#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak istilah "Tanjung" dalam hubungannya dengan nama
Marga di Tanah Batak, nama Suku di Tanah Padang dan mencari
hubungan keduanya serta menghibur boru parende dari Tapsel
yaitu Maya Sari Tanjung=Maya KDI=Shareya Maya)
_____________________________________________________________
Pada intinya postingan ini adalah pengembangan dari :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/06/para-juara-1-kontes-dangdut-indonesia.html
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/06/kontes-dangdut-indonesiakditpi.html
_________________
Kata Pengantar
_________________
Yah begitulah pada umumnya "Parende" atau penyanyi. Tiada
kesepakatan antara parende dan pendengarnya atau masyarakat
umum untuk sepakat, "Bahwa parende wajib marende".
Meski tiada kesepakatan...!
Tapi pendengar cukup sering meminta parende untuk marende di
acara-acara tertentu, sebagai salah satu bentuk hiburan pasonang
roha yang mereka inginkan. Dan permintaan seperti ini cukup sering
"Terkabul ataupun kobul dan barokah". serta masyarakatpun terhibur.
Tapi...!
Pernahkah masyarakat atau pendengar berpikir "bahwa parende yang
juga bagian dari masyarakat itu sendiri adalah orang yang butuh
ende juga sebagai salah satu bentuk hiburan bagi dirinya...?".
Entahlah...!
Malam ini penulis angkolafacebook.blogspot.com akan menghibur
semua parende Tapsel, khsususon parende si Boru Tanjung yaitu
Maya Sari Tanjung dengan macam ende atau nyanyian yang ada
"istilah tanjungnya" al; Tajung Katung, Tanjung Balai, dantan
jung bunga.
Dan semua ini akan di iringi pula dengan macam informasi yang
berhubungan dengan tanjung, hingga masyarakat tapsel khsusnya
dapat lebih menyambung atau melancarkan setiap pembicaraan
yang berhubungan dengan tanjung.
Semoga memberi manfaat, dan selamat menyimak dengan lagu
pembukaan, "Tanjung Katung"
Tanjung katung airnya biru
Tempat nak dara mencuci muka
Sedang sekampung hatiku rindu
Kononlah pula jauh dimata
Tanjung katung kuala tungkal
Sambil berdayung bawa bernyayi
Bagai mana hati tak kesal
Kekasih hati ingkari janji
Tanjung katung airnya tenang
Sampan berkayuh menuju hulu
Siang malam wajahmu terbayang
Menbuat hati bertambah rindu
Tanjung katung dibalik pulau
Tempat memancing ikan tenggiri
Jika tak jumpa hati kurisau
Menanggung rindu seorang diri
Musik...!
_____________________________________________________
Sekilas Suku Tanjung dalam urusannya ke tanah Batak
atau Sumatra Utara
_____________________________________________________
Begini para kawan...!
Dari hasil menyimak situsnya "Marga Tanjung Blogspot.Com" lewat
alamat : http://margatanjung.blogspot.com/ penulis memahaminya
sebagai berikut :
1. Urusan Marga Tanjung dengan Wilayah Tapanuli Utara Sekarang ini
dalam hubungannya dengan sejarah Raja Pertamanya marga Tanjung
* Diketahui pada masa sekitar tahun 1700-an seorang Cikal bakal
Raja Pertama marga Tanjung telah ada di Sipultak, Humbang, Toba
atau Tapanuli Utara Sekarang ini.
* Cikal bakal Raja ini bersama kelompoknya masih dalam pengaruh
kesultanan Barus termasuk beberapa daerah tanah batak lainnya.
* Cikal bakal raja yang kemudian menjadi raja itu adalah
Raja Junjungan Tanjung dengan Gelar Datuk Bungkuk (Datoek
Boengkoek).
* Kerajaan inipun berlangsung kita semua mengetahui yang namnaya
"Perang Padri". yaitu suatu perang ditanah batak yang sangat
erat hubungannya dengan masuknya agama Islam ke tanah Batak.
* Pada masa perang ini diketahui bahwa beberap benteng di
tanah batak telah terbentuk antara lain :
* Dalam hubungannya dengan marga Tanjung maka ada yang namanya
Syarif Tanjung sebagai salah seorang jenderal mungkin pada masa
ini yang menjadi tangan kanan Sisingamangaraja X dan mendapat
tugas di daerah Dairi.
2. Urusan Marga Tanjung dengan wilayah Barus dalam
hubungannya dengan sejarah Kesultanan Barus
* Tahun 1700-an terjadi konflik di Istana Barus yang mana pada
masa ini marga Tanjung telah menjadi bagian dari Istana Barus
itu sendiri.
