#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
Menyimak info sekitar Wisata Kereta Api Ambarawa)
_____________________________________________________
____________________
Kata Pengantar
____________________
Lewat link :
penulis mengurai mengenai Museum Kereta Api Ambarawa,
sebagai suatu stasiun Kereta Api yang lebih berfungsi
sebagai Museum daripada Stasiun Kereta Api.
Para kawan sekalian...!
Mengerti Cle'an maksud saya...?
Maksud saya, "Stasiun yang dulu itu jadi stasiun untuk
penumpang kereta Api, sekarang menjadi museum.
Meskipun museum...!
Stasiun ini tetap memberangkatkan Kereta Api, tapi tidak
untuk umum seperti pada masa lampau, tapi untuk keperluan
wisata.
Artinya...!
Masih ada Kereta Api yang merupakan bagian dari Koleksi
museum ini yang dapat dijalankan. Karena itu, tak heran
jika kereta api wisata ini adalah bagian dari kegiatan
dari museum tersebut. Hebat bukan...?
Hebat-la itu...!
Siapa bilang tak hebat.
Kereta api yang dijalankan itu, bukan kereta Api Listrik
ataupun kereta api Batubara, justru Kereta Api Kayu.
Pernah Clean melihat Kereta Api Kayu...?
Penulis yakin tidak pernah, paling yang pernah Clean
lihat "Korek Api Kayu Cap Kereta Ap Kayu". Iyakan...?
Nah...!
Berikut kelengkapan infonya....dan...
Selamat menyimak...!
___________________________________________________
Sekilas info tentang Wisata Kereta Api Ambarawa
dalam iringan Animasi Kereta Api No. B 2503
dalam iringan Animasi Kereta Api No. B 2503
___________________________________________________
* Pengertian
Wisata Kereta Api Ambarawa adalah suatu cara berwisata
menggunakan transport Kereta Api Lokomotif yang umumnya
berbahan bakar Kayu.
* Kereta Api Wisata
Ada 3 Kereta Api Lokomotif yang masih aktif atau dapat
dijalankan yaitu B 5112, B 2502 dan B 2503
* Lokomotif Uap (Kayu/Bergerigi) B 2503 (Bahan Animasi)
Adalah lokomotif buatan Maschinenfabrik Esslingen.
* Hanya Tersisa 3
Lokomotif Uap (Kayu/Bergerigi) B 2503 ini sangat unik
dan merupakan salah satu dari tiga yang masih tersisa
di dunia. Dua di antaranya ada di Swiss dan India.
* Jalur Wisata
Kereta Ap ini diberangkatkan dari Museum atau Stasiun
Ambarawa, Jalan Stasiun Nomor 1 Ambarawa, Kabupaten
Semarang, Jawa Tengah
* Tujuan Wisata
1. Ambarawa-Bedono
2. Ambarawa-Tuntang
* Rel Kereta Api Rel Bergerigi
Rel kereta api dengan lebar rel 1.067 mm, menghubungkan
stasiun Magelang dan stasiun Willem I (stasiun Ambarawa)
Rel 1.067 mm menuju Yogyakarta (disebut lintas 'selatan'
meskipun sebenarnya membentang melewati selatan ke barat
melalui Ambarawa) adalah sesuatu yang menarik karena rel
bergigi antara Jambu dan Secang adalah satu-satunya
yang masih beroperasi di Pulau Jawa.
* Pemandangan Wisata
Pemandangan yang dapat dinikmati dari kereta dan
lori Ambarawa-Tuntang pun tak kalah bagusnya.
Kereta ini berangkat dari stasiun menuju Stasiun
Tuntang yang berada sekitar 7 km dari museum. Di
sepanjang jalan dapat dilihat lanskap menawan berupa
sawah dan ladang dengan latar belakang Gunung Ungaran,
Gunung Merbabu, dan Rawa Pening di kejauhan. Kereta
ini sebenarnya sudah ada sejak dulu, tetapi ditutup
pada 1980-an karena prasarana yang rusak.
* Gambaran Aktivitas Kereta Lokomotif masa lampau
dan masa kini
Dahulu, terdapat loko uap kelas E 10 (Esslingen 0-10-0RT),
bernomor E 1060 yang semula dikirimkan ke Sumatera Barat
pada tahun 1960 untuk menarik kereta api batubara, tetapi
kemudian dibawa ke Jawa, dan sebuah lokomotif konvensional
2-6-0T C 1218 yang dihidupkan kembali pada tahun 2006
setelah lama disimpan di Cepu, kemudian direlokasi ke
Ambarawa tahun 2002. Namun, lokomotif E 1060 dipulangkan
kembali ke Sawahlunto sedangkan lokomotif C1218 dibawa
ke Surakarta dijadikan kereta wisata Jaladara.
Baru-baru ini museum mendapat tambahan lokomotif diesel
hidrolik D 30023 yang berasal dari dipo lokomotif Cepu
yang dipindah ke dipo lokomotif Ambarawa pada 6 Oktober
2010. Lokomotif uap B 5112 yang buatan pabrik Hanomag,
telah berhasil dihidupkan kembali setelah 30 tahun mati.
* Gambaran Aktivitas Stasiun Ambarawa masa lampau
Ambarawa awalnya merupakan sebuah kota militer pada
masa Pemerintahan Kolonial Belanda. Raja Willem I
memerintahkan untuk membangun stasiun kereta api baru
yang memungkinkan pemerintah untuk mengangkut tentaranya
ke Semarang. Pada 21 Mei 1873, stasiun kereta api
Ambarawa dibangun di atas tanah seluas 127.500 m².
Pada awalnya dikenal sebagai Stasiun Willem I.
Stasiun ini awalnya menjadi titik pertemuan antara
lebar sepur 1,435 mm (4 ft 8 1/2 in)ke arah Kedungjati
dengan 1,067 mm (3 ft 6 in) ke arah Yogyakarta melalui
Magelang. Hal ini masih bisa terlihat bahwa kedua sisinya
dibangun stasiun kereta api untuk mengakomodasi ukuran
lebar sepur yang berbeda.
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian ...!
Dan jika boleh bersaran pada Pemda Ambarawa ataupun
Jawa Tengah, maka penulis ingin berkata saran:
"Agar wisata Kereta Api Uap Ambarawa ini lebih di
di perhatikan oleh Pemda Ambarawa, apalagi mengigat
sekarang ini Indonesia sedang giat-giatnnya menunjukkan
pesonannya pada Dunia lewat slogan populernya yaitu
"wonderful Indonesia".
Dan Ambarawa itu adalah bagian dari Pesona Indonesia
yang mungkin saja ingin juga dinikmati para wisatawan
asing.
Selamat malam...!
_______________________________________________________________
Cat :
Ambarawa Loko Museum - Java _ The Ambarawa Railway Museum - YouTube_2
No comments:
Post a Comment