#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Balet Dunia dan Indonesia dalam Sejarah
dan Perkembangan )
_______________________________________________________________________
Kata Pengantar
___________________
Beberapa link dibawah ini adalah postingan yang berhubungan dengan
musik dan tari, al :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/salsa-dalam-sejarah-tari-dan-musik-nya.html
http://angkolafacebook.blogspot.com/2016/01/samba-pemahaman-umum-aal-usul-gaya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/hip-hop-pemahaman-umum-sejarah.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/dancehall-pemahaman-umum-sejarah-musik.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/breakdancer-pemahaman-umum-sejarah.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/reggae-dunia-dan-nusantara-dalam.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2014/06/rumba-dan-tumba-tano-batak-dalam.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/09/bossanova-dan-casanova.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/09/music-arab-musik-al-arabia-dan-arabian.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/03/101-tanya-jawab-seputar-musik-dangdut.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/06/16-lirik-lagu-seriosa-begitu-aja.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/flamenco-pemahaman-umum-sejarah.html
Untuk melengkapinya berikut info sekitar "Tari Balet".
Selamat menyimak...!
_________________________________________
Sekilas info tentang Balet Dunia
_________________________________________
* Pengertian
Balet adalah nama dari salah satu teknik tarian. Karya tari yang
dikoreografi menggunakan teknik ini dinamakan balet, dan meliputi:
tarian itu sendiri, mime, akting, dan musik (baik musik orkestra
ataupun nyanyian). Balet dapat ditampilkan sendiri atau sebagai
bagian dari sebuah opera.
Balet terkenal dengan teknik virtuosonya seperti pointe work, grand pas
de deux, dan mengangkat kaki tinggi-tinggi. Teknik balet banyak yang mirip
dengan teknik anggar, barangkali karena keduanya mulai berkembang dalam
periode yang sama, dan juga karena keduanya membutuhkan teknik keseimbangan
dan pergerakan yang mirip.
Istilah ballo pertama kali digunakan oleh Domenico da Piacenza (dalam De Arte
Saltandi et Choreas Ducendi), sehingga karyanya dikenal sebagai balleti atau
balli yang kemudian menjadi ballet. Istilah ballet itu sendiri dicetuskan oleh
Balthasar de Beaujoyeulx dalam Ballet Comique de la Royne (1581) yang merupakan
ballet comique (drama ballet).
Pada tahun yang sama, Fabritio Caroso menerbitkan Il Ballarino, yaitu panduan
teknis mengenai menari balet, yang membuat Italia menjadi pusat utama berkembangnya
tari balet.
* Sejarah balet
Balet berakar pada acara pertemuan para ningrat Italia pada masa pencerahan.
Selanjutnya, balet dikembangkan dalam ballet de cour, yaitu dansa sosial
yang dilakukan bersama musik, pidato, berpuisi, nyanyian, dekor, dan kostum
oleh para ningrat Prancis.
Balet kemudian berkembang sebagai bentukan seni tersendiri di Prancis pada
masa pemerintahan raja Louise XIV yang sangat mencintai seni tari dan
bertekad untuk memajukan kualitas seni tari pada masa itu.
Sang raja mendirikan Académie Royale de Danse pada tahun 1661, dan pada
tahun yang sama, balet komedi karya Jean-Baptist Lully ditampilkan. Bentuk
balet awal berupa sebuah seni panggung di mana adegan-adegannya berupa tarian.
Lully lalu mendalami balet opera dan mendirikan sekolah untuk mendidik
penari balet profesional yang berhubungan dengan Académie Royale de Musique.
Di sekolah tersebut, sistem pendidikannya berdasarkan tata krama ningrat.
Abad ke-18 merupakan periode di mana standar teknis balet menjadi sangat
maju. Pada masa ini pula balet menjadi bentukan seni drama yang serius dan
setara dengan opera. Kemajuan ini disebabkan oleh karya penting dari
Jean-Georges Noverre yang berjudul Lettres sur la danse et les ballets (1760),
yang merintis berkembangnya ballet d'action di mana penari diharuskan
mengekspresikan karakter dan menampilkan narasi cerita.
Musik balet itu sendiri berkembang sangat pesat pada masa itu oleh komponis
seperti Christopher Gluck. Pada akhir masa itu, opera menjadi terbagi tiga
teknik formal yaitu sérieux, demi-caractère dan comique, dan balet turut
menjadi bagian di dalam opera sebagai pengantar adegan yang diistilahkan
sebagai divertissements.
Abad ke-19 merupakan periode di mana banyak terjadi perubahan sosial.
Perubahan ini juga tercermin dalam balet, yang bergeser jauh dari bentukan
seni yang sangat ningrat (Balet romantik). Ballerina seperti Marie Taglioni
dan Fanny Elssler merintis teknik baru berupa pointe work yang menyebabkan
peran ballerina (penari balet wanita) menjadi sangat penting di atas panggung.
Sementara itu, para librettist profesional mulai memasukkan cerita dalam
balet, dan guru balet seperti Carlo Blasis mengkodifikasi teknik balet
sehingga menjadi teknik dasar yang masih digunakan hingga sekarang.
Balet mengalami penurunan pamor setelah 1850 di kebanyakan negara barat
selain Denmark dan Rusia (berkat para master seperti August Bournonville,
Jules Perrot, dan Marius Petipa). Sanggar balet Rusia, terutama setelah
Perang Dunia II, banyak melakukan tur keliling dunia sehingga menjaga
balet tetap hidup di dunia dan banyak dikenal oleh masyarakat umum.
* Balerina terkenal
Gillian Murphy dan Angel Corella dalam Swan Lake
Ana Pavlova
Margot Fonteyn
Ekaterina Makarova
Gilsey Kirkland
Sylvie Guillem
Darcey Bussell
Alessandra Ferri
Nina Ananiashvili
Gillian Murphy
Svetlana Zakharova
Tamara Rojo
________________________________________________________________
Sekilas Balet di Indonesia
________________________________________________________________
* Sejarah dan Perkembangannya
Rekaman sejarah pertama tentang persentuhan balet dengan Indonesia
menyebut adanya kunjungan dari Anna Pavlova and Company ke Hindia Belanda
yang tiba di Batavia tanggal 21 Februari 1929, dan melakukan pertunjukan
pada tanggal 8 Maret 1929. Dalam pertunjukan yang diadakan di Princesse
Schouwburg Weltevreden ini, Anna Pavlova membawakan repertoar "The Magic Flute,
Snowflakes" and "Divertissements". Anna Pavlova melanjutkan kunjungannya
ke Bandung, Semarang, dan Surabaya.
Kemudian grup balet Dandré-Levitoff Russian Ballet ke Hindia Belanda pada
tahun 1934 dan melakukan pertunjukan di empat kota besar yaitu Batavia,
Bandung, Semarang, dan Surabaya.[3] Grup balet ini juga berkunjung ke Bali
dan tertarik dengan seni tari Bali, sebelum melanjutkan perjalanan ke
Australia. Grup balet ini membawakan Swan Lake yang menjadi sensasi di
Surabaya, dan juga Les sylphides, La fille mal gardée and Polovtsian dances.
Di awal abad ke-20, balet di Indonesia kebanyakan diajarkan dan dirintis
oleh orang Belanda yang bermukim di Indonesia, yang mengajarkan balet
kepada para perintis balet Indonesia. Puck Meijer yang berada di Jakarta
mengajarkan ballet kepada Farida Oetoyo, Nanny Lubis, James Danandjaja,
Elsie Tjiok, dan Julianti Parani.
Sementara di Surabaya, Marlupi Sijangga belajar kepada Mevrouw Zaller.
Ludwig Werner dan Willy Roemers juga menjalankan sekolah balet di Jakarta
yang bertahan hingga pertengahan abad ke-20 di mana Farida Oetoyo juga
belajar dan mengajar di sana.
Sepeninggal para guru balet Belanda tersebut, di awal tahun 50-an mulai
berdiri sekolah balet oleh perintis balet Indonesia. Pada tahun 1956 dua
sekolah balet berdiri, yaitu Namarina oleh Nanny Lubis di Jakarta dan Marlupi
Dance Academy oleh Marlupi Sijangga di Surabaya.
The Jakarta Ballet School berdiri pada tahun 1957 oleh Elsie Tjiok San Fang,
yang pada tahun 1958 berganti nama menjadi sekolah balet Nritya Sundara
oleh Farida Oetoyo dan Yulianti Parani, dan pada tahun 1977 menjadi Sekolah
Ballet Sumber Cipta.
Dua sistem pengajaran balet yang paling dominan di Indonesia adalah
kurikulum Royal Academy of Dance (RAD) yang masuk pada tahun 1970-an
dan sistem Vaganova.
Pada tahun 1959, sekelompok penari membentuk Balet Nasional, yang diarahkan
untuk mengadakan pertunjukan teratur seperti di Eropa (membentuk sebuah
ballet company professional). Penari yang terlibat adalah Farida Oetoyo,
James Danandjaja (Jimmy Tan), Julianti Parani, Willy Roemers, Louis Pandelaki,
dan Valeska Ong.
Sayangnya grup ini tidak bertahan lama karena kesibukan pribadi masing-masing
penarinya, selain kurangnya juga dukungan dana dan antusiasme penonton.
Pada tahun 1996, Aiko Senosoenoto membentuk Eksotika Karmawibhangga Indonesia
(EKI) Dance Company yang berbasis tari modern dan kontemporer.
Pada tahun 1998 Farida Oetoyo membentuk grup tari kontemporer bernama
Kreativitat Dance Indonesia. Pada tahun 2006 dengan rintisan Maya Tamara dan
Jetty Maika Namarina membentuk grup semi profesional berbasis tari balet
bernama Namarina Youth Dance yang mengadakan pementasan sekali setahun.
Hingga saat ini, Indonesia belum memiliki grup balet profesional purna waktu
(full time ballet company) yang serupa dengan Singapore Dance Theatre, Ballet
Philippines, atau Hong Kong Ballet.
* Perintis balet di Indonesia (sesuai abjad)
Farida Oetoyo
James Danandjaja
Marlupi Sijangga
Maya Tamara
Ket :
Nanny Lubis
Tanneke Burki
Julianti Parani
* Penari balet Indonesia
Adella dan Aletta
Chendra E Panatan
Jetty Maika
Valerianus Welly
* Sekolah Balet di Indonesia
Forever Dance Center
Marlupi Dance Academy
Namarina
Ratna Ballet School
Sumber Cipta
Vina Ballet Cicilia
Rosana Ballet School[2]
Lanneke Studio
_______________
Penutup
_______________
Demikian infonya para kawan sekalian
...dan...
Selamat malam...!
_______________________________________________________________________________
Cat :
http://amzn.to/1VW0ktU
No comments:
Post a Comment