Wednesday, September 4, 2013

ALS 23 dalam cerita suka pada perjalanan Medan-PSP-Bogor (Oleh-oleh informasi 7 pulangkampung 1434 H)


#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak perjalanan ALS No.23 Medan-PSP-Bogor
dari tanggal 22-25 Agustus 2013)
________________________________________________











Setelah melakuka putaran kurang lebih 4 ari di Sipirok Tapanuli
Selatan pada akhirnya datang juga panggilan pulang tano parjalangan
itu, hingga mau tak mau harus diputuskan pulang dengan cara apa...?

Jika dengan pesawat berarti harus pulang lagi ke Medan atau harus
berangkat dari Padang. Alhasil diputuskan main nekad pulang tano
parjalangan pada hari minggu 22 Agustus 2013. Motor apapun yang
ada ke Jakartai dari Padang Sidempuan itu yang dinaiki, begitu isi pikiran.

Setelah sampai di tempat dan mempertimbangkan 3 motor pilihan
yaitu Parawisata, Sahabat dan Als, pada akhirnya dipilih Als juga meskipun
resikonya penulis bersama keluarga harus naik bangku tempel.

Ya bangku tempel...! selama tiga hari dua malam harus dialami sebagai resiko
pulang tano parjalangan tanpa mengambil tiket terlebih dahulu. Dan terhadap
hal ini penulispun harus menerima resiki omelan tiga hari dua malam juga
dari oppu ni api yang memang selalu berapi-api setiap dia teringat mengapa
harus berada di bangkkiu tempel.

Tapi berkat rayuan pulau kelapanya penulis, omelan itu setelah sampai di tempat
tujuan berakhir juga. "Ah...anggap saja seni hidup" begitu kata penulis sambil
berjanji akan mengurutnya setelah sampai di Bogor.

Hahahahaha....Tapanuli Selatan memang selalu memberi kenagan bagi
penulis. Benar-benar tano hasorangan tano haholongan.

Oh Tapanuli Selatan
tano haholonganki
tano hasorangan 
malungun do au tusi...

Musik...!



Berikut pengalaman penulis naik Als tersebut :
___________________

Sikilas ALS 23
___________________

*Hal Motor (Mobil) ALS

Licin dan mengkilat, trendi serta lain dari pada yang lain,
pun cantik dan penuh pesona dengan dukungan macam aksesories
tentunya penting bagi bagi suatu motor karena hal itu dapat
menambah semngat bagi para penumpangnya sekalipun kelas mo bilnya
adalah kelas enomi.

Begitupun terkadang semua itu menjadi tidak penting, ketika
mesin dari motor tersebut justru sering mogok di jalan, apalagi
yang namanya mogok di tengah harangan golap pada malam hari
dengan kondisi perut yang sedang lapar.

Nah...! motor ini sepertinya lebih mementingkan mesin tersebut,
sehingga meskipun ALS 23 ini minim aksesories / interior tapi
mesinnya oke punya coy...!. Jangankan jalan yang berlubang-
lubang, licin dan dan menanjak, tikungan patah dan stengah
patah, dengan dukungan "Supir lama" semuanya habis di babat.

"Penumpang harap tenang dan ikuti goyangan motor, Insya Allah
anda akan tetap selamat" begitu mungkin kata hati sang supir
yang tentunya dengan tetap mengingat dan berucap dalam hati
dengan nama Allah yang maha pengasih dan penyayang...
te...te...tet...tettet....cisssss...."awas depan" lanjut
sang kenek pula pada sang supir....tetet....ttt....wei....!
minggir....mate ho naron....tetet...ttttt.....cis...ssss....

*Hal Supir dan Knek

Seperti biasa motor-motor Antara kota dan antar Provinsi
selalu dilengkapi dengan dua pasang supir dan kneknya.
Khusus untuk Als 23 ini, sepertinya mereka menyepakati
pasangan main berdasarkan "Sigaret".

Artinya bagi penulis, supir dan knek yang sama-sama suka
rokok dipasangkan dan yang tidak suka rokok dipasangkan
juga. Dan biasanya mereka gantian setelah masing-masing
kerja 6-8 jam kerja (manyupir) untuk kemudian modom 6-8
jam juga.

Hahahaha...penulis memang tidak pernah jadi knek maupun
supir motor-motor panjang, tapi dapat penulis bayangkan
para knek dan supir tersebut akan sering terbayang akan
anak istrinya, akan masa masa tuanya, dan akan akan
tragedi cintanya yang mungkin saja istrinya atau kekasihnya
hilang tanpa jejak disaat beliau manjalani ngolu sebagai
supir :

Taringot do au diho
dopak au dilambungmu
ias ni rohakku di lehen ho
sampe do au jadi mambisu

Musik...!


