Wednesday, April 11, 2012

"LIR-ILIR, LIR-ILIR"

#SELAMAT PAGI PARA DONGAN"
(Mangaligi mengamati memamahi dan menikmati lagu pendamai hati dunia akhirat dari tanah Jawa)
________________________________________________________________

Para dongan...! disudut manapun di nusantara ini "Selamat Pagi". Pagi ini senang rasanya menyajikan status musik berbau islami yang berasal dari tanah jawa. Judulnya "Lir-ilir Lir-Ilir" Semoga memberi manfaat bagi kita tambahan pengetahuan sekaligus memberitahu pada saudara kita orang kita Jawa, bahwa kita juga "Marlasni roha do dihamu, termasuk lagu munu iparhanda" ningta attong harana ma ibuat halai ibototta. Sangape "Eda" nimmu attong ito, harana ibotomunu madung mambuat boru jawa muse.

 Kakakakakakaka...kkk...kkk...au on attong. Olo...! Goarna majodoh.

Berikut Lirik Lagunya para kawan dan sengaja saya kasih nomor tiap baris guna kemudahan dalam pemahaman :
1. Lir-ilir - Lir Ilir
2. Tandure wis sumilir Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar
3. Cah angon-cah angon penekno blimbing kuwi
4. Lunyu-lunyu yo penekno kanggo mbasuh dodotiro
5. Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
6. Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore
7. Mumpung padhang rembulane mumpung jembar kalangane
8. Yo surako… surak hiyo… _______________________________________________________________________

1. Lir-ilir, lir-ilir
____________________

- Dongan ale dongan...! Lagu on dimulai dohot lir-ilir lir-ilir yang artinya bangun atau bangun lah.

- Tapi bisa juga artinya hiduplah (karena sejatinya tidur itu mati) bisa juga diartikan sebagai sadarlah.

- Tetapi yang perlu dikaji lagi, apa yang perlu untuk dibangunkan? Apa yang perlu dihidupkan? hidupnya Apa ? Ruh? kesadaran ? Pikiran? terserah kita yang penting ada sesuatu yang dihidupkan, dan jangan lupa disini ada unsur angin, berarti cara menghidupkannya ada gerak..(kita fikirkan ini)..gerak menghasilkan udara. ini adalah ajakan untuk berdzikir. Dengan berdzikir, maka ada sesuatu yang dihidupkan. __________________________________________________________________

2. Tandure wus sumilir, Tak ijo royo-royo tak senggo temanten anyar __________________________________________________________________

- Bait ini mengandung makna kalau sudah berdzikir maka disitu akan didapatkan manfaat yang dapat menghidupkan pohon yang hijau dan indah
- Pohon di sini artinya adalah sesuatu yang memiliki banyak manfaat bagi kita. Pengantin baru ada yang mengartikan sebagai Raja-Raja Jawa yang baru memeluk agama Islam. Sedemikian maraknya perkembangan masyarakat untuk masuk ke agama Islam, namun taraf penyerapan dan implementasinya masih level pemula, layaknya penganten baru dalam jenjang kehidupan pernikahannya. ___________________________________________

3. Cah angon cah angon penekno blimbing kuwi.
___________________________________________

- Dongan ale dongan...! Mengapa kok “Cah angon” ? Bukan “Pak Jendral” , “Pak Presiden” atau yang lain? Mengapa dipilih “Cah angon” ? Cah angon maksudnya adalah seorang yang mampu membawa makmumnya, seorang yang mampu “menggembalakan” makmumnya dalam jalan yang benar.

- Lalu,kenapa “Blimbing” ? Ingat sekali lagi, bahwa blimbing berwarna hijau (ciri khas Islam) dan memiliki 5 sisi. Jadi blimbing itu adalah isyarat dari agama Islam, yang dicerminkan dari 5 sisi buah blimbing yang menggambarkan rukun Islam yang merupakan Dasar dari agama Islam.

