Sunday, May 1, 2016

Tari Serimpi Jawa Tengah dalam Sesajen Tari dan Kesakralannya


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Tari Serimpi - Jawa Tengah)
___________________________________________________________________































_________________

Kata Pengantar
_________________

"Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan pusaka atau
benda-benda yang melambang kekuasaan raja yang berasal dari
zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral tari Bedhaya.


Demikian ikipedia menggambarkan kesakralan Tari Serimpi ini
para kawan sekalian. Adapun mengenai sesajennya dikatakan :

"Dalam pagelaran, tari serimpi tidak selalu memerlukan sesajen
seperti pada tari Bedhaya, melainkan hanya di waktu-waktu tertentu
saja.

Berikut info lengapnya.

...dan...

Selamat menyimak...!
_____________________________________________

Sekilas info Tari Serimpi - Jawa Tengah
_____________________________________________










* Pengertian

Tari serimpi merupakan tari klasik yang berasal dari Jawa Tengah.
Tari klasik sendiri mempunyai arti sebuah tarian yang telah mencapai
kristalisasi keindahan yang tinggi dan sudah ada sejak zaman
masyarakat feodal serta lahir dan tumbuh di kalangan istana.

Kebudayaan tari yang sudah banyak dipentaskan ini memiliki gerak
gemulai yang menggambarkan kesopanan, kehalusan budi, serta kelemah
lembutan yang ditunjukkan dari gerakan yang pelan serta anggun
dengan diiringi suara musik gamelan.

Tari serimpi Jawa ini dinilai mempunyai kemiripan dengan tari
Pakarena dari Makasar, yakni dilihat dari segi kelembutan gerak
para penari.

Sejak dari zaman kuno, tari Serimpi sudah memiliki kedudukan yang
istimewa di keraton-keraton Jawa dan tidak dapat disamakan dengan
tari pentas yang lain karena sifatnya yang sakral.

Dulu tari ini hanya boleh dipentaskan oleh orang-orang yang dipilih
keraton. Serimpi memiliki tingkat kesakralan yang sama dengan
pusaka atau benda-benda yang melambang kekuasaan raja yang berasal
dari zaman Jawa Hindu, meskipun sifatnya tidak sesakral
tari Bedhaya.










Dalam pagelaran, tari serimpi tidak selalu memerlukan sesajen
seperti pada tari Bedhaya, melainkan hanya di waktu-waktu tertentu
saja.Adapun iringan musik untuk tari Serimpi adalah mengutamakan
paduan suara gabungan, yakni saat menyanyikan lagu tembang-tembang
Jawa.

Serimpi sendiri telah banyak mengalami perkembangan dari masa ke
masa, di antaranya durasi waktu pementasan. Kini salah satu
kebudayaan yang berasal dari Jawa Tengah ini dikembangkan menjadi
beberapa varian baru dengan durasi pertunjukan yang semakin singkat.

Sebagai contoh Srimpi Anglirmendhung menjadi 11 menit dan juga
Srimpi Gondokusumo menjadi 15 menit yang awal penyajiannya
berdurasi kurang lebih 60 menit.

Selain waktu pagelaran, tari ini juga mengalami perkembangan dari
segi pakaian. Pakaian penari yang awalnya adalah seperti pakaian
yang dikenakan oleh pengantin putri keraton dengan dodotan dan
gelung bokor sebagai hiasan kepala, saat ini kostum penari beralih
menjadi pakaian tanpa lengan, serta gelung rambut yang berhiaskan
bunga ceplok, dan hiasan kepala berupa bulu burung kasuari.

* Sejarah dan filosofi










Kemunculan tari Serimpi berawal dari masa kejayaan Kerajaan Mataram
saat Sultan Agung memerintah pada tahun 1613-1646.[14] Tarian ini
dianggap sakral karena hanya dipentaskan dalam lingkungan keraton
untuk ritual kenegaraan sampai peringatan kenaikan tahta sultan.

Pada tahun 1775 Kerajaan Mataram pecah menjadi Kesultanan Yogyakarta
dan Kesultanan Surakarta.Perpecahan  ini berimbas pada tari
Serimpi sehingga terjadi perbedaan gerakan, walaupun inti dari
tariannya masih sama. Tari ini muncul di lingkungan keraton
Surakarta sekitar tahun 1788-1820.

Dan mulai tahun 1920-an dan seterusnya, latihan tari klasik ini
dimasukkan ke dalam mata pelajaran Taman-taman siswa Yogyakarta dan
dalam perkumpulan tari serta karawitan Krida Beksa Wirama.

Setelah Indonesia merdeka, tari ini kemudian juga diajarkan di
akademi-akademi seni tari dan karawitan pemerintah, baik di Solo
maupun di Yogyakarta.

Awalnya tari ini bernama Srimpi Sangopati yang merujuk pada suatu
pengertian, yakni calon pengganti raja.  Namun, Serimpi sendiri
juga mempunyai arti perempuan. Pendapat yang lain, menurut
Dr. Priyono, nama serimpi dapat dikaitkan ke akar kata “impi” atau
mimpi.

Maksudnya adalah ketika menyaksikan tarian lemah gemulai sepanjang
3/4 hingga 1 jam itu, para penonton seperti dibawa ke alam lain,
yakni alam mimpi.


Mahabarata, salah satu kisah yang diabadikan dalam tari Serimpi.
Kemudian terkait dengan komposisinya, menurut Kanjeng
Brongtodiningrat, komposisi penari Serimpi melambangkan empat
mata angin atau empat unsur dari dunia yakni: Grama ( api),
Angin ( udara), Toya (air), Bumi ( tanah).









Komposisinya yang terdiri dari empat orang tersebut membentuk
segi empat yang melambangkan tiang pendopo. Adapun yang digambarkan
dalam pagelaran tari serimpi adalah perangnya pahlawan-pahlawan
dalam cerita Menak, Purwa, Mahabarata, Ramayana, sejarah Jawa
dan yang lain atau dapat juga dikatakan sebagai tarian yang mengisahkan
pertempuran yang dilambangkan dalam dua kubu (satu kubu berarti
terdiri dari dua penari) yang terlibat dalam suatu peperangan.
Tema yang ditampilkan pada tari Serimpi sebenarnya sama dengan
tema pada tari Bedhaya Sanga, yaitu menggambarkan pertikaian
antara dua Hal. yang bertentangan antara baik dan buruk, antara
benar dan salah, serta antara akal manusia dan nafsunya.Keempat
penarinya biasanya berperan sebagai Batak, Gulu, Dhada dan Buncit.


Tema perang dalam tari Serimpi menurut Raden Mas Wisnu Wardhana,
merupakan penggambaran falsafah hidup ketimuran. Peperangan
dalam tari Serimpi merupakan simbol pertarungan yang tak kunjung
habis antara kebaikan dan kejahatan. Bahkan tari Serimpi
dalam mengekspresikan gerakan tari perang terlihat lebih jelas
karena dilakukan dengan gerakan yang sama dari dua pasang prajurit
melawan prajurit yang lain dengan bantuan properti tari berupa
senjata.

Senjata yang digunakan dalam tari ini, antara lain berupa keris
kecil atau cundrik, jembeng (semacam perisak), dan tombak pendek.

Pada zaman pemerintahan Sri Sultan Hamengkubuwana VII, yaitu
pada abad ke-19, ada pula tari Serimpi yang senjatanya berupa
pistol yang ditembakkan ke arah bawah.

Pertunjukkan tari asal Jawa Tengah ini biasanya berada di awal
acara karena berfungsi sebagai tari pembuka, selain itu, tari
ini terkadang juga ditampilkan ketika ada pementasan wayang
orang. Sampai sekarang tari Serimpi masih dianggap sebagai seni
yang adhiluhung serta merupakan pusaka keraton.

Jenis-jenis[sunting | sunting sumber]
Berkas:Serimpi Ronggowati.png
Pagelaran Tari Serimpi Renggawati

Tarian Serimpi di Kesultanan Yogyakarta digolongkan menjadi
Serimpi Babul Layar, Serimpi Dhempel, dan Serimpi Genjung.

Untuk Kesultanan Surakarta, Serimpi digolongkan menjadi Serimpi
Anglir Mendung dan Serimpi Bondan. Salah satu jenis tari Serimpi
yang lain adalah Serimpi Renggawati yang dipentaskann oleh
lima orang, yakni empat penari ditambah dengan satu penari
sebagai putri Renggawati.

Adapun kisah yang diceritakan adalah kisah Angling Dharma,
seorang putra mahkota yang masih muda dan terkena kutukan menjadi
burung Mliwis.

Dia akan dapat kembali ke wujud semula jika badannya tersentuh
oleh tangan seorang putri cantik jelita (putri Renggawati).
Semua peristiwa ini dicerminkan dalam tari-tarian yang digelar
oleh para penari serimpi Renggawati yang diakhiri dengan
sebuah kebahagiaan.

Di luar tembok keraton, ada tari Serimpi yang juga ditarikan
oleh lima penari, yakni Serimpi Lima.  Tari ini berkembang
di wilayah pedesaan, yakni di tengah-tengah masyarakat desa
Ngadireso, kecamatan Poncokusumo, kabupaten Malang, Jawa Timur.










Di desa Ngadireso, Serimpi akan digelar saat ada upacara ruwatan,
yakni suatu proses pembersihan diri yang bertujuan untuk
menghilangkan nasib buruk serta aura negatif dalam diri seseorang
yang dilakukan dengan cara tertentu.  Adapun ruwatan
yang dilakukan adalah ruwatan murwakala, yakni ruwatan yang
dilakukan untuk menyelamatkan atau melindungi seseorang yang
diyakini akan menjadi mangsa atau makananan Bethara Kala.

Meskipun begitu, Serimpi ini bertemakan kegembiraan, erotik,
dan sakral.[23] Serimpi Lima merupakan wujud dari gagasan dan
aktivitas masyarakat pemiliknya. Keberadaannya sangat
dipengaruhi oleh lingkungan sosio-kultural karena dalam l
ingkungan etnik, perilaku mempunyai wewenang yang amat besar
dalam menentukan keberadaan kesenian termasuk tari tradisional.

Bentuk serimpi tertua menurut sumber tertulis, diciptakan oleh
Sri Pakubuwana V pada tahun Jawa 1748 atau sekitar tahun 1820-1823,
yakni Serimpi Ludiramadu.

Tari ini diciptakan olehnya untuk mengenang ibunya yang berdarah
Madura. Untuk bentuk terbaru serimpi adalah Serimpi Pondelori,
gubahan para guru perkumpulan tari Yogyakarta, kemudian ada Among
Beksa yang dipentaskan oleh delapan orang penari dengan mengambil
tema Menak.

Serimpi Pondelori sendiri adalah suatu bentuk tari Serimpi khas
Yogyakarta yang dipentaskan oleh empat orang. Isinya adalah
sebuah pertengkaran antara Dewi Sirtupilaeli dan Dewi Sudarawerti
yang memperebutkan cinta dari Wong Agung Jayengrana, pangeran dari
negeri Arab.

Di akhir cerita tidak terjadi kekalahan maupun kemenangan karena
dua kubu yang berseteru akhirnya semua dinikahi oleh pangeran.

Kemudian ada tari Serimpi Tiongkok. Yang membedakan dari tari ini
adalah penarinya mengenakan baju khas orang Tionghoa. Biasanya
tari yang satu ini dibawakan di Istana Kraton Ngayogyakarta
Hadiningrat.

Selanjutnya adalah tari Serimpi Pamugrari, dinamakan seperti itu
karena musik pengiringnya menggunakan gending pramugari.Untuk
senjata yang dibawa saat menari adalah pistol.

____________

Penutup
____________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

Dan info lainnya yang berhubungan dengan tari di blog ini ada di :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/02/tanya-jawab-tortor-batak-dalam-musik.html

Sedangkan Tari Luar negeri ada di :

http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2016/01/breakdancer-pemahaman-umum-sejarah.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/aerobic-dan-tukang-intip.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/pole-dance-tari-tiang-dan-seluk-beluknya.html


Selamat malam...!









______________________________________________________________
Cat :
Tari Serimpi - Traditional Dance from Yogyakarta
https://www.youtube.com/watch?v=M-GCRWmxO9A
Tari Serimpi   Tari Tradisional DI Yogyakart
https://www.youtube.com/watch?v=7rS-b_3-vgw

cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork cara membuat link pada gambar
cara membuat link pada gambar cara cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar

No comments:

Post a Comment