* Setelah terjadi konflik pada akhirnya kelompok Marga Tanjung
pada masa itu memisahkan diri untuk kemudian mendirikan kerajaan
sendiri dengan raja pertamanya yaitu Raja Junjungan Tanjung dengan
Gelar Datuk Bungkuk (Datoek Boengkoek).
* Di tahun 1992 telah dibentuk satu tim untuk mengetahui lebih
mendalam tentang 9 tarombo atau sisilsilah dari Sorkam/Barus.
* Tim ini pada akhirnya mengetahui (Mengucu pada kutipan di atas) :
Yang berhasil ditemukan dalam pemakaman kuno tersebut adalah sebuah
prasasti Raja Janko Gelar Datuk Raja Amat Tanjung, yang wafat sekitar
tahun 1269 H. Kemudian makam Muhammad Amin Tanjung, wafat sekitar tahun
1926 M di Laut Sakutra tak lama berselang menunaikan ibadah haji.
Juga ditemukan sebuah nisan tergeletak di semak belukar dalam posisi
miring. Besar dugaan, nisan ini adalah nisan raja Sorkam lain yang
hidup pada tahun 1645 M. Selain ini ada beberapa nisan lain yang masih
dalam tahap identifikasi.
* Dinasti marga Tanjung pada masa itu, al :
1. Raja Junjungan Tanjung (1758-1778)
2. Raja Maiput Tanjung Gelar Datuk Tukang (1778-1792)
3. Raja Jangko Alam Tanjung Gelar Datuk Rajo Amat (1792-1806)
4. Abdul Hakim Datuk Naturihon Tanjung Gelar Rajo Amat I (1806-1841)
anak pertama dari no. 3.
5. Raja Parang Tua Tanjung Gelar Datuk Amat II (1841-1853) Sejak
saat ini kekuasan Sorkam terbagi lima ke masing-masing anak Raja
Parang Tua, diantaranya adalah:
6. Raja Dusun Derak Alam Tanjung gelar Sultan Maharaja Lela (1853-1872)
7. Raja Muhammad Amin Tanjung gelar Sultan Hidayat (1872-1915)
8. Raja Muhammad Hussin Tanjung, gelar Sultan Rahmat Alam (1916-1942).
3. Urusan Marga Tanjung dengan wilayah Tapanuli Selatan
dalam hubungannya dengan sejarah
Mengacu pada uraian diatas dengan sumber hasil pemahaman penulis pada
situs http://margatanjung.blogspot.com/ maka cukup lgislah bahwa yang
menyebabkan adanya marga Tanjung di Tapanuli Selatan adalah karena
adanya peristiwa perang Padri itu sediri.
Yang mana pada masa itu mereka banyak yang menjadi muslim di Tapanuli
Utara yang bukan saja karena pengaruh dari adaanya usaha untuk
mengislamkan Tapanuli utara lewat perang Padri juga karena masuknya
Isalam dari arah Barus.
Hebat...!
Benar-benar hebat tanah batak itu pada masa-masa terjadinya perang
Padri dan masa jayanya kesultanan Barus pun pada masa Dinasti
Sisingamangaraja dan Sori Mangaraja.
Dan sepertinya kitasemaua masyarakat batak, "Setuju peristiwa itulah
yang membentuk kita semua seperti apa adanya sekarang ini".
Andai saja tidak seperti apa yang telah terjadi sejarah itu dan jika
dihubungkan dengan marga Tanjung maka bukan tidak mungkin parmarga
Tanjung yang ada dan menyebar sekarang ini ditanah batak hanya ada
di wilayah Barus pada masa lampau atau di Sorkam.
Sebagai tambahan situs :
http://nasaktion.wordpress.com/2007/09/29/marga-marga-mandailing/
mengatakan :
Nama marga-marga yang terdapat di Mandailing pada umumnya tidak muncul
serentak. Kebiasaannya nama marga muncul dan mulai dipakai pada keturunan
ketiga setelah nenek moyang bersama. Ini mungkin kerana pada generasi
ketiga keturunan seorang nenek moyang mulai banyak jumlahnya sehingga
mereka mulai memerlukan suatu nama identitas, yaitu nama marga.
Ada yang memperkirakan bahwa di Mandailing terdapat 13 marga.
Marga-marga itu ialah :
1. Hasibuan 6. Nasution 10. Matondang
2. Dalimunte 7. Rangkuti 11. Batu Bara
3. Mardia 8. Parinduri 12. Tanjung
4. Pulungan 9. Daulae 13. Lintang
5. Lubis
Meskipun demikian, buku dibawah ini mungkin dapat memberikan
jawaban yang lebih jelas :
Cat :
Na adong do arokku begu ni buku onba. Pada saat di copy lurus do.
Tai ketika dipostingkon salalu miring. Marbismilla hamu ba muda
mambaca buku on. Olo sikatutu do...! Sinon do hubuat on :
http://perpustakaan.pemkomedan.go.id/344-buku-langka-asal-usul-marga-tapanuli-selatan.html
_____________________________________________________
Sekilas Suku Tanjung dalam urusannya ke tanah
Minang Kabau atau Sumatra Barat
_____________________________________________________
http://www.sianok.com/2010/09/nama-suku-dan-datuk.html
Suku Tanjung merupakan subsuku dari Suku Minangkabau yang
tergolong banyak perkembangan populasinya di Sumatera Barat.
Suku ini tersebar hampir di seluruh wilayah Minangkabau dan
perantauannya.
* Hal Asal-usul
Ada yang mengatakan suku ini awalnya orang-orang yang dulunya
hidup sebagai nelayan di ujung-ujung daratan yang menjorok ke
laut yang disebut tanjung.
Jadi mereka ini sebenarnya orang pesisir atau orang laut, bukan
orang pedalaman. Awalnya kehidupan mereka sangat tergantung pada
laut.
* Hal Sejarah
Suku tanjung berasal dari keturunan langsung Datuk Perpatih
Nan Sebatang.
* Hal Persebaran suku Tanjung
Suku Tanjung banyak menyebar di nagari Batipuh (Tanah Datar),
Kurai Limo Jorong , Ampek Angkek, Talang Sungai Puar, Maninjau
(Agam), Singkarak, Talang, Koto Gaek dan Aie Batumbuak (Solok),
Air Bangis dan Talu (Pasaman), Pauh IX (Padang), Padang Pariaman,
Bayang dan Tarusan (Pesisir Selatan), dan di beberapa nagari lain
di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, dan daerah perantauan
orang Minang lainnya.
* Pemekaran suku Tanjung
Suku ini mengalami pemekaran menjadi beberapa pecahan suku yaitu:
Tanjung Pisang (Tanjung Sipisang)
Tanjung Simabua
Tanjung perak
Tanjung Kaciak (Tanjung Ketek)
Tanjung Sikumbang
Tanjung Koto
Tanjung Gadang
Tanjung Payobada
Tanjung Sumpadang (Tanjung Supadang)
Tanjung Batingkah
Panai Tanjung
* Hal Sekutu suku Tanjung
Suku Tanjung termasuk ke dalam Lareh Koto Piliang.
Sekutu suku Tanjung adalah:
Suku Guci (sebagian ada yang mengatakan dekat ke Suku Melayu
misalnya di Pauh, Padang)
Suku Sikumbang
Suku Koto
Suku Piliang
Suku Sipisang
* Hal Gelar datuk bagi suku Tanjung :
Datuk Tan Dilangit
Datuk Talangik
Datuk Rajo Intan
Datuk Rajo Ameh
Datuk Rajo Indo
Datuk Gamuak
Datuk Rajo Bandaro Basa
Datuk Kayo
* Hal Tokoh yang berasal Suku Tanjung
Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi, MSc, Gubernur Sumatera Barat,
anggota DPR RI periode 2004 - 2009 dari Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera, dengan gelar Datuk Rajo Bandaro Basa.
Syeikh Muhammad Amrullah Tuanku Abdullah Saleh, ulama Minangkabau,
kakek Buya Hamka
_______________________________________________________________
Hubungan istilah Tanjung sebagai Marga di Tanah Batak Sumatra Utara
dengan istilah Tanjung sebagai nama Suku di Padang Sumatra Barat
_______________________________________________________________
"Suku Tanjung bersama Suku Malayu dan Suku Mandailiang mempunyai
kemiripan nama dengan marga Tanjung, Etnis Melayu dan marga Mandailing
di luar Minangkabau. Apakah ketiga suku ini mempunyai kaitan sejarah
di masa lampau, ini membutuhkan penelitian lebih lanjut"
Demikian wikipedia menyebutkan yang dalam pikiran penulis sama
artinya dengan, "Susah mengatakan bahwa ada hubungan antara Suku
Tanjung di Tanah Minang dengan Marga tanjung di TanahBatak.
_______________________________________________________
Istilah Tanjung dalam macam hal sebagai perluasan wawasan
_______________________________________________________
1. Maka kitapun tahu bahwa istilah "Tanjung" dalam pengertian wilayah
adalah daratan yang menjorok ke laut, atau daratan yang
dikelilingi oleh laut di ketiga sisinya. Tanjung yang luas disebut
semenanjung. Tanjung adalah kebalikan dari teluk, dan biasanya
keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama.
