#SELAMAT MALAM PARA KAWAN HALAK BATAK DAN BUKAN HALAK BATAK#
(Menyimak Kamus Mini Bahasa Batak Angkola dan 10 contoh penyusunan kata hingga jadi kalimat )
____________________________________________________________________________
___________
Pengantar
___________
Maka terciptalah "Bahasa Batak" itu dengan macam asal usul bahasanya
atau dengan cerita sendiri-sendiri mengapa suatu benda disebut
demikian, mengapa suatu sifat atau tabiat disebut demikian.
Yang pasti "Semua kata yang tercipta punya alasan mengapa kata tersebut
tercipta". Kata "Matubekbek" misalnya yang dalam bahasa Indonesia
artinya "Cerewet atau ngomel aja kerjanya". Pasti ada alasannya bagi
orang batak mengapa wanita batak itu yang kerjanya ngomel aja di
sebut "Matubekbek".
Tulisan ini tidaklah mempelajari "Alasan-alasan terciptanya kata-kata
batak" tersebut, tapi justru mempelajari, "Bagaiamana kata-kata batak
itu di ucapkan dan apa artinya".
Karena itu tulisan inipun disusun dengan sistematika untuk kemudahan
pemahaman sebagai berikut :
1. Sekilas bahasa Batak Angkola oleh wikipedia (ini penting untuk
memperoleh gambaran)
2. Uraian Kamus Bahasa Batak Angkola (Ini juga penting sebagai
landasan apa arti kata dari suatu kata untuk kemudian disusun
menjadi kalimat
3. Pendapat penulis pada Bahasa Batak secara umum dan Bahasa Batak
Angkola secara Khusus
4. 10 Contoh penyusunan kata-kata Angkola hingga menjadi kalimat
yang lengkap
5. Penutup
Selamat menyimak...!
_______________________________________________
1. Sekilas Bahasa Batak Angkola dari Wikipedia
_______________________________________________
Bahasa Batak Angkola, adalah merupakan rumpun bahasa Batak,
yang diucapkan di daerah Angkola di kabupaten Tapanuli Selatan
provinsi Sumatra Utara.
Bahasa Batak Angkola ini mirip dengan bahasa Batak Toba dan
bahasa Batak Mandailing dan bahasa Natal. Bahasa ini memiliki
intonasi yang lebih lembut dari pada bahasa Batak Toba.
Bahasa Batak Angkola diucapkan meliputi daerah Padangsidempuan,
Batang Toru, Sipirok, dan seluruh bagian kabupaten Tapanuli Selatan.
Demikian informasi dari situs
http://word-dialect.blogspot.com/2012/12/bahasa-batak-angkola.html
___________________________________________
2. Uraian Kamus Bahasa Batak Angkola
___________________________________________
*Sumber 1 dari situs :
http://word-dialect.blogspot.com/2012/12/bahasa-batak-angkola.html
http://margasiregar.wordpress.com/kamus-batak
Susunan : Batak Angkola - Bahasa Indonesia :
aek = air
alak = orang
alak na jaji = orang awam
amangboru = suami namboru
amanta = ayah
ambaen = guna
ambeng = kambing
anak boru = pihak ketiga (barisan menantu) dalam
sistem masyarakat dalian na tolu
andirang = dahulu kala
andor = tali
anduhur = menjulur
anggi = adik
angkola = nama salah satu suku di tanah batak
ari = hari
arirang = hutan
asa = supaya
babiat = harimau
bagas = rumah
bagas godang = istana raja
balati = belati
bargot = aren
baringin = pohon yang kuat, banyak daun/rimbun, tempat berteduh
baso = sopan
batang aek = sungai
bayo = lelaki dewasa
bege = dengar
bisuk = bijak
boban somba = barang antaran
bodil pangoncot = jaminan
bolak = luas
bosi = besi
bouk = saudara perempuan Ayah
bujing-bujing = anak gadis
bulu = bambu
bulung ujung = daun muda, pengantin baru
bulungbulung = dedaunan
burangir = daun sirih
busaen = kerudung
calong :
dalian na tolu = three pillars ; tungku yang tiga; sistem
kekerabatan sosial orang Angkola-Mandailing, ditinjau
berdasarkan hubungan darah dan perkawinan, terdiri
atas mora, anak boru, dan kahanggi
dangka = dahan
dangol = sedih
datu = dukun
debata = Tuhan
di = di
diparorot = diasuh
do = kata penegas
dongan = teman
dosik = suitan
eda = ipar perempuan
ende = lagu, nyanyian
ende bue-bue = nyanyian seorang ibu sambil menimang anak
nya agar tertidur
ende mamuro = nyanyian seorang petani di dangau ketika
menghalau burung-burung pipit yang memakan padi di sawahnya
ende uro-uro = nyanyian seorang ayah kepada anaknya yang
ditinggal mati oleh ibunya
elek = bujuk
gayok = geli
ginjang = panjang
gombis = bernas
gondang = gendang
gora = usir
gulo = gula
habang = terbang
habong = sayap
hadengganan = kebaikan
hadomuan = bermasyarakat
hajahatan = kejahatan
halihi = elang
hanaek = mulai naik
hancit = sakit
hanganguas = kehausan
haroan = kedatangan
hata = kata, bahasa
hatoban = hamba sahaya
hatobangon = pemuka adat
horas = selamat
horja = upacara adat
huta = kampung
i = itu
iboto = saudara perempuaninang = ibu
inanta = ibu
incat = atas
indahan tukkus = buah tangan berupa nasi beserta lauk-pauk-nya
indora = dada
ipon = gigi
itik = bebek
jagar-jagar = hiasan, gadis/pemuda
jitu-jitu = hebat/perkasa
jolo = depan
jongjong = berdiri
juljul = menonjol
kahanggi = saudara semarga;pihak pertama dalam sistem masyarakat
dalian na tolu
kupiah = peci
lagut = kumpul
laklak = kulit kayu (alat tulis), naskah kuno, penerus marga
lampis = lapis
langit = langit
ligi = lihat
lima = lima
lobi = lebih
lombu = sapi
lomok = lembut
lopo = kedai kopi
luat = wilayah
ma = lah
madingin = sejuk
magulang = terguling
makkatai = lihat makkobar
makkobar = berbicara dalam tutur sapa yang sangat khusus dan unik,
antara barisan yang terdapat dalam dalian na tolu
malamun = masak, matang
malo-malo = pandai-pandai
mamboto = mengetahui
mamungka huta = membuka pemukiman baru
mandalani = menjalani
mandok = mengatakan
mangajari = mengajari
mangambe = mengayun
mangandung = meratap
mangarabar = membuat makanan ringan rujak dari buah gala-gala,
manggore = nangka ataupun pisang mudamendulang emas
mangolu = hidup
mangompang = membentang
mangubar = mengejar
manjarar = merayap
manorjak = menerjang
manuk = ayam
manuturi = menasihati
maradongkon = mengadakan
mardalan-dalan = jalan –jalan
marga = klan, keturunan dari nenek moyang yang sama
margulu = berlumpur
marhauma = bercocok tanam palawija atau padi di ladang
markancit = menderita/susah
markuik = suara elang
marmayang = tumbuhan, tandan, tempat bakal buah
marsigonggoman = saling menggenggam
martorop = kayu
marurat sawi = berurat sawi (akar, tidak kokoh, berakar pendek).
mate = mati
matipul = patah
matobang = tua
milasna = panasnya
mora = pihak kedua (barisan mertua) dalam sistem masyarakat dalian na tolu
mosa-hosa = terengah-engah
muda = apabila
mulak = pulang
muse = lagi
na = yang
na mora-mora = bangsawan
na toras-toras = pemuka masyarakat
namboru = saudara perempuan Ayah
nantulang = istri tulang
ngiro = air nira
ni = yang
nian = nian
ombun = embun
ompu = kakek, nenek, dewa
onom = enam
opat = empat
orbo = kerbau
ordang = kayu yang diruncingkan
orus = kurang
pahompu = cucu
pamun = pamitan
pande = pandai
pangitua = orang yang kompeten dalam menyelenggarakan adat
panompa = tukang
panusunan bulung = pemuda yang akan dikawinkan
paralok alok = peserta musyawarah adat yang turut hadir
parlekluk = berbalik
parlupa = pelupa
parompa sadun = jenis ulos yang tebal, tidak luntur, penuh
dengan manik-manik, dan biasanya dikeluarkan hanya pada pesta adat
parumaen = menantu perempuan
pasu-pasu = ucapan sakti
pe = juga
pengpeng = tangkas
pinakna = anak-beranak
pisangraut = undangan
piso balati = pisau belati
podang = pedang
pohom-pohom = alim/pintar
poken = pekan (pasar)
pora = kering
posobulung = pemuda
poso-poso = pemuda
pudi = belakang
rade = diterima
rap = sama
rasa = racun
ripe = pasangan suami-istri
rotopane = ukiran kayu pengiring mayat
saama-saina = seayah-seibu
saba = sawah
saba bolak = sawah yang luas
sabagas = serumah
sada = satu
sahala = berkarisma
sai = semoga
sambe = menjelang
sambilan = sembilan
sampagul = menyatu
saompu = satu kakek
saompu parsadaan = satu kakek bersama
saraor = celana
sasadari = seharian
saudon = seperiuk
saurmatua = bahagia ;sehat, bugar, lincah, meskipun sudah berumur/uzur
sere = emas
siadosan = pasangan hidup, suami/istri
siamun = kanan
sian = dari
sidumadangari = matahari
silua = oleh-oleh
siluluton = duka cita
simanare = yang menadah; berasal dari kata tare
simangido = tangan
simanyolong = mata
sioban = pembawa
sioloi = penurut
sirambe bulung = gadis yang akan kawin
sirang = cerai
siriaon = suka cita
so = agar
soma = biasa
sonang = senang
songgop = hinggap (berhenti pada suatu tempat)
songon = seperti
sopo godang = balai sidang adat
suadamara = terhindar orang yang punya pesta
sude = semua
suhat-suhat = alat untuk mengukur, sukatan
suhi = sudut
suhut = orang yang punya kerja
tae = datar, biasa, lapang
tamba = tambah
tanaon = kemiri
tangi = dengar
tangkang = aktif/agresif
tano = tanah
tare = tadah
tarombo = silsilah keturunan
tarsilpuk = terkilir atau patah tulang
teas = kematian
tenju = tinju
tigor = lurus
tikkos = lurus/jujur/mantap/tetap
tobat = kolam ikan
togu = erat
tolu = tiga
tondi = badan, roh, darah, semangat
tong = kata penghalus
tonga = tengah
tor = bukit kecil
torbing balok = kampung sebelah
torkis = sehat
toru = bawah
tu = ke
tulang = saudara ibu laki-laki
ualu = delapan
udak = paman, saudara laki-laki Ayah
udon = belanga
ulang = jangan
ulos = kain tenun khas Batak
urang = kurang
urgit = genit
Ket :
1.Kata berwarna biru muda adalah tambahan dari penulis
dan mohon dikoreksi pada para kawan Angkola jika ada
yang salah
2. Kamus Bahasa Batak Angkola di atas jelas tidak memakai huruf :
awal Q, V, X dan Z bahkan dalam katapun huruf ini tidak dipakai.
Penulis tidak tahu persis alasannya. Begitupun sepengatahuan
penulis Bahasa Batak Angkola itu disusun berdasarkan
ungkapan seperti video musik di bawah ini :
Mengacu pada hal di atas, maka jelas Bahasa Batak Angkola tidaklah
menggunakan huruf-huruf tersebut baik dalam penulisan maupun
pengucapan (Begitupun hal ini terkesan menjadi tidak mutlak
mengingat besarnya pengaruh bahasa dari suku/sub suku lainnya
diluar An gkola).
3. Ada kecenderungan Pemakaian huruf Y dan W lebih banyak
ditengah kata dari pada di awal kata. Misalnya : baYo; tiYo;
daYuk; kaYo, atau uWa; kuWa; suWan, dll.
2. Kutipan Comentar penulis situs sumbernya :
"Nah kamus mini yang hendak dibuat ini adalah khusus bahasa
batak Angkola yang digunakan oleh masyarakat Padangsidempuan,
jangan heran kalau datang ke kampung halamanku maka penduduk
lokalnya ngomong pake bahasa Batak, jangan bilang bahasa planet yah!!
Nah sedikit kamus mini yang akan saya buatkan semoga bermanfaat
bagi pembaca apabila ingin mengunjungi kota salak, kota
padangsidempuan agar komunikasi yang ada berjalan baik.
Bisa untuk referensi belajar bahasa batak". katanya.
*Sumber 2 dari situs :
http://winnyradc.wordpress.com/2013/01/14/kamus-mini-bahasa-batak-padangsidempuan/
Susunan Bahasa Indonesia - Batak Angkola :
Saya: Au
Kemana = Tudia
Kamu: Ho
Rambut = Obuk
Kita: Hita
Lucu = Lawak
Tidak: Inda
Uang= hepeng
Iya: Olo
Seperti = songon
Sapa: Ise
Cantik = jeges
Jangan : Ulang
Pacar = Gandak
Ayo: Keta
Bohong = Pargabus
Dimana: Didia
Rumah = Bagas
Kapan: Andigan
Kampung = Huta
Kenapa : Asi
Cari = manjalaki
Tidur: Modom
Bermain = Marmayam
Bodoh : Oto
Beli = Manabusi
Pintar: Pistar
Besar = Godang
Tidak usah: Nakon
Kecil= Menek
Makan: mangan
Jauh = Dao
Cepat: Paipas
Dekat = Donok
Capek: Loja
Benar = Botul
Nama: Goar
Pulang = Mulak
Apa: Aha
Tahu = Binoto
Asik = Tagi
Sekolah = Sikola
Enak = Tabo
Malam = Borngin
Tunggu = Painte
Besok = Atcogot
Pergi = kehe
Marah = Mangamuk
Berapa = Sadia
Tadi = Nakin
satu = sada
Disini = dison
Kata = Hata
Kaki = Pat
Kutipan Comentar penulis situsnya :
"dan masih banyak lagi… bagi yang berminat silahkan request
kalau mau tahu kata yang lainnya"
*Sumber 3 dari Budi P Hst dan M.Sipatupang
Menurut Budi P Hst dan M. Simatupang, Kamus Bahasa Batak Angkola
sudah lama terbit karangan dari Uli Kuzok
ketika hal ini penulis cari di wilayah toko-toko buku di Bogor
ternyata belum tersedia, yang ada justru Kamus Bahasa Sunda.
Berikut link, siapa tahu dapat membantu pembaca untuk
mendapatkannya :
_______________________________________________________
3. Pendapat penulis pada Bahasa Batak secara umum dan
Bahasa Batak Angkola secara Khusus
_______________________________________________________
* Hal Asal muasal Bahasa Batak
1. Tentunya kita sepakat yang dimaksud Bahasa Batak adalah bahasa
yang dipergunakan oleh mereka yang disebut rumpun batak atau suku
batak.
2. Suku batak itu sendiri jika kita lihat secara umum berdasarkan
letak geografisnya dan penyebutannya maka kita mengetahui ada
yang namanya Batak Toba, Batak Karo, Batak Simalungun, Batak
Angkola dan Batak Mandailing.
3. Jika kita beribarat suku batak itu adalah sebatang pohon, maka
yang menjadi batang pohon tersebut adalah "Batak Toba". Sedangkan
Karo, Simalungun, Angkola dan Mandailing adalah "Cabangnya".
4. Berikut link jika ingin mengetahui perbandingan Kamus anatara
sub Suku Batak :
Kamus Bahasa Batak Toba :
http://haposanbakara.blogspot.com/2011/07/kamus-batak-toba-indonesia.html
Kamus Bahasa Batak Karo :
https://www.facebook.com/permalink.php?id=414528905271468&story_fbid=458817364175955
Kamus Bahasa Batak Simalungun :
http://batak.nicetopics.com/t12-kamus-bahasa-simalungun-indonesia-inggris
Kamus Bahasa Batak Mandailing :
http://www.seo.trafikid.com/2013/05/kamus-bahasa-mandailing-belajar-bahasa-mandailing.html
*Hal terjadinya perbedaan dalam penggunaan bahasa atau kata
1. Karena ibarat "Sebatang Pohon" di atas, maka sesunguhnyalah
bahasa batak yang dari toba ini yang dibawa para nenek moyang
orang batak dulu kewilayah manapun mereka pergi (pergi karena
keterpaksaan atau pergi karena keingin tahuan atau pergi karena
terbatasnya lahan).
2. Bahasa batak yang dibawa para nenek moyang orang batak dulu
keluar dari wilayah toba ini, kemudian mendapat seleksi untuk
dipakai atau tidak dalam bahasa sehari-harinya.
3. Seleksi penggunaan bahasa ini kemudian menjadi lebih kuat
karena adanya pengaruh dari bahasa suku lainnya ke wilayah
mana para nenek moyang orang batak itu dulu perginya.
Misalnya :
Istilah "Lae" dibawa dari Batak Toba ke wilayah Batak Angkola.
Istilah ini tidak terlalu dipakai oleh Batak Angkola. Mereka
justru lebih suka dengan istilah "Ipar" yang kemungkinan
berasal atau pengaruh dari bahasa Melayu. Dan masih banyak
istilah-istilah lainnya yang mengali perobahan.
4. Ini bukan berarti, orang batak toba dan angkola tidak
mengerti istilah "Lae" atau "Ipar". Mereka saling mengerti
dan itu sebabnya mengapa komunikasi antara sub suku batak
tetap bisa terjalin.
5. Faktor lainnya yang menyebabkan terjadinya perbedaan bahasa
ini adalah agama. Ada kecenderungan orang Batak Angkola atau
Mandiling misalnya mengganti kata yang berasal dari toba dengan
kata yang berasal dari agama.
Misalnya : Istilah "Tamiang" bagi orang batak sama artinya dengan
"Do'a", tapi orang Angkola atau Mandailing lebih suka menggunakan
istilah do'a.
*Hal Pemakaian kata dalam bahasa sehari-hari dan bahasa adat
1. Hasil pengamatan penulis, sangat terasa bedanya antara sub
suku batak itu dalam pemakain kata pada kehidupan sehari-harinya.
2. Sedangkan dalam pemakaian bahasa adat, ada kecenderungan
hampir sama di setiap wilayah sub suku batak, karena setiap
sub suku batak itu hanya berpedoman pada satu falsafah batak
yaitu "Dalihan Na tolu".
3. Kalaupun ada perobahan satu atau dua kata, tapi tetap
dapat ditangkap orang batak maksud dari bahasa adat tersebut.
*Hal penggunaan kata dalam tutur
Dapat dikatakan suku batak Toba tidaklah menyerab tutur
dari suku apapun di nusantara ini. Mereka memiliki lebih dari
seratus (100) istilah tutur. Beda dengan sub suku batak
lainnya, sudah banyak yang menyerab dari suku lainnya.
_____________________________________________________
4. Sepulu Contoh penyusunan kata-kata Angkola hingga
menjadi kalimat yang lengkap
_____________________________________________________
Untuk kemudahan dalam pemahaman, penulis terinspirasi membuat
contoh ini dengan dukungan gambar dan pengucapan lisannya.
Pengucapan lisan ini adalah hasil olah program FL Studio 10,
karena itu pengucapannyapun hanya bisa menyerupai. Dan untuk
kesempurnaannya silakan tanya langsung kawan atau saudara
yang memang lahir dan besar di Angkola atau mereka para
guru Bahasa Batak Angkola.
Berikut Pedomanan Bahasa Indonesia dalam penyusunan kalimat :
*Hal Kalimat
Kalimat merupakan bentuk bahasa atau wacana yang digunakan
sebagai sarana untuk menuangkan dan menyusun gagasan secara
terbuka agar dapat dikomunikasikan kepada orang lain (Mustakim, 1994).
Kalimat adalah bagian ujaran yang mempunyai struktur minimal subjek
dan predikat, mempunyai intonasi dan bermakna (Finoza, 2003).
*Unsur Kalimat
Kalimat memiliki beberapa unsur atau unsur sintaksis (jabatan kata
atau peran kata) yang terdiri dari :
Subjek (S)
Predikat (P)
Objek (O)
Pelengkap (Pel)
Keterangan (Ket)
*Hal Pola Kalimat Dasar
S-P
S-P-O
S-P-Pel
S-P-Ket
S-P-O-Pel
S-P-O-Ket
S-P-O-Pel-Ket
Berikut 10 contoh video dalam bentuk gambar dan pengucapan
tersebut :
1. Manabusi tarutung
Penjelasan :
Tabusi adalah kata dasar dari Manabusi, sedangkan tarutung
adalah kata yang berdiri sendiri. Dua kata yang berdiri
sendiripun kadang dapat disusun jadi kalimat dengan arti
yang sama. Misalnya "Tabusi tarutung=Manabusi tarutung.
membeli durian". Jadi penambahan awalan dalam satu kata
lebih sering sifatnya sebagai penekanan akan pentingnya
kata tersebut.
2. Muda male mangan hitale
Penjelasan :
Istilah kalimat yang harus disusun berdasarkan hukum "MD"
atau "DM" tidak terlalu berlaku untuk Bahasa Batak Angkola.
Bisa saja kalimat itu disusun : Menerangkan Diterangkan (MD)
atau Diterangkan Menerangkan (DM). Karena itu kalimat diatas
juga dapat diucapkan dengan, "Mangan hitale muda male". dan
artinya sama dengan kalimat di atas.
3. Mangaligin abit najeges do hai dison
Penjelasan :
Tidak selalu kalimat dalam bahasa Batak Angkola di
susun sesuai standard bahasa Indonesia. Yang penting
kalimat tersebut dapat dimengerti pendengarnya.
4. Tolu Halak makkail sada ikan dapot
Penjelasan :
5. Huting mangan kue lapan
Penjelasan :
6. Pataru dakdanak tu sikola
Penjelasan :
Jelas kalalimat diatas memberitahu seseorang senang
mengantar anak-anak kesekolah. Kata-kata dalam kalimat
tersebutpun ounya arti yang sama andai disusu dengan,
"Tu sikola pataru dakdanak=ke sekolah mengantar anak-anak".
kalim
7. Kakak manjomur eme di alaman
Penjelasan :
Dalam bahasa Indonesia dikatakan kalimat yang sempurna itu
jika terdiri dari S-P-O-K. Jika hal ini diterapkan dalam
Bhasa Batak Angkola maka kalimat di atas adalah contohnya.
Subjek=kakak;Predikat=manjomur;eme=objek;alaman=keterangan.
8. Maroban batu sian aek godang
Penjelasan :
9. Ro hamu kele manyabi tuson sannari
Penjelasan :
Kata "Kele" tidak punya arti khusus, tapi sering digunakan
sebagai panggilan akrab untuk teman sebaya perempuan.
Sedangkan untuk laki-laki adalah kata "Anggia".
10. Naong hepeng namenek oppung
Penjelasan :
Kata "Oppung" dalam bahasa batak angkola adalah tutur.
Tutur ini dapat digunakan baik pada oppung laki-laki
dan perempuan (Tidak seperti penggunaan kakak dan nenek).
Dan bisa juga diucapkan seorang oppung pada cucunya.
Misalnya : Ro jo tuson oppung = datang dulu kesini cucu.
__________
Penutup
__________
Demikian info mengenai Bahasa Batak, khsusnya Bahasa Batak
Angkola yang dapat disajikan lewat blog ini. Semoga dapat
menginspirasi anda yang ingin mempelajari Bahasa Batak
Angkola.
Begitupun...!
Jika anda ingin tahu lebih banyak mengenai Bahasa Batak Angkola
ini, ada baiknya langsung ke pusatnya yaitu wilayah Padang
Sidempuan dan sekitarnya. Ada banyak disana para ahlinya dan
siap membantu anda setiap saat. "Selamat belajar...!
...pun...
Selamat malam anda pembaca yang bukan orang batak atau orang
batak. Oya...! Berikut syair lagu pemotivasi belajar ala
Batak Angkola :
Sada dua tolu ninna guru i
Opat lima onom mangiut sipitu i
Roma sisalapan dohot sambilan i
Gonopma bilangan dung ro sapulu i
Laos tu sikola pincuri gerep mi
Obanma botolmu marisi aek i
Ulang nitijuri batu tulis i
Dumengganma di basu dohot aek tawari
Sumber :
http://edinasution.wordpress.com/kotanopan/
Horas...horas...horas...!
____________________________________________________________
Cat :
Sumber lainnya :
http://www.4shared.com/all-images/Ud8RJZt0/gambar_picture_photo.html?locale=ru
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1665/1/09E01359.pdf
*Mengenai cara menulis aksara Batak Angkola dapat ditinjau lewat Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/10/belajar-bahasa-batak-angkola-2-10.html
* Sampai 29 Juni 2015 dilihat 10.018 Kali/ttd penulis blog.
Ya Novia FD...! Trims comentar online-nya.
ReplyDelete