Tuesday, February 28, 2012

"103 UMPAMA & UMPASA BATAK" (4)

#SELAMAT PAGI TAPANULI# 
Sekilas Pendapat Pada Sastra Tapanuli) ______________________________________________________________
Berikut sambungannya :

1. 76. Hinarat jari-jari mangampir botohon. = Jari tergigit, tangan ikut merasakan. Artinya, seorang yang disakiti atau menderita, sanak famili ikut measakan.
________________________________________________________________

1. 77. Arga jambar juhut argaan do jambar hata. = Nilai kesempatan menggunakan hak bicara dalam adat lebih mahal dari hak mendapatkan bagian daging.
_________________________________________________________________

1. 78. Jolo diseat hata asa diseat raut. = Lebih dulu diputus kata sebelum diputus pisau. Artinya jangan terus membagikan jambar adat sebelum dimufakati atau sebelum dibicarakan.
__________________________________________________________________

1. 79. Maila raut so dapotan = Malu pisau tidak melukai . Ini dikatakan untuk melarang keras orang yang suka mempermainkan pisau, sebab bukan tak mungkin akan melukai orang.
___________________________________________________________________

1. 80. Marimbulu natinutungan = Berbulu lagi yang sudah dibakar. Artinya keputusan yang sudah disepakati dalam rapat menjadi batal tidak berarti hanya karena salah seorang yang tidak hadir menolak hasil kesepakatan tersebut.
_________________________________________________________________

1. 81. Ndang uasan halak di toru ni sampuran. = Tidak akan kehausan orang di dekat air terjun. Ini dikatakan kepada orang yang berada di tengah-tengah keluarga makmur tidak akan kelaparan
_________________________________________________________________

1. 82. Ulu balang na so mida musu. = Mengaku jagoan dan pemberani tetapi tak pernah berhadapan dengan musuh.
_________________________________________________________________

1. 83. Mulak-ulak songon namangusa botohon. = Berulang sulang atau bolak-balik bagaikan membersihkan tangan. Artinya, tidaklah salah walaupun apa yang telah diucapkan pembicara terdahulu diulangi lagi oleh pembicara belakangan.
______________________________________________________________

1. 84. Sidapot solup do na ro = Pendatang sebaiknya mematuhi atau tunduk pada kebiasaan adat yang berlaku setempat, Tidak boleh mengatakan, wah.. kalau yang berlaku di daeah kami… begini atau begitu.
______________________________________________________________

1. 85. Marsolup di hundulan. = Posisi kekerabatan seseorang dalam acara adapt tergantung aturan yang berlaku, bisa sebagai Hula-hula, sebagai boru, atau derajat kekerabatan lainnya. Ini dikatakan seseorang yang hubungan kekerabatannya berbagai segi.
______________________________________________________________

1. 86. Somalna do peamna . = Alah bisa karena biasa ; artinya ; Segala kesukaran sebelumnya menjadi terasa mudah setelah jadi biasa. Begitu juga jarak tempuh yang sebelumnya dirasakan jauh sekali, lama-kelamaan terasa dekat.
_____________________________________________________________

1. 87. Songon na mandege gara. = Bagaikan menginjak bara api. Ungkapan ini merupakan sindiran bagi tamu yang dating sebentar lalu pergi.
_________________________________________________________________

1. 88. Galang do mula ni harajaon. = Murah hati atau suka memberi adalah perbuatan mereka yang ingin menjadi raja.
_________________________________________________________________

1. 89. Tedak songon indahan di balanga. = Terbuka atau transparan seperti nasi dalam kuali. Artinya tidak ada yang perlu ditutup-tutupi
______________________________________________________________

1. 90. Manggagat hambing di ari udan. = Kambing merumput di hari hujan. Artinya; sesuatu kejadian si luar kebiasaan.
__________________________________________________________________

1. 91. Na teal so hinallung na teleng so hinarpean . = Yang berat sebelah tidak dipikul, yang mirik tidak dialasi. Diucapkan mengeritik orang yagn angkuh tetapi sesungguhnya tidak ada apa-apanya.

1. 92. Unang lompa lali na habang. = Jangan memasak elang yang sedang terbang. Artinya, janganlah terus bergembira atas peruntungan yang belum di tangan.
___________________________________________________________________

1. 93. Ngongong songon datu ni aruan. = Diam seribu bahasa
__________________________________________________________________

1. 94. Marsitijur dompak langit, sai madabu do tu ampuan. = Meludah ke langit dengan sendirinya jatuh ke pangkuan. Artinya ; menjelekkan saudara sendiri sama dengan menjelekkan diri sendiri.
_________________________________________________________________

1. 95. Nang pe di bagasan sunuk manuk sabungan, sai tong do martahuak. = Kalaupun terkurung di dalam keranjang, ayam sabung akan tetap berkokok. Artinya, si pemberani itu akan selalu menunjukkan keberaniannya di mana pun ia berada.
________________________________________________________________

1. 96. Na tinaba ni tangke martumbur, na tinamba ni gana ripur. = Yang ditebang kampak akan bertunas, tetapi yang ditebang sumpah mati tak akan berketurunan. Artinya, janganlah sampai termakan sumpah sebab berat risikonya.
________________________________________________________________

1. 97. Naso matanggak di hata, naso matahut di bohi. = Berani mengatakan yang benar itu benar dan yang salah itu salah. *Tahut = takut
________________________________________________________________

1. 98. Songon tandiang na hapoluan = Seseorang yang suka menyendiri, tak punya teman
________________________________________________________________

1. 99. Paisolat gabe raja. = Pendatang jadi pemimpin
________________________________________________________________

1. 100. Monang di surak-surak, talu di olop-olop. = Keburu bersorak karena dikira sudah menang padahal ternyata kalah.
__________________________________________________________________

1. 101. Na olo mangalibashon ganjangna, mangompashon bolonna. = Seseorang yang mau menggunakan kekuatan fisik, kekayaan atau jabatan untuk menekan seseorang. 1. 102. Talu maralohon dongan, monang maralohon musuh. = Tidak apalah kalaupun kalah/ mengalah terhadap teman asalkan menang melawan musuh.
________________________________________________________________

1. 102. Nai humalaput tata indahanna, nai humarojor mabola hudonna. = Seseorang yang selalu buru-buru tak menentu akan mengakiatkan kerugian.
_________________________________________________________________

1. 103. Marurat tu toru marbulung tu ginjang = Berakar ke bawah berdaun ke atas. Artinya; seseorang sudah lengkap mempunyai keturunan anak laki-laki dan perempuan.
________________________________________________________ KESIMPULAN SAOTIK :

____________________
Dongan ale dongan...! 103 umpasa tentunya telah dongan baca. Hebat bukan ? Bagi saya pribadi benar-benar hebat. Ide yang ada dipikiran saya sekarang semoga dengan adanya internet ini halak hita sude kecintaannya pada satra batak lebih tinggi nian.

Anggo bisa sugari, umpasa on dibaen muse jadi bahan pelajaran BI di sekolah-sekolah. Anggo bisa doda dongan guru. Ne guru do hita sudekan ?

Kakakakakak...kkk...guru mada...! ima tai ben namarguru halak tu iba, dohot ibape namar guru muse do tu halak. Ah........ nahebat mai ate. Enter...! Selamat pagi selamat beraktivitas.

No comments:

Post a Comment