#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Gambir dengan fokus pada
gambir yang digunakan dalam Pemilu)
_______________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
Para kawan sekalian...!
Postingan ini berisi info tentang gambir secara umum
dalam iringan animasi cara membuat tinta dari bahan
gambir sebagai tinta pada Pemilu di Indonesia.
Selamat menyimak...!
__________________________________
Sekilas info tentang Gambir
__________________________________
* Pengertian
Gambir adalah sejenis getah yang dikeringkan yang
berasal dari ekstrak remasan daun dan ranting tumbuhan
yang bernama sama (Uncaria gambir Roxb.).
Di Indonesia gambir pada umumnya digunakan untuk menyirih.
Kegunaan yang lebih penting adalah sebagai bahan penyamak
kulit dan pewarna.
Gambir juga mengandung katekin (catechin), suatu bahan
alami yang bersifat antioksidan. India mengimpor 68%
gambir dari Indonesia, dan menggunakannya sebagai bahan
campuran menyirih.
* Pemerian tumbuhan
Uncaria gambir berupa tumbuhan perdu setengah merambat/atau
memanjat dengan percabangan memanjang dan mendatar; batang
menyegi empat --terutama ketika muda-- dan dipersenjatai
dengan duri-duri yang melengkung seperti kait.
Daun-daun tunggal, berhadapan, agak seperti kulit, oval
hingga jorong lebar, (6-)9-12(-15) cm x (3.5-)5-7(-8) cm,
pangkalnya membundar atau bentuk jantung, ujungnya meruncing,
permukaan tidak berbulu (licin), dengan tangkai daun pendek.
Bunganya tersusun majemuk dalam bongkol dengan diameter
(3.5-)4-5 cm; mahkota berwarna merah muda atau hijau; kelopak
bunga pendek, mahkota bunga berbentuk corong (seperti bunga
kopi), benang sari lima. Buah berupa kapsula dengan dua ruang,
panjang 14-18 mm, berbiji banyak, bersayap, dan bertangkai
hingga 20 mm.
* Ekologi dan budidaya
Gambir sejak lama telah dibudidayakan di Semenanjung Malaya,
Singapura, dan Indonesia (Sumatera, Jawa, Bali, Kalimantan,
dan Maluku)
Asal usulnya diperkirakan dari Sumatera dan Kalimantan, di
mana jenis-jenis liarnya didapati tumbuh di alam. Rumphius
melaporkan bahwa tumbuhan ini telah ditanam orang di
Maluku pada pertengahan abad ke-18, namun sumber lain
meyakini bahwa perdagangannya di kawasan Malaya telah
berlangsung sejak abad ke-17
Gambir liar kerap didapati di hutan sekunder. Ia tidak tumbuh
di wilayah yang kering, namun juga tidak tahan dengan penggenangan.
Tumbuh baik hingga ketinggian 200 m, gambir bisa hidup hingga
elevasi 1.000 m dpl.[5] Gambir ditanam juga di dataran rendah.
Iklim yang cocok untuk budidaya gambir adalah iklim tipe B2
menurut klasifikasi Schmidt dan Ferguson. Gambir berproduksi
dengan baik pada jenis tanah podsolik merah kuning sampai
merah kecoklatan. Ketinggian tempat yang sesuai antara 100-500 m
dpl dengan curah hujan sekitar 3.000 – 3.353 mm pertahun
(Anonim, 2000 dalam Noor Roufiq dkk, tt.).
Pada masa lalu gambir dihasilkan dari Sumatera Barat, Riau,
Bangka, Belitung dan Kalimantan Barat (Heyne, 1987), namun
kini utamanya diproduksi oleh Sumatera Barat, Riau, Sumatera
Selatan, Jambi dan Bengkulu dengan sekitar 90% produksi
gambir Indonesia dihasilkan dari Provinsi Sumatera Barat
dan Riau (Roswita, 1998). Negara tujuan utama ekspor gambir
Indonesia adalah India dan Singapura.
* Produk
Gambir adalah ekstrak air panas dari daun dan ranting
tanaman gambir yang diendapkan dan kemudian dicetak dan
dikeringkan, yang berfungsi sebagai astringen.
Hampir 95% produksi dibuat menjadi produk ini, yang
dinamakan betel bite atau plan masala. Bentuk cetakan
biasanya silinder, menyerupai gula merah. Warnanya coklat
kehitaman atau kekuningan. Gambir (dalam perdagangan
antarnegara dikenal sebagai gambier) biasanya dikirim
dalam kemasan 50kg. Bentuk lainnya adalah bubuk atau
"biskuit". Nama lainnya adalah catechu, gutta gambir,
catechu pallidum (pale catechu).
* Kegunaan
Kegunaan utama adalah sebagai komponen menyirih, yang
sudah dikenal masyarakat kepulauan Nusantara, dari Sumatera
hingga Papua sejak paling tidak 2.500 tahun yang lalu.
Diketahui, gambir merangsang keluarnya getah empedu
sehingga membantu kelancaran proses pencernaan di perut
dan usus.
Fungsi lain adalah sebagai campuran obat, seperti sebagai
luka bakar, obat sakit kepala, obat diare, obat disentri,
obat kumur-kumur, obat sariawan, serta obat sakit kulit
(dibalurkan).
Gambir digunakan pula sebagai bahan penyamak kulit dan
bahan pewarna tekstil. Sifat astringen] gambir ditemukan
pula pada kayu Acacia catechu (Leguminosae), yang bisa
ditemukan di India dan Semenanjung Malaya.
Fungsi yang tengah dikembangkan juga adalah sebagai perekat
kayu lapis atau papan partikel. Produk ini masih harus
bersaing dengan sumber perekat kayu lain, seperti kulit
kayu Acacia mearnsii, kayu Schinopsis balansa, serta kulit
polong Caesalpinia spinosa yang dihasilkan negara lain.
* Kandungan
Kandungan yang utama dan juga dikandung oleh banyak anggota
Uncaria lainnya adalah flavonoid (terutama gambiriin),
katekin (sampai 51%), zat penyamak (22-50%), serta sejumlah
alkaloid (seperti gambirtannin) dan turunan dihidro- dan
okso-nya.
Sediaan gambir termuat dalam Ekstra Farmakope Indonesia 1974
sebagai Catechu EFI (Gambir EFI), dengan kandungan isi d-katekin
7-33% dan asam katekutanat (sejenis tanin) 22-50%.
Pemakaian utamanya sebagai astringensia. Gambir juga
mengandung katekin (catechin, cyanidol-3) digunakan sebagai
anti-histamin yang bisa digunakan dengan anti-alergi.
Bisa digunakan sebagai hepatitis dan luka pada hati, yang
bisa digunakan sebagai obat di sana.
* Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Plantae
Divisi: Magnoliophyta
Kelas: Magnoliopsida
Ordo: Gentianales
Famili: Rubiaceae
Genus: Uncaria
Spesies: U. gambir
Nama binomial
Uncaria gambir
(Hunt.) Roxb.
Sinonim
Nauclea gambir Hunter
Ourouparia gambir (Hunter) Baill.
Uncaria gambir var. latifolia S.Moore
Uruparia gambir (Hunter) Kuntze
Sumber: The Plant List
______________
Penutup
______________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
...dan...
Selamat malam...!
____________________________________________________________
Cat :
Industri Tanaman Gambir Di Kota Padang
https://www.youtube.com/watch?v=C7tRUWAFySE
No comments:
Post a Comment