Thursday, January 14, 2016

Sumo : Pemahaman Umum, Penentuan pemenang, Ring, Asal-usul dan Peringkat

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Sumo dalam hubungannya dengan
Pemahaman Umum, Penentuan pemenang, Ring, Asal-usul dan Peringkat)
__________________________________________________________________













_______________________

Kata Pengantar
_______________________

Lewat link dibawah ini, penulis mengurai macam seni beladiri, al :
......
..

Untuk melengkapinya, berikut info sekitar "Sumo"

Selamat menyimak...!

_______________________________

Sekilas info tentang Sumo
_______________________________





* Pemahaman Umum

Sumo (?? sumo?) adalah olahraga saling dorong antara dua orang pesumo yang
berbadan gemuk sampai salah seorang didorong keluar dari lingkaran atau
terjatuh dengan bagian badan selain telapak kaki menyentuh tanah di bagian
dalam lingkaran.

Pesumo (rikishi) perlu berbadan besar dan gemuk karena semakin tambun
seorang pegulat sumo semakin besar pula kemungkinannya untuk menang.

Sumo adalah olahraga asli Jepang dan sudah dipertandingkan sejak berabad-abad
yang lalu. Di beberapa negara tetangga Jepang seperti Mongolia dan Korea juga
terdapat olahraga gulat tradisional yang mirip-mirip dengan sumo.

Sumo memiliki berbagai upacara dan tradisi unik seperti menyebarkan garam
sepanjang pertandingan untuk mengusir bala.

* Penentuan pemenang








Pemenang pertandingan ditentukan berdasarkan dua peraturan sederhana:

Pegulat yang lebih dulu menyentuh tanah dengan bagian badan selain
telapak kaki adalah pegulat yang kalah. Pegulat yang lebih dulu menginjak
tanah di luar lingkaran adalah pegulat yang kalah.

Pada kesempatan yang jarang terjadi, pegulat yang kebetulan menyentuh
tanah lebih dulu ada kemungkinkan dimenangkan oleh wasit dengan syarat
kedua pegulat menyentuh tanah pada sekitar saat yang bersamaan dan
pegulat yang baru menyentuh tanah kemudian dianggap tidak ada harapan
untuk memenangkan pertandingan dari pegulat lawan yang lebih kuat.
Pegulat yang kalah dalam kesempatan ini disebut shinitai (orang mati).

Selain itu, ada beberapa peraturan lagi yang bisa dipakai untuk menentukan
pemenang. Pegulat yang menggunakan teknik yang tidak sah (kinjite) secara
otomatis dinyatakan kalah. Pegulat dengan mawashi (sabuk yang juga berfungsi
sebagai celana) yang lepas sewaktu bertanding juga dinyatakan kalah.

Pegulat yang tidak muncul sewaktu tiba gilirannya untuk bertanding juga
dinyatakan kalah secara fusenpai. Setelah salah seorang pegulat dinyatakan
sebagai pemenang, juri (gyoji) yang berada di luar ring mengumumkan
kimarite (teknik yang digunakan oleh pegulat yang menang).

Pertandingan sumo selalu didahului oleh ritual yang panjang, walaupun
pertandingannya sendiri sering hanya berlangsung beberapa detik.
Pegulat yang kalah kuat bisa cepat sekali terdorong keluar dari
lingkaran atau terjatuh, sedangkan pertandingan yang seimbang bisa
berlangsung sampai beberapa menit. Pegulat sumo yang mempunyai
lingkar perut besar dan tubuh yang gemuk mempunyai kemungkinan besar
untuk menang, walaupun kadang-kadang pegulat yang lebih kecil tapi
memiliki teknik luar biasa bisa mengalahkan pegulat yang lebih gemuk.

* Ring sumo (dohyo)



Dohyo pada turnamen sumo di Osaka
Pertandingan sumo berlangsung di atas ring bernama dohyo (??) yang dibuat
dari campuran tanah liat yang dikeraskan dengan pasir yang disebarkan di
atasnya. Dohyo dibongkar setelah pertandingan selesai dan dohyo yang baru
harus selalu dibangun untuk setiap turnamen. Pembangunan dohyo untuk
keperluan turnamen atau latihan menjadi tanggung jawab penyelenggara
(yobidashi).

