Friday, May 22, 2015

Marsipature Ate-ate Nabe : FB, Tinjauan Adat Budaya dan Agama Islam


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar "Masipature-ate-ate nabe" dalam Tinjauan
Islam dan Adat Batak dalam hubungannya dengan FB, Pengertian/
pemahaman, alasan/sebab akibat dan obat atau Solusi-nya )
_____________________________________________________________












___________________

Kata Pengantar
___________________

Horas...horas...horas...!

Dapat dibilang, bahwa postingan ini adalah pendalaman dari salah satu
Group FB yang penulis ikuti dengan nama group, "Marsipature Ate-ate
Nabe". hasil bentukan Budi P Hst sekitar 3-4 tahun yang silam.

Dapat dibilang juga group ini kalau bukannya group pertama FB-nya
orang Sipirok Tapsel, ya kedualah. Kalaupun tidak ke dua, ya ketiga-pun
jadilah.

Ditahun petama group FB ini dibentuk, serunya bukan main, hingga
pengikut groupnya, termasuk pendirinya dan juga penulis sendiri banyak
yang bikin status "Yang bukan lagi menghasilkan ate-ate jadi ture, tapi
menghasilkan ate-ate nasoture".

Bagaiman tidak....!

Istilah "Marsipatre ate-ate nabe" sesungguhnya telah memberi batasan
bahwa status yang dikirim kalau bukannya berbau-bau adat dan budaya,
yah...berbau-bau agamalah, apakah agama Islam atau Agama Kristen.

Kenyataannya...!

Group FB ini banyak di isi macam status yang berbau-bau politik, hingga
hujat menghujat pun terjadi, kritik meng kritik pun terjadi dan beberapa
kata-kata kasarpun terkadang harus dibaca.

Singkat kata...!

Group FB hasil bentukan Budi P Hst ini, khsusnya bagi penulis terkesan
seperti "Bayuon naso sidung" atau "Baboan naso salose". karena tujuan
dibentuknya group ini dapat dikatakan, belum tercapai, belum dapat di
simpulkan bahwa para pengikut group ini telah menjadi ture.

Merasa pusing dengan keberadaan group ini, maka sebenarnya Budi P
Hst, telah menyerahkan pengelolaannya pada penulis. Tapi penulis
sendiri mengalami kesulitan dalam pengelolaannya, karena terlalu
sibuk dengan urusan blog ini.

Para kawan sekalian, khususnya para anggota Group FB Marsipature
ate-ate nabe....!

Postingan ini berisi seputar "Marsipature ate-ate nabe" sebagai bentuk
jawaban penulis pada Budi P Hst sekaligus sebagai kesimpulan dari
grroup FB tersebut.

Dengan selesainya postingan ini nantinya, maka Group FB Marsipature
Ate-ate Nabe, penulis kembalikan pada pedirinya atau pengelolanya
atau para anggotanya.

Terserahkalian lah itu para kawan, "Apakah kalian mau membuat
group ini "Hidup segan mati tak mau, terserah'. atau "Mau ganti nama,
terserah". Dan mohon maaf, penulis tak  dapat mengolahnya.

Berikut info seputar "Marsipature ate-ate nabe" tersebut....dan...
selamat menyimak....!
______________________________________________________

Sekilas Marsipature ate-ate nabe dalam Tinjauan Adat atau
Budaya Batak, khusunya Angkola
______________________________________________________










* Pengertian

Menurut hemat penulis, "Marsipature ate-ate nabe" adalah suatu usaha
yang dilakukan oleh individu atau seseorang dalam memperbaiki hatinya
sebelum memperbaiki hati orang lain.

(Ture = Baik; Pature = Perbaiki; Ate-ate  = Hati; Nabe = Penekanan
pada diri sendiri).

* Alasan di Pature



Karena adanya pengukuan manusia, "Manusia bukanlah makhluk
sempurna, maka dengan sendirinya hal-hal yang merupakan bagian
dari diri manusia itu bukan pula hal yang sempurna". Dan salah satu
bagian dari diri manusia itu, yang tak dapat dilepaskan darinya adalah
"Hati" atau "Ate-ate",

Begitupun manusia cukup banyak yang menghendaki dirinya untuk
dapat dikatakan manusia sempurna, karena itu istilah "Marsipatuer
ate-ate nabe" sesuguhnya suatu istilah yang sebagian orang tidak 
menyukainya juga, karena "Marsipature ate-ate nabe sinonim dengan
halk naso ture (orang yang hatinya kotor).

* Nama -nama penyakit hati (Bhs. Angkola)

Gut-gut adalah salah satu nama penyakit hati itu dan sudah cukup
populer di masyarakat batak, tak terkecuali di Angkola. Ini hampir
sama artinya dengan "Iri atau Dengki" dalam Saro Melayu.

Ada juga namanya  Lante atau Lantam pun ada namanya djugal,
dll yang merupakan bagian dari penyakit hati itu.

* Obat penyakit hati

Obat penyakit hati ini secara tinjauan budaya atau adat batak cukup
banyak, baik yang datang dari para orang tua, para hatobangon ni
huta, dan raja-raja adat. Bahkan beberapa obat yang diberikan jika
tidak dilaksanakan akan memperoleh sanksi, seperti istilah

"Burangir ni Sabatolang Tolu Rakkap Karakona, Ise Najais
Marnatobang, tolu ribu tilakona". 

Tapi juga dapat berupa efek pujian, seperti  istilah "Lak-lak ni
pajar-pijor, singgalak marpora-pora, muda jonjong di natigor
batu mamak di andora". Dan masih banyak lagi.

* Cara pengobatan ate-ate (Hati)










1. Bisa saja dengan sesering mungkin menngucapkan pantun-
    pantun Angkola, seperti tergambar diatas, hingga meresap
   kedalam hati pula.

2. Sesering mungkin mengingat sansi-sanksi tak tertulis yang di
   berikan masyarakat sekitar pada diri kita, jika kita menjadi orang
   yang gut-gut, orang lantam atau orang yang Djugal, dll.

3. Sadarkan diri kita, meskipun penyakit hati ini dapat memberikan
    kepuasan, tapi bentuk-bentuknya kebanyakan sesaat, seperti istilah
    "Pade ho tuau, padean dope au tuho. Jahat ho tu au, jahatan
    dope au tu ho".  Sama dengan lek nasopade do-i.

















4. Jot-jot mangido nasehat atau sering minta nasehat, ketika
    tanda-tanda panyakit ni ate-ate-i ro tu iba atau kita sadari.

5. Dll

______________________________________________________

Sekilas Marsipature ate-ate nabe dalam Tinjauan Agama Islam
______________________________________________________



Menurut hemat penulis, meskipun adat atau budaya Batak punya solusi
dalam memperbaiki hati atau mengobati hati, tapi solusi itu akan lebih
lengkap kita temukan lewat ajaran agama Islam.

Berikut yang dapat penulis sampaikan mengenai hal ini :

* Landasan pentingnya Ate-ate di Pature dalam Islam

Hati (bahasa Arab Qalbu) adalah bagian yang sangat penting daripada
manusia. Jika hati kita baik, maka baik pula seluruh amal kita:

Rasulullah saw. bersabda, “….Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat
segumpal daging, apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan
apabila ia itu rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan
daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)








* Macam Hati dalam pandangan Islam dalamhubungannya
  dengan "marsipature ate-ate nabe"

Dalam suatu majelis Imam Ibnul Qayyim memaparkan macam-macam
hati dalam Al-Quran. Dan secara garis besar tentang kedudukan
dan urgensi terapi hati dalam al-Qur’an yang mulia di samping
terapi jasmani. Beliau membagi hati menjadi tiga yaitu

1. Hati yang bersih,
2. Hati yang sakit,
3. Hati yang mati.

Maka jelasyang perlu di perbaiki atau dipature yaitu hati yang
sakit dan hati yang mati diatas. Ini juga digambarkan Allah Swt
lewat firman-Nya yang mengatakan :
Dan Kami tidak mengutus sebelum kamu seorang Rasul pun dan tidak (pula)
seorang Nabi, melainkan apabila ia mempunyai sesuatu keinginan, syaitan
pun memasukkan godaan-godaan terhadap keinginan itu, Allah menghilangkan
apa yang dimasukkan oleh syaitan itu, dan Allah menguatkan ayat-ayat-nya.
dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana, Agar Dia menjadikan apa
yang dimasukkan oleh syaitan itu, sebagai cobaan bagi orang-orang yang
di dalam hatinya ada penyakit dan yang kasar hatinya. dan Sesungguhnya
orang-orang yang zalim itu, benar-benar dalam permusuhan yang sangat,
Dan agar orang-orang yang telah diberi ilmu, meyakini bahwasanya
Al Quran Itulah yang hak dari Tuhan-mu lalu mereka beriman dan tunduk
hati mereka kepadanya dan Sesungguhnya Allah adalah pemberi petunjuk
bagi orang-orang yang beriman kepada jalan yang lurus.”
(QS: Al-Hajj: 52-54)

* Hati yang Sakit dan Hati yang Mati

1. Hati yang Sakit

Hati yang sakit adalah hati yang hidup tetapi memiliki penyakit.
Karena hati tersebut terdiri dari dua materi, kadangkala yang
satu lebih kuat dan kadangkala yang satunya lagi, dan mana yang
paling dominan maka dialah yang paling kuat di antara dua materi
tersebut.

Hati yang sakit ini di dalamnya juga terdapat rasa cinta kepada
Allah Subhaanahu wata’ala, iman dan bertawakal kepada-Nya, serta
ikhlas karena-Nya tetapi di dalam hati yang sakit juga terdapat
kesenangan terhadap syahwat, mengutamakan dan selalu berambisi
meraihnya, hasad, sombong, congkak, suka meninggikan diri dan
melakukan kerusakan di muka bumi dan melakukan kerusakan dalam
kepemimpinan.

Hati yang sakit itu teruji dengan dua godaan seruan. Satu seruan
mengajaknya kepada Allah Subhaanahu wata’ala, Rasulullah
Shallallahu ‘alaihi wasallam dan kehidupan akhirat, sedangkan
satu seruan lagi mengajaknya kepada kenikmatan sementara, dan
ia merespon peluang yang paling dekat dengannya.

2. Hati yang Mati

Hati yang mati sendiri tidak mengenal terhadap Allah Subhaanahu
wata’ala, tidak beribadah kepada-Nya dengan perintah-Nya, tidak
mencintai dan meridhai-Nya. Bahkan ia menghamba kepada kesenangan
dan syahwatnya. Walaupun di situ terdapat laknat dan murka Allah
Subhaanahu wata’ala, maka dia sama sekali tidak peduli, bila dia
telah meraih kesenangan syahwatnya, apakah Allah Subhaanahu
wata’ala meridhai dan memurkai.

Hati yang mati menghamba kepada selain Allah Subhaanahu wata’ala
dengan cinta, rasa takut, harap, ridha, murka, pengagungan, dan
kerendahan. Apabila dia cinta, maka dia cinta karena hawa nafsunya,
dan apabila dia memberi, maka dia memberi karena hawa nafsunya, dan
apabila dia menahan, maka dia menahan karena hawa nafsunya.

Hati yang mati menjadikan hawa nafsu di hadapannya, syahwat sebagai
pemimpinnya, kebodohan sebagai supir dan pengendaranya, dan kelalaian
sebagai kendarannya. Dia hanya berfikir mencapai target-target dunianya,
mabuk dalam hawa nafsu dan cinta kesenangan sementara. Dia diseru
kepada Allah Subhaanahu wata’ala , dan kampung akhirat dari tempat
yang jauh, namun dia tidak menjawab pemberi nasihat, mengikuti
keinginan setan, dunia bisa memurkai dan membencinya. Syahwat
nafsu membutakannya dari selain kebatilan.

* Tanda-Tanda ni ate-ate Nasoture (Tanda-tanta Penyakit Hati)

1.Kehilangan cinta yang tulus.

Orang yang mengidap penyakit hati tidak akan bisa mencintai orang
lain dengan benar. Dia tidak mampu mencintai keluarganya dengan ikhlas.
Orang seperti itu agak sulit untuk mencintai Rasulullah Shallallahu'
Ala­ihi Wasallam, apalagi mencintai Allah Azza wa Jalla yang lebih
abstrak. Karena ia tidak bisa mencintai dengan tulus, dia juga tidak
akan mendapat kecintaan yang tulus dari orang lain. Sekiranya ada
yang mencintainya dengan tulus, ia akan curiga akan kecintaan itu.

2.Kehilangan ketentraman dan ketenangan bathin.

3.Memiliki hati dan mata yang keras.

Pengidap penyakit hati mempunyai mata yang sukar terharu dan hati
yang sulit tersentuh.

4.Kehilangan kekhusyu'an dalam ibadah.

5.malas beramal ibadah

6.senang melakukan dosa.

Orang yang berpenyakit hati merasakan kebahagiaan dalam melakukan dosa.
Tidak ada perasaan bersalah yang mengganggu dirinya sama sekali.

* Do'a untuk  Penyakit hati

Sebuah doa dari Rasulullah Shallallahu'Ala­ihi Wasallam berbunyi:

"Ya Allah, jadikanlah aku orang yang apabila berbuat baik aku berbahagia
dan apabila aku berbuat dosa, aku cepat-cepat beristighfar."(­Al-hadits)

Di antara taubat yang tidak diterima Allah ialah taubat orang yang tidak
pernah merasa perlu untuk bertaubat karena tak merasa berbuat dosa.
Kali pertama seseorang melakukan dosa, ia akan merasa bersalah. Tetapi
saat ia mengulanginya untuk kedua kali, rasa bersalah itu akan berkurang.

Setelah ia berulang kali melakukan maksiat, ia akan mulai menyenangi
kemaksiatan itu. Bahkan ia menjadi ketagihan untuk berbuat maksiat
terus menerus. Ini menandakan orang tersebut sudah berada dalam
kategori firman Allah:

"Dalam hatinya ada penyakit lalu Allah tambahkan penyakitnya."
(QS. Al-Baqarah: 10).






















* Macam Obat Penyakit Hati (Obat pature ate-ate)

1. Molo Gut-gut, Dokki (Iri dan Dengki)

Allah melarang kita iri pada yang lain karena rezeki yang mereka
dapat itu sesuai dengan usaha mereka dan juga sudah jadi ketentuan Allah.

“Dan janganlah kamu iri hati terhadap apa yang dikaruniakan Allah kepada
sebahagian kamu lebih banyak dari sebahagian yang lain. (Karena) bagi orang
laki-laki ada bahagian dari pada apa yang mereka usahakan, dan bagi para
wanita (pun) ada bahagian dari apa yang mereka usahakan, dan mohonlah
kepada Allah sebagian dari karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui
segala sesuatu.” [An Nisaa’ 32]

Iri hanya boleh dalam 2 hal. Yaitu dalam hal bersedekah dan ilmu.

Tidak ada iri hati kecuali terhadap dua perkara, yakni seorang yang diberi
Allah harta lalu dia belanjakan pada jalan yang benar, dan seorang diberi
Allah ilmu dan kebijaksaan lalu dia melaksanakan dan mengajarkannya. (HR. Bukhari)

Jika kita mengagumi milik orang lain, agar terhindar dari iri hendaknya
mendoakan agar yang bersangkutan dilimpahi berkah.

Apabila seorang melihat dirinya, harta miliknya atau saudaranya sesuatu yang
menarik hatinya (dikaguminya) maka hendaklah dia mendoakannya dengan limpahan
barokah. Sesungguhnya pengaruh iri adalah benar. (HR. Abu Ya’la)

Dengki lebih parah dari iri. Orang yang dengki ini merasa susah jika melihat
orang lain senang. Dan merasa senang jika orang lain susah. Tak jarang dia
berusaha mencelakakan orang yang dia dengki baik dengan lisan, tulisan, atau
pun perbuatan. Oleh karena itu Allah menyuruh kita berlindung dari kejahatan
orang yang dengki:

“Dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” [Al Falaq 5]

Kedengkian bisa menghancurkan pahala-pahala kita.

Waspadalah terhadap hasud (iri dan dengki), sesungguhnya hasud mengikis pahala-
pahala sebagaimana api memakan kayu. (HR. Abu Dawud)

* Molo lantam, lante sangape Sombong

Sering orang karena jabatan, kekayaan, atau pun kepintaran akhirnya
menjadi sombong dan menganggap rendah orang lain. Bahkan Fir’aun yang
takabbur sampai-sampai menganggap rendah Allah dan menganggap dirinya
sebagai Tuhan. Kenyataannya Fir’aun adalah manusia yang akhirnya bisa
mati karena tenggelam di laut.

Allah melarang kita untuk menjadi sombong:

“Janganlah kamu berjalan di muka bumi ini dengan sombong, karena
sesungguhnya kamu sekali-kali tidak dapat menembus bumi dan sekali-
kali kamu tidak akan sampai setinggi gunung.” [Al Israa’ 37]

“Janganlah kamu memalingkan mukamu dari manusia karena sombong dan
janganlah kamu berjalan di muka bumi dengan angkuh. Sesungguhnya Allah
tidak menyukai orang-orang yang sombong lagi membanggakan diri.” [Luqman 18]

Allah menyediakan neraka jahannam bagi orang yang sombong:

“Masuklah kamu ke pintu-pintu neraka Jahannam, sedang kamu kekal di
dalamnya. Maka itulah seburuk-buruk tempat bagi orang-orang yang sombong .”
[Al Mu’min 76]

Kita tidak boleh sombong karena saat kita lahir kita tidak punya kekuasaan
apa-apa. Kita tidak punya kekayaan apa-apa. Bahkan pakaian pun tidak.
Kecerdasan pun kita tidak punya. Namun karena kasih-sayang orang tua-lah
kita akhirnya jadi dewasa.

Begitu pula saat kita mati, segala jabatan dan kekayaan kita lepas dari
kita. Kita dikubur dalam lubang yang sempit dengan pakaian seadanya yang
nanti akan lapuk dimakan zaman.

Imam Al Ghazali dalam kitab Ihya’ “Uluumuddiin menyatakan bahwa manusia
janganlah sombong karena sesungguhnya manusia diciptakan dari air mani
yang hina dan dari tempat yang sama dengan tempat keluarnya kotoran.

Bukankah Allah mengatakan pada kita bahwa kita diciptakan dari air mani
yang hina:

“Bukankah Kami menciptakan kamu dari air yang hina?” [Al Mursalaat 20]

Saat hidup pun kita membawa beberapa kilogram kotoran di badan kita.
Jadi bagaimana mungkin kita masih bersikap sombong?

* Molo Marasa Hebat sangape ‘Ujub (Kagum akan diri sendiri)

Ini mirip dengan sombong. Kita merasa bangga atau kagum akan diri 
kita sendiri. Padahal seharusnya kita tahu bahwa semua nikmat yang 
kita dapat itu berasal dari Allah.

Jika kita mendapat keberhasilan atau pujian dari orang, janganlah 
‘ujub. Sebaliknya ucapkan “Alhamdulillah” karena segala puji itu 
hanya untuk Allah.

Atau ini saja, "Bertasbih atau Berzikir" :




_______________

Penutup (Saran)
_______________

~ Dalam hubungannya dengan adat atau Budaya Batak)

1. Semoga nasehat-nasehat para orang tua, para abang-abang, kakak
   para hatobangon ni huta termasuk para raja adat batak yang selalu
   mengingatkan agar ate-ate selalu di jaga sangape dipaliharo dapot
   talaksanahon marsama.

~ Dalam Hubungannya dengan Agama Islam ~

1. Hati yang bersih sangape ate-ate naias sangape jeges adalah
   adalah tujuan dari "Marsipature ate-ate Nabe".

2. Sadangkan hati yang ias atau bersih itu adalah hati yang
   terbebas dari setiap syahwat  yang menyimpang dari perintah dan
   larangan Allah Subhaanahu  wata’ala.

3. Hati ini adalah segumpal daging yang perlu selalu kita jaga kita
   pature hingga parangettata jadi ture.

“….Bahwa dalam diri setiap manusia terdapat segumpal daging,
apabila ia baik maka baik pula seluruh amalnya, dan apabila ia itu
rusak maka rusak pula seluruh perbuatannya. Gumpalan
daging itu adalah hati.” (HR Imam Al-Bukhari)

Para kawan sekalian...!

"Marsipature ate-ate nabe" sesungguhnya hanyalah suatu kalimat
yang memberi kesan sepele, tapi isi didalamnya adalah suatu
keseriusan yang menjadi salah satu  landasan tentang bagaimana
kita semua ini terbentuk seperti sekarang ini dan akan seperti apa
kita pada masa mendatang ini.

Selamat malam ....dan...

Wassalamu'alikumwarahmatullahiwabarakatuh....!



_____________________________________________________________
Cat :


No comments:

Post a Comment