#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Kereta Api Sumatra utara setelah 126 tahun masa
beroperasinya sekaligus menyejukkan jiwa yang mungkin saja telah gersang oleh
kerasnya kota Medan dan tipisnya keimanan lewat musik melayu deli Penyejuk Jiwa
pun kasih masukan dikit tentang peran pramugari/perempuan sebagai Public Relation
(Penyejuk Jiwa) bagi para penumpang Kereta api Sumatra Utara. Amangoe...!
Anak Medan do au...!)
__________________________________________________________________
___________
Pengantar
___________
Para kawan...!
Sepertinya penjelasan sub judul diatas sudah cukup jelas memberi
gambaran tentang apa isi dari postingan ini.
Karena itu...!
Selamat menyimak...!
Dan lagu, "Perwira kesatria" untuk anda dari Album "Penyejuk Jiwa"
oleh Isma dan dan Faisal lewat caver musik "Pramugari Perumka jalur
Kualanamo - Medan".
Selamat mendengarkan...!
_________________________________________
Sekilas Istilah Penting dalam Postingan ini
_________________________________________
* Pengertian Pramugari
"Pramugara (untuk pria) dan pramugari (untuk wanita) adalah staf/karyawan
perusahaan pengangkutan umum (baik udara, darat, dan laut) yang bertugas
melayani penumpang. Tugas utama mereka adalah menjaga keselamatan dan
melayani kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan. Kepramugaraan
adalah hal-hal yang berkenaan dengan pekerjaan di pesawat udara,
kereta api, atau kapal."
Demkian wikipedia mengartikannya lewat alamat :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pramugari
* Pengertian Public Relation
usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna
membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi
dan masyarakatnya.
Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses
atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi
dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik
sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan
profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang
sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat
dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan
kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Suber :
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html
__________________________________________________________________
Sekilas sejarah Kereta Api Indonesia dalam hubungannya dengan
Sejarah Kereta Ap di Sumatra Utara
__________________________________________________________________
- Tak usahlah kita tahu, "Tentang tahun berapa masuk atau
ada Kereta Api di Belanda" Karena itu adalah urusan negara Belanda
di negaranya.
Namun...!
- Pada hari Jum'at tanggal 17 Juni 1864 Ilmu Perkerataapian kebelandaan
itu, telah sampai di Indonesia yang mana pada masa itu Negara Indonesia
mereka sebut Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS.
- Di bawah NIS ini, pada hari itu telah dilakukan pencangkulan tanah
pertama kalinya untuk pembuatan rel atau jalan kereta api Desa Kemijen
tanah Jawa Tengah.
- Setelah tiga Tahun berlalu. maka rel tersebutpun selesai untuk kemudian
diresmikan oleh pihak Belanda tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1867.
Waktupun berlalu...!
- Hingga tahun 1873 tiga kota di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Solo, dan
Yogyakarta sudah berhasil dihubungkan.
- Pada saat yang sama yaitu dari sejak dicangkulnya tanah pertama untuk
pembangunan rel kereta api tersebut 1864 - 1867, kejadian pencangkulan
untuk pembangunan rel kereta api tidaklah hanya terjadi di Tanah Jawa.
- Terhadap hal ini situs dengan alamat :
http://seputarsemarang.com/tonggak-tonggak-sejarah-perkeretaapian-indonesia/
mengatakan :
1864-1867 :
Pembangunan jaringan kereta api pertama di Hindia belanda
di bawah pengawasan J.P de Bordes dari Nederlandsch Indische Spoorwerg
Maatschappij NISM (Maskapai Kereta Api Hindia belanda) dengan lebar
rel 1435 mm.
22 Juni 1865:
Lokomotif uap pertama tiba di Hindia Belanda. Dua buah
lokomotif buatan Borsig ini dipesan oleh NISM dan digunakan untuk mempercepat
pembangunan jaringan kereta api.
22 Juni 1865 :
Rel Kereta api pertama kali dibuka antara Semarang – Tanggoeng
sejauh 25 KM.
16 September 1871:
Diresmikannya jaringan rel antara Batavia – Buitenzorg
(Bogor) yang dibangun oleh NISM. Lebar rel yang digunakan adalah 1067 mm.
21 Mei 1872 :
Semarang – Solo – Jogja terhubung oleh jaringan rel kereta api.
1876 :
Jaringan rel kereta api pertama dibangun di Sumatera yang
menghubungkan Ule Lhee Banda Aceh. Jalur ini kemudian dilanjutkan
sampai ke Besitang di perbatasan Sumatera Utara dengan lebar sepur
750 mm.
Dengan demikian .... !
"Ilmu perkerata apian kebelandaan ini termasuk sarana dan prasaranya
telah sampai ke Sumatra Utara pada tahun 1872".
Nah...!
"Bagaimana sejarah Kereta api Sumatra ini ini...? Masihkah ada bukti-
bukti Sejarahnya...?" adalah kelanjutan dari postingan ini.
Begitupun...!
Sebelum di lanjut mari sama kita nikmati lagu, "Gelora" bersama pramugari
berbaju merah cantik dan jelita milik anak Medan ini.
Mari...! Mari...!
Jiwa rasa gelora...
pasti ada karena...
bukan karena intan permata
karena budi bahasa....
Alamag....!
Lanjut...!
_________________________________________________
Sejarah Kereta Api di Sumatra Utara 1888 - 1950
_________________________________________________
* Hal Jalur Aceh dan Sumatra Utara
Setelah dibangunnya jalur kereta api tahun 1872 antara Ule Lhee Banda
Aceh dengan Besitang / Sumatra Utara, maka 11 tahun kemudian dibangun
pulalah jalur Belawan – Medan – Delitua – Timbang Langkat (Binjai).
* Jalur Kereta Api Sumatra Utara
Tentang pembangunan jalur-jalur Kereta api ini di wilayah Sumatra,
dari tahun 1888 - 1950-an situs dengan alamat :
http://divre1railfans.wordpress.com/2013/01/07/sejarah-perkeretaapian-di-sumatera-utara/
mengatakan :
Pembangunan jaringan Kereta Api di tanah Deli merupakan inisiatif dari J.T. Cremer,
seorang manajer perusahaan perkebunan NV. Deli Matschappij yang menganjurkan
agar jaringan Kereta Api di tanah Deli sesegera mungkin dapat dibangun mengingat
pesatnya perkembangan perusahaan perkebunan Deli.
Berdasarkan surat keputusan (beslit) Gubernur Jenderal Belanda di Batavia, maka
pada tanggal 23 Januari 1883, permohonan konsesi dari pemerintah Belanda untuk
pembangunan jaringan kereta api yang menghubungkan Belawan – Medan – Delitua –
Timbang Langkat (Binjai) direalisasikan. Pada bulan Juni 1883, izin konsesi
tersebut dipindahtangankan pengerjaannya dari NV Deli Matschappij kepada NV Deli
Spoorweg Matschappij (DSM).
Pada tahun itu pula, presiden komisaris DSM, Peter Wilhem Janssen merealisaikan
pembangunan rel kereta api pertama sekali di Sumatra Timur yang menghubungkan
Medan-Labuhan yang diresmikan penggunaanya pada tanggal 25 Juli 1886.
Perkembangan jaringan kereta api cukup signifikan sejalan dengan ekspansi
pengusaha perkebunan ke beberapa kawasan di Sumatra Timur. Pada tahun 1888
kawasan-kawasan seperti Belawan, Delitua dan Binjai telah dapat dilalui oleh
kereta api.
Pembangunan jaringan kereta Api Labuhan-Belawan tercatat pula Tjong A Fie
(seorang pengusaha dan jutawan Kota Medan) sebagai donatur. Demikian pula sejak
tahun 1902, pembangunan kereta api dilanjutkan dengan menghubungkan antara Lubuk
Pakam-Bangun Purba yang dapat digunakan pada tahun 1904.