*Hal Musik

Dapat dibilang motor Als 23 ini nyaris menyediakan semua musik
dunia; Batak Angkola, Mandailing, Karo dan Simalungun tersedia.
Begitu juga musik Padang, Jawa dan Ambon. Tak terkecuali musik
dangdut, pop nasional dan internasional tersedia. Ulangbe musik
India  paling banyak dan paling sering diputar alias dipalu dan
sepertinya  para supir dan knek motor ini adalah para pencinta
musik-musik India. Okelah baginadiama. Oya mausik Qasidah juga
tersedia.

Khusus musik Tapsel, penulis terkesan pada musik dengan judul
"Ulang di ingot dan sayangku tuho" dari Mariati Lubis yang
tersedia juga pada motor Als 23 ini. Dan itu alasannya
mengapa postingan ini melengkapinya dengan musik-musik lainnya
dari Mariati Lubis. Dan selamat menikmatinya para kawan...!

Inda au naso sayang tuho
inda hubaen naso setia
bope harana dirikku
indadong gunana...

Musik...!


_________________________________

Sekilas Penumpang Motor ALS 23
_________________________________

*Penumpang dalam motor

Sesuai dengan nama jurusannya yaitu Medan-PSP-Bogor maka penumpang
motor inipun sebagian berasal dari Medan, PSP, dan Panyabungan.
Dan dari semua stasiun sepertinya yang berangkat dari PSP lebih
banyak setelah itu menyusul Panyabungan. Adapun penumpang Medan
sangat sedikit dan hal ini memberi gambaran bahwa penumpang
Medan lebih suka memilih naik pesawat daripada motor dan hal ini
tentunya lebih logis.

*Penumpang paling berkesan

Adalah penumpang yang naik dari Panyabungan, lebih dari 30 orang
menunggu dan mengantarnya kepinggir jalan raya. Sebagan dari
yang mengantar tersebut ada yang menangis. Entah apa yang ditangis
kan tak tahu awa. Namun sepertinya yang diantar adalah pasangan
yang baru menikah habis lebaran 1434 H ini. Dan sang pengantin
rupanya langsung memboyong sang istri ke tano parjalangan.
Okelah...okelah...paham...paham...mungkin sudah resiko si boru
yang memilih si bayo anak parjalang. "Rere au baya narere...."
begitu mungkin inti cerita si bayo parjalang ini.

*Penumpang paling cantik

Sepertinya sang dara ini duduk di bangku paling tengah, dan beliau
ini masih remaja, sehingga pembicaraannya lewat Hp-pun kadang
sangat terkesan menggelitik, "Imada kele sala niai, biasi raia
di bayo pargabusi, tottu pupu igabusi. Sannari baru manyosal
aha manguna ni-i...!" kata sang dara dengan bertubi-tubnya.

Sangdara samping supir memang ada juga, tapi orangnya sepertinya
pendiam dan besar kemungkinan sudah ada yang punya, karena itu
ketika sang supir dua mulai menggoda maka sang dara ini hanya
senyum-senyum saja. "Hauakku ma  baya supir, bope bahat hepengna
apalagi ama-ama...ningia da... sada anak nia, siapa tahu ma pitu
do...ah...sattabi majoda kele...! napala ra au...!" begitu
mungkin isi hati sang dara dekat supir itu.

Hu ingot dope di sada borngini
ro ho tulambungki maila-ilai
hubotodo dibagasan rohami
tai nada berani ho mandokkoni

Musik...!



*Hal antar jemput

Motor ALS pada umumnya tidaklah menjemput penumpangnya dari
rumah pemberangkatannya, seperti motor-motor antara ka bupaten
di Tapanuli. Mereka ha nya mengambil penumpang dari tempat-
tempat yang telah ditentukan. Begitupun dalam keadaan tertentu
khususnya dalam keadaan penum pang sepi motor ini cukup sering
mengambil penumpang di tengah jalan apalagi yang namnya motol
lelas ekonominya.

Begitu juga dalam mengantar penumpangnya ke tujuan (tempat
tinggal penumpang) Als ini juga tidak melayaninya. Begitupun
untuk stasiun-stasiun besar seperti Medan dan Jakarta ALS ini
menyediakan motor-motor kecil yang siap mengantar penumpang
tersebut dari stasiun pemberhentian ke alamatnya. Tentunya
dalam hal ini dengan sedikit tip bagi para supir pengantarnya.
hingga semua terasa manis, seperti manisnya boru   regar, daulay,
batubara, dalimunthe, dll, atau seperti manisnya ngiro dari
bargot di dolok :

Tubu indu bargot di dilok
nada tarorom daina so diagat

Musik...!


_____________________

ALS 23 Motor Pahalo
_____________________

"ya Motor pahalo...!. Mengapa tidak..." Lebih kurang 7 kali
sudah penulis PP Bogor (Jakarta) ke Medan pakai ALS baru kali
ini penulis melihat :

1. Supirna markupia lobe torus mulai sian PSP sampai Bogor
2. Sholat para supir dan knekpun sepertinya tidak pernah
   tinggal begitupun para penumpangnya, yaris 80 % semuanya
   sholat
3. Tidak ada satupun  komplik antara supir/knek dengan para
   penumpanagnya begitupun antara penumpang
4. Yang serunya...yang lain daripada yang lainnya...! kedua
   supir ALs 23 ini sama-sama todas. Setiap ada peminta
   sumbangan di jalan-jalan yang dilaluinya untuk pembangunan
   masjid mereka selalu berpartisipasi ikut memberikan sumbangan.
   Luar biasa...! tanpa satupun terlewatkan. "Salut tuk supir
   ALS 23 ini" Botima puang.

Mengacu pada penjelasan di atas, rasanya pantas jika motor ini
kita sebut motor  pahalo, apalagi dengan tidak adanya masalah
motor atau mesin selama perjalanan. "Ridho Allah bersama ALS
23 ini" itu ma narohakku hata lainna. Sangape sabara sabustak
salumpat saindege supir dohot penumpangnna. sonima narohakku :

Sahata saoloan
nasapangambe sapanaili
satahi dohot dongan
maroban sonangan pangarohai...

Musik...!


_________________________________________________

Sekilas Rumah Makan Pemberhentian (Makan minum)
_________________________________________________

Pemberhentian 1 (Stasiun Medan)




















Pemberhentian 2 (Stasiun Tebing Tinggi)

Pemberhentian 3 (Stasiun Padang Sidempuan)

Pemberhentian 4 (Stasiun Panyabungan)

Pemberhentian 5 (Stasiun Kotanopan)

Pemberhentian 6 (Stasiun Padang)

Pemberhentian 7 (Stasiun Palembang)

Pemberhentian 8 (Stasiun Lampung)

Pembrhentian 9 (Stasiun Jakarta)

Pemberhentian 10 (Stasiun Bogor)

_______________________

Sekilas Kondisi Jalan
_______________________

*Hal Jalanan berlubang

Secara umum jalanan antar lintas Sumatra saat ini sangat bagus, jalanan
berlobang pada umumnya hanya kita dapatkan di daerah lampung.
Maklum jalanan ini memang setiap saat di lalui bus-bus besar.

*Hal Isi solar 

Selama perjalanan kurang lebih ALS ini mengisi solar 5 kali, hingga cukup
logis seperti di ceritakan pada link
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/04/als-raja-jalanan-sumatra-dan.html
bahwa ALS ini menghabiskan biaya kurang lebih dalam sekali perjalanan.
opat juta rupiah lebih untuk sannari on.
__________

Penutup
__________

*Hal kesimpulan

Demikian sajian informasinya. Semoga memberi manfaat khsusnya dalam
peneguhan keyakinan, bahwa motor ALS itu secara umum memang pantas
dikatakan sebagai raja jalanan Sumatra.

Kelebihannya bukan saja karena kecepatannya dalam mengatasi persoalan
(Motornya banyak) juga tepat waktu dalam mengantar penumpangnya
ke tujuan. "Selamat bagi anda yang memilih taraspornya Als sebagai motor
andalannya".

*Hal Saran

Sama kita ketahui...! bahwa salah satu rahasia bertahannya motor-motor
panjang di pulau sumatra adalah kemampuan para direksi, management
dan agen-agennya dalam menagani para penumpangnnya.

Kiranya penanganan baik pada para penumpang tetap menjadi nomor satu
bagi ALS ini. "Hidup Als" botima anggia.

*Hal Ucapan Terimakasih

"Kami sekeluarga Rahmat Parlindungan Siregar (Parlin-Megawati)
"Mengucapkab terimakasih pada pihak Direksi / management ALS
khusunya ALS 23 Medan-PSP-Bogor atas pelayanan baiknya dari
Padang Sidempuan sampai Bogor 23-25 Agustus 2013 / 1434 H".























Pendek ni hata hurang lobina, penulis minta maaf jika terjadi
kesalahan dalam penyajian informasi dan  "Selamat borngin...!

_______________________________________________
Cat :


PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

1 comment: