Friday, June 19, 2015

7 Anak Kecil di Dunia yang Hafal Al Qur'an

#SELAMAT MALAM PARA KAUM MUSLIMIN MUSLIMAT#
(Menyimak info sekitar 7 anak dari sekian banyak anak yang
mampu menghapal Qur'an)
_____________________________________________________________











___________________________

Kata Pengantar
___________________________

(Panjimas.com)- Alangkah mulianya para penghafal Al Qur’an, jika kita
menelisik ke belakang dari rangkaian sosok para ‘Ulama salaf dan khalaf,
kita akan dapati sebagian mereka hafal Al Qur’an, bahkan Ibnu Abdil Barr
pun mengatakan bahwa, ‘Fa Awwalul ‘Ilm Hifdzhu Kitaabillahi ‘Azza wajalla
wa Tafahhumuhu’ yang  artinya ‘’Dan ilmu yang paling pertama adalah
menghafal kitabullah ‘azza wa jalla (Al Qur’an) dan memahaminya”
(dinukil dari Limaadza Nahfadzul Qur’an, Syaikh Shalih Al Munajjid)

Abu Ali Al Fudhail bin ‘Iyadh bin Mas’ud bin Bisyr At Tamimi Al Yarbu’i
atau yang lebih dikenal dengan Fudhail bin ‘Iyadh beliau kelahiran
Samarqand dan tumbuh besar di kota Abyurd yang terletak di antara
daerah Sarkhas dan Nasa, beliau menghafal dan belajar hadits di Kuffah
dan kemudian pindah ke Mekkah, beliau menyampaikan nasihat pada para
penghafal Al Qur’an diantaranya sebagai berikut :

قال الفضيل بن عياض رحمه الله : “حامل القرآن حامل راية الإسلام لا ينبغي أن يلهو مع من يلهو ولا يسهو مع من يسهو ولا يلغو مع من يلغو تعظيما لحق القرآن

“Pengemban al Qur’an (para penghafal Al Qur’an) adalah pembawa panji
Islam, tidak sepantasnya ia berbuat sia-sia bersama orang yang berbuat
sia-sia, tidak lalai bersama orang-orang yang lalai, tidak berkat/
berbuat yang tidak bermanfaat seperti orang-orang yang berkata dan berbuat
yang tidak bermanfaat. Sikap ini sebagai bentuk mengagungkan al Qur’an”.

Demikian situs :
menginformasikan sekilas tentang para penghapal Qur'an.

Berikut para penghapal Qur'an tersebut dalam hubungannya dengan
7 para anak yang hapal Qur'an dan pada penutup tulisan penulis
akan memberikan pendapat sedikit mengenai hal ini.

Selamat menyimak...!
_______________________________________________

7 Anak Kecil di Dunia yang Hafal Al Qur'an
________________________________________________


1. Muadz, anak Tuna Netra yang Hafal Qur’an Usia 11 Tahun




















Mu’adz namanya, ia adalah seorang anak yang sejak kecilnya ditaqdirkan
kurang beruntung, ia tidak dapat melihat layaknya manusia normal (buta).
Sampai disini tidak ada yang unik pada diri Mu’adz, karena bukan hanya
ia yang ditaqdirkan buta di dunia ini.

Namun yang membuat unik adalah walau buta ia mampu menghafal Al-Qur’an
lengkap 30 juz. Sejak awal ia mulai menghafal dengan penuh kesabaran,
dan tentunya dengan motivasi yang tinggi, hingga pada usianya yang ke
11 tahun ia berhasil menghatamkan Al-Qur’an.

Pembaca sekalian, mungkin bagi kita yang memiliki penglihatan normal,
kita menganggap mata adalah jendela dunia. Tanpanya, hidup ini terasa
tak lengkap dan sempurna. Bayangkan saja jika sejak lahir kita tidak
memiliki mata normal, atau sebelumnya memiliki penglihatan normal namun
pada akhirnya ditakdirkan buta (Nau’udzubillah), apa yang terjadi?

Kita tidak bisa melihat dan tentunya sangat sedih. Namun tidak demikian
bagi anak ini, ia sama sekali tidak pernah mengeluh atas derita yang
ia alami, bahkan ia bersyukur atas kondisinya ini. Keterbatasan fisik
tidak membuatnya terhalang untuk menghafal Al-Qur’an. Ia menganggap
takdirnya ini (buta) menjadi jalan baginya untuk bisa hafal Al-Qur’an.

Dalam sebuah video rekaman acara tv seorang imam masjid, yaitu Syaikh
Fahd Al-Kandari, mewawancarai Mu’adz yang juga merupakan pembawa acara
pada acara tersebut. Beliau menanyakan perihal bagaimana ia belajar
dan menghafal Al-Qur’an padahal ia memiliki keterbatasan fisik.

Semangatnya untuk menghafal ayat-ayat Allah yang mulia membuat langkah
kakinya ringan untuk pergi ke tempat gurunya.

“Pada awalnya hanya satu hari dalam sepekan. Lalu saya mendesak beliau
(syaikhnya) dengan sangat agar menambah harinya untuk menghafal qur’an,
sehingga menjadi dua hari dalam sepekan. Syaikh saya sangat ketat dalam
mengajar. Beliau hanya mengajarkan satu ayat saja setiap hari,” ungkap muadz

Yang lebih mengagumkan dalam dialog itu adalah pernyataannya tentang
kebutaannya. Ia tidak berdoa kepada Allah agar Allah mengembalikan
penglihatannya, namun rahmat Allah-lah yang ia harapkan.

Tentu saja, setelah mendengar kalimat mulia anak ini, semua yang ada di
studio saat itu diam. Penyiar TV nampak berkaca-kaca dan air matanya
menetes. Para pemirsa di stasiun TV serta kru TV tersebut juga tak
tahan menitikkan air mata.

“Pada saat ini, saya teringat banyak kaum muslimin yang mampu melihat
namun bermalas-malasan dalam menghafal kitab Allah, Al-Quran. Ya Allah,
bagaimana alasan mereka besok (di hadapan-Mu)?” kata Syaikh Fahd Al-Kanderi.

2.  Muhammad Gozy Basayev, penghafal cilik usia 8 tahun dari Makassar























Muhammad Gozy Basayev nama lengkapnya. Lahir 24 Juni 2000, Gozy - biasa
dia dipanggil - adalah putra pertama pasangan M.Natsir dan Erika yang
bertempat tinggal di Makassar Sulawesi Selatan. Sejak usia 6 tahun,
Gozy telah memulai untuk menghafal Al-Qur'an dan dalam waktu 2 tahun
dia berhasil menghafal seluruh Al-Qur’an diluar kepala.

Inspirasi dari Shamil Basayev (Mujahidin Chechnya)
Ketika Gozy lahir saat itu sedang terjadi perang antara mujahidin Chechnya
melawan pasukan Rusia. Salah seorang komandan perang Chechnya yang terkenal
ketika itu adalah Shamil Basayev. Dia adalah seorang Mujahid yang gagah
berani dan juga seorang yang hafidz Al-Qur’an. Ayah Gozy sangat terinspirasi
dengan profile beliau sehingga memberikan nama anaknya Muhammad Gozy
Basayev yang berarti Muhammad – diambil dari Nabi Muhammad, Gozy yang
berarti pejuang dan merupakan syuhada Kaukasus pada abad perengahan
sedangkan Basayev merupakan nama belakang Shamil Basayev.

Lahir dari Keluarga biasa dan hampir dimasukkan ke sekolah Nasrani
Pada umumnya, seorang penghafal Al-Qur’an lahir dari keluarga yang
sangat dalam ilmu keislamannya. Gozy kecil lahir bukan berasal dari
keluarga Ustadz ataupun kyai tetapi datang dari seorang ayah yang hanya
seorang karyawan di sebuah perusahaan musik dan Ibu rumah tangga.

Kemampuan membaca Al-Qur’an kedua orangtuanya pun biasa-biasa saja.
Tetapi walaupun demikian kedua orang tuanya memiliki harapan yang
sangat tinggi terhadap anaknya yaitu menjadi penghafal Al-Qur’an.

Berdasarkan referensi yang penulis dapatkan langsung dari ayahnya,
Gozy kecil pada awalnya akan dimasukkan ke sekolah Nasrani dengan
alasan gengsi dan kualitas sekolah yang lebih baik, tetapi Allah SWT
ternyata merencakan lain dan mentakdirkan Gozy untuk masuk kedalam
Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) di kota Makassar.

Sebenarnya kemampuan luar biasa Gozy dalam menghafal Al-Qur’an pertama
kali ditemukan bukan oleh kedua orangtuanya tetapi oleh guru privatenya
Dra Almira W yang biasa di panggil oleh Gozy sebagai Kak Mira.

Ketika pertama kali bergabung dengan sekolah ini Gozy sempat kaget
karena rata-rata teman-temannya disekolah tersebut telah hafal lebih
dari 1 Juz sedangkan dirinya pada saat itu baru hafal Juz 30. Selain
itu Gozy juga di “vonis” mempunyai masalah pernafasan yaitu nafasnya
pendek sehingga beberapa kali gagal dalam tes menjadi penghafal Al-Qur’an.

Tetapi saat itu Gozy dengan sabar terus berusaha dan melatih kemampuannya
di rumah bersama kedua orangtuanya. Akhirnya setelah itu, Gozy pun
dapat diterima sebagai penghafal Al-Qur’an dan bertambah semangat.

Untuk mengatasi masalah pernafasannya Orang tua Gozy melatihnya
dengan rutin mengajak dia berenang.

Berdasarkan pengakuan dari sang ayah, selain rajin berlatih salah
satu kunci kesuksesan untuk mudah menghafal Al-Qur’an adalah dengan
menjaga agar jangan sampai ada makanan tidak halal yang dikonsumsi
oleh Gozy. Oleh karena itu Ibunya memesankan catering dari sekolahnya
untuk memastikan sumbernya. Selain itu kedua orangtuanya juga berusaha
sekuat tenaga untuk memberikan teladan yang baik kepada Gozy dalam
hal perilaku.

Khatam Menghafal pada saat ulang tahun sang ayah
Gozy berhasil menyelesaikan hafalan Al-Qur’an nya tepat pada tanggal
30 Juli 2008 atau tepat pada ulang tahun ayahnya. Dia memang berniat
menyenangkan ayahnya sehingga dia pun rela untuk menambah hafalannya
hingga 1 Juz per hari.

Sampai saat ini Gozy masih secara rutin mengulang-ulang hafalan Al-Qur’an
nya untuk menjaga agar tidak hilang dan semakin lancar.

3. Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, Hafal Qur’an usia 5 tahun




















Husein Tabataba'i lahir pada tanggal 16 Februari 1991 di kota Qom,
sekitar 135 kilometer dari Teheran, ibu kota Iran. Seorang anak Iran
bernama Sayyid Muhammad Husein Tabataba'i, yang mulai belajar Al Quran
pada usia 2 tahun, dan berhasil hafal 30 juz dalam usia 5 tahun!

Pada usia sebelia itu dia tidak hanya mampu menghafal seluruh isi Al
Quran, tapi juga mampu menerjemahkan arti setiap ayat ke dalam bahasa
ibunya (Persia), memahami makna ayat-ayat tersebut, dan bisa menggunakan
ayat-ayat itu dalam percakapansehari-hari.

Bahkan dia mampu mengetahui dengan pasti di halaman berapa letak suatu
ayat, dan di baris ke berapa, di kiri atau di sebelah kanan halaman
Al Quran. Dia mampu secara berurutan menyebutkan ayat-ayat pertama dari
setiap halaman Al Quran, atau menyebutkan ayat-ayat dalam satu halaman
secara terbalik, mulai dari ayat terakhir ke ayat pertama.

Yang lebih mengagumkan lagi, di usia 7 tahun Husein berhasil meraih
gelar doktor honoris causa dari Hijaz College Islamic University,
Inggris, pada Februari 1998. Saat itu, Husein menjalani ujian selama
210 menit, dalam dua kali pertemuan. Ujian yang harus dilaluinya
meliputi lima bidang. Yakni, menghafal Al Quran dan menerjemahkannya
ke dalam bahasa ibu, menerangkan topik ayat Al Quran, menafsirkan dan
menerangkan ayat Al Quran dengan menggunakan ayat lainnya, bercakap-
cakap dengan menggunakan ayat-ayat Al Quran, dan metode menerangkan
makna Al Quran dengan metode isyarat tangan.

Setelah ujian selesai, tim penguji memberitahukan bahwa nilai yang
berhasil diraih bocah itu adalah 93. Menurut standar yang ditetapkan
Hijaz College, peraih nilai 60-70 akan diberi sertifikat diploma, 70-80
sarjana kehormatan, 80-90 magister kehormatan, dan di atas 90 doktor
kehormatan (honoris causa). Pada 19 Februari1998, bocah Iran tersebut
menerima ijazah doktor honoris causa dalam bidang Science of
The Retention of The Holy Quran.

Selama di Inggris, Husein juga diundang dalam berbagai majelis yang
diadakan komunita smuslim setempat. Umumnya hadirin ingin menguji
kemampuan bocah ajaib tersebut. Uniknya, Husein menjawab semua pertanyaan
dengan mengutip ayat Al Quran. Contohnya, dalam satu forum seseorang
bertanya, "Bagaimana pendapatmu tentang budaya Barat?" Husein menjawab,
"(Mereka) menyia-nyiakan salat dan memperturutkan hawa nafsunya." (QS 19:59).

Penanya lain bertanya, "Apa yang dilakukan Imam Khomeini terhadap Iran?"
Husein menjelaskan, "(Dia) membuang dari mereka beban - beban dan
belenggu-belenggu yang ada pada mereka." (QS 7:15). Maksudnya, pada
masa pemerintahan monarki, rakyat Iran terbelenggu dan tertindas.
Lalu Imam Khomeini memimpin revolusi untuk membebaskan rakyat dari
belenggu dan penindasan.  Sehingga beberapa kalangan meyakini bahwa
Husein cilik ini bermazhab syiah.

4. Tabarak Labudi usia 4,5 tahun telah hafal Al Qur’an






















Anak kecil asal Saudi Arabia ini hafal qur’an dalam usia yang sangat
belia. Keluarganya mendapati kemampuan Tabarak sebagai penghafal Al-Qur`an
sejak ia masih berusia dua setengah tahun. Ketika itu, kami menghadiri
sebuah acara salah seorang rekan kami. Ketika itu, ia (Tabarak) menolak
untuk ikut menyanyi dengan anak-anak lainnya.

Yang kemudian membuat kami terkejut karena ia mampu mengulangi lirik
lagu itu enam bulan setelah kejadian tersebut. Tabarak mengatakan secara
spontan bahwa ia mengaku tidak mengikuti film kartun, “Saya tidak ingin
menontonnya (film kartun) karena ini membuat anak-anak memukul saudara-
saudara mereka”, ujar Tabarak. Ia juga memandang bahwa film-film tersebut
mengajarkan jiwa mereka terutama karena anak-anak sering meniru apa yang
ia lihat di depan layar televisi.

Pada awal pernikahan, kedua orang tua Tabarak sepakat untuk mengikuti
program khusus menghafal Al-Quran. Keduanya mampu menghapal tujuh juz:
juz Tabarak dan juz Amma, surah al-Fatihah hingga surah an-Nisa. Hingga
kemudian ibunya berhenti karena hamil dan melahirkan Tabarak.

Ini kemudian membuat hanya sang Ayah yang meneruskan untuk menghafal
Al-Qur`an secara lengkap. Meski demikian, Rasha akhirnya mampu mengkhatami
al-Quran bersama dengan anaknya, Tabarak, setelah ia menghapal Al-Qur`an
Menurut Rasha, anaknya telah menghapal 80 persen Al-Quran ketika di rumah,
sedangkan sisanya ia hapal ketika bergabung dengan halaqah tahfidz (kumpulan
penghafal)—yang pada awalnya menolak Tabarak karena usianya yang masih muda,
namun kemudian menerima karena ia telah menghafal lebih dari separuh Al-Quran.

Pangeran Mishaal bn Majed, Gubernur Jeddah menganugerahi penghargaan kepada
Tabarak Labudi setelah ia memenangi kompetisi penghafal Al-Quran termuda
di dunia. Ini berlangsung pada acara yang ke-29 di Jam’iyah khairiyah
litahfizil quran, Jeddah

5. Rukkayatu Fatahu Umar, Anak Perempuan cilik yang hafal Qur'an usia 3 tahun





















Sungguh menakjubkan bocah asal Nigeria yang satu ini. Ia mampu menghafal
seluruh isi Alquran di usia tiga tahun delapan bulan. Rukkayatu Fatahu Umar,
demikian nama bocah perempuan tersebut.

Dikutip dari Nigerian Tribune, Rukkayatu begitu gembira dengan prestasinya.
Ia sangat senang menghafal Alquran bahkan ingin anak-anak di seluruh dunia
dapat belajar dan menghafal Kitabullah sepertinya.

Rukkayatu mulai menghafal kitab suci di sebuah sekolah Quran milik Yayasan
Syekh Dahiru Usman di Barkin Ruwa Askulaye di Kaduna. Syaikh Dahiru Uslam
bukan lain merupakan kakek Rukkayatu. Bukan ikut bersekolah, gadis kecil
tersebut selalu turut serta sang ibu yang merupakan pengajar di sekolah
tersebut.

Di kelas hafalan, ia pun terbiasa mendengarkan bacaan Alquran. Hingga kemudian
Rukkayatu ikut membaca ayat-ayat Quran bersama para siswa, bahkan menghafalnya.
"Ia terus menghadiri kelas menghafal hingga saat ini ia telah menyelesaikan
hafalan seluruh Alquran," ujar sang ibu, Sayyada Maimunatu.

Sang kakek, Sheikh Dahiru Usman, ingin menunjukkan kebenaran kabar prestasi
cucunya. Ia ingin membuktikan bahwa prestasi si kecil Rukkayatu bukanlah
sebuah kebetulan melainkan karena ia belajar dengan sungguh-sungguh. Syaikh
pun kemudian meminta Rukkayatu berdiri dihadapan sekumpulan orang-orang
termasuk beberapa ulama. Mereka menguji hafalan dan kebenaran bacaan Qur'an
Rukkayatu. Hasilnya begitu menakjubkan mereka.

Sepertinya menghafal Quran sudah menjadi prestasi keluarga Rukkayatu.
Ibunya, Sayyada Maimunatu telah menjadi hafizhah di usia 12 tahun. Ayahnya,
Fatahu Umar Pandogari pun merupakan hafiz Qur'an. Didikan sang kakek, yang
merupakan ulama terkenal di kawasan Bauchi, Sheikh Dahiru Usman menghasilkan
keluarga penghafal AlQuran.

Ibunya berniat baru akan memasukkan Rukkayatu ke sekolah umum setelah
usianya 10 tahun.  Sebelum usia 10 tahun, Rukkayatu akan difokuskan pada
pembelajaran Alquran dan Islam.

6. Farih Abdurrahman Hafal Al Qur’an Usia 3 Tahun yang Menggemaskan
























Anak kecil ini usianya masih tiga tahun. Siapapun yang melihat sosoknya,
pasti gemas.  Matanya yang berbinar, senyumannya yang polos, raut mukanya
yang bersih dan polahnya yang ceria. Farih, ia bukan anak biasa. Ia anak
istimewa. Sebagian orang bahkan menyebutnya sebagai “at thiflu almu’jizah”
atau bocah mukjizat. Tentu saja, mukjizat tidak dalam arti sebenarnya.

Sebagaimana yang umum berlaku di Aljazair, pembacaan Alquran dilakukan
lewat riwayat Hafash dari Ashim melalui Asy Shatibi. Itulah yang dibunyikan
oleh Farih. Nama Farih Abdurrahman, menjadi pembicaraan hangat Muslim Aljazair.
Beberapa kesempatan ia diminta tampil untuk membacakan ayat-ayat Alquran
 yang dihapalnya. Atau sekedar membacakan doa panjang Khatmul Qur’an.
Seperti ketika ia diundang untuk tampil di hadapan para jamaah masjid
di Aljazair, termasuk Presiden Aljazair, Bouteflika.

Suara bacaan Farih, meski dengan lisan sedikit cadel, tajwidnya sangat
bagus. Kelancaran hapalannya memukau para hadirin. Dan menurut pendapat
para qari di negara tempat tinggalnya, Farih yang baru berusia tiga tahun
itu, sudah bisa membunyikan Al Quran secara tartil yang benar. Artinya,
benar panjang pendek dan cara membacanya. Begitulah Farih, satu dari
anugerah Allah yang jarang kita jumpai di dunia ini. Akhirnya Ibunda
Farih menuturkan bagaimana awal mula anaknya bisa menghapal surat-surat
panjang Alquranul Karim. Lalu juz demi juz. Sang ibu baru menyadari
kemampuan anaknya yang cepat menghapal. Al Quran itu setelah ia
melewati usia dua tahun.

Dan uniknya, selama usia sebelum dua tahun, Farih bisa dikatakan belum
bisa berbicara seperti anak-anak sebayanya. Tapi, ketika usianya
melewati dua tahun, terjadilah peristiwa luar biasa bagi Farih.

Awal pertama kalimat yang terucap baik dari mulutnya adalah…
potongan surat Al Kahfi.

“Ketika dalam kondisi hamil, saya membaca Al Quran. Dan setiap hari
Jum’at saya membaca surat Al Kahfi. Sedangkan setiap hari saya membaca
mu’awizatain (Surat An naas dan Al Falaq), surat Al Mulk dan Maryam.
Lalu setelah kelahiran Farih Abdurrahman, saya membacakan Al Quran
setiap hari kepadanya.

Ibunda Farih Abdurrahman bukanlah penghapal Al Quran. Ia hanya seorang
ibu yang memiliki ikatan emosi yang kuat dengan Alquran dan Dzikir. Ia
juga memiliki hubungan batin yang kuat dalam berdialoq dengan janinnya
saat mengandung. Dan ketika Farih lahir, secara berkala, ibunda Farih
juga kerap memperdengarkan bacaan Alquran lewat channel televisi
setiap hari.

7. Syarifuddin Khalifah, Anak Kecil Keluarga Katolik dalam Usia 1.5
Telah Hafal Al-Quran yang Mengislamkan Ribuan Orang





















Sharifuddin Khalifa boleh dibilang anak ajaib.  Anak yang terlahir di
Tanzania, Afrika Timur pada Desember 1993 itu berasal dari keluarga
Katholik. Namun, pada usia 1,5 tahun, Khalifa sudah hafal 30 juz Alquran
dan shalat lima kali sehari.

Dan bahkan anehnya lagi, dia tidak hanya hafal Al Qur'an, tapi juga
mampu menghafal Injil secara lengkap

Subhanallah, ia mampu menghafal Alquran tanpa ada orang yang mengajarinya.
Awalnya, kedua orangtua Khalifa mengira anaknya dikuasai setan. Namun,
tetangganya yang Muslim memahami apa yang diucapkan anak ajaib itu.
Akhirnya, kedua orangtuanya menyadari bahwa putranya adalah tanda
kebesaran Sang Khalik. Kedua orangtuanya pun memeluk Islam.

Meski berbahasa ibu Swahili, Khalifa mampu berbicara dan berpidato
dalam bahasa Arab, Inggris, Prancis, dan Italia tanpa belajar. Pada
usia empat hingga lima tahun, ia sudah berkeliling Afrika dan Eropa
untuk berceramah dan mengajar. Berkat dakwaahnya, ribuan orang
memeluk Islam. Di Kenya, Afrika sebanyak 1.000 orang berduyun-duyun
bersyahadat setelah mendengar ceramahnya.

Dulu Saat umur 1 bulan, ketika dibawa ibu dan ayahnya ke gereja
untuk dibaptis beberapa meter sebelum sampai di gereja anak itu
bisa bicara: “Ibu jangan baptis aku, aku adalah orang yang beriman
kepada Alloh dan rosul-Nya yaitu Muhammad”.

Kata-kata anak ini benar-benar membuat bulu kunduk mereka merinding,
mereka gemetar dan saling memandang dalam kebingungan dan tidak percaya
apa yang didengarnya dari anak mereka ini. Saking gemetarnya berduapun
kembali ke rumah dan tidak jadi membaptis anak mereka tersebut.

Ketika umur 2 bulan, bayi melarang ibunya untuk menyusuinya dengan
cara bayi itu tidak mau disusui ibunya. Sampai-sampai konsultasi ke
dokter spesialis anak ternyata anak tersebut dalam keadaan sehat
walafiyat. Tapi mengapa tidak mau disusui.

Kalimat pertama yang diucapkan ketika 4 bulan, adalah QS Al-Baqoroh 54
“Maka bertaubatlah kepada Tuhan yang menjadikan kamu, dan bunuhlah
dirimu. Hal itu adalah lebih baik bagimu pada sisi tuhan yang menjadikan
kamu, maka Alloh akan menerima taubatmu. Sesungguhnya Dia-lah yang
Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang”.

Dengan kalimat tersebut kedua orang tua dan semua yang hadir dari
beberapa orang tetangga hanya bisa saling memandang dan takjub serta
kebingungan. Mereka tidak faham bahasa yang diucapkan oleh bayi
tersebut, karena bukan bahasa Inggris atau Kiswahili. Saking bingungnya
dengan kondisi itu beberapa yang hadir ada yang mengatakan bahwa bayi
itu karasukan setan / sejenis ruh jahat.

Maka Domisia meminta suaminya untuk memanggil pendeta dari gereja
terdekat untuk mendoakan anaknya yang menurut mereka sedang kerasukan
setan/ruh hajat itu. Ternyata setelah pendeta itu datang, tidak
sanggup mengusir setan dari tubuh anak kecil yang mungil itu. Saat
itu hadirlah tetangganya bernama Ayyub yang memberitahukan keislaman
sang anak tersebut. Tetangganya tersebut sempat sujud syukur menyaksikan
kehebatan ciptaan Allah SWT.

Semoga tulisan ini menjadi penyemangat kita semua untuk menghafal
Al Qur'an dan menjaganya bagi yang telah Hafal.
________________________________________________________

Pendapat Pribadi Penulis Mengeai 7 Anak Yang hapal Qur'an
________________________________________________________

1. Apapun bisa terjadi jika yang Kuasa bekehendak adalah hal yang
    membuat penulis percaya pada kemampuan anak tersebut dalam
    menghapal Qur'a,

2. Sudah sama kita ketahui, baha belajar diwaktu kecil itu seperti
    mengukir diatas batu dan seterusnya.

3. Terlepas dari Kehendak Allah Swt sebagai kaji akhirnya, maka
    jelas secara duniawinya, hanya karena ada kesungguhanlah makanya
    para anak-anak tersebut mampu penghapal qur'an itu.

4. Dengan semakin banyaknya orang-orang tak terkecuali para anak-
   anak yang mampu menghapal Qur'an maka semakin kecillah Qur'an
    itu dapat dipalsukan

5. Kiranya para anak diatas adalah anak-anak yang sholeh dan sholeha
    yang memberikan rasa bangga para orang tuanya

6. Postingan ini hanya memberitahu 7 anak, tapi penulis yakin masih
banyak anak-anak lainnya di dunia ini yangjuga mampu menghapal
Qur'an, tak terkecuali anak pembaca postingan ini. Insya Allah.
________________

Penutup
________________

Demikian infonya para kaum muslimin muslimat sekalian...!

Kiranya info ini dapat lebih menyemangati kita untuk tahu lebih
banyak mengenai Qur'an ini pada masa-masa mendatang pun
kiranya dapat lebih menyemangati kita untuk mengajar anak kita
masing-masing agar lebih mencintai Al Qur'an.
Amin ya rabbal alamin...!

Nur Asiah jamil lewat lagunya "Al Qur;an"untuk para anda
sekalian. Musik...!


 Sekian dan terimakasih...!
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh.
____________________________________________________
Cat :

No comments:

Post a Comment