#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Layang-layang / Layangan / Wau)
________________________________________________________________
(Menyimak info sekitar Layang-layang / Layangan / Wau)
________________________________________________________________
Sekilas info tentang Layang-Layang
______________________________________
* Pemahaman Umum
Layang-layang, layangan, atau wau (di sebagian wilayah Semenanjung
Malaya) merupakan lembaran bahan tipis berkerangka yang diterbangkan
ke udara dan terhubungkan dengan tali atau benang ke daratan atau
pengendali. Layang-layang memanfaatkan kekuatan hembusan angin
sebagai alat pengangkatnya.
Dikenal luas di seluruh dunia sebagai alat permainan. Layang-
layang diketahui juga memiliki fungsi ritual, alat bantu memancing
atau menjerat, menjadi alat bantu penelitian ilmiah, serta media
energi alternatif.
* Fungsi
Terdapat berbagai tipe layang-layang permainan (di Sunda dikenal
istilah maen langlayangan). Yang paling umum adalah layang-layang
hias (dalam bahasa Betawi disebut koang) dan layang-layang aduan
(laga).
Terdapat pula layang-layang yang diberi sendaringan yang dapat
mengeluarkan suara karena hembusan angin. Layang-layang laga biasa
dimainkan oleh anak-anak pada masa pancaroba karena kuatnya angin
berhembus pada saat itu.
Di beberapa daerah Nusantara, layang-layang dimainkan sebagai bagian
dari ritual tertentu, biasanya terkait dengan proses budidaya
pertanian.
Layang-layang paling sederhana terbuat dari helai daun yang diberi
kerangka dari bambu, kemudian diikat dengan serat rotan. Layang-
layang semacam ini masih dapat dijumpai di Sulawesi.
Diduga beberapa bentuk layang-layang tradisional asal Bali berkembang
dari layang-layang daun karena bentuk ovalnya yang menyerupai daun.
Di Jawa Barat, Lampung, dan beberapa tempatlain di [[Indonesia],
layang-layang digunakan sebagai alat bantu memancing. Layang-layang
ini terbuat dari anyaman daun sejenis anggrek tertentu dan dihubungkan
dengan mata kail.
Di Pangandaran dan beberapa tempat lain misalnya, layang-layang
dipasangi jerat untuk menangkap kalong atau kelelawar.
Penggunaan layang-layang sebagai alat bantu penelitian cuaca telah
dikenal sejak abad ke-18. Contoh yang paling terkenal adalah ketika
Benjamin Franklin menggunakan layang-layang yang terhubung dengan
kunci untuk menunjukkan bahwa petir membawa muatan listrik.
Layang-layang raksasa dari bahan sintetis sekarang telah dicoba menjadi
alat untuk menghemat penggunaan bahan bakar kapal pengangkut. Pada
saat angin berhembus kencang, kapal akan membentangkan layar raksasa
seperti layang-layang yang akan "menarik" kapal sehingga menghemat
penggunaan bahan bakar.
* Hal Istilah Wau
Permainan layang-layang, juga dikenali dengan nama wau merupakan
satu aktiviti menerbangkan layang-layang tersebut di udara.
Perkataan “wau” dikatakan berasal dari perkataan kerajaan Melayu
Pattani (Thai) memandangkan negeri seperti Kelantan, Terengganu,
Perlis dan Kedah menggunakan perkataan tersebut.
* Hal Istilah Layang-Layang
Perkataan layang-layang pula digunakan di kebanyakan negeri-negeri
seperti di pantai barat dan selatan Semenanjung Malaysia seperti
Selangor, Melaka dan Johor. Ini dapat dibuktikan menerusi catatan
Tun Seri Lanang yang menyatakan bahawa Raja Ahmad bermain layang-
layang bersama pemuda-pemuda serta kerabat DiRaja.
Aku nemu promo menarik di Lazada nih. Yuk coba lihat!
Nama Produk: Galaa Layang-layang Burung Permainan, Layang-layang Elang Emas Weifang 2 1M
Harga Produk: Rp30.749
Harga Diskon: Rp17.083
________________________________
Sekilas Sejarah Layang-Layang
________________________________
1. Berasal dari Cina
Catatan pertama yang menyebutkan permainan layang-layang adalah
dokumen dari Cina sekitar 2500 Sebelum Masehi. Penemuan sebuah
lukisan gua di Pulau Muna, Sulawesi Tenggara, pada awal abad ke-21
yang memberikan kesan orang bermain layang-layang menimbulkan
spekulasi mengenai tradisi yang berumur lebih dari itu di kawasan
Nusantara.
