#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT SEKALIAN#
(Menyimak info sekitar Cincin Nabi Mhamamd Saw sebagai pemakai
cicin Perak dan Batu Akik serta melihatserta melihat gambaran
apakah ada isinya atau tidak)
___________________________________________________________________
_________________
Kata Pengantar
_________________
Assalamu'alaikumwarhmatullahiwabarakatuh...!
Postingan ini adalah pendalaman dari Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/02/batu-permata-angkola-nama-jenis-harga.html
yang mana penulis mengulas sedikit banyak mengenai Batu Permata
secara umum dan Batu Permata Angkola secara khusus.
Diakhir postingan penulis mempertanyakan :
1. Katanya batu cincin dapat di isi dengan macam makhluk...?
2. Bagimana dengan batu cincin yang dibawa ke Masjid apakah
mengurangi pahala sholat atau justru mendapat pahala sholat...?
3. Bagaimna pula kisah Nabi Muhammad Saw dalam hubungannya
dengan batu cincin ini...?
Para kaum muslimin...!
Postingan ini akan memberikan jawaban
...dan...
Selamat menyimak...!
___________________________________________________
Sekilas Kisah tentang Cincin Nabi Muahammad SAW
yang terbuat dari Perak
___________________________________________________
http://kioscincin.blogspot.com/p/cincin-nabi-muhammad-saw.html
Cincin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Tanya:
Bagaimana ciri-ciri cincin Nabi SAW. Itu aja, trims
Jawaban,
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Berikut beberapa hadis yang menceritakan cicin Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
* Pertama,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
كان خاتم النبي صلى الله عليه وسلم من ورق وكان فصه حبشيا
Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbuat dari perak, dan
mata cincinnya berasal dari Habasyah (ethiopia). (HR. Muslim 2094,
Turmudzi 1739, dan yang lainnya).
* Kedua, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
أن النبي صلى الله عليه وسلم اتخذ خاتما من فضة فكان يختم به
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan cincin dari perak,
dan beliau gunakan untuk menstempel suratnya. (HR. Ahmad 5366,
Nasai 5292, dan sanadnya dinilai shahih oleh Syuaib al-Arnauth).
* Ketiga,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
كان خاتم النبي صلى الله عليه وسلم من فضة فصه منه
”Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak, dan mata
cincin juga dari bahan perak.” (HR. Bukhari 5870, Nasai 5198,
dan yang lainnya).
* Keempat,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan
كان نقش خاتم رسول الله صلى الله عليه وسلم ( محمد ) سطر و ( رسول ) سطر و ( الله ) سطر
Ukiran mata cincin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertuliskan:
Muhammad [محمد] satu baris, Rasul [رسول] satu baris, dan Allah [الله] satu
baris. (HR. Turmudzi 1747, Ibn Hibban 1414, dan semakna dengan itu
diriwayatkan oleh Bukhari 5872)
Dalam riwayat lain dijelaskan,
أن النبي صلى الله عليه وسلم أراد أن كتب إلى كسرى وقيصر والنجاشي فقيل له : إنهم لا يقبلون كتابا إلا بخاتم فصاغ رسول الله صلى الله عليه وسلم خاتما حلقته فضة ونقش فيه محمد رسول الله فكأني أنظر إلى بياضه في كفه
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak menulis surat ke Kisra (persi),
Kaisar (romawi), dan Najasyi (Ethiopia). Kemudian ada yang mengatakan,
’Mereka tidak mau menerima surat, kecuali jika ada stempelnya.’ Lalu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin dari perak,
dan diukir tulisan Muhammad Rasulullah. Saya melihat putihnya cincin
itu di tangan beliau. (HR. Ahmad 12738, Bukhari 5872, Muslim 2092,
dan yang lainnya).
Kelima,
dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,
اتخذ رسول الله صلى الله عليه وسلم خاتما من ورق فكان في يده ثم كان في يد أبي بكر ويد عمر ثم كان في يد عثمان حتى وقع في بئر أريس نقشه : محمد رسول الله
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin dari perak.
Pertama beliau yang memakai, kemudian dipakai Abu Bakar, kemudian Umar,
kemudian dipakai Utsman, hingga akhirnya kecemplung di sumur air Arisy.
Ukirannya bertuliskan: Muhammad Rasulullah. (HR. Bukhari 5873, Muslim
2091, Nasai 5293, dan yang lainnya)
Keenam,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ، وَنَقَشَ فِيهِ: مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ، وَقَالَ: «إِنِّي اتَّخَذْتُ خَاتَمًا مِنْ وَرِقٍ، وَنَقَشْتُ فِيهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ، فَلاَ يَنْقُشَنَّ أَحَدٌ عَلَى نَقْشِهِ»
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin dari
perak, dan diukir: Muhammad Rasulullah. Kemduian Beliau bersabda,
“Sesungguhnya aku membuat cincin dari perak, dan aku ukir Muhammad
Rasulullah. Karena itu, jangan ada seorangpun yang mengukir dengan
tulisan seperti ini.” (HR. Bukhari 5877)
* Kesimpulan
1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai cincin
2. Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki ciri:
Terbuat dari perak
Ada mata cincinnya, yang juga terbuat dari perak
Logam perak mata cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berasal
dari Ethiopia
Bagian mata cincin ada ukirannya, bertuliskan: Muhammad Rasulullah
Tulisan ukiran di mata cincin itu biasa digunakan untuk stempel surat
3. Tujuan utama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin
adalah untuk dijadikan stempel surat dakwah yang hendak dikirim
ke berbagai penjuru dunia.
4. Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam digunakan para
khulafa’ ar-rasyidin setelah beliau sebagai stempel surat.
5. Larangan untuk membuat cincin dengan ukiran seperti ukiran
cincin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Muhammad Rasulullah.
al-Hafidz Ibn Hajar menjelaskan, ’Karena dalam cincin itu ada tulisan
nama beliau, dan status beliau. Beliau membuat demikian sebagai ciri
khas beliau, yang membedakan dengan lainnya. Jika yang lain dibolehkan
untuk membuat ukiran cincin seperti itu, maka tujuan ini tidak terwujud.’
(Fathul Bari, 10/324).
6. Makna ”mata cincinnya berasal dari Habasyah”
Para ulama berbeda pendapat tentang makna kalimat ini. Imam an-Nawawi
menyebutkan beberapa pendapat ulama mengenai hal tersebut,
Mata cincinnya berupa batu dari Habasyah, berupa batu akik. Karena
tambang batu akik ada di habasyah dan Yaman.
Warnanya seperti orang habasyah, yaitu berwarna hitam. Kata Ibn Abdil Bar,
inilah pendapat yang lebih kuat.
Berdasarkan riwayat dari Anas yang menegaskan bahwa mata cincin
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak. Artinya, bukan batu akik.
Kedua makna di atas benar. Dalam arti, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam terkadang memakai cincin yang matanya dari perak dan terkadang
memakai cincin yang matanya batu akik. (Syarh Shahih Muslim, 14/71).
Al-Hafidz Ibn Hajjar juga menyebutkan beberapa kemungkinan yang lain,
Mata cincin beliau berupa batu dari habasyah
Mata cincinnya dari perak. Disebut dari Habasyah, karena cirinya.
Bisa jadi ciri modelnya atau ciri ukirannya.
(Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, 10/322)
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
http://www.konsultasisyariah.com/cincin-nabi-muhammad-shallallahu-alaihi-wa-sallam/
___________________________________________________________
Sekilas Kisah tentang Cincin Nabi Muahammad SAW
yang terbuat dari Batu Akik
___________________________________________________________
* Batu Akik dalam kisah Nabi Muhammad Saw
Oh ya....?? Nabi Muhammad SAW memakai cincin???? Ciyyuuusss???
Rasulullah Saw bersabda, “Pakailah cincin Akik. Sesungguhnya selama
kalian memakai cincin Akik maka kesedihan dan kegalauan tidak akan
masuk dalam hati kalian.” (Uyun Akhbar ar-Ridha, 2/47, Wasail, 5/86,
Makarim al-Akhlak, hal 87 dan Sahifah ar-Ridha, hal 62)
Sebuah hikayat tentang akik yaitu Batu Yaman Merah, disebutkan bahwa
batu ini berasal dari Nabi Muhammad SAW sewaktu beliau dan para
pengikutnya dari Madinah mau jalan ke Mekkah beliau mengambil
sejumput pasir, Lalu pasir tersebut ditebarkan beliau disudut kota
Mekkah untuk dibersihkan dari bebagai macam rintangan, dan kemudian
pasir yang ditebarkan beliau menjadi batu yang kini diberi nama
Batu Yaman.