Lingkaran tempat pertandingan berlangsung mempunyai diameter 4,55 meter
dan dikelilingi oleh karung beras yang disebut tawara (?). Ukuran karung
beras sekitar 1/3 ukuran karung beras standar yang sebagian dipendam di
dalam tanah liat yang membentuk gundukan dohyo. Sedikit di luar lingkaran
diletakkan empat buah tawara yang pada zaman dulu dimaksudkan untuk menyerap
air hujan sewaktu turnamen sumo masih diselenggarakan di tempat terbuka.

Di tengah-tengah lingkaran terdapat dua garis putih yang disebut shikiri-sen.
Kedua pegulat (rikishi) yang bertarung harus berada di belakang garis shikiri-
sen sebelum pertandingan dimulai.

Bagian luar sekeliling lingkaran disebut janome yang dilapisi pasir halus
untuk membentuk permukaan yang mulus. Pegulat yang terdorong ke luar lingkaran
atau terjatuh pasti menimbulkan tanda pada permukaan janome akibat terkena
injakan kaki atau anggota tubuh yang lain. Yobidashi harus memastikan
permukaan janome berada dalam keadaan mulus sebelum pertandingan yang
lain dimulai.

* Asal-usul sumo

Pertandingan sumo pada zaman Edo
Sama halnya seperti berbagai jenis olahraga gulat yang ada di seluruh dunia,
sumo sudah dikenal di Jepang sejak zaman prasejarah. Pada literatur klasik
Jepang abad ke-8 Masehi, bentuk awal sumo dikenal dengan sebutan Sumai.

Sumo dalam bentuk yang dikenal sekarang ini mungkin berbeda dengan "sumo"
pada zaman dulu. Pegulat sering bertarung sampai mati karena jumlah
peraturan yang ada masih sedikit.

Penguasa Jepang pada abad ke-16 yang bernama Oda Nobunaga sering menyelenggarakan
turnamen sumo. Bentuk ring sumo seperti yang dikenal sekarang ini berasal
dari zaman Oda Nobunaga. Dibandingkan dengan mawashi pada zaman sekarang
yang dibuat dari kain bagus yang kaku, pegulat sumo pada masa Oda Nobunaga
masih memakai penutup tubuh bagian bawah dari kain kasar yang longgar.

Di zaman Edo, pegulat sumo bertanding dengan mengenakan mawashi bermotif
indah dan gagah yang disebut kesho mawashi. Di zaman sekarang kesho mawashi
hanya dikenakan pegulat sumo pada saat berparade di atas dohyo di awal
pembukaan turnamen.

Sumo sering dikaitkan dengan ritual dalam agama Shinto. Sampai sekarang
ini, di beberapa kuil Shinto masih diselenggarakan pertarungan antara
pegulat sumo dengan Kami.

* Pegulat sumo profesional

Pegulat sumo berparade di atas dohyo mengelilingi gyoji (wasit) dalam
upacara sebelum pertandingan

Pertunjukan hiburan yang menampilkan pertandingan pegulat sumo profesional
(??? Ozumo) sudah dimulai sejak zaman Edo. Pegulat sumo pada masa itu
konon berasal dari samurai atau ronin yang membutuhkan sumber penghasilan
alternatif.

Di zaman sekarang, pegulat sumo profesional diatur oleh Asosiasi Sumo Jepang
(Nihon Sumo Kyokai). Anggota asosiasi terdiri dari Oyakata yang semuanya
merupakan mantan pegulat sumo. Oyakata adalah pimpinan pusat latihan (heya)
tempat bernaung para pegulat sumo profesional. Peraturan asosiasi menetapkan
bahwa perekrutan calon dan pelatihan pegulat sumo hanya berhak dilakukan
oleh Oyakata. Di Jepang saat ini terdapat sekitar 54 pusat latihan sumo
(heya) tempat bernaung sekitar 700 pegulat sumo.

Sumo mempunyai sistem peringkat yang sangat terinci berdasarkan prestasi
dalam pertandingan. Sistem peringkat dalam sumo sudah digunakan beratus-
ratus tahun sejak zaman Edo. Peringkat pegulat bisa naik atau bisa turun
bergantung pada hasil pertandingan yang diikuti. Banzuke adalah nama
untuk peringkat pegulat sumo yang diterbitkan 2 minggu sebelum turnamen
sumo dibuka.

Peringkat pegulat sumo terdiri dari: Makuuchi (dengan jumlah tetap 42 pegulat),
Juryo (dengan jumlah tetap 28 pegulat), Makushita (dengan jumlah tetap 120
pegulat), Sandanme (dengan jumlah tetap 200 pegulat), Jonidan (sekitar 230
pegulat), dan Jonokuchi (sekitar 80 pegulat). Pegulat sumo yang baru direkrut
terdaftar dalam peringkat paling bawah (Jonokuchi) dan dapat naik peringkat
secara perlahan-lahan ke peringkat Makuuchi bila berprestasi.

* Turnamen sumo profesional

Arena sumo Ryogoku di Tokyo sewaktu turnamen bulan Mei 2001
Peringkat pegulat sumo profesional ditentukan oleh enam turnamen Grand
Sumo (honbasho) yang diselenggarakan 6 kali dalam setahun. Turnamen bulan
Januari, Mei dan September dilakukan di Arena Sumo (Kokugikan) di Ryogoku
Tokyo, turnamen bulan Maret di Osaka, sedangkan turnamen bulan Juli di
Nagoya dan turnamen bulan November di Fukuoka.

Setiap turnamen selalu dimulai pada hari Minggu yang berlangsung selama
15 hari dan ditutup juga pada hari Minggu. Pengecualian jadwal turnamen
pernah terjadi ketika Kaisar Hirohito wafat pada hari Sabtu, 7 Januari 1989,
satu hari sebelum dimulainya turnamen bulan Januari. Turnamen kemudian
dijadwal ulang, dimulai dan berakhir pada hari Senin.

Pegulat yang menempati peringkat sekitori harus bertanding satu kali dalam
satu hari, sedangkan pegulat berperingkat lebih rendah bertanding sebanyak
7 kali (1 pertandingan setiap 2 hari).

Pada hari-hari pelaksanaan turnamen, jadwal acara dibuat sedemikian rupa
sehingga pertandingan antara pegulat sumo peringkat atas selalu merupakan
puncak acara sekaligus pertandingan penutup pada hari itu. Pertandingan
dimulai di pagi hari bagi pegulat sumo peringkat paling bawah (Jonokuchi)
dan diakhiri sekitar jam 18:00 sore dengan pertarungan antara Yokozuna atau
Ozeki (jika Yokozune tidak hadir). Pegulat yang memenangkan pertandingan
paling banyak selama 15 hari menjadi juara turnamen.

Pertandingan tambahan diadakan antar dua orang pegulat yang mempunyai jumlah
kemenangan yang berimbang dan pemenang pertandingan menjadi juara turnamen.

Pegulat sumo (rikishi) berperingkat Makuuchi tiba di gelanggang sumo pada
siang hari dan memasuki ruang ganti. Ruang ganti dibagi menjadi ruang ganti
kubu Timur dan ruang ganti kubu Barat. Ruang ganti dibuat terpisah agar
pegulat tidak saling bertemu muka sebelum pertandingan. Pegulat lalu
membuka baju dan menggantinya dengan semacam celemek dari kain sutra yang
disebut kesho mawashi dengan hiasan bordiran indah. Pegulat harus mengenakan
kesho mawashi sewaktu mengikuti upacara memasuki ring yang disebut dohyoiri.

