#SELAMAT MALAM PARA TEMAN #
(Menyimak info sekitar Pelajar Islam Indonesia khsusunya dibidang Bola
Terjangnya mulai dari sejak berdirinya Sampai Sekarang)
__________________________________________________________________
_____________________
Kata Pengantar
_____________________
"Apala yang mau saya tulis di malam ini ...?" Demikian demikian apalah-apalah
penulis atau tanya-tanya penulis dimalam ini untuk kemudian mencari info
seputar Hari-Hari Penting di Indonesia di bulan Juli. Dan berikut harinya
dari sumber Wikipedia Ind.
Juli
1 Juli: Hari Bhayangkara
1 Juli: Hari Buah
5 Juli: Hari Bank Indonesia
9 Juli: Hari Satelit Palapa
12 Juli: Hari Koperasi
22 Juli: Hari Kejaksaan
23 Juli: Hari Anak Nasional
23 Juli: Hari Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI)
29 Juli: Hari Bhakti TNI Angkatan Udara
31 Juli: Hari Lahir Korps Pelajar Islam Indonesia (PII) Wati
Tertarik pada kejadian tanggal lahirnya Pelajar Islam Indonesia (PII),
maka tulisan inipun penulis postingkan dengan maksud untuk perluasan
wawasan ke- Islaman sekaligus untuk lebih menyemangati Para Pelajar
Islam Indonesia untuk dapat berbuat lebih banyak demi kemajuan bangsa
Indonesia ini.
Selamat menyimak
__________________________________________________
Sekilas Organisasi Pelajar Islam Indonesia (PII)
__________________________________________________
* Pemahaman Umum
Pelajar islam Indonesia merupakan salah satu organisasi kaderisasi dan
juga di sebut organisasi pasca kemardekaan karena berdirinya setelah
baru berapa tahun Indonesia memproklamasikan kemardekaannya dari penjajah
belanda. Dimana organisasi ini didirikan sebagai upaya untuk kaderisasi
muslim dan candikia pemimpin yang bergerak dalam bidang pendidikan dan
kebudayaan yang sesuai dengan ajaran islam, ini sesuai dengan visi
dan misi PII.
Adapun salah satu pendorong terbentuknya organisasi PII ini sendiri
dalah dualisme sistem pendidkan dikalangan umat islam di Indonesia
yang merupakan warisan kolonialisme Belanda yakni pondok pesantren
dan sekolah umum, mengubah pandang yang berbeda tentang siswa dan
santri dan juga gejolak politik sebagai mempertahankan kemerdekaan.
* Latar Belakang berdirinya PII
Ket:
Masjid Kauman - Jogjakarta
Sejak tanggal 25 Februari 1947 Yoesdi Gazali sedang beri'tikap di mesjid
Besar Kauman Yogyakarta terlintaslah dalam pikiran beliau gagasan untuk
memebentuk sutu organisasi bagi para islam yang dapat mewadahi segenap
lapisan pelajar islam.
Kemudian gagasan tersebut disampaikan dalam pertemuan di gedung Smp 2
sekodiningratan, yogyakarata. Adapun yang hadir dalam pertemuan tersebut
diantaranya adalah Anton Timur Djailan, Amir Syahri dan Ibrahim Zarkasji
dan semua yang hadir dalam pertemuan tersebut. Sepakat untuk mendirikan
organisasi PII
Dan pada tanggal 4 mei i947 resmilah organisasi ini menjadi sebuah
organisasi islam yang pertama didirikan di kota Yogyakarta, yang
diantara pendirinya
1.Yoesdi Ghazali
2.Anton Timur Jaelani
3.Amir Syahri
4.Ibrahim Zarkasji
Adapun salah satu pendorong terbentuknya PII adalah dualisme sistem
pendidikan dikalangan umat islam Indonesia yang merupakan warisan
klonialisme Belanda yakni Pondok Pesantren dan sekolah umum.
Masing-masin memiliki oreantasi yang berbeda, pondok pesantren berorientasi
ke Akhirat sementara sekolah umum berorientasi ke Dunia. Akibatnya PII
juga terjadi perpecahan menjadi dua bagian dan juga sebagai pendorong
didirika PII ini adalah merupakan sebagai motivasinya gejolak politik
untuk mempertahankan kemerdekaan da mengubah pandangan yang berbeda
siswa dan santri.
* Visi dan misi PII
Visi
Kesempurnaan pendidikan dan kebudayaan yang sesuai dengan islam
Misi
Kaderisasi manusia muslim dan cendikia pemimpin.
* Silsilah Ketua Umum Pengurus besar PII
1. Joesdi Ghazali 1947
2. Noersjaf 1947-1948
3. Anton Timur Jailani 1940-1952
4. Ridwan Hasjim 1952-1954
5. Amir Hamzah Wirjosuekanto 1954-1956
6. Ali Undaja 1956-1958
7. Wartomo Dwijuono 1958-1960
8. Taher Sahabuddin 1960-1962
9. Ahmad Juwaeni 1962-1964
10. Syarifuddin Siregar Pahu 1964-1966
11. Husnie thamrin 1966
12. Utomo Dananjaya 1966-1969
13. Husein Umar 1969-1973
14. Usep Tatuddin 1973-1976
15. Yusuf Rahimi 1973-1976
16. Ahmad Joenanie Aloetsjah 1976-1979
17. Mashuri Amin Mukhri 1979-1983
18. MUTAMMIMUL ULA 1983-1986
19. Colidin Ya'cubs 1986-1989
20. Agus Salim 1989-1992
21. Syaefunnur Mazzah 1992-1995
22. Abdul Hakam Naja 1995-1998
23. Djayadi Hanan 1998-2000
24. Abdi Rahmat 2000-2002
25. Zulfikar 2002-2004
26. Delianur 2004-2006
27. Muhammad Zaid Markarma 2006-2008
* PII dibawah tahun 2000-an
Organisasi PII adalah organisasi yang membentuk kaderisasi muslim dan
cendikia yang terbentuknya atas dorongan dalam beberapa aspek diantaranya
gejolak politik yang dijadikan sebagai untuk mempertahankan kemerdekaan
dan mengubah cara pandang yangberbdeda tentang siswa dan santri, siswa
paham regular dan santri paham islam.
Organisasi PII ini juga disebut sebagai organisasi paska kemerdekaan di
karenakan terbentuknya PII setelah dua tahun setelah Indonesia memperoleh
kemerdekaan dari penjajahan Belanda.
Sekarang ini PII tidak berkembang seperti tahun 1998-nan yang dimana
pada saat itu peforma PII sangat berurat akar dalam jiwa masyarakat dan
umat manusia Indonesia yang dikarenakan budaya organisasi yang begitu
kuat dengan tradisi keilmuan yang bernuansa islam.
* Tugas Pokok, Fungsi dan Usaha
Pelajar Islam Indonesia memiliki tugas pokok melaksanakan pelatihan,
taklim dan kursus bagi para pelajar Islam guna menumbuhkan kader umat
dan kader bangsa yang berkepribadian muslim, cendekia dan memiliki
jiwa kepemimpinan (AD Bab V Pasal 5).
Sementara itu, organisasi ini berfungsi sebagai wadah pembinaan kepribadian
muslim, pengirim sukses studi, sarana berlatih dan alat perjuangan bagi
pelajar Islam (AD Pasal 6).
Untuk mewujudkan tujuannya, PII bergerak secara independen di bidang
pen-didikan, kebudayaan dan dakwah. Adapun upaya yang dilakukan PII -
sesuai dengan Bab VI Pasal 7, adalah:
1. Mendidik anggotanya untuk menjadi orang yang bertaqwa kepada Allah SWT.
2. Mengembangkan kecerdasan, kreativitas, ketrampilan, minat dan bakat
anggo-tanya.
3. Mendidik anggotanya untuk memiliki dan memelihara jiwa independen / mandiri
dan kesanggupan berdiri sendiri tanpa ketergantungan kepada orang lain.
4. Membangun mental dan menumbuhkan apresiasi keilmuan serta kebudayaan
yang sesuai dengan Islam bagi anggotanya.
5. Membangun anggota menjadi pribadi-pribadi yang tangguh dan cakap dalam
mengelola arus informasi global dunia serta menangkal dampak negatif
produk-produk budaya asing dan arus informasi global tersebut.
6. Membantu dalam pemenuhan minat dan kebutuhan serta mengatasi
problematika siswa.
7. Menyelenggarakan kegiatan sosial untuk kepentingan Islam dan umat
Islam, serta umat manusia pada umumnya.
8. Menumbuhkembangkan semangat dan kemampuan anggota untuk menguasai,
memanfaatkan serta mengikuti perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
bagi kesejahteraan umat manusia.
9. Mengembangkan dan meningkatkan kemampuan anggota untuk memahami,
mengkaji, mengapresiasi dan melaksanakan ajaran serta tuntunan Islam
dalam kehidupan pribadi, keluarga dan masyarakat.
10. Mencetak kader-kader pemimpin yang memiliki pandangan hidup Islami,
kelu-asan pandangan dunia global dan kepribadian muslim dalam segala
bidang kehidupan.
* Sepak Terjang PII di Nusantara
Pada tahun 1996 melalui sistem kaderisasinya PII mengusung isu
peradabannya yang mana gerakan islam ketika itu belum menyentuh
sama sekali, itu menjadi ruh gerakan PII dan pada tahun 1998 ini
di PII budaya organisasi begitu kuat dengan tradisi keilmuan nuansa
keislaman budaya ilmiah yang dibangun dan memberikan implikasi pada
produtifitas dakwah PII. Nuansa struktur itu begitu kental dengan
nuansa peradaban yang mau dibangun.
Pada saat ini PII pantas mendapatkan pertanyaan tentang ekstensinya dan
ladang dakwahnya, sekarang tidak banyak siswa yang pamalir dengan
nama PII, tidak seperti 1998. Dimana pada saat itu feforma PII begitu
mengakar dalam benak umat dan rakyat Indonesia.
Sekarang apa yang harus dilakukan kader PII dalam masalah problematika ini.
Kita ketahui peradaban-peradaban islam yang telah dibangun sebelumnya
kemudian mengalami keruntuhan yang disebabkan oleh problem ilmu, situasi
ini yang tidak kondusif bagi pengembangan ilmuan pengetahuan itu telah
mengakibatkan lemahnya penguasaan umat islam terhadap konsep-konsep
sentral dan fundamental yang digali dari dalam ajaran dan pandangan
hidup islam.
Selain sisi internal ada juga bukti-bukti adanya faktor eksternal
yang menjadi penyebab lemahnya umat islam misalnya dalam bidang pendidikan
sekuler yang dibawa bersama dengan proses penjajahan membawa serta
penyebaran prinsip-prinsip ilmu, filsafat, dan cara pandang barat,
tradisi-tradisi kebudayaan sekuler disebarkan melalui hiburan. Kondisi
ini bisa saja berpengaruh terhadap PII sebagai miniature peradaban bahwa
hilangnya tradisi ilmu, budaya ilmiah, nuansa keislaman adalah penyebab
kemunduran kualitas kader PII.
Ditengah guncangan PII yang ditandai dengan problematika yang
beranekaragam tidak mungkin menyerahkannya kepada siswa yang menjadi
objek dakwahnya ini juga kurang adanya jaminan mutu solusi ketika
menyerahkannya ketingkat struktur organisasi karena benturan kebijakan
dan realitas dilapangan kadang-kadang membawanya pada kekerdilan dalam
memandang realitas sehingga lebih banyak waktu untuk mengidentifikasi
persoalan dari realisasi solusi konstruktif yang telah
diformulasikan satu-satunya jawaban adalah memulainya dari level yang
paling atas dari jenjang kualifikasi kader di PII dengan asumsi bahwa
mereka sebagai poros kaderisasi.
* Sepak Terjang PII di Kancah Internasional
SEGERA setelah berdiri, PII juga membuka perwakilan luar negeri. Mereka
yang pernah menjadi perwakilan PII di luar negeri adalah Hasan Muhammad
(Ame-rika Serikat), S. Arifin (Swiss), Shawabi (Mesir), Mukti Ali (Pakistan),
Ilyas Ismed (Filipina), dan Emzita (Irak).
Selain itu PII juga merintis program AFS (American Fields Service) di
Indonesia memulai tahun 1956 dengan pengiriman tujuh orang siswa ke
Amerika Serikat. Termasuk dalam rombongan pertama ini adalah penyair
Taufiq Ismail dan ZA Maulani. Mereka yang pernah mengikuti program
ini antara lain TANRI Abeng (Mantan Menteri Negara Pemberdayaan BUMN
Kabinet Habibie) dan Arief Rahman (Kepala SMU Lab School). Selain itu
ada juga peserta non PII, yaitu Ariel Haryanto (mantan dosen UKSW Salatiga).
Pada masa pemerintahan orde lama program ini sempat dilarang oleh Waperdam
Subandrio. Sekarang program ini dilanjutkan oleh Yayasan Bina Antar Budaya.
Pasang surut PII di tanah air juga mempengaruhi PII di percaturan
internasi-onal. Kiprah PII di forum internasional menyurut. Baru mulai ada
peningkatan aktif-Itas di luar negeri pada awal 1990-an.
Pada tahun 1990, PII ikut membidani berdirinya Federasi Perhimpunan
Pelajar-Pelajar Islam Asia Tenggara (PEPIAT) yang berkedudukan di Malaysia.
Dan saat ini, mengingat situasi Malaysia yang secara politis belum stabil,
maka PII akan mengupayakan agar posisi PEPIAT bisa dipindahkan ke
Indonesia.
Selain itu PII juga ikut berpartisipasi dalam Regional Islamic Da'wah of
South East Asia And Pacific (RISEAP) dan International Islamic Federation
of Students Organization (IIFSO). Bahkan pada kongres IIFSO di Istambul,
1996, Ketua Umum PB PII periode 1995-1998 A. Hakam Naja, terpilih sebagai
Financial Secretary.
Sekarang PII juga mulai merintis lagi pembukaan perwakilan luar negeri,
dimulai dari Malaysia, Mesir, Australia, dan Yordania. Melalui manajer
perwakilan luar negeri ini PII mengusahakan beasiswa bagi anggotanya untuk
melanjutkan studi di luar negeri. Yang sudah berjalan adalah di
International Islamic University (iiu) Malaysia dan Al-Azhar University
di Kairo, Mesir.
____________________________________________________________
Sekilas Analisa Penulis Pada Organisasi PII secara Umum
____________________________________________________________
Menyimak Macam info diatas penulis ingin mengatakan:
1. Sungguh sangat bagus alasan dibentuknya PII ini oleh Yoesdi Ghazali
dan Teman-Teman di Tahun 1947. Menurut hemat penulis sampai tahun 1987
yaitu saat penulis masih SMA Dualisme orientasi pendidikan di Nusantara
dibawah Kepemimpinan Orde Baru sangat terasa "Gap-nya".
Bahkan ada kesan:
Pendidikan yang berorientasi pada kepentingan Pemerintah / Dunia akan
dianggap lebih sukses dari pada mereka yang pendidikannya berorientasi
pada Akhirat / pesanteren. Hingga tak heran pada masa-masa ini para
orang tua akan berusaha menyekolahkan anaknya untuk masuk sekolah
negeri.
2. Indonesia memang bukan negara Islam tapi pendududuknya mayoritas
Islam, sehingga cukup logis jika siswanya juga akan lebih suka
sekolah di pesanteren dari pada sekolah Negri. Tapi kenyataannya
tidak demikian. Karena itu penulis pribadi sangat setuju dengan
adannya Organisasi Pelajar Islam Indonesia ini.
Karena itu pula penulis, melalui angkolafacebook.blogspot.com ingin
mengatakan:
"Selamat Hari Pelajar Islam Indonesia" Th. 2015
3. Jelas dan cukup jelas ...!
Bahwa kita masyarakat Muslim Indonesia tak bisa berkata bahwa, "PII
sekarang ini sudah lebih Bagus dari PII tahun-tahun sebelumnya ".
Tapi kita dapat mengatakan bahwa disekitar Tahun 1995 - 1999 adalah
masa-masa kejayaan PII. Sepakterjang mereka dalam mewujudkan Visi
dan Misinya bukan saja hebat di Tanah Air tapi juga Hebat di Negara
Negara lain.
.... Dan .... terhadap hal ini penulis ingin mengatakan:
Semoga kedepan, Sepakterjang PII ini dalam perwujudan Visi dan Misi-nya
Lebih terlaksana, apalagi mengingat saat ini Sekolah-Sekolah Pesantren
lagi banyak diminati oleh masyarakat. Semoga ...! Amin ya Robbal Alamin.
____________
Penutup
____________
Demikian infonya para kawan kaum muslimin muslimat sekalian.
Kiranya info-info bermanfaat khsusnya dibidang perluwasan
wawasan Pendidikan ke-Islaman kita.
Jika Anda orang tua dan punya anak yang ingin sekolah di Pesantren,
apakah dia pilih pesanteren di Tanah Angkola, Pesantren di Tanah
Mandailing atau mungkin Pesantren di Tanah Padang atau Tanah Jawa,
maka ijinkanlah para orang tua.
Dengan menyekolahkan Anak Anda di Pesantren-Pesantren Nusantara,
berarti Anda telah turut mensukseskan visi dan misi dari Pelajar
Islam Indonesia.
Dan percayalah ...!
Anak Anda yang telah menjadi santri itu akan mendapatkan ke Asyikan
dan ketenangan dalam belajar. Tiap pagi dan sore hari mereka akan
berbusana rapi menyandang kitab suci untuk kemudian mengaji hilir
mudik silih berganti.
Wassalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh ...!
____________________________________________________________________
Cat. Sumber:
http://id.wikipidia.org/wiki/pelajar islam indonesia
No comments:
Post a Comment