#SELAMAT PAGI TAPANULI#
(Mangaligi Sejarah Berdirinya HKBP di Sipirok) ____________________________________________________Para kawan berikut informasi mengenai sejarah berdirinya gereja di Sipirok. Info ini diambil dari macam sumber yang relepan dengan sejarahnya :
- Dalam Almanak HKBP di bagian “Angka Taon Siingoton” disebutkan bahwa pada Bulan Mei Tahun 1864, berdiri Gereja di Sipirok (Jongjong Gareja di Sipirok).
- Tulisan model Corsiva dalam Bahasa batak di ambang pintu unit utama bangunan (yang berbentuk melengkung) : ALE JAHUWA HUHAHOLONGIDO HAJONJONGONNI BAGASMU Ps.26.8 GAREDJA JUBILEUM HKBP SIPIROK 100 TAON. 7 OKT, 1861-1961
- Tulisan pada lempengan marmer di bagian dasar sisi depan Tugu yang berdiri pada bagian timur gereja (di halaman gereja) : 7 Oct 1861/1936 GODANG DO NA BINAEN NI JAHOWA TOE HITA ASA DJOP MA ROHANTA PSALM 126.3
- Dari kedua-nya seolah-olah bahwa Gedung Gereja HKBP Sipirok, memang didirikan pada tahun 1861, dikarenakan ada semacam peringatan 100 tahun (jubileum=ulang tahun, biasanya kelipatan 50) pada ambang pintu masuk dan tugu peringatan 75 tahun pada tahun 1936.
- HASIL PENDALAMAN Dari Buku Sejarah HKBP yang pernah terbit pada tahun 1961, salah satu penulis di dalamnya adalah Sutan Kali Bonar B.A : Permulaan dan Perkembangan HKBP, disusun dari Buku Ephorus Dr. J. Sihombing : “Sedjarah ni HKBP”, dituliskan di hal. 49 : “Pada Bulan Mei 1864 berdirilah geredja di Sipirok jang merupakan geredja pertama diseluruh Tanah Batak.
- Tapi dari tulisan kedua-nya jelas menyebutkan bahwa pada tahun 1864 –lah berdiri gereja di Sipirok, bukan pada tahun 1861, seperti yang dituliskan oleh Balai Arkeologi Medan-Kementrian Kebudayaan dan Pariwisata Tahun 2004 dalam “Berita Penelitian Arkeologi” mereka dengan Judul : Arkeologi Perbukitan di Bagian BaratLaut dan Selatan Padanglawas, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
- Disitu dituliskan bahwa gedung gereja itu didirikan pada tahun 1858 dan diresmikan pada tahun 1861 (tidak ada literature disitu yang menyebutkan dasar mereka menyatakan demikian). Tapi yang menguatkan pikiran saya adalah bahwa Gedung Gereja yang dimaksud (yang didirikan pada tahun 1864) adalah yang terletak di Sipirok yaitu di Jl. Rumah Sakit – Desa Banjartoba, Kec. Sipirok, diatas bidang lahan seluas sekitar 7000 m².
- Mengapa saya katakan demikian ? Masih pada hal. 49 tulisan Sutan Kali Bonar B.A, selanjutnya dituliskan : “Kemudian Pendeta Klammer diganti oleh Pendeta Staudie dari Pangaloan. Tetapi Pendeta Staudie kena penjakit disentri jang membawa dia pada kematian. dan dikebumikan di Sipirok.
- Datanglah Pendeta Heienbrock jang mengadjar pemuda-pemuda membunjikan trompet dan musik tiup lainnja. Tetapi karena diserang penjakit, Pendeta Heienbrock kembali ke Eropah. Pendeta Hansteinlah dari Sipahutar menggantikannja di Sipirok. Tuhan memberkati pekerjaan Pendeta Hanstein dan bertambah banjaklah orang-orang parbegu jang masuk dalam Agama Kristen.”
- Kemudian, apa hubungan-nya dengan Gereja HKBP Sipirok ? Pada bagian tenggara bangunan Gereja terdapat beberapa makam yang cukup tua. Makam-makanm tersebut berbentuk persegi panjang berbahan batu/bata dan semen. Sebagian masih memiliki tanda berbentuk Salib besi yang ditempatkan pada bagian kepala, ada juga yang memiliki cungkup. Pada nisan makam-makam tersebut terdapat tulisan berhuruf latin dalam Bahasa Belanda dan Aksara Batak yang menyebutkan nama orang (tokoh) yang dikuburkan, usia pada saat meninggal, serta ayat-ayat Alkitab.
- Nah…yang menghubungkan pernyataan saya diatas bahwa memang yang dimaksud dengan Tahun 1864 berdiri Gereja di Sipirok, adalah Gedung Gereja yang terletak di Jl. Rumah sakit-Desa Banjartoba, Kec. Sipirok adalah 2 makam yang memuat pertulisan dalam bahasa batak : Dison maradian Magdalena Hanstein sorang 28.4.1891 kehe 29.12.1891 Christus do hangoluanku djadi marlabo au di hamatean Phil.1 v 21 Dan Dison maradian Maria Hanstein Sorang 7.7.88 Kehe 31.1.89 Tapi pinudji ma Debata Na tongtong mangalehen Hamonangan di hami Di bagasan Christus 2 Kor. 2, 14
- Saya berkesimpulan bahwa kedua makam ini adalah makam dari anak-anak Pendeta Hanstein yang menggantikan Pendeta Heienbrock, masing-masing meninggal pada saat masih berumur 6 bulan (Maria Heinstein) dan 8 bulan (Magdalena Heinstein). Kemudian juga ada satu makam, yang menurut saya adalah makam dari salah satu orang yang pertama dibaptis di Gereja Sipirok pada saat perayaan Natal tahun 1864, yaitu Thomas
- Dituliskan pada makam tersebut, Dison Maradian Th. Mangaradja Naposo Tardidi di ari 24.12.1864 Monding di ari 3.10.1906 Demoerna ± 56 Thn. Kemudian satu makam tua lagi, dengan tulisan : Dison maradian Cornelia NST. Monding di ari 19.7.1928 Marumur ± 78 Tahun Kalau yang ini saya tidak dapat menarik kesimpulan, apakah juga makam dari salah satu orang yang pertama di Baptis di Gereja Sipirok (dengan nama asli, bukan nama baptis). Pada alinea berikutnya, tulisan Sutan Kali Bonar B.A, disebutkan bahwa : ”Pada tanggal 26 Agustus 1868 berdirilah geredja di Bungabondar. Datang pula seorang pendeta lagi membantu Pendeta Betz disana, jakni Pendeta Schiilz. Dalam waktu II tahun sudah ada 479 orang Kristen di Bungabondar dan daerah sekitarnja.”
________________
KESIMPULAN
_______________
Dengan demikian jelaslah bahwa sejatinya Gereja HKBP Sipirok adalah Gereja yang didirikan pada bulan Mei tahun 1864 sehingga pada bulan Mei 2008 yang lalu telah berumur 144 tahun, sedangkan Gereja di Bungabondar didirikan pada tahun 1868.
Selamat Pagi, Selamat Beraktivitas...!
_________________________________________________________________
Catatan :
Silakan dirujuk kesumber resminya, jika data ini kurang lengkap atau memuaskan. Horas HKBP Sipirok...!
No comments:
Post a Comment