#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Waduk atau Bendungan)
__________________________________________________________________
___________________
Kata Pengantar
___________________
Postingan ini adalah pendalman dari link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/03/3-bendungan-terbesar-di-dunia.html
yang mana penulis mengurai mengenai 3 Bendungan Terbaik di Dunia.
Sedangkan, lnk :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2016/03/11-bendungan-terbesar-di-dunia.html
penulis mengurai mengenai 11 Bendungan Besar di Dunia.
Bagiaman dengan Waduk...?
Berikut infonya dan...
Selamat menyimak...!
_____________________________________________________________
Sekilas info sekitar Waduk atau Bendungan
_____________________________________________________________
* Pengertian / Etimologi
Waduk atau reservoir (etimologi: réservoir dari bahasa Perancis
berarti "gudang")[ adalah danau alam atau danau buatan, kolam
penyimpan atau pembendungan sungai yang bertujuan untuk menyimpan air.
Waduk dapat dibangun di lembah sungai pada saat pembangunan sebuah
bendungan atau penggalian tanah atau teknik konstruksi konvensional
seperti pembuatan tembok atau menuang beton.
Istilah 'reservoir' dapat juga digunakan untuk menjelaskan penyimpanan
air di dalam tanah seperti sumber air di bawah sumur minyak atau sumur air.
* Sejarah
Di Arab, lima ribu tahun yang lalu sebuah kawah gunung berapi yang sudah
tidak aktif digunakan sebagai waduk oleh petani untuk penampungan air irigasi
mereka.
* Jenis
Bendungan juga dibangun di lembah dengan memanfaatkan topografinya dan
mendapatkan air untuk waduk. Bagian pinggir lembah dimanfaatkan sebagai
tembok dan bendungannya terletak di bagian yang paling sempit, yang
biasanya memberikan kekuatan lebih besar dengan biaya yang lebih rendah.
Di banyak tempat, pembangunan waduk lembah melibatkan pemindahan penduduk
dan artifak bersejarah, seperti misalnya pemindahan kuil Abu Simbel
saat pembangunan Bendungan Aswan.
Pembangunan waduk lembah juga melibatkan pemecahan sungai saat prosesnya,
biasanya dengan membangun terowongan atau saluran khusus. Di wilayah
berbukit, bendungan biasanya dibangun dengan memperluas danau yang sudah
ada. Bila topografi lokasinya kurang cocok untuk waduk besar, beberapa
waduk kecil biasanya dibangun dan dibikin rantai seperti lembah Sungai
Taff ketika tiga waduk, Waduk Llwyn-on, Waduk Cantref, dan Waduk Beacons.
* Waduk sisi sungai
Waduk sisi sungai dibangun dengan memompa air dari sungai. Waduk seperti ini
biasanya dibangun melalui eskavasi dan konstruksi pada bagian tanggul yang
biasanya mencakup lebih dari 6 km.[5] Air yang disimpan di waduk seperti ini
biasanya diendapkan selama beberapa bulan agar kontaminanan dan tingkat
kekeruhannya berkurang secara alami.
* Waduk pelayanan
Waduk pelayanan adalah waduk yang dibangun dekat dengan titik distribusi, dengan
air yang sudah disterilkan dan dibersihkan. Waduk pelayanan biasanya dibangun
berbentuk menara air yang dibangun di atas pilar beton di wilayah datar.
Beberapa lainnya dibangun di bawah tanah, terutama untuk waduk pelayanan di
negara-negara yang dipenuhi bukit atau pegunungan.
* Pembangunan waduk buatan
Pembangunan waduk buatan sendiri umumnya dilakukan di lahan yang bebas dari
jangkauan warga ataupun jauh dari kawasan keramaian. Namun, setelah selesai,
fungsi waduk ini dapat digunakan untuk menarik wisatawan ataupun menjadi
objek wisata. Waduk ini biasanya dibangun mengunakan semin dibagian sisi waduk.
