#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info/berita sekitar "Gulo Bargot Sipirok" untuk
kemudian menyimpulkannya dan menganalisa prospek masa depanna)
___________________________________________________________
________________
Kata Pengantar
________________
"Tubu indu bargot di dolok
nada tarorom daina so diagat
muda kehe hamu tu Sipirok
tolong palalu mai tu Padang Bolak"
Demekian syair Lagu Populer Tapanuli Selatan masa lalu yang
memberi gambaran bahwa bargot atau pohon aren sangat dekat
dengan masyarakat Sipirok.
Jika syair ini diterjemahkan bebas ke Ind, maka persmaannya
kira-kira demikian :
"Tumbuh pohon aren di gunung kita tidak tahan melihatnya dan
ingin menyadapnya. Kalau kalian datang ke Sipirok teruskanlah
ke Padang Bolak.
Lainnya ada juga syair lagu masa lalu yang berbunyi :
Muda mulak sian sipirok
Gulo bargot silua diboan
Hupapodom sora tarsinok
Simaloloan ago-agoan
yang juga sebagai gambaran kepopuleran "Gulo Merah Sipirok".
hingga setiap orang yang berkunjung disarankan untuk selalu
membawa gula merah tersebut.
Terhadap semua hal diatas, beberap situspun di internet ini
telah menyajikan infonya, antara lain :
http://medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2012/10/03/92987/gula_
aren_sipirok_dipasarkan_dalam_bentuk_kemasan/#.U5CPJ3K89W8
http://kopi-luwak-liar.blogspot.com/2013/04/Harga-Gula-Merah-Brown-Sugar-Sebagai-Komoditas-Pendamping-Kopi-Luwak.html
Sumber : http://akhirmh.blogspot.com/2011/08/usaha-gula-aren-di-tapanuli-bagian.html
http://kebunaren.blogspot.com/2012/04/usaha-gula-aren-di-tapanuli-bagian.html
http://www.harianorbit.com/permintaan-gula-aren-sipirok-meningkat/
http://pardomuanpane.blogspot.com/2009/07/budidaya-tanaman-aren-aren-i.html
Untuk kemudahan pemahaman, info-info diatas akan penulis
simpulkan pada postingan ini untuk kemudian penulis analisa
guna memperoleh gambaran bagaimana prospek gula
merah Sipirok pada masa mendatang...?"
Selamat menyimak...!
dan kita langsung pada kesimpulannya.
________________________________________________________________
Kesimpulan macam info seputar "Gula Merah/Gulo Bargot" Sipirok
________________________________________________________________
* Hal Pengertian
1. Gula Merah Sipirok adalah gula yang bahan pengolahannya atau
pohon arennya memang ada di Sipirok dan di produksi di Sipirok juga.
2. Gula Merah Sipirok adalah gula yang diproduksi di Sipirok tetapi
bahan dasarnya dari luar Sipirok, karena Sipirok tidak mampu
mencukupi kebutuhan pasar.
3. Gula Merah Sipirok adalah gula yang diolah diluar Sipirok tetapi
bahan dasdarnya dari Sipirok, karena adanya perhitungan efektifitas
dan pengemasan.
"Gula saya datangkan dari daerah Batang Natal, Kabupaten Mandailing
Natal. Tapi karena lebih dikenal dengan gula Sipirok, saya pakai
nama itu," kata Wahyudi. Tulis medanbisnisdaily.com
"Brown Sugar (Gula Merah) asli Sipirok, Tapanuli Selatan, original,
bukan campuran, diolah secara langsung oleh petani yang ahli di
bidang ini. Kemasan Gula Merah dikirim dalam kemasan Karton
biasa" Tulis kopi-luwak-liar.blogspot.com pula.
"Di Kabupaten Tapanuli Selatan, tepatnya di desa Paran Julu,
Kecamatan Sipirok terdapat puluhan petani yang rata-rata
mengusahakan 10-20 batang pohon aren" sambut kebunaren.blogspot.com
pula yang katanya kata Oleh Ir. Mahmulsyah Daulay
* Hal Manfaat Gula Merah Sipirok
"Gula aren asal Sipirok ini juga bisa disajikan sebagai minuman
segar untuk keluarga, dengan menambahkan alma palm sugar.
Gula aren ini bisa disedu ke dalam minuman kopi, teh, wedang jahe,
es dawet dan es campur. Gula aren khas Sipirok ini juga sangat
cocok sebagai pemanis buatan pada kue, cake, bumbu masak dan
berbagai jenis makanan lainnya". Tulis harianorbit.com
* Hal Harga Gula Merah Sipirok
Brown Sugar (Gula Merah) asli Sipirok, Tapanuli Selatan, original,
bukan campuran, diolah secara langsung oleh petani yang ahli di
bidang ini. Kemasan Gula Merah dikirim dalam kemasan Karton
biasa.
Daftar Harga Brown Sugar (Gula Merah)
1 kg : Rp. 15.000
10 kg : Rp. 150.000
50 kg : Rp. 750.000
100 kg : Rp.1.500.000
200 kg : Rp.3.000.000
300 kg : Rp.4.500.000
Quntity : 300 kg /Minggu
Harga Gula Merah tersebut belum termasuk Ongkos Kirim,untuk wilayah
Medan dan sekitar nya free ongkos kirim. Harga Gula Merah (Brown Sugar)
dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Untuk informasi lanjut hubungi :
085297833365
087867570961
Pin BB 2 AD 792D1
Sumber :
http://kopi-luwak-liar.blogspot.com/2013/04/Harga-Gula-Merah-Brown-Sugar-Sebagai-Komoditas-Pendamping-Kopi-Luwak.html
Soal harga, dia mengatakan memang relatif lebih mahal
dibandingkan gula aren kelas pertengahan seperti yang asal
Langkat. "Kalau yang itu bisa dibeli di pasar seharga
Rp 17.000 sampai Rp 20.000 per kg, tapi untuk gula Sipirok
yang sudah dikemas seharga Rp 13.000 per 400 gram atau
Rp 7.000 per 200 gram. Karena kami memang menjual kualitas,"
paparnya. (eko hendra)
http://medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2012/10/03/92987/gula_ aren_sipirok_dipasarkan_dalam_bentuk_kemasan/#.U5CPJ3K89W8
* Hal Kendala Gula Merah Sipirok
Dikatakannya, pemasaran gula aren dalam kemasan untuk skala
lokal termasuk baru. Selama ini, gula dalam kemasan yang
masuk ke supermarket-supermarket di Kota Medan merupakan
produk asal Pulau Jawa.
Begitupun, masih ada kendala pemasaran karena umumnya
masyarakat belum terbiasa membeli gula aren dalam kemasan.
"Untuk itu kami terus menyosialisasikan ke konsumen, bahwa
membeli produk dalam kemasan ini lebih terjamin kebersihannya,"
ujarnya.
* Hal Gula Aren jadi Gula Semut
Salah satu daerah yang potensial untuk usaha gula aren di Provinsi
Sumatra Utara adalah daerah Tapanuli Bagian Selatan. Pada masa ini,
sekitar 25 persen produksi gula aren yang beredar di Provinsi
Sumatra Utara berasal dari Tapanuli Bagian Selatan.
Dua kabupaten di Tapanuli Bagian Selatan yang sangat potensial
sebagai lumbung gula aren dari dulu adalah Kabupaten Tapanuli
Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal. Bahkan Dinas Perkebunan
Provinsi Sumatera Utara telah mencanangkan dua kabupaten tersebut
sebagai sentra pengembangan gula aren menjadi gula semut
(brown sugar).
* Hal proses Nira menjadi gula aren
Kebun aren masih dikelola dengan cara sederhana. Petani masih
mengandalkan bibit dari aren yang tumbuh alami di kebunnya. Biji-biji
aren yang menjadi bibit tersebut biasanya disebarkan oleh musang ke
seantero kebun. Meskipun demikian, ada juga beberapa petani yang
sudah berhasil memindahkan anakan aren ke kebun mereka, seperti
di Desa Pagaran Tulason, Kecamatan Arse. Selain pengelolaan kebun,
penyadapan dan pengolahan hasil juga masih dilakukan dengan cara
tradisional.