Diduga terjadi perkembangan yang saling bebas antara tradisi di
Cina dan di Nusantara karena di Nusantara banyak ditemukan bentuk-
bentuk primitif layang-layang yang terbuat dari daun-daunan.
2. Berasal dari Melayu
Di kawasan Nusantara sendiri catatan pertama mengenai layang-
layang adalah dari Sejarah Melayu (Sulalatus Salatin) (abad ke-17)
yang menceritakan suatu festival layang-layang yang diikuti oleh
seorang pembesar kerajaan.
Dari Cina, permainan layang-layang menyebar ke Barat hingga
kemudian populer di Eropa.
Layang-layang terkenal ketika dipakai oleh Benjamin Franklin
ketika ia tengah mempelajari petir.
___________________________________________
Sekilas tentang Museum Layang-Layang
___________________________________________
Nama Produk: LAYANG LAYANG KARAKTER BURUNG HANTU/CELEPUK EKOR CANTIK
Harga Produk: Rp30.000
Harga Diskon: Rp24.700
* Pemahaman Umum
Museum Layang-Layang adalah sebuah museum yang terletak di
Jl. H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Museum
ini merupakan museum layang-layang pertama di Indonesia.
Jumlah koleksi layang-layang di museum ini berjumlah 600,
namun jumlah tersebut terus bertambah seiring datangnya
koleksi-koleksi baru dari para pelayang daerah dan luar
negeri maupun layang-layang yang dibuat sendiri oleh
karyawan museum.
Museum Layang-Layang buka setiap hari mulai pukul
09.00-16.00 WIB. Hari libur nasional Museum Layang-layang tutup.
* Sejarah
Layang-layang merupakan bagian dari permainan masa kecil yang
tidak hanya berfungsi sebagai permainan belaka, tapi bisa dilibatkan
dalam sebuah ritual tertentu. Berbagai bangsa di dunia dapat
dipastikan mengenal permainan layang-layang.
Fenomena inilah yang mendorong para pecinta layang-layang untuk
mendirikan museum layang-layang. Di dalam museum tersebut, para
pecinta layang-layang akan mengumpulkan berbagai jenis layang-
layang dari mancanegara dan menjaga koleksi tersebut agar
bisa dinikmati keindahannya dan dipelajari teknologinya.
Museum Layang-Layang Indonesia didirikan oleh seorang pakar
kecantikan yang menekuni dunia layang-layang sejak tahun 1985
dengan membentuk Merindo Kites & Gallery yang bergerak di bidang
layang-layang yang bernama Endang W. Puspoyo.
Kecintaannya pada layang-layang membuat ia tergerak untuk
mendirikan Museum Layang-Layang Indonesia.
Kiprahnya dalam mendirikan Museum Layang-Layang Indonesia membuat
museum ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia
(MURI) untuk pemecahan rekor pemrakarsa dan penyelenggara pembuatan
layang-layang berbentuk diamond terbesar pada 2011 serta penghargaan
kepariwisataan Indonesia pada 2004, yang diberikan oleh I Gede Ardika
selaku Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu.
Koleksi
Layang-layang yang dikoleksi museum ini tak hanya berasal dari
Indonesia saja, tapi museum ini juga mengoleksi layang-layang
dari berbagai negara, contohnya Tiongkok, Jepang, Belanda, Vietnam
dan beberapa negara lainnya.[6] Mulai dari layang-layang miniatur
yang berukuran 2 sentimeter, hingga yang berukuran besar.
Bahkan museum ini memiliki beberapa layang-layang berukuran raksasa
terbesar di tanah air seperti “Megaray” berukuran 9 x 26 meter.
Di museum ini juga ada layang-layang dari Kalimantan Selatan.
Jika terbang, layangan ini harus sepasang dan kedua layang-layang
ini pun digantungi alat-alat musik mirip suling, sehingga ketika
sepasang layangan ini diterbangkan akan mengeluarkan suara-suara
musik.
Ada juga layangan pengantin, yang diterbangkan ketika upacara adat
pernikahan, sehingga penduduk sekitar bisa mengetahui bahwa ada
acara pernikahan di desa tetangga ketika melihat pasangan layang-
layang itu terbang di udara.
Museum Layang-Layang adalah sebuah museum yang terletak di
Jl. H. Kamang No. 38, Pondok Labu, Jakarta Selatan. Museum
ini merupakan museum layang-layang pertama di Indonesia.
Jumlah koleksi layang-layang di museum ini berjumlah 600,
namun jumlah tersebut terus bertambah seiring datangnya
koleksi-koleksi baru dari para pelayang daerah dan luar
negeri maupun layang-layang yang dibuat sendiri oleh
karyawan museum.
Museum Layang-Layang buka setiap hari mulai pukul
09.00-16.00 WIB. Hari libur nasional Museum Layang-layang tutup.
* Sejarah
Layang-layang merupakan bagian dari permainan masa kecil yang
tidak hanya berfungsi sebagai permainan belaka, tapi bisa dilibatkan
dalam sebuah ritual tertentu. Berbagai bangsa di dunia dapat
dipastikan mengenal permainan layang-layang.
Fenomena inilah yang mendorong para pecinta layang-layang untuk
mendirikan museum layang-layang. Di dalam museum tersebut, para
pecinta layang-layang akan mengumpulkan berbagai jenis layang-
layang dari mancanegara dan menjaga koleksi tersebut agar
bisa dinikmati keindahannya dan dipelajari teknologinya.
Museum Layang-Layang Indonesia didirikan oleh seorang pakar
kecantikan yang menekuni dunia layang-layang sejak tahun 1985
dengan membentuk Merindo Kites & Gallery yang bergerak di bidang
layang-layang yang bernama Endang W. Puspoyo.
Kecintaannya pada layang-layang membuat ia tergerak untuk
mendirikan Museum Layang-Layang Indonesia.
Kiprahnya dalam mendirikan Museum Layang-Layang Indonesia membuat
museum ini mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia
(MURI) untuk pemecahan rekor pemrakarsa dan penyelenggara pembuatan
layang-layang berbentuk diamond terbesar pada 2011 serta penghargaan
kepariwisataan Indonesia pada 2004, yang diberikan oleh I Gede Ardika
selaku Menteri Kebudayaan dan Pariwisata saat itu.
Koleksi
Layang-layang yang dikoleksi museum ini tak hanya berasal dari
Indonesia saja, tapi museum ini juga mengoleksi layang-layang
dari berbagai negara, contohnya Tiongkok, Jepang, Belanda, Vietnam
dan beberapa negara lainnya.[6] Mulai dari layang-layang miniatur
yang berukuran 2 sentimeter, hingga yang berukuran besar.
Bahkan museum ini memiliki beberapa layang-layang berukuran raksasa
terbesar di tanah air seperti “Megaray” berukuran 9 x 26 meter.
Di museum ini juga ada layang-layang dari Kalimantan Selatan.
Jika terbang, layangan ini harus sepasang dan kedua layang-layang
ini pun digantungi alat-alat musik mirip suling, sehingga ketika
sepasang layangan ini diterbangkan akan mengeluarkan suara-suara
musik.
Ada juga layangan pengantin, yang diterbangkan ketika upacara adat
pernikahan, sehingga penduduk sekitar bisa mengetahui bahwa ada
acara pernikahan di desa tetangga ketika melihat pasangan layang-
layang itu terbang di udara.
Nama Produk: Layangan 1 Pak Murah isi 20 pcs / Layagan Sukhoi / Layang-Layang
Harga Produk: Rp55.999
Harga Diskon: Rp34.999
_________________________________________
Macam / Jenis layang - layang Dunia
_________________________________________
* Negara
1. Bangau india
2. Concorang - Phlipina
3. Butterply - Hawai USA
4. Sendaren -Malaysia
5. Sendaren Vietnam
6. Sendaren Philipina
7. India
8. Belanda
9. Sendaren - Indonesia
* Berdasarkan Model
Layang-layang Batman
Layang-layang Burung Kakak Tua
Layang-layang Naga
Layang-layang Spongebob
Layang-layang Cepot
Layang-layang Tengkorak
http://www.rocksfull.com/2014/08/kumpulan-foto-layang-layang-unik-ada.html
____________________________________
Penutup dan Layang-Layang Angkola
____________________________________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Kiranya lebih dapat memnuhi naluri ingin tahu-nya khsusnya bagi para
siapa saja yang berusaha atau berhobby mengenai layang-layang ini.
