Monday, August 17, 2015

Naga Bonar Terbelah : Menunggu Belahan Ke-3

*SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menymak info sekitar Film Komedi Nagbonar 1 dan 2 (Naga Bonar
Jadi 2 sekaligus menikmati film-nya)
*Diposting dalam rangka memperingati HUT RI Ke-70 Th.2015
_____________________________________________________________














_______________________________________

Kata Pengantar
_______________________________________

Merdeka....merdeka...merdeka...!

- Menulis apala aku malam ini ya...?
- Apa saya Bikin Judul-nya...?
- Apa hal khsus yang ingin saya sampaikan lewat postingan ini...?

Adalah pertanyaan-pertanyaan muncul dipikiran penulis di malam ini
untuk kemudian mendapatkan jawabannya, sbb :

- Menulis tentang "Naga Bonar" karena berhubungan dengan perjuangan
- Judulnya "Naga Bonar Terbelah, karena memang Film Naga Bonar ini ada 2
  (terbelah 2)
- Hal khsus yang mau saya sampaikan adalah membikin film yang berasal
  dari Tanah Batak Sipirok Angkola sebagai tema film Naga Bonar
  selanjutnya (Terbelah 3)

Para kawan sekalian...!

Berikut uraian yang berhubungan dengan pertanyaan dan jawab di atas.
Selamat menyimak...!

_______________________________________________

Sekilas Film Naga Bonar 1 (Belahan 1)
_______________________________________________













* Hal Pemahaman Umum

Naga Bonar adalah film komedi situasi tahun 1987 dari Indonesia yang mengambil
latar peristiwa perang kemerdekaan Indonesia ketika sedang melawan kedatangan
pasukan Kerajaan Belanda pasca kemerdekaan Indonesia di daerah Sumatera Utara.


* Hal Sinopsis








Naga Bonar (Deddy Mizwar) adalah seorang pencopet di Medan yang sering
keluar-masuk penjara Jepang, ia bersahabat dengan seorang pemuda bernama
Bujang (Afrizal Anoda).

Sepulang dari penjara, Bang Pohan (Piet Pagau) mengatakan tentang proklamasi
kemerdekaan Indonesia yang sudah diproklamasikan di Jakarta, dan di
Medan yang belum sempat dimerdekakan harus memperangi Belanda yang
sudah memasuki wilayah Indonesia dengan maksud untuk berkuasa lagi.

Lewat narator radio, diceritakan penolong Naga Bonar ketika sakit, Dokter
Zulbi yang merupakan teman Bang Pohan diperkirakan sebagai mata-mata
Belanda yang ternyata itu hanya isu. Naga Bonarpun menjadi tentara garis
depan dalam perlawanan terhadap Belanda.

Setelah beberapa perlawanan yang sengit, Naga Bonar dititahkan dari
markas untuk mundur karena perundingan dengan Belanda mau dilaksanakan.

Perpindahan pasukan dari desa ke markas menjadi saat Naga Bonar mulai
tertarik dengan anak Dokter Zulbi, Kirana (Nurul Arifin). Pada perundingan
Belanda dengan Indonesia, Naga Bonar yang menjadi wakil Indonesia justru
menunjuk Parit Buntar sebagai tempat wilayah tentaranya (karena Naga Bonar
tidak bisa membaca peta).










Juru tulis pasukan, Lukman, mengatakan bahwa Parit Buntar adalah tempat
yang sudah diduduki oleh Belanda. Setelah itu, Naga Bonar mulai mendekati
Kirana dengan hasil yang memuaskan. Sehari setelah itu, Bujang mengambil
baju jenderal Naga Bonar dan pergi ke Parit Buntar untuk melawan Belanda,
naas, ia tewas.

Akhirnya bersama dengan Kirana, dan pasukannya pergi ke Parit Buntar untuk
memusnahkan markas Belanda dan berhasil. Film diakhiri dengan orasi
Naga Bonar dan Kirana kepada pemuda indonesia.

* Warisan dan sekuel

Film Nagabonar versi rilis ulang yang telah direkam ulang / di-remaster
dirilis pada tahun 2008 dengan menampilkan dialog yang direkam ulang
oleh para aktor aslinya, dan musik pengiring yang direkam ulang, antara
lain oleh Singapore Chamber Orchestra yang memainkan ulang lagu Mariam
Tomong khas Sumatera Utara.

Film lanjutan Naga Bonar dirilis pada tahun 2007 yang disutradarai oleh
Deddy Mizwar dengan judul Naga Bonar (Jadi) 2. Film ini menceritakan
kisah Naga Bonar (Deddy Mizwar) yang pergi ke Jakarta untuk menemui
anaknya, Bonaga (Tora Sudiro).

