Sunday, April 10, 2016

Mesin Las Listrik / Las Busur dan Jenis-Jenisnya..

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Mesin Las Listrik)
_______________________________________________________________


______________________

Kata Pengantar
______________________

Untuk melengkapi info sekitar Bengkel Las pada blog ini, maka
berikut info sekitar "Mesin Las". Tentu info ini sangat penting
khsusnya bagi anda yang ingin membuka Bengkel Las Listrik.

Selamat menyimak...!





______________________________________________________

Sekilas info Jenis-jenis mesin las busur listrik
______________________________________________________


* Pengertian

Mesin Las Listrik adalah mesin atau sarana utama dalam pelaksanaan
pekerjaan menge-las. Mesin ini disebut secara umum, Mesin las arus
bolak-balik (Mesin AC), Mesin las arus searah dan Mesin Las Ganda.

* Mesin las arus bolak-balik (Mesin AC)

Mesin memerlukan arus listrik bolak-balik atau arus AC yang dihasilkan
oleh pembangkit listrik, listrik PLN atau generator AC, dapat digunakan
sebagai sumber tenaga dalam proses pengelasan. Besarnya tegangan listrik
yang dihasilkan oleh sumber pembangkit listrik belum sesuai dengan
tegangan yang digunakan untuk pengelasan.

Bisa terjadi tegangannya terlalu tinggi atau terlalu rendah, sehingga
besarnya tegangan perlu disesuaikan terlebih dahulu dengan cara
menaikkan atau menurunkan tegangan.

Alat yang digunakan untuk menaikkan atau menurunkan tegangan ini
disebut transformator atau trafo. Kebanyakan trafo yang digunakan
pada peralatan las adalah jenis trafo step-down, yaitu trafo yang
berfungsi menurunkan tegangan. Hal ini disebabkan kebanyakan sumber
listrik, baik listrik PLN maupun listrik dari sumber yang lain,
mempunyai tegangan yang cukup tinggi, padahal kebutuhan
tegangan yang dikeluarkan oleh mesin las untuk pengelasan hanya
55 volt sampai 85 volt. Transformator yang digunakan pada peralatan
las mempunyai daya yang cukup besar.

Untuk mencairkan sebagian logam induk dan elektroda dibutuhkan energi
yang besar, karena tegangan pada bagian terminal kumparan sekunder
hanya kecil, maka untuk menghasilkan daya yang besar perlu arus besar.

Arus yang digunakan untuk peralatan las sekitar 10 ampere sampai
500 ampere.Besarnya arus listrik dapat diatur sesuai dengan
keperluan las. Untuk keperluan daya besar diperlukan arus yang
lebih besar pula, dan sebaliknya.

* Mesin las arus searah (Mesin DC)

Arus listrik yang digunakan untuk memperoleh nyala busur listrik
adalah arus searah. Arus searah ini berasal dari mesin berupa
dynamo motor listrik searah. Dinamo dapat digerakkan oleh motor
listrik, motor bensin, motor diesel, atau alat penggerak yang lain.

Mesin arus yang menggunakan motor listrik sebagai penggerak mulanya
memerlukan peralatan yang berfungsi sebagai penyearah arus. Penyearah
arus atau rectifier berfungsi untuk mengubah arus bolak-balik (AC)
menjadi arus searah (DC). Arus bolak-balik diubah menjadi arus
searah pada proses pengelasan mempunyai beberapa keuntungan,
antara lain:

Nyala busur listrik yang dihasilkan lebih stabil,
Setiap jenis elektroda dapat digunakan pada mesin las DC,
Tingkat kebisingan lebih rendah,
Mesin las lebih fleksibel, karena dapat diubah ke arus
bolak-balik atau arus searah.

Mesin las DC ada 2 macam, yaitu mesin las stasioner atau mesin las
portabel. Mesin las stasioner biasanya digunakan pada tempat atau
bengkel yang mempunyai jaringan listrik permanen, misal listrik PLN.

Adapun mesin las portabel mempunyai bentuk relatif kecil biasanya
digunakan untuk proses pengelasan pada tempat-tempat yang tidak
terjangkau jaringan listrik. Hal yang perlu diperhatikan dalam
pengoperasian mesin las adalah penggunaan yang sesuai dengan
prosedur yang dikeluarkan oleh prabrik pembuat mesin, perawatan
yang sesuai dengan anjuran. Sering kali gangguan-gangguan timbul
pada mesin las, antara lain mesin tidak mengeluarkan arus listrik
atau nyala busur listrik lemah.

* Mesin las ganda (Mesin AC-DC)

Mesin las ini mampu melayani pengelasan dengan arus searah (DC) dan
pengelasan dengan arus bolak-balik. Mesin las ganda mempunyai
transformator satu fasa dan sebuah alat perata dalam satu unit mesin.
Keluaran arus bolak-balik diambil dari terminal lilitan sekunder
transformator melalui regulator arus.

Adapun arus searah diambil dari keluaran alat perata arus. Pengaturan
keluaran arus bolak-balik atau arus searah dapat dilakukan dengan mudah,
yaitu hanya dengan memutar alat pengatur arus dari mesin las.

Mesin las AC-DC lebih fleksibel karena mempunyai semua kemampuan
yang dimiliki masing-masing mesin las DC atau mesin las AC. Mesin
las jenis ini sering digunakan untuk bengkel-bengkel yang mempunyai
jenis-jenis pekerjaan yang bermacam-macam, sehingga tidak perlu
mengganti-ganti las untuk pengelasan berbeda.

* Menentukan besarnya arus listrik

Besar arus dan tegangan listrik yang digunakan dalam pengelasan harus
diatur sesuai kebutuhan. Daya yang dibutuhkan untuk pengelasan
tergantung dari besarnya arus dan tegangan listrik yang digunakan.
Tidak ada aturan pasti besar tegangan listrik pada mesin las yang
digunakan.Hal ini berhubungan dengan keselamatan kerja operator las
tubuh manusia tidak akan mampu menahan arus listrik dengan tegangan
yang tinggi.

Tegangan listrik yang digunakan pada mesin las (tegangan pada ujung
terminal) berkisar 55 volt sampai 85 volt. Tegangan ini disebut
sebagai tegangan pembakaran. Bila nyala busur listrik sudah terjadi
maka tegangan turun menjadi 20 volt sampai 40 volt. Tegangan ini
disebut dengan tegangan kerja. Besar kecilnya tegangan kerja yang
terjadi tergantung dari besar kecilnya diameter elektroda. Semakin
besar arus yang terjadi.

Dengan alasan diatas maka pada mesin las pengaturan yang dilakukan
hanya besar arusnya saja. Pengaturan besar kecilnya arus dilakukan
dengan cara memutar tombol pengatur arus. Besar arus yang digunakan
dapat dilihat pada skala yang ditunjukkan oleh amperemeter (alat
untuk mengukur besar arus listrik) yang terletak pada mesin las.

Pada masing-masing las, arus minimum dan arus maksimum yang
dapat dicapai berbeda-beda, pada umunya berkisar 100 ampere sampai
600 ampere. Pemilihan besar arus listrik tergantung dari beberapa
faktor, antara lain: diameter elektroda yang digunakan, tebal benda
kerja, jenis elektroda yang digunakan, polaritas kutub -kutubnya
dan posisi pengelasan.

* Pengaruh arus listrik pada hasil las

Bila arus terlalu rendah (kecil), akan menyebabkan:

1. Penyalaan busur listrik sukar dan busur listrik yang terjadi
   tidak stabil,

2. Terlalu banyak tumpukan logam las karena panas yang terjadi
   tidak mampu melebihkan elektroda dan bahan bakar dengan baik,

3. Penembusaun kurang baik,

4. Pinggiran-pinggiran dingin.

___________

Penutup
___________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Selamat malam...!
______________________________________________________________
Cat :

http://amzn.to/1VW0ktU
cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork cara membuat link pada gambar
cara membuat link pada gambar cara cara membuat link pada gambar cara membuat link pada gambar

No comments:

Post a Comment