Monday, March 19, 2012

"SADA MANGAN SIBODAK SUDE HONA GOTANA"

#SELAMAT PAGI TAPANULI# (Mangaligi Campur Tangan Ni Tuhan dohot
Parbuatan ni Jolma tu Terjadina Bencana Alam) _______________________________________________________________
Dongan ale dongan...! keta rap tatangihon khobar ni namar porebanon mengenai masalah campur Tangan ni Tuhan dohot jolma tu terjadina bencana alam : _______________________________________________________________

Anak Namboru :
Sannari songonon Boru Tulang...! Marap tabotobe bahaso dalam 7 taon terakhir on, nabahatdo tarjadi bencana di negarattaon, tak terkecuali di huta hatubuanta, huta hagodanganta. Bia pandapotni Boru Tulangi ?

Boru Tulang :
Anak Namboru...! molo berbicara mengenai bencana alam on, berarti berbicara mahita mengenai " pandangan ni jolma tu alamon". Sian hasil marsiajar pandangan ni jolma tu alam :
1. Alam on tarjadi dengan sandirina, inda diciptahon Tuhan. Haran ni-i, tarjadi pe bencana alam peristiwa alami doi. Hata sikolana, idokkon pandangan "Naturalisme". Pandangan ni naso martuhan. Tarsongonima.

2. Pandangan "Supernaturalisme". Ison attong jolma marpandangan bahaso alam on memang ciptaan ni Tuhan (Teologis ninna) Terhadap pandanganonon Anak Namboru adong muse dua pandangan...! _________________________________________________________________

Anak Namboru :
Kakakakaka...kkk...! Hebat, "Dua pandangan dalam satu pandangan" on dope hubegei br. Tulang. Ah...tolema. Hebat hepeng bahat. Idiama 2 pandangan nai ?

Boru Tulang :
Pandangan 1, porcaya do jolma Tuhan menciptahon alam on, tai setelah alam tercipta, Tuhan inda tarlibatbe dalam segala sesuatu natarjadi di alam. Madung adong hukum alamna. Haran ni i alam mardalan dengan sendirina. Hata sikolana Anak Namboru "Pandangan Deisme". Setelah iciptahon Tuhan alam on, kehe Tu hani. I ma hata lainna.

Pandangan 2, idokkon "Pandangan Monoteisme". Jolma porcaya berdasarkon keyakinan agama bahaso Tuhan do namenciptahon alam, adong hukum alamna. Hukum alam on tidak lepas dari Hukum Tuhan. Haran ni i, segala sesuatu yang terjadi di alam, tetap adong intervensi ni Tuhan. Madung anak Namboru, paham de kele ? _________________________________________________________________

Anak Namboru :
Paham...mmm...katua ! Pemahamanku, hita sebagai namaragama Islam memang yakin dan percaya do hita, bahaso Allah Swt do attong namenciptahon alam on, sesuai dohot firman :

“Allah-lah yang menjadikan bumi bagi kamu tempat menetap dan langit sebagai atap, dan membentuk kamu lalu membaguskan rupamu serta memberi kamu rezeki dengan yang baik-baik. Yang demikian itu adalah Allah Tuhan-mu, Maha Agung Allah, Tuhan semesta alam” (Surat 40/AI Mu’min, ayat 64).

Boru Tulang :
Pistar dotai Anak Namborui...! Jangankan alam. Hita sajo termasuk "Ketampanan ni Anak Namborui" Allah Swt yang menciptakan.

"Segala sesuatu yang dikehen daki-Nya pasti terjadi, dan segala sesuatu yang tidak dikehendaki-Nya pasti tidak akan terjadi" Biado Anak Namboru ?
 ________________________________________________________________

Anak Namboru :
Olo...! Tai ulang attong pake istilah "Ketampanan da" maila iba. Hupabao annon tu Nattulang...!

Boru Tulang :
Hehehehehe...ulang mada. Kembali tu masalah bencana on Anak namboru, adong do firman damandokkon :

"Telah nampak kerusakan di darat dan di laut di sebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya Allah merasakan kepada mereka sebagian dari akibat perbuatan mereka agar mereka kembali ke jalan yang benar". Biado pemahaman ni Anak Namborui tu firman on ? Toladoda marsaro melayuda...! ________________________________________________________________

Anak Namboru :
Memang boru Tulang...! terjadina bencana alam on, nagodangan pengaruh perbuatan ni jolma. Hayu nai Tapanulian anggo hanya digunahon untuk keperluan soban ni halak Tapanuli anggo narohakku nanggo pola songon nasannarion sego ni i, apalagi Hutan Tapanuli umumna Hutan Lindungdo.

Tai on attong, molo dibacama di berita, markubik-kubik, martonton hayu ni halak hita di barobani. Akka adong musema na mandokkon, "Sude isi ni gunung on milik ni si on" ninna. Tai na tarida halakna, tarsungpe tarida gambar na sajo , i pe naong uluna. Cuma tarida attong pangkat di gambari. Jadi mabiariba mangalarangna.

Boru Tulang :
Ala...! Nangkon pola marbelit-belit Anak Namboru, dokkonma songoni adong pejabat namanakko hayu sian Tapanuli, untungna ipangan iya sandiri. Iboto iado, perbuatan nia sala, bisa manyebabkon terjadi bencana alam. Tor matorgan, marmayupan hayu-hayu, batu sian gunungan tu hu ta-huta-huta. Bagas sarsar, saba, kobun sego, akka marmatean jolma haran ni perbuatan ni sada halak/instansi/pt on.

Songoni muse tu hal lainna Anak Namboru, bahat perbuatan ni jolma namaralo dohot ajaran ni Tuhan. Marsibaen ha giotna, hinga kadang norma adat, susila menjadi tidak begitu diperduulikan. _________________________________________________________________

Anak Namboru :
Ima Boru Tulang, jadi taringot muse ma au tu Firman namandokkon : "Jika kemaksiatan yang dilakukan oleh umatku semakin jelas ( terbuka ), maka Allah swt akan menimpakan azab kepada mereka semua".

Boru Tulang :
Anak Namboru...!
O...anak namburu...! ibege hode, haran ni perbuatan ni sada halak, sada kelompok, sada perusahaan do namambaen naso ture dihangoluan, jadi ra do sude jolma manarimo akibatna tanpa pandang bulu. Hata sastrana Anak Namboru, "Sada do namangan sibodak, sude hona gotana". Saro melayuna Anak Namboru, satunya makan cempedak, semua kena getahnya. Karena itu, ada ngak solusi Anak Namboru biar kita ini tidak kena getahnya. Pakaluarlah dulu Anak Namboru parbinotoani ? _________________________________________________________________

Dongan ale dongan. Dongan bere ni tulang...! Tulang dohot Nantulang iau borumi...! Iho datusi. Hahahahaha...!

Ehem ba...! Ilustrasi tanya jawab di atas bagi saya sudah cukup jelas membuktikan, bahwa terjadinya bencana alam di tapsel tidak lepas dari perbuatan manusia. Dan terhadap hal ini, sebagai putra daerah yang merantau, saya ingin berkata bersama linang air mataku :

- Pada para Pemda setempat, yang selalu kami sebut "Bapak-bapak yang terhormat" sebagai pengendali utama hutan-hutan Tapanuli, tolonglah serius menjaganya, memeliharanya. Saya takut para uda, tulang atau koumsisolkot lainnya murka Tuhan yang lebih besar akan datang. Kita semua bisa kena bencana tanpa pilih bulu.

- Berbuatlah adil, jangan gara-gara paragat mambuat sada hayu untuk marmasak gulo kalian takkup. Sementara yang membuat markubik-kubik kalian biarkan.

- Jangan pula kalian biarkan anak rantau berada dalam bayangan ketakutan akan datangnya bencana, hanya karena ketidak becusan kalian. Bukankah kalian yang terpilih mengatasnamakan rakyat, demi rakyat dan untuk rakyat.

- Atau margottijo bia, kalian pikirnya enak yang merantau ini. Pedih kawan...! Pilu.. perih...sedih...awa harus merantau jauh hanya karena daerah awa menyerah tak mampu memberi kehidupan awa.

- Lihat itu satus FB kawan, tiop ari adong paboahon "Malungun au tu Huta".

Hehehehe...! Tuho noma Tuhan disorahon sude da. Bukahon pikiran nami on aso lek di jalur nabenar sude. Enter...! Selamat Pagi dan Selamat Beraktifitas. Bagi para borutulang...! Ulang lupa, pake badakmi.(rfs)
PopAds.net - The Best Popunder Adnetwork

No comments:

Post a Comment