#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info Karnaval Tenun di Sulawesi Tenggara dalam
hubungannya dengan Pemahaman pada penggunaan Mata Angin
di Provinsi-Provinsi Indonesia)
___________________________________________________________
__________________
Kata Pengantar
__________________
Para kawan dimana-pun berada...!
Mengapa begitu...?
Apanya mengapa begitu, persoalannya belum diketahui, sudah
kau tanya mengapa begitu.
Mengapa begitu...?
Hah...!
Mengapa begitu lagi dia tanya.
Persoalannya dulu bilang, baru akhiri dengan mengapa begitu,
macam mana kau ini orang batak. Ku makan-lah nanti kau...!
Persoalnnya para kawan sekalian...!
Timur Tenggara, Selatan Barat Daya.
Barat, Barat Laut, Utara Timur laut.
Itu-lah persoalannya. Dan jika persoalan ini, kita hubungan
dengan Macam Pulau di Nusantara, maka kita tahu, "Tidak satu
pulau-pun di Nusantara ini populer, nama-nama Mata Angin
tersebut.
Padahal kita tahu...!
Setiap wilayah, di wilayah manapun di muka bumi ini selalu
ada wilayah sebelah Timur Tenggara, Selatan Barat Daya.
Barat, Barat Laut, Utara Timur laut.
Mengapa begitu...?
Contohnya :
- Pulau Sumatra, hanya populer istilah Sumatra Utara, Sumatra
Barat dan Sumatra Selatan. Mengapa tidak populer Sumatra
Tenggara, apakah Clean pikir Pulau Sumatra itu tidak ada
Tenggaranya...? Kan... ada ...!
Hebatnya lagi...!
Pulau Sumatra itukan, bagian Utaranya ada di Aceh. mengapa
Aceh Bukan Sumatra Utara.
Bagaimana pula dengan Sumatra Selatan...?
- Bukankah Pulau Sumatra Selatan itu seharusnya ada di
Lampung. Ah...hebat kali-la itu.
Jangan-jangan...!
- Aceh dan Lampung itu bukan bagian dari Pulau Sumatra.
Ah....!
Mengapa begitu...?
Lucunya, kalau mau kita bilang luculah.
- Itu Pulau Jawa, terdiri dari Jawa Barat, Jawa Tengah
dan Jawa Timur.
Padahal...!
Tengah itu bukan nama mata Angin. Iyakan :
Timur Tenggara, Selatan Barat Daya.
Barat, Barat Laut, Utara Timur laut.
Ngak ada tengahnya-kan...?
Para kawan dimana-pun berada...!
Sebenarnya, nama-nama wilayah di Pulau-Pulau Nusantara
ini di tetapkan berdasarkan arah mata angin atau
berdasarkan rasa suka-suka...?
Bagaimana pula dengan Pulau Kalimantan.
Adakah wilayah yang namanya kalimantan Tenggara...?
Kalau ada , siapa Gubernurnya...?
Eis...dan eis...!
Mengapa pula Sulawesi ada tenggaranya...?
Sementara Pulau Sumatra, Pulau jawa dan Kalimantan
tidak punya Tenggara.
Dimana Tenggarannya pula-pulau ini para kawan sekalian...?
Apakah Tenggaranya Pulau Suamtra ada di Sulawesi tenggara...?
Ah....!
Mengapa begitu...?
Tapi yah sudahlah...!
Yang penting Merdeka.
Habis perkara.
Berikut info Karnaval Tenun dari Sulawesi Tenggara.
Selamat menyimak...!
_________________________________
Sekilas info tentang Karnaval
_________________________________
* Pengertian
Karnaval bisa berarti suatu pesta besar atau pameran
pesta di benua Eropa dan Amerika, terutama di bagian selatan
untuk menyambut masa Pra-Paskah yang dirayakan umat
Kristen.
Dimulai dari minggu sebelum Rabu Abu sampai hari Rabu Abu sendiri.
Secara etimologis berasal dari bahasa Latin; carne yang berarti
daging. Sebab dalam masa pra-paskah dahulu kala, umat Kristen
harus berpantang tidak boleh makan daging.
Karnaval terkenal yang dirayakan di benua Amerika dan Eropa
ialah Mardi Gras.
* Asal Usul Istilah Karnaval
Asal-muasal nama "karnaval" masih diperdebatkan. Menurut salah
satu teori, nama itu berasal dari Bahasa Latin carrus navalis
("gerobak kapal"), yang mengacu pada gerobak dalam suatu pawai
keagamaan, seperti gerobak yang digunakan dalam arak-arakan
keagamaan pada perayaan tahunan untuk menghormati dewa Apollo.
Namun menurut sumber-sumber yang lain, nama karnaval bersal
dari Bahasa Italia carne levare yang berarti "mengenyahkan daging",
karena daging dilarang selama masa prapaskah.
Menurut teori lain, nama karnaval berasal dari ungkapan dalam
Bahasa Latin Kuno carne vale, yang berarti "selamat tinggal
daging", yang menunjukkan bahwa saat tersebut adalah hari-hari
terakhir orang boleh makan daging sebelum berpuasa selama
masa prapaskah.
_______________________________________________
Sekilas info Karnaval di Sulawesi Tenggara
_______________________________________________
Judul :
Karnaval Tenun Adat di Kolaka Sedot Ribuan Pengunjung
KOLAKA, KOMPAS.com - Pembukaan perayaan Hari Ulang Tahun
ke-52 Sulawesi Tenggara di Kota Kolaka, Sabtu (23/4/2016),
berhasil menyedot ribuan pengunjung dari seluruh kabupaten/kota.
Yang menjadi daya tarik adalah karnaval tenun adat. Peserta
tampil dahsyat lewat "racikan" ide kreatif masing-masing
tanpa meninggalkan nilai budaya dari daerah mereka. Para
peserta mengenakan pakaian kreasi mereka dengan berbagai
bentuk dan corak.
Semua itu bahan dasarnya adalah kain tenun khas daerah
masing-masing. Simpel, unik dan berkarakter sesuai daerah
asal membuat para peserta begitu menawan berjalan di
tengah keramaian pengunjung.
Ini adalah kesempatan yang luar biasa, baik itu buat para
peserta, sebab bisa menonjolkan kekhasan daerah asal dan
juga bagi pengunjung yang mendapat pengetahuan tambahan
suatu daerah lewat karnaval ini.
"Sangat luar biasa. Kita bisa mengetahui pakaian adat,
corak tenun dan segala sesuatu daerah itu lewat peserta
karnavalnya. Ada edukasi dalam perayaan ini.
Kita bukan hanya melihat kecantikan para model yang telah
didandani. Tetapi lebih kepada arti budaya suatu daerah.
Hal seperti inilah yang semestinya dikembangkan. Tidak
meninggalkan nilai-nilai budaya yang ada," kata Harti,
salah satu pengunjung yang memadati jalur karnaval.
Memang, penampilan dari berbagai daerah sangat bervariasi
dan inovatif. Contohnya salah satu kabupaten sebagai
peserta, parade mereka menggunakan kuda sebagai tunggangan
layaknya kebesaran pasukan tempur daerah itu di masa lampau.
Ada juga parade ala India. Penampilan daerah lain dengan
karakter masing-masing melengkapi warna warni karnaval
perayaan Halo Sultra di Kota Kolaka.
Bupati Kolaka, Ahmad Safei sebagai tuan rumah merasa bangga
dengan para peserta karnaval. Sebab keanekaragaman peserta
menandakan kalau memang Nusantara ini luas dan tetap satu.
"Nilai Pancasila dan undang-undang dasar tentang suku
bangsa di Indonesia bisa kita lihat di karnaval ini.
Artinya kendati kita beda secara kesukuan dan agama tapi
tetap bersatu dalam NKRI. Karnaval ini hanya sebuah
gambaran kecil Bhinneka Tunggal Ika di Indonesia. Saya
bangga dengan para peserta dan panitia. Terima kasih telah
bekerja keras," kata Safei.
Menurut Bupati Kolaka, keceriaan peserta karnaval ini juga
tidak lepas dari rute yang dilewati. Melewati tepi pantai
dan pusat kuliner Kolaka menjadi cerita tersendiri dalam
bagian karnaval. Pesona Kolaka kian nampak. Penikmat
wisata begitu ceria melihat hal ini.
"Saya dari luar Pulau Sulawesi dan karnaval ini menjadi
nilai tambah kunjungan saya. Saya adalah penikmat wisata
budaya nusantara. Saya takjub," cerita Rio, salah
seorang pengunjung dengan singkat.
Karnaval tenun adat ini salah satu dari sejumlah
rangkaian acara Halo Sultra. Acara yang diperkirakan
juga menyedot ribuan pengunjung adalah lomba mancing
dan Festival Kuliner Nusantara. Kegiatan Halo Sultra
digelar Sabtu (23/4/2016) hingga Rabu (27/4/2016) di
Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Sumber :
http://travel.kompas.com/read/2016/04/24/052400727/Karnaval.Tenun.Adat.di.Kolaka.Sedot.Ribuan.Pengunjung
___________
Gubernur Sultra Nur Alam didampingi Bupati Kolaka Ahmad
Safei dan Wali Kota Baubau AS Tamrin berada di panggung
penghormatan saat menerima salah satu peserta karnaval
dalam rangka memeriahkan HUT Ke-52 Provinsi Sultra di Kolaka,
Sabtu petang. (FOTO ANTARA/Suparman)
Kolaka (Antara News) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara
menggelar Karnaval Tenun Daerah yang merupakan rangkaian
peringatan HUT Sultra ke-52 di Kolaka, Sabtu.
Karnaval tenun yang menampilkan potensi 17 kabupaten dan
kota itu diikuti oleh seluruh SKPD, paguyuban etnis luar
Sultra serta drum band.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sultra Zainal
Koedoes mengatakan, kegiatan ini untuk mempromosikan
motif tenun sultra sebagai bagian dari keragaman budaya
daerah. "Kegiatan ini kami lakukan setiap tahun yakni
saat pelaksanaan HUT Sultra," katanya.
Menurut dia, kegiatan itu juga merupakan dari implementasi
dari kegiatan ekonomi kreatif para pelaku ekonomi kecil
dan menengah di Sultra.
Peserta karnaval dilepas oleh Bupati Kolaka Ahmad Safei
di depan Hotel Sultan Raja menyusuri jalan by pass
sepanjang dua kilo meter dan diterima oleh Gubernur
Sultra di panggung kehormatan bersama seluruh bupati
dan wali kota se-Sultra.
Sumber :
http://sultra.antaranews.com/berita/283332/sultra-gelar-karnaval-tenun-daerah-2016
____________
Penutup
____________
Demikian inonya para kawan sekalian...!
Dan jika Cle'an, mengeluarkan pernyataan tidak terlalu
melihat unsur tenun pada Karnaval ini, maka penulis
menjawab :
- Itu karena Anda mengartikan Tenun terlalu sempit,
pikiran anda hanya terarah pada kain tenun. Anda
tidak tergambar bagaimana proses terciptanya tenun.
Ssungguhnya Karnaval ini adalah gambaran umum dari
Tenun dalam arti luas, karena :
- Para peserta karnaval bukan saja memakai pakaian
hasil tenun, juga mengambarkan bagaimana Tenun
itu dalam hubungannya dengan alam (Pewarna Tenun
dari alam)
...pun...
- Tenun itu tak lepas dari acara-acara budaya, tenun
dalam adat, tenun dalam pernikahan, dsb.
...juga...
Tenun itu tak lepas dari musik, karena musik cukup
sering menjadi pemotivasi terciptanya suatu tenun.
Bagaimana pendapat Clean...?
"Selamat HUT Ke-52 Sulawesi Tenggara".
Semoga kedepannya, urusan Tenunnya lebih dapat bersaing
diantara macam Tenun Nusantara lainnya.
Bila perlu...!
Tenun Sulawesi Tenggara itu bikin Cle'an mendunia.
Penulis senang, dapat menikmati macam Video Tayang
Karnaval ini. Trims pada yang Upload-nya.
...dan...
Selamat malam...!
__________________________________________________________
Cat :
SULTRA TENUN KARNAVAL HALO SUTRA 2016 - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=dJHLURO_HHk
Festival Tenun Karnaval HUT ke-52 Provinsi Sulawesi Tenggara - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=Q_V-B3EUHuE
No comments:
Post a Comment