Selanjutnya, pada tahun 1916 dibangun jaringan Kereta Api yang menghubungkan
Medan-Siantar yang menjadi pusat perkebunan Teh. Pada tahun 1929-1937 turut
pula dibangun jaringan Kereta Api yang menghubungkan Kisaran-Rantau Prapat.
Hingga pada tahun 1940 DSM telah membangun jaringan kereta api di Sumatera
Timur sepanjang 553.223 Km.
Pasca Indonesia merdeka dan memasuki awal tahun 1950-an, kabinet pemerintahan
Indonesia dibawah kendali Presiden Soekarno melakukan nasionalisasi aset
pemerintah kolonial Belanda menjadi milik pemerintah Indonesia.
Oleh sebab itu, jaringan Kereta Api Deli (DSM) dan jaringan Kereta Api Aceh
(ASS) dinasionalisasi hingga akhirnya saat ini jalur kereta api tersebut
diusahakan dan dikelola oleh PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional 1 Sumut-NAD.
Sumber :
http://divre1railfans.wordpress.com/2013/01/07/sejarah-perkeretaapian-di-sumatera-utara/
______________________________________________________
Macam Pertinggal Bangunan Kereta Api Sumatra Utara
yang masih aktif dan sudah ditinggal pun yang direnovasi
_______________________________________________________
1. Bersumber dari situs wikipedia dengan alamat :
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:DSC00205.JPG
Stasiun Medan Kota (MDN) adalah stasiun kereta api yang melayani Kota Medan,
dan berada di pertemuan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu
(Medan Timur). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 m ini merupakan pusat
Divisi Regional 1 Sumatera Utara dan NAD, dan terletak di depan Lapangan Merdeka,
sehingga merupakan stasiun kereta api terbesar di seantero DivRe, dan setiap
harinya melayani 2000-2500 penumpang ke seantero Sumatera Utara.
Di samping bangunan stasiun terdapat monumen lokomotif uap bertipe 2-6-4T
buatan Hartmann (kemudian bernama Sächsische Maschinenfabrik) di Chemnitz,
Jerman tahun 1914.
Arsitektur Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya.
Hal yang tersisa dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam
di bagian muka stasiun, keberadaan dipo lokomotif yang masih berarsitektur
Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung
di ujung sebelah selatan stasiun.
Rel yang terdapat di Stasiun Medan membujur dari utara ke selatan.
Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke Tebing
Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai, Siantar dan Rantau Prapat, sedangkan rel
yang mengarah ke utara merupakan arah perjalanan ke Belawan, Binjai dan
Besitang, yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun. Dari Stasiun Medan
dahulunya terdapat percabangan rel ke Pancur Batu dan Batu.
Stasiun ini mempunyai city check-in untuk calon penumpang di Bandar Udara
Internasional Kuala Namu yang baru. Layanan in juga adalah yang pertama di
seluruh Indonesia.
Pada tahun 2006, Stasiun Medan mendapat Penghargaan Prima Utama untuk pelayanan
unit transportasi publik.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:DSC00205.JPG
2. Bersumber dari pengamat perkereta apian sumut Mr. Panjaitan dengan
alamat situs :
http://fransciscopanjaitan.blogspot.com/2010/10/sejarah-kereta-api-di-medan.html
Judul : Sejarah Kereta Api di Medan
Rel kereta api pertama kali diletakkan di bumi Sumatera Utara oleh Perusahaan Kereta
Api Swasta Belanda yang bernama Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) di tahun 1886
yang menghubungkan Kota Medan dan Labuan (laboean) yang merupakan cikal bakal jalur
kereta api Medan – Belawan.
Sejak dulunya Pelabuhan Belawan merupakan pelabuhan utama Sumatera Utara untuk
membawa hasil bumi seperti Tembakau ke luar negeri. Dulu, Labuan merupakan sentral
keramaian bahkan sebelum kota Medan berdiri. Pelabuhan Labuan di Sungai Deli inilah
yang menjadi pusat perdagangan, transportasi dan bongkar muat barang perkebunan
(khususnya tembakau) di Sumatera bagian Timur, akan tetapi karena Labuan seringkali
kebanjiran dan tidak mampu mengakomodasi kapal-kapal uap besar maka transportasi
usaha perkebunan mulai dikonsentrasikan ke Pelabuhan Belawan.
Jalur kereta api Medan – Belawan yang berjarak sekitar 21 km, pada saat itu
memiliki beberapa stasiun yaitu Stasiun Medan – Gloegoer – Poeloebraijan – Mabar –
Titi Papan – Kampong Besar – Laboean – Belawan – Pasar Belawan – dan Pelabuhan
Belawan (Oceaanhaven I – II dan III).
Akan tetapi seiring perkembangan waktu, bertambahnya transportasi jalan raya dan
berkurangnya tingkat okupansi penumpang maka pada saat ini Jalur Medan – Belawan
tidak lagi digunakan untuk mengangkut penumpang melainkan hanya digunakan hanya
untuk jalur KA Barang saja yakni KA Barang pengangkut CPO (Crude Palm Oil), PKO
(Palm Kernel Oil), getah karet (lateks), BBM dan pupuk.
Dulu, saking ramenya jalur Medan belawan ini dilayani oleh double track (triple
track dari medan – pulubrayan dan double track dari pulubrayan – belawan) kalo
sekarang sih udah sisa satu aja, tinggal bekas-bekasnya aja yang berserakan di
beberapa lokasi… Stasiun KA yang saat ini masih digunakan pun tidak lagi sebanyak
pada zaman DSM masih berjaya. Stasiun yang masih aktif adalah Stasiun Pulubrayan,
Labuan dan Belawan saja. Nah, pada postingan kali ini gw mau nampilin hasil hunting
gw di jalur ini…
* STASIUN GLOEGOER
Mencari keberadaan ex Stasiun Glugur ini cukup menggelikan kalo gw ingat-ingat,
menggelikan karena kantor tempat gw kerja dan rumah kontrakan gw yang juga berada
di daerah Glugur tapi gw gak tau sama sekali mengenai keberadaannya. Biasa… semut
di seberang lautan keliatan, tapi gajah di pelupuk mata malah ngga… kwkwkwk..
Awalnya gw gak tau sama sekali tentang keberadaan stasiun ini, tapi begitu gw
dapet peta jalur KA Sumut jaman belanda punya, barulah gw ‘ngeh’… “lho kok ada
stasiun glugur, dimana ni?”… dan hunting pun dimulai… dimulai dari arah belakang
kantor gw di jalan Ampera Raya menuju ke arah simpang glugur mulai gw susuri,
pertama-tama yang keliatan adalah sebuah persimpangan (wesel) rel di jalan ampera
11, katanya itu merupakan jalur yang menuju ke sebuah bengkel kereta jaman dulu,
dimana saat ini di lokasi tersebut sudah berdiri kampus UMSU..
Perjalanan dilanjutkan dan kemudian yang kelihatan adalah sebuah tiang sinyal lengan
mekanik yang udah karatan berat… udah dekat ni pikir gw… terus gw susurin lagi DPR
(daerah pinggir rel) melalui jalan Ampera Raya sampe mencapai persimpangan jalan
glugur hong.