Ket :
Batu Yaman
Menurut riwayat Ja’far ibnu Muhammad dari ayahnya tentang wasiat
Rasulallah Saw kepada Imam Sayyidina Ali Ra. “ Hai Ali gunakanlah
cincin di jari sebelah kanan, karena itu merupakan keutamaan dari
Allah Azza wa jalla bagi orang-orang yang dekat kepadanya (Al’Muqarrabin )
Sayyidina Ali Ra bertanya : Dengan apa Ya Rasululloh ?.. maka Rasulullah
Saw menjawab : Dengan Akik Merah ( Batu Yaman Merah ) karena Akik
merah itu gunung pertama yang pasrah kepada rububiyah Allah. Dan ia
merupakan batu pertama yang menerima Nubuwat Nabi dan batu pertama
yang menerima wasiatku kepadamu dan Imamah kepada anak-anakmu dan Akik
Merah untuk pengikutmu di surga dan merupakan neraka bagi musuh-musuhmu.
Sayyidina Ali ra berkata : Gunakanlah cincin akik yaman, niscaya
akan membawa keberkahan bagimu dan menjadikan kamu aman dari musibah.
dalam suatu riwayat disebutkan Nabi Muhammad Saw dan Imam Sayyidina Ali
Ra menggunakan 4 batu mulia yaitu :
Akik Yaman ( batu akik yaman merah atau hitam ) yang bertasbih memohon
perlindungan kepada pemiliknya, Fairuz Naishabur ( Batu Piruz Persia )
yang bertasbih memohon pertolongan kepada pemiliknya, Yakult ( Batu
Yakut ) yang bertasbih memohon kesehatan kepada pemiliknya serta
Hadidu Sein ( Batu Badar Besi atau batu meteor ) yang bertasbih
memohon kekuatan kepada pemiliknya.
”Pada suatu hari Rasululloh keluar dari rumahnya dan memakai cincin
Jaza Yamani di tangan kanannya, kemudian beliau melakukan shalat
berjamaah bersama kami, selesai shalat beliau memberikan cincin itu
kapadaku dan berkata :” Wahai Ali, pakailah cincin ini di tangan kananmu
dan lakukanlah shalat dengannya, sesungguhnya shalat satu kali dengan
akik yamani ini sama dengan 70 kali shalat.
Dan sesungguhnya batu ini senantiasa bertasbih dan beristigfar dan
pahalanya dihadiahkan untuk orang yang memakainya ”
Dalam redaksi hadist yang lain berbunyi :” Dari Imam Amirul Mukminin Ali as,
wahai syiahku pakailah cincin Al-jaza Al-Yamani karena sesungguhnya akik
ini dapat menolak tipu daya dan gangguan setan-setan (dari kitab al kafi
hal: 472,wasa’ ilu al-syi’ah halaman 96 dan berbagai kitab karangan imam Ali )
Dari riwayat Al’Jahidz Mengatakan bahwa Nabi Adam, Idris, Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ilyas, Ya’kub, Sulaiman, Yusuf, Danial, Yusya, DzulQarnain, Yunus,
Luth, Hud, Syaib, Zakaria, Yahya, Shalih, Uzair, Ayub, Lukman, Isa,
dan Nabi Muhammad menggunakan cincin ditangan kanannya. Hal yang serupa
dikemukakan Hadist oleh Bukhari dan Turmudzi.
http://wawanepu.blogspot.com/2014/09/batu-dan-cincin-akik-dalam-islam.html
* Hal keutamaan Batu Akik sebagai Cincin
1. Batu Pertama yang Beriman Kepada Allah, Risalah Rasulullah dan Wilayah
Salman Al-Farisi meriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah Saw bersabda
kepada Imam Ali as, “Wahai Ali, pakailah cincinmu di jari tangan kanan
sehingga kau termasuk di antara orang-orang yang dekat dengan Allah Swt.”
Ali as bertanya, “Wahai Rasulullah Saw! Siapa orang-orang yang dekat
dengan Allah itu?”
Rasulullah menjawab, “Mereka adalah Jibril dan Mikail.”
Ali as kembali bertanya, “Cincin apa yang harus aku pakai?”
Rasulullah Saw menjawab, “Akik merah. Sesungguhnya batu Akik adalah gunung
pertama yang mengakui ketauhidan Allah, kenabianku, dan kau sebagi wasi-ku
serta kepemimpinan putra-putramu setelahmu, dan juga atas keberadaan surga
untuk para pecintamu dan para pengikut keturunanmu.” (Bihar al-Anwar, 42/69
dan Wasail, 5/83)
2. Batu yang Paling Beriman
Imam Jakfar as-Shadiq as berkata, “Aku senang melihat setiap mukmin pengikut
kami memakai lima cincin. Salah satunya adalah Akik. Karena Akik adalah
batu yang paling beriman kepada Allah Swt dan kepada kami Ahlul Bait, di
antara batu-batu lain.” (Jami al-Akhbar hal 134, Wasail 14/403 dan
at-Tahdzib 6/37)
3. Gunung Pertama yang Berwilayah Kepada Amirul Mukminin
Imam Ridha as dalam hadis yang menjelaskan hari Ghadir Khum berkata:
“Allah Swt menyampaikan kepemimpinan Amirul Mukminin as kepada para
penghuni tujuh langit. Maka yang pertama beriman pada kepemimpian
Amirul Mukminin adalah para penghuni langit ketujuh. Allah Swt kemudian
menjadikan langit ketujuh sebagai Arsy-Nya. Kemudian para penghuni langit
keempat beriman pada kepemimpinan Amirul Mukminin, Allah Swt pun menjadikan
langit keempat sebagai Baitul Ma’mur. Kemudian para penghuni langit dunia
beriman pada kepemimpinan Amirul Mukminin as, kemudian Allah Swt menghiasi
langit dunia dengan bintang-bintang. Setelah itu para penghuni di langit-
langit berikutnya beriman pada kepemimpinan Amirul Mukminin as.
Kemudian Allah Swt menyampaikan kepemimpinan Amirul Mukminin kepada bumi.
Tempat pertama yang beriman adalah Mekah, kemudian Allah Swt meletakkan
Ka’bah di sana. Setelah itu, Madinah beriman pada Amirul Mukminin as,
maka Allah Swt menghiasi kota itu dengan keberadaan Rasulullah Saw.
Kemudian kota Kufah dan Allah Swt menghiasinya dengan keberadan Ali
bin Abi Thalib as. Allah menyampaikan kepemimpinan Amirul Mukminin as
kepada gunung-gunung, maka gunung pertama yang meyakini kepemimpinan
Amirul Mukminin adalah tiga gunung Akik, Piruz dan Ruby.” (Iqbal al-A’mal
2/262 dan Bihar al-Anwar 27/262)
4. Tasbih dan Istighfar untuk Para Pecinta Muhammad Saw dan Ahlul Bait as
Bashir menghadap Imam Jakfar as-Shadiq as dan berkata, “Jiwaku sebagai
penebusmu! Batu apa yang harus aku pakai untuk cincinku?”
Beliau menjawab, “Wahai Bashir! Mengapa kau tidak memakai Akik merah,
kuning dan putih? Sesungguhnya ketiganya adalah gunung di surga.