Iklim kering dan kelangkaan air di India menyebabkan perkembangan awal teknik
pengelolaan air, termasuk pembangunan waduk di Girnar pada 3000 SM. Danau
buatan yang dibuat pada abad ke-5 SM telah ditemukan di Yunani kuno.
* Kegunaan
Banyak sungai yang dibendung dan kebanyakan bagian sisi waduk digunakan
untuk menyediakan pakan air baku instalasi pengolahan air yang mengirim
air minum melalui pipa-pipa air. Waduk tidak hanya menahan air sampai
tingkat yang dibutuhkan, waduk juga dapat menjadi bagian pertama dalam
proses pengolahan air.
Waktu ketika air ditahan sebelum dikeluarkan dikenal sebagai waktu retensi.
Ini merupakan salah satu fitur desain yang memudahkan partikel dan endapan
lumpur untuk mengendap seperti ketika melakukan perawatan biologi alami
menggunakan alga, bakteri, dan zooplankton yang hidup secara alami dengan air.
Namun, proses alami limnologis dalam danau beriklim sedang menghasilkan
stratifikasi suhu di dalam badan air yang cenderung membagi kedalam
beberapa elemen seperti mangan dan fosfor kedalam air anoxic dingin
selama bulan musim panas. Dalam musim gugur dan musim dingin danau
menjadi bercampur lagi secara penuh. Selama kondisi kekeringan, danau
kadang perlu menarik ke bawah air dingin dan terutama meningkatkan kadar
mangan yang menyebabkan masalah dalam pengolahan air.
3. Bendungan Hidroelektrisitas dalam bagian silang.
Sebuah waduk membangkitkan hidroelektrisitas termasuk turbin air yang
terhubung dengan penahan badan air dengan pipa berdiameter besar. Turbin
ini membangkitkan perangkat yang mungkin berada pada dasar bendungan
atau lainnya yang jauh jaraknya. Beberapa waduk menghasilkan hidroelek
trisitas menggunakan pompa yang diisi ulang seperti waduk tingkat tinggi
yang diisi dengan air menggunakan pompa elektrik berkinerja tinggi pada
waktu kerika permintaann listrik rendah dan kemudian menggunakan air yang
tersimpan untuk membangkitkan elektrisitas dengan melepas air yang tersimpan
kedalam waduk tingkat rendah ketika permintaan listrik tinggi. Sistem
seperti ini disebut skema pump-storage.
2. Kontrol sumber daya air
Waduk bisa digunakan dengan berbagai cara untuk mengontrol aliran air
melalui saluran ke hilir.
3. Suplai air ke hilir -
Air bisa dilepaskan dari waduk yang lebih tinggi sehingga bisa disaring menjadi
air minum di daerah yang lebih rendah, kadang bahkan ratusan mil lebih rendah
dari waduk tersebut.
4. Irigasi
Air di waduk untuk irigasi bisa dialirkan ke jaringan sejumlah kanal
untuk fungsi pertanian atau sistem pengairan sekunder. Irigasi juga bisa
didukung oleh waduk yang mempertahankan aliran air yang memungkinkan
air diambil untuk irigasi di bagian yang lebih rendah dari sungai.
5. Kontrol banjir -
juga dikenal sebagai atenuasi atau penyeimbangan waduk, waduk sebagai
pengendali banjir mengumpulkan air saat terjadi curah hujan tinggi, dan
perlahan melepaskannya selama beberapa minggu atau bulan. Beberapa dari
waduk seperti ini dibangun melintang tehadap aliran sungai dengan aliran
air dikontrol melalui orrifice plate. Saat aliran sungai melewati
kapasitas orrific plate di belakang waduk, air akan berkumpul di dalam
waduk.
