#SELAMAT MALAM TAPANULI#
(Belajar memahami sejarah, fungsi, motif dan istilah istilah dalam
pemakaian ulos" ~Bagian satu~
_________________________________________________________
Para kawan...! Berikut uraiannya :
_______________________________________
Pendapat penulis pada asal muasal ulos
_______________________________________
Para dongan...!
Dipikiran saya, pada awalnya ulos itu diciptakan tidaklah langsung untuk melaksanakan fungsi-fungsi adat. Tetapi untuk melindungi diri dari dinginnya tanah Batak secara umum.
Hal ini saya rasa logis, karena menurut cerita para orang tua
sebelum ulos diciptakan sudah terlebih dahulu dikenal kain
goni (Ketika industri di nusantara masih terbatas). Dan kain
ini yang merupakan penyempurnaan pakaian ni halak batak
sebelumnya. (Cat : Halak Batak punya cerita MMH = Manuk-manuk
Hulambujati tentang asal muasal suku batak).
Pada situs "tanobatak.wordpress.com" dikatakan :
"Munculnya pandangan orang-orang Batak bahwa kain ulos merupakan
sumber kehangatan dan panas bagi tubuh dikarenakan letak geografis
tempat tinggal orang batak yang terletak di pegunungan yang
memiliki iklim tropis.Sehingga cahaya matahari tidak cukup
panas untuk menghangatkan tubuh apalagi saat malam hari tiba..."
Pemhaman saya pada uraian tersebut, setelah fungsi ulos sebagai
penghangat tubuh terpenuhi dan dianggap sebagai kebutuhan skunder
yang perlu dipertahankan, maka pelaksanaan adatpun disesuaikan
para oppung-oppungta najolo dengan kebutuhan halak hita itu
sendiri.
Pada saat mengadakan persesuaian antara pelaksanaan adat dengan
pemenuhan kebutuhan hidup, maka fungsi-fungsi ulos itupun
berkembang sampai sekarang.
Demikian pendapat sekilas saya para dongan, jika ada yang mau
menambah dipersilakan.
______________________________________
Fungsi Ulos Batak dan Motif-motifnya
______________________________________
Para kawan...!
"Namun seiring perkembangan waktu, ulos batak ini digunakan bukan
hanya sekedar penghangat tubuh semata tetapi :
* Berkembang menjadi lambang ikatan kasih
* Pelengkap upacara adat dan simbol sistem sosial masyarakat Batak.
Dan juga dipercaya mengandung magis atau keramat serta memiliki
daya istimewa untuk memberikan perlindungan bagi pemakainya.
Demikian sikilas, mengenai gambaran fungsinya, seperti yang
tertulis pada situs tanobatak.wordpress.com. Selanjutnya
dikatakan :
"Ulos pada pemakaian yang tepat bukan saja melambangkan
keserasian dalam berpakaian tetapi juga berkaitan pada
makna-makna filosofis yang dikandung oleh ulos tersebut.
Dengan demikian ulos tidak hanya berfungsi sebagai penghangat
dan lambang kasih sayang, melainkan juga sebagai simbol
status sosial, alat komunikasi, dan lambang solidaritas.
Adapun mengenai motif-motif ulos ini dikatakan :
"Jenis dan Motif ulos memiliki makna tersendiri. Tergantung
dari sifat, keadaan, fungsi dan hubungan tertentu. Dan juga
kapan digunakan, diberikan kepada siapa dan dalam upacara adat
apa. Dan pada saat upacara adat baik itu pernikahan, kelahiran
dan kematian tidak pernah ketinggalan dengan yang namanya
penggunaan ulos batak ini.
______________________________________________________________
Istilah-istilah Serangkaian Pakaian Ulos Bagi Pria dan Wanita
______________________________________________________________
* Jika kain dipakai oleh laki-laki, bagian atasnya disebut
ande-hande dan bagian bawahnya disebut singkot. sebagai penutup
kepala disebut tali-tali, bulang-bulang, sabe-sabe atau detar.
* Dan Jika ulos dipakai oleh perempuan batak Toba, bagian bawah
disebut ampe-ampe. apabila digunakan sebagai penutup kepala
disebut saoing, dan untuk menggendong anak disebut parompa.
_________________________________________
Istilah-Istilah pada saat dipakaikan ulos
_________________________________________
* Diabitkon/siabithononton :
Ulos yang dipakai meliputi ragidup, sibolang, djobit,
simarindjamisi, dan ragi pangko.
* Dihadangkon/Sihadanghononton
(Dililitkan di kepala atau bisa juga di jinjing).
Ulos yang dililit di kepala meliputi sirara, sumbat, bolean,
mangiring, surisuri dan sadum.
* Dililitkon/sitalitalihononton (dililit dipinggang) yang
meliputi tumtuman, mangiring, dan padangrusa.
____________
Kesimpulan
____________
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menambah
wawasan kita, sekaligus untuk lebih mencintai budaya ataupun
adat batak ini.
Para kawan ...! Pada saat menulis "Ulos" ini terpikir olehku :
"Bagaiamana kira-kira pandangan orang batak terhadap fungsi
ulos dalam adat pernikahan...? Dengan kata lain, "bagaiamana
pandangan orang terhadap pelaksanaan adat pernikahan, sehingga
ada yang melaksanakan dan ada juga yang tidak...?"
Para kawan terhadap hal ini, ingin rasanya memberi pendapat
pada bagian dua tulisan ini (bersambung.....) Dison anggia...!