Adapun mengenai layang-layang Angkola, tak terlalu banyak yang
penulis ketahui, begitu-pun ini yang dapat penulis sampaikan :
1. Layang-layang Angkola diperkirakan berasal dari daerah Melayu,
mengikuti perkembangannya
2. Secara umum layang-layang Angkola itu hanya 2 jenis dengan
bentuk yang sama, tapi berbeda dalam hal ekor.
3. Khusus untuk wilayah Siprok Angkola sekitar tahun 80'an awal,
layang-layang yang paling terkenal itu adalah "Layang-Layang Lubis"
karena pembuatnya Marga lubis.
Ket :
Layang-Layang Lubis
4. Di hari kamis adalah masa panennya, bung Lubis ini, karena banyak
orang membelinya dari macam pelosok Sipirok (Hari Pekan).
5. Layang-layang Angkola pada umumnya adalah layang-layang adu
(Marrait) karena itu tali yang digunakan-pun adalah tali khusus
madein anak-anak Angkola.
6. Tali yang penulis maksud adalah "Tali Galasan" yang mana dalam proses
pembuatannya merupakan hasil campuran Kaca Bohlam yang telah di haluskan
dengan lem kayu untuk kemudian di oleskan pada tali layang-layang
tersebut.
7. Semakin halus dan lengket olesan pada tali galasan tersebut maka
semakin tajamlah talinya untuk di gunakan mengalahkan tali layang-
layang lawan adu kita.
8. Karena tali ini dipakai atau digunakan pada saat main layang-layang
tangan kita tidak dilapis apa-apa, maka tak jarang justru tali
tersebut yang memutuskan jari telunjuk kita.
Dan itulah sebabnya...!
Banyak laki-laki di wilayah Tapanuli Selatan Angkola tidak punya jari
telunjuk, dan itu pulalah sebabnya mengapa di Angkola orang yang sedang
menunjuk disebut "Manudu, karena mereka tak punya telunnjuk".
....dan....
__________________________________________________________________________
Cat :
http://www.rocksfull.com/2014/08/kumpulan-foto-layang-layang-unik-ada.html
____________________________________
Penutup dan Layang-Layang Angkola
____________________________________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Kiranya lebih dapat memnuhi naluri ingin tahu-nya khsusnya bagi para
siapa saja yang berusaha atau berhobby mengenai layang-layang ini.
Adapun mengenai layang-layang Angkola, tak terlalu banyak yang
penulis ketahui, begitu-pun ini yang dapat penulis sampaikan :
1. Layang-layang Angkola diperkirakan berasal dari daerah Melayu,
mengikuti perkembangannya
2. Secara umum layang-layang Angkola itu hanya 2 jenis dengan
bentuk yang sama, tapi berbeda dalam hal ekor.
3. Khusus untuk wilayah Siprok Angkola sekitar tahun 80'an awal,
layang-layang yang paling terkenal itu adalah "Layang-Layang Lubis"
karena pembuatnya Marga lubis.
Ket :
Layang-Layang Lubis
4. Di hari kamis adalah masa panennya, bung Lubis ini, karena banyak
orang membelinya dari macam pelosok Sipirok (Hari Pekan).
5. Layang-layang Angkola pada umumnya adalah layang-layang adu
(Marrait) karena itu tali yang digunakan-pun adalah tali khusus
madein anak-anak Angkola.
6. Tali yang penulis maksud adalah "Tali Galasan" yang mana dalam proses
pembuatannya merupakan hasil campuran Kaca Bohlam yang telah di haluskan
dengan lem kayu untuk kemudian di oleskan pada tali layang-layang
tersebut.
7. Semakin halus dan lengket olesan pada tali galasan tersebut maka
semakin tajamlah talinya untuk di gunakan mengalahkan tali layang-
layang lawan adu kita.
8. Karena tali ini dipakai atau digunakan pada saat main layang-layang
tangan kita tidak dilapis apa-apa, maka tak jarang justru tali
tersebut yang memutuskan jari telunjuk kita.
Dan itulah sebabnya...!
Banyak laki-laki di wilayah Tapanuli Selatan Angkola tidak punya jari
telunjuk, dan itu pulalah sebabnya mengapa di Angkola orang yang sedang
menunjuk disebut "Manudu, karena mereka tak punya telunnjuk".
....dan....
__________________________________________________________________________
Cat :
No comments:
Post a Comment