Di Desa Sibulan-bulan, Pagaran Tulason dan Paran Julu, petani
memelihara sekitar 10-20 pohon aren untuk memproduksi gula. Dalam
sehari mereka dapat menyadap sekitar 10-15 pohon aren. Tiap pagi
dan sore petani mengumpulkan nira di gubug pembuatan gula (rumah
gula) yang biasanya dibangun di tengah kebun. Satu pohon nira bisa
memproduksi 10-30 liter tiap hari, tergantung iklim dan kondisi pohon.
Dalam 2-3 hari, kuali penampungan nira akan penuh dan petani akan
memulai proses manepek (membuat gula aren). Proses manepek memakan
waktu sekitar 3 jam dan membutuhkan kayu bakar yang tidak sedikit.
Sebagai tambahan info dapat juga mengetahui proses pembuatannya
lewat lin :
http://ceritasondha.wordpress.com/2011/12/19/gula-bargot-2/
_________________________________________________________
Analisa Prospek Usaha Gula Merah Sipirok dalam hubungannya
dengan Kebutuhan, Lapangan Kerja, Permodalan, Pemerintah
Tapanuli Selatan dan Peratau Tapanuli Selatan
_________________________________________________________
* Dalam Hubungannya dengan kebutuhan
"Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu daerah penghasil gula
aren utama di Indonesia. Baru-baru ini dikabarkan bahwa luas
tanaman aren di Provinsi Sumatra Utara tercatat seluas 4.400 Ha
yang tersebar di berbagai kabupaten. Merujuk pada informasi dari
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara dengan luas areal tersebut
dapat memproduksi gula aren sebanyak 2.708 ton per tahun". Tulis
bung Daulay.
Selanjutnya dikatakan :
"Sementara itu, kebutuhan gula aren di Provinsi Sumatra Utara
diperkirakan sebanyak 20.000 ton per tahun. Ini mengindikasikan
bahwa kebutuhan gula aren di Provinsi Sumatra Utara masih jauh
dari mencukupi". Lanjutnya pula.
Analisa penulis :
Dengan demkian gula aren yang ada di Sumatra Utara tidaklah cukup
memnuhi kebutuhan masyarakatnya, sehingga cukup logis gula aren
dari daerah lainpun masuk ke Sumatra Utara, tak terkecuali ke
Tapsel.
* Dalam hubungannya dengan lapangan kerja
Usaha gula aren adalah usaha yang dapat dilakukan setiap orang.
Tanaman aren adalah termasuk tanaman yang tidak susah untuk
dipelihara, sehingga memberikan kemudahkan bagi para petani dalam
pengelolaannya.
Dalam setiap satu hektar lahan dapat ditanami pohom aren sebanyak 200
batang yang pada tahun ke enam pohon sudah dapat disadap.
Jika pohon aren yang telah bisa disadap sekitar 100 batang, maka
untuk aren jenis genjah dapat memproduksi nira sebanyak 10-15 liter
per hari maka akan diperoleh nira sebanyak 1.000-1.500 liter per hari.
Sedangkan aren jenis dalam bisa menghasilkan nira sebanyak 20-30
liter per hari, maka dalam satu hektarnya dapat menghasil nira
sebanyak 2.000–3.000 liter per hari. Apabila harga nira per liter
adalah Rp1.000, maka hasil yang diperoleh petani dapat mencapai
1–3 juta rupiah per hari.
Jika nira tersebut diolah menjadi gula maka akan menghasilkan
200-300 Kg gula gula aren. Jika harga gula di tingkat petani
sebesar Rp 9.000/Kg, maka penghasilan kotor petani gula aren
berkisar antara Rp 1,8 juta dan Rp Rp 2,7 juta.
Hasil usaha gula aren ini jelas merupakan suatu usaha yang sangat
mungkin dilakukan dan sangat menjanjikan. Selain keekonomiannya
cukup memadai, juga prospek pasarnya masih tak terbatas. Sekalipun
penerapan teknologi dalam pertanian aren dan usaha gula aren belum
terlaksana dengan baik, tetapi hasil yang diharapkan sudah menunjukkan
keuntungan. Dengan demikian, tanaman aren layak menjadi pilihan untuk
terus dikembangkan menjadi tanaman produktif dalam rangka meningkatkan
pendapatan petani di Wilayah Tapanuli Bagian Selatan .
(Sumber: Dikompilasi dari berbagai sumber).
Analisa Penulis :
Menyimak hitung-hitungan bung Daulay ini cukup logis juga. Tapi sayang
cukup banyak orang Tapsel tidak suka sama yang logis-logis apalagi
dalam menungguan kelogisan mencapai mencapai 10 tahun.
Begitupun...!
Tentu tak salah berharap, khsusnya pada generasi Tapsel sekarang untuk
merobah cara berpikir yang selalu mendahulukan harga diri dari pada
hasil. "Petani kebun aren atau paragat bagi orang Tapsel secara umum
bukanlah pekerjaan padahal pekerjaan. Pekerjaan halal, mahal, manis
pun setiap saat dekat ke langit".
Akibatnya...!
Pekerjaan yang seharusnya menjadi pilihan utama, menjadi pilihan
terakhir. Usaha kebun aren Sipirok yang seharusnya maju, menjadi
susa maju. Termasuklah awa itu, tidak memilihnya sebagai profesi,
tapi nira dan gula merahnya tetap saja awa sukai.
Begitupun...!
Andai saja waktu dapat diputar, awa ini kembali muda lagi, kembali
ke umur 20 Tahun, dengan pengalaman hidup yang ada sekarang rasa-
rasanya tidak akan pernah menyesal jika profesi hidup harus memilih
jadi paragat.
20 tahun kemudia bukan tidak mungkin awa ini akan menjadi toke
Gula Merah terbesar di Sumatra Utara dengan luas kebun aren 727 Ha,
di "Desa Lembah Gunung Sipirok Tersayang"
apa ngak hebat awa ini, untuk apa lagi jadi Bupati...!
Tapi ya sudahlah...!
Kaya si Marpuli Hodong pula awa nanti :
Tu...wa..ga...pat :
* Dalam Hubungannya Dengan Pemda Tapsel
Umumnya, para petani mengusahakan gula aren dengan menggunakan
teknologi yang sederhana. Sekalipun para petani masih dengan
teknologi sederhana tersebut, para peneliti dari World Agroforestry
Centre (ICRAF) yang pernah berkunjungan ke Desa Paran Julu Kecamatan
Sipirok tahun 2008 yang lalu berkesimpulan bahwa pengusahaan gula
aren oleh petani sudah memenuhi tingkat keekonomiannya.
Untuk meningkatkan nilai tambah usaha gula aren ini dapat diupayakan
dengan teknologi yang lebih tepat, seperti pemilihan bibit, cara
memanen, teknik mengolah dan cara pengepakan yang tepat.
Namun sangat disayangkan pengembangan teknologi usaha gula aren ini
belum tersosialisasikan dengan baik. Peranan pemerintah daerah
melalui dinas perkebunan sangat diharapkan agar gairah usaha gula
aren ini terus meningkat dan mampu memasok gula aren secara terus-
menerus untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor. Pembinaan dan
pengembangan yang terintegrasi mulai dari hulu sampai ke hilir haruslah
dijadikan sebagai strategi peningkatan prospek usaha gula aren. Yaitu,
mulai dari proses pembibitan, penanaman, panen, sampai pada pasca
produksi seperti pengolahan nira menjadi gula, pengembangan peralatan
masak serta strategi pemasaran.
Analisa Penulis :
Jelas Peran Pemda Tapsel lewat Dinas Perkebunanya sangat diperlukan.
dan penulis pikir inilah salah satu tugasnya. Dan tugas itupun
merupakan pilihan dalam pelaksanaanya, "Tugas serius dan tugas
tidak serius adalah tugas juga".
Mewakili masyarakat Tapsel pada Pemda Tapsel lewat Dinas Perkebunanya,
penulis angkola : "Tugas seriusnya ditunggu pak Dinas Perkebunan...!"
__________
Penutup
__________
Demikian infonya para kawan...!
Semoga memberi manfaat dalam perluasan wawasan pun lebih dapat
nian, "Lebih mencintai Tapanuli Selatan...!
"Majulah Gula Merah Sipirok bersama masa depan cerahnya".
Botima ...!
Selamat malam...!
Musik...!
ah..mainkan musikkkk...!
yah...mana musiknya...!
________________________________________________________
Cat :
Penulis adalah "alak cipilok"
(Menyimak info/berita sekitar "Gulo Bargot Sipirok" untuk
kemudian menyimpulkannya dan menganalisa prospek masa depanna)
___________________________________________________________
________________
Kata Pengantar
________________
"Tubu indu bargot di dolok
nada tarorom daina so diagat
muda kehe hamu tu Sipirok
tolong palalu mai tu Padang Bolak"
Demekian syair Lagu Populer Tapanuli Selatan masa lalu yang
memberi gambaran bahwa bargot atau pohon aren sangat dekat
dengan masyarakat Sipirok.
Jika syair ini diterjemahkan bebas ke Ind, maka persmaannya
kira-kira demikian :
"Tumbuh pohon aren di gunung kita tidak tahan melihatnya dan
ingin menyadapnya. Kalau kalian datang ke Sipirok teruskanlah
ke Padang Bolak.
Lainnya ada juga syair lagu masa lalu yang berbunyi :
Muda mulak sian sipirok
Gulo bargot silua diboan
Hupapodom sora tarsinok
Simaloloan ago-agoan
yang juga sebagai gambaran kepopuleran "Gulo Merah Sipirok".
hingga setiap orang yang berkunjung disarankan untuk selalu
membawa gula merah tersebut.
Terhadap semua hal diatas, beberap situspun di internet ini
telah menyajikan infonya, antara lain :
http://medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2012/10/03/92987/gula_
aren_sipirok_dipasarkan_dalam_bentuk_kemasan/#.U5CPJ3K89W8
http://kopi-luwak-liar.blogspot.com/2013/04/Harga-Gula-Merah-Brown-Sugar-Sebagai-Komoditas-Pendamping-Kopi-Luwak.html
Sumber : http://akhirmh.blogspot.com/2011/08/usaha-gula-aren-di-tapanuli-bagian.html
http://kebunaren.blogspot.com/2012/04/usaha-gula-aren-di-tapanuli-bagian.html
http://www.harianorbit.com/permintaan-gula-aren-sipirok-meningkat/
http://pardomuanpane.blogspot.com/2009/07/budidaya-tanaman-aren-aren-i.html
Untuk kemudahan pemahaman, info-info diatas akan penulis
simpulkan pada postingan ini untuk kemudian penulis analisa
guna memperoleh gambaran bagaimana prospek gula
merah Sipirok pada masa mendatang...?"
Selamat menyimak...!
dan kita langsung pada kesimpulannya.
________________________________________________________________
Kesimpulan macam info seputar "Gula Merah/Gulo Bargot" Sipirok
________________________________________________________________
* Hal Pengertian
1. Gula Merah Sipirok adalah gula yang bahan pengolahannya atau
pohon arennya memang ada di Sipirok dan di produksi di Sipirok juga.
2. Gula Merah Sipirok adalah gula yang diproduksi di Sipirok tetapi
bahan dasarnya dari luar Sipirok, karena Sipirok tidak mampu
mencukupi kebutuhan pasar.
3. Gula Merah Sipirok adalah gula yang diolah diluar Sipirok tetapi
bahan dasdarnya dari Sipirok, karena adanya perhitungan efektifitas
dan pengemasan.
"Gula saya datangkan dari daerah Batang Natal, Kabupaten Mandailing
Natal. Tapi karena lebih dikenal dengan gula Sipirok, saya pakai
nama itu," kata Wahyudi. Tulis medanbisnisdaily.com
"Brown Sugar (Gula Merah) asli Sipirok, Tapanuli Selatan, original,
bukan campuran, diolah secara langsung oleh petani yang ahli di
bidang ini. Kemasan Gula Merah dikirim dalam kemasan Karton
biasa" Tulis kopi-luwak-liar.blogspot.com pula.
"Di Kabupaten Tapanuli Selatan, tepatnya di desa Paran Julu,
Kecamatan Sipirok terdapat puluhan petani yang rata-rata
mengusahakan 10-20 batang pohon aren" sambut kebunaren.blogspot.com
pula yang katanya kata Oleh Ir. Mahmulsyah Daulay
* Hal Manfaat Gula Merah Sipirok
"Gula aren asal Sipirok ini juga bisa disajikan sebagai minuman
segar untuk keluarga, dengan menambahkan alma palm sugar.
Gula aren ini bisa disedu ke dalam minuman kopi, teh, wedang jahe,
es dawet dan es campur. Gula aren khas Sipirok ini juga sangat
cocok sebagai pemanis buatan pada kue, cake, bumbu masak dan
berbagai jenis makanan lainnya". Tulis harianorbit.com
* Hal Harga Gula Merah Sipirok
Brown Sugar (Gula Merah) asli Sipirok, Tapanuli Selatan, original,
bukan campuran, diolah secara langsung oleh petani yang ahli di
bidang ini. Kemasan Gula Merah dikirim dalam kemasan Karton
biasa.
Daftar Harga Brown Sugar (Gula Merah)
1 kg : Rp. 15.000
10 kg : Rp. 150.000
50 kg : Rp. 750.000
100 kg : Rp.1.500.000
200 kg : Rp.3.000.000
300 kg : Rp.4.500.000
Quntity : 300 kg /Minggu
Harga Gula Merah tersebut belum termasuk Ongkos Kirim,untuk wilayah
Medan dan sekitar nya free ongkos kirim. Harga Gula Merah (Brown Sugar)
dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan terlebih dahulu.
Untuk informasi lanjut hubungi :
085297833365
087867570961
Pin BB 2 AD 792D1
Sumber :
http://kopi-luwak-liar.blogspot.com/2013/04/Harga-Gula-Merah-Brown-Sugar-Sebagai-Komoditas-Pendamping-Kopi-Luwak.html
Soal harga, dia mengatakan memang relatif lebih mahal
dibandingkan gula aren kelas pertengahan seperti yang asal
Langkat. "Kalau yang itu bisa dibeli di pasar seharga
Rp 17.000 sampai Rp 20.000 per kg, tapi untuk gula Sipirok
yang sudah dikemas seharga Rp 13.000 per 400 gram atau
Rp 7.000 per 200 gram. Karena kami memang menjual kualitas,"
paparnya. (eko hendra)
http://medanbisnisdaily.com/news/arsip/read/2012/10/03/92987/gula_ aren_sipirok_dipasarkan_dalam_bentuk_kemasan/#.U5CPJ3K89W8
* Hal Kendala Gula Merah Sipirok
Dikatakannya, pemasaran gula aren dalam kemasan untuk skala
lokal termasuk baru. Selama ini, gula dalam kemasan yang
masuk ke supermarket-supermarket di Kota Medan merupakan
produk asal Pulau Jawa.
Begitupun, masih ada kendala pemasaran karena umumnya
masyarakat belum terbiasa membeli gula aren dalam kemasan.
"Untuk itu kami terus menyosialisasikan ke konsumen, bahwa
membeli produk dalam kemasan ini lebih terjamin kebersihannya,"
ujarnya.
* Hal Gula Aren jadi Gula Semut
Salah satu daerah yang potensial untuk usaha gula aren di Provinsi
Sumatra Utara adalah daerah Tapanuli Bagian Selatan. Pada masa ini,
sekitar 25 persen produksi gula aren yang beredar di Provinsi
Sumatra Utara berasal dari Tapanuli Bagian Selatan.
Dua kabupaten di Tapanuli Bagian Selatan yang sangat potensial
sebagai lumbung gula aren dari dulu adalah Kabupaten Tapanuli
Selatan dan Kabupaten Mandailing Natal. Bahkan Dinas Perkebunan
Provinsi Sumatera Utara telah mencanangkan dua kabupaten tersebut
sebagai sentra pengembangan gula aren menjadi gula semut
(brown sugar).
* Hal proses Nira menjadi gula aren
Kebun aren masih dikelola dengan cara sederhana. Petani masih
mengandalkan bibit dari aren yang tumbuh alami di kebunnya. Biji-biji
aren yang menjadi bibit tersebut biasanya disebarkan oleh musang ke
seantero kebun. Meskipun demikian, ada juga beberapa petani yang
sudah berhasil memindahkan anakan aren ke kebun mereka, seperti
di Desa Pagaran Tulason, Kecamatan Arse. Selain pengelolaan kebun,
penyadapan dan pengolahan hasil juga masih dilakukan dengan cara
tradisional.
Di Desa Sibulan-bulan, Pagaran Tulason dan Paran Julu, petani
memelihara sekitar 10-20 pohon aren untuk memproduksi gula. Dalam
sehari mereka dapat menyadap sekitar 10-15 pohon aren. Tiap pagi
dan sore petani mengumpulkan nira di gubug pembuatan gula (rumah
gula) yang biasanya dibangun di tengah kebun. Satu pohon nira bisa
memproduksi 10-30 liter tiap hari, tergantung iklim dan kondisi pohon.
Dalam 2-3 hari, kuali penampungan nira akan penuh dan petani akan
memulai proses manepek (membuat gula aren). Proses manepek memakan
waktu sekitar 3 jam dan membutuhkan kayu bakar yang tidak sedikit.
Sebagai tambahan info dapat juga mengetahui proses pembuatannya
lewat lin :
http://ceritasondha.wordpress.com/2011/12/19/gula-bargot-2/
_________________________________________________________
Analisa Prospek Usaha Gula Merah Sipirok dalam hubungannya
dengan Kebutuhan, Lapangan Kerja, Permodalan, Pemerintah
Tapanuli Selatan dan Peratau Tapanuli Selatan
_________________________________________________________
* Dalam Hubungannya dengan kebutuhan
"Provinsi Sumatera Utara adalah salah satu daerah penghasil gula
aren utama di Indonesia. Baru-baru ini dikabarkan bahwa luas
tanaman aren di Provinsi Sumatra Utara tercatat seluas 4.400 Ha
yang tersebar di berbagai kabupaten. Merujuk pada informasi dari
Dinas Perkebunan Provinsi Sumatera Utara dengan luas areal tersebut
dapat memproduksi gula aren sebanyak 2.708 ton per tahun". Tulis
bung Daulay.
Selanjutnya dikatakan :
"Sementara itu, kebutuhan gula aren di Provinsi Sumatra Utara
diperkirakan sebanyak 20.000 ton per tahun. Ini mengindikasikan
bahwa kebutuhan gula aren di Provinsi Sumatra Utara masih jauh
dari mencukupi". Lanjutnya pula.
Analisa penulis :
Dengan demkian gula aren yang ada di Sumatra Utara tidaklah cukup
memnuhi kebutuhan masyarakatnya, sehingga cukup logis gula aren
dari daerah lainpun masuk ke Sumatra Utara, tak terkecuali ke
Tapsel.
* Dalam hubungannya dengan lapangan kerja
Usaha gula aren adalah usaha yang dapat dilakukan setiap orang.
Tanaman aren adalah termasuk tanaman yang tidak susah untuk
dipelihara, sehingga memberikan kemudahkan bagi para petani dalam
pengelolaannya.
Dalam setiap satu hektar lahan dapat ditanami pohom aren sebanyak 200
batang yang pada tahun ke enam pohon sudah dapat disadap.
Jika pohon aren yang telah bisa disadap sekitar 100 batang, maka
untuk aren jenis genjah dapat memproduksi nira sebanyak 10-15 liter
per hari maka akan diperoleh nira sebanyak 1.000-1.500 liter per hari.
Sedangkan aren jenis dalam bisa menghasilkan nira sebanyak 20-30
liter per hari, maka dalam satu hektarnya dapat menghasil nira
sebanyak 2.000–3.000 liter per hari. Apabila harga nira per liter
adalah Rp1.000, maka hasil yang diperoleh petani dapat mencapai
1–3 juta rupiah per hari.
Jika nira tersebut diolah menjadi gula maka akan menghasilkan
200-300 Kg gula gula aren. Jika harga gula di tingkat petani
sebesar Rp 9.000/Kg, maka penghasilan kotor petani gula aren
berkisar antara Rp 1,8 juta dan Rp Rp 2,7 juta.
Hasil usaha gula aren ini jelas merupakan suatu usaha yang sangat
mungkin dilakukan dan sangat menjanjikan. Selain keekonomiannya
cukup memadai, juga prospek pasarnya masih tak terbatas. Sekalipun
penerapan teknologi dalam pertanian aren dan usaha gula aren belum
terlaksana dengan baik, tetapi hasil yang diharapkan sudah menunjukkan
keuntungan. Dengan demikian, tanaman aren layak menjadi pilihan untuk
terus dikembangkan menjadi tanaman produktif dalam rangka meningkatkan
pendapatan petani di Wilayah Tapanuli Bagian Selatan .
(Sumber: Dikompilasi dari berbagai sumber).
Analisa Penulis :
Menyimak hitung-hitungan bung Daulay ini cukup logis juga. Tapi sayang
cukup banyak orang Tapsel tidak suka sama yang logis-logis apalagi
dalam menungguan kelogisan mencapai mencapai 10 tahun.
Begitupun...!
Tentu tak salah berharap, khsusnya pada generasi Tapsel sekarang untuk
merobah cara berpikir yang selalu mendahulukan harga diri dari pada
hasil. "Petani kebun aren atau paragat bagi orang Tapsel secara umum
bukanlah pekerjaan padahal pekerjaan. Pekerjaan halal, mahal, manis
pun setiap saat dekat ke langit".
Akibatnya...!
Pekerjaan yang seharusnya menjadi pilihan utama, menjadi pilihan
terakhir. Usaha kebun aren Sipirok yang seharusnya maju, menjadi
susa maju. Termasuklah awa itu, tidak memilihnya sebagai profesi,
tapi nira dan gula merahnya tetap saja awa sukai.
Begitupun...!
Andai saja waktu dapat diputar, awa ini kembali muda lagi, kembali
ke umur 20 Tahun, dengan pengalaman hidup yang ada sekarang rasa-
rasanya tidak akan pernah menyesal jika profesi hidup harus memilih
jadi paragat.
20 tahun kemudia bukan tidak mungkin awa ini akan menjadi toke
Gula Merah terbesar di Sumatra Utara dengan luas kebun aren 727 Ha,
di "Desa Lembah Gunung Sipirok Tersayang"
apa ngak hebat awa ini, untuk apa lagi jadi Bupati...!
Tapi ya sudahlah...!
Kaya si Marpuli Hodong pula awa nanti :
Tu...wa..ga...pat :
* Dalam Hubungannya Dengan Pemda Tapsel
Umumnya, para petani mengusahakan gula aren dengan menggunakan
teknologi yang sederhana. Sekalipun para petani masih dengan
teknologi sederhana tersebut, para peneliti dari World Agroforestry
Centre (ICRAF) yang pernah berkunjungan ke Desa Paran Julu Kecamatan
Sipirok tahun 2008 yang lalu berkesimpulan bahwa pengusahaan gula
aren oleh petani sudah memenuhi tingkat keekonomiannya.
Untuk meningkatkan nilai tambah usaha gula aren ini dapat diupayakan
dengan teknologi yang lebih tepat, seperti pemilihan bibit, cara
memanen, teknik mengolah dan cara pengepakan yang tepat.
Namun sangat disayangkan pengembangan teknologi usaha gula aren ini
belum tersosialisasikan dengan baik. Peranan pemerintah daerah
melalui dinas perkebunan sangat diharapkan agar gairah usaha gula
aren ini terus meningkat dan mampu memasok gula aren secara terus-
menerus untuk memenuhi kebutuhan domestik dan ekspor. Pembinaan dan
pengembangan yang terintegrasi mulai dari hulu sampai ke hilir haruslah
dijadikan sebagai strategi peningkatan prospek usaha gula aren. Yaitu,
mulai dari proses pembibitan, penanaman, panen, sampai pada pasca
produksi seperti pengolahan nira menjadi gula, pengembangan peralatan
masak serta strategi pemasaran.
Analisa Penulis :
Jelas Peran Pemda Tapsel lewat Dinas Perkebunanya sangat diperlukan.
dan penulis pikir inilah salah satu tugasnya. Dan tugas itupun
merupakan pilihan dalam pelaksanaanya, "Tugas serius dan tugas
tidak serius adalah tugas juga".
Mewakili masyarakat Tapsel pada Pemda Tapsel lewat Dinas Perkebunanya,
penulis angkola : "Tugas seriusnya ditunggu pak Dinas Perkebunan...!"
__________
Penutup
__________
Demikian infonya para kawan...!
Semoga memberi manfaat dalam perluasan wawasan pun lebih dapat
nian, "Lebih mencintai Tapanuli Selatan...!
"Majulah Gula Merah Sipirok bersama masa depan cerahnya".
Botima ...!
Selamat malam...!
Musik...!
ah..mainkan musikkkk...!
yah...mana musiknya...!
Cat :
Penulis adalah "alak cipilok"
No comments:
Post a Comment