#SELAMAT MALAM TAPANULI#
(Mangaligi Sejarah ni Panjat Pinang)
___________________________________________
Para kawan...! Rondang koring rondang begulai, manuk panggang manuk begulai, ikan bakar ikan begulai adalah beberapa jenis makanan berat yang pada saat ini dinikmati orang Tapanuli. Biadottong...! Tabodo sanga inda...! Enak apa tidak...! Kakakakakakak...kkk...kkk...
Lainnya yang juga besar kemungkinan dinikmati, lomang ketupat, ketupat lomang,
alame dodol, dodol alame, tuangan nabottat tuangan nara, kue lapan dan kue
pitu. Kakakakaka...kkk...kkk...macam mananya...? Sama ngak rasanya katua kapala
dengan tahun-tahun sebelumnya....? Ah...okelah, selamat menikmati...!
Para kawan...! Sambil menikmati makanan-makanan khas lebaran Tapunuli tersebut
tentu tak ada salahnya, "Mangaligi sejarah panjat pinang bukan...?" Bukan
nimmu mattong katua, aso seru namangoluon. Berikut uraiannya :
Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. lomba panjat
pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara
besar seperti hajatan, pernikah an, dan lain-lain.
Yang mengikuti lomba ini adalah orang-orang pribumi. Hadiah yang diperebutkan
biasanya bahan makanan seperti keju, gula, serta pakaian seperti kemeja,
maklum karena dikalangan pribumi barang-barang seperti ini termasuk
mewah. Sementara orang pribumi bersusah payah untuk memperebutkan hadiah,
para orang-orang Belanda menonton sambil tertawa. tata cara permainan ini
belum berubah sejak dulu sampai sekarang.
Memang terjadi pro dan kontra mengenai perlombaan yang satu ini. satu pihak
berpendapat bahwa sebaiknya perlombaan ini dihentikan karena dianggap mencederai
nilai-nilai kemanusiaan.
Sementara pihak lain ada yang berpendapat ada nilai luhur dalam perlombaan ini
seperti: kerja keras, pantang menyerah, kerja kelompok atau gotong royong.
Para kawan...!
Jika saya memberi pendapat tentang pendapat, maka saya berpendapat : Dalam
banyak hal selalu ada sependapat dan tidak sependapat pada setiap persoalan
yang dipendapatkan.
Jika suatu persoalan punya kekuatan yang sama untuk mengatakan sependapat dan
tidak sependapat, maka sering persoalan jadinya tidak selesai. Dan tak jarang
hal seoperti ini menimbulkan masalah untuk kemudian musyawarah lagi mengambil
pendapat.
Hubungannya dengan masalah, apakah panjat pinang dianggap sebagai sesuatu yang
menciderai nilai-nilai kemunusiaan, atau sesuatu yang menunjukkan bahwa
bangsa ini adalah perkerja keras, pantang menyerah. Semuanya tergantung
pendapat kita masing-masing.
Sumber : Situs Sejarah Ind.
Selamat malam...!
_______________________________________________________________
Fitriani Hutasuhut dan 3 orang lainnya menyukai ini.
(Mangaligi Sejarah ni Panjat Pinang)
___________________________________________
Para kawan...! Rondang koring rondang begulai, manuk panggang manuk begulai, ikan bakar ikan begulai adalah beberapa jenis makanan berat yang pada saat ini dinikmati orang Tapanuli. Biadottong...! Tabodo sanga inda...! Enak apa tidak...! Kakakakakakak...kkk...kkk...
Lainnya yang juga besar kemungkinan dinikmati, lomang ketupat, ketupat lomang,
alame dodol, dodol alame, tuangan nabottat tuangan nara, kue lapan dan kue
pitu. Kakakakaka...kkk...kkk...macam mananya...? Sama ngak rasanya katua kapala
dengan tahun-tahun sebelumnya....? Ah...okelah, selamat menikmati...!
Para kawan...! Sambil menikmati makanan-makanan khas lebaran Tapunuli tersebut
tentu tak ada salahnya, "Mangaligi sejarah panjat pinang bukan...?" Bukan
nimmu mattong katua, aso seru namangoluon. Berikut uraiannya :
Panjat pinang berasal dari zaman penjajahan Belanda dulu. lomba panjat
pinang diadakan oleh orang Belanda jika sedang mengadakan acara
besar seperti hajatan, pernikah an, dan lain-lain.
Yang mengikuti lomba ini adalah orang-orang pribumi. Hadiah yang diperebutkan
biasanya bahan makanan seperti keju, gula, serta pakaian seperti kemeja,
maklum karena dikalangan pribumi barang-barang seperti ini termasuk
mewah. Sementara orang pribumi bersusah payah untuk memperebutkan hadiah,
para orang-orang Belanda menonton sambil tertawa. tata cara permainan ini
belum berubah sejak dulu sampai sekarang.
Memang terjadi pro dan kontra mengenai perlombaan yang satu ini. satu pihak
berpendapat bahwa sebaiknya perlombaan ini dihentikan karena dianggap mencederai
nilai-nilai kemanusiaan.
Sementara pihak lain ada yang berpendapat ada nilai luhur dalam perlombaan ini
seperti: kerja keras, pantang menyerah, kerja kelompok atau gotong royong.
Para kawan...!
Jika saya memberi pendapat tentang pendapat, maka saya berpendapat : Dalam
banyak hal selalu ada sependapat dan tidak sependapat pada setiap persoalan
yang dipendapatkan.
Jika suatu persoalan punya kekuatan yang sama untuk mengatakan sependapat dan
tidak sependapat, maka sering persoalan jadinya tidak selesai. Dan tak jarang
hal seoperti ini menimbulkan masalah untuk kemudian musyawarah lagi mengambil
pendapat.
Hubungannya dengan masalah, apakah panjat pinang dianggap sebagai sesuatu yang
menciderai nilai-nilai kemunusiaan, atau sesuatu yang menunjukkan bahwa
bangsa ini adalah perkerja keras, pantang menyerah. Semuanya tergantung
pendapat kita masing-masing.
Sumber : Situs Sejarah Ind.
Selamat malam...!
_______________________________________________________________
Fitriani Hutasuhut dan 3 orang lainnya menyukai ini.
No comments:
Post a Comment