2. Dan jika Tanjung kita arahkan penggunaan kalimatnya pada wilayah
maka kita mengenal yang namanya Tanjung Balai asahan dan Tanjung
Balai Karimun yang mana wilayahnya memang tanjung/pinggiran laut.
Hal lainnya ada juga Tanjung Perak dan Tanjung Mas.
3. Terhadap Tanjung Balai Asahan ini, Tiar Ramon bernasehat pada
pada para putra dan putri Tanjung Balai sahan. Katanya atau
nina :
Tanjung Balai salah satu kota di Asahan
menurut Sejarah bali terletak di ujung Tanjung
Dipinngir kotanya sungai mengalir titinya yang panjang
lintasan nelayan menambah indah kota asahan
Penduduknya ramah sopan santun tegur dan sapanya
seolah-olah kita sudah berkenalan lama
Duhai adek jagalah nama kotamu ini
jadikanlah ia agar menjadi kota yang sakti
(Ah...hhhh...sungguh syair yang indah pun bermakna
andai kita semua dapat memahaminya, khsusnya masyarakat
asahan, para adek-adek anak-anak Tanjung Balai-pen)
Ulang sang abang Tiar Ramon ini pula :
Duhai adek jagalah nama kotamu ini
jadikanlah ia agar menjadi kota yang sakti....
(Ehem...! Andai kota Tapanuli Selatanku dapat menjadi kota yang
Sakti alangkah bangganya awa ini, tapi yah...sudahlah ada pula yang
menggelar kota yang tak pernah urasannya dapat selesai).
Bagusnya awa ini orang Tanjung Bali Asahan seharusnya
boru Tanjungba. Haaahaha tetap tenang di tempat boru Tanjung,
ngak diapa-apain si Tiar Ramon adek.
Musik...!
3. Meskipun isitilah Tanjung dekat ke Laut, namun beberapa wilayah
di Nusantara ini juga menggunakan istilah Tanjung tersebut sebagai
suatu nama wilayah, seperti Tanjung Medan di Sipirok yang mana
wilayah tersebut sesungguhnya lebih dari 900 m dari permukaan
air laut/daerah pengunungan.
Mengapa hal ini bisa terjadi penulis juga tidak mengetahuinya, namun
penulis asumsi, Tanjung medan itu bukan mengarah pada Tanjung sebagai
wilayah tapi Tanjung sebagai nama Marga.
4. Ada juga namanya Tanjung Bunga yaitu suatu nama Bentengnya orang
batak pada masa terjadi Perang Padri.
5. Tapi ada juga namanya, "Bunga Tanjung" yang mana bauanya memang cukup
harum hingga mampu melintasi gunung. Mari sama kita nikmati lagunya
bersama Viktor Hutabarat lewat desain Cavernya si Boru Tanjung (Maya Sari
Tanjung=Maya KDI).
Musik....!
________________
Kesimpulan
________________
Karena misi atau fisi atapun fisi dan misi postingan ini adalah menghibur
para parende atau penyanyi Tapsel, maka mereka yang lewat macam lagunya
banyak menyanjung akan kita sanjungjung juga lewat suara indah-nya Tiar
Romon dengan caver masih tetap si boru Tanjung.
Kita nyanyikan atau sayirkan pada penyanyi Tapsel khsusnya para adaboru
untuk berkata dalam sanjungan :
Rupa kamu yang cantik
mata kamu yang bulat
membikin pemuda jadilah gembira...
Senyumanmu yang manis
gigi kamu yang putih
oh nonaku sheraya
oh nonaku sheraya
(....Sesuai selera la pula)
Hidungmu yang mancung
rambutmu keriting
membikin pemuda
sehari-hari menaruh cinta
padamu...oh nonaku sheraya...
Musik...!
Ah....lama kalipun....!
Cantik rupamu...cantik rupamu
dipandang mata...
bagai biduan...bagai biduan....
darilah syorga....
Cantik rupamu...cantik rupamu
dipandang mata...
bagai biduan...bagai biduan....
darilah syorga....
Tidur malam terbayang
teringat kamu seorang
membikin hati pemuda
menjadi bimbang...sheraya...
Tidur malam terbayang
teringat kamu seorang
membikin hati pemuda
menjadi bimbang...sheraya...
Musikkkkkk.....kkkkkk....kkkkkk......!
Para kawan...!
Selamat borngin...!
_______________________________________________________________
Cat :
(Menyimak istilah "Tanjung" dalam hubungannya dengan nama
Marga di Tanah Batak, nama Suku di Tanah Padang dan mencari
hubungan keduanya serta menghibur boru parende dari Tapsel
yaitu Maya Sari Tanjung=Maya KDI=Shareya Maya)
_____________________________________________________________
Pada intinya postingan ini adalah pengembangan dari :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/06/para-juara-1-kontes-dangdut-indonesia.html
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/06/kontes-dangdut-indonesiakditpi.html
_________________
Kata Pengantar
_________________
Yah begitulah pada umumnya "Parende" atau penyanyi. Tiada
kesepakatan antara parende dan pendengarnya atau masyarakat
umum untuk sepakat, "Bahwa parende wajib marende".
Meski tiada kesepakatan...!
Tapi pendengar cukup sering meminta parende untuk marende di
acara-acara tertentu, sebagai salah satu bentuk hiburan pasonang
roha yang mereka inginkan. Dan permintaan seperti ini cukup sering
"Terkabul ataupun kobul dan barokah". serta masyarakatpun terhibur.
Tapi...!
Pernahkah masyarakat atau pendengar berpikir "bahwa parende yang
juga bagian dari masyarakat itu sendiri adalah orang yang butuh
ende juga sebagai salah satu bentuk hiburan bagi dirinya...?".
Entahlah...!
Malam ini penulis angkolafacebook.blogspot.com akan menghibur
semua parende Tapsel, khsususon parende si Boru Tanjung yaitu
Maya Sari Tanjung dengan macam ende atau nyanyian yang ada
"istilah tanjungnya" al; Tajung Katung, Tanjung Balai, dantan
jung bunga.
Dan semua ini akan di iringi pula dengan macam informasi yang
berhubungan dengan tanjung, hingga masyarakat tapsel khsusnya
dapat lebih menyambung atau melancarkan setiap pembicaraan
yang berhubungan dengan tanjung.
Semoga memberi manfaat, dan selamat menyimak dengan lagu
pembukaan, "Tanjung Katung"
Tanjung katung airnya biru
Tempat nak dara mencuci muka
Sedang sekampung hatiku rindu
Kononlah pula jauh dimata
Tanjung katung kuala tungkal
Sambil berdayung bawa bernyayi
Bagai mana hati tak kesal
Kekasih hati ingkari janji
Tanjung katung airnya tenang
Sampan berkayuh menuju hulu
Siang malam wajahmu terbayang
Menbuat hati bertambah rindu
Tanjung katung dibalik pulau
Tempat memancing ikan tenggiri
Jika tak jumpa hati kurisau
Menanggung rindu seorang diri
Musik...!
_____________________________________________________
Sekilas Suku Tanjung dalam urusannya ke tanah Batak
atau Sumatra Utara
_____________________________________________________
Begini para kawan...!
Dari hasil menyimak situsnya "Marga Tanjung Blogspot.Com" lewat
alamat : http://margatanjung.blogspot.com/ penulis memahaminya
sebagai berikut :
1. Urusan Marga Tanjung dengan Wilayah Tapanuli Utara Sekarang ini
dalam hubungannya dengan sejarah Raja Pertamanya marga Tanjung
* Diketahui pada masa sekitar tahun 1700-an seorang Cikal bakal
Raja Pertama marga Tanjung telah ada di Sipultak, Humbang, Toba
atau Tapanuli Utara Sekarang ini.
* Cikal bakal Raja ini bersama kelompoknya masih dalam pengaruh
kesultanan Barus termasuk beberapa daerah tanah batak lainnya.
* Cikal bakal raja yang kemudian menjadi raja itu adalah
Raja Junjungan Tanjung dengan Gelar Datuk Bungkuk (Datoek
Boengkoek).
* Kerajaan inipun berlangsung kita semua mengetahui yang namnaya
"Perang Padri". yaitu suatu perang ditanah batak yang sangat
erat hubungannya dengan masuknya agama Islam ke tanah Batak.
* Pada masa perang ini diketahui bahwa beberap benteng di
tanah batak telah terbentuk antara lain :
* Dalam hubungannya dengan marga Tanjung maka ada yang namanya
Syarif Tanjung sebagai salah seorang jenderal mungkin pada masa
ini yang menjadi tangan kanan Sisingamangaraja X dan mendapat
tugas di daerah Dairi.
2. Urusan Marga Tanjung dengan wilayah Barus dalam
hubungannya dengan sejarah Kesultanan Barus
* Tahun 1700-an terjadi konflik di Istana Barus yang mana pada
masa ini marga Tanjung telah menjadi bagian dari Istana Barus
itu sendiri.