Di persimpangan ini terdapat sebuah Pos JPL dengan surroundings yang “mencurigakan”
karena berada ditempat yang cukup lapang… tengok sana tengok sini, belum ketemu
juga… sampe akhirnya mata gw tertuju pada sebuah bangunan rumah plus warung tepat
di persimpangan. Bangunan ini punya atap berciri khas stasiun lama yang ada DIVRE 1
yakni beratapkan susunan papan kayu berwarna hitam yang berada tepat di seberang
Pos JPL… bangunan kecil ini pun gw puterin, sampe akhirnya keliatan juga tulisan
lama di tembok dekat atapnya yang bertuliskan “GLUGUR”… whuahhh… girang hati bukan
kepalang… ketawa ngakak lah gw, karena selama ini tu bangunan gw lewat-lewatin aja
bahkan beli rokok disitu tanpa tau kalo itu dulunya bekas stasiun kecil bernama
STASIUN GLOEGOER! Mantap!… one down, and so many stations to go! hehehehe…
Menurut cerita orang sekitar, stasiun ini memang udah gak lama banget gak digunakan
lagi, dan sekarang akhirnya cuma dijadikan rumah tinggal n warung rokok aja… malang
nian nasibmu kawan…
* STASIUN POELOEBRAIJAN
Stasiun KA Pulubrayan
Stasiun Pulu Brayan terletak sekitar 200 meter dari persimpangan Brayan. Orang medan
biasa menyebutnya daerah brayan bengkel, karena di samping stasiun ini terletak bengkel /
balai karya/ balai yasa kereta api medan. Kompleks stasiun ini masih memiliki sebuah
rumah sinyal yang masih dipakai sampai saat ini dan juga memiliki kompleks pergudangan
yang kini disewakan untuk umum… Setiap harinya stasiun ini melayani sekitar 16 kali
dinasan kereta CPO dan BBM. cukup rame… Selain balai yasa medan, di ujung sebelah
utara stasiun ini terdapat juga dipo kereta yang namanya Dipo Kereta Pulu Brayan,
sebagai tempat diperbaikinya kereta dan gerbong…
KA CPO isi melintas di Stasiun Pulubrayan
Lok langsir menarik ketel kosong dari dipo kereta pulubrayan
Rumah Sinyal Sta Pulubrayan
Stasiun ini juga merupakan stasiun pengisian kurs pupuk yang akan dibawa sampai ke
daerah rantau prapat. Banyaknya gerbong GGU, TTRU dan TTW yang stabling disini juga
memberikan ciri khas yang berbeda dengan stasiun lainnya.
Pupuk ini diisi dari beberapa gudang di sekitar stasiun yang disewa oleh swasta.
Tapi sayangnya, karena sifat pupuk yang keras bahan kimianya, banyak dari gerbong-
gerbong tersebut sudah karatan berat dan sudah layak dilakukan PA padahal belum
waktunya… Daerah disebelah timur stasiun ini dulunya juga merupakan kompleks kereta
api (zaman DSM). Di kompleks tersebut masih terdapat water tower antik dan uniknya
adalah masih adanya site plan berbentuk oval yang dulunya merupakan perumahan
pegawai DSM yang penempatannya dibedakan antara pegawai-pegawai eropa dan lokal.
Stasiun Pulu Brayan merupakan stasiun yang paling sering jadi tempat tongkrongan
para RF Medan. Selain karena relatif dekat dengan domisili masing-masing, stasiun
ini juga cukup ramai dengan banyaknya jumlah KA barang yang melintas setiap harinya…
* STASIUN TITIPAPAN
Stasiun ini terletak di Jl. KL Yos Sudarso Km 12.5 Titi Papan – Medan Deli. Dari
bangunannya masih terlihat kalo ni stasiun belum lama direnovasi. Catnya masih baru,
masih bersih dan rapi… Tapi sayangnya, gw denger dari pegawai PT KA di Stasiun
Pulubrayan dia bilang kalo ni stasiun udah gak lagi dipake. Pas gw kesitu, ruangan
PPKA stasiun ini bahkan udah dipake jadi tempat main anak-anak kampung sekitar…
sayang sekali… sekarang yang “jagain” stasiun ini adalah petugas PJL yang posnya
berada gak jauh dari lokasi stasiun… Disekitar stasiun ini terdapat banyak truk-truk
kontainer yang parkir, karena disekitar sini memang banyak pabrik dan dekat dengan
* STASIUN LABOEAN
Stasiun Labuan merupakan stasiun kecil yang terletak berdekatan dengan Dipo BBM
Pertamina Labuan. Di stasiun inilah jalur menuju ke Dipo pengisian BBM bermula
dan disini jugalah rangkaian ketel BBM yang baru diisi dari dipo pertamina di
stabling dulu sebelum dibawa ke Stasiun Medan. Lokomotif yang biasanya menarik
rangkaian BBM dari dipo pertamina ke Stasiun Medan adalah loko tipe BB 306.
Labuan
* STASIUN BELAWAN
Stasiun Belawan merupakan stasiun akhir dari rangkaian CPO dan Lateks
yang dibawa dari daerah-daerah di Rantau prapat, kabupaten asahan, lubuk
pakam dan sekitarnya.
Setelah berhenti di Belawan, rangkaian kemudian dibawa oleh lok langsir menuju
kompleks Pelabuhan Belawan di daerah yang bernama Ujung Baru. Sebagai tambahan
silakan klik link ini
Belawan
DSC_0092
* STASIUN OCEAAN HAVEN I-II-III (PELABUHAN /UJUNG BARU)
Inilah ujung dari jalur KA Medan – Belawan. Di daerah ujung baru inilah semua
muatan KA Barang baik itu CPO, lateks, ataupun PKO diturunkan dan ditempatkan
dalam tangki-tangki depot penyimpanan (sesuai dengan perusahaan masing-masing
tentunya) sebelum nantinya dimuat ke dalam kapal.
Kabarnya, dalam waktu dekat akan dibangun terminal peti kemas untuk Kereta Api
di stasiun ini dan katanya akan digunakan untuk menghubungkan Stasiun Tebing
Tinggi dengan Pelabuhan Belawan.
Memang sih, jalan raya saat ini sudah cukup padat dengan truk-truk kontainer
yang sliweran… kalo ini jadi terealisasi, pastinya jalan raya akan sedikit
berkurang kepadatannya karena gerbong-gerbong PPCW full kontainer akan sering
sliweran di petak-petak ini
Sumber: http://gregory-widya.com
http://fransciscopanjaitan.blogspot.com/2010/10/sejarah-kereta-api-di-medan.html
Jangan....tingalkan...
oh adik...oh juwita...
kanda sedang rindu
padamu yang manis...
____________________________________________________
Kereta Api Sumatra Utara Masa kini (Kuala namu)
_____________________________________________________
Karena bahasannya cukup luas, maka penulis membatasi hanya seputar "Kereta
Api Bandara Kuala Namo". Berikut macam kutipan berita sebagai gambarannya :
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sejumlah calon penumpang berjalan memasuki kereta
api yang akan menuju Bandara Internasional Kualanamu di Stasiun Besar Kereta
Api Indonesia (KAI) Medan, Kamis (27/3).
Kereta api yang terdiri dari empat rangkaian kereta eksklusif berkapasitas
172 tempat duduk tersebut melayani perjalanan Medan-Kualanamu dengan 36 jadwal
perjalanan pergi- pulang (pp) setiap harinya dengan waktu tempuh sekitar 37 menit.
Lebih lanjut di :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/03/27/n33cyp-megahnya-kereta-bandara-kualanamu
Dari pantauan, stasiun kereta api Kuala Namu-Medan terlihat bersih.
Meski luasnya tidak terlalu besar, namun kondisi stasiun tersebut
sangat nyaman bagi para penumpang.
Saat melangkahkan kaki ke lantai dua, penumpang akan mendapati pemandangan
antrean penjualan tiket. Untuk bisa menggunakan fasilitas kereta api menuju
dan dari Bandara Kuala Namu, penumpang harus merogoh kocek sebesar
Rp 80 ribu per orang.
Namun jika membeli dua tiket, harga dipatok Rp 150 ribu, tiga tiket sebesar
Rp 200 ribu dan sebesar Rp 250 ribu untuk empat tiket.
Jangan khawatir, bagi penumpang maskapai Garuda Indonesia berkesempatan
menjajal nyamannya kereta api Bandara Kuala Namu secara cuma-cuma.
Cukup dengan menunjukkan kartu identitas serta boarding pass atau tiket
kepada petugas konter Kereta Api Bandara.
Adapula maskapai penerbangan, AirAsia memberikan harga promo tiket
Bandara Kuala Namu menjadi Rp 65 ribu per orang. Harga tersebut mulai
berlaku sejak 15 November 2013 hingga 31 Januari 2014.
Lebih lanjut di :
http://bisnis.liputan6.com/read/802620/foto-yuk-intip-kenyamanan-kereta-bandara-kuala-namu-medan
Harga Normal Kereta Api yaitu Rp 80.000,- (Untuk penumpang Air Asia
mendapatkan harga promo Rp 65.000,- sedangkan pengguna jasa Garuda
Airlines tidak dikenakan biaya alias gratis dengan menunjukkan boarding
pass ataupun tiket kepada customer services atau petugas penjual tiket
kereta api. Periode promo berlaku dari tanggal 15 November 2013 –
31 Januari 2014.
Jarak tempuh dari Kuala Namu – Medan ataupun sebaliknya dengan menggunakan
bis atau mobil sekitar 1,5 jam, dengan menggunakan kereta api bandara
hanya 37 – 47 menit. Jadi wajar saja jika harga tiket kereta api nya mahal.
Untuk melihat informasi mengenai kereta api bandara baik jadwal keberangkatan
maupun reservasi tiket dapat dilihat di http://www.railink.co.id atau di
No Telp (061) 456 1331.
Lebih lanjut di :
http://adelinatampubolon.wordpress.com/tag/kereta-api-bandara-kuala-namu/
____________________________________________________________
Peran Pramugari Perempuan sebagai Penyejuk Jiwa bagi para
penumpang Kereta Api Sumatra Utara pun sebagai Petugas
Public Relationnya Kereta Api Sumatra Utara yang sesungguhnya
pantas punya gaji gede
____________________________________________________________
Horas...horas...horas...!
Horas Kota Medan...! Horas Kereta Apinya anak Delinya pun anak Medannya...!
Lagu "Penyejuk Jiwa" untuk anda dari Isma dan Faisal.
Musik...!
Mengacu pada syair lagu tersebut maka kita tahu, "Jiwa kita akan sejuk
jika kata-kata yang kita dengar manja, syahdu, merayu hingga dapat menembus
jiwa dan raga hingga terhindar dari kegelisahan".
Dalam hubungannya dengan Kereta Api Sumatra Utara, maka para penumpangnya,
pemakai jasanya akan merasa sejuk jika para pegawainya, masinisnya, pramugarinya
menggunakan kata-kata yang syahdu, dalam melayani penumpangnya.
Tapi, apakah para pramugari Kereta Api Sumatra ini telah melakukan hal yang
demikian...? Sesungguhnya penulis tidaklah tahu, karena penulis belum pernah
melihat dan merasakannya langsung.
Begitupun...!
Photo dibawah ini sepertinya dapat memberikan jawaban, karena para anak
Medan bilang, "Photo juga dapat berbicara". Nih...! Photonya...!
Para kawan...!
Apa yang ada dipikiran kalian mengenai photo tersebut...!
Jika penulis yang harus menjawab, penulis ingin berkata, "Sep...! Pramugari
kota Medan...! Keikhlasan dalam memberikan pelayannya sungguh tergambar,
"Ada perasaan sejuk jiwa" pada saat melihatnya pun "Cantik kali" tentunya.
Hahahaha....!
Salam hormat saya pada kalian, "Untuk para ito Pramugari KA. Sumatra Utara
dan mohon ijin pinjam photonya untuk di posting di blog ini pun pada
photografernya".
Ehem...!
Dalam pengertian sempit, "Sesungguhnyalah Pramugari bukan bagian dari
Humas atau Public Relation dari Perumka, karena sepengetahuan penulis
Perumka telah menetapkah bagian Humasnya sesuai dengan struktur
organisanya (Orangnya-orangnya telah ditetapkan-pen)".
Tapi, dalam pengertian luas apalagi di negara kita ini, "Sesungguhnyalah
perempuan adalah Humas itu, public relation itu yang punya tugas utama
menciptakan hubungan baik dengan khalayak khususnya para penumpang kalau
dibidang transportasi, tak terkecuali para pramugari di atas".
Peran mereka begitu penting, "Yang bukan saja berusaha semampu masing-masing
untuk menjaga nama baik Perumka Sumatra Utara, juga berperan dalam
menyejukkan jiwa para penumpangnya. Selalu siap menyapa, bertanya, bersaran
atau berusul demi kesejukan jiwa penumpang tersebut.
Karena itu pula...!
Wajarlah...! Kalau gaji mereka dinaikkan dikit dari gaji yang ada
sekarang ini, apalagi mengingat mahalnya harga obat wangi yang bukan
saja berguna untuk mewangikan para pramugari ini, juga mewangikan
para penumpang Kereta Api Sumatra Utara khsusnya yang anak medannya yang
pada umumnya badannya bau paret, "Bau Paret busuk" katanya.
Bagaimana pendapat kalian para kawan...!
Setuju...? Hahahaha...
Cat Penulis :
- Dengan adanya kesadaran, "Bahwa Pramugari Perumka adalah Public
Relation" maka mereka tidaklah sama dengan "Pelayan" karena itu
etika dan estetika dari penumpang juga sangat diperlukan dalam
berkomunikasi dengan mereka.
- Semakin efektif komunikasi yang digunakan oleh komunikator (Para
Pramugarai KA) semakin mudah kesejukan jiwa didapatkan para
penumpannya KA tersebut.
________________________________________________
Daftar Perjalanan Kereta Api di Sumatra Utara
________________________________________________
Link jadwal sumut :
http://sumutpos.co/2014/04/78268/tiket-kereta-api-ke-knia-hanya-rp60-ribu
http://cara-pesan-tiket-kereta-online.blogspot.com/2013/10/jadwal-kereta-api-di-sumatera-utara.html
Jadwal Indonesia Umum :
http://duanolsatucepe.blogspot.com/2014/04/jadwal-kereta-api-terbaru-tahun-2014_10.html
__________
Penutup
_________
Demikian infonya para pembaca angkolafacebook.blogspot.com dimanapun
berada. Semoga dapat mengingatkan kaji yang mungkin telah terlupakan.
Selamat malam...!
Musik...!
Malam kuberpimpi
hai dengar satu bintang
berkata-kata ku di jendela
kulihat kanda tersenyum memandang
asmara begolak meresap ke dada...
_______________________
Cat :
Jika ingin tahu mengenai sejarah Kereta Api Indonesia dengan fokus
Kereta Api Jawa, silakan para kawan berangkat bersama pramugari
berbaju biru muda ini ke Stasiun Gambir - Jakarta brsama musik
"Johor Sport Club".
Mainkan Musik ... !
Lewat jalur :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/05/kereta-api-indonesia-sejarah-layanan.html
__________________________________________________________
Cat :
(Menyimak info sekitar Kereta Api Sumatra utara setelah 126 tahun masa
beroperasinya sekaligus menyejukkan jiwa yang mungkin saja telah gersang oleh
kerasnya kota Medan dan tipisnya keimanan lewat musik melayu deli Penyejuk Jiwa
pun kasih masukan dikit tentang peran pramugari/perempuan sebagai Public Relation
(Penyejuk Jiwa) bagi para penumpang Kereta api Sumatra Utara. Amangoe...!
Anak Medan do au...!)
__________________________________________________________________
___________
Pengantar
___________
Para kawan...!
Sepertinya penjelasan sub judul diatas sudah cukup jelas memberi
gambaran tentang apa isi dari postingan ini.
Karena itu...!
Selamat menyimak...!
Dan lagu, "Perwira kesatria" untuk anda dari Album "Penyejuk Jiwa"
oleh Isma dan dan Faisal lewat caver musik "Pramugari Perumka jalur
Kualanamo - Medan".
Selamat mendengarkan...!
_________________________________________
Sekilas Istilah Penting dalam Postingan ini
_________________________________________
* Pengertian Pramugari
"Pramugara (untuk pria) dan pramugari (untuk wanita) adalah staf/karyawan
perusahaan pengangkutan umum (baik udara, darat, dan laut) yang bertugas
melayani penumpang. Tugas utama mereka adalah menjaga keselamatan dan
melayani kenyamanan penumpang selama dalam perjalanan. Kepramugaraan
adalah hal-hal yang berkenaan dengan pekerjaan di pesawat udara,
kereta api, atau kapal."
Demkian wikipedia mengartikannya lewat alamat :
http://id.wikipedia.org/wiki/Pramugari
* Pengertian Public Relation
usaha yang direncanakan secara terus-menerus dengan sengaja, guna
membangun dan mempertahankan pengertian timbal balik antara organisasi
dan masyarakatnya.
Pendapat ini menunjukkan bahwa public relation dianggap sebuah proses
atau aktivitas yang bertujuan untuk menjalin komunikasi antara organisasi
dan pihak luar organisasi (Coulsin-Thomas, 2002).
Pengertian public relation adalah: Interaksi dan menciptakan opini publik
sebagai input yang menguntungkan untuk kedua belah pihak, dan merupakan
profesi yang profesional dalam bidangnya karena merupakan faktor yang
sangat penting dalam pencapaian tujuan organisasi dengan secara tepat
dan dengan secara terus menerus karena public relation merupakan
kelangsungan hidup organisasi yang bersangkutan (Maria, 2002, p.7).
Suber :
http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/public-relation-definisi-fungsi-dan.html
__________________________________________________________________
Sekilas sejarah Kereta Api Indonesia dalam hubungannya dengan
Sejarah Kereta Ap di Sumatra Utara
__________________________________________________________________
- Tak usahlah kita tahu, "Tentang tahun berapa masuk atau
ada Kereta Api di Belanda" Karena itu adalah urusan negara Belanda
di negaranya.
Namun...!
- Pada hari Jum'at tanggal 17 Juni 1864 Ilmu Perkerataapian kebelandaan
itu, telah sampai di Indonesia yang mana pada masa itu Negara Indonesia
mereka sebut Nederlands-Indische Spoorweg Maatschappij atau NIS.
- Di bawah NIS ini, pada hari itu telah dilakukan pencangkulan tanah
pertama kalinya untuk pembuatan rel atau jalan kereta api Desa Kemijen
tanah Jawa Tengah.
- Setelah tiga Tahun berlalu. maka rel tersebutpun selesai untuk kemudian
diresmikan oleh pihak Belanda tepatnya pada tanggal 10 Agustus 1867.
Waktupun berlalu...!
- Hingga tahun 1873 tiga kota di Jawa Tengah, yaitu Semarang, Solo, dan
Yogyakarta sudah berhasil dihubungkan.
- Pada saat yang sama yaitu dari sejak dicangkulnya tanah pertama untuk
pembangunan rel kereta api tersebut 1864 - 1867, kejadian pencangkulan
untuk pembangunan rel kereta api tidaklah hanya terjadi di Tanah Jawa.
- Terhadap hal ini situs dengan alamat :
http://seputarsemarang.com/tonggak-tonggak-sejarah-perkeretaapian-indonesia/
mengatakan :
1864-1867 :
Pembangunan jaringan kereta api pertama di Hindia belanda
di bawah pengawasan J.P de Bordes dari Nederlandsch Indische Spoorwerg
Maatschappij NISM (Maskapai Kereta Api Hindia belanda) dengan lebar
rel 1435 mm.
22 Juni 1865:
Lokomotif uap pertama tiba di Hindia Belanda. Dua buah
lokomotif buatan Borsig ini dipesan oleh NISM dan digunakan untuk mempercepat
pembangunan jaringan kereta api.
22 Juni 1865 :
Rel Kereta api pertama kali dibuka antara Semarang – Tanggoeng
sejauh 25 KM.
16 September 1871:
Diresmikannya jaringan rel antara Batavia – Buitenzorg
(Bogor) yang dibangun oleh NISM. Lebar rel yang digunakan adalah 1067 mm.
21 Mei 1872 :
Semarang – Solo – Jogja terhubung oleh jaringan rel kereta api.
1876 :
Jaringan rel kereta api pertama dibangun di Sumatera yang
menghubungkan Ule Lhee Banda Aceh. Jalur ini kemudian dilanjutkan
sampai ke Besitang di perbatasan Sumatera Utara dengan lebar sepur
750 mm.
Dengan demikian .... !
"Ilmu perkerata apian kebelandaan ini termasuk sarana dan prasaranya
telah sampai ke Sumatra Utara pada tahun 1872".
Nah...!
"Bagaimana sejarah Kereta api Sumatra ini ini...? Masihkah ada bukti-
bukti Sejarahnya...?" adalah kelanjutan dari postingan ini.
Begitupun...!
Sebelum di lanjut mari sama kita nikmati lagu, "Gelora" bersama pramugari
berbaju merah cantik dan jelita milik anak Medan ini.
Mari...! Mari...!
Jiwa rasa gelora...
pasti ada karena...
bukan karena intan permata
karena budi bahasa....
Alamag....!
Lanjut...!
_________________________________________________
Sejarah Kereta Api di Sumatra Utara 1888 - 1950
_________________________________________________
Stasiun Medan Saat ini |
* Hal Jalur Aceh dan Sumatra Utara
Setelah dibangunnya jalur kereta api tahun 1872 antara Ule Lhee Banda
Aceh dengan Besitang / Sumatra Utara, maka 11 tahun kemudian dibangun
pulalah jalur Belawan – Medan – Delitua – Timbang Langkat (Binjai).
* Jalur Kereta Api Sumatra Utara
Tentang pembangunan jalur-jalur Kereta api ini di wilayah Sumatra,
dari tahun 1888 - 1950-an situs dengan alamat :
http://divre1railfans.wordpress.com/2013/01/07/sejarah-perkeretaapian-di-sumatera-utara/
mengatakan :
Pembangunan jaringan Kereta Api di tanah Deli merupakan inisiatif dari J.T. Cremer,
seorang manajer perusahaan perkebunan NV. Deli Matschappij yang menganjurkan
agar jaringan Kereta Api di tanah Deli sesegera mungkin dapat dibangun mengingat
pesatnya perkembangan perusahaan perkebunan Deli.
Berdasarkan surat keputusan (beslit) Gubernur Jenderal Belanda di Batavia, maka
pada tanggal 23 Januari 1883, permohonan konsesi dari pemerintah Belanda untuk
pembangunan jaringan kereta api yang menghubungkan Belawan – Medan – Delitua –
Timbang Langkat (Binjai) direalisasikan. Pada bulan Juni 1883, izin konsesi
tersebut dipindahtangankan pengerjaannya dari NV Deli Matschappij kepada NV Deli
Spoorweg Matschappij (DSM).
Pada tahun itu pula, presiden komisaris DSM, Peter Wilhem Janssen merealisaikan
pembangunan rel kereta api pertama sekali di Sumatra Timur yang menghubungkan
Medan-Labuhan yang diresmikan penggunaanya pada tanggal 25 Juli 1886.
Perkembangan jaringan kereta api cukup signifikan sejalan dengan ekspansi
pengusaha perkebunan ke beberapa kawasan di Sumatra Timur. Pada tahun 1888
kawasan-kawasan seperti Belawan, Delitua dan Binjai telah dapat dilalui oleh
kereta api.
Pembangunan jaringan kereta Api Labuhan-Belawan tercatat pula Tjong A Fie
(seorang pengusaha dan jutawan Kota Medan) sebagai donatur. Demikian pula sejak
tahun 1902, pembangunan kereta api dilanjutkan dengan menghubungkan antara Lubuk
Pakam-Bangun Purba yang dapat digunakan pada tahun 1904.
Selanjutnya, pada tahun 1916 dibangun jaringan Kereta Api yang menghubungkan
Medan-Siantar yang menjadi pusat perkebunan Teh. Pada tahun 1929-1937 turut
pula dibangun jaringan Kereta Api yang menghubungkan Kisaran-Rantau Prapat.
Hingga pada tahun 1940 DSM telah membangun jaringan kereta api di Sumatera
Timur sepanjang 553.223 Km.
Pasca Indonesia merdeka dan memasuki awal tahun 1950-an, kabinet pemerintahan
Indonesia dibawah kendali Presiden Soekarno melakukan nasionalisasi aset
pemerintah kolonial Belanda menjadi milik pemerintah Indonesia.
Oleh sebab itu, jaringan Kereta Api Deli (DSM) dan jaringan Kereta Api Aceh
(ASS) dinasionalisasi hingga akhirnya saat ini jalur kereta api tersebut
diusahakan dan dikelola oleh PT. Kereta Api Indonesia Divisi Regional 1 Sumut-NAD.
Sumber :
http://divre1railfans.wordpress.com/2013/01/07/sejarah-perkeretaapian-di-sumatera-utara/
______________________________________________________
Macam Pertinggal Bangunan Kereta Api Sumatra Utara
yang masih aktif dan sudah ditinggal pun yang direnovasi
_______________________________________________________
1. Bersumber dari situs wikipedia dengan alamat :
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:DSC00205.JPG
Stasiun Medan Kota (MDN) adalah stasiun kereta api yang melayani Kota Medan,
dan berada di pertemuan antara Kelurahan Kesawan (Medan Barat) dan Gang Buntu
(Medan Timur). Stasiun yang terletak pada ketinggian +22 m ini merupakan pusat
Divisi Regional 1 Sumatera Utara dan NAD, dan terletak di depan Lapangan Merdeka,
sehingga merupakan stasiun kereta api terbesar di seantero DivRe, dan setiap
harinya melayani 2000-2500 penumpang ke seantero Sumatera Utara.
Di samping bangunan stasiun terdapat monumen lokomotif uap bertipe 2-6-4T
buatan Hartmann (kemudian bernama Sächsische Maschinenfabrik) di Chemnitz,
Jerman tahun 1914.
Arsitektur Stasiun Medan telah mengalami perombakan total dari bentuk aslinya.
Hal yang tersisa dari kompleks bangunan stasiun lama adalah adanya menara jam
di bagian muka stasiun, keberadaan dipo lokomotif yang masih berarsitektur
Belanda, bagian atap peron yang menaungi jalur 2 dan 3, serta jembatan gantung
di ujung sebelah selatan stasiun.
Rel yang terdapat di Stasiun Medan membujur dari utara ke selatan.
Rel yang mengarah ke selatan merupakan rel dengan arah perjalanan ke Tebing
Tinggi, Kisaran, Tanjung Balai, Siantar dan Rantau Prapat, sedangkan rel
yang mengarah ke utara merupakan arah perjalanan ke Belawan, Binjai dan
Besitang, yang bercabang sekitar 850 m di utara stasiun. Dari Stasiun Medan
dahulunya terdapat percabangan rel ke Pancur Batu dan Batu.
Stasiun ini mempunyai city check-in untuk calon penumpang di Bandar Udara
Internasional Kuala Namu yang baru. Layanan in juga adalah yang pertama di
seluruh Indonesia.
Pada tahun 2006, Stasiun Medan mendapat Penghargaan Prima Utama untuk pelayanan
unit transportasi publik.
Sumber :
http://id.wikipedia.org/wiki/Berkas:DSC00205.JPG
2. Bersumber dari pengamat perkereta apian sumut Mr. Panjaitan dengan
alamat situs :
http://fransciscopanjaitan.blogspot.com/2010/10/sejarah-kereta-api-di-medan.html
Judul : Sejarah Kereta Api di Medan
Rel kereta api pertama kali diletakkan di bumi Sumatera Utara oleh Perusahaan Kereta
Api Swasta Belanda yang bernama Deli Spoorweg Maatschappij (DSM) di tahun 1886
yang menghubungkan Kota Medan dan Labuan (laboean) yang merupakan cikal bakal jalur
kereta api Medan – Belawan.
Sejak dulunya Pelabuhan Belawan merupakan pelabuhan utama Sumatera Utara untuk
membawa hasil bumi seperti Tembakau ke luar negeri. Dulu, Labuan merupakan sentral
keramaian bahkan sebelum kota Medan berdiri. Pelabuhan Labuan di Sungai Deli inilah
yang menjadi pusat perdagangan, transportasi dan bongkar muat barang perkebunan
(khususnya tembakau) di Sumatera bagian Timur, akan tetapi karena Labuan seringkali
kebanjiran dan tidak mampu mengakomodasi kapal-kapal uap besar maka transportasi
usaha perkebunan mulai dikonsentrasikan ke Pelabuhan Belawan.
Jalur kereta api Medan – Belawan yang berjarak sekitar 21 km, pada saat itu
memiliki beberapa stasiun yaitu Stasiun Medan – Gloegoer – Poeloebraijan – Mabar –
Titi Papan – Kampong Besar – Laboean – Belawan – Pasar Belawan – dan Pelabuhan
Belawan (Oceaanhaven I – II dan III).
Akan tetapi seiring perkembangan waktu, bertambahnya transportasi jalan raya dan
berkurangnya tingkat okupansi penumpang maka pada saat ini Jalur Medan – Belawan
tidak lagi digunakan untuk mengangkut penumpang melainkan hanya digunakan hanya
untuk jalur KA Barang saja yakni KA Barang pengangkut CPO (Crude Palm Oil), PKO
(Palm Kernel Oil), getah karet (lateks), BBM dan pupuk.
Dulu, saking ramenya jalur Medan belawan ini dilayani oleh double track (triple
track dari medan – pulubrayan dan double track dari pulubrayan – belawan) kalo
sekarang sih udah sisa satu aja, tinggal bekas-bekasnya aja yang berserakan di
beberapa lokasi… Stasiun KA yang saat ini masih digunakan pun tidak lagi sebanyak
pada zaman DSM masih berjaya. Stasiun yang masih aktif adalah Stasiun Pulubrayan,
Labuan dan Belawan saja. Nah, pada postingan kali ini gw mau nampilin hasil hunting
gw di jalur ini…
* STASIUN GLOEGOER
Mencari keberadaan ex Stasiun Glugur ini cukup menggelikan kalo gw ingat-ingat,
menggelikan karena kantor tempat gw kerja dan rumah kontrakan gw yang juga berada
di daerah Glugur tapi gw gak tau sama sekali mengenai keberadaannya. Biasa… semut
di seberang lautan keliatan, tapi gajah di pelupuk mata malah ngga… kwkwkwk..
Awalnya gw gak tau sama sekali tentang keberadaan stasiun ini, tapi begitu gw
dapet peta jalur KA Sumut jaman belanda punya, barulah gw ‘ngeh’… “lho kok ada
stasiun glugur, dimana ni?”… dan hunting pun dimulai… dimulai dari arah belakang
kantor gw di jalan Ampera Raya menuju ke arah simpang glugur mulai gw susuri,
pertama-tama yang keliatan adalah sebuah persimpangan (wesel) rel di jalan ampera
11, katanya itu merupakan jalur yang menuju ke sebuah bengkel kereta jaman dulu,
dimana saat ini di lokasi tersebut sudah berdiri kampus UMSU..
Perjalanan dilanjutkan dan kemudian yang kelihatan adalah sebuah tiang sinyal lengan
mekanik yang udah karatan berat… udah dekat ni pikir gw… terus gw susurin lagi DPR
(daerah pinggir rel) melalui jalan Ampera Raya sampe mencapai persimpangan jalan
glugur hong.
Di persimpangan ini terdapat sebuah Pos JPL dengan surroundings yang “mencurigakan”
karena berada ditempat yang cukup lapang… tengok sana tengok sini, belum ketemu
juga… sampe akhirnya mata gw tertuju pada sebuah bangunan rumah plus warung tepat
di persimpangan. Bangunan ini punya atap berciri khas stasiun lama yang ada DIVRE 1
yakni beratapkan susunan papan kayu berwarna hitam yang berada tepat di seberang
Pos JPL… bangunan kecil ini pun gw puterin, sampe akhirnya keliatan juga tulisan
lama di tembok dekat atapnya yang bertuliskan “GLUGUR”… whuahhh… girang hati bukan
kepalang… ketawa ngakak lah gw, karena selama ini tu bangunan gw lewat-lewatin aja
bahkan beli rokok disitu tanpa tau kalo itu dulunya bekas stasiun kecil bernama
STASIUN GLOEGOER! Mantap!… one down, and so many stations to go! hehehehe…
Menurut cerita orang sekitar, stasiun ini memang udah gak lama banget gak digunakan
lagi, dan sekarang akhirnya cuma dijadikan rumah tinggal n warung rokok aja… malang
nian nasibmu kawan…
* STASIUN POELOEBRAIJAN
Stasiun KA Pulubrayan
Stasiun Pulu Brayan terletak sekitar 200 meter dari persimpangan Brayan. Orang medan
biasa menyebutnya daerah brayan bengkel, karena di samping stasiun ini terletak bengkel /
balai karya/ balai yasa kereta api medan. Kompleks stasiun ini masih memiliki sebuah
rumah sinyal yang masih dipakai sampai saat ini dan juga memiliki kompleks pergudangan
yang kini disewakan untuk umum… Setiap harinya stasiun ini melayani sekitar 16 kali
dinasan kereta CPO dan BBM. cukup rame… Selain balai yasa medan, di ujung sebelah
utara stasiun ini terdapat juga dipo kereta yang namanya Dipo Kereta Pulu Brayan,
sebagai tempat diperbaikinya kereta dan gerbong…
KA CPO isi melintas di Stasiun Pulubrayan
Lok langsir menarik ketel kosong dari dipo kereta pulubrayan
Rumah Sinyal Sta Pulubrayan
Stasiun ini juga merupakan stasiun pengisian kurs pupuk yang akan dibawa sampai ke
daerah rantau prapat. Banyaknya gerbong GGU, TTRU dan TTW yang stabling disini juga
memberikan ciri khas yang berbeda dengan stasiun lainnya.
Pupuk ini diisi dari beberapa gudang di sekitar stasiun yang disewa oleh swasta.
Tapi sayangnya, karena sifat pupuk yang keras bahan kimianya, banyak dari gerbong-
gerbong tersebut sudah karatan berat dan sudah layak dilakukan PA padahal belum
waktunya… Daerah disebelah timur stasiun ini dulunya juga merupakan kompleks kereta
api (zaman DSM). Di kompleks tersebut masih terdapat water tower antik dan uniknya
adalah masih adanya site plan berbentuk oval yang dulunya merupakan perumahan
pegawai DSM yang penempatannya dibedakan antara pegawai-pegawai eropa dan lokal.
Stasiun Pulu Brayan merupakan stasiun yang paling sering jadi tempat tongkrongan
para RF Medan. Selain karena relatif dekat dengan domisili masing-masing, stasiun
ini juga cukup ramai dengan banyaknya jumlah KA barang yang melintas setiap harinya…
* STASIUN TITIPAPAN
Stasiun ini terletak di Jl. KL Yos Sudarso Km 12.5 Titi Papan – Medan Deli. Dari
bangunannya masih terlihat kalo ni stasiun belum lama direnovasi. Catnya masih baru,
masih bersih dan rapi… Tapi sayangnya, gw denger dari pegawai PT KA di Stasiun
Pulubrayan dia bilang kalo ni stasiun udah gak lagi dipake. Pas gw kesitu, ruangan
PPKA stasiun ini bahkan udah dipake jadi tempat main anak-anak kampung sekitar…
sayang sekali… sekarang yang “jagain” stasiun ini adalah petugas PJL yang posnya
berada gak jauh dari lokasi stasiun… Disekitar stasiun ini terdapat banyak truk-truk
kontainer yang parkir, karena disekitar sini memang banyak pabrik dan dekat dengan
* STASIUN LABOEAN
Stasiun Labuan merupakan stasiun kecil yang terletak berdekatan dengan Dipo BBM
Pertamina Labuan. Di stasiun inilah jalur menuju ke Dipo pengisian BBM bermula
dan disini jugalah rangkaian ketel BBM yang baru diisi dari dipo pertamina di
stabling dulu sebelum dibawa ke Stasiun Medan. Lokomotif yang biasanya menarik
rangkaian BBM dari dipo pertamina ke Stasiun Medan adalah loko tipe BB 306.
Labuan
* STASIUN BELAWAN
Stasiun Belawan merupakan stasiun akhir dari rangkaian CPO dan Lateks
yang dibawa dari daerah-daerah di Rantau prapat, kabupaten asahan, lubuk
pakam dan sekitarnya.
Setelah berhenti di Belawan, rangkaian kemudian dibawa oleh lok langsir menuju
kompleks Pelabuhan Belawan di daerah yang bernama Ujung Baru. Sebagai tambahan
silakan klik link ini
Belawan
DSC_0092
* STASIUN OCEAAN HAVEN I-II-III (PELABUHAN /UJUNG BARU)
Inilah ujung dari jalur KA Medan – Belawan. Di daerah ujung baru inilah semua
muatan KA Barang baik itu CPO, lateks, ataupun PKO diturunkan dan ditempatkan
dalam tangki-tangki depot penyimpanan (sesuai dengan perusahaan masing-masing
tentunya) sebelum nantinya dimuat ke dalam kapal.
Kabarnya, dalam waktu dekat akan dibangun terminal peti kemas untuk Kereta Api
di stasiun ini dan katanya akan digunakan untuk menghubungkan Stasiun Tebing
Tinggi dengan Pelabuhan Belawan.
Memang sih, jalan raya saat ini sudah cukup padat dengan truk-truk kontainer
yang sliweran… kalo ini jadi terealisasi, pastinya jalan raya akan sedikit
berkurang kepadatannya karena gerbong-gerbong PPCW full kontainer akan sering
sliweran di petak-petak ini
Sumber: http://gregory-widya.com
http://fransciscopanjaitan.blogspot.com/2010/10/sejarah-kereta-api-di-medan.html
Jangan....tingalkan...
oh adik...oh juwita...
kanda sedang rindu
padamu yang manis...
____________________________________________________
Kereta Api Sumatra Utara Masa kini (Kuala namu)
_____________________________________________________
Karena bahasannya cukup luas, maka penulis membatasi hanya seputar "Kereta
Api Bandara Kuala Namo". Berikut macam kutipan berita sebagai gambarannya :
REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Sejumlah calon penumpang berjalan memasuki kereta
api yang akan menuju Bandara Internasional Kualanamu di Stasiun Besar Kereta
Api Indonesia (KAI) Medan, Kamis (27/3).
Kereta api yang terdiri dari empat rangkaian kereta eksklusif berkapasitas
172 tempat duduk tersebut melayani perjalanan Medan-Kualanamu dengan 36 jadwal
perjalanan pergi- pulang (pp) setiap harinya dengan waktu tempuh sekitar 37 menit.
Lebih lanjut di :
http://www.republika.co.id/berita/nasional/daerah/14/03/27/n33cyp-megahnya-kereta-bandara-kualanamu
Dari pantauan, stasiun kereta api Kuala Namu-Medan terlihat bersih.
Meski luasnya tidak terlalu besar, namun kondisi stasiun tersebut
sangat nyaman bagi para penumpang.
Saat melangkahkan kaki ke lantai dua, penumpang akan mendapati pemandangan
antrean penjualan tiket. Untuk bisa menggunakan fasilitas kereta api menuju
dan dari Bandara Kuala Namu, penumpang harus merogoh kocek sebesar
Rp 80 ribu per orang.
Namun jika membeli dua tiket, harga dipatok Rp 150 ribu, tiga tiket sebesar
Rp 200 ribu dan sebesar Rp 250 ribu untuk empat tiket.
Jangan khawatir, bagi penumpang maskapai Garuda Indonesia berkesempatan
menjajal nyamannya kereta api Bandara Kuala Namu secara cuma-cuma.
Cukup dengan menunjukkan kartu identitas serta boarding pass atau tiket
kepada petugas konter Kereta Api Bandara.
Adapula maskapai penerbangan, AirAsia memberikan harga promo tiket
Bandara Kuala Namu menjadi Rp 65 ribu per orang. Harga tersebut mulai
berlaku sejak 15 November 2013 hingga 31 Januari 2014.
Lebih lanjut di :
http://bisnis.liputan6.com/read/802620/foto-yuk-intip-kenyamanan-kereta-bandara-kuala-namu-medan
Harga Normal Kereta Api yaitu Rp 80.000,- (Untuk penumpang Air Asia
mendapatkan harga promo Rp 65.000,- sedangkan pengguna jasa Garuda
Airlines tidak dikenakan biaya alias gratis dengan menunjukkan boarding
pass ataupun tiket kepada customer services atau petugas penjual tiket
kereta api. Periode promo berlaku dari tanggal 15 November 2013 –
31 Januari 2014.
Jarak tempuh dari Kuala Namu – Medan ataupun sebaliknya dengan menggunakan
bis atau mobil sekitar 1,5 jam, dengan menggunakan kereta api bandara
hanya 37 – 47 menit. Jadi wajar saja jika harga tiket kereta api nya mahal.
Untuk melihat informasi mengenai kereta api bandara baik jadwal keberangkatan
maupun reservasi tiket dapat dilihat di http://www.railink.co.id atau di
No Telp (061) 456 1331.
Lebih lanjut di :
http://adelinatampubolon.wordpress.com/tag/kereta-api-bandara-kuala-namu/
____________________________________________________________
Peran Pramugari Perempuan sebagai Penyejuk Jiwa bagi para
penumpang Kereta Api Sumatra Utara pun sebagai Petugas
Public Relationnya Kereta Api Sumatra Utara yang sesungguhnya
pantas punya gaji gede
____________________________________________________________
Horas...horas...horas...!
Horas Kota Medan...! Horas Kereta Apinya anak Delinya pun anak Medannya...!
Lagu "Penyejuk Jiwa" untuk anda dari Isma dan Faisal.
Musik...!
Mengacu pada syair lagu tersebut maka kita tahu, "Jiwa kita akan sejuk
jika kata-kata yang kita dengar manja, syahdu, merayu hingga dapat menembus
jiwa dan raga hingga terhindar dari kegelisahan".
Dalam hubungannya dengan Kereta Api Sumatra Utara, maka para penumpangnya,
pemakai jasanya akan merasa sejuk jika para pegawainya, masinisnya, pramugarinya
menggunakan kata-kata yang syahdu, dalam melayani penumpangnya.
Tapi, apakah para pramugari Kereta Api Sumatra ini telah melakukan hal yang
demikian...? Sesungguhnya penulis tidaklah tahu, karena penulis belum pernah
melihat dan merasakannya langsung.
Begitupun...!
Photo dibawah ini sepertinya dapat memberikan jawaban, karena para anak
Medan bilang, "Photo juga dapat berbicara". Nih...! Photonya...!
Para kawan...!
Apa yang ada dipikiran kalian mengenai photo tersebut...!
Jika penulis yang harus menjawab, penulis ingin berkata, "Sep...! Pramugari
kota Medan...! Keikhlasan dalam memberikan pelayannya sungguh tergambar,
"Ada perasaan sejuk jiwa" pada saat melihatnya pun "Cantik kali" tentunya.
Hahahaha....!
Salam hormat saya pada kalian, "Untuk para ito Pramugari KA. Sumatra Utara
dan mohon ijin pinjam photonya untuk di posting di blog ini pun pada
photografernya".
Ehem...!
Dalam pengertian sempit, "Sesungguhnyalah Pramugari bukan bagian dari
Humas atau Public Relation dari Perumka, karena sepengetahuan penulis
Perumka telah menetapkah bagian Humasnya sesuai dengan struktur
organisanya (Orangnya-orangnya telah ditetapkan-pen)".
Tapi, dalam pengertian luas apalagi di negara kita ini, "Sesungguhnyalah
perempuan adalah Humas itu, public relation itu yang punya tugas utama
menciptakan hubungan baik dengan khalayak khususnya para penumpang kalau
dibidang transportasi, tak terkecuali para pramugari di atas".
Peran mereka begitu penting, "Yang bukan saja berusaha semampu masing-masing
untuk menjaga nama baik Perumka Sumatra Utara, juga berperan dalam
menyejukkan jiwa para penumpangnya. Selalu siap menyapa, bertanya, bersaran
atau berusul demi kesejukan jiwa penumpang tersebut.
Karena itu pula...!
Wajarlah...! Kalau gaji mereka dinaikkan dikit dari gaji yang ada
sekarang ini, apalagi mengingat mahalnya harga obat wangi yang bukan
saja berguna untuk mewangikan para pramugari ini, juga mewangikan
para penumpang Kereta Api Sumatra Utara khsusnya yang anak medannya yang
pada umumnya badannya bau paret, "Bau Paret busuk" katanya.
Bagaimana pendapat kalian para kawan...!
Setuju...? Hahahaha...
Cat Penulis :
- Dengan adanya kesadaran, "Bahwa Pramugari Perumka adalah Public
Relation" maka mereka tidaklah sama dengan "Pelayan" karena itu
etika dan estetika dari penumpang juga sangat diperlukan dalam
berkomunikasi dengan mereka.
- Semakin efektif komunikasi yang digunakan oleh komunikator (Para
Pramugarai KA) semakin mudah kesejukan jiwa didapatkan para
penumpannya KA tersebut.
________________________________________________
Daftar Perjalanan Kereta Api di Sumatra Utara
________________________________________________
Link jadwal sumut :
http://sumutpos.co/2014/04/78268/tiket-kereta-api-ke-knia-hanya-rp60-ribu
http://cara-pesan-tiket-kereta-online.blogspot.com/2013/10/jadwal-kereta-api-di-sumatera-utara.html
Jadwal Indonesia Umum :
http://duanolsatucepe.blogspot.com/2014/04/jadwal-kereta-api-terbaru-tahun-2014_10.html
__________
Penutup
_________
Demikian infonya para pembaca angkolafacebook.blogspot.com dimanapun
berada. Semoga dapat mengingatkan kaji yang mungkin telah terlupakan.
Selamat malam...!
Musik...!
Malam kuberpimpi
hai dengar satu bintang
berkata-kata ku di jendela
kulihat kanda tersenyum memandang
asmara begolak meresap ke dada...
_______________________
Cat :
Jika ingin tahu mengenai sejarah Kereta Api Indonesia dengan fokus
Kereta Api Jawa, silakan para kawan berangkat bersama pramugari
berbaju biru muda ini ke Stasiun Gambir - Jakarta brsama musik
"Johor Sport Club".
Mainkan Musik ... !
Lewat jalur :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2014/05/kereta-api-indonesia-sejarah-layanan.html
__________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment