#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar biola dan melihat perannya dalam
karya seni musik Batak)
______________________________________________________
____________
Pengantar
____________
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek.
Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama
lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G.
Di antara keluarga biola, yaitu dengan biola alto, cello dan double
bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi.
Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam
keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau
ditulis pada kunci G.
Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola
seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu
tradisional.
Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola disebut pemain
biola atau violinis (bahasa Inggris: Violinist - bedakan dengan violis
atau pemain viola). Orang yang membuat atau membetulkan alat musik
berdawai disebut luthier.
Dalam hubungannya dengan postingan ini penulis ingin mengetahui
"Bagaimana peran biola dalam karya seni musik batak...?
Selamat menyimak...!
Oya...!
Postingan ini adalah pendalam dari postingan sebelumnya yang berhubungan
dengan sang maestro biola Indonesia yaitu Idris Sardi yang beralamat di :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/05/idris-sardi-mengenang-sang-maestro.html
______________________
Sekilas Sejarah biola
______________________
Alat musik dawai yang mula-mula biasanya dimainkan dengan cara dipetik
(misalnya harpa tangan Yunani). Alat musik gesek diperkirakan berasal dari
budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah, contohnya alat musik bangsa
Mongolia Morin huur. Alat musik gesek berdawai dua bangsa Turkik dan Mongolia
dawainya dari surai kuda, dimainkan dengan busur surai kuda, dan memiliki
ukiran kepala kuda di bagian kepalanya. Biola, viola, dan cello yang busurnya
masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa nomaden tersebut.
Dipercayai bahwa alat musik mula-mula tersebut dibawa ke Asia Timur, India,
Bizantium dan Timur Tengah; di tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan
dengan lingkungannya dan berkembang menjadi alat musik erhu, esra, harpa
tangan Bizantium, dan rebab.
Biola dalam bentuk modern bermula dari Italia Utara pada awal abad ke-16,
terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa, yang berhubungan langsung ke
Asia Tengah lewat jalur sutera.
Biola Eropa modern dipengaruhi oleh berbagai alat musik, terutama dari Timur
Tengah dan Bizantium. Tiga jenis alat musik mula-mula yang biasanya disebut
sebagai cikal-bakal biola adalah rebec (yang diturunkan dari harpa tangan
Bizantium dan rebab), vielle (biola abad Renaisans), dan lira da braccio
yang juga diturunkan dari harpa tangan Bizantium. Salah satu deskripsi
terawal tentang biola, termasuk cara penyetelannya, ada di dalam Epitome
musical karya Jambe de Fer, yang diterbitkan di Lyon pada 1556. Perlahan-
lahan biola mulai menyebar ke seluruh Eropa.
Biola tertua yang pernah dicatat yang memiliki empat senar seperti biola
modern dibuat oleh Andrea Amati pada tahun 1555, walaupun tahun tepatnya
diragukan. (Biola yang lebih awal hanya memiliki tiga senar, disebut
violetta.) Biola seketika menjadi populer, baik di antara para pemusik
jalanan maupun para bangsawan, terbukti bahwa raja Perancis Charles IX
menyuruh Amati untuk membuat 24 biola untuknya pada tahun 1560.
Biola tertua yang masih ada saat ini adalah salah satu dari ke-24 biola
ini, dan diberi nama "Charles IX", dibuat di Cremona c. 1560. Biola
zaman Renaisans yang paling bagus dengan ukiran dan hiasan adalah Gasparo
da Salò (1574 c.) yang pertama-tama dimiliki oleh Ferdinand II, Adipati
Agung Austria, dan selanjutnya, sejak 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull,
yang menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser.
Saat ini biola tersebut berada di Vestlandske Kustindustrimuseum di Bergen,
Norwegia. "The Messiah" atau "Le Messie" (juga dikenal sebagai "Salabue")
yang dibuat oleh Antonio Stradivari pada 1716 belum pernah sekalipun dipakai.
Biola tersebut berada di Museum Ashmolean di Oxford.
Terjadi perubahan yang cukup besar pada pembuatan biola pada abad ke-18,
terutama dalam hal panjang dan sudut leher biola. Mayoritas alat musik yang
lama telah diperbarui sesuai standar yan baru ini, dan maka dari itu jelas
berbeda dari keadaan alat musik tersebut ketika diselesaikan oleh seniman
pembuat biola, termasuk perbedaan dalam hal suara dan respons. Namun alat-
alat musik ini dengan kondisi mereka pada saat ini menjadi standar
kesempurnaan pada seni pembuatan biola dan suara biola, dan pembuat biola
di seluruh dunia berusaha untuk mendekati ideal tersebut sedapat mungkin.
Hingga hari ini, alat musik dari "Jaman Keemasan" pembuatan biola, terutama
yang dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah alat-alat musik
yang paling diburu oleh kolektor dan pemain biola. Rekor harga biola saat
ini untuk biola Stradivari adalah AS$3.544.000 dalam sebuah lelang pada
16 Mei 2006. Semua biola Stradivarius memiliki nama unik; biola termahal
Stradivari bernama "Hammer" ("Palu") yang dibuat pada tahun 1707.
______________
Bagian biola
______________
* Hal Bagian-bagian biola
Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola,
jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu.
Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar,
ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola,
beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah
penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola
ataupun dipasang di sebelah kirinya.)
Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan
oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang,
lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas,
keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam,
yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas
permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari
belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan
menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang
bagi busur biola untuk bergerak.
Tiang penyangga di dalam biola yang terlihat melalui lubang F
Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu
cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan
diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena
bentuknya). Lubang suara tersebut memengaruhi kelenturan suara biola,
dan juga sebagai "lubang napas" biola pada saat udara beresonansi di
dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis
yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal
dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya
menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil
dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola
di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.
Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih
yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari
kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk
purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap
biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau
diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola.
Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian
yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat
pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan
badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak
dihiraukan.
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang sejenis dengan
bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan
jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam.
Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras,
menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu
mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung
papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu
eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan
untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal
yang sama di bagian badan biola.
* Hal Jembatan baru dan jembatan yang sudah jadi
Jembatan biola dipahat dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki
beberapa kegunaan: lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian
tertentu dari papan jari dalam bentuk melengkung supaya dapat digesek
sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan menghantarkan getaran suara dari
senar ke badan biola. Jembatan ini setelah dipasang juga dapat digerakkan
untuk menyetel bunyi biola.
Empat buah penyetel tambahan pada masing-masing senar
Bagian Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang
diselipkan ke dalam masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk
senar E juga diberi penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan,
namun untuk senar-senar yang lain juga dapat dipasangi penyetel
tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau menambahi penyetel tambahan
karena dapat memperberat biola dan mengubah kualitas suara yang dihasilkan.)
* Hal Busur biola
Busur biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda
yang dipasang dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Rambut yang
digunakan untuk busur biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda
putih jantan (rambutnya juga selalu bewarna putih keemasan), meskipun
busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Pada ujung bawahnya
terdapat semacam sekrup yang digunakan untuk mengencangkan (saat akan
dimainkan) atau mengendurkan (saat akan disimpan) rambut tersebut.
Di dekat sekrup tersebut juga terdapat pegangan jempol serta jari-jari
yang lain. Sekrup ini jika dikendurkan sampai habis, akan melepas Frog
dari kayu yang ada di busur biola.
Jika busur biola rajin digosok dengan gala (Bahasa Inggris: rosin) akan
membuat 'cengkeraman' busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol
(tidak gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang kayu
yang digunakan biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang
terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan busur yang murah
biasanya menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah memungkinkan
serat karbon untuk digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu
busur biola.
* Hal Senar biola sebelum dipasang
Senar dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir.
Pada suatu ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan
cara dicampuri logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar
yang lebih kuat dan lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel
dengan tekanan yang lebih besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula.
Dibanding dengan senar sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus
memiliki bunyi yang lebih hangat, seperti suara nyanyian.
Senar modern menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan
sintetis. Semua senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi dengan
bermacam-macam logam untuk menyesuaikan massanya, diameternya, dan kadar
airnya . Senar tertinggi E biasanya dari baja padat, yang kadang dicampur
aluminium untuk mencegah "siulan". Lapisan emas mencegah karat pada senar
dan juga mengurangi "siulan". Baja tahan karat menghasilkan suara yang
sedikit berbeda. Senar berinti sintetis menggabungkan kualitas yang
dihasilkan senar usus dengan ketahan-lamaan dan stabilitas penyetelan.
Senar ini lebih sensitif kepada perubahan kelembaban daripada senar usus,
dan tidak begitu sensitif terhadap perubahan temperatur daripada senar logam.
* Hal Ukuran biola
Anak-anak yang mulai belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal
biasanya menggunakan biola yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari
yang terkecil 1/16, 1/10, 1/8, 1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk
dewasa 4/4. Kadang kadang biola berukuran 1/32 juga digunakan (ukurannya
sangat kecil). Ada juga biola 7/8 yang biasanya digunakan oleh wanita.
Panjang badan (tidak termasuk leher) biola 'penuh' atau ukuran 4/4 adalah
sekitar 36 cm (atau lebih kecil menurut beberapa model dari abad ke-17).
Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya,
viola 'penuh' berukuran sekitar 40 cm.
Untuk menentukan ukuran biola yang cocok digunakan oleh seorang anak,
biasanya sang anak disuruh memegang sebuah biola dan tangannya harus
sampai menjangkau hingga ke gulungan kepala biola. Beberapa guru juga
menganjurkan ukuran yang lebih kecil semakin baik.
Pemula biasanya menggunakan penanda di papan jari untuk menandai posisi
jari tangan kiri, namun begitu terbiasa maka akan dilepaskan. Cara yang
lain adalah dengan memberi setitik 'tip-ex' putih sebagai penanda posisi
jari yang lama-lama akan hilang jika terus berlatih.
Biola biasanya digunakan dengan tangan kanan memegang busur dan tangan
kiri menekan senar, meskipun orang tersebut adalah kidal, namun dalam
beberapa kasus kadang-kadang seseorang juga dapat memainkannya secara
kebalikan.
* Hal Bermain biola
Penyangga bahu
Walaupun ada beberapa pemain biola yang memainkan dengan kidal, namun
mayoritas pemain biola, kidal maupun tidak kidal, bermain dengan biola
di tangan kiri dan busur di tangan kanan. Cara yang benar untuk bermain
biola adalah dengan memegang biola dengan tangan kiri, dan penyangga
dagu pada biola diapit dengan dagu dan pundak kiri, dapat dibantu
dengan penyangga bahu, namun banyak pemain yang memilih tidak
menggunakannya. Bermain biola dapat dilakukan dengan berdiri maupun
duduk di kursi, sesuai selera pemain.
Cara membunyikan biola dapat dengan digesek dengan busur maupun
dipetik dengan jari tangan kanan (teknik ini disebut dengan pizzicato).
Walaupun untuk pemain biasa memetik senar biola dengan teknik pizzicato
selalu dilakukan dengan jari tangan kanan, namun ada pula pemain yang
memetik dengan tangan kiri dan lagu-lagu khusus yang memerlukan
kecepatan tinggi antara menggesek dengan busur dan memetik dengan
jari sehingga jari tangan kiri yang digunakan.
* Hal Tangan kiri
Kyoko Yonemoto memainkan Caprice No. 24 karya Paganini dengan biola
Karena biola tidak memiliki fret seperti gitar sebagai penanda jari,
seorang pemain biola harus benar-benar tahu di mana letak suatu nada
dengan menggunakan perasaan. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan
berlatih terus menerus sehingga jari-jari tangan dapat secara otomatis
menekan nada yang diinginkan dengan tepat (ingatan otot). Selain
melatih jari, pemain biola juga harus melatih telinga sehingga dapat
membedakan nada-nada sumbang, walaupun hanya sedikit saja.
Teknik yang digunakan oleh para pemula untuk menandai letak nada
pada biola antara lain dengan selotip yang ditempelkan pada leher
biola, atau dengan menggunakan Tip X putih untuk menandai posisi jari.
Setelah latihan dengan rajin, seorang pemula diharapkan akan dapat
mengingat-ingat dan meninggalkan metode-metode di atas dan
mengandalkan refleks saja. Metode ini dianggap kurang begitu baik
karena mengandalkan indra penglihatan, bukan pendengaran, sedangkan
dalam bermain biola mengetahui posisi jari bukan melalui penglihatan,
karena pemain juga harus membaca not musik, melainkan harus
melalui pendengaran.
* Hal Posisi jari pada fret biola
Latihan pendengaran untuk pemula sebaiknya dilakukan sejak dini agar
fondasinya kokoh. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan
melatih bunyi yang sama. Keempat senar biola memiliki empat 'nada terbuka'
atau 'senar terbuka', yaitu G-D-A-E (diberi warna hitam pada gambar), nada
yang berbunyi jika senar digesek tanpa ditekan oleh jari. Keempat nada
terbuka ini akan turut bersuara jika nada serupa pada senar lain dibunyikan
(karena persamaa frekuensi), misalnya senar D akan berbunyi jika nada D
(kiri bawah pada gambar) pada senar G dibunyikan. Pada posisi pertama ada
sembilan 'nada tertutup' (atau 'senar tertutup', yaitu nada yang berbunyi
jika ditekan oleh jari) yang memiliki resonansi akustik dengan keempat
nada terbuka di atas.
* Hal Posisi jari
Jari tangan biasanya diberi nomor 1 (telunjuk) hingga 4 (kelingking),
dan not-not musik, terutama untuk para pemula, diberi penomoran
demikian untuk menandai jari mana yang harus digunakan. Nomor 0
berarti nada terbuka (jari tidak menekan senar). Bagan di samping
menunjukkan posisi pertama pada biola, yaitu nada-nada yang dapat
ditekan oleh jari tanpa harus menggeser posisi tangan. Yang tidak
terlihat pada gambar di samping adalah jarak antara nada-nada tersebut
yang semakin tinggi semakin kecil jaraknya. Garis biru menandakan posisi
selotip untuk jari 1-2-3 yang biasa digunakan oleh pemula.
Posisi jari, seperti yang telah disinggung di atas, merupakan istilah
untuk menggambarkan letak tangan relatif terhadap leher biola. Posisi
natural (yaitu posisi dasar) disebut Posisi 1; pada posisi ini tangan
kiri memegang leher biola secara natural, jari-jari tangan dapat
digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada G mulai dari senar G
dengan nada tertinggi nada B pada senar E. Pada biola maupun alat-alat
musik gesek lainnya posisi ini merupakan posisi yang paling sering
digunakan.
Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka
dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan
memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1,
dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki
jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E.
Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5
biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat
memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak
diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi
yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan
secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat
kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah
bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat
tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut
Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun
posisi ini jarang digunakan.
Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya
memengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre,
yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat
dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D
(Posisi 1), namun kadang-kadang penulis musik menginginkan
nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan
markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya.
Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain
dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya.
* Hal Contoh audio:
Suara dan teknik biola
MENU0:00
Nada terbuka (arco dan pizzicato)
Tangga nada A mayor (arco dan pizzicato)
Tangga nada A mayor dengan vibrato
Tangga nada A mayor dimainkan dengan col legno
Nada harmonik alami A, E, dan A tinggi
Nada harmonik buatan (palsu) pada A7
Nada harmonik glissando pada senar A
566 KB.
* Hal Nada dasar dawai biola
Menggesek ataupun memetik nada terbuka (senar terbuka) — yakni nada yang
dibunyikan tanpa menekan senar dengan jari — memiliki suara yang khas
dan berbeda dengan nada yang sama yang dibunyikan secara tertutup
(ditekan oleh jari), misalnya nada terbuka D (di senar D) dan nada D
pada senar G. Hal ini dikarenakan getaran senar yang lebih leluasa
pada sadel atas jika tidak dihalangi oleh jari tangan. Selain dari
nada G rendah, yang hanya memiliki satu cara untuk memainkannya,
biasanya pemain musik biola klasik cenderung menghindari bunyi nada
terbuka, karena kualitas nadanya yang lebih 'kasar' — terutama nada
terbuka E — dibanding nada-nada tertutup lainnya, dan pemain tidak
dapat menggunakan teknik getaran (vibrato) pada nada terbuka, walaupun
bagi pemain yang mahir hal ini dapat diakali dengan cara melakukan
teknik vibrato pada nada yang satu oktaf lebih tinggi dari nada
terbuka tersebut.
Beberapa penulis musik dapat membubuhkan tanda di musiknya jika sebuah
nada perlu dimainkan dengan menggunakan senar terbuka, seperti pada
karya-karya awal komponis seperti Bach. Nada terbuka juga dapat dimainkan
pada bagian musik yang cepat, yang suaranya kurang lebih tidak dapat dibedakan.
* Hal Pemberhentian ganda
Pemberhentian ganda merupakan istilah untuk teknik memainkan biola
dengan menggesek dua nada tertutup pada dua senar yang berbeda secara
bersamaan, yang menghasilkan bunyi kord. Teknik pemberhentian ganda
juga dapat dimainkan hanya dengan satu nada tertutup dan nada
lainnya merupakan Senar terbuka. Tiga atau empat nada juga dapat
dimainkan secara bersamaan oleh pemain yang mahir, yang masing-masing
disebut dengan 'pemberhentian ganda tiga' dan 'pemberhentian ganda
empat' (nada-nadanya dapat dimainkan secara bersamaan atau dengan
melakukan teknik pemberhentian ganda dua kali)
* Hal Peredam suara
Sebuah peredam suara dapat dipasangkan pada jembatan biola untuk
menghasilkan nada yang lebih pelan. Piranti ini dapat berupa
jepitan seperti penjepit baju dari plastik maupun sebuah pengganjal
dari karet atau besi.
* Hal Aliran musik biola
Sejak zaman Barok dan Rococo biola telah menjadi alat musik yang vital
dalam seni musik Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan
biola terdengar dengan lebih jelas dari alat musik klasik yang lain,
menjadikannya cocok untuk memainkan bagian melodi musik.
Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan alat musik
yang sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan
sukar.
* Hal Jazz
Penggunaan biola dalam musik jazz sudah tercatat sejak awal abad ke-20.
Salah satu pionirnya yang terkenal adalah Joe Venuti. Pemain biola jazz
ternama Indonesia antara lain Luluk Purwanto. Untuk daftar pemain biola
jazz, lihat pula daftar pemain biola jazz.
* Hal Pop
Beberapa contoh musik pop yang memadukan unsur biola ke dalam musik
mereka antara lain: The Corrs, yang memadukan musik rakyat Irlandia
yang sering menggunakan biola, Dixie Chicks yang bergenre country, dan
Electric Light Orchestra yang beraliran cadas, Vanessa Mae, Bond,
Nigel Kennedy, Yellowcard, Dave Matthews Band, dan lain-lain.
* Hal Musik Rakyat
Beberapa contoh musik rakyat (folk) yang banyak memakai biola: musik
rakyat Irlandia, bluegrass (Amerika Serikat), keroncong (Portugal dan
Indonesia), dan musik Melayu.
* Hal Pemain biola
Johann Sebastian Bach
Balabhaskar
Arcangelo Corelli
František Drdla
Fritz Kreisler
Antonio Lolli
Wolfgang Amadeus Mozart
Otto Funk
Niccolò Paganini
Zoltan Paulinyi
Florizel von Reuter
Oskar Rieding
Alessandro Rolla
Camille Saint-Saëns
Pablo de Sarasate
Arnold Schoenberg
Luka Sorkocevic
Giuseppe Tartini
Teodorico Pedrini
Henri Vieuxtemps
Antonio Vivaldi
Henryk Wieniawski
Eugène Ysaÿe
Andrea Zani
____________________
Pemain Biola Tercepat
____________________
_____________
Duet Biola
_____________
________________
Kopetisi Biola
________________
_____________________________________________
Peran Biola dalam karya seni musik batak
_____________________________________________
* Musik Tradisional
Mengacu pada link :
http://ali962.blogspot.com/2008_07_01_archive.html
maka kita mengetahui bahwa biola bukanlah bagian dari
musiktradisional batak.
Begitu juga lewat link :
http://www.mahasiswabatak.com/2013/07/mengen-alat-musik-tradisional-batak-toba.html
maka kita mengetahui biola bukanlah bagian dari alat musik batak.
Meki begitu...!
hah...ini sodapnya...!
Jika anda ingin mengetahui bagaimana jika biola dimasukkan
dalam musik tradisional batak, maka ini jawabannya :
* Musik Modern
Namanya juga modern, "Tentulah ada dan bisa" apalagi mengigat halak
hita itu cukup banyak yang serius menerjudi musik. Bahkan dari
hasil pengamatan penulis hampir semua jenis alat musik modern itu
telah dicoba dimasukkan dalam macam karya seni musik batak dan
hasilnya dapat dikatakan cukup cukup menakjubkan.
Berikut video bagaimana biola dimasukkan dalam syair/lagu
batak :
1. Judul : Boasa Ikkon Pajumpang
2. Poda
__________
Penutup
__________
Demikian infonya para kawan...!
"Majulah musik batak modern bersama biolanya...!
Dan Horas...!
Sang maestro biola Nusantara untuk anda lewat Konser
Tunggal di teather Perpusnas :
______________________________________________________
Cat :
* Alamat link Download Biola Idris Sardi :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/05/downloads-macam-biola-idris-sardi.html
Monetize your Website or Blog with BidVertiser(Menyimak info sekitar biola dan melihat perannya dalam
karya seni musik Batak)
______________________________________________________
____________
Pengantar
____________
Biola adalah sebuah alat musik dawai yang dimainkan dengan cara digesek.
Biola memiliki empat senar (G-D-A-E) yang disetel berbeda satu sama
lain dengan interval sempurna kelima. Nada yang paling rendah adalah G.
Di antara keluarga biola, yaitu dengan biola alto, cello dan double
bass atau kontra bass, biola memiliki nada yang tertinggi.
Alat musik dawai yang lainnya, bas, secara teknis masuk ke dalam
keluarga viol. Kertas musik untuk biola hampir selalu menggunakan atau
ditulis pada kunci G.
Sebuah nama yang lazim dipakai untuk biola ialah fiddle, dan biola
seringkali disebut fiddle jika digunakan untuk memainkan lagu-lagu
tradisional.
Di dalam bahasa Indonesia, orang yang memainkan biola disebut pemain
biola atau violinis (bahasa Inggris: Violinist - bedakan dengan violis
atau pemain viola). Orang yang membuat atau membetulkan alat musik
berdawai disebut luthier.
Dalam hubungannya dengan postingan ini penulis ingin mengetahui
"Bagaimana peran biola dalam karya seni musik batak...?
Selamat menyimak...!
Oya...!
Postingan ini adalah pendalam dari postingan sebelumnya yang berhubungan
dengan sang maestro biola Indonesia yaitu Idris Sardi yang beralamat di :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/05/idris-sardi-mengenang-sang-maestro.html
______________________
Sekilas Sejarah biola
______________________
Alat musik dawai yang mula-mula biasanya dimainkan dengan cara dipetik
(misalnya harpa tangan Yunani). Alat musik gesek diperkirakan berasal dari
budaya penunggang kuda di kawasan Asia tengah, contohnya alat musik bangsa
Mongolia Morin huur. Alat musik gesek berdawai dua bangsa Turkik dan Mongolia
dawainya dari surai kuda, dimainkan dengan busur surai kuda, dan memiliki
ukiran kepala kuda di bagian kepalanya. Biola, viola, dan cello yang busurnya
masih dibuat dari surai kuda, adalah peninggalan bangsa nomaden tersebut.
Dipercayai bahwa alat musik mula-mula tersebut dibawa ke Asia Timur, India,
Bizantium dan Timur Tengah; di tempat-tempat tersebut mereka menyesuaikan
dengan lingkungannya dan berkembang menjadi alat musik erhu, esra, harpa
tangan Bizantium, dan rebab.
Biola dalam bentuk modern bermula dari Italia Utara pada awal abad ke-16,
terutama di kota pelabuhan Venice dan Genoa, yang berhubungan langsung ke
Asia Tengah lewat jalur sutera.
Biola Eropa modern dipengaruhi oleh berbagai alat musik, terutama dari Timur
Tengah dan Bizantium. Tiga jenis alat musik mula-mula yang biasanya disebut
sebagai cikal-bakal biola adalah rebec (yang diturunkan dari harpa tangan
Bizantium dan rebab), vielle (biola abad Renaisans), dan lira da braccio
yang juga diturunkan dari harpa tangan Bizantium. Salah satu deskripsi
terawal tentang biola, termasuk cara penyetelannya, ada di dalam Epitome
musical karya Jambe de Fer, yang diterbitkan di Lyon pada 1556. Perlahan-
lahan biola mulai menyebar ke seluruh Eropa.
Biola tertua yang pernah dicatat yang memiliki empat senar seperti biola
modern dibuat oleh Andrea Amati pada tahun 1555, walaupun tahun tepatnya
diragukan. (Biola yang lebih awal hanya memiliki tiga senar, disebut
violetta.) Biola seketika menjadi populer, baik di antara para pemusik
jalanan maupun para bangsawan, terbukti bahwa raja Perancis Charles IX
menyuruh Amati untuk membuat 24 biola untuknya pada tahun 1560.
Biola tertua yang masih ada saat ini adalah salah satu dari ke-24 biola
ini, dan diberi nama "Charles IX", dibuat di Cremona c. 1560. Biola
zaman Renaisans yang paling bagus dengan ukiran dan hiasan adalah Gasparo
da Salò (1574 c.) yang pertama-tama dimiliki oleh Ferdinand II, Adipati
Agung Austria, dan selanjutnya, sejak 1841, oleh virtuoso Norwegia Ole Bull,
yang menggunakannya selama empat puluh tahun dan ribuan konser.
Saat ini biola tersebut berada di Vestlandske Kustindustrimuseum di Bergen,
Norwegia. "The Messiah" atau "Le Messie" (juga dikenal sebagai "Salabue")
yang dibuat oleh Antonio Stradivari pada 1716 belum pernah sekalipun dipakai.
Biola tersebut berada di Museum Ashmolean di Oxford.
Terjadi perubahan yang cukup besar pada pembuatan biola pada abad ke-18,
terutama dalam hal panjang dan sudut leher biola. Mayoritas alat musik yang
lama telah diperbarui sesuai standar yan baru ini, dan maka dari itu jelas
berbeda dari keadaan alat musik tersebut ketika diselesaikan oleh seniman
pembuat biola, termasuk perbedaan dalam hal suara dan respons. Namun alat-
alat musik ini dengan kondisi mereka pada saat ini menjadi standar
kesempurnaan pada seni pembuatan biola dan suara biola, dan pembuat biola
di seluruh dunia berusaha untuk mendekati ideal tersebut sedapat mungkin.
Hingga hari ini, alat musik dari "Jaman Keemasan" pembuatan biola, terutama
yang dibuat oleh Stradivari dan Guarneri del Gesù, adalah alat-alat musik
yang paling diburu oleh kolektor dan pemain biola. Rekor harga biola saat
ini untuk biola Stradivari adalah AS$3.544.000 dalam sebuah lelang pada
16 Mei 2006. Semua biola Stradivarius memiliki nama unik; biola termahal
Stradivari bernama "Hammer" ("Palu") yang dibuat pada tahun 1707.
______________
Bagian biola
______________
* Hal Bagian-bagian biola
Sebuah biola dibagi menjadi beberapa bagian; badan biola, leher biola,
jembatan biola, papan jari, senar, dan beberapa macam perangkat pembantu.
Perangkat pembantu tersebut antara lain pasak penyetel untuk setiap senar,
ekor biola untuk menahan senar, pin dan tali untuk menahan ekor biola,
beberapa penyetel tambahan pada ekor biola bila diperlukan, dan sebuah
penyangga dagu. (Penyangga dagu tersebut dapat tergabung dengan ekor biola
ataupun dipasang di sebelah kirinya.)
Badan biola terdiri atas dua papan suara yang melengkung yang disatukan
oleh kayu yang disebut iga biola yang dilem menggunakan lem binatang,
lem kulit binatang, atau resin. Iga biola biasa terdiri dari bagian atas,
keempat sudut, bagian bawah, dan garis tipis yang disebut lapisan dalam,
yang membantu mempertahankan lekukan pada iga biola, dan memperluas
permukaan untuk pengeleman. Dipandang baik dari depan maupun dari
belakang, badan biola menyerupai bentuk jam pasir. Dua buah lekukan
menyerupai huruf C pada kedua sisi samping biola memberikan ruang
bagi busur biola untuk bergerak.
Tiang penyangga di dalam biola yang terlihat melalui lubang F
Umumnya permukaan atas biola dibuat dari kayu spruce, sejenis kayu
cemara, yang dipahat sehingga memiliki bentuk yang simetris dan
diberi dua lubang suara (atau lubang-F, diberi nama demikian karena
bentuknya). Lubang suara tersebut memengaruhi kelenturan suara biola,
dan juga sebagai "lubang napas" biola pada saat udara beresonansi di
dalamnya. Pada pinggir permukaan ini, dibentuk suatu lekukan garis
yang disebut purfling, tujuannya ialah menghalangi retakan yang berasal
dari pinggir. Purfling palsu yang dicat pada permukaan biola biasanya
menandakan kualitas biola yang rendah. Sebuah balok kayu kecil
dipasang di dalam permukaan atas biola, sejajar dengan jembatan biola
di atasnya, untuk menambah massa serta kekerasan permukaan atas biola.
Bagian belakang dan samping biola dibuat dari kayu mapel, biasa dipilih
yang memiliki alur yang sama. Bagian belakang biola umumnya dibuat dari
kayu utuh yang dipahat secara simetris. Bagian ini sering pula dibentuk
purfling walaupun dalam hal ini tidak seberapa berpengaruh terhadap
biola itu sendiri. Beberapa biola antik dibubuhi tulisan tangan atau
diberi lapisan cat sebagai ganti purfling pada bagian belakang biola.
Sebuah tonjolan setengah lingkaran kecil yang terdapat pada bagian
yang dekat dengan leher biola memberikan permukaan tambahan pada saat
pengeleman. Tonjolan tersebut penting untuk sambungan antara leher dan
badan biola, namun pada saat mengukur panjang biola bagian ini tidak
dihiraukan.
Leher biola biasanya terbuat dari kayu mapel yang sejenis dengan
bagian belakang dan samping badan biola. Pada leher biola terdapat papan
jari yang dibuat dari kayu eboni atau kayu lain yang dicat hitam.
Kayu eboni sering dipilih oleh pengrajin biola karena sifatnya yang keras,
menawan, dan tahan lama. Beberapa biola yang sangat tua menggunakan kayu
mapel untuk papan jarinya, dan dipernis dengan kayu eboni. Pada ujung
papan jari yang atas terdapat segaris kayu yang menonjol, biasa kayu
eboni atau gading, yang disebut sadel atas. Tonjolan ini digunakan
untuk menahan senar, sama seperti jembatan biola digunakan untuk hal
yang sama di bagian badan biola.
* Hal Jembatan baru dan jembatan yang sudah jadi
Jembatan biola dipahat dengan hati-hati dari kayu mapel dan memiliki
beberapa kegunaan: lengkungan atasnya menahan senar pada ketinggian
tertentu dari papan jari dalam bentuk melengkung supaya dapat digesek
sendiri-sendiri (atau bersamaan) dan menghantarkan getaran suara dari
senar ke badan biola. Jembatan ini setelah dipasang juga dapat digerakkan
untuk menyetel bunyi biola.
Empat buah penyetel tambahan pada masing-masing senar
Bagian Ekor biola adalah tempat menambatkan ujung bawah senar yang
diselipkan ke dalam masing-masing dari empat lubangnya. Seringkali untuk
senar E juga diberi penyetel tambahan untuk mempermudah penyetelan,
namun untuk senar-senar yang lain juga dapat dipasangi penyetel
tambahan ini. (Beberapa pemain tidak mau menambahi penyetel tambahan
karena dapat memperberat biola dan mengubah kualitas suara yang dihasilkan.)
* Hal Busur biola
Busur biola terdiri dari sebatang kayu dan berhelai-helai rambut kuda
yang dipasang dari satu ujung tongkat ke ujung yang lain. Rambut yang
digunakan untuk busur biola ini biasanya diambil dari rambut ekor kuda
putih jantan (rambutnya juga selalu bewarna putih keemasan), meskipun
busur yang lebih murah menggunakan serat sintetis. Pada ujung bawahnya
terdapat semacam sekrup yang digunakan untuk mengencangkan (saat akan
dimainkan) atau mengendurkan (saat akan disimpan) rambut tersebut.
Di dekat sekrup tersebut juga terdapat pegangan jempol serta jari-jari
yang lain. Sekrup ini jika dikendurkan sampai habis, akan melepas Frog
dari kayu yang ada di busur biola.
Jika busur biola rajin digosok dengan gala (Bahasa Inggris: rosin) akan
membuat 'cengkeraman' busur ke senar menjadi lebih stabil dan terkontrol
(tidak gampang lepas), dan dapat membantu teknik getaran. Batang kayu
yang digunakan biasanya dibuat dari kayu pernambuco untuk hasil yang
terbaik atau dari kayu brasil yang lebih murah, dan busur yang murah
biasanya menggunakan serat gelas. Inovasi terakhir telah memungkinkan
serat karbon untuk digunakan sebagai materi pembuatan batang kayu
busur biola.
* Hal Senar biola sebelum dipasang
Senar dibuat dari usus domba, direntangkan, dikeringkan, lalu dipelintir.
Pada suatu ketika ditemukan bahwa senar usus ini dapat dikembangkan dengan
cara dicampuri logam. Hasil yang diperoleh dari proses ini adalah senar
yang lebih kuat dan lebih seimbang, dan karena lebih padat dapat disetel
dengan tekanan yang lebih besar, menghasilkan volume yang lebih besar pula.
Dibanding dengan senar sintetis yang banyak digunakan sekarang, senar usus
memiliki bunyi yang lebih hangat, seperti suara nyanyian.
Senar modern menggunakan baja padat, baja untingan, atau berbagai bahan
sintetis. Semua senar untingan dan beberapa senar padat dilapisi dengan
bermacam-macam logam untuk menyesuaikan massanya, diameternya, dan kadar
airnya . Senar tertinggi E biasanya dari baja padat, yang kadang dicampur
aluminium untuk mencegah "siulan". Lapisan emas mencegah karat pada senar
dan juga mengurangi "siulan". Baja tahan karat menghasilkan suara yang
sedikit berbeda. Senar berinti sintetis menggabungkan kualitas yang
dihasilkan senar usus dengan ketahan-lamaan dan stabilitas penyetelan.
Senar ini lebih sensitif kepada perubahan kelembaban daripada senar usus,
dan tidak begitu sensitif terhadap perubahan temperatur daripada senar logam.
* Hal Ukuran biola
Anak-anak yang mulai belajar biola pada saat belum bertumbuh maksimal
biasanya menggunakan biola yang berukuran lebih kecil yang dimulai dari
yang terkecil 1/16, 1/10, 1/8, 1/4, 2/4 (1/2), 3/4, dan biola untuk
dewasa 4/4. Kadang kadang biola berukuran 1/32 juga digunakan (ukurannya
sangat kecil). Ada juga biola 7/8 yang biasanya digunakan oleh wanita.
Panjang badan (tidak termasuk leher) biola 'penuh' atau ukuran 4/4 adalah
sekitar 36 cm (atau lebih kecil menurut beberapa model dari abad ke-17).
Biola 3/4 sepanjang 33 cm, 1/2 sepanjang 30 cm. Sebagai perbandingannya,
viola 'penuh' berukuran sekitar 40 cm.
Untuk menentukan ukuran biola yang cocok digunakan oleh seorang anak,
biasanya sang anak disuruh memegang sebuah biola dan tangannya harus
sampai menjangkau hingga ke gulungan kepala biola. Beberapa guru juga
menganjurkan ukuran yang lebih kecil semakin baik.
Pemula biasanya menggunakan penanda di papan jari untuk menandai posisi
jari tangan kiri, namun begitu terbiasa maka akan dilepaskan. Cara yang
lain adalah dengan memberi setitik 'tip-ex' putih sebagai penanda posisi
jari yang lama-lama akan hilang jika terus berlatih.
Biola biasanya digunakan dengan tangan kanan memegang busur dan tangan
kiri menekan senar, meskipun orang tersebut adalah kidal, namun dalam
beberapa kasus kadang-kadang seseorang juga dapat memainkannya secara
kebalikan.
* Hal Bermain biola
Penyangga bahu
Walaupun ada beberapa pemain biola yang memainkan dengan kidal, namun
mayoritas pemain biola, kidal maupun tidak kidal, bermain dengan biola
di tangan kiri dan busur di tangan kanan. Cara yang benar untuk bermain
biola adalah dengan memegang biola dengan tangan kiri, dan penyangga
dagu pada biola diapit dengan dagu dan pundak kiri, dapat dibantu
dengan penyangga bahu, namun banyak pemain yang memilih tidak
menggunakannya. Bermain biola dapat dilakukan dengan berdiri maupun
duduk di kursi, sesuai selera pemain.
Cara membunyikan biola dapat dengan digesek dengan busur maupun
dipetik dengan jari tangan kanan (teknik ini disebut dengan pizzicato).
Walaupun untuk pemain biasa memetik senar biola dengan teknik pizzicato
selalu dilakukan dengan jari tangan kanan, namun ada pula pemain yang
memetik dengan tangan kiri dan lagu-lagu khusus yang memerlukan
kecepatan tinggi antara menggesek dengan busur dan memetik dengan
jari sehingga jari tangan kiri yang digunakan.
* Hal Tangan kiri
Kyoko Yonemoto memainkan Caprice No. 24 karya Paganini dengan biola
Karena biola tidak memiliki fret seperti gitar sebagai penanda jari,
seorang pemain biola harus benar-benar tahu di mana letak suatu nada
dengan menggunakan perasaan. Hal ini hanya dapat dilakukan dengan
berlatih terus menerus sehingga jari-jari tangan dapat secara otomatis
menekan nada yang diinginkan dengan tepat (ingatan otot). Selain
melatih jari, pemain biola juga harus melatih telinga sehingga dapat
membedakan nada-nada sumbang, walaupun hanya sedikit saja.
Teknik yang digunakan oleh para pemula untuk menandai letak nada
pada biola antara lain dengan selotip yang ditempelkan pada leher
biola, atau dengan menggunakan Tip X putih untuk menandai posisi jari.
Setelah latihan dengan rajin, seorang pemula diharapkan akan dapat
mengingat-ingat dan meninggalkan metode-metode di atas dan
mengandalkan refleks saja. Metode ini dianggap kurang begitu baik
karena mengandalkan indra penglihatan, bukan pendengaran, sedangkan
dalam bermain biola mengetahui posisi jari bukan melalui penglihatan,
karena pemain juga harus membaca not musik, melainkan harus
melalui pendengaran.
* Hal Posisi jari pada fret biola
Latihan pendengaran untuk pemula sebaiknya dilakukan sejak dini agar
fondasinya kokoh. Salah satu teknik yang sering digunakan adalah dengan
melatih bunyi yang sama. Keempat senar biola memiliki empat 'nada terbuka'
atau 'senar terbuka', yaitu G-D-A-E (diberi warna hitam pada gambar), nada
yang berbunyi jika senar digesek tanpa ditekan oleh jari. Keempat nada
terbuka ini akan turut bersuara jika nada serupa pada senar lain dibunyikan
(karena persamaa frekuensi), misalnya senar D akan berbunyi jika nada D
(kiri bawah pada gambar) pada senar G dibunyikan. Pada posisi pertama ada
sembilan 'nada tertutup' (atau 'senar tertutup', yaitu nada yang berbunyi
jika ditekan oleh jari) yang memiliki resonansi akustik dengan keempat
nada terbuka di atas.
* Hal Posisi jari
Jari tangan biasanya diberi nomor 1 (telunjuk) hingga 4 (kelingking),
dan not-not musik, terutama untuk para pemula, diberi penomoran
demikian untuk menandai jari mana yang harus digunakan. Nomor 0
berarti nada terbuka (jari tidak menekan senar). Bagan di samping
menunjukkan posisi pertama pada biola, yaitu nada-nada yang dapat
ditekan oleh jari tanpa harus menggeser posisi tangan. Yang tidak
terlihat pada gambar di samping adalah jarak antara nada-nada tersebut
yang semakin tinggi semakin kecil jaraknya. Garis biru menandakan posisi
selotip untuk jari 1-2-3 yang biasa digunakan oleh pemula.
Posisi jari, seperti yang telah disinggung di atas, merupakan istilah
untuk menggambarkan letak tangan relatif terhadap leher biola. Posisi
natural (yaitu posisi dasar) disebut Posisi 1; pada posisi ini tangan
kiri memegang leher biola secara natural, jari-jari tangan dapat
digunakan untuk memainkan seluruh tangga nada G mulai dari senar G
dengan nada tertinggi nada B pada senar E. Pada biola maupun alat-alat
musik gesek lainnya posisi ini merupakan posisi yang paling sering
digunakan.
Dengan menggeser posisi tangan kiri turun ke arah badan biola maka
dikatakan posisinya telah berubah. Posisi 2 dicapai dengan
memposisikan jari telunjuk (jari 1) pada jari 2 di posisi 1,
dengan kata lain posisi jarinya bergeser satu; Posisi 2 memiliki
jangkauan mulai dari nada terendah B di G dan nada tertinggi C# di E.
Posisi ketiga dari C di G hingga D# dan seterusnya. Setelah Posisi 5
biasanya hanya pemain yang mahir yang menggunakannya untuk dapat
memainkan nada-nada tinggi di senar E, dan biasanya sudah tidak
diberi nama lagi (mis. walaupun secara teori ada Posisi 15, posisi
yang dianggap tertinggi, namun hal tersebut tidak pernah diajarkan
secara lisan). Batas atas nada biola tergantung pada tingkat
kemahiran pemain seorang pemain biola, yang dapat dengan mudah
bermain dua tangga nada pada satu senar, atau maksimal empat
tangga nada pada keempat senar. Posisi terendah biasanya disebut
Posisi ½, yaitu di antara nada terbuka dan Posisi 1, walaupun
posisi ini jarang digunakan.
Senar yang digunakan untuk memainkan suatu nada biasanya
memengaruhi kualitas nada, atau yang disebut dengan timbre,
yang dihasilkan. Contohnya, walaupun nada E rendah dapat
dimainkan di senar G (Posisi 2 - Posisi 5) dan di senar D
(Posisi 1), namun kadang-kadang penulis musik menginginkan
nada tersebut dimainkan di senar tertentu, contohnya dengan
markah sul G yang berarti 'dimainkan di senar G' dan seterusnya.
Jika tidak disebutkan secara eksplisit, maka seorang pemain
dapat secara bebas menggunakan senar yang dipilihnya.
* Hal Contoh audio:
Suara dan teknik biola
MENU0:00
Nada terbuka (arco dan pizzicato)
Tangga nada A mayor (arco dan pizzicato)
Tangga nada A mayor dengan vibrato
Tangga nada A mayor dimainkan dengan col legno
Nada harmonik alami A, E, dan A tinggi
Nada harmonik buatan (palsu) pada A7
Nada harmonik glissando pada senar A
566 KB.
* Hal Nada dasar dawai biola
Menggesek ataupun memetik nada terbuka (senar terbuka) — yakni nada yang
dibunyikan tanpa menekan senar dengan jari — memiliki suara yang khas
dan berbeda dengan nada yang sama yang dibunyikan secara tertutup
(ditekan oleh jari), misalnya nada terbuka D (di senar D) dan nada D
pada senar G. Hal ini dikarenakan getaran senar yang lebih leluasa
pada sadel atas jika tidak dihalangi oleh jari tangan. Selain dari
nada G rendah, yang hanya memiliki satu cara untuk memainkannya,
biasanya pemain musik biola klasik cenderung menghindari bunyi nada
terbuka, karena kualitas nadanya yang lebih 'kasar' — terutama nada
terbuka E — dibanding nada-nada tertutup lainnya, dan pemain tidak
dapat menggunakan teknik getaran (vibrato) pada nada terbuka, walaupun
bagi pemain yang mahir hal ini dapat diakali dengan cara melakukan
teknik vibrato pada nada yang satu oktaf lebih tinggi dari nada
terbuka tersebut.
Beberapa penulis musik dapat membubuhkan tanda di musiknya jika sebuah
nada perlu dimainkan dengan menggunakan senar terbuka, seperti pada
karya-karya awal komponis seperti Bach. Nada terbuka juga dapat dimainkan
pada bagian musik yang cepat, yang suaranya kurang lebih tidak dapat dibedakan.
* Hal Pemberhentian ganda
Pemberhentian ganda merupakan istilah untuk teknik memainkan biola
dengan menggesek dua nada tertutup pada dua senar yang berbeda secara
bersamaan, yang menghasilkan bunyi kord. Teknik pemberhentian ganda
juga dapat dimainkan hanya dengan satu nada tertutup dan nada
lainnya merupakan Senar terbuka. Tiga atau empat nada juga dapat
dimainkan secara bersamaan oleh pemain yang mahir, yang masing-masing
disebut dengan 'pemberhentian ganda tiga' dan 'pemberhentian ganda
empat' (nada-nadanya dapat dimainkan secara bersamaan atau dengan
melakukan teknik pemberhentian ganda dua kali)
* Hal Peredam suara
Sebuah peredam suara dapat dipasangkan pada jembatan biola untuk
menghasilkan nada yang lebih pelan. Piranti ini dapat berupa
jepitan seperti penjepit baju dari plastik maupun sebuah pengganjal
dari karet atau besi.
* Hal Aliran musik biola
Sejak zaman Barok dan Rococo biola telah menjadi alat musik yang vital
dalam seni musik Barat karena beberapa sebab. Nada yang dihasilkan
biola terdengar dengan lebih jelas dari alat musik klasik yang lain,
menjadikannya cocok untuk memainkan bagian melodi musik.
Jika dimainkan oleh orang yang ahli, maka biola merupakan alat musik
yang sangat cepat dan dapat memainkan rentetan nada yang cepat dan
sukar.
* Hal Jazz
Penggunaan biola dalam musik jazz sudah tercatat sejak awal abad ke-20.
Salah satu pionirnya yang terkenal adalah Joe Venuti. Pemain biola jazz
ternama Indonesia antara lain Luluk Purwanto. Untuk daftar pemain biola
jazz, lihat pula daftar pemain biola jazz.
* Hal Pop
Beberapa contoh musik pop yang memadukan unsur biola ke dalam musik
mereka antara lain: The Corrs, yang memadukan musik rakyat Irlandia
yang sering menggunakan biola, Dixie Chicks yang bergenre country, dan
Electric Light Orchestra yang beraliran cadas, Vanessa Mae, Bond,
Nigel Kennedy, Yellowcard, Dave Matthews Band, dan lain-lain.
* Hal Musik Rakyat
Beberapa contoh musik rakyat (folk) yang banyak memakai biola: musik
rakyat Irlandia, bluegrass (Amerika Serikat), keroncong (Portugal dan
Indonesia), dan musik Melayu.
* Hal Pemain biola
Johann Sebastian Bach
Balabhaskar
Arcangelo Corelli
František Drdla
Fritz Kreisler
Antonio Lolli
Wolfgang Amadeus Mozart
Otto Funk
Niccolò Paganini
Zoltan Paulinyi
Florizel von Reuter
Oskar Rieding
Alessandro Rolla
Camille Saint-Saëns
Pablo de Sarasate
Arnold Schoenberg
Luka Sorkocevic
Giuseppe Tartini
Teodorico Pedrini
Henri Vieuxtemps
Antonio Vivaldi
Henryk Wieniawski
Eugène Ysaÿe
Andrea Zani
____________________
Pemain Biola Tercepat
____________________
_____________
Duet Biola
_____________
________________
Kopetisi Biola
________________
_____________________________________________
Peran Biola dalam karya seni musik batak
_____________________________________________
* Musik Tradisional
Mengacu pada link :
http://ali962.blogspot.com/2008_07_01_archive.html
maka kita mengetahui bahwa biola bukanlah bagian dari
musiktradisional batak.
Begitu juga lewat link :
http://www.mahasiswabatak.com/2013/07/mengen-alat-musik-tradisional-batak-toba.html
maka kita mengetahui biola bukanlah bagian dari alat musik batak.
Meki begitu...!
hah...ini sodapnya...!
Jika anda ingin mengetahui bagaimana jika biola dimasukkan
dalam musik tradisional batak, maka ini jawabannya :
* Musik Modern
Namanya juga modern, "Tentulah ada dan bisa" apalagi mengigat halak
hita itu cukup banyak yang serius menerjudi musik. Bahkan dari
hasil pengamatan penulis hampir semua jenis alat musik modern itu
telah dicoba dimasukkan dalam macam karya seni musik batak dan
hasilnya dapat dikatakan cukup cukup menakjubkan.
Berikut video bagaimana biola dimasukkan dalam syair/lagu
batak :
1. Judul : Boasa Ikkon Pajumpang
2. Poda
__________
Penutup
__________
Demikian infonya para kawan...!
"Majulah musik batak modern bersama biolanya...!
Dan Horas...!
Sang maestro biola Nusantara untuk anda lewat Konser
Tunggal di teather Perpusnas :
______________________________________________________
Cat :
* Alamat link Download Biola Idris Sardi :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/05/downloads-macam-biola-idris-sardi.html
No comments:
Post a Comment