* Setelah terjadi konflik pada akhirnya kelompok Marga Tanjung
pada masa itu memisahkan diri untuk kemudian mendirikan kerajaan
sendiri dengan raja pertamanya yaitu Raja Junjungan Tanjung dengan
Gelar Datuk Bungkuk (Datoek Boengkoek).
* Di tahun 1992 telah dibentuk satu tim untuk mengetahui lebih
mendalam tentang 9 tarombo atau sisilsilah dari Sorkam/Barus.
* Tim ini pada akhirnya mengetahui (Mengucu pada kutipan di atas) :
Yang berhasil ditemukan dalam pemakaman kuno tersebut adalah sebuah
prasasti Raja Janko Gelar Datuk Raja Amat Tanjung, yang wafat sekitar
tahun 1269 H. Kemudian makam Muhammad Amin Tanjung, wafat sekitar tahun
1926 M di Laut Sakutra tak lama berselang menunaikan ibadah haji.
Juga ditemukan sebuah nisan tergeletak di semak belukar dalam posisi
miring. Besar dugaan, nisan ini adalah nisan raja Sorkam lain yang
hidup pada tahun 1645 M. Selain ini ada beberapa nisan lain yang masih
dalam tahap identifikasi.
* Dinasti marga Tanjung pada masa itu, al :
1. Raja Junjungan Tanjung (1758-1778)
2. Raja Maiput Tanjung Gelar Datuk Tukang (1778-1792)
3. Raja Jangko Alam Tanjung Gelar Datuk Rajo Amat (1792-1806)
4. Abdul Hakim Datuk Naturihon Tanjung Gelar Rajo Amat I (1806-1841)
anak pertama dari no. 3.
5. Raja Parang Tua Tanjung Gelar Datuk Amat II (1841-1853) Sejak
saat ini kekuasan Sorkam terbagi lima ke masing-masing anak Raja
Parang Tua, diantaranya adalah:
6. Raja Dusun Derak Alam Tanjung gelar Sultan Maharaja Lela (1853-1872)
7. Raja Muhammad Amin Tanjung gelar Sultan Hidayat (1872-1915)
8. Raja Muhammad Hussin Tanjung, gelar Sultan Rahmat Alam (1916-1942).
3. Urusan Marga Tanjung dengan wilayah Tapanuli Selatan
dalam hubungannya dengan sejarah
Mengacu pada uraian diatas dengan sumber hasil pemahaman penulis pada
situs http://margatanjung.blogspot.com/ maka cukup lgislah bahwa yang
menyebabkan adanya marga Tanjung di Tapanuli Selatan adalah karena
adanya peristiwa perang Padri itu sediri.
Yang mana pada masa itu mereka banyak yang menjadi muslim di Tapanuli
Utara yang bukan saja karena pengaruh dari adaanya usaha untuk
mengislamkan Tapanuli utara lewat perang Padri juga karena masuknya
Isalam dari arah Barus.
Hebat...!
Benar-benar hebat tanah batak itu pada masa-masa terjadinya perang
Padri dan masa jayanya kesultanan Barus pun pada masa Dinasti
Sisingamangaraja dan Sori Mangaraja.
Dan sepertinya kitasemaua masyarakat batak, "Setuju peristiwa itulah
yang membentuk kita semua seperti apa adanya sekarang ini".
Andai saja tidak seperti apa yang telah terjadi sejarah itu dan jika
dihubungkan dengan marga Tanjung maka bukan tidak mungkin parmarga
Tanjung yang ada dan menyebar sekarang ini ditanah batak hanya ada
di wilayah Barus pada masa lampau atau di Sorkam.
Sebagai tambahan situs :
http://nasaktion.wordpress.com/2007/09/29/marga-marga-mandailing/
mengatakan :
Nama marga-marga yang terdapat di Mandailing pada umumnya tidak muncul
serentak. Kebiasaannya nama marga muncul dan mulai dipakai pada keturunan
ketiga setelah nenek moyang bersama. Ini mungkin kerana pada generasi
ketiga keturunan seorang nenek moyang mulai banyak jumlahnya sehingga
mereka mulai memerlukan suatu nama identitas, yaitu nama marga.
Ada yang memperkirakan bahwa di Mandailing terdapat 13 marga.
Marga-marga itu ialah :
1. Hasibuan 6. Nasution 10. Matondang
2. Dalimunte 7. Rangkuti 11. Batu Bara
3. Mardia 8. Parinduri 12. Tanjung
4. Pulungan 9. Daulae 13. Lintang
5. Lubis
Meskipun demikian, buku dibawah ini mungkin dapat memberikan
jawaban yang lebih jelas :
Cat :
Na adong do arokku begu ni buku onba. Pada saat di copy lurus do.
Tai ketika dipostingkon salalu miring. Marbismilla hamu ba muda
mambaca buku on. Olo sikatutu do...! Sinon do hubuat on :
http://perpustakaan.pemkomedan.go.id/344-buku-langka-asal-usul-marga-tapanuli-selatan.html
_____________________________________________________
Sekilas Suku Tanjung dalam urusannya ke tanah
Minang Kabau atau Sumatra Barat
_____________________________________________________
http://www.sianok.com/2010/09/nama-suku-dan-datuk.html
Suku Tanjung merupakan subsuku dari Suku Minangkabau yang
tergolong banyak perkembangan populasinya di Sumatera Barat.
Suku ini tersebar hampir di seluruh wilayah Minangkabau dan
perantauannya.
* Hal Asal-usul
Ada yang mengatakan suku ini awalnya orang-orang yang dulunya
hidup sebagai nelayan di ujung-ujung daratan yang menjorok ke
laut yang disebut tanjung.
Jadi mereka ini sebenarnya orang pesisir atau orang laut, bukan
orang pedalaman. Awalnya kehidupan mereka sangat tergantung pada
laut.
* Hal Sejarah
Suku tanjung berasal dari keturunan langsung Datuk Perpatih
Nan Sebatang.
* Hal Persebaran suku Tanjung
Suku Tanjung banyak menyebar di nagari Batipuh (Tanah Datar),
Kurai Limo Jorong , Ampek Angkek, Talang Sungai Puar, Maninjau
(Agam), Singkarak, Talang, Koto Gaek dan Aie Batumbuak (Solok),
Air Bangis dan Talu (Pasaman), Pauh IX (Padang), Padang Pariaman,
Bayang dan Tarusan (Pesisir Selatan), dan di beberapa nagari lain
di Sumatera Barat, Riau, Jambi, Bengkulu, dan daerah perantauan
orang Minang lainnya.
* Pemekaran suku Tanjung
Suku ini mengalami pemekaran menjadi beberapa pecahan suku yaitu:
Tanjung Pisang (Tanjung Sipisang)
Tanjung Simabua
Tanjung perak
Tanjung Kaciak (Tanjung Ketek)
Tanjung Sikumbang
Tanjung Koto
Tanjung Gadang
Tanjung Payobada
Tanjung Sumpadang (Tanjung Supadang)
Tanjung Batingkah
Panai Tanjung
* Hal Sekutu suku Tanjung
Suku Tanjung termasuk ke dalam Lareh Koto Piliang.
Sekutu suku Tanjung adalah:
Suku Guci (sebagian ada yang mengatakan dekat ke Suku Melayu
misalnya di Pauh, Padang)
Suku Sikumbang
Suku Koto
Suku Piliang
Suku Sipisang
* Hal Gelar datuk bagi suku Tanjung :
Datuk Tan Dilangit
Datuk Talangik
Datuk Rajo Intan
Datuk Rajo Ameh
Datuk Rajo Indo
Datuk Gamuak
Datuk Rajo Bandaro Basa
Datuk Kayo
* Hal Tokoh yang berasal Suku Tanjung
Prof. Dr. Irwan Prayitno, Psi, MSc, Gubernur Sumatera Barat,
anggota DPR RI periode 2004 - 2009 dari Fraksi Partai Keadilan
Sejahtera, dengan gelar Datuk Rajo Bandaro Basa.
Syeikh Muhammad Amrullah Tuanku Abdullah Saleh, ulama Minangkabau,
kakek Buya Hamka
_______________________________________________________________
Hubungan istilah Tanjung sebagai Marga di Tanah Batak Sumatra Utara
dengan istilah Tanjung sebagai nama Suku di Padang Sumatra Barat
_______________________________________________________________
"Suku Tanjung bersama Suku Malayu dan Suku Mandailiang mempunyai
kemiripan nama dengan marga Tanjung, Etnis Melayu dan marga Mandailing
di luar Minangkabau. Apakah ketiga suku ini mempunyai kaitan sejarah
di masa lampau, ini membutuhkan penelitian lebih lanjut"
Demikian wikipedia menyebutkan yang dalam pikiran penulis sama
artinya dengan, "Susah mengatakan bahwa ada hubungan antara Suku
Tanjung di Tanah Minang dengan Marga tanjung di TanahBatak.
_______________________________________________________
Istilah Tanjung dalam macam hal sebagai perluasan wawasan
_______________________________________________________
1. Maka kitapun tahu bahwa istilah "Tanjung" dalam pengertian wilayah
adalah daratan yang menjorok ke laut, atau daratan yang
dikelilingi oleh laut di ketiga sisinya. Tanjung yang luas disebut
semenanjung. Tanjung adalah kebalikan dari teluk, dan biasanya
keduanya dapat ditemukan pada suatu garis pantai yang sama.
2. Dan jika Tanjung kita arahkan penggunaan kalimatnya pada wilayah
maka kita mengenal yang namanya Tanjung Balai asahan dan Tanjung
Balai Karimun yang mana wilayahnya memang tanjung/pinggiran laut.
Hal lainnya ada juga Tanjung Perak dan Tanjung Mas.
3. Terhadap Tanjung Balai Asahan ini, Tiar Ramon bernasehat pada
pada para putra dan putri Tanjung Balai sahan. Katanya atau
nina :
Tanjung Balai salah satu kota di Asahan
menurut Sejarah bali terletak di ujung Tanjung
Dipinngir kotanya sungai mengalir titinya yang panjang
lintasan nelayan menambah indah kota asahan
Penduduknya ramah sopan santun tegur dan sapanya
seolah-olah kita sudah berkenalan lama
Duhai adek jagalah nama kotamu ini
jadikanlah ia agar menjadi kota yang sakti
(Ah...hhhh...sungguh syair yang indah pun bermakna
andai kita semua dapat memahaminya, khsusnya masyarakat
asahan, para adek-adek anak-anak Tanjung Balai-pen)
Ulang sang abang Tiar Ramon ini pula :
Duhai adek jagalah nama kotamu ini
jadikanlah ia agar menjadi kota yang sakti....
(Ehem...! Andai kota Tapanuli Selatanku dapat menjadi kota yang
Sakti alangkah bangganya awa ini, tapi yah...sudahlah ada pula yang
menggelar kota yang tak pernah urasannya dapat selesai).
Bagusnya awa ini orang Tanjung Bali Asahan seharusnya
boru Tanjungba. Haaahaha tetap tenang di tempat boru Tanjung,
ngak diapa-apain si Tiar Ramon adek.
Musik...!
3. Meskipun isitilah Tanjung dekat ke Laut, namun beberapa wilayah
di Nusantara ini juga menggunakan istilah Tanjung tersebut sebagai
suatu nama wilayah, seperti Tanjung Medan di Sipirok yang mana
wilayah tersebut sesungguhnya lebih dari 900 m dari permukaan
air laut/daerah pengunungan.
Mengapa hal ini bisa terjadi penulis juga tidak mengetahuinya, namun
penulis asumsi, Tanjung medan itu bukan mengarah pada Tanjung sebagai
wilayah tapi Tanjung sebagai nama Marga.
4. Ada juga namanya Tanjung Bunga yaitu suatu nama Bentengnya orang
batak pada masa terjadi Perang Padri.
5. Tapi ada juga namanya, "Bunga Tanjung" yang mana bauanya memang cukup
harum hingga mampu melintasi gunung. Mari sama kita nikmati lagunya
bersama Viktor Hutabarat lewat desain Cavernya si Boru Tanjung (Maya Sari
Tanjung=Maya KDI).
Musik....!
________________
Kesimpulan
________________
Karena misi atau fisi atapun fisi dan misi postingan ini adalah menghibur
para parende atau penyanyi Tapsel, maka mereka yang lewat macam lagunya
banyak menyanjung akan kita sanjungjung juga lewat suara indah-nya Tiar
Romon dengan caver masih tetap si boru Tanjung.
Kita nyanyikan atau sayirkan pada penyanyi Tapsel khsusnya para adaboru
untuk berkata dalam sanjungan :
Rupa kamu yang cantik
mata kamu yang bulat
membikin pemuda jadilah gembira...
Senyumanmu yang manis
gigi kamu yang putih
oh nonaku sheraya
oh nonaku sheraya
(....Sesuai selera la pula)
Hidungmu yang mancung
rambutmu keriting
membikin pemuda
sehari-hari menaruh cinta
padamu...oh nonaku sheraya...
Musik...!
Ah....lama kalipun....!
Cantik rupamu...cantik rupamu
dipandang mata...
bagai biduan...bagai biduan....
darilah syorga....
Cantik rupamu...cantik rupamu
dipandang mata...
bagai biduan...bagai biduan....
darilah syorga....
Tidur malam terbayang
teringat kamu seorang
membikin hati pemuda
menjadi bimbang...sheraya...
Tidur malam terbayang
teringat kamu seorang
membikin hati pemuda
menjadi bimbang...sheraya...
Musikkkkkk.....kkkkkk....kkkkkk......!
Para kawan...!
Selamat borngin...!
_______________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment