#SEKULARISME TANAH BATAK#
(Menjawab comentar "a/n Anonim" pada postingan yang berjudul
Indahnya Toleransi antar ummat beragama di Sipirok Angkola dalam
hubungannya dengan sekulerisme dan fluralitas tanah batak)
___________________________________________________________
_______________
Kata Pengantar
_______________
Horas...horas...horas...
Lewat link :
http://galeri1msad.blogspot.com/2013/07/indahnya-praktek-toleransi-antara-ummat.html?showComment=1410526392921#c3642599369743619407
Penulis mengurai atau memberikan pendapat secara pribadi
megenai "Toleransi atar ummat beragama di Tanah Batak
khsusnya di Sipirok Angkola.
Penulis mengurainya secara terperinci dengan maksud agar
ummat Kristen dan Islam sama-sama "lebih memahami" bahwa
toleransi beragama itu "Bukanlah Toleransi dalam hubungannya
dengan aqidah/tauhid/keyakinan pada Hablum minalloh, tapi
toleransi dalam hubungannya dengan bahlun minannas/hubungan
antar manusia.
Artinya..!
"Islam itu ya Islam dan Kristen itu adalah Kristen" Islam
itu tidaklah sama dengan Kristen hanya karena mereka saling
toleransi dalam kehidupan bermasyarakatnya.
Artinya lagi...!
Islam tanah batak itu punya aturan yang jelas sejauhmana
toleransi itu dapat dilaksanakan berdasarkan logika-logika
ke Islaman (mengikuti isi Firman dan Hadist).
Tetapi seorang kawan (anonim) memberikan comentar pada
tulisan tersebut, sbb :
Anonim 10 September 2014 19.47
baru baca ini, kyknya panjang lebar penjabaran anda hanya
mempertegas bahwa anda seorang sekuler.. ngga lebih dari itu
Balas Hapus
Para kawan dimanapun berada, baik ummat Kristen maupun
islamnya...!
FATWA MUI No. 7 Tahun 2005 mengatakan :
Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme Agama adalah paham
yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, dan hukumnya
HARAM.
Mengacu pada Fatwa MUI tersebut, maka penulis berkesimpulan
bahwa penulis telah menentang Fatwa MUI tersebut jika benar
penulis adalah seorang sekularisme seperti yang dikatakan
comentator "Anonim" tersebut.
Artinya, penulis telah memperbuat sesuatu yang haram karena
toleransi tersebut. Begitupun orang-orang Tano Batak telah
melakukan sesuatu yang haram karena mereka melaksanakan
toleransi antar ummat beragama khususnya masyarakat Sipirok
udah haramla mereka itu semua. (Maharom kita-pen)
Tapi...!
- Benarkah penulis telah menentang Fatwa MUI tersebut
hingga penulis, termasuk masyarakat batak telah melakukan
yang haram...?
- Tidakkah MUI setuju juga di Indonesia ini dilaksanakan
kehidupan toleransi antar ummat beragama...?
- Bagaimana bisa "Sekuralisme" disamakan dengan "Toleransi
antar ummat beragama....?"
Para kawan...!
"SEKULARISME ialah suatu isme (aliran pemikiran/pemahaman) yang
mempercayai dan meyakini serta "mengimani" bahwa agama harus
dipisah dari negara, sehingga dalam mengelola negara tidak boleh
membawa simbol / atribut agama apalagi ajaran agama.
Dalam prakteknya, SEKULARISME telah menjadi suatu IDEOLOGI yang
ANTI AGAMA, bahkan MEMUSUHI AGAMA.
PLURALISME ialah suatu isme (aliran pemikiran / pemahaman) yang
mempercayai dan meyakini serta “mengimani” bahwa semua agama SAMA
dan BENAR, sehingga SIAPA PUN - termasuk Nabi dan Rasul sekali
pun - TIDAK BERHAK mengklaim ajaran agamanya yang paling benar.
Dalam prakteknya, PLURALISME telah menjadi suatu IDEOLOGI LINTAS
AGAMA yang mencampur- adukkan ajaran semua agama".
PLURALISME tidak sama dengan PLURALITAS
Islam menolak PLURALISME karena merupakan IDEOLOGI PENCAMPUR-ADUKKAN
AQIDAH. Tapi Islam menerima PLURALITAS karena merupakan SUNNATULLAH
sebagai Dinamika Kehidupan yang menghargai keragaman kemajemukan dan
kebhinekaan.
Karenanya, umat Islam bisa hidup berdampingan dengan umat beragama
lain secara damai penuh toleran, saling menghargai dan menghormati.
Tiap umat beragama bebas meyakini kebenaran agamanya masing-masing.
dan bebas untuk tidak menerima kebenaran agama lain, namun tidak
boleh menistakannya. Mereka tidak boleh dipaksa untuk membenarkan
agama lain sebagaimana yang dilakukan KAUM SEPILIS.
Intinya, Islam sangat menghargai KEBEBASAN BERAGAMA, tapi menolak
PENCAMPUR-ADUKAN AGAMA dan PENODAAN AGAMA.
Dengan demikian jelas :
- Penulis bukanlah sekularisme yang berusaha memisahkan kehidupan
beragama dengan pemerintahan pada tulisan link di atas
- Juga bukan Flurarisme yang mencampur adukkan ajaran agama tanpa
aturan yang jelas pada tulisan tersebut.
Penulis adalah seorang "Fluritas" yang mengakui adanya agama diluar
agama Islam dan Islam harus menjaga hubungan baik dengan mereka
lewat aturan main ajaran agama Islam yang mana Pemerintah RI lewat
UUD 45-nya dan Pancasilanya mengakui fluritas ummat itu juga.
Para pembaca angkolafacebook.blogspot.com...!
Lewat postingan ini penulis akan belajar tentang "Sekularisme dan
Fluralitas" dalam hubungannya dengan kehidupan beragama dan
bermasyarakatnya di tanah batak. Dan semuanya akan kita simpulkan
pada penutup tulisan.
Selamat menyimak...!
_____________________________________________________
1. Sekularisme dalam hubungannya dengan
pengertian Ideologi
______________________________________________________
* Sumber Dari wikipedia Bahasa Indonesia
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini
secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan
bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari
agama atau kepercayaan.
* Dalam hubungannya dengan masyarakat batak
Masyarakat batak bukanlah penganut ideologi sekularisme,
karena mereka tidak memisahkan ajaran budaya dengan ajaran
agama. Mereka malah mensejajarkan ajaran agama dan budaya
hingga populerlah istilah, "Adat hombar Ugamo".
”Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada
seorangpun baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar
tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati
dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa,
kecuali ia akan menjadi penghuni Neraka.” (HR Muslim).
_____________________________________________________
2. Sekularisme dalam hubungannya dengan
kebebasan beragama (Toleransi antar ummat beragama)
______________________________________________________
* Sumber Dari wikipedia Bahasa Indonesia
Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan
dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka
yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak
menganakemaskan sebuah agama tertentu.
* Dalam ubungannya dengan masyarakat batak
Kebebasan beragama atau toleransi beragama di tanah batak,
bukanlah hasil pengajaran sekularisme seperti yang terjadi
di negara-negara erofa. Tapi hasil pengajaran dan pengamalan
dari UUD 45 dan Pancasila pun pemerintah lewat macam
lembaga keagamaanya.
Juga dari hasil pengajaran agama Islam itu sendiri yang mana
Islam juga mengakui masih ada agama lain diluar agama Islam.
Nabi saw melakukan pergaulan sosial secara baik
dengan komunitas-komunitas non-Muslim seperti Komunitas
Yahudi yang tinggal di Khaibar dan Nasrani yang tinggal
di Najran; bahkan salah seorang mertua Nabi yang bernama
Huyay bin Aththab adalah tokoh Yahudi Bani Quradzah
(Sayyid Bani Quraizah). (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
_______________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan Politik dan pemerintahan
_______________________________________________________
* Sumber Dari wikipedia Bahasa Indonesia
Dalam istilah politik, sekularisme adalah pergerakan menuju
pemisahan antara agama dan pemerintahan. Hal ini dapat berupa
hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan dan
agama negara, menggantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil,
dan menghilangkan pembedaan yang tidak adil dengan dasar agama.
* Dalam hubungannya dengan masyarakat batak
Maka lambok lute/lemaslah para alim ulama, para ustat atau
para pendeta, masjid ataupun gereja di tanah batak jika Pemerintah
Daerahnya tidak memperdulikan kehidupan beragama ummatnya.
Fakta berkata, "Peresmian-perismian gereja, masjid termasuk
macam kegiatan keagamaan tetap mengundang pemerintah setempat
untuk menghadirinya.
Ket :
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho
ST meresmikan Masjid Raya Gunung Tua.
http://sumut.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=124497
Dengan demikian...!
"Tak dapat dipisahkan kehidupan beragama dan pemerintahan di
tanah batak". Berikut video pendukungnya, bahwa pemerintah
terlibat dalam kegiatan keagamaan :
________________________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan Kristen Fundamentalis
dan Islam Fundamentalis (aturan agama yang mutlak harus
dilaksanakan)
________________________________________________________________
* Sumber Dari wikipedia Bahasa Indonesia
Aliran agama yang lebih fundamentalis menentang sekularisme.
Penentangan yang paling kentara muncul dari Kristen Fundamentalis
dan juga Islam Fundamentalis.
Pada saat yang sama dukungan akan sekularisme datang dari
minoritas keagamaan yang memandang sekularisme politik dalam
pemerintahan sebagai hal yang penting untuk menjaga persamaan hak.
Negara-negara yang umumnya dikenal sebagai sekuler di antaranya
adalah Kanada, India, Perancis, Turki, dan Korea Selatan,
walaupun tidak ada dari negara ini yang bentuk pemerintahannya
sama satu dengan yang lainnya.
* Dalam hubungannya dengan tanah batak
Jelas masyarakat batak sekarang ini jelas bukan masyarakat
Kristen Fundamentalis begitu juga islamnya bukan Islam
Fundamentalis. Dan hal seperti ini tentu sangat didukung oleh
pemerintah, apalagi mengingat sejarah masuknya Islam ke
Tanah Batak yang mana bukan masuk secara fersuasif/bujukan
tapi masuk secara dipaksakan lewat apa yang kita kenal
dengan istilah "Perang Padri".
Asumsi penulis :
Jika Islam Tanah Batak adalah Islam Fundamentalis, niscaya
sampai sekarang ini, masyarakat Islamnya akan menyerang/berusaha
sebisa mungkin baik melai cara-cara agitasi maupun indoktrinasi
masyarakat Kristen Tanah Batak, apalagi mengingat dalam lima
tahun terakhir ini ummat kristen tano batak mulai menciptakan
macam masalah bagi ummat islamnya (Kasus Masjid Fisabilillah dan
masjid di Pahae-pen)
Begitupun sebaliknya "ummat Kristen Fundamentalis tanah batak
bisa saja mengkristenkan tanah batak itu dari ujung ke ujung".
tanpa perduli apa yang namanya UUD 45 atau Pancasila atau
KUHP atau KUHAP (Lewat pengetahuan sejarah sebelum Indonesia
Merdeka (Perang Padri) bisa jadi Islam itu Fundamentalis
masuknya ke Tanah Batak-pen)
_________________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan Pemerintahan yang
harus dikendalikan oleh agama
__________________________________________________________
* Sumber Wikipedia
Pendukung sekularisme menyatakan bahwa meningkatnya pengaruh
sekularisme dan menurunnya pengaruh agama di dalam negara
tersekularisasi adalah hasil yang tak terelakkan dari Pencerahan
yang karenanya orang-orang mulai beralih kepada ilmu pengetahuan
dan rasionalisme dan menjauh dari agama dan takhayul.
Penentang sekularisme melihat pandangan di atas sebagai arogan,
mereka membantah bahwa pemerintaan sekuler menciptakan lebih
banyak masalah dari pada menyelesaikannya, dan bahwa pemerintahan
dengan etos keagamaan adalah lebih baik.
* Dalam hubungannya dengan masyarakat batak
Semua masyarakat batak tahu bahwa Negara ini adalah negara
yang berdasarkan pada UUD 45 dan Pancasila. Bukan berdasarkan
pada ajaran agama tertentu. Pemerintah Tanah batak (Pemda) juga
terlibat dalam mengatur kehidupan beragama.
Logika dalam agama Islam adalah Logika yang mengikuti aturan
main agama Islam dan semua telah terangkum dalam Firman, Hadist
dan Izma (Kesepakatan para alim ulama) dan bukan pakai logika
sekularisme.
____________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan anti agama
(=Tidak suka toleransi antar agama)
____________________________________________________
* Kutipan dari wikipedia Bahasa Indonesia
Komentator modern mengkritik sekularisme dengan mengacaukannya
sebagai sebuah ideologi antiagama, ateis, atau bahkan satanis.
Kata Sekularisme itu sendiri biasanya dimengerti secara
peyoratif oleh kalangan konservatif.
Walaupun tujuan utama dari negara sekuler adalah untuk mencapai
kenetralan di dalam agama, beberapa membantah bahwa hal ini
juga menekan agama.
* Dalam hubungannya dengan tanah batak
Penulis pikir, "Kehidupan toleransi antara agama Islam dan
Kristen ditanah batak tidaklah sama artinya dengan 'Anti agama'
juga tidak sama artinya dengan mencapuradukkan agama.
Batasan-batasannya cukup jelas :
- Jelas toleransi itu bukanlah "Tolerans dalam urusan keyakinan/
tauhid dalam hubungannya dengan Tuhan (Allah Swt). Masyarakat
batak itu tolerans hanya dalam hubungannya dengan kehidupan
bermasyarakat.
- Semua pemeluk agama Islam tanah batak tahu, "Bagimu agamamu,
bagiku agamaku dan mereka juga tahu bahwa agama Islam itu
adalah agama yang benar".
Dan perlu diketahui...!
Masyarakat Tanah Batak adalah masyarakat yang bersaudara yang
secara umum disebut "Sabutuha/satu perut". Artinya mereka akan
sangat susah menjadi penganut paham "Atheisme" atau melihat
segala sesuatunya hanya dari segi agama apakah itu Islam atau
Kristen.
Dalam hubungan kekerabatan yang masih sangat dekat, sampai
\sekarang ini masih banyak masyarakat batak yang dalam tingkatan
nenek kita sekarang ini kakak beradiknya lain agama. Kakek
yang paling tua misalnya menganut agama Kristen sedangkan
adiknya agama Islam.
Jika sekularisme yang diartikan sebagai anti agama, maka jelas
keduanya akan menjadi "Tidak Saling Mengenal" karena beda agama
tersebut.
Apakah hal ini didukung masyarakat batak...?
Jika penulis yang menjawab maka jawabannya jelas, "Tidak".
Para kakak beradik ini tetap menjalin hubungan baik, meski
mereka beda agama. Tak menjadi alasan bagi keduanya untuk
saling membenci karena beda agama.
______________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan keduniawian
(materialisme)
_______________________________________________________
* Sumber wikipedia bahasa Indonesia
Semangat keduniawian (materialisme) dengan kata lain
memisahkan agama dari kehidupan individu (sosial) dengan
kata lain memisahkan allah taala dari hukum dan Undang-undang
makhluknya.
* Dalam hubungannya dengan tanah batak
Sepengetahuanpenulis tak ada yang seperti itu
___________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan modernisasi
__________________________________________________
* Sumber Wikipedia Bahasa Indoesia
Tujuan dan argumen yang mendukung sekularisme beragam. Dalam
Laisisme Eropa, diusulkan bahwa sekularisme adalah gerakan
menuju modernisasi dan menjauh dari nilai-nilai keagamaan
tradisional.
Tipe sekularisme ini, pada tingkat sosial dan filsafat
seringkali terjadi selagi masih memelihara gereja negara
yang resmi, atau dukungan kenegaraan lainnya terhadap agama.
* Hubungannya dengan tanah batak
Tanah batak memang sedang mengarah pada modernisasi dan
sangat terasa lewat atonomi daerahnya, tapi tetap menjung-
jung tinggi nilai-nilai keagamaan (Modern itu penting
dan ajaran agama tidak mesti dilanggar /dicampuradukkan
dipisahkan agar modern)
____________
Penutup
____________
Dari semua uraian diatas penulis berkesimpulan :
1. Dalam hubungannya dengan kehidupan manusia dimuka bumi ini,
maka ada namanya budaya (adat) dengan segala macam seluk
beluknya. Begitu juga kepercayaan, pun agama bermacam-
macam (fluralitas).
2. Budaya/adat, agama/kepercayaan ini hidup dalam suatu
pemerintahan dengan macam jenis sistem pemerintahannya
pula (Liberal, demograsi, monarkhi, dll).
Ketika :
- Ketika budaya/adat/agama/kepercayaan/keyakinan/ideologi
termasuk pemerintahan dipisah-pisahkan dan harus berdiri
sendiri maka timbullah yang namanya "Sekularisme".
- Karena dalam proses pemisahannya cukup sering dilakukan
dengan cara kekerasan hingga penyimpang dari ajaran-ajaran
yang seharusnya maka terkesanlah "Sekularisme menjadi sama
dengan anti agama (cuma agamanya saja yang betul/yang boleh
ada, anti budaya (Budaya tak penting karena hanya merusak
ajaran agama, dan anti pemerintahan (Tak ada yang betul
yang diperbuat pemerintah).
Bagaimana dengan Fluralisme dan liberalisme...?
3. Fluralisme jelas juga suatu hal yang salah karena semua
ajaran agama dalam hal ini dicampuradukkan. Artinya tak
ada istilah bahwa agama Islam adalah yang paling benar.
Pokoknya benar semua agama itu dan para Nabipun yang
membawa agama itu dianggap sama saja.
pun...!
Ajaran budaya/adat/kepercayaan/animisme atau pemerintahan
dicampradukkan tanba batasan yang jelas (Fluralitas kehidupan
yang tak terjangkau logika manusia bisa jadi sumber dari
flaralisme ini).
4. Liberalisme...? Penulis yakin kita semua telah
memahaminya.
Singkat kata...!
- Di tanah batak tak ada itu yang namanya "Sekuralime" maupun
"Fluralisme" begitu juga "Liberalisme".
- Ditanah batak yang ada adalah "Hombarisme" yaitu suatu ajaran
dimana budaya (Kaum adat) dan agama (Para alim ulama/pendeta)
di hombarkan (didudukkan sama) dalam setiap kegiatan masyara-
katnya dan pemeritahan terlibat didalamnya /berada ditengahnya.
- Mereka melaksanakan semua itu berdasarkan ajaran agama itu
sendiri, ajaran budaya itu sendiri, ajaran UUD 45 dan ajaran
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
- Dan dengan penerapan "Hombarisme" inilah maka "Toleransi ummat
beragama itu ditanah batak khususnya Sipirok angkola dapat
terlaksana.
Para kawan...!
Selamat malam...!
______________________________________________________________
Cat : Penulis bukan agamawan maupun budayawan. Juga bukan
pemeritahwan apalagi wartawan tapi swastawan.
(Menjawab comentar "a/n Anonim" pada postingan yang berjudul
Indahnya Toleransi antar ummat beragama di Sipirok Angkola dalam
hubungannya dengan sekulerisme dan fluralitas tanah batak)
___________________________________________________________
_______________
Kata Pengantar
_______________
Horas...horas...horas...
Lewat link :
http://galeri1msad.blogspot.com/2013/07/indahnya-praktek-toleransi-antara-ummat.html?showComment=1410526392921#c3642599369743619407
Penulis mengurai atau memberikan pendapat secara pribadi
megenai "Toleransi atar ummat beragama di Tanah Batak
khsusnya di Sipirok Angkola.
Penulis mengurainya secara terperinci dengan maksud agar
ummat Kristen dan Islam sama-sama "lebih memahami" bahwa
toleransi beragama itu "Bukanlah Toleransi dalam hubungannya
dengan aqidah/tauhid/keyakinan pada Hablum minalloh, tapi
toleransi dalam hubungannya dengan bahlun minannas/hubungan
antar manusia.
Artinya..!
"Islam itu ya Islam dan Kristen itu adalah Kristen" Islam
itu tidaklah sama dengan Kristen hanya karena mereka saling
toleransi dalam kehidupan bermasyarakatnya.
Artinya lagi...!
Islam tanah batak itu punya aturan yang jelas sejauhmana
toleransi itu dapat dilaksanakan berdasarkan logika-logika
ke Islaman (mengikuti isi Firman dan Hadist).
Tetapi seorang kawan (anonim) memberikan comentar pada
tulisan tersebut, sbb :
Anonim 10 September 2014 19.47
baru baca ini, kyknya panjang lebar penjabaran anda hanya
mempertegas bahwa anda seorang sekuler.. ngga lebih dari itu
Balas Hapus
Para kawan dimanapun berada, baik ummat Kristen maupun
islamnya...!
FATWA MUI No. 7 Tahun 2005 mengatakan :
Sekularisme, Pluralisme dan Liberalisme Agama adalah paham
yang bertentangan dengan ajaran agama Islam, dan hukumnya
HARAM.
Mengacu pada Fatwa MUI tersebut, maka penulis berkesimpulan
bahwa penulis telah menentang Fatwa MUI tersebut jika benar
penulis adalah seorang sekularisme seperti yang dikatakan
comentator "Anonim" tersebut.
Artinya, penulis telah memperbuat sesuatu yang haram karena
toleransi tersebut. Begitupun orang-orang Tano Batak telah
melakukan sesuatu yang haram karena mereka melaksanakan
toleransi antar ummat beragama khususnya masyarakat Sipirok
udah haramla mereka itu semua. (Maharom kita-pen)
Tapi...!
- Benarkah penulis telah menentang Fatwa MUI tersebut
hingga penulis, termasuk masyarakat batak telah melakukan
yang haram...?
- Tidakkah MUI setuju juga di Indonesia ini dilaksanakan
kehidupan toleransi antar ummat beragama...?
- Bagaimana bisa "Sekuralisme" disamakan dengan "Toleransi
antar ummat beragama....?"
Para kawan...!
"SEKULARISME ialah suatu isme (aliran pemikiran/pemahaman) yang
mempercayai dan meyakini serta "mengimani" bahwa agama harus
dipisah dari negara, sehingga dalam mengelola negara tidak boleh
membawa simbol / atribut agama apalagi ajaran agama.
Dalam prakteknya, SEKULARISME telah menjadi suatu IDEOLOGI yang
ANTI AGAMA, bahkan MEMUSUHI AGAMA.
PLURALISME ialah suatu isme (aliran pemikiran / pemahaman) yang
mempercayai dan meyakini serta “mengimani” bahwa semua agama SAMA
dan BENAR, sehingga SIAPA PUN - termasuk Nabi dan Rasul sekali
pun - TIDAK BERHAK mengklaim ajaran agamanya yang paling benar.
Dalam prakteknya, PLURALISME telah menjadi suatu IDEOLOGI LINTAS
AGAMA yang mencampur- adukkan ajaran semua agama".
PLURALISME tidak sama dengan PLURALITAS
Islam menolak PLURALISME karena merupakan IDEOLOGI PENCAMPUR-ADUKKAN
AQIDAH. Tapi Islam menerima PLURALITAS karena merupakan SUNNATULLAH
sebagai Dinamika Kehidupan yang menghargai keragaman kemajemukan dan
kebhinekaan.
Karenanya, umat Islam bisa hidup berdampingan dengan umat beragama
lain secara damai penuh toleran, saling menghargai dan menghormati.
Tiap umat beragama bebas meyakini kebenaran agamanya masing-masing.
dan bebas untuk tidak menerima kebenaran agama lain, namun tidak
boleh menistakannya. Mereka tidak boleh dipaksa untuk membenarkan
agama lain sebagaimana yang dilakukan KAUM SEPILIS.
Intinya, Islam sangat menghargai KEBEBASAN BERAGAMA, tapi menolak
PENCAMPUR-ADUKAN AGAMA dan PENODAAN AGAMA.
Dengan demikian jelas :
- Penulis bukanlah sekularisme yang berusaha memisahkan kehidupan
beragama dengan pemerintahan pada tulisan link di atas
- Juga bukan Flurarisme yang mencampur adukkan ajaran agama tanpa
aturan yang jelas pada tulisan tersebut.
Penulis adalah seorang "Fluritas" yang mengakui adanya agama diluar
agama Islam dan Islam harus menjaga hubungan baik dengan mereka
lewat aturan main ajaran agama Islam yang mana Pemerintah RI lewat
UUD 45-nya dan Pancasilanya mengakui fluritas ummat itu juga.
Para pembaca angkolafacebook.blogspot.com...!
Lewat postingan ini penulis akan belajar tentang "Sekularisme dan
Fluralitas" dalam hubungannya dengan kehidupan beragama dan
bermasyarakatnya di tanah batak. Dan semuanya akan kita simpulkan
pada penutup tulisan.
Selamat menyimak...!
_____________________________________________________
1. Sekularisme dalam hubungannya dengan
pengertian Ideologi
______________________________________________________
* Sumber Dari wikipedia Bahasa Indonesia
Sekularisme atau sekulerisme dalam penggunaan masa kini
secara garis besar adalah sebuah ideologi yang menyatakan
bahwa sebuah institusi atau harus berdiri terpisah dari
agama atau kepercayaan.
* Dalam hubungannya dengan masyarakat batak
Masyarakat batak bukanlah penganut ideologi sekularisme,
karena mereka tidak memisahkan ajaran budaya dengan ajaran
agama. Mereka malah mensejajarkan ajaran agama dan budaya
hingga populerlah istilah, "Adat hombar Ugamo".
”Demi Dzat yang menguasai jiwa Muhammad, tidak ada
seorangpun baik Yahudi maupun Nasrani yang mendengar
tentang diriku dari Umat Islam ini, kemudian ia mati
dan tidak beriman terhadap ajaran yang aku bawa,
kecuali ia akan menjadi penghuni Neraka.” (HR Muslim).
_____________________________________________________
2. Sekularisme dalam hubungannya dengan
kebebasan beragama (Toleransi antar ummat beragama)
______________________________________________________
* Sumber Dari wikipedia Bahasa Indonesia
Sekularisme dapat menunjang kebebasan beragama dan kebebasan
dari pemaksaan kepercayaan dengan menyediakan sebuah rangka
yang netral dalam masalah kepercayaan serta tidak
menganakemaskan sebuah agama tertentu.
* Dalam ubungannya dengan masyarakat batak
Kebebasan beragama atau toleransi beragama di tanah batak,
bukanlah hasil pengajaran sekularisme seperti yang terjadi
di negara-negara erofa. Tapi hasil pengajaran dan pengamalan
dari UUD 45 dan Pancasila pun pemerintah lewat macam
lembaga keagamaanya.
Juga dari hasil pengajaran agama Islam itu sendiri yang mana
Islam juga mengakui masih ada agama lain diluar agama Islam.
Nabi saw melakukan pergaulan sosial secara baik
dengan komunitas-komunitas non-Muslim seperti Komunitas
Yahudi yang tinggal di Khaibar dan Nasrani yang tinggal
di Najran; bahkan salah seorang mertua Nabi yang bernama
Huyay bin Aththab adalah tokoh Yahudi Bani Quradzah
(Sayyid Bani Quraizah). (Riwayat al-Bukhari dan Muslim).
_______________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan Politik dan pemerintahan
_______________________________________________________
* Sumber Dari wikipedia Bahasa Indonesia
Dalam istilah politik, sekularisme adalah pergerakan menuju
pemisahan antara agama dan pemerintahan. Hal ini dapat berupa
hal seperti mengurangi keterikatan antara pemerintahan dan
agama negara, menggantikan hukum keagamaan dengan hukum sipil,
dan menghilangkan pembedaan yang tidak adil dengan dasar agama.
* Dalam hubungannya dengan masyarakat batak
Maka lambok lute/lemaslah para alim ulama, para ustat atau
para pendeta, masjid ataupun gereja di tanah batak jika Pemerintah
Daerahnya tidak memperdulikan kehidupan beragama ummatnya.
Fakta berkata, "Peresmian-perismian gereja, masjid termasuk
macam kegiatan keagamaan tetap mengundang pemerintah setempat
untuk menghadirinya.
Ket :
Gubernur Sumatera Utara (Gubsu) H Gatot Pujo Nugroho
ST meresmikan Masjid Raya Gunung Tua.
http://sumut.kemenag.go.id/index.php?a=berita&id=124497
Dengan demikian...!
"Tak dapat dipisahkan kehidupan beragama dan pemerintahan di
tanah batak". Berikut video pendukungnya, bahwa pemerintah
terlibat dalam kegiatan keagamaan :
________________________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan Kristen Fundamentalis
dan Islam Fundamentalis (aturan agama yang mutlak harus
dilaksanakan)
________________________________________________________________
* Sumber Dari wikipedia Bahasa Indonesia
Aliran agama yang lebih fundamentalis menentang sekularisme.
Penentangan yang paling kentara muncul dari Kristen Fundamentalis
dan juga Islam Fundamentalis.
Pada saat yang sama dukungan akan sekularisme datang dari
minoritas keagamaan yang memandang sekularisme politik dalam
pemerintahan sebagai hal yang penting untuk menjaga persamaan hak.
Negara-negara yang umumnya dikenal sebagai sekuler di antaranya
adalah Kanada, India, Perancis, Turki, dan Korea Selatan,
walaupun tidak ada dari negara ini yang bentuk pemerintahannya
sama satu dengan yang lainnya.
* Dalam hubungannya dengan tanah batak
Jelas masyarakat batak sekarang ini jelas bukan masyarakat
Kristen Fundamentalis begitu juga islamnya bukan Islam
Fundamentalis. Dan hal seperti ini tentu sangat didukung oleh
pemerintah, apalagi mengingat sejarah masuknya Islam ke
Tanah Batak yang mana bukan masuk secara fersuasif/bujukan
tapi masuk secara dipaksakan lewat apa yang kita kenal
dengan istilah "Perang Padri".
Asumsi penulis :
Jika Islam Tanah Batak adalah Islam Fundamentalis, niscaya
sampai sekarang ini, masyarakat Islamnya akan menyerang/berusaha
sebisa mungkin baik melai cara-cara agitasi maupun indoktrinasi
masyarakat Kristen Tanah Batak, apalagi mengingat dalam lima
tahun terakhir ini ummat kristen tano batak mulai menciptakan
macam masalah bagi ummat islamnya (Kasus Masjid Fisabilillah dan
masjid di Pahae-pen)
Begitupun sebaliknya "ummat Kristen Fundamentalis tanah batak
bisa saja mengkristenkan tanah batak itu dari ujung ke ujung".
tanpa perduli apa yang namanya UUD 45 atau Pancasila atau
KUHP atau KUHAP (Lewat pengetahuan sejarah sebelum Indonesia
Merdeka (Perang Padri) bisa jadi Islam itu Fundamentalis
masuknya ke Tanah Batak-pen)
_________________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan Pemerintahan yang
harus dikendalikan oleh agama
__________________________________________________________
* Sumber Wikipedia
Pendukung sekularisme menyatakan bahwa meningkatnya pengaruh
sekularisme dan menurunnya pengaruh agama di dalam negara
tersekularisasi adalah hasil yang tak terelakkan dari Pencerahan
yang karenanya orang-orang mulai beralih kepada ilmu pengetahuan
dan rasionalisme dan menjauh dari agama dan takhayul.
Penentang sekularisme melihat pandangan di atas sebagai arogan,
mereka membantah bahwa pemerintaan sekuler menciptakan lebih
banyak masalah dari pada menyelesaikannya, dan bahwa pemerintahan
dengan etos keagamaan adalah lebih baik.
* Dalam hubungannya dengan masyarakat batak
Semua masyarakat batak tahu bahwa Negara ini adalah negara
yang berdasarkan pada UUD 45 dan Pancasila. Bukan berdasarkan
pada ajaran agama tertentu. Pemerintah Tanah batak (Pemda) juga
terlibat dalam mengatur kehidupan beragama.
Logika dalam agama Islam adalah Logika yang mengikuti aturan
main agama Islam dan semua telah terangkum dalam Firman, Hadist
dan Izma (Kesepakatan para alim ulama) dan bukan pakai logika
sekularisme.
____________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan anti agama
(=Tidak suka toleransi antar agama)
____________________________________________________
* Kutipan dari wikipedia Bahasa Indonesia
Komentator modern mengkritik sekularisme dengan mengacaukannya
sebagai sebuah ideologi antiagama, ateis, atau bahkan satanis.
Kata Sekularisme itu sendiri biasanya dimengerti secara
peyoratif oleh kalangan konservatif.
Walaupun tujuan utama dari negara sekuler adalah untuk mencapai
kenetralan di dalam agama, beberapa membantah bahwa hal ini
juga menekan agama.
* Dalam hubungannya dengan tanah batak
Penulis pikir, "Kehidupan toleransi antara agama Islam dan
Kristen ditanah batak tidaklah sama artinya dengan 'Anti agama'
juga tidak sama artinya dengan mencapuradukkan agama.
Batasan-batasannya cukup jelas :
- Jelas toleransi itu bukanlah "Tolerans dalam urusan keyakinan/
tauhid dalam hubungannya dengan Tuhan (Allah Swt). Masyarakat
batak itu tolerans hanya dalam hubungannya dengan kehidupan
bermasyarakat.
- Semua pemeluk agama Islam tanah batak tahu, "Bagimu agamamu,
bagiku agamaku dan mereka juga tahu bahwa agama Islam itu
adalah agama yang benar".
Dan perlu diketahui...!
Masyarakat Tanah Batak adalah masyarakat yang bersaudara yang
secara umum disebut "Sabutuha/satu perut". Artinya mereka akan
sangat susah menjadi penganut paham "Atheisme" atau melihat
segala sesuatunya hanya dari segi agama apakah itu Islam atau
Kristen.
Dalam hubungan kekerabatan yang masih sangat dekat, sampai
\sekarang ini masih banyak masyarakat batak yang dalam tingkatan
nenek kita sekarang ini kakak beradiknya lain agama. Kakek
yang paling tua misalnya menganut agama Kristen sedangkan
adiknya agama Islam.
Jika sekularisme yang diartikan sebagai anti agama, maka jelas
keduanya akan menjadi "Tidak Saling Mengenal" karena beda agama
tersebut.
Apakah hal ini didukung masyarakat batak...?
Jika penulis yang menjawab maka jawabannya jelas, "Tidak".
Para kakak beradik ini tetap menjalin hubungan baik, meski
mereka beda agama. Tak menjadi alasan bagi keduanya untuk
saling membenci karena beda agama.
______________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan keduniawian
(materialisme)
_______________________________________________________
* Sumber wikipedia bahasa Indonesia
Semangat keduniawian (materialisme) dengan kata lain
memisahkan agama dari kehidupan individu (sosial) dengan
kata lain memisahkan allah taala dari hukum dan Undang-undang
makhluknya.
* Dalam hubungannya dengan tanah batak
Sepengetahuanpenulis tak ada yang seperti itu
___________________________________________________
Sekularisme dalam hubungannya dengan modernisasi
__________________________________________________
* Sumber Wikipedia Bahasa Indoesia
Tujuan dan argumen yang mendukung sekularisme beragam. Dalam
Laisisme Eropa, diusulkan bahwa sekularisme adalah gerakan
menuju modernisasi dan menjauh dari nilai-nilai keagamaan
tradisional.
Tipe sekularisme ini, pada tingkat sosial dan filsafat
seringkali terjadi selagi masih memelihara gereja negara
yang resmi, atau dukungan kenegaraan lainnya terhadap agama.
* Hubungannya dengan tanah batak
Tanah batak memang sedang mengarah pada modernisasi dan
sangat terasa lewat atonomi daerahnya, tapi tetap menjung-
jung tinggi nilai-nilai keagamaan (Modern itu penting
dan ajaran agama tidak mesti dilanggar /dicampuradukkan
dipisahkan agar modern)
____________
Penutup
____________
Dari semua uraian diatas penulis berkesimpulan :
1. Dalam hubungannya dengan kehidupan manusia dimuka bumi ini,
maka ada namanya budaya (adat) dengan segala macam seluk
beluknya. Begitu juga kepercayaan, pun agama bermacam-
macam (fluralitas).
2. Budaya/adat, agama/kepercayaan ini hidup dalam suatu
pemerintahan dengan macam jenis sistem pemerintahannya
pula (Liberal, demograsi, monarkhi, dll).
Ketika :
- Ketika budaya/adat/agama/kepercayaan/keyakinan/ideologi
termasuk pemerintahan dipisah-pisahkan dan harus berdiri
sendiri maka timbullah yang namanya "Sekularisme".
- Karena dalam proses pemisahannya cukup sering dilakukan
dengan cara kekerasan hingga penyimpang dari ajaran-ajaran
yang seharusnya maka terkesanlah "Sekularisme menjadi sama
dengan anti agama (cuma agamanya saja yang betul/yang boleh
ada, anti budaya (Budaya tak penting karena hanya merusak
ajaran agama, dan anti pemerintahan (Tak ada yang betul
yang diperbuat pemerintah).
Bagaimana dengan Fluralisme dan liberalisme...?
3. Fluralisme jelas juga suatu hal yang salah karena semua
ajaran agama dalam hal ini dicampuradukkan. Artinya tak
ada istilah bahwa agama Islam adalah yang paling benar.
Pokoknya benar semua agama itu dan para Nabipun yang
membawa agama itu dianggap sama saja.
pun...!
Ajaran budaya/adat/kepercayaan/animisme atau pemerintahan
dicampradukkan tanba batasan yang jelas (Fluralitas kehidupan
yang tak terjangkau logika manusia bisa jadi sumber dari
flaralisme ini).
4. Liberalisme...? Penulis yakin kita semua telah
memahaminya.
Singkat kata...!
- Di tanah batak tak ada itu yang namanya "Sekuralime" maupun
"Fluralisme" begitu juga "Liberalisme".
- Ditanah batak yang ada adalah "Hombarisme" yaitu suatu ajaran
dimana budaya (Kaum adat) dan agama (Para alim ulama/pendeta)
di hombarkan (didudukkan sama) dalam setiap kegiatan masyara-
katnya dan pemeritahan terlibat didalamnya /berada ditengahnya.
- Mereka melaksanakan semua itu berdasarkan ajaran agama itu
sendiri, ajaran budaya itu sendiri, ajaran UUD 45 dan ajaran
Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila.
- Dan dengan penerapan "Hombarisme" inilah maka "Toleransi ummat
beragama itu ditanah batak khususnya Sipirok angkola dapat
terlaksana.
Para kawan...!
Selamat malam...!
______________________________________________________________
Cat : Penulis bukan agamawan maupun budayawan. Juga bukan
pemeritahwan apalagi wartawan tapi swastawan.
No comments:
Post a Comment