Prosesi yang diikuti para pegulat berlangsung dari ruang ganti masing-masing
kubu menuju ke ring. Pada hari-hari penyelenggaraan turnamen, upacara dohyoiri
dilakukan sebanyak 4 kali, 2 kali untuk pegulat kelas Juryo dan 2 kali untuk
pegulat kelas Makuuchi. Pada upacara dohyoiri, nama-nama pegulat diumumkan
satu-persatu ke hadapan penonton, dimulai dari pegulat berperingkat
paling rendah hingga pegulat berperingkat paling tinggi. Setelah pegulat
dengan peringkat tertinggi diumumkan, para pegulat membentuk lingkaran
mengelilingi wasit untuk mengikuti ritual dan berakhir dengan kembalinya
para pegulat ke ruang ganti masing-masing. Yokozuna mempunyai ritual dohyoiri
tersendiri yang diadakan secara terpisah dari pegulat kelas yang lebih rendah.


Bendera berwarna-warni pada turnamen sumo
Pegulat yang sudah sampai di ruang ganti menanggalkan kesho mawashi untuk
menggantinya dengan mawashi sambil menunggu saat bertanding. Pegulat memasuki
arena sebelum waktu pertandingan yang dijadwalkan dan harus duduk di pinggir
ring menanti giliran bertanding sejak dua pertandingan sebelumnya masih
berlangsung. Pada saat giliran bertanding tiba, yobidashi memanggil nama
kedua pegulat yang akan bertarung. Pertandingan dipimpin oleh wasit yang
disebut gyoji. Pada saat berada di atas dohyo, pegulat mempertontonkan
serangkaian gerakan ritual berupa hentakan kaki dan tepukan tangan yang
dilakukan sambil menghadap ke penonton. Pegulat juga harus mencuci mulut
dengan air yang disebut chikara mizu (air kuat). Sejumlah garam kemudian
dilemparkan kedua pegulat ke dalam dohyo sebagai simbol penolak bala dan
agar tidak terjadi cedera sewaktu bertanding. Setelah itu, kedua pegulat
melakukan ritual singkat berupa saling berhadapan dan mengambil posisi
seperti setengah mau berjongkok (posisi tachiai) untuk "mengukur" kekuatan
lawan.

Pada kesempatan pertama "mengukur" kekuatan lawan, kedua pegulat tidak
perlu mengambil posisi tachiai tapi bisa dengan saling melototkan mata
sebelum kembali ke sudut masing-masing.

Ritual mengukur kekuatan lawan bisa berlangsung berkali-kali (sekitar
4 kali atau lebih pada pegulat kelas atas). Wasit (gyoji) lalu menyatakan
ritual saling mengukur kekuatan lawan harus diakhiri dan pertarungan
harus segera dimulai.

Waktu yang dibutuhkan masing-masing pegulat untuk melakukan ritual
"menakut-nakuti lawan" sambil mempersiapkan diri sendiri secara mental
adalah sekitar 4 menit, tapi pegulat peringkat rendah biasanya langsung
diminta untuk segera bertanding.

Pada kesempatan mengukur kekuatan lawan (tachiai), kedua pegulat harus
maju secara bersamaan. Wasit (gyoji) bisa meminta kedua pengulat untuk
mengulangi tachiai jika prosedur belum dianggap benar. Pada saat
pertandingan berakhir, wasit mengacungkan gunbai (kipas perang) ke arah
pegulat yang menang. Kedua pegulat harus kembali pada posisi awal untuk
saling membungkuk sebelum pertandingan dinyatakan selesai. Jika
pertandingan diselenggarakan atas bantuan sponsor, pegulat yang menang
biasanya menerima hadiah uang dalam amplop yang diserahkan oleh wasit.

Wasit mempunyai kewajiban untuk segera mengumumkan sang pemenang walaupun
pertandingan mungkin berakhir seri. Pertandingan sumo hampir tidak pernah
berakhir dengan hasil seri. Pada semua pertandingan sumo diperlukan 5
orang juri (shimpan) yang berada di sekeliling ring. Juri dapat saja
mempertanyakan keputusan wasit. Jika juri meragukan keputusan yang
diambil wasit, juri dan wasit bertemu di tengah ring untuk mengadakan
perundingan yang disebut mono ii (secara harafiah berarti "omong-omong")
untuk menentukan pegulat yang menang. Hasil perundingan dapat berupa
penangguhan atau pembatalan keputusan wasit dan bahkan perintah untuk
melakukan pertandingan ulang yang disebut torinaoshi.

Berbeda dengan ritual yang dilakukan kedua pegulat untuk "mengukur" kekuatan
lawan yang memakan waktu lama, pertarungan antara kedua pegulat berlangsung
sangat singkat dan biasanya tidak lebih dari satu menit atau bahkan hanya
berlangsung beberapa detik. Jarang sekali ada pertarungan yang bisa
berlangsung bermenit-menit karena wasit biasanya akan memisahkan kedua
pegulat untuk beristirahat minum yang disebut mizuiri.

Kedua pegulat setelah beristirahat sejenak akan kembali ke posisi terakhir
sebelum wasit datang memisahkan. Wasit berkewajiban untuk membetulkan
posisi akhir kedua pegulat jika posisi masih dianggap belum benar.

Jika pertandingan masih belum bisa menentukan pihak yang menang sedangkan
pertarungan sudah berlangsung bermenit-menit, wasit akan memisahkan lagi
kedua pegulat untuk istirahat minum tahap kedua. Setelah istirahat sejenak,
kedua pegulat akan memulai lagi pertarungan dari awal.

Hari terakhir turnamen disebut senshuraku (arti harfiah: "kegembiraan
1.000 musim gugur") sebagai bentuk suka cita atas keberhasilan pemenang
dalam turnamen. Nama yang gemerlap untuk hari puncak turnamen berasal
dari kata yang digunakan penulis drama Zeami Motokiyo. Pegulat yang
memenangkan kejuaraan divisi atas (makuuchi) mendapat hadiah Piala Kaisar.

Selain itu, juara juga menerima berbagai hadiah dari para sponsor. Hadiah
yang diberikan umumnya berupa barang-barang seni dan makanan dalam jumlah
banyak, misalnya piala ukuran besar, piring berhias, berkarung-karung beras,
daging sapi yang mahal, ikan yang berukuran sangat besar, atau jamur
shiitake dalam jumlah banyak.

Dalam jangka waktu 15 hari, peringkat pegulat sumo bisa naik atau bisa
turun yang ditentukan menurut hasil turnamen. Pegulat yang memiliki
kachikoshi berarti pegulat lebih banyak menang daripada kalah, sedangkan
makekoshi berarti pegulat lebih banyak kalah daripada menang.

Pada divisi Makuuchi, kachikoshi berarti skor 8 kali menang (bisa juga
lebih) dan 7 kali kalah, sedangkan makekoshi berarti skor 7 kali kalah
(bisa juga lebih) dan 8 kali menang. Pegulat yang berhasil memperoleh
kachikoshi dinaikkan peringkatnya jauh ke atas kalau memiliki skor
kachikoshi yang bagus, sebaliknya pegulat dengan makekoshi sudah pasti
turun peringkat.

Pegulat dikatakan berada dalam peringkat sanyaku kalau skor kachikoshi
yang dimilikinya masih belum cukup untuk naik tingkat. Pegulat yang berada
di divisi atas harus berhasil menang 9, 10 atau 11 kali dari 15 kali
pertandingan agar peringkatnya bisa naik, sedangkan kenaikan peringkat
Ozeki and Yokozuna memiliki peraturan sendiri.

Pegulat divisi atas yang belum menyandang gelar Ozeki atau Yokozuna tapi
berhasil menyelesaikan turnamen dengan kachikoshi juga dianggap berhak
mendapat tiga penghargaan (sansho) yang terdiri dari penghargaan untuk
keterampilan teknik (ginosho), penghargaan untuk semangat bertarung
(kantosho) dan penghargaan (shukunsho) atas prestasi mengalahkan
Yokozuna dan Ozeki.

* Kehidupan pegulat sumo profesional

Sepanjang perjalanan kariernya, pegulat sumo profesional terikat dengan
serangkaian peraturan yang rumit. Asosiasi sumo mengatur segala segi
kehidupan pribadi para pegulat terutama yang berkaitan dengan kehidupan
pegulat di dalam suatu komunitas.

Penampilan pegulat sumo dengan gaya rambut klimis dan baju tradisional
Jepang membuat pegulat sumo bisa mudah dikenali bila tampil di hadapan
publik. Pada saat diangkat menjadi pegulat sumo, rambut pegulat sumo
harus dipanjangkan agar bisa ditata seperti model rambut samurai zaman
Edo yang disebut chonmage (rambut disanggul pada bagian atas kepala).

Pakaian dan aksesori yang dikenakan juga bergantung pada peringkat sang
pegulat. Pegulat kelas Jonidan dan kelas di bawahnya hanya boleh mengenakan
yukata sepanjang tahun termasuk di musim dingin. Sandal yang digunakan
juga harus sandal dari kayu yang disebut geta.

Pegulat divisi Makushita dan Sandanme boleh mengenakan mantel pendek
untuk melapis yukata dan boleh mengenakan sandal bagus yang disebut zori.
Pegulat yang sudah termasuk kelas sekitori diizinkan untuk mengenakan
mantel sutera sesuai dengan selera dan model rambut juga sudah makin
bergaya dengan sanggul yang disebut o-icho.

* Barang kenang-kenangan








Barang kenang-kenangan (memorabilia) khas dan paling mahal dalam olah
raga sumo adalah cap telapak tangan (tegata) pegulat sumo yang dibuat
dengan tinta merah atau tinta hitam dan dibubuhi tanda tangan nama
pegulat dengan gaya kaligrafi.

Duplikat dari tegata yang merupakan hasil cetakan mesin dijual dengan
harga terjangkau sebagai cenderamata. Tidak semua pegulat sumo boleh
membuat tegata, melainkan hanya pegulat sumo kelas Juryo dan Makuuchi.

Penonton sumo yang membeli tiket barisan paling depan yang mahal juga
mendapat paket kenang-kenangan dari penyelenggara turnamen. Piring dan
gelas dengan tema pegulat sumo juga menjadi cenderamata yang laku dijual.

Daftar peringkat pegulat sumo pengikut turnamen yang disebut banzuke juga
bisa menjadi benda kenang-kenangan karena ditulis dengan gaya kaligrafi
yang indah.

* Pegulat sumo amatir


















Turnamen amatir sering diselenggarakan di Jepang untuk pegulat sumo amatir
dari sekolah-sekolah dan perguruan tinggi. Pertandingan pada tingkat amatir
tidak menggunakan segala macam ritual seperti pertandingan sumo profesional.

Pegulat sumo amatir yang ingin menjadi pegulat sumo profesional diharuskan
berusia muda (23 tahun ke bawah). Pegulat sumo amatir yang menjadi juara
antar perguruan tinggi mendapat perlakuan khusus sewaktu memasuki jenjang
sumo profesional dalam bentuk langsung dimasukkan ke dalam peringkat
Makushita (nomor tiga dari bawah).

Peringkat khusus untuk juara sumo antar perguruan tinggi disebut Makushita
Tsukedashi yang merupakan peringkat yang berada di antara peringkat
Makushita 15 dan 16. Sebagian besar pegulat sumo kelas Makuuchi memasuki
dunia sumo profesional dari juara turnamen antar perguruan tinggi.

Sumo bukan merupakan olahraga yang dipertandingkan di dalam Olimpiade.
International Sumo Federation sedang berusaha memasyarakatkan sumo ke
seluruh dunia dengan mengadakan turnamen sumo amatir dengan pembagian
kelas menurut berat badan.

_____________

Penutup
_____________





Demikian infonya para kawan sekalian...!

....dan....

Selamat malam...!

___________________________________________________________________
Cat :
http://i.imgur.com/XMCZ8Eh.webm
http://amzn.to/1VW0ktU
cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork cara membuat link pada gambar
cara membuat link pada gambar cara cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar

No comments:

Post a Comment