_________________________________________________________________
Sumber : tanobatak.wordpress.com
(Belajar memahami sejarah, fungsi, motif dan istilah istilah dalam
pemakaian ulos" ~Bagian satu~
_________________________________________________________
Para kawan...! Berikut uraiannya :
_______________________________________
Pendapat penulis pada asal muasal ulos
_______________________________________
Para dongan...!
Dipikiran saya, pada awalnya ulos itu diciptakan tidaklah langsung untuk melaksanakan fungsi-fungsi adat. Tetapi untuk melindungi diri dari dinginnya tanah Batak secara umum.
Hal ini saya rasa logis, karena menurut cerita para orang tua
sebelum ulos diciptakan sudah terlebih dahulu dikenal kain
goni (Ketika industri di nusantara masih terbatas). Dan kain
ini yang merupakan penyempurnaan pakaian ni halak batak
sebelumnya. (Cat : Halak Batak punya cerita MMH = Manuk-manuk
Hulambujati tentang asal muasal suku batak).
Pada situs "tanobatak.wordpress.com" dikatakan :
"Munculnya pandangan orang-orang Batak bahwa kain ulos merupakan
sumber kehangatan dan panas bagi tubuh dikarenakan letak geografis
tempat tinggal orang batak yang terletak di pegunungan yang
memiliki iklim tropis.Sehingga cahaya matahari tidak cukup
panas untuk menghangatkan tubuh apalagi saat malam hari tiba..."
Pemhaman saya pada uraian tersebut, setelah fungsi ulos sebagai
penghangat tubuh terpenuhi dan dianggap sebagai kebutuhan skunder
yang perlu dipertahankan, maka pelaksanaan adatpun disesuaikan
para oppung-oppungta najolo dengan kebutuhan halak hita itu
sendiri.
Pada saat mengadakan persesuaian antara pelaksanaan adat dengan
pemenuhan kebutuhan hidup, maka fungsi-fungsi ulos itupun
berkembang sampai sekarang.
Demikian pendapat sekilas saya para dongan, jika ada yang mau
menambah dipersilakan.
______________________________________
Fungsi Ulos Batak dan Motif-motifnya
______________________________________
Para kawan...!
"Namun seiring perkembangan waktu, ulos batak ini digunakan bukan
hanya sekedar penghangat tubuh semata tetapi :
* Berkembang menjadi lambang ikatan kasih
* Pelengkap upacara adat dan simbol sistem sosial masyarakat Batak.
Dan juga dipercaya mengandung magis atau keramat serta memiliki
daya istimewa untuk memberikan perlindungan bagi pemakainya.
Demikian sikilas, mengenai gambaran fungsinya, seperti yang
tertulis pada situs tanobatak.wordpress.com. Selanjutnya
dikatakan :
"Ulos pada pemakaian yang tepat bukan saja melambangkan
keserasian dalam berpakaian tetapi juga berkaitan pada
makna-makna filosofis yang dikandung oleh ulos tersebut.
Dengan demikian ulos tidak hanya berfungsi sebagai penghangat
dan lambang kasih sayang, melainkan juga sebagai simbol
status sosial, alat komunikasi, dan lambang solidaritas.
Adapun mengenai motif-motif ulos ini dikatakan :
"Jenis dan Motif ulos memiliki makna tersendiri. Tergantung
dari sifat, keadaan, fungsi dan hubungan tertentu. Dan juga
kapan digunakan, diberikan kepada siapa dan dalam upacara adat
apa. Dan pada saat upacara adat baik itu pernikahan, kelahiran
dan kematian tidak pernah ketinggalan dengan yang namanya
penggunaan ulos batak ini.
______________________________________________________________
Istilah-istilah Serangkaian Pakaian Ulos Bagi Pria dan Wanita
______________________________________________________________
* Jika kain dipakai oleh laki-laki, bagian atasnya disebut
ande-hande dan bagian bawahnya disebut singkot. sebagai penutup
kepala disebut tali-tali, bulang-bulang, sabe-sabe atau detar.
* Dan Jika ulos dipakai oleh perempuan batak Toba, bagian bawah
disebut ampe-ampe. apabila digunakan sebagai penutup kepala
disebut saoing, dan untuk menggendong anak disebut parompa.
_________________________________________
Istilah-Istilah pada saat dipakaikan ulos
_________________________________________
* Diabitkon/siabithononton :
Ulos yang dipakai meliputi ragidup, sibolang, djobit,
simarindjamisi, dan ragi pangko.
* Dihadangkon/Sihadanghononton
(Dililitkan di kepala atau bisa juga di jinjing).
Ulos yang dililit di kepala meliputi sirara, sumbat, bolean,
mangiring, surisuri dan sadum.
* Dililitkon/sitalitalihononton (dililit dipinggang) yang
meliputi tumtuman, mangiring, dan padangrusa.
____________
Kesimpulan
____________
Demikian yang dapat saya sampaikan, semoga dapat menambah
wawasan kita, sekaligus untuk lebih mencintai budaya ataupun
adat batak ini.
Para kawan ...! Pada saat menulis "Ulos" ini terpikir olehku :
"Bagaiamana kira-kira pandangan orang batak terhadap fungsi
ulos dalam adat pernikahan...? Dengan kata lain, "bagaiamana
pandangan orang terhadap pelaksanaan adat pernikahan, sehingga
ada yang melaksanakan dan ada juga yang tidak...?"
Para kawan terhadap hal ini, ingin rasanya memberi pendapat
pada bagian dua tulisan ini (bersambung.....) Dison anggia...!
_________________________________________________________________
Sumber : tanobatak.wordpress.com
No comments:
Post a Comment