Thursday, March 1, 2012

"SEJARAH PENDIDIKAN DI SIPIROK"

"SELAMAT PAGI TAPANULI"
(Melihat Perkembangan Pendidikan di Sipirok)
______________________________________________________________

Dongan ale dongan, khususnya para putra putri Sipirok. Pagi ini saya ingin berbagi informasi mengenai Sejarah Perkembangan Pendidikan di Sipirok. Tujuannnya disamping sebagai tambahan pengetahuan juga berguna sebagai pembanding untuk mengetahui apakah pendidikan Sipirok bertambah maju atau tidak.

Sub judul tulisan akan diuraikan sesuai dengan perkembangan pendidikannya (Pembangunan Sekolahnya), setelah memberitahu sekilas tentang wilayah Sipirok. Berikut uraiannya :
___________________________

Sekolah Pusat Pendidikan Militer
___________________________

- Menurut buku tulisan Mangaraja Onggang Parlindungan yang berjudul “Tuanku Rao, Terror Agama Islam Mazhab Hambali di Tanah Batak”, Di sipirok pernah terdapat Sekolah Pusat Pendidikan Militer yang digunakan oleh Tentara Paderi untuk menghasilkan angkatan perang yang tangguh.

- Sekolah Pusat Pendidikan Militer ini mampu menghasilkan kekuatan militer yang bisa mengimbangi kekuatan Tentara Napoleon dan Tentara Nazi dengan jumlah murid sebanyak 35000 orang.

- Namun rasanya sungguh aneh ketika hal ini di tanyakan kepada para Pemuka Masyarakat di Sipirok banyak yang tidak mengetahuinya.

- Angkatan Perang Bonjol mengatakan yang meminta namanya tidak disebutkan menyatakan bahwa menurut cerita orang tua yang dia dapat, pada zaman penjajahan, Belanda pernah mendirikan sekolah Militer dibekas markas Tentara Bonjol, yakni di lokasi Rumah Sakit Umum Sipirok (belakang HKBP Sipirok) dengan lokasi latihan tempur dari RSU sampai pegunungan Sibual-buali.

- Namun hal ini juga tak banyak di ketahui oleh masyarakat, bahkan menurutnya hal ini sepertinya sengaja dilupakan karna cerita tentang hal ini mengandung banyak kontroversi dan memang sebaiknya dilupakan tak banyak ditemukan fakta mengenai hal ini.

Hal ini juga bisa difahami karna satu-satunya sumber yang bercerita tentang hal ini yakni buku “Tuanku Rao, Terror Agama Islam Mazhab Hambali di Tanah Batak” menjadi polemik yang berkepajangan. Banyak tokoh yang menentang isi buku ini, salah satunya adalah Buya HAMKA, beliau mengatakan buku ini banyak kekeliruan dalam buku ini termasuk gaya bahasanya yang aneh, tetapi oleh banyak pemerhati sejarah buku ini pantas untuk mendapatkan penghargaan tersendiri.
__________________________________________________

Sekilas Pendidikan  Keagamaan Islam Sekitar Tahun 1860
__________________________________________________

- Pada tahun 1860-an minat masyarakat Sipirok pada pendidikan sangat tinggi. Untuk itulah namora natoras (pemangku adat) setempat merasa perlu diadakan pembangunan dibidang pendidikan.

- Pada saat itu dibangunlah sekolah keagamaan bersamaan dengan dibangunnya Masjid Raya Sipirok.

- Mereka meminta kepada Syeik Muhammad Yunus Huraba yang baru pulang menuntut ilmu dari mekkah untuk membangun dunia pendidikan Sipirok.

- Dengan hadirnya Syeikh di Sipirok, dapat dipastikan bahwa struktur masyarakat Sipirok akhirnya dapat berkembang sesuai dengan masyarakat modern untuk level saat itu.

- Beliau menjadikan Sipirok menjadi Pusat pendidikan Islam dan banyak melahirkan Ulama besar. Diantaranya adalah Syeik Syukur Labuo dari Parau Sorat dan anaknya sendiri yang bernama Tuan Syeik Ahmad Disipirok.

- Syeik Muhammad Yunus Huraba tutup usia pada tahun 1909.
____________________________________________

Pendidikan Keagaman Kristen Sekitar Tahun 1868
____________________________________________

- Pada tahun 1868 didaerah ini juga berdiri sekolah guru tepatnya di Parau Sorat. Murid pertamanya berjumlah lima orang, yaitu: Thomas, Paulus, Markus, Johannes dan Epraim. Guru mereka adalah Dr. A. Screiber dan Leipold,

-  Pada tahun 1862 Ingwer Ludwig Nommensen (berkebangsaan Jerman) tiba dari Jerman di Sipirok. Pada waktu itu masyarakat Sipirok sudah sejak lama menganut agama Islam, sementara di daerah Tapanuli Utara masih dengan kepercayaan tradisonal. Pada bulan November 1863 Nommensen mendirikan satu sekolah di Desa Parau Sorat Kecamatan Sipirok, Kabupaten Tapanuli Selatan. Pendirian sekolah ini boleh jadi  sebagai konpensasi penerimaan masyarakat Sipirok dalam rangka dirinya memulai misi ke Silindung daerah Tapanuli Utara. Pada tahun 1864 Nommensen pindah ke Tarutung dan membuka Huta Dame dan dari desa ini ia melakukan penyebaran agama di daerah Tapanuli Utara.

- Ternyata hal ini juga tidak banyak diketahui oleh masyarakat. Sekolah ini banyak melahirkan guru yang kelak menjadi penyebar ajaran Agama Kristen. Setelah itu, tak banyak petunjuk tentang fakta pendidikan di Sipirok.
__________________

SMP Negeri 1 Sipirok
__________________

-  Guru Ismet (salah seorang tokoh pendidikan / pensiunan guru yang tinggal di Sipirok) Pada tahun 1901 oleh Belanda didirikanlah sekolah yang sekarang menjadi  SMP  Negeri 1 Sipirok
______________________________________

SMA Negeri 1 Sipirok dan SD Negeri 1 Sipirok
______________________________________

- SD Negeri 1 Sipirok dan SMA Negeri 1 Sipirok tidak ditemukan tahun pasti berdirinya.
__________________________________________

SMKK (Sekolah Menengah Kesejahteraan Keluarga )
__________________________________________

-  Masa demi masa pendidikan di Sipirok di-era 60-70an, didaerah ini pernah berdiri
SMKK atau yang lebih dikenal dengan SKKP.
________

 SMEP
________

- (Sekolah Menengah Ekonomi Pertama) di Jl. Simangambat No. 178 yang dirubah menjadi SMP Negeri 3 Sipirok.
________________________

 STM  Negeri Sipirok 
________________________

- Di Sipirok juga pernah berdiri STM, letaknya di Desa Baringin.
- Dari cerita para orang tua ditahun 60 dan 70 an sekolah cukup diperhitungkan sebagai Sekolah Keterampilan Tehnikdi Tapanuli Selatan.
- Muridnya juga cukup banyak yang dari luar Sipirok.
______________________

SMU Negeri 3 Plus Sipirok
______________________

- Mantan Gubernur Sumatra Utara Alm Letjen (Purn) Raja Inal Siregar pada tahun 1997 membangun sekloah bertaraf internasional di Sipirok.

- Beliau adalah putra daerah Sipirok. Sekolah ini cukup berhasil dalam mendidik siswanya untuk level saat ini. Selain itu, SMP Negeri 1 Sipirok juga dipilih oleh Pemerintah sebagai salah satu SMP Percontohan di Indonesia, dimana sekolah ini menjadi salah satu sekolah yang mempunyai Program Ilmu Keterampilan Dasar.
__________________

Kuliah di Luar Negeri
__________________

Omp Doli, salah seorang tokoh masyarakat di Desa Gunung Manaon bercerita sebanyak 27 orang kuliah ke Luar Negeri, yakni 25 orang ke Jepang dan dua orang ke Australia teman sebayanya alumni dari SMA Negeri 1 Sipirok pada tahun 1950-an.
____________

Kesimpulan
____________

Dongan ale dongan....! uraian di atas untuk sebagaian sub judul belum begitu lengkap, karena itu tulisan ini akan terus diperbaharui jika data pendukungnya sudah diperoleh.

Begitupun, gambaran saya sementara pendidikan di Sipirok sudah cukup maju
dan hal ini terbukti dengan banyaknya putra Sipirok yang telah   memasuki lembaga pemerintahan dan banyaknya pejabat yang berasal dari Sipirok (Baca Sipirok kota
kecil melahirkan orang besar-oleh Budi P. Hst).

Semoga, info ini dapat memberi semangat pada para dongan untuk terus belajar, mengembangkan pendidikan khususnya di Sipirok.

Enter...!  Selamat Pagi dan Selamat   Beraktivitas.
__________________________________________________________
Sumber situs : Ismail Fazri Siregar/Putra Sipirok, cerita dan pengalaman penulis
blog/blogger.

No comments:

Post a Comment