* Serba-serbi

"Apa kata dunia?" yang diucapkan oleh Nagabonar di film ini akhirnya
menjadi slogan iklan yang dipakai oleh DirJen Pajak sejak sekitar
tahun 2008 setelah juga dipakai pada sekuel film ini.

* Hal Ringkasan

Nagabonar-sampul.jpg
Sutradara M.T. Risyaf
Penulis Asrul Sani
Pemeran Nurul Arifin
Deddy Mizwar
Wawan Wanisar
Roldiah Matulessy
Piet Pagau
Musik Frankie Raden
Durasi 95 menit
Negara Bendera Indonesia Indonesia
Diikuti oleh Nagabonar Jadi 2

* Penghargaan

Festival Film Indonesia 1987
Pemeran Pria Terbaik : Deddy Mizwar
Pemeran Pendukung Wanita Terbaik : Roldiah Matulessy
Skenario Asli Terbaik : Asrul Sani
Cerita Asli Terbaik : Asrul Sani
Tata Suara Terbaik : Hadi Artomo
Cerita Asli Terbaik : Franki Raden

* Video / Film

Berikut Video / Film tersebut. Selamat menonton :

_______________________________________________________________

Sekilas Film Naga Bonar 2 / Naga Bonar Jadi Dua (Belahan 2)
_______________________________________________________________



* Ringkasan

Sutradara Deddy Mizwar
Produser Tyas A Moein
Penulis Musfar Yasin
Pemeran Deddy Mizwar
Tora Sudiro
Wulan Guritno
Lukman Sardi
Uli Herdinansyah
Darius Sinathrya
Michael Muliadro
Sakurta Ginting
Musik Thoersi Argeswara
Penyunting Tito Kurnianto
Negara Indonesia
Didahului oleh Nagabonar
Diikuti oleh Nagabonar (2008)
Penghargaan
Festival Film Indonesia 2007
Pemeran Pria Terbaik : Deddy Mizwar
Pemeran Pendukung Pria Terbaik : Lukman Sardi
Skenario Asli Terbaik : Musfar Yasin
Tata Suara Terbaik : Adityawan Susanto dan Adimolana Machmud

* Premahaman Umum

Nagabonar Jadi 2 adalah sebuah film Indonesia tahun 2007 yang merupakan
sekuel dari film Naga Bonar (1987). Film ini meraih penghargaan sebagai
Film Terbaik dalam Festival Film Indonesia 2007 dan "Movie of the Year"
dari Guardians e-Awards. Versi novel film ini, juga berjudul Nagabonar
Jadi 2, ditulis oleh Akmal Nasery Basral, novelis yang pernah menjadi
wartawan majalah Tempo. Film ini menjadi film terlaris tahun 2007 dengan
meraih penjualan tiket sebanyak 2,4 Juta penonton.

* Hal Sinopsis

Alur cerita berputar tentang hubungan Nagabonar (Deddy Mizwar) dan Bonaga
(Tora Sudiro) dalam suasana kehidupan anak muda metropolis. Bonaga,
seorang pengusaha sukses, mendapat proyek pembangunan resort dari perusahaan
Jepang. Sialnya, lahan yang diincar perusahaan Jepang tersebut tak lain
adalah lahan perkebunan sawit milik ayahnya, Nagabonar. Maka Bonaga pun
memboyong ayahnya ke Jakarta agar dia bisa membujuk Nagabonar menjual
lahan tersebut.

Usaha Bonaga tak berhasil. Kekeraskepalaan Nagabonar untuk mempertahankan
lahan perkebunan (di mana di sana juga terdapat makam istri, Ibu dan
temannya si bengak Bujang) semakin menjadi-jadi ketika tahu calon pembeli
tanahnya adalah perusahaan Jepang (yang masih dianggapnya penjajah).

Sementara Nagabonar dan Bonaga berusaha untuk saling memahami cara
pandang dan nilai-nilai satu sama lain, tenggat waktu untuk Bonaga
semakin mendekat.

Namun, pada akhirnya Bonaga membatalkan perjanjian tersebut, karena ia
tahu ayahnya sebenarnya berat untuk menyetujui hal tersebut, ia tidak
mau membuat ayahnya sedih, karena ia sangat menyayangi ayahnya.

* Pemeran dan tokoh

Pemeran utamanya Tokoh
Deddy Mizwar Nagabonar
Tora Sudiro Bonaga
Wulan Guritno Monita
Michael Muliadro Jaki
Uli Herdiansyah Ronny
Darius Sinathrya Pomo
Lukman Sardi Umar
Jaja Mihardja Laskar Arjuna Banci Club (Homo)
Indra Birowo Tukang karpet

* Serba-serbi

Dalam film ini, Nagabonar menunjukkan keahliannya mencopet
sebanyak tiga kali.

"Apa kata dunia?" yang diucapkan berulang-ulang oleh Nagabonar dan
Bonaga, merujuk pada film Nagabonar pertama.

Maryam (Nico Pelamonia), tokoh dalam film Nagabonar ikut muncul di film ini.
Julia Perez hanya muncul sekali dan sesaat di film ini yaitu saat
adegan keluar dari lift

* Video / Film

Berikut Video / Film tersebut. Selamat menonton :

______________________________________________________________

Sekilas Film Naga Bonar Terbelah : Menunggu (Belahan Ke-3)
_______________________________________________________________

Berikut rincian pemikirannya :

- Kisah Naga Bonar memang tak lepas dari kisah Tanah Batak dan
  sekitarnya / Medan sekitarnya.

- Gambaran kisah perjuangan tanah batak yang digambarkan dalam film
  Naga Bonar ini sesungguhnya hanyalah salah satu gambaran saja.
  Masih banyak kisah lainnya yang dapat di gambarkan dengan tanpa
  mempersoalkan bagaimana di gambarkannya / bentuk komedi atau
  tragedi belum di putuskan.

- Jika memang suatu saat ada sutradara Indonesia yang ingin membuat
  film seperti gambaran film di Naga Bonar ini (Gambaran Perjuangan),
  maka penulis angkolafacebook.blogspot.com mengusulkan "Naga Bonar
  ke-3-nya atau film ke-3-nya atau belahan ke-3-nya adalah filim
  mengenai "Perjuangan Sahala Muda pakpahan, dkk" dari Siprok Tanah
  batak Angkola.

Adapun yang menjadi gambaran alasannya  :

- Kisah heroik Sahala Muda Pakpahan untuk wilayah Angkola sudah
  sedemikian populernya

- Adegan-adengan bagaimana Sahala Muda Pakpahan dapat menghadang
  Belanda yang datang dari Padang Sidempuan ke arah Sipirok akan
  sangat bagus untuk dikembangkan.

- Kondisi alam-nya juga saat ini tetap tidak jauh beda dengan kondisi
  alam-nya pada masa penjajahan Belanda (Tetap dapat di pakai sebagai
  tempat shoting).

- Untuk lebih mempopulerkan Nama Sirok / Angkola pada masyarakat
  Nusantara

- Sutradara film-Film Nasional juga dapat kerja sama dengan sutradara
  film-film lokal wilayah Tapanuli Selatan dan sekitarnya.

- Dari hasil menyimak informasi di dunia maya penulis berkesimpulan
  cukup banyak warga Tanah Batak Angkola menginginkan kisah Sahala
  Muda Pakphan ini di filmkan.

- Untuk dapat lebih meyakinkan Tim Peneliti atau penyidik Pejuang
  Kemerdekaan RI dan Dinas Sosial dalam mengeluaran SK Kepahlawanan
  dari Saala Muda Pakpahan ini.

Adapun bagaimana gambaran perjuangannya dan segala macam hal yang
berhubungan dengan sahala Muda Pakpahan ini dapat diketahui lewat
Link :
http://akhirmh.blogspot.com/2012/06/laskar-pelangi-sipirok-letnan-sahala.html
http://www.kompasiana.com/oli3ve/andai-sang-jenderal-hidup-lagi_550f5103a33311a22dba85ae
http://www.medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2012/02/25/71355/jenderal-spoor-tewas-di-sipirok/#.VdHgu7J_Oko
__________________

Penutup
__________________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

Semoga dapat mengulang kaji bagi yang telah lupa dengan cerita
film Naga Bonar ini dan menambah kaji juga bagi yang sekarang ini
baru mengetahuinya.

Mengenai "Film Sahala Muda Pakpahan" jika memang tidak ada
Sutradara Nusantara (Sutradara populer) ini yang tertarik untuk
memilimkannya, yah paling tidak sutra dara lokal-nya suatu saat.
(Sutradara Coba-Coba).

"Dirgahayu Republik Indonesia Ke-70 Th.2015"

Merdeka...! Merdeka...! Merdeka....!
_____________________________________________________________________________
Cat :






2 comments: