#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Humor Populer Tanah Batak dari MERRY’S BLOG
sekaligus menganalisanya lewat macam tinjauan)
_____________________________________________________________________
____________________
Kata Pengantar
____________________
LeLucon marga Batak
Ceritanya memang agak maksa. tapi dari cerita ini paling nggak kita
tahu marga-marga yang ada di suku Batak.
Betul Ngga??”” Selamat membaca".
Demikian Merry,s.blog mengemukakan kata pengantar-nya mengenai
humor seperti apa yang akan anda baca di postingan ini.
Adapun kata pengantar dari penulis :
Meskipun Humor ini terkesan agak memaksa, tapi kesan humor-nya
sangat terasa.
Begitupun...!
Bukan hanya homor yang dapat diperoleh dari sajian humor ini, tapi
lebih dari itu :
Kita menjadi punya gambaran bagaimana asal-usul marga batak itu
secara umum.
Juga...!
Menurut hemat penulis, kesan akhir dari Humor ini sangat dalam,
apakah jika kita tahu bagimana Sejarah Sisingamangaraja.
Pendek kata...!
Banyak hal yang yang tergambar mengenai Tanah Batak lewat Humor
ini. "Selamat menyimak...!"
_________________________________________________________________
Homor Batak Populer, Judul : Si Butet Pendekar dari Tanah Batak
_________________________________________________________________
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2014/04/butet-manurung-boru-pargurilla-asal.html
Pada jaman dulu kala, hiduplah seorang pendekar wanita, Butet namanya.
Sebelum lulus dari Pandapotan silat, ia harus menempuh ujian Nasution.
Agar bisa berkonsentrasi, dia memutuskan untuk menyepi ke gunung dan
berlatih.
Saat di perjalanan, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir
di Pasaribu setempat. Beberapa pemuda tanggung yang lagi nonton sabung
ayam sambil Toruan, langsung Hutasoit-soit melihat Butet yang seksi
dan gayanya yang Hotma itu. Tapi Butet tidak peduli, dia jalan Sitorus
memasuki rumah makan tanpa menanggapi, meskipun sebagai perempuan yang
ramah tapi ia tak gampang Hutagaol dengan sembarang orang.
Naibaho ikan gurame yang dibakar Sitanggang dengan Batubara membuatnya
semakin berselera. Apalagi diberi sambal terasi dan Nababan yang hijau
segar.
Setelah mengisi perut, Butet melanjutkan perjalanan. Ternyata jalan ke
sana berbukit-bukit. Kadang Nainggolan, kadang Manurung. Di tepi jalan
dilihatnya banyak Pohan. Kebanyakan Pohan Tanjung. Beberapa di antaranya
ada yang Simatupang diterjang badai semalam.
Begitu sampai di atas gunung, Butet berujar “Wow, Siregar sekali hawanya”
katanya, berbeda dengan kampungnya yang Panggabean. Hembusan Perangin-
angin pun sepoi-sepoi menyejukkan, sambil diiringi Riama musik dari
mulutnya. Sejauh Simarmata memandang warna hijau semuanya. Tidak ada
tanah yang Girsang, semuanya Singarimbun.
Tampak di seberang, lautan dan ikan Lumban-lumban. Terbawa suasana,
mulanya Butet ingin berenang. Tetapi yang ditemukannya hanyalah bekas
kolam Siringo-ringo yang akan di-Hutauruk dengan Tambunan tanah.
Akhirnya, dia memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggir hutan saja,
yang suasananya asri, meskipun nggak ada Tiurma melambai kayak di pantai.
Sedang asik-asiknya menikmati keindahan alam, tiba-tiba dia dikejutkan
oleh seekor ular yang sangat besar. “Sinaga!” teriaknya ketakutan
sambil lari Sitanggang-langgang.
Celakanya, dia malah terpeleset dari Tobing sehingga bibirnya Sihombing.
