakau.....ku...




______________________________________________________
Cat :

PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment