#SELAMAT MALAM HALAK HITA#
(Menangkap pesan moral lagu Dekke Simudur-udur")
__________________________________________________
"DEKKE SIMUDUR-UDUR"
Cipt. Sitor Siringo-ringo
Voc. Cristine Panjaitan
Jalo ma boru…
Dekke simudur-udur on
Akkup ni ulos sigodang rambuon
Mudur-udur anak dohot boru hamu
Hatop hamu na dililit diandor mu
Sai maraburi ma inang parsaulian di hamu
Marsianjua-anjuan ma hamu….
Boru ku hasian…
Ingot ma angka poda on
Akkup ni tangiang na marlinang i
Haholongi ma inang hela nami on
Tingki sonang manang susa boru hasian
Marsiajar-ajaran ma dinahumurang dihamu
Sai ro ma tua I tujolo mu
Reff:
Bona ni hau toras
parasaran nisatua
Burju ho marnatoras
Jala marnatua-tua
Paserep ma roham tu Tuhan i
Silehon dame i
Asa sai horas ho inang
rap dohot hela ki
Sahat saur matua
________________
Pendapat Saotik
________________
Para kawan...!
Jika saya menyimak syair lagu di atas alangkah indahnya,
bermaknanya, penuh filosofinya. Hubungan antara kalimatnya
sungguh sangat erat begitupun antara alineanya.
Dekke simudur-udur memang erat hubungannya dengan
ulos dan ulos itu sendiripun erat pula hubungannya
dengan boru.
Begitupun boru, erat pula hubungannya
dengan natoras. Hebat bukan...?
Dengan kata lain :
Boru bersama hela diharapkan para orang tua agar akur
dan rukun saling marudur-udur dan banyak pula
keturunannya, seperti ikan mudur-udur itu.
Kalau sudah akur, diharapakan pula agar menyanyagi
para orang tuanya dan jika sudah sayang pada
orang tua, hendaknya pula tidak lupa Tuhan.
Ehem...! Siapa bilang budaya batak itu tidak
penuh makna. Bukan tidak mungkin,
memerlukan waktu yang lama untuk menciptakan lagu ini.
Dan lagu ini pasti tercipta dari orang yang tau bayak
mengenai adat dan budaya Batak.
Halak hita...! syair bersama untuk kita :
Bona ni hau toras
parasaran nisatua
Burju hita marnatoras
Jala marnatua-tua
Horas...horas...horas...!
_____________________________________________________
(Menangkap pesan moral lagu Dekke Simudur-udur")
__________________________________________________
"DEKKE SIMUDUR-UDUR"
Cipt. Sitor Siringo-ringo
Voc. Cristine Panjaitan
Jalo ma boru…
Dekke simudur-udur on
Akkup ni ulos sigodang rambuon
Mudur-udur anak dohot boru hamu
Hatop hamu na dililit diandor mu
Sai maraburi ma inang parsaulian di hamu
Marsianjua-anjuan ma hamu….
Boru ku hasian…
Ingot ma angka poda on
Akkup ni tangiang na marlinang i
Haholongi ma inang hela nami on
Tingki sonang manang susa boru hasian
Marsiajar-ajaran ma dinahumurang dihamu
Sai ro ma tua I tujolo mu
Reff:
Bona ni hau toras
parasaran nisatua
Burju ho marnatoras
Jala marnatua-tua
Paserep ma roham tu Tuhan i
Silehon dame i
Asa sai horas ho inang
rap dohot hela ki
Sahat saur matua
________________
Pendapat Saotik
________________
Para kawan...!
Jika saya menyimak syair lagu di atas alangkah indahnya,
bermaknanya, penuh filosofinya. Hubungan antara kalimatnya
sungguh sangat erat begitupun antara alineanya.
Dekke simudur-udur memang erat hubungannya dengan
ulos dan ulos itu sendiripun erat pula hubungannya
dengan boru.
Begitupun boru, erat pula hubungannya
dengan natoras. Hebat bukan...?
Dengan kata lain :
Boru bersama hela diharapkan para orang tua agar akur
dan rukun saling marudur-udur dan banyak pula
keturunannya, seperti ikan mudur-udur itu.
Kalau sudah akur, diharapakan pula agar menyanyagi
para orang tuanya dan jika sudah sayang pada
orang tua, hendaknya pula tidak lupa Tuhan.
Ehem...! Siapa bilang budaya batak itu tidak
penuh makna. Bukan tidak mungkin,
memerlukan waktu yang lama untuk menciptakan lagu ini.
Dan lagu ini pasti tercipta dari orang yang tau bayak
mengenai adat dan budaya Batak.
Halak hita...! syair bersama untuk kita :
Bona ni hau toras
parasaran nisatua
Burju hita marnatoras
Jala marnatua-tua
Horas...horas...horas...!
_____________________________________________________
No comments:
Post a Comment