Tuesday, March 12, 2013

IMBOW / SI AMANG SIBUALBUALI (Symphalangus syndactylus)

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak keberadaan imbow di gunung sibualbuali
Sipirok dan manfaatnya bagi masyarakat Sipirok)
_________________________________________________

Para kawan...!

Bukan tidak mungkin, pengetahuan kita mengenai keberadaan
imbow di gunung Sibualbuali masih sedikit. Apalagi untuk
kaum wanitanya. Sehubungan dengan tersedianya macam info
di internet ini apa salahnya kita perdalam pula
pengetahuan kita mengenai imbow ini.

"Semakin tinggi pengetahuan kita mengenai kondisi alam
Sipirok, semakin tinggi pula rasa cinta itu pada tano
hatubuan". adalah hal yang saya yakini mengapa tulisan
ini harus di susun.

Ini video suara yang mungkin sudah lama tidak anda
dengar dari gunung sib uabuali :



____________________________________________________

Pengertian si amang dalam hubungannya dengan Imbow
____________________________________________________

Imbow Siginjang tangan
(Salah satu ciri imbow sibualbuali)
Siamang adalah kera hitam yang
berlengan panjang,dan hidup
pada pohon-pohon. Pada
umumnya, siamang sangat tangkas
saat bergerak di atas pohon,
sehingga tidak ada predator
yang bisa menangkap mereka.
Siamang merupakan spesies
terancam, karena deforestasi
habitatnya cepat.
Siamang tidak memliki ekor
dan memiliki postur tubuh
yang kurang tegak.
Siamang juga memiliki perkembangan
otak yang tinggi.Siamang berwarna hitam agak cokelat
kemerahan.Kera ini memiliki anyaman antara jari kedua
dan ketiga.

Berdasarkan uraian wikipedia mengenai pengertian siaman
diatas, maka jika dihubungkan dengan pengalaman penulis
memasuki gunung sibualbuali, maka siamang ini dapat di
pastikan ada di gunung sibualbuali.

Dan siamang ini dalam bahasa batak Angkola disebut
Imbow.
Manangihon soro ni imbow di saba julu









_____________________

Alasan disebut Imbow
_____________________

Para  kawan...! Tentunya kita sepakat, bahwa kera hitam
ini kita sebut imbow karena memang mengeluarkan suara
"ibow...bow...bow...kukukukuk,,,imbow...imbow..."
dan menurut ahli bahasa "Salahsatu asal muasal bahasa
atau kata bisa jadi ambil dari ciri khas objek yang
disebut tersebut. Seperti imbow di atas.

Hal lainnya, andai kita menyebut "si amang" maka jelas
artinya sama dengan "si Ayah". Karena "Amang" dalam
bahasa batak adalah ayah. Karena itu penulis sangat
setuju agar halak hita tetap mengistilahkan hewan ini
dengan "Imbow" guna meminimalkan banyaknya tafsir
ganda pada bahasa batak Angkola. Hahahaha...
"Si amang" ninna. Uba aya niba nomai. Masa aya niba
imbow. Ah...!




_________________________________________

Bentuk Fisik Imbow Sibualbuali / Imbow Sumatra
___________________________________________

"Siamang atau Symphalangus
syndactylus merupakan kera
hitam berlengan panjang yang
hidup yang hidup di Sumatera,
Indonesia dan semenanjung
Malaysia. adalah isi situs
http://alamendah.wordpress.com/2010/11/21/
siamang-kera- hitam-berlengan-panjang/

Hal lainnya  yang berhubungan dengan fisik imbow :

Rambut :
Siamang ditutupi oleh rambut yang lebat di sebagian besar
tubuhnya, kecuali wajah, jari, telapak tangan, ketiak,
dan telapak kaki mereka.Beberapa spesies siamang memiliki
wajah berbentuk cicin dan berwarna putih.

Indera
Siamang memiliki indera yang sangat mirip dengan manusia,
seperti pendengaran, penglihatan (melihat warna), bau,
rasa, dan sentuhan.

Wajah :
Siamang memiliki wajah berbulu dengan mata gelap dan
hidung kecil.

Tangan dan Kaki :
Siamang memiliki tangan dengan empat jari panjang ditambah
jempol yang lebih kecil. Mereka memiliki kaki dengan lima
jari, ditambah jempol kaki.Siamang bisa memegang dan
membawa barang-barang dengan kedua tangan dan kaki mereka.
_______________________________________________

Istilah Brachiating pada Imbow / Marsigantung
_______________________________________________

brachiating (manair-nair)
Ketika mereka melakukan
ayunan di pohon (disebut
brachiating), mereka
menggunakan empat jari-jari
tangan
mereka seperti kail, tetapi
mereka tidak menggunakan
jempol (sama dengan
manair-nair / marsigantung)
_____________________

Panganon dohot Minuman
_________________________

Siamang merupakan hewan omnivora. Sektar 75% makanan mereka
adalah buah, sisanya daun, bunga, biji-bijian, dan kulit kayu.

Mereka juga memakan serangga, laba-laba, telur burung, dan
burung kecil. Karena takut air, siamang akan mencelupkan
kaki depannya ke dalam air atau menggosok tangan pada
daun yang basah dan menghisap air pada bulu kakinya
sebagai minuman.
_____________

Sora ni Imbow
_____________

 
Kuasa Ilahi atas makluknya, meskipin imbow ini  tidak
menggunakan speker dalam menyampaikan pesan komunikasi-
nya, tapi jangkauan suaranya melebih speker masjid Sri Alam
Dunia Sipirok.

Andai pakai speker bukan tidak mungkin, para oppung, uda
dll yang bekerja di saba julu sana menjadi tidak nyaman.

Para kawan...!

Jauhnya jangkauan suara imbow ini disebabkan adanya
"kantong gular" di tenggorokannai.

Inbow sorana gogo disebabkon
adanya "kantung gular" d
tenggorokannai










_______________________________________________

Manfaat Imbow di Gn. Sibualbuali bagi alam dam masyarakat
_______________________________________________

"Terjaganya ekosistem" adalah manfaat utama yang penulis
tangkap dari adanya imbow ini di gn. sibualbuali. Manfaat lainya
sebagai pemberi gairah / pengusir kebosanan bagi mereka yang
melakukan aktivitas di gunung tersebut.

Dari hasil pengalaman, cukup menyenangkan juga menonton
imbow ini manair-nair, marsikojaran di gunung sbl sana. Hal
lainnya bisa jadi sebagai pemberi gairah hidup pada masyarakat
sipirok, apalagi pada saat pagi hari dan petang dimana para
imbow ini paling sering mengeluarkan suaranya.
__________________________________________

Imbow Gunung Sibualbuali dan Peringatan
__________________________________________

"Di Indonesia, binatang-binatang langka semakin banyak. Daftar
satwa di Indonesia yang dilindungi ini didasarkan atas
Peraturan Pemerintah (PP) Republik Indonesia Nomor
7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa.
Berdasarkan PP tersebut sedikitnya terdapat 70 spisies
mamalia, 93 aves (burung), 29 reptil, 20 serangga
(insecta), 7 ikan (pisces), 1 antrozoa, dan 13 bivalvia.
Tiga satwa mamlia yang harus dilindungi yang terdapat
di Tapanuli Bagian Selatan adalah harimau, orang utan
dan gajah"

demikian hasil kutipan dari http://akhirmh. blogspot.com/
2011/04/harimau-orang-utan-dan-gajah-di.html

Sedangkan mengenai imbow / siamang situs http://blogmhariyanto.blogspot.com/2009/07/siamang.html
memberi peringatan Sbb :

PERINGATAN

Siamang termasuk satwa liar yang dilindungi undang-undang,
sebagaimana tertuang dalam Lampiran PP No. 7 Tahun 1999,
dan ada kententuan dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 1990
bahwa:

Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh,
menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperni
agakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup;
(Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara
paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak
Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
_____________________________________

Kesimpulan Status Imbow Sekarang ini
______________________________________

"Siamang merupakan hewan yang terancam punah.Hal ini
disebabkan karena banyaknya penangkapan siamang yang
dijadikan pasaran penjualan hewan pemeliharaan.

Untuk mencegah punahnya siamang, diperlukan campur tangan
pemerintah dalam menjadikan keberadaan siamang sebagai
objek wisata dan riset sehingga mendatangkan manfaat bagi
daerah tanpa harus mengganggu atau menangkap satwa tersebut"

Adalah kutipan penutup
dari tulisan ini. Dan atas
kutipan diatas penulis setuju.
Karena itu penulis juga berharap
kiranya "Imbow Sibualbuali"
juga habitatnya
tetap terjaga
dengan baik, sihingga
masyarakat disekitar gunug
sibualbuali juga tetap dapat mendengar suara imbow ini
dalam mengerjakan aktivitasnya masing-masing.

Semoga info memberi manfaat dan horas...!




_____________________________________
Cat : Video melihat langsung imbow sumatra lewat link: *http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/03/imbow-sumatra-si-amang.html
*http://m.watnyus.com/baca/263892/watnyus-kesempatan-kedua-
siamang-di-pulau-marak

No comments:

Post a Comment