#SELAMAT MALAM KOMPAS#
(Menyimak Lebih dalam status Nirwan Basyaruddin Harahap
mengenai ikan Batak pada Group FB "Kompas" dan video
Musik Cristene Panjaitan yang berjudul "Dekke Simudur-udur" _____________________________________________________
Para kawan...!
Berikut beberapa info mengenai Ikan tersebut dan disampaikan
dengan gaya penulisan Blog "Macam Status Angkola Facebook" :
______________________________
Pengertian / pemahaman awal :
______________________________
Para kawan...! Dari hasil belajar
saya memahami :
* Ikan Batak adalah ikan yang
merupakan keturunan Family
Cyprinidae (Istilah perikanan)
yang terdiri dari dua jenis :
1. Genus Tor (Ikan yang secara
umum kita sebut mera, garing, jurung-jurung atau julung-julung hidup
di tanah batak dan daerah lainnya di Indonesia.
2. Genus Neolissochilus (Ikannya para raja batak dan hidup
ditanah batak dan sudah punah).
__________________________________________________
Ikan Batak (Genus Tor) dan Budi daya di Indonesia
__________________________________________________
N.B Harahap mengatakan :
"Nama Ikan Batak belakangan ini sudah demikian pamor dikenal
di berbagai daerah di Indonesia dan bahkan di Bogor sudah
berhasil dibudidayakan dan menjadi komoditas ekslusif yang
bernilai mahal..." katanya.
Sementara E Sormin mengatakan :
"...dibangkinang juga sudah di budi dayakan......"
Sementara situs lainnya berkata :
Selain di Sumatra Utara, khususnya di Danau Toba, ikan
inipun bisa ditemukan di Kuningan, Sumedang dan Kediri.
Di Kuningan, ikan batak dipelihara di kolam-kolam tua dan
dianggap kramat, dengan sebutan “ Ikan Dewa “
____________________________________
Ikan Batak (Genus Tor) dan Harganya
____________________________________
"Menurut salah seorang tetua, ikan yang dulu banyak ditemukan di
Danau Toba ini sering dihidangkan dalam upacara adat. Harganya
bisa mencapai Rp. 350.000/kg"
adalah isi dari situs :
http://www.uftwo.com/index.php?option=com_content&view=article
&id=148:budidaya-ikan-batak-neolissochilus-sp&catid=27:
perikanan&Itemid=53
___________________________
Ikan Batak di Tanah Batak
___________________________
"...sementara di Tanah Batak tidak demikian perkembangannya.
Jenis yang mana sebenarnya yang disebut Ikan Batak itu?
Kalau ditanyakan pertanyaan ini kepada orang Batak mungkin
saja jawabannya berbeda-beda karena orang Batak sendiri sudah
banyak yang tidak tau dan bahkan tidak perduli dengan yang
disebut Ikan Batak.
Kekurangtahuan itu ternyata mengakibatkan penamaan Ikan
Batak secara umum di dunia ikan di Indonesia berbeda dengan
Ikan Batak yang dimaksud oleh orang Batak kebanyakan.
__________________________________
Ikan Batak Dalam Dunia Perikanan
__________________________________
Dari kalangan yang banyak
berkecimpung dibidang perikanan
terutama ikan air tawar baik dari
instansi pemerintahan maupun
perorangan dalam bentuk upaya
pembibitan dan pembesaran
mengenal Ikan Batak adalah dari
genus ‘Tor’,
sementara orang Batak sendiri
kebanyakan mengenal Ikan
Batak yang disebut ‘ihan’ adalah dari genus
Neolissochilus yang memang ikan endemik di Tanah Batak
yang sudah terancam punah dan masuk dalam Red List Status di
IUCN (International Union for Conservation of Nature and
Natural Resources) dengan kode Ref.57073 sejak tahun 1996.
Ikan Batak yang dikenal secara umum di dunia perikanan dari
genus Tor, memang tampilannya mirip dengan ‘ihan’ genus
Neolissochilus, dan memang berasal dari keturunan yang
sama yaitu Family Cyprinidae. Kalau yang dimaksud adalah
dari jenis genus Tor maka jenis ikan ini masih banyak
dijumpai di berbagai habitat aslinya di Indonesia seperti
di Tanah Batak (Sumatra Utara), Sumatra Barat, Aceh, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, dan mungkin masih banyak
ditemukan di daerah lainnya. Jadi pada dasarnya jenis ikan
ini belum menjadi ikan yang terancam punah.
_________________________________________
Ikan Batak dalam hubungannya dengan Adat
_________________________________________
"Ikan Batak yang dimaksud (genus Tor) bagi orang Batak
sendiri dikenal dengan nama dekke Jurung-jurung atau
Ikan Jurung. Secara umum Ikan Jurung ini disebut sebagai
Ikan Batak karena di Tanah Batak lebih lazim digunakan
dalam suatu prosesi adat sebagai simbol kesuburan dengan
harapan kepada keluarga yang diberikan penganan dari
Ikan Jurung-jurung ini akan berketurunan banyak, baik
laki-laki dan perempuan dan mendapat rejeki sebagaimana
perilaku Ikan Jurung-jurung tersebut yang sifat
hidupnya membaur beriring-iringan" Kata Harahap.
Selanjutnya dikatakan :
Tatalaksana pemberian makanan ikan seperti ini masih
berlangsung sampai sekarang namun sudah menuju degradasinya
karena tidak ditemukan lagi jenis Ihan di Tanah Batak (punah).
Sebagai pengganti maka jenis ikan Mahseer dari
genus Tor (Dekke Jurung-jurung) merupakan pengganti penganan
yang dimaksud.
__________________________________________
Ikan Batak dalam hubungannya dengan Mitos
__________________________________________
Ikan Batak yang aslinya disebut sebagai Ihan dari genus
Neolissochilus memang dimitoskan sebagai makanan para
raja-raja dijaman dahulu.
N.B. Harahap mengatakan :
Disamping itu Ihan merupakan penganan sesembahan kepada
Tuhan (upa-upa) yang diberikan kepada seseorang oleh
Hula-hula atau hierarchi clan marga yang lebih tinggi
(dalam falsafah kekerabatan Dalihan Natolu) dengan
harapan pemberian makanan itu mendapat berkat dari Tuhan
berupa kesehatan dan panjang umur, mendapat banyak
keturunan, dam mudah rezeki di harta.
Dalam prosesi adat perkawinan, penganan ini juga
diberikan kepada pihak boru (hierarchi marga yang lebih
rendah) sebagai balasan pemberian makanan yang enak berupa
suguhan makanan (tudu-tudu sipanganon) yang bermakna
sama mendapat berkat dari Tuhan.
Sedangkan pada http://carapedia.com/dongeng_asal_usul_ikan_
batak_mual_sirambe_info1909.html dikatakan :
Ikan itu juga memiliki nilai religius, terutama dalam upacara
adat. Sekarang, ikan tersebut mulai langka. Karena penangkapan
terus berlangsung, tapi perkembangbiakan di alam menurun.
___________________________________________
Asal Usul Ikan Batak (genus Neolissochilus)
___________________________________________
"...Penduduk di Sirambe tidak pernah memakan ikan itu. Itu
terlarang sejak dahulu. Ikan itu adalah merupakan titisan
dari Boru Siagian yang memilih akhir hidupnya disana. Konon,
katanya pada zaman dulu kala, seorang putri dijodohkan
dengan pria yang tidak disukainya. Lalu, sang putri lari
dan bersembunyi ke daerah Aek Sirambe. Sebongkah batu
ditafsirkan sebagai pertanda. Batu itu, diyakini sebagai
perwujutan dari Namboru Boru Siagian yang menjadi penghuni
Mual Sirambe..." adalah gambaran asal usulnya para kawan.
__________________________________________________
Ikan Batak Dalam Hubungannya dengan Dekke Simudur-udur
__________________________________________________
Para kawan...! Lewar suara
merdunya ito Cristine Hakim
mengatakan lewat lagu
"Dekke Simudur-udur" :
"Jalo ma boru…Dekke simudur-
udur on Akkup ni ulos sigodang
rambuon Mudur-udur anak dohot
boru hamu Hatop hamu na
dililit diandor mu...".
Sedangkan pada situs http://tanobatak.wordpress.com/
2008/02/05/ikan-batak-di-mual-sirambe/ dikatakan :
Ada pemahaman saat ini bahwa dikatakan simudurudur karena
ikan yang sudah dimasak dijajarkan beberapa ekor diatas
nasi dalam piring. Namun leluhur kita yang arif dan bijak
itu tidak menggambarkan sfat mati untuk harapan sifat hidup.
Ihan dan porapora memiliki sifat hidup mudurudur ke satu
arah tertentu. Ini tidak dimiliki sifat ikan mas, menurut
pengamatan para leluhur.
Pemahaman penulis mengenai uraian di atas + pendapat NB. Hrp,
maka "Ikan Batak" itu juga disebut dekke simudur-udur dalam
hal ini bukan maksudnya dekkenya/ikannya setelah dimasak tapi
pada saat hidupnya yang memang suka mudur-udur.
_____________
Kesimpulan
_____________
1. Yang dimaksud ikan batak adalah ikan dari jenis "genus Tor
dan genus Neolissochilus.
2. Kedua ikan ini sama-sama hidup di tanah batak.
3. Ikan genus Neolissochilus (Ikannya para raja) hampir punah/
sudah punah (?)
4. Ikan genus Tor yang secara umum disebut orang batak dengan
sebutan ikan mera, ikan garing atau ikan jurung-jurung.
4. Ikan genus Tor ini jugalah yang sekarang ini banyak di
kembangbiakkan.
5. Kemungkinan ikan mitos diatas adalah dari jenis "genus
Neolissochilus"
6. Dalam hubungannya dengan adat sampai sekarang tetap
7. Ikan batak itu kita sebut juga dekke simudur-udur.
Adapun ikan mas, apakah mas saba jae atau mas saba julu
tidak termasuk ikan batak, tapi kita sebut ikan namokmok
atau ikan sitiotio.
Demikian yang dapat disampaikan lewat blog ini. Semoga
dapat menambah pengetahuan kita. Botima...!
____________________________________________________
Cat :
* Image gambar dari status NB. Hrp dan situs Tano Batak
* Video pendukung ada pada link "Dekke Simudur-udur"
* http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/02/lirik-lagu-dekke-simudur-udur.html
(Menyimak Lebih dalam status Nirwan Basyaruddin Harahap
mengenai ikan Batak pada Group FB "Kompas" dan video
Musik Cristene Panjaitan yang berjudul "Dekke Simudur-udur" _____________________________________________________
Para kawan...!
Berikut beberapa info mengenai Ikan tersebut dan disampaikan
dengan gaya penulisan Blog "Macam Status Angkola Facebook" :
______________________________
Pengertian / pemahaman awal :
______________________________
Para kawan...! Dari hasil belajar
saya memahami :
* Ikan Batak adalah ikan yang
merupakan keturunan Family
Cyprinidae (Istilah perikanan)
yang terdiri dari dua jenis :
1. Genus Tor (Ikan yang secara
umum kita sebut mera, garing, jurung-jurung atau julung-julung hidup
di tanah batak dan daerah lainnya di Indonesia.
2. Genus Neolissochilus (Ikannya para raja batak dan hidup
ditanah batak dan sudah punah).
__________________________________________________
Ikan Batak (Genus Tor) dan Budi daya di Indonesia
__________________________________________________
N.B Harahap mengatakan :
"Nama Ikan Batak belakangan ini sudah demikian pamor dikenal
di berbagai daerah di Indonesia dan bahkan di Bogor sudah
berhasil dibudidayakan dan menjadi komoditas ekslusif yang
bernilai mahal..." katanya.
Sementara E Sormin mengatakan :
"...dibangkinang juga sudah di budi dayakan......"
Sementara situs lainnya berkata :
Selain di Sumatra Utara, khususnya di Danau Toba, ikan
inipun bisa ditemukan di Kuningan, Sumedang dan Kediri.
Di Kuningan, ikan batak dipelihara di kolam-kolam tua dan
dianggap kramat, dengan sebutan “ Ikan Dewa “
____________________________________
Ikan Batak (Genus Tor) dan Harganya
____________________________________
"Menurut salah seorang tetua, ikan yang dulu banyak ditemukan di
Danau Toba ini sering dihidangkan dalam upacara adat. Harganya
bisa mencapai Rp. 350.000/kg"
adalah isi dari situs :
http://www.uftwo.com/index.php?option=com_content&view=article
&id=148:budidaya-ikan-batak-neolissochilus-sp&catid=27:
perikanan&Itemid=53
___________________________
Ikan Batak di Tanah Batak
___________________________
"...sementara di Tanah Batak tidak demikian perkembangannya.
Jenis yang mana sebenarnya yang disebut Ikan Batak itu?
Kalau ditanyakan pertanyaan ini kepada orang Batak mungkin
saja jawabannya berbeda-beda karena orang Batak sendiri sudah
banyak yang tidak tau dan bahkan tidak perduli dengan yang
disebut Ikan Batak.
Kekurangtahuan itu ternyata mengakibatkan penamaan Ikan
Batak secara umum di dunia ikan di Indonesia berbeda dengan
Ikan Batak yang dimaksud oleh orang Batak kebanyakan.
__________________________________
Ikan Batak Dalam Dunia Perikanan
__________________________________
Dari kalangan yang banyak
berkecimpung dibidang perikanan
terutama ikan air tawar baik dari
instansi pemerintahan maupun
perorangan dalam bentuk upaya
pembibitan dan pembesaran
mengenal Ikan Batak adalah dari
genus ‘Tor’,
sementara orang Batak sendiri
kebanyakan mengenal Ikan
Batak yang disebut ‘ihan’ adalah dari genus
Neolissochilus yang memang ikan endemik di Tanah Batak
yang sudah terancam punah dan masuk dalam Red List Status di
IUCN (International Union for Conservation of Nature and
Natural Resources) dengan kode Ref.57073 sejak tahun 1996.
Ikan Batak yang dikenal secara umum di dunia perikanan dari
genus Tor, memang tampilannya mirip dengan ‘ihan’ genus
Neolissochilus, dan memang berasal dari keturunan yang
sama yaitu Family Cyprinidae. Kalau yang dimaksud adalah
dari jenis genus Tor maka jenis ikan ini masih banyak
dijumpai di berbagai habitat aslinya di Indonesia seperti
di Tanah Batak (Sumatra Utara), Sumatra Barat, Aceh, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Kalimantan, dan mungkin masih banyak
ditemukan di daerah lainnya. Jadi pada dasarnya jenis ikan
ini belum menjadi ikan yang terancam punah.
_________________________________________
Ikan Batak dalam hubungannya dengan Adat
_________________________________________
"Ikan Batak yang dimaksud (genus Tor) bagi orang Batak
sendiri dikenal dengan nama dekke Jurung-jurung atau
Ikan Jurung. Secara umum Ikan Jurung ini disebut sebagai
Ikan Batak karena di Tanah Batak lebih lazim digunakan
dalam suatu prosesi adat sebagai simbol kesuburan dengan
harapan kepada keluarga yang diberikan penganan dari
Ikan Jurung-jurung ini akan berketurunan banyak, baik
laki-laki dan perempuan dan mendapat rejeki sebagaimana
perilaku Ikan Jurung-jurung tersebut yang sifat
hidupnya membaur beriring-iringan" Kata Harahap.
Selanjutnya dikatakan :
Tatalaksana pemberian makanan ikan seperti ini masih
berlangsung sampai sekarang namun sudah menuju degradasinya
karena tidak ditemukan lagi jenis Ihan di Tanah Batak (punah).
Sebagai pengganti maka jenis ikan Mahseer dari
genus Tor (Dekke Jurung-jurung) merupakan pengganti penganan
yang dimaksud.
__________________________________________
Ikan Batak dalam hubungannya dengan Mitos
__________________________________________
Ikan Batak yang aslinya disebut sebagai Ihan dari genus
Neolissochilus memang dimitoskan sebagai makanan para
raja-raja dijaman dahulu.
N.B. Harahap mengatakan :
Disamping itu Ihan merupakan penganan sesembahan kepada
Tuhan (upa-upa) yang diberikan kepada seseorang oleh
Hula-hula atau hierarchi clan marga yang lebih tinggi
(dalam falsafah kekerabatan Dalihan Natolu) dengan
harapan pemberian makanan itu mendapat berkat dari Tuhan
berupa kesehatan dan panjang umur, mendapat banyak
keturunan, dam mudah rezeki di harta.
Dalam prosesi adat perkawinan, penganan ini juga
diberikan kepada pihak boru (hierarchi marga yang lebih
rendah) sebagai balasan pemberian makanan yang enak berupa
suguhan makanan (tudu-tudu sipanganon) yang bermakna
sama mendapat berkat dari Tuhan.
Sedangkan pada http://carapedia.com/dongeng_asal_usul_ikan_
batak_mual_sirambe_info1909.html dikatakan :
Ikan itu juga memiliki nilai religius, terutama dalam upacara
adat. Sekarang, ikan tersebut mulai langka. Karena penangkapan
terus berlangsung, tapi perkembangbiakan di alam menurun.
___________________________________________
Asal Usul Ikan Batak (genus Neolissochilus)
___________________________________________
"...Penduduk di Sirambe tidak pernah memakan ikan itu. Itu
terlarang sejak dahulu. Ikan itu adalah merupakan titisan
dari Boru Siagian yang memilih akhir hidupnya disana. Konon,
katanya pada zaman dulu kala, seorang putri dijodohkan
dengan pria yang tidak disukainya. Lalu, sang putri lari
dan bersembunyi ke daerah Aek Sirambe. Sebongkah batu
ditafsirkan sebagai pertanda. Batu itu, diyakini sebagai
perwujutan dari Namboru Boru Siagian yang menjadi penghuni
Mual Sirambe..." adalah gambaran asal usulnya para kawan.
__________________________________________________
Ikan Batak Dalam Hubungannya dengan Dekke Simudur-udur
__________________________________________________
Para kawan...! Lewar suara
merdunya ito Cristine Hakim
mengatakan lewat lagu
"Dekke Simudur-udur" :
"Jalo ma boru…Dekke simudur-
udur on Akkup ni ulos sigodang
rambuon Mudur-udur anak dohot
boru hamu Hatop hamu na
dililit diandor mu...".
Sedangkan pada situs http://tanobatak.wordpress.com/
2008/02/05/ikan-batak-di-mual-sirambe/ dikatakan :
Ada pemahaman saat ini bahwa dikatakan simudurudur karena
ikan yang sudah dimasak dijajarkan beberapa ekor diatas
nasi dalam piring. Namun leluhur kita yang arif dan bijak
itu tidak menggambarkan sfat mati untuk harapan sifat hidup.
Ihan dan porapora memiliki sifat hidup mudurudur ke satu
arah tertentu. Ini tidak dimiliki sifat ikan mas, menurut
pengamatan para leluhur.
Pemahaman penulis mengenai uraian di atas + pendapat NB. Hrp,
maka "Ikan Batak" itu juga disebut dekke simudur-udur dalam
hal ini bukan maksudnya dekkenya/ikannya setelah dimasak tapi
pada saat hidupnya yang memang suka mudur-udur.
_____________
Kesimpulan
_____________
1. Yang dimaksud ikan batak adalah ikan dari jenis "genus Tor
dan genus Neolissochilus.
2. Kedua ikan ini sama-sama hidup di tanah batak.
3. Ikan genus Neolissochilus (Ikannya para raja) hampir punah/
sudah punah (?)
4. Ikan genus Tor yang secara umum disebut orang batak dengan
sebutan ikan mera, ikan garing atau ikan jurung-jurung.
4. Ikan genus Tor ini jugalah yang sekarang ini banyak di
kembangbiakkan.
5. Kemungkinan ikan mitos diatas adalah dari jenis "genus
Neolissochilus"
6. Dalam hubungannya dengan adat sampai sekarang tetap
7. Ikan batak itu kita sebut juga dekke simudur-udur.
Adapun ikan mas, apakah mas saba jae atau mas saba julu
tidak termasuk ikan batak, tapi kita sebut ikan namokmok
atau ikan sitiotio.
Demikian yang dapat disampaikan lewat blog ini. Semoga
dapat menambah pengetahuan kita. Botima...!
____________________________________________________
Cat :
* Image gambar dari status NB. Hrp dan situs Tano Batak
* Video pendukung ada pada link "Dekke Simudur-udur"
* http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/02/lirik-lagu-dekke-simudur-udur.html
No comments:
Post a Comment