Akik merah merindangi rumah Rasulullah Saw, Akik kuning merindangi
rumah Fatimah az-Zahra as, dan Akik putih merindangi rumah Amirul
Mukminin as. Semua rumah itu satu. Sesungguhnya ketiga gunung ini
bertasbih dan bertamjid (memuji) serta beristighfar untuk para pecinta
Ahlul Bait Muhammad.” (Amaali Thusi hal 38, Bisyarah al-Mustafa,
hal 110 dan Bihar al-Anwar, 8/187)
5. Perbincangan Allah Swt dengan Nabi Musa as
Imam Shadiq as berkata, “Pakailah cincin dengan batu Akik. Karena
sesungguhnya Allah Swt berfirman kepada nabi-Nya Musa as di atas gunung
Akik dan di sana Musa as sampai pada derajat Kalimullah.” (Makarim
al-Akhlaq, hal 87)
6. Mikraj Rasulullah Saw
Rasulullah Saw bersabda, “Pada malam ketika aku dalam perjalanan ke
langit, aku sampai pada tingkat yang terdekat dengan Allah Swt, tidak
dapat diungkapkan. Kemudian Allah Swt berbincang denganku melalui dua
gunung Akik.” (Ma’ah Munqabah, hal 168 dan as-Syiah fi Ahadits al-
Fariqain, hal 178)
* Manfaat Batu Akik dalam Tinjauan Isalam
1. Menjauhkan Kemiskinan
Imam Ali ar-Ridha as menjelaskan salah satu manfaat batu Akik dan berkata,
“(memakai) Akik akan menghilangkan kemiskinan dan kemunafikan.” (Kafi
6/470, Wasail, 5/85 dan Jami al-Akhbar, hal 133)
Imam Jakfar as-Shadiq as dalam sebuah hadis panjang menyinggung manfaat
Akik dan berkata, “Aneh sekali jika ada orang yang memakai batu Akik
dan tidak punya dirham dan dinar di sakunya.” (Makarim al-Akhlak,
hal 88 dan Wasail, 5/91)
Imam Ali ar-Ridha as berkata, “Orang yang memakai Akik di jarinya,
tidak akan miskin.” (Kafi, 6/471. Tsawab al-A’mal, hal 173, Jami
al-Akhbar, hal 134 dan Wasail, 5/86)
2. Menambah Rejeki
Bashir bertanya kepada Imam Muhammad Al-Baqir as, “Batu apa yang
aku pakai untuk cincinku?”
Beliau menjawab, “Wahai Bashir! Mengapa kau tidak memakai Akik merah,
kuning dan putih! Maka sesunggunya ketiganya adalah gunung di surga...”
Sampai akhirnya beliau berkata, “Barangsiapa memakai salah satu di
antara Akik ini dan dia juga pengikut kami Ahlul Bait, maka baginya
tidak ada hal lain kecuali kebaikan dan keluasan rejeki serta terbebas
dari ketergantungan terhadap orang lain.” (al-Amali, hal 38, Bihar
al-Anwar, 37/42 dan Wasail, 5/88)
3. Menambah Pahala Shalat
Amirul Mukminin as berkata, “Orang yang memakai cincin Akik dan shalat
dua rakaat dengannya (memakai cincin Akiknya), pahala dua rakaat itu
sebanding dengan seribu rakaat shalat tanpa memakai cincin Akik.”
(I’lam ad-Din, hal 393, Bihar al-Anwar, 80/187, Iddah ad-Da’i,
hal 119 dan Wasail, 5/91)
4. Terhindar dari Tangan Terpotong dan Mencegah Pendarahan Parah
Pada suatu hari A’masy seorang sahabat Imam Shadiq as bersama beliau
sedang berdiri di samping istana Mansur Dawaniqi, mendadak seorang
laki-laki yang terkena hukuman keluar dari rumah. Kemudian beliau
berkata, “Wahai A’masy! Lihat dan perhatikan apa cincin orang itu!”
A’mash pun pergi dan melihatnya, kemudian berkata, “Wahai putra
Rasulullah! Batu cincinnya bukan Akik.”
Imam kemudian berkata, “Wahai A’mash! Ketahuilah jika batu cincinnya
Akik, maka dia tidak akan terhukum.”
A’mash berkata, “Wahai putra Rasulullah! Katakan kepadaku lebih banyak
apa manfaat cincin Akik.”
Imam menjawab, “Memakai cincin Akik akan mencegah tangan terpotong.”
A’mash bertanya, “Apalagi khasiat lainnya?”
Imam menjawab, “Mencegah pendarahan parah.” (Makarim al-Akhlak,
hal 88 dan Wasail, 5/91)
5. Mempercepat Terkabulkannya Doa
Imam Jakfar as-Shadiq as dalam sebuah hadis menjelaskan manfaat
cincin Akik dan mengatakan, “Allah Swt menyukai tangan yang terangkat
untuk berdoa dan memakai cincin Akik.” (Makarim al-Akhlak, hal 88
dan Wasail, 5/91)
Amirul Mukminin as berkata, “Tidak ada tangan yang lebih dicintai
Allah Swt ketika berdoa daripada tangan yang memakai cincin Akik.”
(I’lam ad-Din, hal 392 dan Bihar al-Anwar, 80/187)
Imam Sajjad as berkata, “Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa yang
memakai cincin Akik (dan berdoa) Allah Swt akan mengabulkan
permintaannya.” (al-Kafi, 6/470 dan Wasail, 5/86)
6. Mencegah Penyiksaan dan Hukuman dari Para Penguasa Zalim
Suatu hari seorang lelaki melintas di depan Imam Muhammad Baqir as
yang sebelumnya dia telah dizalimi dan dihukum oleh penguasa Bani
Umayah. Imam kepada perawi hadis mengatakan, “Mengapa dia tidak
memakai cincin Akik? Ketahuilah bahwa jika dia memakainya, maka
dia tidak akan terhukum (sementara dia tidak berhak dihukum).”
(Tsawab al-A’mal, hal 174, Jami al-Akhbar, hal 134 dan Wasail, 5/90)
7. Terjaga dari Keburukan Penguasa Zalim dan Ancaman
Imam Muhammad Al-Baqir as berkata, “Memakai cincin Akik, akan
menjaga manusia dari keburukan para penguasa zalim serta dari
apa saja yang ditakuti dan dikhawatirkannya.” (al-Aman, hal 52,
al-Amali, hal 38, Wasail, 5/88 dan Bihar al-Anwar, 37/42)
Pada suatu hari, penguasa kota menginstruksikan penangkapan seorang
sayid tanpa dia pernah melakukan kesalahan. Ketika para tentara
sedang menyeretnya, Imam Jakfar as-Shadiq as melihat peristiwa
itu dan berkata, “Bawakan untuknya cincin Akik.” Keluarga sayid
itu membawakan cincin Akik kepadanya, dengan demikian dia tidak
diganggu atau disiksa oleh penguasa.” (al-Kafi, 6/471, Tsawab
al-A’mal, hal 174, Makarim al-Akhlak, hal 89 dan Wasail, 5/89)
8. Berada di Bawah Naungan Allah Swt dan Wali-Nya
Ismail, putra Imam Jakfar as-Shadiq as menukil riwayat dari Imam
Muhammad Baqir as yang berkata, “Wahai putraku! Barangsiapa yang
tidur malam sedangkan dia memakai cincin Akik dan ketika bangun pagi,
sebelum dia melihat orang lain dia melihat batu cincinnya dan
membaca surat al-Qadar, kemudian membaca:
آمَنتُ بِااللّهِ وَحدَهُ لَا شَرِیکَ لَهُ وَکَفَرتُ بِالجِبتِ وَ الطَغُوتِ و آمَنتُ بِسِرِّ آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَانِیَّتِهِم وَ ظَاهِرِهِم وَ بَاطِنِهِم وَ اَوَّلِهِم وَ آخِرِهِم
Maka di hari di mana segala keburukan diturunkan dari langit, Allah
Swt akan mengangkatnya ke langit, serta mengeluarkannya dari segala
keburukan yang menimpa bumi dan dia akan dijaga oleh Allah Swt dan
para wali-Nya sampai malam hari.” (al-Aman, hal 52, Miftah al-Fallah,
hal 19, Wasail, 5/91 dan al-Mustadrak, 3/297)
9. Hiriz (penjagaan) Keselamatan dari Segala Bencana
Amirul Mukminin as berkata, “Pakailah cincin Akik karena akan membawa
berkah bagi kalian dan agar kalian terjaga dari petaka dan bencana.”
(I’lam ad-Din, hal 392, Makarim al-Akhlak, hal 88, Wasail, 5/90 dan
Jami al-Akhbar, hal 134)
Bashir bertanya kepada Imam Muhamamd Baqir as, “Batu apa yang
harus aku pakai untuk cincinku?”
Imam menjawab, “Wahai Bashir! Mengapa kau lalai terhadap Akik
merah, kuning dan putih? Barangsiapa memakainya di jarinya,
dia akan terjaga dari segala petaka dan bencana.” (Amali Thusi,
hal 38, al-Aman, hal 52, Bihar al-Anwar, 37/42 dan Wasail, 5/88)
10. Sebagai Penjaga Pemakainya dalam Perjalanan
Imam Jakfar as-Shadiq as berkata, “Akik adalah hiriz (penjaga) dalam
perjalanan dan memakai cincin Akik ketika bepergian akan menjaganya
dari bahaya dalam perjalanan.” (al-Kafi, 6/470, al-Aman, hal 52 dan
Wasail, 5/89-90)
Seorang sahabat Rasulullah Saw berkata, “Pada suatu hari seorang
lelaki menghadap Nabi Saw dan mengeluh tentang perampokan di tengah
perjalanan dan lenyapnya seluruh hartanya.”
Beliau bersabda, “Mengapa kau tidak memakai cincin Akik? Maka sesungguhnya
cincin Akik akan menjaga manusia dari segala keburukan.” (Tsawabul Amal,
hal 174, Jami al-Akhbar, hal 134, Iddah ad-Da’i, hal 118 dan Wasail, 5/89)
11. Kebaikan Manusia dalam Kehidupan
Perawi bertanya kepada Imam Muhammad Baqir as, “Batu apa yang harus
aku pakai untuk cincinku?”
Imam menjawab, “Wahai Bashir! Mengapa kau lalai terhadap Akik merah,
kuning dan putih? Barang siapa dari pengikut Ahlul Bait as memakai
salah satu dari tiga Akik tersebut, dia tidak akan apapun dari
kehidupan ini kecuali kebaikan dan berkah.” (al-Amali hal 38,
Wasail, 5/88 dan Bihar al-Anwar, 37/42)
Sayidah Fatimah az-Zahra as menukil hadis dari Rasulullah Saw yang
bersabda, “Barangsiapa memakai cincin Akik, maka dia akan selalu
melihat kebaikan.” (al-Amali, hal 311 dan Wasail, 5/88)
Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang memakai cincin Akik, maka nasibnya
akan berakhir dengan baik.” (Da’aim al-Islam, 2/164 dan Mustadrak, 3/295)
12. Terselamatkan dari Azab Allah Swt
Imam Musa al-Kazhim as menukil hadis dari para kakeknya dan berkata,
“Ketika Allah Swt menciptakan Musa bin Imran dan berfirman kepadanya,
kemudian Allah Swt memberikan inayah kepada para penghuni bumi dan
menciptakan gunung Akik dari cahaya wajah Musa. Kemudian Allah Swt
bersumpah, demi kemuliaan-Ku, tidak akan Kubakar dan Kusiksa tangan
yang memakai cincin Akik, dengan syarat dia menerima wilayah
(kepemimpinan) Ali as di hatinya.” (Tsawab al-A’mal, hal 175, Jami
al-Akhbar, hal 134, Bihar al-Anwar, 42/62 dan Wasail, 5/87)
Salman dan Ibn Abbas meriwayatkan hadis dari Rasulullah Saw dan
berkata, “Dalam perjalanan ke Mikraj, aku sampai pada tingkat yang
terdekat dengan dengan Allah Swt, tidak dapat diungkapkan. Kemudian
Allah Swt berbincang denganku melalui dua gunung Akik.
Allah kemudian berfirman, ‘Wahai Ahmad! Sebagaimana Aku menciptakanmu
dan Ali dari cahaya-Ku, dan dua gunung Akik ini dari wajah cahaya Ali
bin Abi Thalib as. Maka demi kemuliaan dan kebesaran-Ku, Aku bersumpah,
sesungguhnya Aku ciptakan dua gunung Akik ini sehingga menjadi pertanda
orang-orang mukmin di antara makhluk dan ciptaan-Ku. Sesungguhnya
Aku bersumpah demi kemuliaan-Ku bahwa sesungguhnya Aku telah
mengharamkan api neraka jahannam bagi tangan yang memakai cincin
Akik dan menerima wilayah (kepemimpinan) Ali as di hatinya dan
menjadi Syiahnya.” (Mi’ah Munqabah, hal 169 dan al-Syiah fi Ahadits
al-Fariqain, hal 178)
13. Menjauhkan Kesedihan dan Membawa Kebahagiaan
Rasulullah Saw bersabda, “Pakailah cincin Akik. Sesungguhnya selama
kalian memakai cincin Akik maka kesedihan dan kegalauan tidak akan
masuk dalam hati kalian.” (Uyun Akhbar ar-Ridha, 2/47, Wasail, 5/86,
Makarim al-Akhlak, hal 87 dan Sahifah ar-Ridha, hal 62)
http://wawanepu.blogspot.com/2014/09/batu-dan-cincin-akik-dalam-islam.html
___________________________________________________________
Sekilas pendapat penulis mengenai macam isi Batu
Permata dalam pendapat umum masyarakat
___________________________________________________________
Mengacu pada uraian-uraian diatas, maka penulis berpendapat :
1. Nabi Muhammad Saw pernaha menggunakan atau memakai cinccin
dalam masa kehidupannya (Nabi Muhammad Saw juga manusia biasa)
2. Batu cicin yang utama dipakainya adalah cincin perak baru kemudian
cincin dari Batu Permata yang di sebut batu Akik
3. Nabi Muhammad Saw atapun para sahabatnya atau para keluarganya
tidaklah mengisi batu cicin dalam pengertian umum sebagai mana
tafsir umum masyarakat Nusantara yang dalam bahasa sehari-hari
bertujuan untuk mendapatkan sesuatu yang sifatnya materi dengan
asumsi makhluk seperti jin, setan atau begu-begu dalam bahasa
batak Angkola.
4. Batu akik dalam tinjauan Islam seperti dalam gambaran diatas,
merupakan Batu Permata Ummat Islam yang dengan sendirinya
disarankan pula pemakaiannya (Bukan batu yang lain).
Cat. Tambahan :
Dengan demikian jelas, "Batu adalah Batu" yang dengan sendirinya
memberi manfaat, meskipun tanpa diberi macam isian untuk lebih
bermanfaat.
Pendek kata :
Ket :
Isi dulu pawangba...!
Agar takut semua orang sama aku.
Ket :
Isi dulu Datuba...!
Agar Boru Lubis, Hsb, Boreg, Suti, Hrp mau sama aku,
tapi jangan bilang-bilang da. (Ilustrasi)
Ket :
Isi dulu pak Dukun ba...!
Agar laris usaha dagangku ini (Ilustrasi)
- Jangan kalian isi Batu Cincin Kalian dengan Makluk setan agar
usaha kalian lebih laris.
- Jangan kalian isi Batu Cincin Kalian dengan Jin dan segalama
macamnya agar boru Lubis, boru Hasibuan, boru Regar atau
boru Simatupang mau sama kalian.
"Jangan di isi Parmanison" itu bahasa batak Angkolanya (Parmanison=
suatu usaha naso tidak-tidak yang diberikan oleh guru-i. Maksud
penulis guru begu).agar cincin-nya tidak marbegu-begu.
5. Selalu tanyakan hati kecil anda, "Apakah cincin yang anda pakai
termasuk cincin Islam atau cincin begu).
________________
Penutup
________________
Demikian infonya para kaum muslimin muslimat sekalian...!
Kiranya kita semua telah punya gambaran bagaimana seharusnya
cincin kita pakai. Jika ada isi tulisan yang kurang berkenan, penulis
minta maaf..
Wassalmu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
_______________________________________________________
Cat : Photo2 diatas hanyalah pendukung tulisan (Reflika = tiruan)
(Menyimak info sekitar Cincin Nabi Mhamamd Saw sebagai pemakai
cicin Perak dan Batu Akik serta melihatserta melihat gambaran
apakah ada isinya atau tidak)
___________________________________________________________________
_________________
Kata Pengantar
_________________
Assalamu'alaikumwarhmatullahiwabarakatuh...!
Postingan ini adalah pendalaman dari Link :
http://angkolafacebook.blogspot.com/2015/02/batu-permata-angkola-nama-jenis-harga.html
yang mana penulis mengulas sedikit banyak mengenai Batu Permata
secara umum dan Batu Permata Angkola secara khusus.
Diakhir postingan penulis mempertanyakan :
1. Katanya batu cincin dapat di isi dengan macam makhluk...?
2. Bagimana dengan batu cincin yang dibawa ke Masjid apakah
mengurangi pahala sholat atau justru mendapat pahala sholat...?
3. Bagaimna pula kisah Nabi Muhammad Saw dalam hubungannya
dengan batu cincin ini...?
Para kaum muslimin...!
Postingan ini akan memberikan jawaban
...dan...
Selamat menyimak...!
___________________________________________________
Sekilas Kisah tentang Cincin Nabi Muahammad SAW
yang terbuat dari Perak
___________________________________________________
http://kioscincin.blogspot.com/p/cincin-nabi-muhammad-saw.html
Cincin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam
Tanya:
Bagaimana ciri-ciri cincin Nabi SAW. Itu aja, trims
Jawaban,
Bismillah was shalatu was salamu ‘ala rasulillah, amma ba’du,
Berikut beberapa hadis yang menceritakan cicin Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam,
* Pertama,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
كان خاتم النبي صلى الله عليه وسلم من ورق وكان فصه حبشيا
Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam terbuat dari perak, dan
mata cincinnya berasal dari Habasyah (ethiopia). (HR. Muslim 2094,
Turmudzi 1739, dan yang lainnya).
* Kedua, dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma,
أن النبي صلى الله عليه وسلم اتخذ خاتما من فضة فكان يختم به
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam menggunakan cincin dari perak,
dan beliau gunakan untuk menstempel suratnya. (HR. Ahmad 5366,
Nasai 5292, dan sanadnya dinilai shahih oleh Syuaib al-Arnauth).
* Ketiga,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
كان خاتم النبي صلى الله عليه وسلم من فضة فصه منه
”Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak, dan mata
cincin juga dari bahan perak.” (HR. Bukhari 5870, Nasai 5198,
dan yang lainnya).
* Keempat,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau mengatakan
كان نقش خاتم رسول الله صلى الله عليه وسلم ( محمد ) سطر و ( رسول ) سطر و ( الله ) سطر
Ukiran mata cincin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bertuliskan:
Muhammad [محمد] satu baris, Rasul [رسول] satu baris, dan Allah [الله] satu
baris. (HR. Turmudzi 1747, Ibn Hibban 1414, dan semakna dengan itu
diriwayatkan oleh Bukhari 5872)
Dalam riwayat lain dijelaskan,
أن النبي صلى الله عليه وسلم أراد أن كتب إلى كسرى وقيصر والنجاشي فقيل له : إنهم لا يقبلون كتابا إلا بخاتم فصاغ رسول الله صلى الله عليه وسلم خاتما حلقته فضة ونقش فيه محمد رسول الله فكأني أنظر إلى بياضه في كفه
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak menulis surat ke Kisra (persi),
Kaisar (romawi), dan Najasyi (Ethiopia). Kemudian ada yang mengatakan,
’Mereka tidak mau menerima surat, kecuali jika ada stempelnya.’ Lalu
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin dari perak,
dan diukir tulisan Muhammad Rasulullah. Saya melihat putihnya cincin
itu di tangan beliau. (HR. Ahmad 12738, Bukhari 5872, Muslim 2092,
dan yang lainnya).
Kelima,
dari Ibnu Umar radhiyallahu ‘anhuma, beliau menceritakan,
اتخذ رسول الله صلى الله عليه وسلم خاتما من ورق فكان في يده ثم كان في يد أبي بكر ويد عمر ثم كان في يد عثمان حتى وقع في بئر أريس نقشه : محمد رسول الله
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin dari perak.
Pertama beliau yang memakai, kemudian dipakai Abu Bakar, kemudian Umar,
kemudian dipakai Utsman, hingga akhirnya kecemplung di sumur air Arisy.
Ukirannya bertuliskan: Muhammad Rasulullah. (HR. Bukhari 5873, Muslim
2091, Nasai 5293, dan yang lainnya)
Keenam,
dari Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, beliau menceritakan,
أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اتَّخَذَ خَاتَمًا مِنْ فِضَّةٍ، وَنَقَشَ فِيهِ: مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ، وَقَالَ: «إِنِّي اتَّخَذْتُ خَاتَمًا مِنْ وَرِقٍ، وَنَقَشْتُ فِيهِ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللَّهِ، فَلاَ يَنْقُشَنَّ أَحَدٌ عَلَى نَقْشِهِ»
Bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin dari
perak, dan diukir: Muhammad Rasulullah. Kemduian Beliau bersabda,
“Sesungguhnya aku membuat cincin dari perak, dan aku ukir Muhammad
Rasulullah. Karena itu, jangan ada seorangpun yang mengukir dengan
tulisan seperti ini.” (HR. Bukhari 5877)
* Kesimpulan
1. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memakai cincin
2. Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam memiliki ciri:
Terbuat dari perak
Ada mata cincinnya, yang juga terbuat dari perak
Logam perak mata cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam berasal
dari Ethiopia
Bagian mata cincin ada ukirannya, bertuliskan: Muhammad Rasulullah
Tulisan ukiran di mata cincin itu biasa digunakan untuk stempel surat
3. Tujuan utama Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam membuat cincin
adalah untuk dijadikan stempel surat dakwah yang hendak dikirim
ke berbagai penjuru dunia.
4. Cincin Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam digunakan para
khulafa’ ar-rasyidin setelah beliau sebagai stempel surat.
5. Larangan untuk membuat cincin dengan ukiran seperti ukiran
cincin Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, Muhammad Rasulullah.
al-Hafidz Ibn Hajar menjelaskan, ’Karena dalam cincin itu ada tulisan
nama beliau, dan status beliau. Beliau membuat demikian sebagai ciri
khas beliau, yang membedakan dengan lainnya. Jika yang lain dibolehkan
untuk membuat ukiran cincin seperti itu, maka tujuan ini tidak terwujud.’
(Fathul Bari, 10/324).
6. Makna ”mata cincinnya berasal dari Habasyah”
Para ulama berbeda pendapat tentang makna kalimat ini. Imam an-Nawawi
menyebutkan beberapa pendapat ulama mengenai hal tersebut,
Mata cincinnya berupa batu dari Habasyah, berupa batu akik. Karena
tambang batu akik ada di habasyah dan Yaman.
Warnanya seperti orang habasyah, yaitu berwarna hitam. Kata Ibn Abdil Bar,
inilah pendapat yang lebih kuat.
Berdasarkan riwayat dari Anas yang menegaskan bahwa mata cincin
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dari perak. Artinya, bukan batu akik.
Kedua makna di atas benar. Dalam arti, Rasulullah shallallahu ‘alaihi
wa sallam terkadang memakai cincin yang matanya dari perak dan terkadang
memakai cincin yang matanya batu akik. (Syarh Shahih Muslim, 14/71).
Al-Hafidz Ibn Hajjar juga menyebutkan beberapa kemungkinan yang lain,
Mata cincin beliau berupa batu dari habasyah
Mata cincinnya dari perak. Disebut dari Habasyah, karena cirinya.
Bisa jadi ciri modelnya atau ciri ukirannya.
(Fathul Bari Syarh Shahih Bukhari, 10/322)
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina www.KonsultasiSyariah.com)
http://www.konsultasisyariah.com/cincin-nabi-muhammad-shallallahu-alaihi-wa-sallam/
___________________________________________________________
Sekilas Kisah tentang Cincin Nabi Muahammad SAW
yang terbuat dari Batu Akik
___________________________________________________________
* Batu Akik dalam kisah Nabi Muhammad Saw
Oh ya....?? Nabi Muhammad SAW memakai cincin???? Ciyyuuusss???
Rasulullah Saw bersabda, “Pakailah cincin Akik. Sesungguhnya selama
kalian memakai cincin Akik maka kesedihan dan kegalauan tidak akan
masuk dalam hati kalian.” (Uyun Akhbar ar-Ridha, 2/47, Wasail, 5/86,
Makarim al-Akhlak, hal 87 dan Sahifah ar-Ridha, hal 62)
Sebuah hikayat tentang akik yaitu Batu Yaman Merah, disebutkan bahwa
batu ini berasal dari Nabi Muhammad SAW sewaktu beliau dan para
pengikutnya dari Madinah mau jalan ke Mekkah beliau mengambil
sejumput pasir, Lalu pasir tersebut ditebarkan beliau disudut kota
Mekkah untuk dibersihkan dari bebagai macam rintangan, dan kemudian
pasir yang ditebarkan beliau menjadi batu yang kini diberi nama
Batu Yaman.
Ket :
Batu Yaman
Menurut riwayat Ja’far ibnu Muhammad dari ayahnya tentang wasiat
Rasulallah Saw kepada Imam Sayyidina Ali Ra. “ Hai Ali gunakanlah
cincin di jari sebelah kanan, karena itu merupakan keutamaan dari
Allah Azza wa jalla bagi orang-orang yang dekat kepadanya (Al’Muqarrabin )
Sayyidina Ali Ra bertanya : Dengan apa Ya Rasululloh ?.. maka Rasulullah
Saw menjawab : Dengan Akik Merah ( Batu Yaman Merah ) karena Akik
merah itu gunung pertama yang pasrah kepada rububiyah Allah. Dan ia
merupakan batu pertama yang menerima Nubuwat Nabi dan batu pertama
yang menerima wasiatku kepadamu dan Imamah kepada anak-anakmu dan Akik
Merah untuk pengikutmu di surga dan merupakan neraka bagi musuh-musuhmu.
Sayyidina Ali ra berkata : Gunakanlah cincin akik yaman, niscaya
akan membawa keberkahan bagimu dan menjadikan kamu aman dari musibah.
dalam suatu riwayat disebutkan Nabi Muhammad Saw dan Imam Sayyidina Ali
Ra menggunakan 4 batu mulia yaitu :
Akik Yaman ( batu akik yaman merah atau hitam ) yang bertasbih memohon
perlindungan kepada pemiliknya, Fairuz Naishabur ( Batu Piruz Persia )
yang bertasbih memohon pertolongan kepada pemiliknya, Yakult ( Batu
Yakut ) yang bertasbih memohon kesehatan kepada pemiliknya serta
Hadidu Sein ( Batu Badar Besi atau batu meteor ) yang bertasbih
memohon kekuatan kepada pemiliknya.
”Pada suatu hari Rasululloh keluar dari rumahnya dan memakai cincin
Jaza Yamani di tangan kanannya, kemudian beliau melakukan shalat
berjamaah bersama kami, selesai shalat beliau memberikan cincin itu
kapadaku dan berkata :” Wahai Ali, pakailah cincin ini di tangan kananmu
dan lakukanlah shalat dengannya, sesungguhnya shalat satu kali dengan
akik yamani ini sama dengan 70 kali shalat.
Dan sesungguhnya batu ini senantiasa bertasbih dan beristigfar dan
pahalanya dihadiahkan untuk orang yang memakainya ”
Dalam redaksi hadist yang lain berbunyi :” Dari Imam Amirul Mukminin Ali as,
wahai syiahku pakailah cincin Al-jaza Al-Yamani karena sesungguhnya akik
ini dapat menolak tipu daya dan gangguan setan-setan (dari kitab al kafi
hal: 472,wasa’ ilu al-syi’ah halaman 96 dan berbagai kitab karangan imam Ali )
Dari riwayat Al’Jahidz Mengatakan bahwa Nabi Adam, Idris, Ibrahim, Ismail,
Ishaq, Ilyas, Ya’kub, Sulaiman, Yusuf, Danial, Yusya, DzulQarnain, Yunus,
Luth, Hud, Syaib, Zakaria, Yahya, Shalih, Uzair, Ayub, Lukman, Isa,
dan Nabi Muhammad menggunakan cincin ditangan kanannya. Hal yang serupa
dikemukakan Hadist oleh Bukhari dan Turmudzi.
http://wawanepu.blogspot.com/2014/09/batu-dan-cincin-akik-dalam-islam.html
* Hal keutamaan Batu Akik sebagai Cincin
1. Batu Pertama yang Beriman Kepada Allah, Risalah Rasulullah dan Wilayah
Salman Al-Farisi meriwayatkan bahwa suatu hari Rasulullah Saw bersabda
kepada Imam Ali as, “Wahai Ali, pakailah cincinmu di jari tangan kanan
sehingga kau termasuk di antara orang-orang yang dekat dengan Allah Swt.”
Ali as bertanya, “Wahai Rasulullah Saw! Siapa orang-orang yang dekat
dengan Allah itu?”
Rasulullah menjawab, “Mereka adalah Jibril dan Mikail.”
Ali as kembali bertanya, “Cincin apa yang harus aku pakai?”
Rasulullah Saw menjawab, “Akik merah. Sesungguhnya batu Akik adalah gunung
pertama yang mengakui ketauhidan Allah, kenabianku, dan kau sebagi wasi-ku
serta kepemimpinan putra-putramu setelahmu, dan juga atas keberadaan surga
untuk para pecintamu dan para pengikut keturunanmu.” (Bihar al-Anwar, 42/69
dan Wasail, 5/83)
2. Batu yang Paling Beriman
Imam Jakfar as-Shadiq as berkata, “Aku senang melihat setiap mukmin pengikut
kami memakai lima cincin. Salah satunya adalah Akik. Karena Akik adalah
batu yang paling beriman kepada Allah Swt dan kepada kami Ahlul Bait, di
antara batu-batu lain.” (Jami al-Akhbar hal 134, Wasail 14/403 dan
at-Tahdzib 6/37)
3. Gunung Pertama yang Berwilayah Kepada Amirul Mukminin
Imam Ridha as dalam hadis yang menjelaskan hari Ghadir Khum berkata:
“Allah Swt menyampaikan kepemimpinan Amirul Mukminin as kepada para
penghuni tujuh langit. Maka yang pertama beriman pada kepemimpian
Amirul Mukminin adalah para penghuni langit ketujuh. Allah Swt kemudian
menjadikan langit ketujuh sebagai Arsy-Nya. Kemudian para penghuni langit
keempat beriman pada kepemimpinan Amirul Mukminin, Allah Swt pun menjadikan
langit keempat sebagai Baitul Ma’mur. Kemudian para penghuni langit dunia
beriman pada kepemimpinan Amirul Mukminin as, kemudian Allah Swt menghiasi
langit dunia dengan bintang-bintang. Setelah itu para penghuni di langit-
langit berikutnya beriman pada kepemimpinan Amirul Mukminin as.
Kemudian Allah Swt menyampaikan kepemimpinan Amirul Mukminin kepada bumi.
Tempat pertama yang beriman adalah Mekah, kemudian Allah Swt meletakkan
Ka’bah di sana. Setelah itu, Madinah beriman pada Amirul Mukminin as,
maka Allah Swt menghiasi kota itu dengan keberadaan Rasulullah Saw.
Kemudian kota Kufah dan Allah Swt menghiasinya dengan keberadan Ali
bin Abi Thalib as. Allah menyampaikan kepemimpinan Amirul Mukminin as
kepada gunung-gunung, maka gunung pertama yang meyakini kepemimpinan
Amirul Mukminin adalah tiga gunung Akik, Piruz dan Ruby.” (Iqbal al-A’mal
2/262 dan Bihar al-Anwar 27/262)
4. Tasbih dan Istighfar untuk Para Pecinta Muhammad Saw dan Ahlul Bait as
Bashir menghadap Imam Jakfar as-Shadiq as dan berkata, “Jiwaku sebagai
penebusmu! Batu apa yang harus aku pakai untuk cincinku?”
Beliau menjawab, “Wahai Bashir! Mengapa kau tidak memakai Akik merah,
kuning dan putih? Sesungguhnya ketiganya adalah gunung di surga.
Akik merah merindangi rumah Rasulullah Saw, Akik kuning merindangi
rumah Fatimah az-Zahra as, dan Akik putih merindangi rumah Amirul
Mukminin as. Semua rumah itu satu. Sesungguhnya ketiga gunung ini
bertasbih dan bertamjid (memuji) serta beristighfar untuk para pecinta
Ahlul Bait Muhammad.” (Amaali Thusi hal 38, Bisyarah al-Mustafa,
hal 110 dan Bihar al-Anwar, 8/187)
5. Perbincangan Allah Swt dengan Nabi Musa as
Imam Shadiq as berkata, “Pakailah cincin dengan batu Akik. Karena
sesungguhnya Allah Swt berfirman kepada nabi-Nya Musa as di atas gunung
Akik dan di sana Musa as sampai pada derajat Kalimullah.” (Makarim
al-Akhlaq, hal 87)
6. Mikraj Rasulullah Saw
Rasulullah Saw bersabda, “Pada malam ketika aku dalam perjalanan ke
langit, aku sampai pada tingkat yang terdekat dengan Allah Swt, tidak
dapat diungkapkan. Kemudian Allah Swt berbincang denganku melalui dua
gunung Akik.” (Ma’ah Munqabah, hal 168 dan as-Syiah fi Ahadits al-
Fariqain, hal 178)
* Manfaat Batu Akik dalam Tinjauan Isalam
1. Menjauhkan Kemiskinan
Imam Ali ar-Ridha as menjelaskan salah satu manfaat batu Akik dan berkata,
“(memakai) Akik akan menghilangkan kemiskinan dan kemunafikan.” (Kafi
6/470, Wasail, 5/85 dan Jami al-Akhbar, hal 133)
Imam Jakfar as-Shadiq as dalam sebuah hadis panjang menyinggung manfaat
Akik dan berkata, “Aneh sekali jika ada orang yang memakai batu Akik
dan tidak punya dirham dan dinar di sakunya.” (Makarim al-Akhlak,
hal 88 dan Wasail, 5/91)
Imam Ali ar-Ridha as berkata, “Orang yang memakai Akik di jarinya,
tidak akan miskin.” (Kafi, 6/471. Tsawab al-A’mal, hal 173, Jami
al-Akhbar, hal 134 dan Wasail, 5/86)
2. Menambah Rejeki
Bashir bertanya kepada Imam Muhammad Al-Baqir as, “Batu apa yang
aku pakai untuk cincinku?”
Beliau menjawab, “Wahai Bashir! Mengapa kau tidak memakai Akik merah,
kuning dan putih! Maka sesunggunya ketiganya adalah gunung di surga...”
Sampai akhirnya beliau berkata, “Barangsiapa memakai salah satu di
antara Akik ini dan dia juga pengikut kami Ahlul Bait, maka baginya
tidak ada hal lain kecuali kebaikan dan keluasan rejeki serta terbebas
dari ketergantungan terhadap orang lain.” (al-Amali, hal 38, Bihar
al-Anwar, 37/42 dan Wasail, 5/88)
3. Menambah Pahala Shalat
Amirul Mukminin as berkata, “Orang yang memakai cincin Akik dan shalat
dua rakaat dengannya (memakai cincin Akiknya), pahala dua rakaat itu
sebanding dengan seribu rakaat shalat tanpa memakai cincin Akik.”
(I’lam ad-Din, hal 393, Bihar al-Anwar, 80/187, Iddah ad-Da’i,
hal 119 dan Wasail, 5/91)
4. Terhindar dari Tangan Terpotong dan Mencegah Pendarahan Parah
Pada suatu hari A’masy seorang sahabat Imam Shadiq as bersama beliau
sedang berdiri di samping istana Mansur Dawaniqi, mendadak seorang
laki-laki yang terkena hukuman keluar dari rumah. Kemudian beliau
berkata, “Wahai A’masy! Lihat dan perhatikan apa cincin orang itu!”
A’mash pun pergi dan melihatnya, kemudian berkata, “Wahai putra
Rasulullah! Batu cincinnya bukan Akik.”
Imam kemudian berkata, “Wahai A’mash! Ketahuilah jika batu cincinnya
Akik, maka dia tidak akan terhukum.”
A’mash berkata, “Wahai putra Rasulullah! Katakan kepadaku lebih banyak
apa manfaat cincin Akik.”
Imam menjawab, “Memakai cincin Akik akan mencegah tangan terpotong.”
A’mash bertanya, “Apalagi khasiat lainnya?”
Imam menjawab, “Mencegah pendarahan parah.” (Makarim al-Akhlak,
hal 88 dan Wasail, 5/91)
5. Mempercepat Terkabulkannya Doa
Imam Jakfar as-Shadiq as dalam sebuah hadis menjelaskan manfaat
cincin Akik dan mengatakan, “Allah Swt menyukai tangan yang terangkat
untuk berdoa dan memakai cincin Akik.” (Makarim al-Akhlak, hal 88
dan Wasail, 5/91)
Amirul Mukminin as berkata, “Tidak ada tangan yang lebih dicintai
Allah Swt ketika berdoa daripada tangan yang memakai cincin Akik.”
(I’lam ad-Din, hal 392 dan Bihar al-Anwar, 80/187)
Imam Sajjad as berkata, “Rasulullah Saw bersabda, ‘Barangsiapa yang
memakai cincin Akik (dan berdoa) Allah Swt akan mengabulkan
permintaannya.” (al-Kafi, 6/470 dan Wasail, 5/86)
6. Mencegah Penyiksaan dan Hukuman dari Para Penguasa Zalim
Suatu hari seorang lelaki melintas di depan Imam Muhammad Baqir as
yang sebelumnya dia telah dizalimi dan dihukum oleh penguasa Bani
Umayah. Imam kepada perawi hadis mengatakan, “Mengapa dia tidak
memakai cincin Akik? Ketahuilah bahwa jika dia memakainya, maka
dia tidak akan terhukum (sementara dia tidak berhak dihukum).”
(Tsawab al-A’mal, hal 174, Jami al-Akhbar, hal 134 dan Wasail, 5/90)
7. Terjaga dari Keburukan Penguasa Zalim dan Ancaman
Imam Muhammad Al-Baqir as berkata, “Memakai cincin Akik, akan
menjaga manusia dari keburukan para penguasa zalim serta dari
apa saja yang ditakuti dan dikhawatirkannya.” (al-Aman, hal 52,
al-Amali, hal 38, Wasail, 5/88 dan Bihar al-Anwar, 37/42)
Pada suatu hari, penguasa kota menginstruksikan penangkapan seorang
sayid tanpa dia pernah melakukan kesalahan. Ketika para tentara
sedang menyeretnya, Imam Jakfar as-Shadiq as melihat peristiwa
itu dan berkata, “Bawakan untuknya cincin Akik.” Keluarga sayid
itu membawakan cincin Akik kepadanya, dengan demikian dia tidak
diganggu atau disiksa oleh penguasa.” (al-Kafi, 6/471, Tsawab
al-A’mal, hal 174, Makarim al-Akhlak, hal 89 dan Wasail, 5/89)
8. Berada di Bawah Naungan Allah Swt dan Wali-Nya
Ismail, putra Imam Jakfar as-Shadiq as menukil riwayat dari Imam
Muhammad Baqir as yang berkata, “Wahai putraku! Barangsiapa yang
tidur malam sedangkan dia memakai cincin Akik dan ketika bangun pagi,
sebelum dia melihat orang lain dia melihat batu cincinnya dan
membaca surat al-Qadar, kemudian membaca:
آمَنتُ بِااللّهِ وَحدَهُ لَا شَرِیکَ لَهُ وَکَفَرتُ بِالجِبتِ وَ الطَغُوتِ و آمَنتُ بِسِرِّ آلِ مُحَمَّدٍ وَعَلَانِیَّتِهِم وَ ظَاهِرِهِم وَ بَاطِنِهِم وَ اَوَّلِهِم وَ آخِرِهِم
Maka di hari di mana segala keburukan diturunkan dari langit, Allah
Swt akan mengangkatnya ke langit, serta mengeluarkannya dari segala
keburukan yang menimpa bumi dan dia akan dijaga oleh Allah Swt dan
para wali-Nya sampai malam hari.” (al-Aman, hal 52, Miftah al-Fallah,
hal 19, Wasail, 5/91 dan al-Mustadrak, 3/297)
9. Hiriz (penjagaan) Keselamatan dari Segala Bencana
Amirul Mukminin as berkata, “Pakailah cincin Akik karena akan membawa
berkah bagi kalian dan agar kalian terjaga dari petaka dan bencana.”
(I’lam ad-Din, hal 392, Makarim al-Akhlak, hal 88, Wasail, 5/90 dan
Jami al-Akhbar, hal 134)
Bashir bertanya kepada Imam Muhamamd Baqir as, “Batu apa yang
harus aku pakai untuk cincinku?”
Imam menjawab, “Wahai Bashir! Mengapa kau lalai terhadap Akik
merah, kuning dan putih? Barangsiapa memakainya di jarinya,
dia akan terjaga dari segala petaka dan bencana.” (Amali Thusi,
hal 38, al-Aman, hal 52, Bihar al-Anwar, 37/42 dan Wasail, 5/88)
10. Sebagai Penjaga Pemakainya dalam Perjalanan
Imam Jakfar as-Shadiq as berkata, “Akik adalah hiriz (penjaga) dalam
perjalanan dan memakai cincin Akik ketika bepergian akan menjaganya
dari bahaya dalam perjalanan.” (al-Kafi, 6/470, al-Aman, hal 52 dan
Wasail, 5/89-90)
Seorang sahabat Rasulullah Saw berkata, “Pada suatu hari seorang
lelaki menghadap Nabi Saw dan mengeluh tentang perampokan di tengah
perjalanan dan lenyapnya seluruh hartanya.”
Beliau bersabda, “Mengapa kau tidak memakai cincin Akik? Maka sesungguhnya
cincin Akik akan menjaga manusia dari segala keburukan.” (Tsawabul Amal,
hal 174, Jami al-Akhbar, hal 134, Iddah ad-Da’i, hal 118 dan Wasail, 5/89)
11. Kebaikan Manusia dalam Kehidupan
Perawi bertanya kepada Imam Muhammad Baqir as, “Batu apa yang harus
aku pakai untuk cincinku?”
Imam menjawab, “Wahai Bashir! Mengapa kau lalai terhadap Akik merah,
kuning dan putih? Barang siapa dari pengikut Ahlul Bait as memakai
salah satu dari tiga Akik tersebut, dia tidak akan apapun dari
kehidupan ini kecuali kebaikan dan berkah.” (al-Amali hal 38,
Wasail, 5/88 dan Bihar al-Anwar, 37/42)
Sayidah Fatimah az-Zahra as menukil hadis dari Rasulullah Saw yang
bersabda, “Barangsiapa memakai cincin Akik, maka dia akan selalu
melihat kebaikan.” (al-Amali, hal 311 dan Wasail, 5/88)
Rasulullah Saw bersabda, “Orang yang memakai cincin Akik, maka nasibnya
akan berakhir dengan baik.” (Da’aim al-Islam, 2/164 dan Mustadrak, 3/295)
12. Terselamatkan dari Azab Allah Swt
Imam Musa al-Kazhim as menukil hadis dari para kakeknya dan berkata,
“Ketika Allah Swt menciptakan Musa bin Imran dan berfirman kepadanya,
kemudian Allah Swt memberikan inayah kepada para penghuni bumi dan
menciptakan gunung Akik dari cahaya wajah Musa. Kemudian Allah Swt
bersumpah, demi kemuliaan-Ku, tidak akan Kubakar dan Kusiksa tangan
yang memakai cincin Akik, dengan syarat dia menerima wilayah
(kepemimpinan) Ali as di hatinya.” (Tsawab al-A’mal, hal 175, Jami
al-Akhbar, hal 134, Bihar al-Anwar, 42/62 dan Wasail, 5/87)
Salman dan Ibn Abbas meriwayatkan hadis dari Rasulullah Saw dan
berkata, “Dalam perjalanan ke Mikraj, aku sampai pada tingkat yang
terdekat dengan dengan Allah Swt, tidak dapat diungkapkan. Kemudian
Allah Swt berbincang denganku melalui dua gunung Akik.
Allah kemudian berfirman, ‘Wahai Ahmad! Sebagaimana Aku menciptakanmu
dan Ali dari cahaya-Ku, dan dua gunung Akik ini dari wajah cahaya Ali
bin Abi Thalib as. Maka demi kemuliaan dan kebesaran-Ku, Aku bersumpah,
sesungguhnya Aku ciptakan dua gunung Akik ini sehingga menjadi pertanda
orang-orang mukmin di antara makhluk dan ciptaan-Ku. Sesungguhnya
Aku bersumpah demi kemuliaan-Ku bahwa sesungguhnya Aku telah
mengharamkan api neraka jahannam bagi tangan yang memakai cincin
Akik dan menerima wilayah (kepemimpinan) Ali as di hatinya dan
menjadi Syiahnya.” (Mi’ah Munqabah, hal 169 dan al-Syiah fi Ahadits
al-Fariqain, hal 178)
13. Menjauhkan Kesedihan dan Membawa Kebahagiaan
Rasulullah Saw bersabda, “Pakailah cincin Akik. Sesungguhnya selama
kalian memakai cincin Akik maka kesedihan dan kegalauan tidak akan
masuk dalam hati kalian.” (Uyun Akhbar ar-Ridha, 2/47, Wasail, 5/86,
Makarim al-Akhlak, hal 87 dan Sahifah ar-Ridha, hal 62)
http://wawanepu.blogspot.com/2014/09/batu-dan-cincin-akik-dalam-islam.html
___________________________________________________________
Sekilas pendapat penulis mengenai macam isi Batu
Permata dalam pendapat umum masyarakat
___________________________________________________________
Mengacu pada uraian-uraian diatas, maka penulis berpendapat :
1. Nabi Muhammad Saw pernaha menggunakan atau memakai cinccin
dalam masa kehidupannya (Nabi Muhammad Saw juga manusia biasa)
2. Batu cicin yang utama dipakainya adalah cincin perak baru kemudian
cincin dari Batu Permata yang di sebut batu Akik
3. Nabi Muhammad Saw atapun para sahabatnya atau para keluarganya
tidaklah mengisi batu cicin dalam pengertian umum sebagai mana
tafsir umum masyarakat Nusantara yang dalam bahasa sehari-hari
bertujuan untuk mendapatkan sesuatu yang sifatnya materi dengan
asumsi makhluk seperti jin, setan atau begu-begu dalam bahasa
batak Angkola.
4. Batu akik dalam tinjauan Islam seperti dalam gambaran diatas,
merupakan Batu Permata Ummat Islam yang dengan sendirinya
disarankan pula pemakaiannya (Bukan batu yang lain).
Cat. Tambahan :
Dengan demikian jelas, "Batu adalah Batu" yang dengan sendirinya
memberi manfaat, meskipun tanpa diberi macam isian untuk lebih
bermanfaat.
Pendek kata :
Ket :
Isi dulu pawangba...!
Agar takut semua orang sama aku.
Ket :
Isi dulu Datuba...!
Agar Boru Lubis, Hsb, Boreg, Suti, Hrp mau sama aku,
tapi jangan bilang-bilang da. (Ilustrasi)
Ket :
Isi dulu pak Dukun ba...!
Agar laris usaha dagangku ini (Ilustrasi)
- Jangan kalian isi Batu Cincin Kalian dengan Makluk setan agar
usaha kalian lebih laris.
- Jangan kalian isi Batu Cincin Kalian dengan Jin dan segalama
macamnya agar boru Lubis, boru Hasibuan, boru Regar atau
boru Simatupang mau sama kalian.
"Jangan di isi Parmanison" itu bahasa batak Angkolanya (Parmanison=
suatu usaha naso tidak-tidak yang diberikan oleh guru-i. Maksud
penulis guru begu).agar cincin-nya tidak marbegu-begu.
5. Selalu tanyakan hati kecil anda, "Apakah cincin yang anda pakai
termasuk cincin Islam atau cincin begu).
________________
Penutup
________________
Demikian infonya para kaum muslimin muslimat sekalian...!
Kiranya kita semua telah punya gambaran bagaimana seharusnya
cincin kita pakai. Jika ada isi tulisan yang kurang berkenan, penulis
minta maaf..
Wassalmu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!
_______________________________________________________
Cat : Photo2 diatas hanyalah pendukung tulisan (Reflika = tiruan)
ReplyDeleteKAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل
KAMI SEKELUARGA MENGUCAPKAN BANYAK TERIMA KASIH ATAS BANTUANNYA MBAH , NOMOR YANG MBAH BERIKAN/ 4D SGP& HK SAYA DAPAT (350) JUTA ALHAMDULILLAH TEMBUS, SELURUH HUTANG2 SAYA SUDAH SAYA LUNAS DAN KAMI BISAH USAHA LAGI. JIKA ANDA INGIN SEPERTI SAYA HUB MBAH_PURO _085_342_734_904_ terima kasih.الالله صلى الله عليه وسلموعليكوتهله صلى الل