Tuesday, July 21, 2015

Macam Tradisi Lebaran Nusantara dan Analisa Islami-nya

#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak macam info Tradisi Lebaran di macam Pulau di
Indonesia-La pula untuk kemudian di analisa-la pula, hingga kita
tahu apakah tradisi itu penting la pula dipertahankan atau tidak la pula)
______________________________________________________________________










_______________

Kata Pengantar
_______________

Assalamu'alaikumwarahmatullahiwabarakatuh...!

Karena masalah lebaran ini sudah sedemikian umum sifatnya maka kata
pengantar dari postingan ini-pun penulis serahkan pada pembaca
bagaimana susunanya.

Yah Clean aturlah bagamana kata pengantarnya biar bagus enak dibaca
dan mengena pula bagi pembacanya.

Penulis cukuplah memberikan titik-titiknya saja untuk Clean isi.
Dan ini titik-titiknya. Pakai Bismillah boleh, tak pakai bismillah
juga ngak apa-apa, toh bismillah juga bisa diucapkan dalam hati,
tak usah di tulis. Oke...? Tapi pakai ajalah biar enak.

Ini titik-titiknya :
...................................................................
...................................................................
...................................................................

Yah...terimakasih...!
Demikian kata pengantar dari pembaca dan selamat menyimak...!
_________________________________________

Tradisi Lebaran ala Pulau Sumatra
_________________________________________

* Tradisi di Aceh


















Negeri Serambi Mekah itu mempunya kebiasaan menjelang Lebarang dengan
nama Meugang. Tradisi itu berupa memasak daging yang kemudian dibagikan
kepada kaum dhuafa serta dimakan bersama-sema keluarga.  Meugang juga
bisa dilakukan secara berkelompok dengan menyembelih sapi atau kambing.

Biasanya, dalam suatu perkampungan, semua warga berkumpul di masjid
untuk  memasak,dan memakannya bersama. Tradisi itu dilakukan di masjid-
masjid di kota kecil maupun kota besar. Selain Lebaran, Meugang juga
diadakan pada Ramadan dan Idul Adha atau hari raya kurban.

* Tradisi Lebaran di Sumatra Utara (Oleh : Penulis Blog)

1. Tradisi Umum

* Marhandel
































Ket :
Marhandel (Marbatte)


Jika kita mengacu pada Sumatra Utara tepatnya Kota Medan, maka dapat
di Kata tidak ada Tradisi yang terlalu menonjol. Hal ini bisa jadi di
sebabkan Kota Medan itu sudah merupakan perpaduan dari macam sub suku-
suku di Sumatra Utara.

Meski demkian dapat dikata, "Tradisi Menyambut Lebaran" di Kota Medan
dimulai 7 hari sebelum 1 Syawal dimana masyarakat banyak yang memasang
lilin di pekarangan rumahnya juga sesekali membunyikan mercon yang
orang Jawa bilang Petasan.

Ada......

* Marjambar
















Adapun di luar kota Medan, maka tradisinya ada yang namanya "Marjambar"
yang pelaksanaannya sama dengan "Ngejot" kalau di Bali. Pada tradisi
marjambar ini pihak muslim tanah Batak akan memberikan makanan pada
warga masyarakat yang bergama Kristen.

3. Tradisi Khusus Anak-Anak

Ket :
Jari-jari lingkar Sepeda, Anak Korek Api, Paku dan setangkai Kayu
sebagai bahan oleh Tradisi Lebaran Tanah batak Masa Lalu, khusus
untuk anak-anak.

Hal lainnya ada juga Tradisi yang namanya "......- penulis lupa), tapi
dalam prakteknya kira-kira seperti ini :

- Ambil jari-jari lingkaran Sepeda
- Pada lobang jari-jarinya masukkan meseu yang biasanya merupakan ujung
  dari anak korek api.
- Meseu tersebut kemudian dimasukkan pada lobang jari-jari sepeda yang
  terlebih dahulu di ikatkan secara melengkung pada sebatang kayu
  kecil sebagai pegangan kita.
- Kemudian siapkan paku yang ukurannya lebih kecil sedikit dibandingkan
  dengan lobang meseu jarijari sepedsa tersebut.
- Setelah tertancap maka, paku yang ditancapkan tersebut yang dengan
sendirinya menekan meseu-nya di pukulkan ke benda keras, seperti batu
dan hasilnya, "Tar...!' kemudian maukkan lagi dan pukulkan, Tar...!
terus Tar...dan Tar...   dan tar....sampai capai yang tak jarang
membuat para orang tua kesal. Karena anak-anak tanah batak kadang
lebih suka membunyikannya di depan para orang tua.

Cat :
Tradisi ini telah mulai ditingggalkan sehubungan dengan diproduksinya
macam tembak-tembakan modern, seperti gambar di bawah ini :

Lainnya...!
















Di Tanah Batak ada juga namanya Tradisi "Arrayo Horbo" atau "Hari Raya
Kerbau". Dinamakan hari Raya Horbo karena pada masa ini yaitu Hari ke-
1,2,3,4,5 lebaran para anak-anak dan Remaja suka bermain-main ketempat-
tempat tertentu yang mereka nilai pemandangannya bagus.

Mereka ketempat ini biasanya, akan naik motor=mobil atau angkutan truk
hingga julahnya cukup banyak. Karena di tanah Batak pada hari-hari biasa
yang diangkut truk itu adalah "Horbo atau Kerbau" maka sebagian masyarkat
Tanah Batak menyebut orang yang lebaran naik truk ini juga adalah horbo.
kakakakaka...kkkkk....kkkk...

Cat :
- Penuls tidak bertanggung jawab
pada uraian horbo ini (Ini urusan
dalam Negri Tanah Batak. Dilarang dikutif-pen).
Jika ada suku lain yang ingin mengutif harap
bayar $ 720.

- Cukup sering 1 Syawal di Tanah Batak menjadi "Tidak Barokah"
gara-gara istilah ini. Pagi hari-nya mereka saling bermaafan,
siang hari sudah berantam dan saling mencaci.

- Sungguh Tradisi Lebaran di Tanah Batak cukup Seru, tapi banyak
putra-putri Tanah Batak Takut menulis-nya karena takut ketahuan.
Membuka aib orang lain mau, tapi membuka aib sendiri tidak mau.
Itulah tanah Batak...! Biar tahu clean.

* Tradisi di Riau
















Ket :
Batobo
Lebaran yang identik dengan mudik, dipandang warga Riau sebagai sebuah
momen khusus yang layak mendapat sambutan. Itulah alasan lahirnya
tradisi Batobo.

Bagi warga Kampar, Riau, tradisi Batobo dilestarikan hingga sekarang. Bila
ada rombongan pemudik yang datang, maka akan ada upacara penyambutan
dan diarak menggunakan rebana melalui pematang sawah menuju tempat
berbuka puasa bersama.

Pada tradisi inilah biasanya menjadi momen saling melepas rindu antara
pemudik dengan keluarga di kampung halaman, sekaligus untuk mempererat
silaturahmi.

Pada malam hari usai Batobo, acara masih dilanjutkan dengan pengajian
dan lomba membaca Alquran. Hadiah pada lomba itu bervariasi, tergantung
sumbangan dari para pemudik yang datang. Bila jumlahnya besar, hadiah
lomba baca Alquran itu bisa berupa seekor kerbau.

* Tradisi di Bengkulu


















Ket :
Bakar Gunung Api

Api dipercaya menghubungkan manusia dengan leluhur. Inilah yang dipercaya
warga Bengkulu, hingga melahirkan tradisi Ronjok Sayak atau Bakar Gunung
Api. Konon, Ronjok Sayak sudah dilakukan Suku Serawai sejak ratusan tahun lalu.

Tradisi itu dilakukan pada malam takbiran di depan rumah setiap warga.
Ronjok Sayak menggunakan media batok kelapa yang disusun seperti tusuk
sate hingga menjulang. Pembakaran batok itu dilakukan warga kampung
secara serentak, usai melaksanakan salat isya.
_________________________________

Tradisi Lebaran ala Pulau Jawa
_________________________________

* Grebeg Syawal – Yogyakarta

















Grebeg syawal adalah tradisi “menggerebeg” gunungan yang berisi kacang panjang,
cabai, dan hasil bumi lainnya. Tradisi ini dilakukan setiap tanggal 1 syawal
sebagai perwujudan sedekah dari Sultan kepada rakyatnya.

Masyarakat berebut mendapatkan isi dari gunungan karena dipercaya dapat
mendatangkan berkah dan ketentraman bagi siapa saja yang mengambilnya.