Karuan Butet menangis Marpaung-paung lantaran kesakitan. Tetapi dia
lantas ingat, bahwa sebagai pendekar pantang untuk menangis. Dia harus
Togar. Maka, dengan menguat-nguatkan diri, dia pergi ke tabib setempat
untuk melakukan pengobatan
Tabib tergopoh-gopoh Simangunsong di pintu untuk menolongnya. Tabib bilang,
bibirnya harus di-Panjaitan. “Hm, biayanya Pangaribuan” kata sang tabib
setelah memeriksa sejenak. “Itu terlalu mahal. Bagaimana kalau Napitupulu
saja?” tawar si Butet. “Napitupulu terlalu murah. Pandapotan saya kan
kecil”. “Jangan begitulah. Masa’ tidak Siahaan melihat bibir saya
Sihombing begini?” Apa saya mesti Sihotang, bayar belakangan? Nggak
mau kan ? “Baiklah, tapi pakai jarum yang Sitompul saja” sahut sang
mantri agak kesal. “Cepatlah! Aku sudah hampir Munthe. Saragih sedikit
tidak apa-apalah”.
Malamnya, ketika sedang asik-asiknya berlatih sambil makan kue Lubis
kegemarannya, sayup-sayup dia mendengar lolongan Rajagukguk. Dia
Bonar-bonar ketakutan. Apalagi ketika mendengar suara di semak-semak
dan tiba-tiba berbunyi “Poltak!” keras sekali. “Ada Situmorang?”
tanya Butet sambil memegang tongkat seperti stik Gultom erat-erat
untuk menghadapi Sagala kemungkinan. Terdengar suara pelan,
“Situmeang”. “Sialan, cuma kucing…” desahnya lega.Padahal dia
sudah sempat berpikir yang Silaen-laen.
Selesai berlatih, Butet-pun istirahat. Terkenang dia akan kisah orang
tentang Hutabarat di bawah Tobing pada jaman dulu dimana ada Simamora,
gajah Purba yang berbulu lebat.
Keesokan harinya, Butet kembali ke Pandapotan silatnya. Di depan ruang
ujian dia membaca tulisan: “Harahap tenang! Ada ujian. “Wah telat,
emang udah jam Silaban sih”. Maka Siboru-boru dia masuk ke ruangan
sambil menyanyi-nyanyi. Di-Tigor-lah dia sama gurunya “Butet, kau
jangan ribut!, bikin kacau konsentrasi temanmu! Butet, dengan
tanpa Malau-malau langsung Sijabat tangan gurunnya, “Nggak
Pakpahan guru, sekali-sekali?!”.
Akhirnya, luluslah Butet dan menjadi orang yang disegani karena
mengikuti wejangan guru Pandapotan silatnya untuk selalu,
“Simanjuntak gentar, Sinambela yang benar.
_______________________
Macam Analisa-nya
_______________________
Ket :
Ilustrasi
* Hal pembuat Humor
Dapat dipastikan yang menciptakan Humor ini adalah Orang Batak.
Dan Di Tanah Batak dapat dikata, semua marga punya homor sendiri-
sendiri, sering dengan keberadaan Marga Tersebut / Asal usul marga,
karena ada saja orang batak yang mengarang-ngarang asal usulnya
sehingga terkesan seru.
Penulis probadi salut untuk Humor hasil peggabungan macam marga
batak ini.
* Hal Marga batak
Lebih dari 500 marga di Tanah Batak dan marga yang ada dalam humor
ini hanya-lah sebagian yang memang disesuaikan namanya dengan alur
cerita si Butet sebagai Pendekar Tanah Batak.
* Hal Pendekar Tanah Batak
Salah satu pendekar wanita populer Tanah Batak adalah....
dan dapat anda ketahui kisahnya lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2014/08/hut-ri-ke-69-mengenang-lopian-boru.html
Pendekar lainnya ada juga namanya Mawar Selatan dari Tapanuli
Selatan dan dapat anda ketahui lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2012/11/motor-mawar-selatan.html
* Hal Wilayah Marga
Umumnya Marga-marga di atas adalah marga-maraga yang populer di
Tanah Batak Utara atau wilayah Toba sekitarnya.
* Hal Marga pada Humor
Berkut macam marga diatas dan link pendalaman pengetahuannya :
1. Nasution
2. Pasaribu
3. Lumban Toruan
4. Hutasoit
5. Si Torus
6. Huta Gaol
7. Naibaho
8. Sitanggang
9. Batubara
10. Nababan
11. Nainggolan
12. Manurung
13. Pohan
14. Simatupang
15. Siregar
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/08/silsilah-siregar-dongoran-razab-siregar.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2013/09/silsilah-oppu-parlindungan-siregar.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2013/09/silsilah-siregar-bagaslombang-keturunan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2013/08/silsilah-tarombo-siregar-bagasnagodang.html
16. Panggaean
17. Parangin-angin
18. Simarmata
19. Girsang
20. Singarimbun
21. siringo-ringo
22. Hutauruk
23. Tambunan
24. Si Naga
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/marga-si-naga-dan-asal-usulnya.html
25. Si Tanggang
26. Tobing
27.Si Hombing
28. Mapaung
29. Si Mangunsong
30. Panjaitan
31. Pangaribuan
32. Napitupulu
33. Si Hotang
34. Siahaan
35. Munthe
36. Saragih
37. Lubis
38. Rajagukguk
39. Sitomorang
40. Gultom
41. Sagala
42. Situmeang
43. Si laen
44. Hutabarat
45. Tobing
46. Simamora
47. Purba
48. Harahap
49. Silaban
50. Sijabat
51. Siamanjuntak
52. Sinambela
* Hal Kesan Akhir Humor
Memang benar jago yang bikin Humor ini bah...!
Sinambela yang benar di akhir cerita itu sama maknanya dengan
Sisingamangaraja yang benar. Sisinga Mangaraja Sinambela bukan...?
* Hal Asal Usul Istlilah Marga batak
Dari uraian atau rangkaian humor ini, maka tergambarlah bahwa
Nama-Nama Marga batak itu bisaja di bersumber dari :
1. Macam kejadian yang menjadi ciri khas dari orang yang menurunkan
Marga tersebut (Nama panggilan bagi yang menurunkan marga karena
adanya situasi dan kondisi).
2. Nama yang diberikan oleh orang tua dari orang yang menurunkan
Marga tersebut yang bisajadi sejenis harapan atau sifat dari
yang diberinama (Untuk Marga-Marga Cabang di Tanah Batak)
* Hal Penggabungan Marga yang bukan Humor
Anda juga dapat tahu bagaimana marga dapat digabung-gabungkan sebagai
rangkaian dalam bahasa lisan untuk mengundang Marga tersebut dalam
suatupertemuan, link :
* Hal Perasaan Keadilan
Menurut hemat penulis, tidak ada orang Batak yang terlalu keberatan
dengan Humor di atas, karena materi pesannya cukup jelas juga tidak
pala menyinggung etika dan estetika dalam budaya batak.
Beda dengan humor kalau mau kita katakan humorlah istilah "Horas Bah,
habis boras tinggal gabah" dapat dipastikan orang Batak akan banyak
yang tersinggung, link :
_____________
Penutup
_____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Kalau Cle'an mau tambatan apa yang bisa pada pada Humor
Tanah Batak di atas, maka silahkan...dan...ini datupatna-nya :
Selamat malam...!
____________________________________________________________________
Cat :
Postingan lainnya yang berhubungan dengan Humor di blog ini :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2012/01/2.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/cerita-humor-71-100-lucu-pendek-dan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/lelucon-pemahaman-umum-kalsifikasi.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/tawa-tertawa-dan-martata-dalam-budaya.html
http://amzn.to/1VW0ktU
(Menyimak info sekitar Humor Populer Tanah Batak dari MERRY’S BLOG
sekaligus menganalisanya lewat macam tinjauan)
_____________________________________________________________________
____________________
Kata Pengantar
____________________
LeLucon marga Batak
Ceritanya memang agak maksa. tapi dari cerita ini paling nggak kita
tahu marga-marga yang ada di suku Batak.
