Friday, May 22, 2015

Brobudur Peninggalan Nabi Sulaiman 2 : Tanggapan, perjelasan dan Dukungan




#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak info berita REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA- dengan judul
Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman? sekaligus menguatkan pesannya
atau isi beritanya lewat pemahman pada Siapa Nabi Sulaiman)
________________________________________________________________










___________________

Kata Pengantar
___________________


Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh....!

Para kaum muslimin muslimat sekalian...!

Malam ini penulis tertarik melihat "Candi Brobudur" dalam tinjauan
Islam. Hal ini disebabkan penulis membaca berita dari Rebublika.Co.id
yang memberitakan macam analisa dan bukti bahwa Brobudur Peninggalan
Nabi Sulaiman.

"Dan sesungguhnya inilah menjadi alasan, mengapa penulis mengunjungi
Brobudur ini diawal Mei Tahun 2015 ini".

Penasaran dengan berita ini, maka penulispun dengan sengaja memakai
"Peci Islami" pada saat berkunjung ke Brobudur ini dan ini photo-nya :























Yang penulis harapkan dari pemakian peci ini adalah "Adanya suatu rasa,
rasa yang tak ada hubungannya dengan logika, dengan hubungan sebab
akibat dengan analisa dan bukti-bukti, tapi dengan rasa itu sendiri yang
sesungguhnya juga susah untuk untuk diungkapkan, tapi hanya bisa di
rasakan lewat pengaruh pengetahuan ke-Islaman kita atau keimanan kita
sendiri.

...dan....

Rasa ini akan penulis sampaikan di penutup postingan.

Para pembaca sekalian yang penulis hormati...!

Berikut info kutipan berita Republika.Co.Id tersebut. Dan berita ini
akan penulis perkuat dengan macam photo-photo pendukungnya
hingga lebih mudah untuk kita pahami, baik yang bersumber dari
internet ini sendiri maupun dari hasil berkunjung penulis.

Selamat menyimak...!
________________________________________________

Kutipan berita "REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA"
________________________________________________
















































REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--







Membaca judul diatas, tentu banyak orang yang akan mengernyitkan dahi,
sebagai tanda ketidakpercayaannya. Bahkan, mungkin demikian pula dengan
Anda. Sebab, Nabi Sulaiman AS adalah seorang utusan Allah yang diberikan
keistimewaan dengan kemampuannya menaklukkan seluruh makhluk ciptaan Allah,
termasuk angin yang tunduk di bawah kekuasaannya atas izin Allah. Bahkan,
burung dan jin selalu mematuhi perintah Sulaiman.







Menurut Sami bin Abdullah al-Maghluts, dalam bukunya Atlas Sejarah Nabi
dan Rasul, Nabi Sulaiman diperkirakan hidup pada abad ke-9 Sebelum Masehi
(989-931 SM), atau sekitar 3.000 tahun yang lalu. Sementara itu, Candi
Borobudur sebagaimana tertulis dalam berbagai buku sejarah nasional,
didirikan oleh Dinasti Syailendra pada akhir abad ke-8 Masehi atau
sekitar 1.200 tahun yang lalu. Karena itu, wajarlah bila banyak orang
yang mungkin tertawa kecut, geli, dan geleng-geleng kepala bila disebutkan
bahwa Candi Borobudur didirikan oleh Nabi Sulaiman AS.

Candi Borobudur merupakan candi Budha. Berdekatan dengan Candi Borobudur
adalah Candi Pawon dan Candi Mendut. Beberapa kilometer dari Candi Borobudur,
terdapat Candi Prambanan, Candi Kalasan, Candi Sari, Candi Plaosan,
dan lainnya. Candi-candi di dekat Prambanan ini merupakan candi Buddha
yang didirikan sekitar tahun 772 dan 778 Masehi.

Lalu, apa hubungannya dengan Sulaiman? Benarkah Candi Borobudur merupakan
peninggalan Nabi Sulaiman yang hebat dan agung itu? Apa bukti-buktinya?
Benarkah ada jejak-jejak Islam di candi Buddha terbesar itu? Tentu perlu
penelitian yang komprehensif dan melibatkan berbagai pihak untuk membuktikan
validitas dan kebenarannya.

Namun, bila pertanyaan di atas diajukan kepada KH Fahmi Basya, ahli
matematika Islam itu akan menjawabnya; benar. Borobudur merupakan
peninggalan Nabi Sulaiman yang ada di tanah Jawa.

Dalam bukunya, Matematika Islam 3 (Republika, 2009), KH Fahmi Basya
menyebutkan beberapa ciri-ciri Candi Borobudur yang menjadi bukti sebagai
peninggalan putra Nabi Daud tersebut. Di antaranya, hutan atau negeri Saba,
makna Saba, nama Sulaiman, buah maja yang pahit, dipindahkannya istana Ratu
Saba ke wilayah kekuasaan Nabi Sulaiman, bangunan yang tidak terselesaikan
oleh para jin, tempat berkumpulnya Ratu Saba, dan lainnya.

Dalam Alquran, kisah Nabi Sulaiman dan Ratu Saba disebutkan dalam surah
An-Naml [27]: 15-44, Saba [34]: 12-16, al-Anbiya [21]: 78-81, dan lainnya.
Tentu saja, banyak yang tidak percaya bila Borobudur merupakan
peninggalan Sulaiman.

Di antara alasannya, karena Sulaiman hidup pada abad ke-10 SM, sedangkan
Borobudur dibangun pada abad ke-8 Masehi. Kemudian, menurut banyak pihak,
peristiwa dan kisah Sulaiman itu terjadi di wilayah Palestina, dan Saba
di Yaman Selatan, sedangkan Borobudur di Indonesia.

Tentu saja hal ini menimbulkan penasaran. Apalagi, KH Fahmi Basya
menunjukkan bukti-buktinya berdasarkan keterangan Alquran. Lalu, apa bukti
sahih andai Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman atau bangunan
yang pembuatannya merupakan perintah Sulaiman?

Menurut Fahmi Basya, dan seperti yang penulis lihat melalui relief-relief
yang ada, memang terdapat beberapa simbol, yang mengesankan dan identik
dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba, sebagaimana keterangan Alquran.

Pertama :

Adalah tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan
Nabi Daud AS kepada Sulaiman. Konon, di dalamnya terdapat kitab Zabur,
Taurat, dan Tingkat Musa, serta memberikan ketenangan. Pada relief yang
terdapat di Borobudur, tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang.

"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: 'Sesungguhnya tanda ia akan
menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat
ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan
keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian
itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman'."
(QS Al-Baqarah [2]: 248).

Kedua,

Pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat.
(QS Saba [34]: 14). Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun
menghentikan pekerjaannya. Di Borobudur, terdapat patung yang belum
tuntas diselesaikan. Patung itu disebut dengan Unfinished Solomon.

Perjelasan :

Nabi Sulaiman wafat dalam keadaan duduk di kursi, dengan
memegang tongkat sambil mengawasi dan memperhatikan jin
yang bekerja.

Firman Allah:

"Tatkala Kami telah menetapkan kematian Sulaiman, tidak ada 
yang menunjukkan kepada mereka setelah kematiannya itu 
melainkan rayap yang memakan tongkatnya. Maka tatkala ia telah 
tersungkur, nyatalah bagi jin itu bahawa sekiranya mereka mengetahui 
yang ghaib tentulah mereka tidak akan tetap dalam seksa yang menghinakan."


Ketiga :

Para jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat
patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung
Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan
yang tinggi itu adalah Candi Prambanan.

Perjelasan :







Keempat,

Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]:
20-22). Reliefnya juga ada. Bahkan, sejumlah frame relief Borobudur
bermotifkan bunga dan burung. Terdapat pula sejumlah relief hewan lain,
seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya.

Perjelasan :

Di candi Brobudur  memang banyak relief dalam bentuk hewan.

Kelima,

Kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada
sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22). Menurut Fahmi Basya, Saba artinya
berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba,
karena burung tidak mengetahui nama daerah itu. "Jangankan burung, manusia
saja ketika berada di atas pesawat, tidak akan tahu nama sebuah kota atau
negeri," katanya menjelaskan.

Ditambahkan Fahmi Basya, tempat berkumpulnya manusia itu adalah di Candi
Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini
juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang.

Perjelasan :

Firman Allah, bermaksud: "Maka tidak lama kemudian datanglah hud-hud,
lalu ia berkata; aku telah mengetahui sesuatu, yang kamu belum
mengetahuinya dan aku bawa kepadamu dari negeri Saba suatu berita
penting yang diyakini.

"Sesungguhnya aku menjumpai seorang wanita yang memerintah mereka 
dan dia dianugerahi segala sesuatu serta mempunyai singgasana yang 
besar. Aku mendapati dia dan kaumnya menyembah matahari, selain Allah..."

Keenam,

Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Alquran, wilayah Saba
ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15). Dalam kamus
bahasa Jawi Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata 'Wana' bermakna
hutan.

Jadi, menurut Fa mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka
banjir yang besar[1236] dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua
kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan
sedikit dari pohon Sidr." (QS Saba [34]: 16).hmi, wana saba atau Wonosobo
adalah hutan Saba.










Ketujuh,

Buah 'maja' yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa
wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai
azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.  "







Kedelapan,

Nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata
'su'merupakan nama-nama Jawa. Dan, Sulaiman adalah satu-satunya nabi
dan rasul yang 25 orang, yang namanya berawalan 'Su'.

Kesembilan :

Sulaiman berkirim surat kepada Ratu Saba melalui burung Hud-hud.
"Pergilah kamu dengan membawa suratku ini." (QS An-Naml [27]: 28).
Menurut Fahmi, surat itu ditulis di atas pelat emas sebagai bentuk
kekayaan Nabi Sulaiman. Ditambahkannya, surat itu ditemukan di sebuah
kolam di Candi Ratu Boko.

Kesepuluh :

Bangunan yang tinggal sedikit (Sidrin qalil). Lihat surah Saba [34] 16).
Bangunan yang tinggal sedikit itu adalah wilayah Candi Ratu Boko.
Dan di sana terdapat sejumlah stupa yang tinggal sedikit. "Ini
membuktikan bahwa Istana Ratu Boko adalah istana Ratu Saba yang
dipindahkan atas perintah Sulaiman," kata Fahmi menegaskan.

Selain bukti-bukti di atas, kata Fahmi, masih banyak lagi bukti lainnya
yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di
Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan
Australia (QS Saba [34]: 12), kisah istana yang hilang atau dipindahkan,
dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya ketika menerima surat Sulaiman
(QS An-Naml [27]: 32),

Nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya.
Dengan bukti-bukti di atas, Fahmi Basya meyakini bahwa Borobudur
merupakan peninggalan Sulaiman. Bagaimana dengan pembaca?
Hanya Allah yang mengetahuinya. Wallahu A'lam.

Sumber :
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/islam-mancanegara/10/09/27/136654-borobudur-peninggalan-nabi-sulaiman-

__________________________________________________________

Penguatan isi Berita Rebublika.co.id lewat pemahaman pada 
Siapa Nabi Sulaiman AS dan melihat hubungannya pada isi berita
__________________________________________________________

Penulis sebenarnya telah pernah mengurai mengenai Nabi Sulaimana
lewat link :

http://galeri1msad.blogspot.com/2014/12/nabi-sulaiman-as-raja-segala-makhluk.html

dan juga pernah mengulas King Sulaiman dalam tayangan AN TV
lewat link.

http://galeri1msad.blogspot.com/2014/12/sultan-sulaiman-sang-penakluk-dan_25.html

Begitupun...!
Tentu tak ada salahnya di ulang lewat postingan ini :

1.  Nabi Sulaiman Sebagai Raja segala makhluk

Allah SWT mengangkatnya sebagai nabi dan rasul. Setelah
Sulaiman cukup umur dan ayahandanya wafat, Sulaiman diangkat
menjadi raja di kerajaan Israil. Ia berkuasa tak hanya atas manusia,
namun juga atas binatang dan makhluk halus seperti jin dan lain-lain.
Baginda dapat memahami bahasa semua binatang.

Hubungannya ke Candi Brobudur :

Maka cukup masuk diakal, jika Nabi Sulaiman secara tinjauan Islam
punya peran dalam pembangunan Candi Brobudur, yang mana candi
ini menurut penulis adalah bagunan yang didirikan diluar kemampuan
manusia pada masa lampau.


"...dan sesungguhnya Kami telah memberikan ilmu kepada Daud 
dan Sulaiman dan keduanya mengucapkan; segala puji bagi Allah 
yang melebihkan kami dan banyak hambanya yang beriman, dan 
Sulaiman telah mewarisi Daud dan dia berkata; Wahai manusia, 
kami telah diberi pengertian tentang suara burung dan kami diberi 
segala sesuatu. Sesungguhnya semua ini benar-benar satu anugerah 
yang nyata."—An-Naml 27:15-16

2.  Nabi Sulaiman Mampu memerintahkan jin untuk bekerja


"...dan Kami (tundukkan) angin bagi Sulaiman yang perjalanannya
pada waktu petang, sama dengan perjalanan sebulan dan Kami
alirkan cairan tembaga baginya, dan sebahagian daripada jin ada
yang bekerja di hadapannya (di bawah kekuasaannya) dengan izin
Tuhannya, dan siapa yang menyimpang antara mereka daripada
perintah Kami, Kami rasakan kepadanya azab neraka yang apinya
menyala-nyala." —Al-Anbiya' 21:81

Hubungannya dengan candi Brobudur :

Maka masuk diakalllah atau logislah jika pembangunan Candi Brobudur
mendapat bantuan dari pada jin (Logika Islam, tidak sama dengan logika
dalam pengertian umum) dan ini alamat postingan penjelasannya :


_____________

Penutup
_____________


Demikian infonya para kaum muslimin muslimat sekalian...!

Karena postingan ini juga, ingin menyampaikan isi perasaan penulis
pada saat memakai "Peci Muslim" di candi brobudur tersebut, maka
ini yang penulis rasakan :

1. Penulis yakin seyakin-yakinnya dan tidak ada keraguan padanya
    bahwa isi Al Qur;an itu adalah benar.

2. Dan isi Al Qur;an yang terjemahannya mudah dipahami dengan tanpa
   perlu mencari tafsiran dari para penafsir Qur'an akan lebih mudah
  diterima atau dipahami.

3. Peristiwa Brobudur memang bukanlah hal-hal yang secara jelas di
   tuliskan atau diterjemahkan dalam Al Qur'an. Meski demikian tidak
   berarti Al Qur'an tidak berisi hal-hal yang berhubungan dengan
   Brobudur tersebut, karena hasil analisa ini jelas memberikan
   gambarannya.

Singkat kata...!

Lewat pengetahuan ke-Islaman penulis yang tak seberapa ini, pun lewat
keyakinan akan kesempurnaan isi Qur'an yang memang menyempurnakan
kejadian-kejadian para ummat-ummat terdahulu para nabi-nabi terdahulu,
juga lewat pearsaan penulis yang memang hasil cimptaan Allh Swt, maka
penulis yakin dan merasa :

"Keberadaan Candi Brobudur memang tidak lepas dari campur tangan
Allah Swt dalam penanganannya". Dan jika campur tangan ini terjadi
dimasa Nabi Sulaiman, maka penulis lebih menyerahkan urusannya
pada Allah Swt.

Adapan urusannya pada :

1. Fahmi Basya

Penulis cukup salut, beliau mampu menganalisa menafsir isi Qur'an
itu sedemkian dalamnya. Semoga keahlian beliau ini dapat lebih
meningkatkan perkembagan agama Islam pada masa-masa mendatang.

2. Ummat Hindu

Meski ummat Islam dapat meninjau Candi Brobudur dari sisi tinjauan
Islam atau matematika Islam, tidaklah berarti bahwa Candi Brobudur
menjadi milik ummat Islam apalagi menjadi tempat peribadatan ummat
Islam. Karena perbuatan itu akan menjadi perbuatan yang salah dan
bertentangan dengan ajaran Islam.

"Candi Brobudur tetap menjadi milik ummat Budha, dan menjadi
tempat peribadatannya pula". Begitupun candi Prambanan tetap
menjadi milik ummat Hindu dan menjadi tempat peribadatannya.

Menurut hemat penulis :

"Hasil analisa fahmi Basya lewat pengetahuan ke-Islamannya atau
lewat matematika Islam-nya, hanyalah sebagai pemberitahuan pada
ummat Budha dan Hindu bahwa agama Islam ada dan berkembang
di Nusantara ini bukanlah  karena suatu kebetulan atau suatu agama
yang ada tanpa sengaja.

"Agama Islam itu ada karena  agama yang bukan Islam juga ada".









Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
_____________________________________________________
Cat :






No comments:

Post a Comment