#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Laba-Laba dalam hubungannya dengan Pemahaman umum,
Jenis, Penyebaran, Evolusi, Morpologi dan Anatomi)
__________________________________________________________________
________________
Kata Pengantar
________________
"Ada tiga nama Surah Dalam Qur'an yang merupakan nama Hewan" Dimikian
kata khotib memulai khutbahnya di Masjid Nurul Iman Kec. Sukaraja Bogor
pada saat khutbah Jum'at Nopember 2015.
,
Untuk kemudian melanjutkan :
1. Surah An-Naml (Semut)
2. Surah Al-'Ankabut (Laba-laba)
3. Surah An-Nahl (lebah)
Para kawan dimanpun berada...!
Postingan ini tidaklah meninjau "Laba-Laba" dari sisi Agama Islam, tapi
meninjau secara umum. Dan jika anda ingin tahu tinjauan-nya secara
Islam dapat melaju lewat link :
http://galeri1msad.blogspot.co.id/2015/11/laba-laba-dalam-tinjauan-islam.html
Selamat menyimak...!
_______________________________
Sekilas nfo tentang Laba-laba
________________________________
* Pemahaman Umum
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku
(arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan
tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam
ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya
berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai
laba-laba disebut arachnologi.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal.
Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perke
cualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan
subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya
kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies
yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi
semuanya mampu menghasilkan benang sutera—yakni helaian serat protein yang
tipis namun kuat—dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian
belakang tubuhnya.
Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun
dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur,
melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
* Morfologi
Anatomi laba-laba:
(1) empat pasang kaki
(2) cephalothorax
(3) opisthosoma
Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya
memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma,
yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax).
Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma.
Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai
pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat
pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera),
terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang
disebut pedipalpus.
Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa
membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai
gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan
tubuh mangsanya.
* Indera
Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa
tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan
laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat
membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-
laba penghuni gua bahkan ada yang buta.
Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu
yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam
mengenali warna.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan
getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air,
atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai
perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada
rambut-rambut di kakinya.
* Pemangsaan
Kebanyakan laba-laba memang merupakan predator (pemangsa) penyergap,
yang menunggu mangsa lewat di dekatnya sambil bersembunyi di balik
daun, lapisan daun bunga, celah bebatuan, atau lubang di tanah yang
ditutupi kamuflase. Beberapa jenis memiliki pola warna yang
menyamarkan tubuhnya di atas tanah, batu atau pepagan pohon,
sehingga tak perlu bersembunyi.
Laba-laba penenun (misalnya anggota suku Araneidae) membuat jaring-
jaring sutera berbentuk kurang lebih bulat di udara, di antara
dedaunan dan ranting-ranting, di muka rekahan batu, di sudut-sudut
bangunan, di antara kawat telepon, dan lain-lain. Jaring ini bersifat
lekat, untuk menangkap serangga terbang yang menjadi mangsanya.
Begitu serangga terperangkap jaring, laba-laba segera mendekat dan
menusukkan taringnya kepada mangsa untuk melumpuhkan dan sekaligus
mengirimkan enzim pencerna ke dalam tubuh mangsanya.
Sedikit berbeda, laba-laba pemburu (seperti anggota suku Lycosidae)
biasanya lebih aktif. Laba-laba jenis ini biasa menjelajahi pepohonan,
sela-sela rumput, atau permukaan dinding berbatu untuk mencari mangsanya.
Laba-laba ini dapat mengejar dan melompat untuk menerkam mangsanya.
Bisa yang disuntikkan laba-laba melalui taringnya biasanya sekaligus
mencerna dan menghancurkan bagian dalam tubuh mangsa. Kemudian
perlahan-lahan cairan tubuh beserta hancuran organ dalam itu dihisap
oleh si pemangsa. Berjam-jam laba-laba menyedot cairan itu hingga
bangkai mangsanya mengering. Laba-laba yang memiliki rahang
(chelicera) kuat, bisa lebih cepat menghabiskan makanannya dengan
cara merusak dan meremuk tubuh mangsa dengan rahang dan taringnya itu.
Tinggal sisanya berupa bola-bola kecil yang merupakan remukan
tubuh mangsa yang telah mengisut.
Beberapa laba-laba penenun memiliki kemampuan membungkus tubuh
mangsanya dengan lilitan benang-benang sutera. Kemampuan ini sangat
berguna terutama jika si mangsa memiliki alat pembela diri yang
berbahaya, seperti lebah yang mempunyai sengat; atau jika laba-laba
ingin menyimpan mangsanya beberapa waktu sambil menanti saat yang
lebih disukai untuk menikmatinya belakangan.
* Keragaman Jenis
Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipertelakan,
dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa
hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil,
seringkali tersembunyi di alam, dan bahkan banyak spesimen di museum
yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam
jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.
Ordo laba-laba ini selanjutnya terbagi atas tiga golongan
besar pada aras subordo, yakni:
Mesothelae, yang merupakan laba-laba primitif tak berbisa, dengan
ruas-ruas tubuh yang nampak jelas; memperlihatkan hubungan kekerabatan
yang lebih dekat dengan leluhurnya yakni artropoda beruas-ruas.
Mygalomorphae atau Orthognatha, yalah kelompok laba-laba yang membuat l
iang persembunyian, dan juga yang membuat lubang jebakan di tanah.
Banyak jenisnya yang bertubuh besar, seperti tarantula dan juga
lancah maung. Araneomorphae adalah kelompok laba-laba ‘modern’.
Kebanyakan laba-laba yang kita temui termasuk ke dalam subordo ini,
mengingat bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku dan mencakup kurang
lebih 94% dari jumlah spesies laba-laba.
Taring dari kelompok ini mengarah agak miring ke depan (dan bukan
tegak seperti pada kelompok tarantula) dan digerakkan berlawanan
arah seperti capit dalam menggigit mangsanya.
* Galeri Animasi
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Semoga dapat memerluas wawasan kita dibidang laba-laba ini.
Oya...!
Sekedar mngingatkan kembali :
Laba-laba ini tidak mengigit, tapi menghisap.
Selamat malam...!
Laba-laba untuk anda, musik...!
___________________________________________________________________________
Cat :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/lebah-pemahaman-umum-koloni-pembagian.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/laba-laba-pemahaman-umum-morfologi.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/semut-pemahaman-umum-jenis-penyebaran.html
(Menyimak info sekitar Laba-Laba dalam hubungannya dengan Pemahaman umum,
Jenis, Penyebaran, Evolusi, Morpologi dan Anatomi)
__________________________________________________________________
________________
Kata Pengantar
________________
"Ada tiga nama Surah Dalam Qur'an yang merupakan nama Hewan" Dimikian
kata khotib memulai khutbahnya di Masjid Nurul Iman Kec. Sukaraja Bogor
pada saat khutbah Jum'at Nopember 2015.
,
Untuk kemudian melanjutkan :
1. Surah An-Naml (Semut)
2. Surah Al-'Ankabut (Laba-laba)
3. Surah An-Nahl (lebah)
Para kawan dimanpun berada...!
Postingan ini tidaklah meninjau "Laba-Laba" dari sisi Agama Islam, tapi
meninjau secara umum. Dan jika anda ingin tahu tinjauan-nya secara
Islam dapat melaju lewat link :
http://galeri1msad.blogspot.co.id/2015/11/laba-laba-dalam-tinjauan-islam.html
Selamat menyimak...!
_______________________________
Sekilas nfo tentang Laba-laba
________________________________
* Pemahaman Umum
Laba-laba, atau disebut juga labah-labah, adalah sejenis hewan berbuku-buku
(arthropoda) dengan dua segmen tubuh, empat pasang kaki, tak bersayap dan
tak memiliki mulut pengunyah. Semua jenis laba-laba digolongkan ke dalam
ordo Araneae; dan bersama dengan kalajengking, ketonggeng, tungau —semuanya
berkaki delapan— dimasukkan ke dalam kelas Arachnida. Bidang studi mengenai
laba-laba disebut arachnologi.
Laba-laba merupakan hewan pemangsa (karnivora), bahkan kadang-kadang kanibal.
Mangsa utamanya adalah serangga. Hampir semua jenis laba-laba, dengan perke
cualian sekitar 150 spesies dari suku Uloboridae dan Holarchaeidae, dan
subordo Mesothelae, mampu menginjeksikan bisa melalui sepasang taringnya
kepada musuh atau mangsanya. Meski demikian, dari puluhan ribu spesies
yang ada, hanya sekitar 200 spesies yang gigitannya dapat membahayakan manusia.
Tidak semua laba-laba membuat jaring untuk menangkap mangsa, akan tetapi
semuanya mampu menghasilkan benang sutera—yakni helaian serat protein yang
tipis namun kuat—dari kelenjar (disebut spinneret) yang terletak di bagian
belakang tubuhnya.
Serat sutera ini amat berguna untuk membantu pergerakan laba-laba, berayun
dari satu tempat ke tempat lain, menjerat mangsa, membuat kantung telur,
melindungi lubang sarang, dan lain-lain.
* Morfologi
Anatomi laba-laba:
(1) empat pasang kaki
(2) cephalothorax
(3) opisthosoma
Tak seperti serangga yang memiliki tiga bagian tubuh, laba-laba hanya
memiliki dua. Segmen bagian depan disebut cephalothorax atau prosoma,
yang sebetulnya merupakan gabungan dari kepala dan dada (thorax).
Sedangkan segmen bagian belakang disebut abdomen (perut) atau opisthosoma.
Antara cephalothorax dan abdomen terdapat penghubung tipis yang dinamai
pedicle atau pedicellus.
Pada cephalothorax melekat empat pasang kaki, dan satu sampai empat
pasang mata. Selain sepasang rahang bertaring besar (disebut chelicera),
terdapat pula sepasang atau beberapa alat bantu mulut serupa tangan yang
disebut pedipalpus.
Pada beberapa jenis laba-laba, pedipalpus pada hewan jantan dewasa
membesar dan berubah fungsi sebagai alat bantu dalam perkawinan.
Laba-laba tidak memiliki mulut atau gigi untuk mengunyah. Sebagai
gantinya, mulut laba-laba berupa alat pengisap untuk menyedot cairan
tubuh mangsanya.
* Indera
Mata pada laba-laba umumnya merupakan mata tunggal (mata berlensa
tunggal), dan bukan mata majemuk seperti pada serangga. Kebanyakan
laba-laba memiliki penglihatan yang tidak begitu baik, tidak dapat
membedakan warna, atau hanya sensitif pada gelap dan terang. Laba-
laba penghuni gua bahkan ada yang buta.
Perkecualiannya terdapat pada beberapa jenis laba-laba pemburu
yang mempunyai penglihatan tajam dan bagus, termasuk dalam
mengenali warna.
Untuk menandai kehadiran mangsanya pada umumnya laba-laba mengandalkan
getaran, baik pada jaring-jaring suteranya maupun pada tanah, air,
atau tempat yang dihinggapinya. Ada pula laba-laba yang mampu merasai
perbedaan tekanan udara. Indera peraba laba-laba terletak pada
rambut-rambut di kakinya.
* Pemangsaan
Kebanyakan laba-laba memang merupakan predator (pemangsa) penyergap,
yang menunggu mangsa lewat di dekatnya sambil bersembunyi di balik
daun, lapisan daun bunga, celah bebatuan, atau lubang di tanah yang
ditutupi kamuflase. Beberapa jenis memiliki pola warna yang
menyamarkan tubuhnya di atas tanah, batu atau pepagan pohon,
sehingga tak perlu bersembunyi.
Laba-laba penenun (misalnya anggota suku Araneidae) membuat jaring-
jaring sutera berbentuk kurang lebih bulat di udara, di antara
dedaunan dan ranting-ranting, di muka rekahan batu, di sudut-sudut
bangunan, di antara kawat telepon, dan lain-lain. Jaring ini bersifat
lekat, untuk menangkap serangga terbang yang menjadi mangsanya.
Begitu serangga terperangkap jaring, laba-laba segera mendekat dan
menusukkan taringnya kepada mangsa untuk melumpuhkan dan sekaligus
mengirimkan enzim pencerna ke dalam tubuh mangsanya.
Sedikit berbeda, laba-laba pemburu (seperti anggota suku Lycosidae)
biasanya lebih aktif. Laba-laba jenis ini biasa menjelajahi pepohonan,
sela-sela rumput, atau permukaan dinding berbatu untuk mencari mangsanya.
Laba-laba ini dapat mengejar dan melompat untuk menerkam mangsanya.
Bisa yang disuntikkan laba-laba melalui taringnya biasanya sekaligus
mencerna dan menghancurkan bagian dalam tubuh mangsa. Kemudian
perlahan-lahan cairan tubuh beserta hancuran organ dalam itu dihisap
oleh si pemangsa. Berjam-jam laba-laba menyedot cairan itu hingga
bangkai mangsanya mengering. Laba-laba yang memiliki rahang
(chelicera) kuat, bisa lebih cepat menghabiskan makanannya dengan
cara merusak dan meremuk tubuh mangsa dengan rahang dan taringnya itu.
Tinggal sisanya berupa bola-bola kecil yang merupakan remukan
tubuh mangsa yang telah mengisut.
Beberapa laba-laba penenun memiliki kemampuan membungkus tubuh
mangsanya dengan lilitan benang-benang sutera. Kemampuan ini sangat
berguna terutama jika si mangsa memiliki alat pembela diri yang
berbahaya, seperti lebah yang mempunyai sengat; atau jika laba-laba
ingin menyimpan mangsanya beberapa waktu sambil menanti saat yang
lebih disukai untuk menikmatinya belakangan.
* Keragaman Jenis
Hingga sekarang, sekitar 40.000 spesies laba-laba telah dipertelakan,
dan digolong-golongkan ke dalam 111 suku. Akan tetapi mengingat bahwa
hewan ini begitu beragam, banyak di antaranya yang bertubuh amat kecil,
seringkali tersembunyi di alam, dan bahkan banyak spesimen di museum
yang belum terdeskripsi dengan baik, diyakini bahwa kemungkinan ragam
jenis laba-laba seluruhnya dapat mencapai 200.000 spesies.
Ordo laba-laba ini selanjutnya terbagi atas tiga golongan
besar pada aras subordo, yakni:
Mesothelae, yang merupakan laba-laba primitif tak berbisa, dengan
ruas-ruas tubuh yang nampak jelas; memperlihatkan hubungan kekerabatan
yang lebih dekat dengan leluhurnya yakni artropoda beruas-ruas.
Mygalomorphae atau Orthognatha, yalah kelompok laba-laba yang membuat l
iang persembunyian, dan juga yang membuat lubang jebakan di tanah.
Banyak jenisnya yang bertubuh besar, seperti tarantula dan juga
lancah maung. Araneomorphae adalah kelompok laba-laba ‘modern’.
Kebanyakan laba-laba yang kita temui termasuk ke dalam subordo ini,
mengingat bahwa anggotanya terdiri dari 95 suku dan mencakup kurang
lebih 94% dari jumlah spesies laba-laba.
Taring dari kelompok ini mengarah agak miring ke depan (dan bukan
tegak seperti pada kelompok tarantula) dan digerakkan berlawanan
arah seperti capit dalam menggigit mangsanya.
* Galeri Animasi
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Semoga dapat memerluas wawasan kita dibidang laba-laba ini.
Oya...!
Sekedar mngingatkan kembali :
Laba-laba ini tidak mengigit, tapi menghisap.
Selamat malam...!
Laba-laba untuk anda, musik...!
___________________________________________________________________________
Cat :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/lebah-pemahaman-umum-koloni-pembagian.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/laba-laba-pemahaman-umum-morfologi.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/semut-pemahaman-umum-jenis-penyebaran.html
No comments:
Post a Comment