Betul Ngga??”” Selamat membaca".
Demikian Merry,s.blog mengemukakan kata pengantar-nya mengenai
humor seperti apa yang akan anda baca di postingan ini.
Adapun kata pengantar dari penulis :
Meskipun Humor ini terkesan agak memaksa, tapi kesan humor-nya
sangat terasa.
Begitupun...!
Bukan hanya homor yang dapat diperoleh dari sajian humor ini, tapi
lebih dari itu :
Kita menjadi punya gambaran bagaimana asal-usul marga batak itu
secara umum.
Juga...!
Menurut hemat penulis, kesan akhir dari Humor ini sangat dalam,
apakah jika kita tahu bagimana Sejarah Sisingamangaraja.
Pendek kata...!
Banyak hal yang yang tergambar mengenai Tanah Batak lewat Humor
ini. "Selamat menyimak...!"
_________________________________________________________________
Homor Batak Populer, Judul : Si Butet Pendekar dari Tanah Batak
_________________________________________________________________
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2014/04/butet-manurung-boru-pargurilla-asal.html
Pada jaman dulu kala, hiduplah seorang pendekar wanita, Butet namanya.
Sebelum lulus dari Pandapotan silat, ia harus menempuh ujian Nasution.
Agar bisa berkonsentrasi, dia memutuskan untuk menyepi ke gunung dan
berlatih.
Saat di perjalanan, Butet merasa lapar sehingga memutuskan untuk mampir
di Pasaribu setempat. Beberapa pemuda tanggung yang lagi nonton sabung
ayam sambil Toruan, langsung Hutasoit-soit melihat Butet yang seksi
dan gayanya yang Hotma itu. Tapi Butet tidak peduli, dia jalan Sitorus
memasuki rumah makan tanpa menanggapi, meskipun sebagai perempuan yang
ramah tapi ia tak gampang Hutagaol dengan sembarang orang.
Naibaho ikan gurame yang dibakar Sitanggang dengan Batubara membuatnya
semakin berselera. Apalagi diberi sambal terasi dan Nababan yang hijau
segar.
Setelah mengisi perut, Butet melanjutkan perjalanan. Ternyata jalan ke
sana berbukit-bukit. Kadang Nainggolan, kadang Manurung. Di tepi jalan
dilihatnya banyak Pohan. Kebanyakan Pohan Tanjung. Beberapa di antaranya
ada yang Simatupang diterjang badai semalam.
Begitu sampai di atas gunung, Butet berujar “Wow, Siregar sekali hawanya”
katanya, berbeda dengan kampungnya yang Panggabean. Hembusan Perangin-
angin pun sepoi-sepoi menyejukkan, sambil diiringi Riama musik dari
mulutnya. Sejauh Simarmata memandang warna hijau semuanya. Tidak ada
tanah yang Girsang, semuanya Singarimbun.
Tampak di seberang, lautan dan ikan Lumban-lumban. Terbawa suasana,
mulanya Butet ingin berenang. Tetapi yang ditemukannya hanyalah bekas
kolam Siringo-ringo yang akan di-Hutauruk dengan Tambunan tanah.
Akhirnya, dia memutuskan untuk berjalan-jalan di pinggir hutan saja,
yang suasananya asri, meskipun nggak ada Tiurma melambai kayak di pantai.
Sedang asik-asiknya menikmati keindahan alam, tiba-tiba dia dikejutkan
oleh seekor ular yang sangat besar. “Sinaga!” teriaknya ketakutan
sambil lari Sitanggang-langgang.
Celakanya, dia malah terpeleset dari Tobing sehingga bibirnya Sihombing.
Karuan Butet menangis Marpaung-paung lantaran kesakitan. Tetapi dia
lantas ingat, bahwa sebagai pendekar pantang untuk menangis. Dia harus
Togar. Maka, dengan menguat-nguatkan diri, dia pergi ke tabib setempat
untuk melakukan pengobatan
Tabib tergopoh-gopoh Simangunsong di pintu untuk menolongnya. Tabib bilang,
bibirnya harus di-Panjaitan. “Hm, biayanya Pangaribuan” kata sang tabib
setelah memeriksa sejenak. “Itu terlalu mahal. Bagaimana kalau Napitupulu
saja?” tawar si Butet. “Napitupulu terlalu murah. Pandapotan saya kan
kecil”. “Jangan begitulah. Masa’ tidak Siahaan melihat bibir saya
Sihombing begini?” Apa saya mesti Sihotang, bayar belakangan? Nggak
mau kan ? “Baiklah, tapi pakai jarum yang Sitompul saja” sahut sang
mantri agak kesal. “Cepatlah! Aku sudah hampir Munthe. Saragih sedikit
tidak apa-apalah”.
Malamnya, ketika sedang asik-asiknya berlatih sambil makan kue Lubis
kegemarannya, sayup-sayup dia mendengar lolongan Rajagukguk. Dia
Bonar-bonar ketakutan. Apalagi ketika mendengar suara di semak-semak
dan tiba-tiba berbunyi “Poltak!” keras sekali. “Ada Situmorang?”
tanya Butet sambil memegang tongkat seperti stik Gultom erat-erat
untuk menghadapi Sagala kemungkinan. Terdengar suara pelan,
“Situmeang”. “Sialan, cuma kucing…” desahnya lega.Padahal dia
sudah sempat berpikir yang Silaen-laen.
Selesai berlatih, Butet-pun istirahat. Terkenang dia akan kisah orang
tentang Hutabarat di bawah Tobing pada jaman dulu dimana ada Simamora,
gajah Purba yang berbulu lebat.
Keesokan harinya, Butet kembali ke Pandapotan silatnya. Di depan ruang
ujian dia membaca tulisan: “Harahap tenang! Ada ujian. “Wah telat,
emang udah jam Silaban sih”. Maka Siboru-boru dia masuk ke ruangan
sambil menyanyi-nyanyi. Di-Tigor-lah dia sama gurunya “Butet, kau
jangan ribut!, bikin kacau konsentrasi temanmu! Butet, dengan
tanpa Malau-malau langsung Sijabat tangan gurunnya, “Nggak
Pakpahan guru, sekali-sekali?!”.
Akhirnya, luluslah Butet dan menjadi orang yang disegani karena
mengikuti wejangan guru Pandapotan silatnya untuk selalu,
“Simanjuntak gentar, Sinambela yang benar.
_______________________
Macam Analisa-nya
_______________________
Ket :
Ilustrasi
* Hal pembuat Humor
Dapat dipastikan yang menciptakan Humor ini adalah Orang Batak.
Dan Di Tanah Batak dapat dikata, semua marga punya homor sendiri-
sendiri, sering dengan keberadaan Marga Tersebut / Asal usul marga,
karena ada saja orang batak yang mengarang-ngarang asal usulnya
sehingga terkesan seru.
Penulis probadi salut untuk Humor hasil peggabungan macam marga
batak ini.
* Hal Marga batak
Lebih dari 500 marga di Tanah Batak dan marga yang ada dalam humor
ini hanya-lah sebagian yang memang disesuaikan namanya dengan alur
cerita si Butet sebagai Pendekar Tanah Batak.
* Hal Pendekar Tanah Batak
Salah satu pendekar wanita populer Tanah Batak adalah....
dan dapat anda ketahui kisahnya lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2014/08/hut-ri-ke-69-mengenang-lopian-boru.html
Pendekar lainnya ada juga namanya Mawar Selatan dari Tapanuli
Selatan dan dapat anda ketahui lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2012/11/motor-mawar-selatan.html
* Hal Wilayah Marga
Umumnya Marga-marga di atas adalah marga-maraga yang populer di
Tanah Batak Utara atau wilayah Toba sekitarnya.
* Hal Marga pada Humor
Berkut macam marga diatas dan link pendalaman pengetahuannya :
1. Nasution
2. Pasaribu
3. Lumban Toruan
4. Hutasoit
5. Si Torus
6. Huta Gaol
7. Naibaho
8. Sitanggang
9. Batubara
10. Nababan
11. Nainggolan
12. Manurung
13. Pohan
14. Simatupang
15. Siregar
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/08/silsilah-siregar-dongoran-razab-siregar.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2013/09/silsilah-oppu-parlindungan-siregar.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2013/09/silsilah-siregar-bagaslombang-keturunan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2013/08/silsilah-tarombo-siregar-bagasnagodang.html
16. Panggaean
17. Parangin-angin
18. Simarmata
19. Girsang
20. Singarimbun
21. siringo-ringo
22. Hutauruk
23. Tambunan
24. Si Naga
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/marga-si-naga-dan-asal-usulnya.html
25. Si Tanggang
26. Tobing
27.Si Hombing
28. Mapaung
29. Si Mangunsong
30. Panjaitan
31. Pangaribuan
32. Napitupulu
33. Si Hotang
34. Siahaan
35. Munthe
36. Saragih
37. Lubis
38. Rajagukguk
39. Sitomorang
40. Gultom
41. Sagala
42. Situmeang
43. Si laen
44. Hutabarat
45. Tobing
46. Simamora
47. Purba
48. Harahap
49. Silaban
50. Sijabat
51. Siamanjuntak
52. Sinambela
* Hal Kesan Akhir Humor
Memang benar jago yang bikin Humor ini bah...!
Sinambela yang benar di akhir cerita itu sama maknanya dengan
Sisingamangaraja yang benar. Sisinga Mangaraja Sinambela bukan...?
* Hal Asal Usul Istlilah Marga batak
Dari uraian atau rangkaian humor ini, maka tergambarlah bahwa
Nama-Nama Marga batak itu bisaja di bersumber dari :
1. Macam kejadian yang menjadi ciri khas dari orang yang menurunkan
Marga tersebut (Nama panggilan bagi yang menurunkan marga karena
adanya situasi dan kondisi).
2. Nama yang diberikan oleh orang tua dari orang yang menurunkan
Marga tersebut yang bisajadi sejenis harapan atau sifat dari
yang diberinama (Untuk Marga-Marga Cabang di Tanah Batak)
* Hal Penggabungan Marga yang bukan Humor
Anda juga dapat tahu bagaimana marga dapat digabung-gabungkan sebagai
rangkaian dalam bahasa lisan untuk mengundang Marga tersebut dalam
suatupertemuan, link :
* Hal Perasaan Keadilan
Menurut hemat penulis, tidak ada orang Batak yang terlalu keberatan
dengan Humor di atas, karena materi pesannya cukup jelas juga tidak
pala menyinggung etika dan estetika dalam budaya batak.
Beda dengan humor kalau mau kita katakan humorlah istilah "Horas Bah,
habis boras tinggal gabah" dapat dipastikan orang Batak akan banyak
yang tersinggung, link :
_____________
Penutup
_____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Kalau Cle'an mau tambatan apa yang bisa pada pada Humor
Tanah Batak di atas, maka silahkan...dan...ini datupatna-nya :
Selamat malam...!
____________________________________________________________________
Cat :
Postingan lainnya yang berhubungan dengan Humor di blog ini :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2012/01/2.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/cerita-humor-71-100-lucu-pendek-dan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/lelucon-pemahaman-umum-kalsifikasi.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/tawa-tertawa-dan-martata-dalam-budaya.html
http://amzn.to/1VW0ktU
No comments:
Post a Comment