#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Bandar Udara Aek Godang dan Maskapai
Penerbangan Susi/Susi Air)
______________________________________________________________
(Menyimak info sekitar Bandar Udara Aek Godang dan Maskapai
Penerbangan Susi/Susi Air)
______________________________________________________________
__________
Pengantar
__________
"Terbang dari Medan Ke Aek Godang, Tapanuli Selatan, naik (maskapai)
Susi Air (Selain Susi Air yang mendarat di bandara Aek Godang,
maskapai Merpati juga melayani rute penerbangan ke Tapanuli Selatan,
tetapi mendarat di bandara Pinang Sori)".
Demikian yiskandar.wordpress.com mengemukakan pengalaman terbangnya
lewat alamat situs :
http://yiskandar.wordpress.com/2009/11/12/terbang-ke-tapanuli-selatan/
Mengacu pada situs diatas, penulis yang sudah berkali-kali ke Aek
Godang ini (Sungai atau batang aek) merasa heran "Bagaimana mungkin
pesawat bisa mendarat di Aek Godang, apa ngak mayup atau terbenam
pesawat tersebut. Dan jika sudah mayup, alangkah sayangnya dan
kasihannyasi Susi" begitu pikir penulis yang kemudian penulis sadari
bahwa penulis telah salah berpikir.
Aek Godang atau sungai atau Batang Aek ternyata adalah nama bandara
di Tapanuli Selatan. Yah Tapanuli Selatan Najolo dan mungkin sekarang
telah masuk wilayah Paluta. Sedang Susi adalah nama pesawat penerbangan
yang mungkin sudah cukup sering mendarat di bandara Aek Godang
tersebut.
Para kawan...!
Malam ini penulis akan belajar atau menambah pengetahuan seputar
Bandar Udara Aek Godang dalam hubungannya dengan pesawat Susi.
Jika anda ingin ikut belajar, memperluas wawasan maka tetaplah di
postingan ini. Dan jika tidak, maka tetap pulalah di postingan
ini.
Selamat menyimak...!
dengan lagu pembuka :
_______________________________________________________
Sekilas Tentang Aek Godang sebagai nama Wilayah dan
Aek Godang Sebagai Nama Bandara
_______________________________________________________
1. Aek Godang sebagai Nama Wilayah
* Hal Lokasi
Bandara Aek Godang lokasinya di jalan lintas Aek Godang-Sibuhuan Km 1,5
Desa Janji Manahan, Kecamatan Hulu Sihapas, Kabupaten Padang Lawas Utara.
* Hal Jarak Tempuh dari Padang Sidempuan
Jarak tempuh dari Kota Padang Sidempuan sejauh 30 Km. Posisi bandara
ini berada di koordinat 01° 24' 00,37" LU dan 99° 25' 49,62" BT dengan
elevasi 281 M di atas permukaan laut (MSL).
2. Aek Godang sebagai Nama Bandara
Bandara Aek Godang adalah salah satu dari tujuh bandara yang ada di
Sumatra Utara. Selain, Bandara Polonia (MES, Kode IATA) yang direncanakan
relokasi ke Kuala Namu yang masuk kategori bandara kelas satu dengan
status bandara internasional dibawah naungan PT Angkasa Pura II (persero),
enam bandara lainnya hanya dikategorikan sebagai bandara perintis yang
berada dibawah kendali UPT Dirjen Pehubungan (sekelas perum).
Bandara Aek Godang (AEG) bersama dengan Bandara Pinangsori (SIX) di
Tapanuli Tengah dan Bandara Binaka (GNI) di Nias saat ini dikategorikan
sebagai bandara kelas tiga.
* Hal Pembangunan Bandara Aek Godang
Pembangunan bandara dimulai pada tahun 1978 semasa Gubernur Sumatra Utara
dijabat Marah Halim Harahap. Panjang landasan pacu (runway) sepanjang 1.400 M
dengan lebar 23 M terbuat dari aspal (bandingkan dengan Bandara Pinang Sori
(1750x30 meter). Terminal domestik seluas 200 M2.
* Hal Jenis Pesawat yang bisa mendarat
Pada fase ini bandara hanya didarati pesawat sekelas C-212 yang berkapasitas
12 penumpang. Fasilitas bandara Aek Godang ini juga bisa didarati pesawat
tipe CN-235 yang memuat menumpang 35 orang (Merpati CN-235).
Selama ini lalu lintas penerbangan di Bandara Aek Godang biasanya dilakukan
pesawat komersil Susi Air yang berkapasitas 12 penumpang.
* Hal lama perjalanan dari Medan ke Aek Godang
Dari Medan ke Aek Godang selama 45 menit (bandingkan dengan perjalanan darat
selama 10-11 jam).
* Hal gambaran Harga Tiket
Pada masa ini penerbangan empat/lima kali sehari dengan tiket normal seharga
Rp 630.000. Sedangkan pada hari/jam tertentu bisa mencapai 750.000. Dalam
beberapa tahun terakhir ini dilaporkan jumlah penumpang mengalami peningkatan.
Jam operasi antara jam 7.00 hingga jam 17.00 WIB. J
* Hal Jadwal Penerbangan dari dan ke Aek Godang
Senin - Minggu
Medan-Aek Godang
06.30-07.40
09.30-10.40
12.40-13.50
15.30-16.40
Aek Godang-Medan
07.50-09.00
10.50-12.00
14.00-15.00
16.50-18.00
Selasa, Kamis,Jumat dan Minggu
Medan-Aek Godang
07.30-08.40
Aek Godang - Medan
16.15-17.25
Aek Godang-Padang
08.50-10.00
Padang-Aek Godang
14.55-16.05
Padang Sidempuan:
Jl. Sisingamangaraja No. 58 B
Telp. 0634-28726
HP. 081361288555
Medan:
Jl. Adi Sucipto No. 5 Polonia
061-7870206
* Hal Kelengkapan Bandara
Saat ini bandara telah dilengkapi penanaman rumput dipinggir bahu
landasan yang bertujuan untuk keperluan navigasi saat pesawat
hendak mendarat di siang hari. Fasilitas ini juga dapat digunakan
sebagai landasan take off pesawat kecil dan bahkan bisa berfungsi
sebagai pelindung pesawat jika tergelincir keluar landasan.
Panjang landasan hubung (taxiway) yang menghubungkan (landasan pacu)
runway dengan apron (parkir) adalah 78 M dan landasan parkir (apron)
berukuran 58 M. Fasilitas lainnya dari bandara adalah telekomunikasi
(HF-SSB), fasilitas navigasi (NDB), penunjang fasilitas penerbangan
dan operasi bandar udara (windsock) jalan masuk dan parkir kendaraan.
* Hal Lion Air
Dalam perkembangan terakhir, Lion Air merencanakan membuka rute Bandara
Aek Godang–Polonia melalui anak perusahaannya, Wings Air. Rencana
pembukaan rute tersebut dibeber Direktur Keuangan Wings Air, Edward
Sirait, bersama Bupati Tapsel Syahrul Pasaribu yang mewakili juga
Bupati Madina Hidayat Batubara, Bupati Padang Lawas Utara Bachrum
Harahap, Walikota Padangsidempuan Zulkarnain Nasution, dan Bupati
Padang Lawas, Basyrah Lubis.
Wings Air akan menggunakan pesawat ATR 72-600, dengan penerbangan
dua kal sehari, untuk rute terbaru itu. Untuk tahap awal, akan digunakan
sistem blok seat, dimana lima pemkab/pemko yang ada di kawasan Tabagsel,
menawarkan masing-masing akan mengganti biaya tiket dua seat jika pesawat
Wings Air dengan kapasitas 72 penumpang itu tidak full seat.
*Hal Kelemahan Bandara Aek Godang
Jalan raya menuju bandara, dari arah Gunungtua ke P. Sidempuan
Ke depan, jika ada perluasan bandara menjad 2.250 x 40 M bandara
dapat dilandasi Pesawat Jet berbadan besar akan iterkendala karena
keberadaan Tor Simitcak dan Tor Sibualbuali yang mengapit lokasi
bandara. . Ke depan tampaknya harus ada alternatif baru.
Sumber :
http://akhirmh.blogspot.com/2011/05/bandara-aek-godang-prasarana-untuk.html
___________________________________________________________
Sekilas tentang Susi sebagai Nama Maskapai Penerbangan
dan sebagai nama Orang
___________________________________________________________
1. Sebagai Nama Maskapai Penerbangan
Susi Air adalah maskapai penerbangan Indonesia yang dioperasikan
oleh PT ASI Pujiastuti Aviation dengan penerbangan berjadwal dan
charter.
Berkantor-pusat di Pangandaran, Jawa Barat, Susi Air beroperasi
dari lima pangkalan utamanya di Medan, Jakarta, Balikpapan, Kendari,
Bandung, Cilacap, dan Sentani akan tetapi maskapai ini masih terdaftar
pada Daftar maskapai penerbangan dilarang di Uni Eropa.
Didirikan pada akhir 2004 oleh pasangan suami istri Christian von
Strombeck dan Susi Pudjiastuti, Susi Air awalnya didirikan untuk
mengantarkan muatan perikanan milik perusahaan lain Susi, PT ASI
Pudjiastuti.
Gempa bumi Samudera Hindia 2004 yang terjadi di pesisir barat
Sumatra beberapa saat setelah dua pesawat Cessna Grand Caravan
pertama Susi Air dipesan, langsung digunakan untuk membantu
pengiriman peralatan dan obat-obatan bagi regu penolong.
Pada 2005 Grand Caravan ketiga bergabung dengan armada Susi Air
sehingga Susi Air dapat memulai penerbangan berjadwal dari Medan.
Selanjutnya selain beberapa Grand Caravan tambahan, Diamond Twin
Star, Pilatus Turbo Porter dan Diamond Diamond Star pun ditambahkan
ke dalam armada Susi Air.
Pada Juni 2009, Susi Air mengumumkan bahwa mereka telah memesan 30
pesawat Grand Caravan di Paris Air Show.Bulan berikutnya, Piaggio
Avanti pertama Susi Air mulai digunakan.
* Hal Penerbangan
Susi Air mengoperasikan penerbangan dari 5 pangkalan utama yakni
di Medan (Sumatera Utara), Kendari (Jakarta), Jawa Tengah (Cilacap),
Jawa Barat (Pangandaran dan Bandung), Balikpapan (Kalimantan Timur)
dan Jayapura (Papua).
Penerbangan harian yang dijadwalkan akan beroperasi dari Medan untuk
Bandar Udara Nagan Raya (Meulaboh), Bandara Lasikin (Pulau Simeulue),
Bandara Silangit dan Bandara Aek Godang.
* Gal Gambaran Penerbangan Susi Air pada bulan Februari 2010
untuk wilayah Indonesia
1. Jawa
Bandung - Bandar Udara Husein Sastranegara
Cilacap - Bandar Udara Tunggul Wulung
Jakarta - Bandar Udara Halim Perdanakusuma
Pangandaran - Bandar Udara Pangandaran
2. Kalimantan
Balikpapan - Bandar Udara Sepinggan
Banjarmasin - Bandar Udara Syamsudin Noor
Datah Dawai - Bandar Udara Datadawai
Kotabaru - Bandar Udara Stagen
Long Apung - Bandara Udara Long Ampung
Long Bawan - Bandara Udara Long Bawan
Malinau - Bandar Udara Malinau
Melak - Bandar Udara Melak
Muara Teweh - Bandar Udara Muara Teweh
Samarinda - Bandar Udara Temindung
Tarakan - Bandar Udara Juwata
Tanjung Selor-Bandar udara tanjung harapan
3. Sulawesi
Kendari - Bandar Udara Internasional Haluoleo
Bau-Bau - Bandar Udara Betoambari
Wakatobi - Bandara Udara Matahora
Kolaka - Bandar Udara Sangia Ni Bandera
4. Papua
Jayapura - Bandar Udara Sentani
Biak - Bandar Udara Frans Kaisiepo
Bintuni - Bandar Udara Stenkol
Fak-Fak - Bandar Udara Torea
Jila - Bandar Udara Jila
Jita - Bandar Udara Jita
Manokwari - Bandar Udara Rendani
Mulia - Bandar Udara Mulia
Nabire - Bandar Udara Nabire
Oksibil - Bandar Udara Oksibil
Sorong - Bandar Udara Dominique Eduard Osok
Serui - Bandar Udara Sudjarwo Tjondronegoro
Sinak - Bandar Udara Sinak
Tanah Merah - Bandar Udara Tanah Merah
Timika - Bandar Udara Mozes Kilangin
Wamena - Bandar Udara Wamena
4. Sumatra
Aek Godang - Bandar Udara Aek Godang
Blang Pidie - Bandar Udara Blang Pidie
Medan - Bandar Udara Internasional Polonia
Meulaboh - Bandar Udara Ngan Raya
Silangit - Bandar Udara Silangit
Pulau Simeulue - Bandar Udara Lasikin
Kutacane - Bandar Udara Alas Leuser
Banda Aceh - Bandar Udara Internasional Sultan Iskandar Muda
5. Kupang
Kupang - Bandar Udara El Tari
Atambua - Bandar Udara Haliwen
Larantuka - Bandar Udara Gewayantana
Lewoleba - Bandar Udara Wunopito
Sabu - Bandar Udara Tardamu
* Hal Kelengkapan Pesawat
Susi Air telah dilengkapi pesawat dengan sistem pelacakan satelit
canggih dari Blue Sky Network. Sistem ini memungkinkan perusahaan
untuk melacak pergerakan pesawat melalui jaringan satelit Iridium.
Sistem ini juga memungkinkan untuk panggilan suara ke dan dari pesawat
melalui jaringan satelit Iridium, serta untuk mengirim dan menerima
kode pesan pendek. Dan Susi Air adalah reseller Blue Sky Network
untuk wilayah Indonesia.
* Hal Insiden dan Kecelakaan
Pada bulan Oktober 2008, pesawat Susi Air jenis Diamond DA-40
melakukan pendaratan darurat di mendarat darurat di Lapangan tembak
Pusat Pendidikan Infanteri (Pusdikif) Kecamatan Cipatat, Kabupaten
Bandung Barat.
Pilot terpaksa melakukan pendaratan darurat karena kehabisan bahan
bakar. Gigi baling-baling pesawat itu rusak setelah menghantam tanah
di lapangan rumput yang tidak rata.
Selain pilot, pesawat membawa dua mekanik untuk memperbaiki pesawat
lain Susi Air yang telah rusak di bandara Nusawiru.
Sebuah penyelidikan kecelakaan ini dilakukan oleh Indonesia Komite
Nasional Keselamatan Transportasi, yang menemukan bahwa pilot tidak
berlisensi di Indonesia, dan bahwa kecelakaan itu disebabkan oleh
kelaparan bahan bakar karena kegagalan pompa bahan bakar.
Panitia mengatakan bahwa Susi Air harus memastikan semua pilot memiliki
izin yang cukup dan bahwa produsen mesin, Thielert, harus meninjau
mesin dalam rangka untuk mencegah insiden serupa.
Pada 9 September 2011, pesawat Susi Air jenis Caravan C 208 B pk-VVE,
dari Wamena, Papua, menuju Kenyem, jatuh di Distrik Pasema Kabupaten
Yahukimo, sekitar pukul 12.20 WIT.
Kedua pilot tewas. Pesawat membawa empat drum bahan bakar solar dan
beberapa barang dari Wamena ke landasan terpencil. Pesawat gagal untuk
tiba di tempat tujuan.
Puing-puing itu ditemukan di daerah pegunungan. Pesawat tersebut
dipiloti oleh Dave Cootes dari Australia dan kopilot, Thomas Munk,
asal Slovakia.
Pada hari yang sama, 9 September 2011, Pesawat Susi Air Cessna 208B
Grand Caravan (PK BVQ) meluncur dari landasan pacu di Kupang bandara
El Tari. Insiden ini mengakibatkan pesawat menghalangi landasan pacu
selama 50 menit dan menyebabkan dua pesawat Boeing 737 penerbangan
komersial untuk mengalihkan ke Makassar, Sulawesi.
Pada 23 November 2011 pesawat Cessna 208B Grand Caravan (PK VVG)
hancur setelah lepas landas di Bandara Sugapa, Nabire, Papua,
menewaskan seorang kopilot asal Spanyol, Albert Citores, sedangkan
pilot Jesse Becker dalam keadaan luka parah, serta dua awak yang
mengoperasikan penerbangan kargo. Kecelakaan pesawat terjadi setelah
menghindari landasan pacu di sebuah landasan pacu kurang dikelola di
Pegunungan Bintang di Papua Barat.
Pilot memutuskan untuk terbang kembali, tapi daerah itu dikelilingi
oleh pegunungan dan tebing, menyebabkan kecelakaan itu. Penyebab
pasti kecelakaan itu namun akan ditentukan setelah penyelidikan lebih
lanjut.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Susi_Air
2. Sebagai Nama Orang
dalam membangun usaha menjadi inspirasi bagi banyak wanita.
Saat ini, dia merupakan satu-satunya wanita di tanah air yang fokus membangun
maskapai penerbangan. Pemilik dan Presiden Direktur PT ASI Pujiastuti Aviation,
yang dikenal dengan maskapai Susi Air ini memiliki cita-cita mulia membuka
jalur transportasi udara untuk daerah-daerah terpencil. Dia pun memutuskan
fokus membangun local connectivity.
Setelah mendatangkan empat unit pesawat Dornier 228-202, Susi terus
memperluas jangkauannya dengan membuka rute penerbangan perintis di sejumlah
daerah terpencil.
Dia menuturkan, dirinya merintis perusahaan secara step by step dari mulai
pesawat kecil, kemudian bergeser ke pesawat 12 seat. "Nanti kalau ramai
yang 12 seat kita upgrade jadi 19 seat. Kalau ramai lagi kita pakai pesawat
dengan 30 seat," ujarnya saat berbincang dengan wartawan, Jumat (30/5/2014)
malam.
Namun, lanjut Susi, pihaknya akan membatasi kapasitas pesawat hingga 30 seat.
Perusahaan tidak akan menambah kapasitas dengan pesawat lebih besar.
Terlebih, selama ini Susi Air sendiri merupakan maskapai yang melayani
rute antar wilayah dalam pulau. "Pesawat kita masuk sampai wilayah
perbatasan. Meskipun tidak banyak, tapi kita bisa menjamah daerah itu.
Sebagai contoh wilayah Kalimantan timur," katanya, sambil tersenyum.
Wanita kelahiran Pangandaran, 15 Januari 1965 ini berharap bisa membangun
rute lokal yang sebelumnya belum disentuh perusahaan penerbangan lain.
"Kita melihat kalau ada satu kabupaten yang penduduknya sekian, dan
aktivitasnya banyak, kita akan tertarik untuk buka rute. Fokus kita
membangun local connectivity," ungkapnya.
Dari total 23 base, yang ingin diperkuat Susi Air adalah wilayah Papua,
meskipun daerah tersebut memiliki challenging yang luar biasa dan risiko
lebih besar.
Sebelum bergelut di bidang penerbangan, Susi diketahui adalah pemilik
dan Presdir PT ASI Pudjiastuti Marine Product, eksportir hasil-hasil
perikanan. Setelah membangun usaha penerbangan pada 2004, hingga awal
2012, Susi Air memiliki 46 pesawat dengan berbagai tipe, seperti Cessna
Grand Caravan, Pilatus PC-06 Porter dan Piaggio P180 Avanti.
Saat itu, Susi Air mempekerjakan 179 pilot, dengan 175 di antaranya
merupakan pilot asing.
"Kita operator 135 terbesar di dunia, karena kalau dilihat kombinasi
destinasi, kita ada 49 pesawat dan 204 rute," ujarnya.
Di tengah kesibukannya itu, Susi sangat memperhatikan kesehatan. Dia
pun berusaha mengatur pola makan dengan baik. "Sekarang saya lagi
mengurangi makanan-makanan berlemak. Maklum di umur-umur saya seperti
sekarang rawan akan makanan berlemak," tandasnya.
Sumber :
http://ekbis.sindonews.com/read/868860/37/komitmen-susi-bangun-penerbangan-di-daerah-terpencil
________
Penutup
_________
Demikian infonya para kawan ...!
"Majulah Bandar Udara Ae Godang, aso arhepengi halak hitai pun
marmagoan muse barniti.
Para kawan...!
Selamat malam...!
http://ngeklik.com/?id=parlin72
_____________________________________________________
Cat :
Rogier - Aek-Godang approach
Take Off Aek Godang Airfield Cessna 208B Susi-Air
Asap Menipis, Penerbangan di Bandara Aek Godang Mulai Normal
http://hepinews.com/maskapai-perintis-susi-air-membutuhkan-seratus-pilot-per-tahun/13461
No comments:
Post a Comment