- Kenapa “Penekno” ? ini adalah ajakan para wali kepada Raja-Raja tanah Jawa untuk mengambil Islam dan dan mengajak masyarakat untuk mengikuti jejak para Raja itu dalam melaksanakan Islam.
_____________________________________________

4. Lunyu lunyu penekno kanggo mbasuh dodotiro. _____________________________________________

Walaupun dengan bersusah payah, walupun penuh rintangan, tetaplah ambil untuk membersihkan pakaian kita. Yang dimaksud pakaian adalah taqwa. Pakaian taqwa ini yang harus dibersihkan.
_______________________________________________

5. Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing pinggir. _______________________________________________

Pakaian taqwa harus kita bersihkan, yang jelek jelek kita singkirkan, kita tinggalkan, perbaiki, rajutlah hingga menjadi pakain yang indah ”sebaik-baik pakaian adalah pakaian taqwa“.
______________________________________________

6. Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore ______________________________________________

- Dongan ale dongan...! Pesan dari para Wali "bahwa suatu ketika kamu akan mati dan akan menemui Sang Maha Pencipta untuk mempertanggung jawabkan segala perbuatanmu" nina.

- "Maka benahilah dan sempurnakanlah ke-Islamanmu agar kamu selamat pada hari pertanggungjawaban kelak" ninna muse anggia.
_____________________________________________________

7. Mumpung padhang rembulane, mumpung jembar kalangane. _____________________________________________________

- Para dongan katua sangape kapala, Para wali mengingatkan agar para penganut Islam melaksanakan hal tersebut. - Maksudna, "Dodotiro dodotiro, kumitir bedah ing pinggir" Ketakwaan lebih kita tingkatkan dan yang jelek-jelek kita buang. - Tentunya dongan, ketika pintu hidayah masih terbuka lebar, ketika kesempatan itu masih ada di depan mata, ketika usia masih menempel pada hayat kita. Botimada puang. _______________________

8. Yo surako surak hiyo.
_______________________

- Sambutlah seruan ini dengan sorak sorai “mari kita terapkan syariat Islam” sebagai tanda kebahagiaan.

- Hai orang-orang yang beriman, penuhilah seruan Allah dan seruan Rasul apabila Rasul menyeru kamu kepada suatu yang memberi kehidupan kepada kamu (Al-Anfal :25) ________________________________________________________________

LAIN-LAIN SEPUTAR LAGU
________________________

- Lagu ini tidak diketahui siapa penciptanya , begitupun ada yang berpendapat pencipta lagu adalah salah seorang dari Wali Sanga atau Sembilan Wali yang terkenal sebagai para penyebar Islam di tanah Jawa. Dari kesembilan waliyullah itu ada dua orang yang disebut-sebut sebagai penciptanya yaitu Sunan Ampel dan Sunan Kalijaga.

- Carrol McLaughlin, seorang profesor harpa dari Arizona University terkagum kagum dengan tembang ini, beliau sering memainkannya. Maya Hasan, seorang pemain Harpa dari Indonesia pernah mengatakan bahwa dia ingin mengerti filosofi dari lagu ini. Para pemain Harpa seperti Maya Hasan (Indonesia), Carrol McLaughlin (Kanada), Hiroko Saito (Jepang), Kellie Marie Cousineau (USA), dan Lizary Rodrigues (Puerto Rico) pernah menterjemahkan lagu ini dalam musik Jazz pada konser musik “Harp to Heart“. _____________

KESIMPULAN
_____________

Dongan ale dongan ... !

- Berdasarkan uraian diatas, lagu ini jelas memberikan pengajaran yang bagus bagi kita, tentang betapa pentingnya meningkatkan ketakwaan pada Allah Swt.

- Hal ini mengingat adanya tanggungjawab perbuatan setelah kita meninggal dunia. Kesempatan dan usia sangat diharapkan agar berbuat sesuai dengan syariat-syariat islam.

- Dari segi estetika, saya merasa lagu ini cukup nyaman untuk didengar, iringan musiknya seperti mengajak kita untuk ikut terlibat dalam lagu dan...dan ...dan...dan angkat langsung :

............................ Ilahi...sallimil ummah, minal afati wal nikmat.... wamin hamnih, wamin ummat bi ahli badri ya allah... bi ahli badri ya alloh......

Lir-ilir - Lir Ilir
Tandure wis sumilir
Tak ijo royo-royo
tak senggo temanten anyar

Cah angon-cah angon
penekno blimbing kuwi
Lunyu-lunyu yo penekno
kanggo mbasuh dodotiro

Dodotiro-dodotiro kumitir bedhah ing pinggir
Dondomono jlumatono kanggo sebo mengko sore

Mumpung padhang rembulane
mumpung jembar kalangane
Yo surako… surak hiyo… ...................................

Selamat Pagi Para Kawan dan Selamat Beraktivitas. Enter...!(rfs)
________________________________________________________________
Bob Moiz Siregar, Khairul Adi Putra Siregar dan 7 orang lainnya menyukai ini.

No comments:

Post a Comment