Wednesday, April 3, 2013

"Sian Ole-ole Sipirok Angkola sampe tu Ole-ole Dunia"

#SELAMAT MALAM TAPANULI#
(Menyimak keberadaan ole-ole di
Sipirok Angkola / tano batak, Nusantara dan Dunia)
_________________________________________________

Sebelum menyimak lebih lanjut, mari kita nikmati dulu instrumen
musik ole-ole dalam video musik Mp3 ini kawan :


______________

Pendahuluan
______________

Pada intinya tulisan ini berisi, macam hal yang berhubungan dengan istilah
ole-ole. Baik sebagai alat musik maupun sebagai lagu. Sedangkan tujuan
penulisannya adalah penambahan pengetahuan atau penguatan pengetahuan
mengenai ole-ole, karena penulis yakin semua orang angkola sudah
mengerti akan ole-ole sebagai alat musik.

Singkat kalimat, berikut infonya :
__________________________

Pengertian Ole-Ole Angkola
__________________________

















Ole-ole adalah salah satu alat musik tradisional dari Angkola yang terbuat
dari batang padi untuk kemudian dibentuk dan dihembus agar mengeluarkan
suara atau bunyi.


Ole-ole biasanya dimainkan oleh anak-anak pada saat
musim panen tiba. Proses pembuatannya, setelah
batang padi di potong sesuai selera maka pada ujung
buku padi akan dipecahkan guna untuk masuknya angin/
udara dari mulut yang menghembusnya.

"pis...pis...pis..." kata si Utcok menek pada batang
padi tersebut sebanyak 3X untuk kemudian melanjutkannya
dengan berkata, "ndak...ndak...ndak".

Setelah itu, batang padi tersebut akan di finishing
dengan menekannya sedikit untuk kemudian mengembus
pecahan lobangnya sebanyak 3 X juga. "huh...huh...
huh..." lanjutnya.

Setelah hal ini selesai dilaksanakan, maka batang padi
tersebutpun akan dimasukkan kemulut untuk kemudian
di hembus kembali."pet...pet...ttttt....pepepet..."

Demikian bunyinya yang terkadang dijawab seorang
kawan :
"bek...kkk..bek...kkk...bekbek...
bek...umbek...kkkk...bek...kkkk...umbek.....bekbek...
umbek...kkk...umbek...bekbek...kkk...nagaor maho
utcok...!"  kata ayah.

Untuk kenyaringan bunyi, batang padi ini juga pada
ujungnya bisa digulungkan daun kelapa atau aren.
yang dalam bahasa sipirok angkolanya disebut "Mare-
mare".

Sedangkan nada suaranya akan diatur oleh tangan yang
menghembusnya pada ujung lobang / mare-mare tersebut.

Selain cara diatas, anak-anak angkola bisa juga membentuk
batang padi tersebut menyerupai suling dengan menambahkan
lobang pada patang padi sesui seleranya. Bagi mereka yang
ahli tak jarang ole-ole ini dapat mengeluarkan suara yang
cukup indah / enak didengar. Botima.

* Ole - Solehuddin + ole - oppu ole

Hal lainnya di sipirok angkola yang kadang memakai kata
ole adalah ketika menyebutkan nama. "Ise mehe kele
namar kirim solom diho" kata seorang nauli bulung pda
kawananya.

Dan kawannya inipun menjawab, "isi dope kele, anggo nasi
ole huddin" jawabnya. Ole huddin maksudnya disini
adalah solehuddin.

Hal yang  tak jauh beda berlaku juga bagi oppung yang
punya cucu solehudin, "ke jo sapai amang, jadi de sanga
inda oppu ole na tupasari" kata seorang ibu pada anaknya.

Bagaimana dengan oppu elo...? Menurut hemat penulis, ini
disebakan pahoppu yang bernama lelo. karena el-mya
dibuang jadi "elo" dan bukan ole. Hahaha...jadi teringat
aku pada tulangkuba.

* Klakson  sinonim ole-ole Angkola

Video klakson mobil di bawah ini  juga disebut ole-ole di Angkola :



___________________

Alasan disebut ole-ole
___________________

Pada kamus batak http://web.tiscali.it/batak/kamuso.htm
disebutkan tentang pengertian ole sbb :

Ole-Ole Angkola
Ole, moleole, (= meoleol), tidak tentu,
tidak tetap, selalu berubah-ubah;
simoleole, plinplan, orang yang
gampang berubah, yang berpendirian
ti-dak tetap.

Berdasarkan uraian tersebut,
maka menurut hemat penulis
disebut
ole-ole karena irama yang ada dalam bunyi tidak menetap. Hal
lainnya, karena ole-ole tersebut pada saat dibunyikan cenderung
terdengar ole..ole...ole...eeee...

