Thursday, May 28, 2015

Sangkakala Dalam Firman, Hadits dan Ilmu Pengetahuan


#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak info sekitar bunyi Sangkakala dari Langit Erofa dan
Sangkakala dalam tinjauan Islam)
________________________________________________________________










_________________

Kata Pengantar
_________________

Dalam minggu ini dapat dibilang Dunia digoncangkan oleh suatu bunyi
atau suara yang datang dari langit yang mana bunyinya tidak seperti
biasanya yaitu seperti petir atau guntur.

Bunyi itu justru terdengar seperti bunyi terompet yang mengiung.
"Ngiung.....ggggggggggg.......ggggg....ngiung...nnnnnggggg....gggg..."
demikian ilustrasinya yang dalam bentuk video dapat anda dengarkan
seperti 3 video dibawah ini.



Para kawan sekalian...!

- Mengapa hal itu bisa terjadi...?
- Apakah bunyi itu memang bunyi tarompetnya Israfil seperti yang
  dijanjikan Allah Swt dalam firman-firmannya....?
- Adakah hubungan bunyi Sangkakala atau bentuk sangkakala dengan
  bumi ini...?
- Bagaimana sebenarnya Sangkakala ini dalam tinjauan agama Islam...?

Adalah hal hal yang dapat anda temukan jawabannya dengan membaca
postingan ini. "Selamat menyimak...?

_________________________________________________

Pengertian dan pemahaman pada istilah Sangkakala
_________________________________________________

Dalam salah satu ajaran agama Abrahamik, yaitu Islam dikatakan
bahwa salah satu malaikat yang bernama Israfil mempunyai tugas
untuk meniupkan Shur (sangkakala) pada saat hari akhir.

Ketika Allah telah selesai menjadikan alam semesta beserta isinya,
lalu Allah membuat sangkakala dan meletakkannya di mulut Israfil.
Kemudian dikisahkan Israfil selalu menatap kearah 'Arsy, menanti
kapan ia diperintahkan untuk meniup sangkakala tersebut.

* Hal Bentuk Sangkakala (Shur)

Disebutkan pula dalam salah satu hadist, sangkakala itu bagaikan
tanduk dari cahaya, dengan ukuran yang sangat besar dengan garis
tengahnya seluas langit dan bumi (alam semesta).

Dalam hadist lain dikatakan sangkakala malaikat Israfil terbuat
dari tanduk, “Tanduk yang ditiup.”

Dalam sebuah hadits dikatakan bahwa sangkakala memiliki empat
cabang, yaitu cabang di barat dan timur, dibawah langit ketujuh
bagian bawah dan diatas langit ketujuh bagian atas.[5]

Didalam sangkalala terdapat pintu-pintu sebanyak bilangan ruh
dialam semesta dan di dalamnya ada 70 rumah, yaitu satu antaranya
untuk ruh para nabi, satu rumah untuk ruh para malaikat, satu rumah
untuk ruh para jin, satu rumah untuk ruh para manusia, satu rumah
untuk ruh para binatang dan hingga genap 70 macam rumah dengan 70
jenis makhluk.
____________________________________________________

Proses Tiupan Sangkakala 
____________________________________________________

1. Tiupan sangkakala pertama

Pada tiupan ini, seluruh alam semesta termasuk langit dan bumi serta
alam buana akan bergoncang dengan sebenar-benar goncangan dan benar-
benar hebat, seluruh makhluk digambarkan ketakutan dan amat terperanjat,
Menurut Al-Quran gambaran tatkala pasca tiupan pertama cukup dahsyat,
sehinggakan ibu yang menyusukan anaknya akan melepaskan (mencampakkan)
anaknya, orang yang hamil, tiba-tiba melahirkan anaknya walaupun
janinnya masih muda, manusia juga lintang pukang seperti kupu-kupu
bertebaran (Surah Al-Qariah).

Al-Quran juga jelas menggambarkan tiada sesuatupun yang mengetahui bila
Kiamat itu muncul, sedangkan Hari Kiamat itu berlaku tatkala manusia
sedang sibuk melayan urusan dunia mereka, ada juga yang sibuk memikirkan
dan bertanya antara sesama mereka tentang bila Kiamat akan bermula
dan ada juga manusia sedang sibuk bertengkar atas pelbagai urusan.

Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 48-50 bermaksud:

“Dan mereka berkata: "Bilakah (terjadinya) janji ini (hari berbangkit)
jika kamu adalah orang-orang yang benar?. Mereka tidak menunggu melainkan
satu teriakan sahaja yang akan membinasakan mereka ketika mereka sedang
bertengkar.

Lalu mereka tidak kuasa membuat satu wasiat pun dan tidak (pula) dapat
kembali kepada keluarganya.

Digambarkan suasana keadaan bumi berlakunya gempa bumi yang dahsyat,
gunung-ganang hancur dan berkecai (Surah Al-Qariah dan Surah At-Takwir),
kerak-kerak bumi diterbalikkan, laut menaik seperti ombak tsunami yang
begitu hebat serta panas mendidih (Surah At-Takwir).

Kebakaran yang berlaku akibat letusan gunung berapi, meletupnya tempat
simpanan gas, nuklear, sehinggakan tidak dapat dipadam, api marak dan
menjulang tinggi dan seluruh dunia diselaputi asap tebal. Bumi
digambarkan hilang cahayanya tiada lagi sumber cahaya, bumi menjadi
gelap gelita.

Al-Quran juga menggambar suasana langit juga turut tidak teratur, planet-
planet tidak lagi beredar pada orbitnya, langit dilihat terbelah
(Surah Al-Insyiqaq), bintang-bintang bertaburan, matahari hilang akan
cahayanya (Surah At-Takwir). Semuanya berlanggar antara satu sama lain.
Tentang tiupan sangkakala pertama, Allah menjelaskan dalam Al-Quran:

“Pada masa berlakunya "tiupan sangkakala yang pertama" yang menggoncangkan
alam, (sehingga mati segala yang bernyawa dan punah ranah sekalian makhluk
selain dari yang dikecualikan), (Surah An-Naaziat : 6)

Dari dalil diatas ternyata apa-apa yang berada di seluruh pelosok langit dan
di bumi akan mati, melainkan mereka yang dikehendaki oleh Allah. Ulama tafsir
berpendapat makhluk yang masih hidup adalah golongan Malaikat.

Surah An-Naaziat ayat 1 hingga 6 jelas menunjukkan pada saat berlakunya
tiupan sangkakala pertama Malaikat-malaikat akan memulakan tugasnya
dengan agresif untuk mencabut nyawa dan menghancurkan langit dan bumi
atas perintah Allah.

2. Tiupan sangkakala kedua

Setelah beberapa lama keadaan kehancuran dan porak peranda bumi dan seluruh
alam semesta yang bertambah hebat dan sangat rakus menghacurkan segala
isi langit dan bumi tanpa belas kasihan. Maka Allah SWT telah mengarahkan
Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala kedua.

Firman Allah SWT dalam Surah An-Naaziat ayat 7:

“Tiupan pertama itu diiringi oleh tiupan kedua.

Pada tiupan kali ini, seluruh makhluk alam semesta dan alam buana akan
mati keseluruhannya, melainkan sesiapa yang ditentukan Allah untuk masih
bernyawa. Pada peringkat ini bunyi sangkakala ini dapat didengari sehingga
lapisan langit ke-7. Malaikat Israfil juga mati pada saat ini sejurus
ia meniup sangkakala.

Pada saat ini tanggungjawab Malaikat Izrail untuk mencabut nyawa bertambah
agresif, jika dibandingkan dengan tugasnya mencabut nyawa sebelum tiupan
sangkakala pertama dan ketika tiupan sangkakala pertama. Malaikat Izrail
diriwayatkan akan mencabut nyawa seluruh makhluk di alam langit dan bumi
dengan wajah yang mengerikan. Ia akan mencabut nyawa golongan munkar
dengan paksaan dan kekerasan.

3. Tiupan sangkakala ketiga

Kemudian atas kuasa Allah SWT, Ia menghidupkan Malaikat Israfil,
lalu diperintahkan untuk Malaikat Israfil untuk meniup sangkakala
dengan tiupan kali ketiga, pada tiupan ini dikenali tiupan kebangkitan.

Maka segala roh-roh yang ditempatkan dalam sangkakala itu bertebaran
bagaikan lebah yang memenuhi antara langit dan bumi. Dan ketika itu
Allah berfirman; “Demi Keagungan dan KemulianKu, hendaklah semua roh
kembali ke jasadnya masing-masing.” Maka segala roh akan kembali ke
jasadnya mengikut ketentuan yang telah Allah tentukan bagi mereka.

Roh-roh manusia, kembali kepada manusia, roh-roh hewan kembali
kepada haiwan, roh-roh tumbuhan kembali pada tumbuhan, roh-roh
batuan, pasir, laut, air, bumi, planet-planet, bintang-bintang,
jin, malaikat, syaitan dan segala makhluk ciptaan Allah yang lain
pun kembali kepada jasad-jasad mereka tanpa sesuatu pun terlepas dari
pengetahuan dan kawalanNya.

Maka bangkit dan segar semua makhluk ciptaan Allah seperti mana ia
berada alam dunia suatu ketika dahulu, maka perasaan mereka bercampur
baur ada yang takut, hairan, gembira, dan sebagainya semua hanya
menunggu penghakiman dari Allah Yang Maha Adil lagi Maha Bijaksana.

Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 51 hingga 53 tentang tiupan
sangkakala ketiga yang bermaksud:

“Dan ditiuplah sangkakala, maka tiba-tiba mereka keluar dengan
segera dari kuburnya (menuju) kepada Tuhan mereka. Mereka berkata:
"Aduh celakalah kami!, Siapakah yang membangkitkan kami dari tempat
tidur kami (kubur)?" Inilah yang dijanjikan (Tuhan) Yang Maha Pemurah
dan benarlah Rasul-rasul(Nya). Tidak adalah teriakan itu selain
sekali teriakan sahaja, maka tiba-tiba mereka dikumpulkan kepada Kami.
_____________________________________________________________________

Keadaan iblis dan syaitan pada saat di tiup sangkakala
_____________________________________________________________________

Allah telah berjanji untuk memanjangkan umur iblis dan syaitan sehingga
munculnya Hari Kiamat, iblis dan syaitan pasca tiupan sangkakala pertama
dilihat akan menjadi tidak kehaluan, ketika itu iblis, mula menyesali
perbuatan jahatnya kepada anak-anak dan keturunan Nabi Adam a.s.. Iblis
ketika itu menangis dan berkata:

"Tuhanku, sekarang suruhlah aku sujud kepada siapa yang Engkau kehendaki".
Ketika itu para syaitan merasa heran dengan keadaan iblis yang merendah
diri, lalu mereka bertanya, "Wahai penghulu kami kepada siapa engkau tunduk?",
iblis mengangkat kepalanya lalu berkata "Aku merendah dan sujud kepada
Tuhan sekalian alam yang telah memanjangkan umurku (dan umurmu) sampai
hari sudah ditentukan. Sekarang sudah dekat masanya hari yang ditentukan
itu.". Maka seluruh bala tentera syaitan dan iblis menangis dan memohon
taubat dari Allah, tiada taubat dari Allah kepada mereka lagi kerana
mereka telah kafir. (Surah Al-Baqarah ayat 34)
___________________________________________________________________

Hal Malaikat Izrail dalam hubungannya dengan Jibril dan Mikail
pada saat ditiupnya sangkakala
___________________________________________________________________

Setelah Malaikat Izrail menjalankan tugasnya mencabut nyawa segala makhluk
hidupan termasuk nyawa haiwan, tumbuh-tumbuhan, manusia, jin, syaitan,
iblis, batu-batu, udara, air, nyawa segala zarah dan atom dan lain-lain.
Maka Malaikat Izrail (Malaikat Maut) akan segera menghadap Allah dengan
penuh tawaduk, amat takut dan gerun, mengucap syukur dan pujian-pujian
kepada Allah, seraya berkata:

“Ya Rabbi, semua penduduk langit dan bumi telah meninggal kecuali yang
Engkau kehendaki.” Lalu Allah berfirman (dan Dia lebih mengetahui mereka
yang tertinggal) , “Siapa yang tertinggal?” Malaikat Maut dengan penuh
gerun dan tunduk patuh menjawab: “Ya Rabbi, tinggallah Engkau Yang Maha
Hidup dan Tak Akan Pernah Mati dan tinggallah para pembawa Arasy-Mu,
dan tinggallah Jibril dan Mikail serta aku.”

Seraya atas kekuasaanNya Allah berfirman: “Jibril dan Mikail akan mati
juga.” Maka Allah memberi kekuatan bagi Arasy (untuk berkata-kata),
sehingga ia berkata: “Ya Rabbi, akankah Jibril dan Mikail mati?”.

Allah berfirman dengan penuh hikmat keAgunganNya: “Diamlah, kerana
sesungguhnya Aku telah menetapkan kematian itu atas segala yang berada
di Arasy Ku!.” Lalu atas perintah Allah, Jibril dan Mikail pun menemui
kematian.

Kemudian dengan penuh rasa gerun dan tunduk patuh, Malaikat Izrail pun
menemui Allah dan mengucapkan: “Ya Rabbi, telah mati Jibril dan Mikail,
tinggallah aku bersama para pembawa (Malaikat pejunjung) ArasyMu.”

Allah berfirman: “Para pembawa ArasyKu akan mati juga.”. Lalu mereka mati.
Lalu Allah memerintahkan Arasy untuk mengambil sangkakala dari Israfil.
Lalu datang Malaikat maut kepada Allah lalu berkata: “Ya Rabbi, para
pembawa ArasyMu telah meninggal juga.” Lalu Allah berfirman: (dan Dia
lebih tahu siapa yang tertinggal) “Siapakah tertinggal?”.
___________________________________

Hal Izrail juga mati
___________________________________

Dengan penuh ketakutan dan amat rendah diri Malaikat maut (Malaikat Izrail)
menjawab: ““Ya Rabbi, tinggallah Engkau Yang Maha Hidup dan Tak Akan
Pernah Mati dan tinggallah aku.”

Allah dengan penuh kekuasaaNya berfirman: “Engkau adalah salah satu
ciptaan-Ku, engkau pun akan mati, maka matilah engkau!.” Maka Malaikat
Maut pun mati. Maka ketika itu tidak tertinggal satu pun makhluk ciptaan
Allah yang masih hidup, melainkan Allah Yang Maha Perkasa, Yang Tidak
Beranak dan Tidak Diperanakkan. Dialah pengakhiran sebagaimana Dialah
permulaan.
__________________________________________________

Hal ketika hanya Allah Swt yang masih hidup
__________________________________________________

Lalu, Allah melipat langit dan bumi bagai melipat Kitab, lalu Allah
membentangkannya, lalu melipatkannya dengan 3 kali lipatan. Seraya dengan
gahnya berfirman: “Akulah Yang Maha Gagah!” (3 kali). Lalu Dia berseru:
“Milik siapakah kerajaan pada hari ini?” (3 kali),
tetapi tidak ada jawapannya (Kerana semua makhluk
ciptaan sudah tiada melainkan Allah Yang Maha Kekal Abadi).

Lantas Allah berfirman pada DiriNya:
“Milik Allah Yang Maha Esa dan Maha Perkasa.”

Lalu Allah menggantikan bumi dengan bumi yang lain, dan langit dengan
langit yang lain. Dia menghamparkan, mendatarkan, dan melapangkannya.
Tidak ada padanya lekukan sedikit pun, kemudian Allah menggoncangkan
ciptaanNya dengan sekali goncangan dan tiba-tiba segala makhluk yang
asalnya menjadi penghuni langit dan bumi serta diantara kedua-duanya
wujud seperti sedia kala, kewujudan itu berlaku dengan mudah.
_________________________________________________

Hal Hidupnya Kembali orang yang sudah mati
________________________________________________

Firman Allah SWT dalam Surah Yaasin ayat 78-83:

“Dan dia membuat perumpamaan bagi Kami; dan dia lupa pada kejadiannya;
ia berkata: “Siapakah yang dapat menghidupkan tulang belulang, yang
telah hancur luluh?”. Katakanlah: Ia akan dihidupkan oleh Tuhan yang
menciptakannya kali yang pertama. Dan Dia Maha Mengetahui tentang segala
makhluk, iaitu Tuhan yang menjadikan untukmu api dari kayu yang hijau,
maka tiba-tiba kamu nyalakan (api) dari kayu itu.

” Dan tidakkah Tuhan yang menciptakan langit dan bumi itu berkuasa
mencipta kembali jasad-jasad mereka yang sudah hancur itu? Benar.
Dia Berkuasa. Dan Dialah Maha Pencipta lagi Maha Mengetahui. Sesungguhnya
perintah-Nya apabila Dia menghendaki sesuatu hanyalah berkata kepadanya:
 “Jadilah!”, maka terjadilah ia. Maka Maha Suci (Allah) Yang diTanganNya
Kekuasaan atas segala sesuatu dan kepada Nya lah kamu dikembalikan.
Kemudian Allah memerintahkan langit menurunkan hujan selama 40 hari
sehingga air mencapai ketinggian 12 hasta.

Kemudian Allah memerintahkan seluruh jasad-jasad yang telah hancur luluh
diseluruh semesta untuk tumbuh laksana tumbuh-tumbuhan segar menghijau.
Namun Al-Quran juga menjelaskan seperti berikut tentang keadaan kebangkitan
manusia di Hari Kiamat.

Firman Allah SWT dalam Surah Al-Zalzalah ayat 6:

“Pada hari itu manusia keluar dari kuburnya dalam keadaan bermacam-macam,
supaya diperlihatkan kepada mereka (balasan) pekerjaan mereka.
Kemudian Allah SWT dengan KekuasaanNya berseru: “Hiduplah Jibril dan Mikail!”.
Lalu keduanya pun hidup, dan Allah memanggil Jibril dan Mikail, lalu keduanya
datang dengan beragam, roh-roh kaum mukminin nampak bercahaya dan yang lain-
lain gelap gelita. Lalu dilemparkan semua roh-roh tersebut ke dalam sangkakala
agar tiupan dari sangkakala itu dapat bertebaran kembali ke jasad masing-masing.
______________________________________________

Macam Fiman Al-Quran tentang sangkakala
_______________________________________________

Firman Allah S.W.T:

“Dan (ingatkanlah) hari di tiup sangkakala, lalu terkejutlah (gerun gementar)
makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali mereka yang
dikehendaki Allah dan kesemuanya akan datang kepadaNya dengan keadaan tunduk
patuh. (Surah an-Naml : 87)

Firman Allah S.W.T:

“Kemudian (ketahuilah bahawa) apabila ditiup Sangkakala dengan
sekali tiup-Dan bumi serta gunung-ganang diangkat (dari tempatnya)
lalu dihancurkan keduanya dengan sekali hancur, - Maka pada saat itu
berlakulah hari kiamat, - Dan terbelahlah langit, lalu menjadilah ia
pada saat itu reput (dan runtuh)," (Surah Al-Haqqah : 13-17)”

Firman Allah S.W.T:

“Dan sudah tentu akan ditiup sangkakala, maka pada waktu itu matilah
makhluk-makhluk yang ada di langit dan yang ada di bumi, kecuali sesiapa
yang dikehendaki Allah (terkemudian matinya); kemudian ditiup sangkakala
sekali lagi, maka dengan serta-merta mereka bangun berdiri menunggu
(kesudahan masing-masing). (Surah az-Zumar : 68)

Firman Allah S.W.T:

“Dan sudah tentu akan ditiupkan sangkakala (menghidupkan orang-orang
yang telah mati; apabila berlaku yang demikian) maka semuanya segera
bangkit keluar dari kubur masing-masing (untuk) mengadap Tuhannya.
(Surah Yassin : 51)
_____________________________________________________

Hal Hadis tentang jarak tiupan dua sangkakala
_____________________________________________________

Hadis diriwayatkan daripada Abu Hurairah RA, ia berkata:

“Rasulullah S.A.W bersabda: Jarak waktu antara dua tiupan sangkakala
itu adalah empat puluh. Mereka bertanya: Wahai Abu Hurairah, apakah
empat puluh hari? Ia menjawab: Aku tidak dapat menyebutkan.
Mereka bertanya lagi: Empat puluh bulan? Ia menjawab: Aku tidak dapat
menyebutkan. Mereka bertanya lagi: Empat puluh tahun? Ia menjawab:
Aku tidak dapat menyebutkan. Kemudian Rasulullah S.A.W bersabda lagi:

Lalu Allah menurunkan hujan, sehingga mayat-mayat tumbuh (bangkit)
seperti tumbuhnya tanaman sayuran. Tidak ada satu bagian tubuh manusia
kecuali semua telah hancur selain satu tulang, yaitu tulang ekornya
(koksiks) dan dari tulang itulah jasad manusia akan disusun kembali
pada hari Kiamat. (Nombor hadis dalam kitab Sahih Muslim
[Bahasa Arab saja]: 5253)
______________________________________

Macam Hadis tentang sangkakala
______________________________________

Hadis Abu Hurairah r.a katanya:

“Ketika seorang Yahudi menawarkan barang dagangannya dan telah diberi
sedikit gambaran bahwa beliau belum merasa puas hati atau tidak
meredainya, kalau tidak silap namanya Abdul Aziz berkata:

Tidak, demi Zat yang telah memilih Nabi Musa a.s kepada manusia.
Seorang lelaki Ansar yang mendengar kata-katanya terus menampar
mukanya dan berkata:

Kamu berkata Demi Zat yang telah memilih Nabi Musa a.s kepada manusia?
Bukankah Rasulullah S.A.W telah berada di tengah-tengah kita? Lalu
orang Yahudi tersebut pergi menemui Rasulullah S.A.W dan berkata:

Wahai Abu Al-Qasim! Sesungguhnya aku memiliki jaminan dan perjanjian,
tetapi si anu telah menampar mukaku.

Rasulullah S.A.W bertanya kepada lelaki Ansar tadi: Kenapa kamu
menampar mukanya? Beliau menjawab: Orang Yahudi telah berkata bahawa
demi Zat yang telah memilih Nabi Musa a.s kepada manusia. Bukankah
engkau berada di tengah-tengah kami?

Rasulullah S.A.W menampakkan wajahnya yang marah dan bersabda:
Janganlah kamu mengutamakan di antara para utusan Allah. Sesungguhnya
sangkakala itu sejenis serunai akan ditiup. Apa yang berada di
pelosok langit dan di bumi akan mati, melainkan orang-orang yang
dikehendaki oleh Allah. Pada tempoh yang lain pula sangkakala itu
sejenis trompet akan ditiup lagi. Maka aku adalah orang pertama yang
dibangkitkan. Apabila Nabi Musa a.s telah berpegang pada Arasy, aku
tidak tahu adakah telah diperhitungkan kematian Musa a.s (dengan tiupan
sangkakala) pada hari At-Tur atau beliaukah yang telah dibangkitkan
sebelum aku dan aku tidak akan berkata: Sesungguhnya ada seorang lelaki
yang lebih utama daripada Yunus bin Matta a.s
(Nombor Hadis Dalam Sahih Muslim [Dalam Bahasa Arab sahaja]: 4376
_________________________________________________________________

Hal Penelitian orang Jerman terhadap Bumi yang menyimpulkan
bahwa Bumi ini bentuknya juga seperti terompet
_________________________________________________________________

“Ketika Allah telah selesai menjadikan langit dan bumi, Allah menjadikan
sangkakala (terompet) dan diserahkan kepada malaikat Isrofil, kemudian
ia letakkan dimulutnya sambil melihat ke Arsy menantikan bilakah ia
diperintah".

Saya bertanya: “Ya Rasulullah apakah sangkakala itu?” Jawab Rasulullah:
“BAGAIKAN TANDUK DARI CAHAYA.” Saya tanya: “Bagaimana besarnya?”
Jawab Rasulullah: “SANGAT BESAR BULATANNYA, DEMI ALLAH YANG
MENGUTUSKU(MUHAMMAD) SEBAGAI NABI , BESAR BULATANNYA ITU LEBIH
LUAS DARI LANGIT DAN BUMI, dan akan ditiup hingga tiga kali.

Pertama:

Nafkhatul faza’ (untuk menakutkan).
Kedua: Nafkhatus sa’aq (untuk mematikan).
Ketiga: Nafkhatul ba’ats (untuk menghidupkan kembali atau membangkitkan).
”(KITAB TANBIHUL GHAFILIN)

Belum lama ini sekelompok ilmuwan yang dipimpin oleh Prof. Frank Steiner
dari Universitas Ulm, Jerman, melakukan observasi dan penelitian terhadap
alam semesta untuk memastikan bentuk sebenarnya dari alam semesta raya ini.
Kita tahu bahwa yang umumnya diperkirakan orang selama ini adalah bahwa
alam semesta ini berbentuk bulat, bundar, atau bahkan ada pula yang
menyebut bentuknya datar saja.

Menggunakan sebuah peralatan milik NASA yang diberi nama WMAP (Wilkinson
Microwave Anisotropy Prob), pada akhir penelitiannya mereka membuat
sebuah kesimpulan yang sangat mencengangkan. Menurut hasil penelitian
tersebut, alam semesta ini ternyata bentuknya menyerupai terompet!

Adapun ringkasan ilustrasi yang mereka gambarkan adalah bahwa pada bagian
ujung belakang terompet (baca: alam semesta) merupakan alam semesta yang
tidak dapat diamati (unobservable), sedang bagian depan, di mana bumi
dan seluruh sistem tata surya berada, merupakan alam semesta yang masih
mungkin untuk diamati (observable).

Dalam hadits di AWAL disebutkan bahwa sangkakala atau terompet malaikat
Izrofil itu bentuknya seperti tanduk dan terbuat dari cahaya. Ukuran
bulatannya seluas langit dan bumi. bukankah bentuk 'laksana tanduk'
mengingatkan kita pada terompet orang-orang jaman dahulu yang pada
umumnya terbuat dari tanduk?

Kalimat seluas langit dan bumi dapat dipahami sebagai ukuran yang
meliputi seluruh wilayah langit (sebagai lambang alam tak nyata/ghaib)
dan bumi (sebagai lambang alam nyata/syahadah). Atau dengan kata lain,
bulatan terompet malaikat Isrofil itu melingkar membentang dari alam
nyata hingga alam ghaib.

Jika kesahihan hadits di atas dapat dibuktikan dan data yang diperoleh
lewat WMAP memang akurat serta dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah,
maka dapat dipastikan bahwa kita ini sesungguhnya bagaikan kupu-kupu
yang hidup di tengah-tengah kaldera sebuah gunung berapi paling aktif
yang siap meletus kapan saja.

“Dan (ingatlah) hari (ketika) ditiup sangkakala, maka terkejutlah segala
yang di langit dan segala yang di bumi, kecuali siapa yang dikehendaki Allah.
Dan semua mereka datang menghadap-Nya dengan merendahkan diri.” (An-Naml:87)

Makhluk langit saja terkejut, apalagi makhluk bumi yang notabene jauh lebih
lemah dan lebih kecil. Sedangkan pada sambungan hadits di atas masih ada
sedikit tambahan tentang seperti apa keterkejutan dan ketakutan makhluk bumi kelak.

“Pada saat tergoncangnya bumi, manusia bagaikan orang mabuk sehingga ibu
yang mengandung gugur kandungannya, yang menyusui lupa pada bayinya,
anak-anak jadi beruban dan setan-setan berlarian.”

Ada sebuah pertanyaan yang patut untuk kita renungkan , JIKA SANGKAKALANYA
SEBESAR DI GAMBAR, MAKA SEBESAR APAKAH PENIUPNYA ? Terlebih lagi,
SEBESAR PULAKAH YANG MENCIPTAKAN KEDUANYA ?

Subhanallah!!
________________________________________________________________

Alasan terjadinya bunyi dari langit seperti yang terlihat pada 3
video Yu Tube di atas
________________________________________________________________

Menanggapi fenomena suara yang bergema di langit di sejumlah benua,
 kata Cholil, hanya benturan alam yang mulai bergeser karena banyak
perusakan alam. "Maka kita harus menjaga alam yang mulai tua ini
juga mempersiapkan diri untuk kematian," imbuhnya.

http://www.tribunnews.com/nasional/2015/05/28/mui-suara-menggema-di-langit-eropa-bukan-sangkakala
_______________

Pentup
_______________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

Semoga dapat memerluas wawasan ke islaman kita khsusnya dibidang
sangkakala dalam hubungannya dengan agama Islam.

Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatur....!


_____________________________________________________________________
Cat :



2 comments:

  1. assalamualaikum,

    terimakasih artikel yang menarik,

    tetapi mohon maaf, mohon saudara mencantumkan sumber atau hadist yang sahih dalam setiap pembahasan anda, seperti pembahasan kematian para malaikat. dan masih ada beberapa lagi mohon dicantumkan dalilnya supaya bisa dipertanggungjawabkan.

    terimakasih saudaraku,

    ReplyDelete
    Replies
    1. Waalaikumsalam...
      Trim comentar masukannya. Dan akan diingat. Wassalam...!

      Delete