Namun saat aliran air berkurang, air di dalam waduk akan dilepaskan
secara perlahan sampai waduk tersebut kembali kosong. Dalam beberapa
kasus waduk hanya berfungsi beberapa kali dalam satu dekade dan lahan
di dalam waduk akan difungsikan sebagai tempat rekreasi dan berkumpulnya
komunitas. Generasi baru dari bendungan penyeimbang dikembangkan untuk
mengatasi konsekuensi perubahan iklim, yang disebut Flood Detention
Reservoir (waduk penahan banjir). Karena waduk seperti ini bisa menjadi
kering dalam waktu yang sangat lama, maka bagian intinya yang terbuat dari
tanay liat terpengaruh dan mengurangi kekuatan strukturnya. Karena itu
kini mulai dikembangkan penggunaan material daur ulang untuk menggantikan
tanah liat.
6. Kanal-kanal
Di tempat-tempat yang tidak memungkinkan aliran air alami dialirkan ke kanal,
waduk dibangun untuk menjamin ketersediaan air ke sungai. Contohnya saat
kanal dibangun memanjat melintasi barisan perbukitan untuk sarana
transportasi lock.
Waduk Kupferbach untuk kepentingan rekreasi di Aachen,Jerman.
7. Rekreasi
Air bisa dilepaskan dari waduk untuk menciptakan atau meperkuat air bersih
untuk olahraga kayak ataupun olahraga air lainnya[13]. Di sungai yang
dipenuhi salmon seperti di Inggris, air secara khusus dilepaskan untuk
mendorong aktivitas migrasi ikan dan menghasilkan variasi ikan bagi
para pemancing.
8. Penyeimbang aliran
Wduk-greneng.JPG
Waduk bisa digunakan untuk menyeimbangkan aliran air di tempat yang
manajemennya sangat maju, dengan menampung air saat aliran air deras
dan melepaskannya kembali saat aliran melambat. Untuk bisa menjalankan
fungsi ini tanpa campur tangan pompa, waduk membutuhkan pengendalian
secara hati-hati melalui pintu air di bendungan.
Saat badai besar datang, petugas waduk akan menghitung volume air yang
akan bertambah selama badai ke waduk. Jika badai diramalkan akan melewati
kapasitas waduk, air akan segera dilepaskan perlahan sebelum dan selama
badai. Jika pengaturan dilakukan dengan akurat, maka badai besar tidak
akan membuat waduk meluap dan daerah hilir tidak akan mengalami kerusakan
besar akibat banjir.
Perkiraan cuaca yang akurat sangat dibutuhkan agar petugas waduk bisa
membuat perencanaan yang tepat untuk mengosongkan waduk saat hujan
lebat terjadi. Dalam Banjir Queensland 2010-2011, petugas waduk
menyalahkan perkiraan cuaca.
Contoh waduk yang manajemennya cukup maju adalah Burrendong Dam di
Australia dan Llyn Tegid di North Wales. Llyn Tegid adalah danau alami
yang ketinggian permukaan airnya ditingkatkan dengan dinding rendah dan
diisi dengan aliran Sungai Dee atau dilepaskan tergantung kondisi sebagai
bagian dari pengaturan Sungai Dee. Mode operasi seperti ini adalah bentuk
dari sistem kapasitansi hidrolis dari sungai tersebut.
9. Rekreasi
Waduk Ria Rio sebagai salah satu waduk taman, tempat rekreasi di Jakarta
Badan air yang tercipta karena waduk seringkali bisa memfasilitasi
rekreasi seperti pemancingan, kapal boat, dan aktivitas lainnya.
Aturan-aturan khusus bisa diterapkan untuk alasan keamanan dan
melindungi kualitas air dan ekologi di daerah sekitarnya. Banyak
waduk kini mendukung dan mendorong rekreasi yang lebih informal dan
tidak terlalu berstrukur seperti sejarah alam, pengamatan burung,
lukisan lanskap, jalan kaki dan hiking, serta juga sering memberikan papan
informasi dan materi interpretasi untuk penggunaan manfaat secara lebih
bertanggung jawab.
* Keamanan
Di beberapa negara besar, waduk diatur dalam perundang-undangan.
Banyak usaha yang dilakukan untuk memperbaiki titik terlemah dari suatu
bendungan, namun tujuan ini hanya meminimalisasi air yang tidak terkendali.
Waduk yang tidak kuat konstruksinya akan menyebabkan air membanjiri
seluruh wilayah di sekitar bendungan dengan arus yang kuat dan menimbulkan
korban jiwa, seperti yang terjadi di Llyn Eigiau yang menewaskan 17 orang
atau Waduk Situ Gintung yang menewaskan 100 orang sementara 902 orang
harus mengungsi[17] dan 100 orang hilang.
* Perubahan lingkungan
Berdasarkan keadaan, waduk dibuat untuk generasi hidro-elektrik juga dapat
mengurangi atau menambah produksi bersih dari gas rumah kaca. Peningkatannya
dapat terjadi jika terdapat pembusukan material tumbuhan di daerah banjir
di anaerobik melepaskan lingkungan (metana dan karbon dioksida).
Siswa dari Institut Nasional untuk penelitian dari Amazon menemukan bahwa
waduk hidroelektrik melepas karbondioksida dalam jumlah besar akibat
membusuknya pohon-pohon yang telah tumbang di waduk, khususnya selama
dekade pertama setelah penutupan.[19] Hal ini membuat dampak pemanasan
global dari bendungan meningkat jauh lebih tinggi daripada pembangkit
listrik yang menghasilkan kekuatan yang sama dari bahan bakar fosil.
Menurut laporan World Commission on Dams, ketika bendungan relatif besar,
emisi gas rumah kaca dari reservoir bisa lebih tinggi daripada pembangkit
listrik berbahan bakar minyak konvensional.[20] Sebagai contoh, pada tahun
1990, dampak impoundment di balik Balbina Dam di Brasil (diresmikan pada 1987)
pada pemanasan global 20 kali lebih besar dari pembangkit listrik yang
menghasilkan kekuatan yang sama dari bahan bakar fosil.
* Limnologi
Sebenarnya banyak kemiripan dari sudut pandang limnologi antara waduk
dengan danau untuk ukuran yang sebanding. Hanya saja tetap ada perbedaan
signifikan di antara keduanya.
Banyak waduk memiliki perbedaan akibat variasi ketinggian air sehingga
membuat beberapa daerah tidak digenangi air atau sama sekali kekeringan
dalam rentang waku yang signifikan. Hal ini sangat membatasi produktivitas atau
margin air sehingga akhirnya membatasi pula jenis spesies yang mampu
bertahan di kondisi tersebut.
Waduk di dataran tinggi cenderung memiliki umur residensi lebih singkat
dibanding danau alami, sehingga mengalami siklus nutrisi yang lebih cepat
melalui badan airnya sehingga lebih mudah lenyap dari sistem. Hal ini
sering dianggap sebagai sumber selisih perhitungan antara kandungan
kimiawi air dengan kandungan biologisnya, dengan kecenderungan komponen
biologisnya lebih mampu bergantung kepada kondisi kandungan rendah nutrisi
(oligotroph) dibanding yang seharusnya terjadi dalam perhitungan kimiawi.
Sementara sebaliknya, waduk di dataran rendah mengumpulkan air dari sungai-
sungai yang telah kaya dengan nutrisi yang memperlihatkan karakteristik
eutrofis yang tinggi dan sistem biologisnya memiliki kesempatan yang besar
untuk mmanfaatkan kekayaan nutrisi yang ada.
Waduk yang dalam dengan menara penyedot berketinggian berbeda bisa melepaskan
air dingin dari kedalaman ke arah hilir sehingga secara signifikan mengurangi
bagian hypolimnion dari air. Hal ini akan mengurangi konsentrasi fosforus yang
dilepaskan saat pencampuran yang terjapada tahunan, dan akhirnya mengurangi
produktivitas.
Dinding bendungan di bagian depan waduk berlaku sebagai sudut tajam (knickpoint)
dari jatuhnya air sehingga pengikisan dan pengendapan adalah dampak yang
terjadi di bagian bawah dinding.
* Seismisitas
Proses pengisian (pembendungan) waduk sering dikaitkan dengan reservoir-
triggered seismicity (RTS) sebagai kejadian gempa yang terjadi di sekitar
dinding waduk atau di dalam waduk pada masa lalu. Kejadian ini dapat dipicu
oleh pengisian atau operasi waduk tersebut dan jarang terjadi jika
dibandingkan dengan jumlah waduk di seluruh dunia.
Dari 100 kejadian yang tercatat, contoh-contoh yang terjadi pada masa lalu
antara lain Marathon Dam di Yunani (1929) sedalam 60 m (197 kaki) dan Hoover
Dam di AS (1935) sedalam 221 m (725 kaki).
Kebanyakan kejadian gempa ini terjadi di bendungan besar danhanya menghasilkan
getaran kecil. Hanya empat kejadian tercatat di atas 6.0-magnitude (Mw) yaitu
Koyna Dam di India yang terdaftar Mw of 6.3, sedalam 103 m (338 kaki), begitu
juga dengan Kremasta Dam di Yunani 120 m (394 kaki) tercatat sebanyak 6.3-Mw.
Yang besar lainnya adalah Kariba Dam di Zambia sedalam 122 m (400 kaki) pada
6.25-Mw dan Xinfengjiang Dam di China 105 m (344 kaki) pada 6.1-Mw. Kebanyakan
sengketa yang muncul ketika RTS terjadi adalah akibat kekurangan pengetahuan
hidrogeologi pada saat gempa-gempa tersebut terjadi. Bagaimanapun, disepakati
bahwa infiltrasi air ke dalam pori-pori dan berat struktur waduk memang
berkontribusi pada pola RTS.
Syarat terjadinya RTS adalah adanya struktur pemicu seismik di dekat bendungan
atau waduk dan struktur tersebut yang hampir gagal. Sebagai tambahan, air
harus dapat menginfiltrasi stratum dari sebuah deep rock karena sruktur
sebuah waduk dengan kedalaman 100 m (328 kaki) pun sebenarnya hanya
menghasilkan sedikit dampak ketika dibandingkan bobot mati sebuah batu
pada crustal stress field yang dilokasikan
pada kedalaman 10 km (6 mi) atau lebih.
Iklim mikro
Waduk dapat mengubah iklim mikro lokal, meningkatkan kelembaban dan mengurangi
temperatur yang ekstrim khususnya di daerah kering. Efek seperti ini pernah
diklaim oleh sejumlah perkebunan anggur di Australia karena dianggap dapat
meningkatkan kualitas produksi anggur.
* Daftar waduk
Berikut adalah contoh beberapa waduk yang terdapat di Indonesia:
Waduk Pluit, Pluit, Jakarta
Waduk Barat, Jakarta
Waduk Grogol, Jakarta
Waduk Ria Rio, Pulogadung, Jakarta
Waduk Cengkareng, Jakarta
Waduk Hankam, Jakarta
Waduk Jelambar, Jakarta
Waduk Kali Deres, Jakarta
Waduk Meruya, Jakarta
Situ Babakan, Jakarta
Waduk Brigif, Jakarta
* Waduk Jati Luhur, Bandung
__________________
Penutup
__________________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
...dan...
Selamat malam...!
____________________________________________________________________________
Cat :
Wikipedia
Limpasan Bendungan Ir. H. Djuanda Jatiluhur
https://www.youtube.com/watch?v=P1m_zEAxWvU
http://amzn.to/1VW0ktU
No comments:
Post a Comment