Demikian pendapat penulis yang mungkin masih perlu dikoreksi
oleh ahlinya suatu saat (Belum ditemukan alasan lain di dunia maya
ini-pen).
____________________________________________________

Macam nama alat musik dari  batang padi di Tabah Batak
____________________________________________________

1. Uyup-Uyup (Mandailing)


Uyup-uyup
Dari Mandailing
Uyup-uyup Batang ni Eme Entah masih
seperti dulu saat panen di  Tanah Mandailing
Godang. Saat itu bila panen tiba, teman-temanku yang
kebetulan orang tuanya berprofesi sebagai seorang
petani, akan mengajakku pergi ke sawahnya.

2. Ipit-ipit (Toba)

"...bahasa batak toba disebut dengan istilah
(Marsiurupan atau Marsiadapari). ... dijadikan
sebagai alat musik (ipit-ipit) oleh
para bocah..." demikian tersaji
pada situs Eteksciki info

3. Ole-ole (Simalungun)

Para kawan, selain Angkola, ternyata orang simalungun juga
menyebut alat musik dari batang padi ini dengan ole-ole

Pada penggolongan alat musik tradisional Simalungun
dikatakan :

Ole-ole, adalah merupakan jenis alat musik tiup yang yang
terdiri dari satu lidah (single reed).badannya terbuat dari
batang padi dan resonantornya terbuat dari daun enau
atau daun kelapa.

4.  Empi-empi (Batak Karo)

Empi-empi (aerophone, multiple reeds)
terbuat dari batang padi yang telah mulai
menguning. Lidah (reed) dari  empi-empi
dibuat dari batang padi itu sendiri,
dengan cara memecahkan sebagian kecil
dari salah satu ujung batang padi yang
memiliki ruas.

Akibat terpecahnya ruas batang
padi menjadi beberapa bagian (tidak terpisah) maka ketika
ditiup bagian yang terpecah tersebut akan menimbulkan bunyi.

Demikian tersaji pada situs alat musik tradisonal Batak Karo
lewat alamat http://berastagi-web.blogspot.com/2013/01/alat-
musik-tradisional-karo-non-ensambel.html

Adapun ole-ole dari karo sbb (bukan ole-ole angkola) :

__________________________________________________

Macan nama alat musik batang padi di Nusantara (Khusus Padang)
__________________________________________________

* Ole-ole dari Padang (Pupuik Minang Kabau)


Alat musik tradisional ini dibuat dari batang padi.
Pada ujung ruas batang dibuat lidah, jika ditiup
akan menghasilkan celah, sehingga menimbulkan bunyi.
Sedangkan pada ujungnya dililit dengan daun kelapa
yang menyerupai terompet. Bunyinya melengking dan
nada dihasilkan melalui permainan jari pada lilitan
daun kelapa.

Sekarang banyak  instrumen seni tradisional yang menghilang
“diserang” peralatan seni musik modern, namun di kecamatan
Palembayan Kabupaten Agam, salah satu instrumen seni
tradisi, yakni pupuik batang padi masih eksis. Kelompok
kesenian yang ada masih sering memain­kannya dalam
berbagai pagelar



* Belum ditemukan namanya di daerah lain, seperti jawa, kalimantan,
sulawesi, dll.
______________________

Cara membuat ole-ole
______________________

Pada situs http://www.harianhaluan.com/index.php?option=
com_content&view=article&id=4738:pupuik-batang-padi-
masih-eksis-di-palembayan&catid=46:panggung&Itemid=198

Pupuik batang padi terbuat dari batang padi. Membuat­nya cukup mudah.
Ambil batang padi sepanjang  5-10 cm, beri lidah pada pangkalnya,
kemudian ditiup. Kalau sudah mengeluarkan bunyi, maka jadilah pupuik itu.

Untuk mengatur iramanya, pada batang padi diberi lobang sebanyak 4 buah,
tetapi ada juga yang tidak pakai lobang. Untuk yang tidak pakai lobang, iramanya
diatur melalu telapak tangan yang ditutupkan ke ujung pupuik.

Hal yang sama berlaku juga bagi ole-ole Angkola. Dan jika mau ditambahkan
maka sebelum pupuik trsebut dibunyikan harus terlebih dahulu ujungnya
ditekan hingga menimbulkan rongga masuknya angin pada saat di hembus.
_______________________

Cara Mengeraskan suara
_______________________

Mare-mare sebagai
cerobong ole-ole
Untuk memperkeras suara, pupuik
dilingkari dengan janur atau daun kelapa
hingga membentuk cerobong panjang.
Pupuik yang pakai cerobong suaranya
dapat  mengalun jauh sampai sekitar 2 km.
Pupuik batang padi yang pakai cerobong juga
disebut dengan pupuik laole.

Namun karena bahannya terbuat
dari batang padi dan
daun kelapa yang mudah layu pupuik
tidak bertahan lama.
Paling-paling hanya bertahan sampai 2 hari. Oleh karena
itu, pupuik batang padi harus dibuat setiap kali.

Hal yang sam juga tetap berlaku untuk istilah ole-ole bagi orang angkola.
Hanya sanya, daun kelapa tersebut disebut mare-mare.
__________________________________________

Lain-lain yang berhubungan dengan ole-ole (Bandung)
___________________________________________

* Ole-ole Bandung



 Cometar penulis :

Ole-ole bandung adalah lagu yang berisi pesan mengenai gambaran
kebudayaan / masyarakat Bandung. Pada situs
http://tunas63.wordpress.com/2010/03/07/lagu-ole-ole-bandung-ismail-marzuki/ 
dikatakan :

Ismail Marzuki terkenal sebagai komponis lagu-lagu yang
bernuansa perjuangan atau kepahlawanan. Selain itu,
lagu-lagu pop yang ia ciptakan juga memiliki makna nostalgia.
Lagu Ole-ole Bandung berkisah mengenai kehidupan masyarakat
Bandung yang memiliki budaya khas baik makanan maupun
tradisi lainnya.
________________________________________

OLe-Ole Dunia (Lagu Penyemangat sepak bola)
________________________________________

* Ole-ole dari Ricky Martin



Comentar penulis :

Adalah lagu dari Ricky Martin asal Poerto Rico yang populer
di tahun 1998 (Lagu Piala Dunia). Inginku menulis mengenai kegantengan
beliau, tapi karena beliau adalah banci jadi ngak usahlah. Langsung
aja ke lirik kawan :

Go, go, go!
Ale ale ale
Tu y you!
Ale ale ale

La Vida Es
Pura Pasion
Hay que llenar
Copa De Amor

Para Vivir
Hay que luchar
Un corazon
Para ganar
Como cain y abel

Es un partido cruel
Tienes que pelear por una estrella
Consigue con honor
La copa del amor

Para sobrevivir y luchar por ella
Luchar por ella (si)
Luchar por ella (si)
Tu y you!
Ale ale ale
Go, go, go!
Ale ale ale

Arriba va!
El mundo esta de pie
Go, go, gol!
Ale ale ale
La vida es
Competicion
Hay que sonar

Ser campeon
La copa es
La bendicion
La ganaras
Go, go go!

Tu instinto natural
Vencer a tu rival
Tienes que pelear por una estrella
Consigue con honor
La copa de la amor

Para sobrevivir y luchar por ella
Luchar por ella (si)
Luchar por ella (si)
Tu y yo
______________________________________________

* Dari Amanda putri dari Eva Nurida Siregar dan Gonjales.



Comentar penulis :

Lagu ini sepengetahuan penulis diciptakan oleh Amanda Gonjales yang merupakan putri dari
Eva Nurida Siregar dan Gonjales (Pemain sepak bola/timnas). Pada salah satu situs
dikatakan :

Kabartop.com – Anak dari pesepak bola Christian Gonzales, Amanda Gonzales siap
terjun ke dunia entertainment. Hal itu ditunjukan saat penampilannya di acara musik
dahsyat. Single terbaru yang bertajuk ole-ole itu bercerita tentang dunia sepak bola.

Putri dari pasangan Christian Gonzales dan Eva Gonzales itu mengaku, lagu itu ia
persembahkan untuk sang ayah. Sang ibu, Eva, sangat antusias dalam menghantarkan
putrinya ke dunia entertainment. NamunKini tersiar kabar, sang ibu mengeksploitasi
Amanda. Sontak Amanda dan Eva membantah kabar miring tersebut.

Putri dari pesepak bola Tim Nas itu mengatakan, itu semua keinginannya dan dia merasa
amat bahagia. Amanda pun berharap single ole-ole dapat diterima  oleh pecinta sepak
bola Indonesia.

Bagi kawan yang ingin tahu lebih banyak mengenai keluarga ini dapat melaju
lewat link http://muallaf-online.blogspot.com/2009/06/di-balik-kesuksesan-gonzales.html
__________

Kesimpulan
__________

1. Ole-ole adalah salat satu alat musik tradisional dari Angkola yang terbuat
dari batang padi untuk dibunyikan/di hembus.
2. Ole-ole ini punya sebutan yang berbeda-beda disetiap sub suku batak.
3. Ole-ole ini hanya populer di Sumatra utara dan sumatra barat
4. Ole-ple bagi orang bandung hanyalah salah satu  judul lagu yang
menceritkan kondisi budaya setempat.
5. Ole-ole dalam pengertian yang lebih luas disebut juga dengan ale-ale.
Dan ale-ale ini adalah lagu dalam memberi semangat pada pertandingan
sepak bola nasional dan internasional

Selamat malam dan horas...!
___________________________________
http://edinasution.files.wordpress.com/2007/07/uyup-uyup-natarsimo.pdf pagelaran seni.
http://rinaldifajri25.blogspot.com/2011/11/tulisan-i.html
http://dc107.4shared.com/doc/Opfgy9pL/preview.html
http://www.eteksciki.info/videos/Panen+Padi
http://simalungunonline.com/musik-tradisional-simalungun.html
http://berastagi-web.blogspot.com/2013/01/alat-musik-tradisional-karo-non-ensambel.html

* Sampai 4 Agustus 2013 dilihat 145 kali

No comments:

Post a Comment