* Ngadongkapkeun di Banten



















Ket :
Tradisi Ngadongkapkeun di Banten

Tradisi Ngadongkapkeun di Banten adalah sejenis ucapan persembahan
doa sebagai ucapan sukur kepada Allah SWT yang dilanjutkan sungkem
pada yang lebih tua. Tradisi ini bisa dilakukan massal atau secara
pribadi di rumah an dipimpin oleh kelapa keluarga.  Ngadongkapkeun
sering dilakukan sehari sebelum Lebaran, setelah buka puasa terakhir.
________________________________________________________________

Tradisi Lebaran ala Pulau Bali, Nusa Tenggara dan Sekitarnya
_________________________________________________________________

* Ngejot – Bali


















Ket :
Ngejot – Bali

Nyama selam adalah sebutan penduduk Bali yang beragama Hindu kepada
kerabat mereka yang beragama Islam. Menjelang Hari Raya Idul Fitri
warga muslim menggelar tradisi “ngejot” atau membagi-bagikan makanan
kepada masayarakat sekitar tanpa membeda-bedakan agama yang  dianutnya.
Sehingga tercipta keharmonisan saat hari Lebaran nanti.

* Ilo Sanggari – Dompu, Nusa Tenggara Barat

















Ket :
Ila Sanggari

Sebelum adanya penerangan seperti lampu, warga Dompu menyambut hari Lebaran
dengan membakar ilo sanggari atau lentera. Warga percaya bahwa dengan
membakar ilo sanggari akan mengundang malaikat dan roh leluhur yang akan
memberikan berkah di hari Lebaran keesokan harinya. Namun sekarang,
tradisi ini jarang dilakukan karena lentera sudah jarang digunakan.

* Perang Topat – Pulau Lingsar, Lombok Barat




















Ket :
Perang Topat

Tradisi ini biasa dilakukan satu minggu setelah solat eid. Kegiatannya
berupa perang topat dimana warga sekitar saling melempar ketupat satu
sama lain. Tradisi ini dipercaya dapat mengabulkan doa-doa mereka yang
telah dipanjatkan di Hari Raya Idul Fitri.
_____________________________________

Tradisi Lebaran ala Pulau Kalimantan
_____________________________________

* Meriam Karbit – Pontianak
















Ket :
Maeriam Karbit

Malam Takbiran menjadi sangat menakutkan di Pontianak karena suara meriam
akan berdentum semalaman. Meriam berukuran jumbo yang terbuat dari batang
kayu ini biasa dipasang di tepian sungai Kapuas. Dahulu, meriam ini
dinyalakan untuk mengusir kuntilanak, namun sekarang itu dinyalakan
untuk menyambut Hari Raya Idul Fitri.

* Kenduri Lebaran – Katapang, Kalimantan Barat













Ket :
Kenduri

Tradisi kenduri Lebaran adalah tradisi berkunjung ke rumah kerabat lalu
membacakan doa dirumahnya. Kegiatan ini biasa diiringi dengan tradisi
“ketupat colet” yaitu cara memakan ketupat yang berbeda dengan biasanya.

Ketupat yang sudah dipotong-potong tidak boleh dimakan langsung
menggunakan sendok dan lauk pauk, melainkan “dicolet”.

___________________________________

Tradisi Lebaran ala Pulau Sulawesi
___________________________________

* Festival Tumbilotohe di Gorontalo











Ket :
Festival Tumbilotohe di Gorontalo


Tradisi ini mirip dengan Bakar Ilo Sanggari di NTB yang memasang lampu
di sekitar rumah.  Lampu yang terbuat dari damar dan getah pohon
dipasang sejak 3 malam terakhir menjelang Lebaran.

Tujuan festival ini agar masyarakat mudah dalam memberikan zakat fitrah
malam hari.  Seiring perkembangan zaman, lampu yang dipasang kini
memiliki berbagai bentuk dan warna.

* Binarundak di Sulawesi Utara









Ket :
Binarundak di Sulawesi Utara

Masyakarat Sulawesi Utara melakukan Binarundak 3 hari setelah Lebaran.
Tradisi ini berupa memasak nasi jaha dan memakannya bersama-sama.
Nasi Jaha adalah beras ketan, santan, dan jahe yang dimasukkan ke
dalam batang bambu, dilapisi daun pisang kemudian dibakar dengan
serabut kelapa. Nasi Jaha dimakan beramai-ramai dengan perantau
yang mudik sehingga menjadi acara silaturahmi dan simbol syukur
kepada Allah SWT.
________________________________________________________________

Tradisi Lebaran ala Pulau Maluku, Irian Jaya / Papua
________________________________________________________________

* Tradisi di Maluku Tengah





Setiap hari ketujuh Lebaran, warga Desa Morella dan Desa Mamala, Kecamatan
Leihitu, Maluku Tengah, selalu berkumpul di halaman Masjid Besar. Mereka
hendak menyaksikan tradisi Pukul Sapu, yang dilakukan perwakilan kelompok
pria dari masing-masing desa. Meski dilakukan bersama, tradisi itu memiliki
makna berbeda di antara kedua warga desa itu.

Pada acara itu, setiap regu yang beranggotakan sejumlah pria saling menyabetkan
lidi enau ke bagian badan lawannya. Sabetan lidi itu mampu membuat kulit sobek
hingga berdarah. Atraksi sabet lidi itu berlangsung sekitar 30 menit.

Warga di kedua desa memiliki cara berbeda untuk menyembuhkan luka. Di
Morella, luka disembuhkan dengan getah jarak. Sementara di Mamala, luka
disembuhkan dengan minyak tasala atau minyak kelapa yang dimasak dan
dicampur dengan pala dan cengkeh.

* Harus Makan! – Papua

Jika Anda akan berlebaran di Papua, Anda harus siap dengan perut kosong!
Karena setiap Anda berkunjung ke rumah kerabat di sana, maka Anda harus
ikut menyantap hidangan khas Lebaran yang disediakan oleh tuan rumah.
Jika tidak, Anda akan di cap tidak sopan.
________________________________________________________

Sekilas Analisa Islami Tradisi Lebaran di Nusantara
_______________________________________________________

Berikut yang dapat penulis sampaikan :

1. Maka jelas dan jelas...!
   Ada beberapa Tradisi Lebaran tersebut tidak sesuai dengan ajaran agama
   Islam. Jika Fitri dalam teorinya kita terjemahkan kembali pada suci
   atau bersih, maka dalam prakteknya ada yang kembali pada "...tor-pen".

2. Bagaimana tidak ...tor, "Jika lebaran adalah suatu akibat maka sebabnya
   adalah puasa ata Ramadhan. Puasa jelas dilakukan berdasarkan penerintah
   Allah Swt, tanpa sedikitpun ada unsur animisme-nya.
 
   Tapi...!
   Ketika kita telah seleai puasa maka kita kembali pada animisme. Coba
   kita perhatikan macam tradisi di atas, "Nyaris diatas 50 % lebaran itu
   digabungkan dengan kepercayaan pada animisme, pada leluhur.

3. Teradisi memang penting untuk lebih di tradisikan. Tapi...! Lihat-lihat
   tradisinya dulu. Jangan sampai gara-gara tradisi, lebaran menjadi
   tidak bermakna.

4. Tradisi lebaran sesungguhnya adalah hasil ciptaaan manusia, karena itu
   akan sangat baik jika tradisi tersebut lebih diluruskan arahnya pada
   ajaran agama Islam. Penulis pikir, "Tak terlalu sulit mengetahui apakah
   suatu tradisi bersesuain atau tidak dengan ajaran agama Islam.

5. Akan sangat baik, "Jika para Tokoh-tokoh Agama Islam, para Ustat atau
   kiyai memberi pengarahan tentang hal ini secara pelan-pelan, seperti
   pelannya "Para Wali Songo" merubah segala sesuatu-nya yang berbau
   animisme di Nusantara ini, khsusnya Pulau Jawa.

7. Pikiran lainnya :







____________

Penutup
____________

Demikian infonya dan pendapat penulis para pembaca angkolafacebook.
blogspot sekalian. Jika ada yang kurang berkenan dengan postingan ini
penulis minta maaf.

“Taqobbal Allahu minna wa minkum”
(Semoga Allah menerima amalku dan amal kalian)

"Selamat Idul Fitri 1436 H".



____________________________________________________________________
Cat. :
- Dikompilasi dari macam sumber
- Anda juga dapat memperoleh gambaran Tradisi Lebaran di Macam Negri
  di Dunia ini, lewat link :
- Sposored :

No comments:

Post a Comment