#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak informasi sekitar burung atau pidong)
____________________________________________________
___________
Pengantar
___________
Para kawan ... !
Ada 7 topik yang mau penulis sampaikan lewat postingan ini, al :
1. Sekilas tentang burung atau Pidong
2. Kehidupan Burung dan Kehidupan Manusia
3. Nama-nama Burung yang populer di Nusantara
4. Nama-nama burung yang populer di tanah Batak
5. Pidong dalam kehiudupan budaya Batak
6. Seppuluh Burung (Pidong) Terhebat di Dunia
7. Pidong yang boleh dan tidak boleh dimakan dalam tinjauan Islam
Selamat menyimak...!
_________________________
1. Sekilas tentang burung
_________________________
Burung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata)
yang memiliki bulu dan sayap. Fosil tertua burung ditemukan di Jerman
dan dikenal sebagai Archaeopteryx.
Jenis-jenis burung begitu bervariasi, mulai dari burung kolibri yang
kecil mungil hingga burung unta, yang lebih tinggi dari orang.
Diperkirakan terdapat sekitar 8.800 – 10.200 spesies burung di seluruh
dunia; sekitar 1.500 jenis di antaranya ditemukan di Indonesia.
Berbagai jenis burung ini secara ilmiah digolongkan ke dalam kelas Aves.
Kebanyakan burung harus makan makanan sekurang-kurangnya setengah dari
berat badan mereka setiap hari.
__________________________________________
2. Kehidupan Burung dan Kehidupan Manusia
__________________________________________
Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia.
Beberapa jenis burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah
didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting;
daging maupun telurnya.
Persebaran Burung-gereja Rumah telah berkembang secara dramatis
akibat aktivitas manusia. Burung hidup dan berkembangbiak pada sebagian
besar habitat darat dan pada tujuh benua, hingga mencapai koloni
ekstrim mereka pada koloni perkembangbiakan Petrel Salju hingga pada
ketinggian 440 kilometer (270 mil) di pedalaman Antartika.
Diversitas tertinggi burung terdapat di wilayah tropis. Ini juga sudah
dipikirkan sebelumnya bahwa keragaman tertinggi burung adalah hasil
dari tingkat spesiasi di daerah tropis, bagaimanapun studi
menemukan spesiasi tingkat tertinggi di lintang tinggi yang diimbangi
dengan tingkat kepunahan lebih besar daripada di daerah tropis.
Beberapa familia burung telah beradaptasi terhadap kehidupan baik
di lautan dunia dan pada diri mereka, dengan beberapa spesies burung
laut datang ke darat hanya untuk berkembangbiak dan beberapa
penguin telah tercatat menyelam hingga kedalaman 300 m (980 kaki).
Banyak spesies burung yang telah membangun populasi perkembangbiakan
di wilayah mereka yang diintroduksi oleh manusia. Beberapa introduksi
memang disengaja; contohnya Puyuh Biasa, diintroduksi ke seluruh dunia
sebagai burung buruan.
*Hal burung di Nusantara
Indonesia menjadi pemilik dari 1.594 jenis spesies burung dan menjadi
negara ke lima terbesar dunia dari 10.000 jenis satwa itu yang kini
berkembang biak.
Hanya saja populasi yang banyak itu kini terancam punah akibat rusaknya
habitat mereka yang menjadi tempat berkembang biak dan mencari makanan.
Kini lima puluh persen jenis burung di dunia terancam punah karena
habitatnya terusik kegiatan manusia.
_____________________________________________
3. Nama-nama Burung yang populer di Nusantara
_____________________________________________
Burung-burung cendrawasih merupakan anggota famili Paradisaeidae dari
ordo Passeriformes. Mereka ditemukan di Indonesia timur, pulau-pulau
selat Torres, Papua Nugini, dan Australia timur. Burung anggota keluarga
ini dikenal karena bulu burung jantan pada banyak jenisnya, terutama bulu
yang sangat memanjang dan rumit yang tumbuh dari paruh, sayap atau
kepalanya.
Ukuran burung cendrawasih mulai dari Cendrawasih raja pada 50 gram
dan 15 cm hingga Cendrawasih paruh-sabit Hitam pada 110 cm dan
Cendrawasih manukod jambul-bergulung pada 430 gram.
Burung cendrawasih yang paling terkenal adalah anggota genus
Paradisaea, termasuk spesies tipenya, cendrawasih kuning-besar,
Paradisaea apoda. Jenis ini dideskripsikan dari spesimen yang dibawa
ke Eropa dari ekpedisi dagang. Spesimen ini disiapkan oleh pedagang
pribumi dengan membuang sayap dan kakinya agar dapat dijadikan hiasan.
Hal ini tidak diketahui oleh para penjelajah dan menimbulkan kepercayaan
bahwa burung ini tidak pernah mendarat namun tetap berada di udara
karena bulu-bulunya.
Inilah asal mula nama bird of paradise ('burung surga' oleh orang
Inggris) dan nama jenis apoda - yang berarti 'tak berkaki'.
Banyak jenis mempunyai ritual kawin yang rumit, dengan sistem kawin
jenis-jenis Paradisaea adalah burung-burung jantan berkumpul untuk
bersaing memperlihatkan keelokannya pada burung betina agar dapat
kawin. Sementara jenis lain seperti jenis-jenis Cicinnurus dan Parotia
memiliki tari perkawinan yang beraturan.
Burung jantan pada jenis yang dimorfik seksual bersifat poligami.
Banyak burung hibrida yang dideskripsikan sebagai jenis baru, dan
beberapa spesies diragukan kevalidannya.
Jumlah telurnya agak kurang pasti. Pada jenis besar, mungkin hampir
selalu satu telur. Jenis kecil dapat menghasilkan sebanyak 2-3 telur
(Mackay 1990).
2. Kakatua
Kakatua (suku Cacatuidae) adalah jenis burung hias yang memiliki bulu
yang indah dengan lengkingan suara yang cukup nyaring. Spesies ini
termasuk salah satu burung dengan kecerdasan yang cukup bagus, sehingga
sering digunakan untuk acara-acara hiburan di kebun binatang atau tempat
hiburan lainnya.
3. Brung Jalak
Jalak (Ingg. starling) adalah nama sekelompok burung pengicau
dari suku Sturnidae. Burung yang umumnya berukuran sedang
(sekitar 20-25 cm), gagah, dengan paruh yang kuat, tajam dan
lurus. Berkaki panjang sebanding dengan tubuhnya. Bersuara
ribut, dan berceloteh keras, kadang-kadang meniru suara burung
lainnya. Di alam, burung ini kebanyakan bersarang di lubang-lubang
pohon.
Burung jalak relatif mudah dijinakkan. Dalam kandang burung ini
sangat aktif bergerak dan berkicau. Karena itu penggemar burung
kicau memelihara burung ini untuk melatih jenis burung kicau lain.
Memakan hampir seluruh jenis makanan. Diet utama di penangkaran
biasanya berupa voer, buah pisang, kroto, dan serangga kecil.
Sangat sulit membedakan jalak jantan dan betina. Biasanya dilakukan
pemeriksaan daerah kloaka. Jalak jantan memiliki bagian kloaka
menonjol.
Terdapat sekitar 25 spesies jalak dan kerabat dekatnya, yaitu
perling dan beo, di seluruh Indonesia. Beberapa jenis jalak yang
sering dipelihara orang di antaranya:
Jalak suren (Sturnus contra)
Jalak putih (S. melanopterus)
Jalak bali (Leucopsar rothschildi)
Jalak kerbau atau Kerak kerbau (Acridotheres javanicus)
_______________
4. Merpati dan dara
termasuk dalam famili Columbidae dari ordo
Columbiformes, yang mencakup sekitar 300 spesies burung kerabat
pekicau. Dalam percakapan umum, istilah "dara" dan "merpati"
dapat saling menggantikan.
Dalam praktik ornitologi, terdapat suatu kecenderungan "dara"
digunakan untuk spesies yang lebih kecil dan "merpati" untuk
yang besar, namun hal ini tidak secara konsisten diterapkan,
dan secara historis nama umum untuk burung-burung tersebut
memiliki banyak variasi antara istilah "dara" dan "merpati."
Famili ini terdapat di seluruh dunia, namun varietas terbesar
terdapat di Indomalaya dan Ekozona Australasia. Dara dan merpati
muda disebut "squabs."
Merpati dan dara adalah burung berbadan gempal dengan leher
pendek dan paruh ramping pendek dengan cere berair. Spesies
yang umumnya dikenal sebagai "merpati" adalah merpati karang
liar, umum digunakan di banyak kota.
Dara dan merpati meMbangun sangkarnya dari ranting dan sisa-sisa
lainnya, yang ditempatkan di pepohonan, birai, atau tanah,
tergantung spesiesnya. Mereka mengerami satu atau dua telur, dan
kedua induknya sangat memedulikan anaknya, yang akan meninggalkan
sangkarnya setelah 7 hingga 28 hari.[1] Dara makan biji, buah
dan tanaman.
Tidak seperti kebanyakan burung lainnya (namun lihat juga flamingo),
dara dan merpati menghasilkan "susu tembolok." Kedua jenis kelamin
menghasilkan zat bernutrisi tinggi ini untuk memberi makan anaknya.
Merpati sering diapakai sebagai lambang perdamaian oleh manusia
dan sering digambarkan sedang memegang daun ZAITUN ,menurut
catatan dahulu merpati pernah dipakai untuk mengirim surat
dengan mengikatkan surat di kakinya.
5. Perkutut
Perkutut Jawa (Geopelia striata, familia Columbidae) adalah
sejenis burung berukuran kecil, berwarna abu-abu yang banyak
dipelihara orang karena keindahan suaranya.
Dalam tradisi Indonesia, terutama Jawa, hingga keadaanya di
alam mulai terancam. Perkutut masih berkerabat dekat dengan
Tekukur Biasa, Dederuk Jawa, dan merpati.
6. Punai
Punai (bahasa Inggris: Green Pigeon) adalah genus burung
berukuran sedang hingga besar dari famili Columbidae dan
bersaudra dekat dengn merpati.
Punai termasuk burung arboreal yang beraktifitas di atas
pohon, memamakan buah-buahan. Genus ini terdiri dari 23 spesies.
7. Kucica hutan (Murai Batu)
Kucica hutan (Copsychus malabaricus), juga dikenal sebagai
Murai batu merupakan burung pengicau yang keadaanya terancam
akibat perburuan. Termasuk ke dalam famili Muscicapidae atau
burung cacing.
Tersebar di seluruh pulau Sumatra, Semenanjung Malaysia, dan
sebagian pulau Jawa. Beberapa pakar menganggap ras dari
Kalimantan Utara Kucica Alis-putih (Copsychus malabaricus
stricklandii) sebagai spesies tersendiri.
8. Cica-daun
Cica-daun besar adalah jenis burung pengicau dengan seluruh
badan dominan dengan warna hijau. Burung ini memiliki nama
ilmiah Chloropsis sonnerati dan termasuk ke dalam suku
Chloropseidae; berkerabat dekat dengan burung cipoh (Aegithina
spp.). Dalam bahasa Inggris burung ini dikenal sebagai Greater
Green Leafbird.
9. Burung Gereja
Sparrow (burung gereja) adalah jenis burung pipit kecil yang berasal dari
keluarga Passeridae. Burung-burung ini mendiami kota-kota dalam jumlah yang
sangat besar. Sparrow merupakan burung yang jinak dari semua burung liar.
Pada umumnya, burung gereja berbentuk kecil, berwarna coklat-kelabu, gemuk,
berekor pendek, dan memliki paruh yang kuat. Makanan burung ini adalah
biji dan serangga kecil. Pada awalnya, sparrow berasal dari Eropa, Afrika,
dan Asia, kemudian burung ini disebarkan ke Australia dan Amerika oleh penduduk.
Saat ini House Sparrow (jenis burung gereja) lebih banyak ditemukan Amerika Utara,
Australia, dan Amerika Selatan.
_________________________________________________________
4. Nama-nama burung yang populer di tanah Batak (Angkola)
_________________________________________________________
Tak banyak yang penulis ketahui mengenai keberadaan pidong atau
burung di Tanah Batak. Begitupun dari kondisi geografis tanah batak
yang memang keberadaanya di dataran tinggi, bisa jadi dari 1.500
spesies burung di Nusantara ini, ada sekitar 200-500 jenis di
debagian tanah Sumatra utara ini.
Khusus untuk Angkola penulis ingat nama-nama bidong ini antara
lain :
* Untuk yang hidup dan mencari makan di sawah-sawah Angkola
1. Pidong Apporik
Pidong ini biasanya akan sering terlihat pada saat musim-musim
padi lagi menguning di sawah. Dan ciri kahs pidong ini umumnya
berbulu putoh dikepalanya. Dan kehadirannya di saat musim padi
di Angkola selalu berrombogan.
2. Pidong Kalettek
Mungkin karena suaranya mengeluarkan bunyi tek...tek..tek...pada
saat terbang maka pidong inipun dinamai Kalettek. Pidong ini
sangat suka bersarang di batang padi baik saat belum di potong
maupun setelah di potong. Karena itu, cukup banyak juga para
petani An gkola, menyantap langsung telor atau pira ni kaleteek
ini jika ketemu pada saat panen.
3. Pidong Katullik
Mungkin saja karena suaranya lik...lik...lik...maka pidong yang
satu inipun dinamai katullik. Pidong ini tubuhnya tidak terlalu
besar. Begitupun pidong ini cukup lihai, hingga jarang dapat
di tangkap penduduk desa.
4. Pidong ruak-ruak
Pidong ini biasanya mencari makan di kolam-kolam ikan di sawah
Angkola dan sungai-sungai sekitarnya. Jumlahnya tdak terlalu
banyak. Begitupun untuk mereka yang punya sawah disekitar
pinggir sungai cukup kewalahan di buatnya, apa lagi pada saat
musim-musim kering tiba. Ikan bisa habis mereka makan.
5. Pidong Lupa Nama
Penulis lupa nama pidong yang satu ini. Begitup keberadaannya
pada saat musim mencangkul sawah di Angkola sungguh sangat
banyak.
Pidong ini biasanya datang bergrombol pada saat pagi hari dan
pulang disaat sore hari. Warna pidong ini putih dengan kaki
yang panjang-panjang.
Dari hasil pengamatan penulis pidong ini tidak terlalu takut
pada manusia, hingga tak jarang pada saat mencan gkulpun
pidong-pidong ini hanya berjarak kurang lebih tiga meter
dengan para petani. Ini biasa jadi disebabkab pidong tersebut
juga tahu bahwa mereka bukan makanan manusia.
* Untuk yang hidup dan mencari makan di kebun-kebun Angkola
1. Pidong Ambaroba
Adalah pidong yang pupolasinya cukup banyak di Agkola. Biasanya
pidong ini bersarang di tanah-tanah perkebunan masyarakat sekitar
desa.
Karena burung ini memang cukup banyak dan tidak terlalu susah
untuk di tangkap maka sebagian masyarakat pencinta pidong inipun
banyak yang memliharanya.
2. Pidong Leto
Pidong ini sepertinya pidong yang takut akan ketinggian, meskipun
dia bisa terbang. Hidupnya justru lebih banyak dihabiskan berlari-
lari di atas tanah-tanah perkebunan Angkola. Ekornya yang pendek
memudahkita untuk mengetahui bahwa burung ini adalah leto.
Sei ngat penulis ketika di kampung halaman Angkola, ada satu orang
tulang penulis yang sangat menyukai leto ini, namnya si Mareden Hst.
Setiap pergi kesawah dan kekebun leto ini selalu dia bawa.
Hebatnya, meskipun penulis ser ing melihat tulang yang satu ini
bawa leto tapi sekalipun penulis tidak pernah melihat letonya.
Mengapa...?
4. Pidong Siburuk
Entah mengapa mengapa orang Angkola menyebut pidong yang satu ini
si Buruk, padahal kalau kita perhatikan bulunya sangat bagus.
Kebiasaan pidong ini suka sekali terbang dekat rumah-rumah
penduduk. Tapi karena sudah namnya siburuk maka jarang sekali
orang memperhatikan keberadaannya.
5. Pidong Pitcala
Pidong ini sepertinya lebih suka bersarang di kayu-kayu besar
di sepinggir desa-desa di Angkola. Kebiasaan pidong ini setiap
waktu sore suka sekali berkeliaran di sekitar desa-desa Angkola.
Ciri khasnya suara pidong ini sungguh sangat nyaring.
6. Pidong Accicopit
Pidong yang satu ini tubuhnya benar-benar sangat kecil, biasanya
pidong ini sangat suka di pohon-pohon yang mengandung air banyak
seperti pohon-pon jambu di pinggiran desa.
Meskipun jumlahnya tidak terlalu banyak, tapi pidong ini cukup
memberikan kehangatan pagi bagi orang-orang Angkola.
* Untuk yang hidup dan mencari makan di desa-desa Angkola
1. Pidong Barapati
* Untuk yang hidup dan mencari makan di desa-desa hutan-hutan
atau gunung-gunung Angkola
1. Pidong Atat
2. Pidong Pune
3. Pidong Katitiren
4. Pidong Balom
5. Pidong Halihi
6. Jalak
7. Kenari
_________________________________
5. Pidong dalam budaya Batak
________________________________
* Dalam bentuk umpasa
Yang penulis maksud dengan "Pidong dalam budaya Batak" dalam
postingan ini adalah penggunaan istilah pidong atau nama
pidong dalam hata-hata adat batak. Hal ini tentu menarik untuk
kita ketahui mengingat setiap pidong itu sendiri punya ciri
ka has masing masing, hingga terasa pantas untuk dibuat sebagai
pembanding dalam kehidupan bermasyarakat atau berbudaya.
Berikut beberapa istilah, umpama atau umpasa tersebut :
Habang ambaroba tu dolok tu toruan
Ugasan hatopan ndang jadi bahenon hapunjungan.
Habang ma inna pidong siburuk tu hauna busuk,
mlo adong namuttut unang adong namuruk da.
tusanggar ma nina apori .to lbg ma ninna satu.
tudia pe ht atong saluhut marjalang.
sai totong m atong dapotan parsaulian ..
habang abbaroba sitapitapi pidong toba...
disambung donganma..
Habang aporik tu dakka2....songop silopak
da tuhauma...molo ni ida di tiki on...da,
Sibigo ambaroba, sitapi-tapi pidong Toba,
sai denggan ma hita marsisean dosa,
asa dapot las ni roha.
habang ma ambaroba,,,,
tu bona nie hariara
ba mlo so kaluarbe tapereso
atek boha marpira disi!!
Sibigo ambaroba, bontar huling-hulingna
Gabe nauli do parrupa naroa, molo lambok
panghulingna
Sumber :
https://www.facebook.com/bahasabatak/posts/10150106941761512?comment_id=14919374&offset=0&total_comments=52
https://www.facebook.com/permalink.php?story_fbid=122868507779478&id=112835202464
https://www.facebook.com/bahasabatak/posts/114417705251063?comment_id=305805
*Dalam bentuk Karya Seni Musik
Karya musik Batak cukup banyak mensyairkan "Nama-nama Pidong" sebagai
bahan perbandingan dengan kehidupan manusia, al :
Sedangkan yang menggunakan nama pidong sebagai nama group musik
antara lain, "Group Musik Ambaroba" dan "Trio Silopak" dengan salah satu hasil
karyanya :
____________________________________________
6. Dua Belas Burung (Pidong) Terhebat di Dunia
____________________________________________
Jika pembaca angkolafacebook. blogspot.com tertarik mengetahui
hal ini maka dapat melaju lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2013/10/burung-pidong-2-pidong-na-pistar-hipas.html
__________________________________________________________
7. Pidong yang boleh dan tidak boleh dimakan dalam tinjauan Islam
__________________________________________________________
Jika pembaca angkolafacebook. blogspot.com tertarik mengetahui
hal ini maka dapat melaju lewat link :
http://galeri1msad.blogspot.com/2013/10/burung-pidong-3-pandangan-islam-pada.html
__________
Penutup
__________
Demikian yang dapat disajikan malam ini. Semoga dapat menambah
pengetahuan kita semua khsusnya dibidang "Parpidongan" ni sahula
dongan di manapun berada.
Selamat malam...!
__________________________________________________________
Cat : Sumber lainnya wikipedia.
No comments:
Post a Comment