#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar hal-hal yang telah di perbuat Pt. Preeport
Indonesia pada Masyarakat Papua dan pada lingkungan-nya sebagai
masukan bagi G-Resources dalam mengolah Tambang Martabe di
Batang Toru Tapauli Selatan untuk kemudian menikmati Lagu Kolam
Susu guna menimbulkan Jiwa Patriotisme)
_____________________________________________________________________
________________
Kata Pengantar
________________
Di beberapa berita yang penulis baca, sudah mulai-nya G-Resources
membantu macam hal sehubungan dengan pengembangan Sumber daya Manusia
di Batang Toru Tapsel, apakah dibidang, pendidikan, sosial dan budaya.
Hanya sanya...!
Berita-berita tersebut tidak terlalu operasional, bahkan masih sangat
abstrak sehingga nilai angka nominal-pun belum ada yang tertulis
secara terang-terangan.
Nah...!
Sehubungan dengan hal tersebut, maka postingan ini akan menyajikan
info sekitar hal-hal yang diperbuat oleh PT Preeport Indonesia pada
masyarakat Papua dan lingkungan sekitar pertambangan.
Dengan maksud...!
Sebagai masukan bagi G_resources Group Ltd, dan Pemkab Tapsel termasuk
masyarakatnya dalam mengelola pertambangan Martabe ke masa-masa yang
akan datang.
Selamat menyimak...!
__________________________________________________________________
Sekilas info tentang Hal yang diperbuat PT. Freeport sehubungan
dengan pengelolaan pertambangannya (Hub. ke Masyarakat Sekitar)
___________________________________________________________________
* Membina Pebisnis Usaha Kecil, Nelayan, Peternak, petani
Pembinaan pengembangan bisnis bagi sekitar 220 usaha kecil dan menengah
serta usaha lokal dan menciptakan lebih dari 1.000 lapangan kerja bagi
masyarakat lokal.
Dana berputar dari Yayasan Bina Utama Mandiri (YBUM) pada tahun 2012
adalah Rp 6,9 miliar. Sejak dimulai, Rp35,3 miliar dari pinjaman usaha
telah disediakan bagi 220 usaha. Pelunasan pinjaman sebesear 112%
Pembinaan dilakukan terhadap 317 nelayan di 19 desa, bekerjasama dengan
Keuskupan Mimika. Produksi tangkapan ikan 57,5 ton.
Penjualan tahunan Yayasan Jayasakti Mandiri (Peternakan Ayam di SP IX
& XII) sebesar Rp 19,9 miliar. YJM mempekerjakan lebih dari 472 pekerja
dari Papua.
Hingga Desember 2012, sebanyak 227 petani mitra di 5 desa Kamoro dan 24
petani mitra di desa Utikini Baru dan Wangirja menerima bantuan pelatihan,
bibit, pendampingan dan pemasaran produk sayuran.
Sebanyak 92 petani kopi organik berpartisipasi dalam pengemangan kopi di
Moenamani dan Wamena, serta memperoleh perpanjangan sertifikasi organic
dari Rainforest.
* Menyediakan Layanan Rumah Sakit
Penyedia layanan rumah sakit terbesar bagi komunitas Timika dengan lebih
dari 156.860 pasien rawat jalan dan rawat inap di 2 rumah sakit. 1.338.806
pasien telah dilayani di RS Mitra Masyarakat tahun 1999-2012. 303.459
pasien telah dilayani di RS Waa Banti tahun 2002-2012.
Community Public Health & Malaria Control PT Freeport Indonesia (CPHMC-PTFI)
bekerjasama dengan LPMAK, KPA Mimika dan Dinas Kesehatan memberikan
pelatihan relawan AIDS kepada 32 orang dari Tujuh Suku di SP 9, SP 12,
Pomako, Nawaripi dan Kwamki Lama.
* Melakukan Penyuluhan Kesehatan
CPHMC melakukan penyuluhan dan konseling HIV & AIDS kepada sekitar 17.000
orang dewasa dan remaja di Kabupaten Mimika serta membagikan sekitar
20.345 kondom.
Jumlah peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kesehatan tahun 2012
oleh CPHMC mencapai 130.335 dengan berbagai topik seperti: Nutrisi,
penyakit menular seksual, malaria, TB, kebersihan lingkungan, dan
kesehatan ibu & anak.
Terlibat dalam penyusunan rencana strategis kabupaten untuk penanggu
langan malaria serta rencana strategis air minum dan penyehatan
lingkungan (AMPL).
Jumlah kasus TB yang ditemukan di klinik TB yang dikelola CPHMC mengalami
penurunan sebesar 11%. Diperkirakan upaya sosialisasi pendekatan penanganan
lewat DOTS (Direct Observe Treatement Shortcourse), kegiatan pelatihan
bagi 24 petugas puskesmas, pustu dan para bidan di 6 desa, serta pelatihan
penanganan pasien TB bagi 16 kader PMO (Pengawas Minum Obat) dapat
memberikan dampak positif penanggulangan TB.
* Melakukan pelatihan dan pengembangan di bidang pendidikan
Pelatihan dan pengembangan dilakukan di Institut Pertambangan Nemangkawi,
yaitu pusat pelatihan berbasis kompetensi yang menyediakan pengembangan
masa magang, khususnya bagi peserta dari Papua.
3.800 siswa magang
90% siswa asli Papua
10% non-Papua
1.800 siswa sudah bekerja di PTFI dan kontraktornya
Graduate Development Program merekrut lulusan-lulusan terbaik Universitas.
Hingga saat ini terdaftar 631 program dan 374 telah dipekerjakan. 20%
diantaranya adalah putra-putri Papua.
Sampai dengan 2012, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme & Kamoro (LPMAK)
melalui dana kemitraan telah menyediakan beasiswa bagi 8.772 pelajar.
Sejak dimulainya program ini, 3.697 pelajar dari SMA sampai dengan program
magister telah lulus. Pada tahun 2011, LPMAK memberikan beasiswa aktif bagi
pelajat sekolah dasar sampai dengan mahasiswa Universitas.
Peserta Beasiswa LPMAK berdasarkan suku
44% Amungme (269)
19% Kamoro (107)
4% Damal (24)
6% Dani (44)
11% Mee (66)
7% Moni (48)
6% Nduga (38)
2% Papua lainnya (15)
1% Luar Papua (7)
Kelulusan berdasarkan jenjang studi
SMU/SMK 59%
D-3 9%
S-1 30%
S-2 2%
Kelulusan tingkat sarjana berdasarkan bidang studi
31% Sosial (8)
4% Teknik (1)
27% Ekonomi (7)
38% Lain-lain (10)
Pada tahun 2006 IPN bekerja sama dengan politeknik Semarang meluncurkan
program magang Administrasi Bisnis D3. Sejumlah 36 peserta telah lulus
pada tahun ajaran 2008-2009 dan 24 partisipan sedang mengikuti program
pada tahun ajaran 2010-2012.
Program Magister Administrasi Bisnis yang bekerjasama dengan SBM-ITB
diluncurkan pada tahun 2007. 40 peserta telah lulus pada bulan
Juli 2009, 6 diantaranya berasal dari Papua. Angkatan ke-2 dimulai
pada tahun 2009 yang masih berlangsung dengan jumlah peserta sebanyak
35 karyawan, 7 diantaranya berasal dari Papua.
* Memberikan kesempatan yang sama pada seluruh masyarakat
Kebijakan PTFI adalah untuk memberikan kesempatan bekerja yang sama
kepada seluruh masyarakat. PT Freeport Indonesia juga menjunjung tinggi
hak pekerja sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. PTFI juga
memiliki komitmen untuk melindungi hak asasi manusia dan sudah secara
tegas memberlakukan dan menegakkan kebijakan hak asasi manusia di
dalam perusahaan.
PTFI memiliki Komitmen dan Kebijakan yang kuat dan tegas terhadap Hak
Asasi Manusia. Komitmen untuk menyediakan peluang bagi pembangunan sosial,
pendidikan, dan ekonomi yang dinyatakan melalui peraturan ketenagakerjaan
sosial dan kebijakan Hak Asasi Manusia.
Pada tahun 2012 PT Freeport Indonesia mempekerjakan lebih dari 11.700
karyawan langsung dan lebih dari 12.400 karyawan kontraktor.
Jumlah karyawan langsung PTFI: 64,04% Non Papua, 34,63% Papua,
dan 1,33% Asing.
Jumlah karyawan PTFI + Perusahaan mitra dan kontraktor, termasuk Institut
Pertambangan Nemangkawi (IPN): 97,8% Indonesia, 2,20% Asing.
Sejak tahun 1996 perusahaan telah menggandakan jumlah karyawan Papua.
Dalam 10 tahun, jumlah karyawan Papua di tingkat staff meningkat 4 kali
lipat, jumlah staf karyawan Papua di tingkat supervisor 6x lipat.
Karyawan Papua memegang fungsi strategis manajemen di PTFI: 5 Vice
President dan 36 Jajaran Manajerial.
Pada tahun 2003 dibangun Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) untuk
memberikan kesempatan mengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap
maupun perilaku yang profesional di bidang operasi dan penunjangnya.
Program magang 3 tahun dengan 4 bulan masa belajar off job dan 8 bulan
on job. IPN mengikuti standar nasional dan peraturan dari ESDM serta
standar internasional lainnya.
3.800 Siswa magang
20 Jenis keterampilan
90% siswa asli Papua
1800 Siswa sudah bekerja di PTFI dan kontraktornya
Meningkatkan karyawan staff wanita di PTFI dan kontraktor: 12% tahun
2003 dan meningkat menjadi 13,5% pada tahun 2012
* Menciptakan Lingkungan Kerja yang Aman
PTFI berupaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kami menjadikan
“Keselamatan sebagai budaya” dalam organisasi PTFI. PTFI memiliki satu
catatan terbaik dalam industry sumber daya alam, tapi yang terpenting
bagi PTFI adalah tidak terjadinya kecelakaan.
* Merehabilitasi lingkungan yang rusak
Semua industri, termasuk pertambangan, memiliki dampak lingkungan yang
tidak dapat dihindari, baik dalam positif maupun dampak negatif, sehingga
terjadi pertukaran antara manfaat lingkungan dan dampak lingkungan.
Pemerintah Indonesia memutuskan bahwa tambang ini sangat penting bagi
perkembangan ekonomi Indonesia, dan pemerintah telah mengatur bagaimana
PTFI menjalankan proyek ini agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang
diinginkan oleh Indonesia, sementara sedapat mungkin mengurangi dampak
negative terhadap lingkungan. PTFI juga berkomitmen untuk merehabilitasi
area yang terkena dampak ketika area tersebut tidak digunakan lagi
untuk kegiatan operasi.
* Standarisasi, audit, dan sertifikasi
Perusahaan pertambangan pertama di Indonesia yang disertifikasi berdasarkan
Sistem ISO 14001. Sertifikasi ISO 14001 selama 10 tahun terus menerus.
Mengadopsi prinsip Kerangka Pembangunan Berkelanjutan dari International
Council on Mining and Metals (ICMM).
Audit eksternal independen tiga tahunan pengelolaan lingkungan PTFI yang
dilakukan sejak tahun 1996.
Inisiatif transparansi industry ekstraktif (EITI) Komitmen perusahaan
yang menyingkap semua pendapatan dan pembayaran di Negara-negara
tempat kami beroperasi.
__________________________________________________________________
Sekilas info tentang Hal yang diperbuat PT. Freeport sehubungan
dengan pengelolaan pertambangannya (Hub. ke Lingkungan)
___________________________________________________________________
* Melakukan Audit Internal Lingkungan
Audit Internal Lingkungan Tahunan Dilakukan oleh konsultan (Crescent
Technology) dan perusahaan induk (Freeport McMoRan Copper & Gold.)
Audit PROPER dan Inspeksi Lingkungan Pertambangan. Mengikuti audit dan
inspeksi dari Pemerintah Indonesia.
Global Reporting Initiative (GRI) dan format-format lainnya. Menjadi
standar pelaporan implementasi pembangunan berkelanjutan.
Audit independen dari system pengelolaan lingkungan PTFI menyimpulkan
bahwa program pengelolaan batuan penutup “sangat terintegrasi” dan
“konsisten dan praktik internasional”.
Sertifikasi “Wildlife at work” dari Wildlife Habitat Council – USA (2011)
atas berbagai program reklamasi dan keanekaragaman hayati. Sertifikasi
ini menunjukkan bahwa PTFI berkontribusi terhadap pelestarian habitat
satwa liar di area kerja PTFI.
Ecological Risk Assesement (ERA) untuk mengkaji dampak system pengendapan
pasir sisa tambang (SIRSAT) di ModADA terhadap kesehatan manusia, biota
akuatik, tanaman dan kehidupan liar. Studi ERA PTFI merupakan studi
terbesar yang dilakukan oleh perusahaan swasta, dan hasilnya telah
dipresentasikan kepada para pemangku kepentingan pada tahun 2002.
* Kualitas pada titik penaatan pasir sisa tambang (SIRSAT) dan 3 titik
penaatan di laut telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 431/2008
mengenai pengelolaan tailing di ModADA.
Laboratorium Lingkungan TImika (TEL) diregistrasi Kementerian Lingkungan
Hidup pada tahun 2010 sebagai Laboratorium Lingkungan Hidup Rujukan
dimana pengambilan contoh (sampling) termasuk dalam lingkup yang
diakreditasi.
* Mengelola pasir sisa tambang
Upaya pencegahan dan pengendalian air asam batuan dilaksanakan secara
terpadu. PTFI melakukan pengelompokkan jenis batuan penutup dan
menempatkan batuannya secara selektif sehingga dapat meminimalkan
pembentukan air asam batuan. Air asam batuan yang terjadi
dikumpulkan dan penetralan air asam batuan dilakukan dengan
menambahkan kapur.
Perpanjangan MoU penggunakan Pasir Sisa Tambang (SIRSAT) sebagai
bahan konstruksi pembangunan inftrastruktur. Pemerintah provinsi
Papua dan PTFI telah memperpanjang MoU pada tahun 2011 untuk
penggunaan pasir sisa tambang sebagai bahan konstruksi dalam
pembangunan infrastruktur provinsi dan pasir sisa tambang juga
telah digunakan sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan jalan
dan jembatan di Mimika. Sebagai bagian dari pelaksanaan MoU tersebut,
PTFI telah melakukan pengiriman lebih dari 460.000 m3 tons SIRSAT
sebagai bahan konstruksi ke Merauke, berbagai proyek pembangunan
di Timika dan di wilayah proyek PTFI.
Kualitas pada titik penaatan SIRSAT dan 3 titik penaatan di laut
telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 431/2008
mengenai Pengelolaan Tailing di ModADA.
Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan 2012 sejumlah USD 101
juta dan terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
* Melakukan Reklamasi Hutan
Rencana reklamasi PTFI didasarkan pada rencana reklamasi 5 tahun PTFI
yang telah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pada tahun 2012, PTFI telah mereklamasi : 30,1 Ha area batuan penutup,
sehingga total daerah tambang yang telah direklamasi seluas 291 hektare;
14,2 Ha area pengendapan pasir sisa tambang (SIRSAT) sehingga total
daerah pengendapan yang telah direklamasi adalah seluas 659 hektare;
6,8 Ha daerah pesisir, sehingga total daerah pesisir yang telah direklamasi
seluas 74 Ha. Menanam lebih dari 68.000 pohon bakau sebagai kelanjutan
dari program 2004-2009.
Melakukan kajian mengenai reklamasi SIRSAT dan pendirian plot demonstrasi
di daerah deposit SIRSAT menunjukkan bahwa SIRSAT dapat direvegetasi dan
ditanam ulang dengan tanaman-tanaman lokal hutan ataupun pertanian.
Bahkan, rekolonisasi alami terjadi dengan cepat.
Saat penambangan telah selesai dilakukan, area pengendapan SIRSAT akan
direklamasi dengan teknik yang sesuai yang ditetapkan melalui konsultasi
dengan berbagai pemangku kepentingan, dengan mempertimbangkan dampak
lingkungan dan sosial.
* Tidak menggunakan Merkuri maupun Sianida
Merkuri maupun Sianida tidak digunakan PTFI. PTFI menggunakan proses
pengapungan untuk memisahkan mineral yang mengandung tembaga dan emas
dari batuan serta tidak menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun
dalam proses utamanya.
Mengoperasikan 3 tempat pembuangan akhir dan 10 pabrik pengolahan pembuangan
sepuluh Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Domestik. PTFI sudah
memperoleh izin pembunagan limbah cair untuk seluruh IPAL yang berlokasi
di area kerja PTFI. Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam izin
yang diberikan, pemantauan dan dilaporkan dilakukan secara periodic.
Mengirimkan 2.439 ton dari limbah B3 dari kegiatan-kegiatan pendukung
seperti perbengkelan, rumah sakti, laboratorium uji dan kegiatan pendukung
lainnya ke PPLI (Prasadha Pamunah Limbah Industri) Cibinong, PT Wastec-Cilegon
dan pendaur ulang lain untuk proses pengolahan dan pembuangan lebih lanjut.
* Penanaman Bibit Pohon (Vegetasi)
Telah ditanam di dalam dan di luar area perusahaan sebagai bagian dari
program One Billion Indonesia Trees (OBIT) sebanyak 3 juta bibit pohon.
Mengumpulkan 157.000 bibit tanaman local untuk kegiatan reklamasi di lokasi
kegiatan tambang.
135 jenis tanaman berhasil tumbuh di tanah yang mengandung pasir sisa
tambang (SIRSAT) Lebih dari 500 spesies tanaman tumbuh secara alami di
lahan SIRSAT. Pemantauan suksesi alami ini terus berlanjut dengan
melibatkan Universitas Negeri Papua.
Mengumpulkan dan menganalisa lebih dari 15.000 sampel lingkungan dengan
lebih dari 160.000 analisis individu per tahunnya.
* Melakukan Daur ulang atas semua sampah
Produksi kompos dari sampah organic sebanyak 256 ton. Kurang lebih 136
ton baterai bekas dikirim ke pabrik daur ulang. Proyek Biodiesel telah
diresmikan dan dioperasikan. Bahan baku untuk biodiesel diperoleh dari
minyak goreng sisa messhall. Biodiesel yang dihasilkan digunakan sebagai
campuran bahan bakar beberapa kendaraan ringan di area kerja PTFI.
* Memberikan kesempatan Magang (Pendidikan lingkungan)
Mendidik 3.413 pelajar, 1685 pemuda dan 23 siswa magang mengenai pengetahuan
dan kesadaran lingkungan. PTFI berkontribusi terhadap kurikulum pendidikan
lingkungan hidup di tingkat SD dan SMP di Kabupaten Mimika.
Materi system manajemen llingkungan PTFI juga diberikan dalam pelatihan
penyegaran tahunan yang dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan K3.
Sampai akhir tahun ini, karyawan yang telah mengikuti pelatihan ini adalah
sebanyak 13.745 orang.
Pelatihan lingkungan juga dilaksanakan untuk karyawan baru di dalam progam
pelatihan New Hire and Specific Induction untuk diarea dimana para kayawan
tersebut akan bekerja. Hingga akhir tahun ini, pelatihan telah diikuti
oleh 8.517 karyawan.
Menyelenggarakan progam alam lestari yang merupakan hasil kerjasama dengan
Dinas Pendidikan & Kebudayaan (P&K) Mimika, Badang Lingkungan Hidup (BLH)
Mimika, Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) dan Kontraktor.
Program Alam Lestari bertujuan untuk membangun kepedulian dan pengetahuan
tentang lingkungan, menciptakan kesadaran berwawasan lingkungan dan mencari
duta lingkunga untuk Kabupaten Mimika.
SMP YPJ di Kuala Kencana mendapatkan penghargaan dari KLH sebagai Sekolah
Nasional Adiwiyata (ECO-School) pada tanggal 7 Juni 2011 di Jakarta. PTFI
juga terus membantu SMP local di Timika untuk menyiapkan untuk program
Ecoschool tahun 2012.
* Menerbitkan Buku Lingkungan
Menerbitkan buku seri Keanekaragaman Hayati: “The Freshwater Fish of the
Timika Region, New Guinea”, “The Birds of Mimika”, “The Butterflies of
Mimika”, “Biodiversity of Papua”, “Freshwater Crustacea” dan “Mangrove
Estuary Crabs”.
Sebagai bagian dari program pelestarian lingkungan hidup, terutama flora
dan fauna, PTFI bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya
Alam Wilayah Papua (BBKSDA) dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga telah
melepaskan satwa-satwa endemic Papua ke Habitatnya.
______________
Penutup
______________
Demikian yang dapat penulis sampaikan lewat postingan ini.
Dan sebagai penutup tulisan, penulis ingin berkata :
Tidak akan setakut, sebagimana ditakutkan, sebesar, sebagimana dibesar-
besarkan resiko dari suatu pertambangan jika memang pengelola pertambangan
itu melakukan hal-hal seperti apa yang dilakukan oleh PT. Preport Ind
di atas.
Dengan kata lain...!
1. Pertambangan tetap dapat berjalan
2. Masyarakat sekitar-nya dapat lebih dimajukan
3. Lingkungan hidup sekitar tetap terpelihara
Para kawan...!
"Majulah Pertambangan Martabe batang Toru Tapsel"
...dan...
Teruslah benegosiasi atau berpikir dengan Jernih para penyelenggara dan
pengelola Pertambangan Gresberg Papua. Apakah Clean dengan nama
Pt. Preport Amerika atau Indonesia dengan Cle'an para DPR/MPR RI yang
telah diberikan mandat oleh rakyat Indonesia dalam memutuskan perkara
Pertambangan Gresberg ini apakah diperpanjang kontraknya atau tidak.
Para kawan...!
Selamat malam...!
____________________________________________________________________
Cat :
Postingan ini adalah bagian dari link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/tambang-mas-martabe-batang-toru-dalam.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/saham-dan-seluk-beluknya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/memantau-pertambangan-martabe-batang.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/the-mask-of-zorro-dan-pertambangan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/kontrak-karya-dan-kontrak-kontrak-kerja.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/10-daerah-pertambangan-terbesar-di.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/pt-freeport-indonesia-dan-g-resources.html
(Menyimak info sekitar hal-hal yang telah di perbuat Pt. Preeport
Indonesia pada Masyarakat Papua dan pada lingkungan-nya sebagai
masukan bagi G-Resources dalam mengolah Tambang Martabe di
Batang Toru Tapauli Selatan untuk kemudian menikmati Lagu Kolam
Susu guna menimbulkan Jiwa Patriotisme)
_____________________________________________________________________
________________
Kata Pengantar
________________
Di beberapa berita yang penulis baca, sudah mulai-nya G-Resources
membantu macam hal sehubungan dengan pengembangan Sumber daya Manusia
di Batang Toru Tapsel, apakah dibidang, pendidikan, sosial dan budaya.
Hanya sanya...!
Berita-berita tersebut tidak terlalu operasional, bahkan masih sangat
abstrak sehingga nilai angka nominal-pun belum ada yang tertulis
secara terang-terangan.
Nah...!
Sehubungan dengan hal tersebut, maka postingan ini akan menyajikan
info sekitar hal-hal yang diperbuat oleh PT Preeport Indonesia pada
masyarakat Papua dan lingkungan sekitar pertambangan.
Dengan maksud...!
Sebagai masukan bagi G_resources Group Ltd, dan Pemkab Tapsel termasuk
masyarakatnya dalam mengelola pertambangan Martabe ke masa-masa yang
akan datang.
Selamat menyimak...!
__________________________________________________________________
Sekilas info tentang Hal yang diperbuat PT. Freeport sehubungan
dengan pengelolaan pertambangannya (Hub. ke Masyarakat Sekitar)
___________________________________________________________________
* Membina Pebisnis Usaha Kecil, Nelayan, Peternak, petani
Pembinaan pengembangan bisnis bagi sekitar 220 usaha kecil dan menengah
serta usaha lokal dan menciptakan lebih dari 1.000 lapangan kerja bagi
masyarakat lokal.
Dana berputar dari Yayasan Bina Utama Mandiri (YBUM) pada tahun 2012
adalah Rp 6,9 miliar. Sejak dimulai, Rp35,3 miliar dari pinjaman usaha
telah disediakan bagi 220 usaha. Pelunasan pinjaman sebesear 112%
Pembinaan dilakukan terhadap 317 nelayan di 19 desa, bekerjasama dengan
Keuskupan Mimika. Produksi tangkapan ikan 57,5 ton.
Penjualan tahunan Yayasan Jayasakti Mandiri (Peternakan Ayam di SP IX
& XII) sebesar Rp 19,9 miliar. YJM mempekerjakan lebih dari 472 pekerja
dari Papua.
Hingga Desember 2012, sebanyak 227 petani mitra di 5 desa Kamoro dan 24
petani mitra di desa Utikini Baru dan Wangirja menerima bantuan pelatihan,
bibit, pendampingan dan pemasaran produk sayuran.
Sebanyak 92 petani kopi organik berpartisipasi dalam pengemangan kopi di
Moenamani dan Wamena, serta memperoleh perpanjangan sertifikasi organic
dari Rainforest.
* Menyediakan Layanan Rumah Sakit
Penyedia layanan rumah sakit terbesar bagi komunitas Timika dengan lebih
dari 156.860 pasien rawat jalan dan rawat inap di 2 rumah sakit. 1.338.806
pasien telah dilayani di RS Mitra Masyarakat tahun 1999-2012. 303.459
pasien telah dilayani di RS Waa Banti tahun 2002-2012.
Community Public Health & Malaria Control PT Freeport Indonesia (CPHMC-PTFI)
bekerjasama dengan LPMAK, KPA Mimika dan Dinas Kesehatan memberikan
pelatihan relawan AIDS kepada 32 orang dari Tujuh Suku di SP 9, SP 12,
Pomako, Nawaripi dan Kwamki Lama.
* Melakukan Penyuluhan Kesehatan
CPHMC melakukan penyuluhan dan konseling HIV & AIDS kepada sekitar 17.000
orang dewasa dan remaja di Kabupaten Mimika serta membagikan sekitar
20.345 kondom.
Jumlah peserta kegiatan sosialisasi dan penyuluhan kesehatan tahun 2012
oleh CPHMC mencapai 130.335 dengan berbagai topik seperti: Nutrisi,
penyakit menular seksual, malaria, TB, kebersihan lingkungan, dan
kesehatan ibu & anak.
Terlibat dalam penyusunan rencana strategis kabupaten untuk penanggu
langan malaria serta rencana strategis air minum dan penyehatan
lingkungan (AMPL).
Jumlah kasus TB yang ditemukan di klinik TB yang dikelola CPHMC mengalami
penurunan sebesar 11%. Diperkirakan upaya sosialisasi pendekatan penanganan
lewat DOTS (Direct Observe Treatement Shortcourse), kegiatan pelatihan
bagi 24 petugas puskesmas, pustu dan para bidan di 6 desa, serta pelatihan
penanganan pasien TB bagi 16 kader PMO (Pengawas Minum Obat) dapat
memberikan dampak positif penanggulangan TB.
* Melakukan pelatihan dan pengembangan di bidang pendidikan
Pelatihan dan pengembangan dilakukan di Institut Pertambangan Nemangkawi,
yaitu pusat pelatihan berbasis kompetensi yang menyediakan pengembangan
masa magang, khususnya bagi peserta dari Papua.
3.800 siswa magang
90% siswa asli Papua
10% non-Papua
1.800 siswa sudah bekerja di PTFI dan kontraktornya
Graduate Development Program merekrut lulusan-lulusan terbaik Universitas.
Hingga saat ini terdaftar 631 program dan 374 telah dipekerjakan. 20%
diantaranya adalah putra-putri Papua.
Sampai dengan 2012, Lembaga Pengembangan Masyarakat Amungme & Kamoro (LPMAK)
melalui dana kemitraan telah menyediakan beasiswa bagi 8.772 pelajar.
Sejak dimulainya program ini, 3.697 pelajar dari SMA sampai dengan program
magister telah lulus. Pada tahun 2011, LPMAK memberikan beasiswa aktif bagi
pelajat sekolah dasar sampai dengan mahasiswa Universitas.
Peserta Beasiswa LPMAK berdasarkan suku
44% Amungme (269)
19% Kamoro (107)
4% Damal (24)
6% Dani (44)
11% Mee (66)
7% Moni (48)
6% Nduga (38)
2% Papua lainnya (15)
1% Luar Papua (7)
Kelulusan berdasarkan jenjang studi
SMU/SMK 59%
D-3 9%
S-1 30%
S-2 2%
Kelulusan tingkat sarjana berdasarkan bidang studi
31% Sosial (8)
4% Teknik (1)
27% Ekonomi (7)
38% Lain-lain (10)
Pada tahun 2006 IPN bekerja sama dengan politeknik Semarang meluncurkan
program magang Administrasi Bisnis D3. Sejumlah 36 peserta telah lulus
pada tahun ajaran 2008-2009 dan 24 partisipan sedang mengikuti program
pada tahun ajaran 2010-2012.
Program Magister Administrasi Bisnis yang bekerjasama dengan SBM-ITB
diluncurkan pada tahun 2007. 40 peserta telah lulus pada bulan
Juli 2009, 6 diantaranya berasal dari Papua. Angkatan ke-2 dimulai
pada tahun 2009 yang masih berlangsung dengan jumlah peserta sebanyak
35 karyawan, 7 diantaranya berasal dari Papua.
* Memberikan kesempatan yang sama pada seluruh masyarakat
Kebijakan PTFI adalah untuk memberikan kesempatan bekerja yang sama
kepada seluruh masyarakat. PT Freeport Indonesia juga menjunjung tinggi
hak pekerja sesuai dengan hukum yang berlaku di Indonesia. PTFI juga
memiliki komitmen untuk melindungi hak asasi manusia dan sudah secara
tegas memberlakukan dan menegakkan kebijakan hak asasi manusia di
dalam perusahaan.
PTFI memiliki Komitmen dan Kebijakan yang kuat dan tegas terhadap Hak
Asasi Manusia. Komitmen untuk menyediakan peluang bagi pembangunan sosial,
pendidikan, dan ekonomi yang dinyatakan melalui peraturan ketenagakerjaan
sosial dan kebijakan Hak Asasi Manusia.
Pada tahun 2012 PT Freeport Indonesia mempekerjakan lebih dari 11.700
karyawan langsung dan lebih dari 12.400 karyawan kontraktor.
Jumlah karyawan langsung PTFI: 64,04% Non Papua, 34,63% Papua,
dan 1,33% Asing.
Jumlah karyawan PTFI + Perusahaan mitra dan kontraktor, termasuk Institut
Pertambangan Nemangkawi (IPN): 97,8% Indonesia, 2,20% Asing.
Sejak tahun 1996 perusahaan telah menggandakan jumlah karyawan Papua.
Dalam 10 tahun, jumlah karyawan Papua di tingkat staff meningkat 4 kali
lipat, jumlah staf karyawan Papua di tingkat supervisor 6x lipat.
Karyawan Papua memegang fungsi strategis manajemen di PTFI: 5 Vice
President dan 36 Jajaran Manajerial.
Pada tahun 2003 dibangun Institut Pertambangan Nemangkawi (IPN) untuk
memberikan kesempatan mengembangan pengetahuan, keterampilan dan sikap
maupun perilaku yang profesional di bidang operasi dan penunjangnya.
Program magang 3 tahun dengan 4 bulan masa belajar off job dan 8 bulan
on job. IPN mengikuti standar nasional dan peraturan dari ESDM serta
standar internasional lainnya.
3.800 Siswa magang
20 Jenis keterampilan
90% siswa asli Papua
1800 Siswa sudah bekerja di PTFI dan kontraktornya
Meningkatkan karyawan staff wanita di PTFI dan kontraktor: 12% tahun
2003 dan meningkat menjadi 13,5% pada tahun 2012
* Menciptakan Lingkungan Kerja yang Aman
PTFI berupaya menciptakan lingkungan kerja yang aman dan kami menjadikan
“Keselamatan sebagai budaya” dalam organisasi PTFI. PTFI memiliki satu
catatan terbaik dalam industry sumber daya alam, tapi yang terpenting
bagi PTFI adalah tidak terjadinya kecelakaan.
* Merehabilitasi lingkungan yang rusak
Semua industri, termasuk pertambangan, memiliki dampak lingkungan yang
tidak dapat dihindari, baik dalam positif maupun dampak negatif, sehingga
terjadi pertukaran antara manfaat lingkungan dan dampak lingkungan.
Pemerintah Indonesia memutuskan bahwa tambang ini sangat penting bagi
perkembangan ekonomi Indonesia, dan pemerintah telah mengatur bagaimana
PTFI menjalankan proyek ini agar dapat memberikan manfaat ekonomi yang
diinginkan oleh Indonesia, sementara sedapat mungkin mengurangi dampak
negative terhadap lingkungan. PTFI juga berkomitmen untuk merehabilitasi
area yang terkena dampak ketika area tersebut tidak digunakan lagi
untuk kegiatan operasi.
* Standarisasi, audit, dan sertifikasi
Perusahaan pertambangan pertama di Indonesia yang disertifikasi berdasarkan
Sistem ISO 14001. Sertifikasi ISO 14001 selama 10 tahun terus menerus.
Mengadopsi prinsip Kerangka Pembangunan Berkelanjutan dari International
Council on Mining and Metals (ICMM).
Audit eksternal independen tiga tahunan pengelolaan lingkungan PTFI yang
dilakukan sejak tahun 1996.
Inisiatif transparansi industry ekstraktif (EITI) Komitmen perusahaan
yang menyingkap semua pendapatan dan pembayaran di Negara-negara
tempat kami beroperasi.
__________________________________________________________________
Sekilas info tentang Hal yang diperbuat PT. Freeport sehubungan
dengan pengelolaan pertambangannya (Hub. ke Lingkungan)
___________________________________________________________________
* Melakukan Audit Internal Lingkungan
Audit Internal Lingkungan Tahunan Dilakukan oleh konsultan (Crescent
Technology) dan perusahaan induk (Freeport McMoRan Copper & Gold.)
Audit PROPER dan Inspeksi Lingkungan Pertambangan. Mengikuti audit dan
inspeksi dari Pemerintah Indonesia.
Global Reporting Initiative (GRI) dan format-format lainnya. Menjadi
standar pelaporan implementasi pembangunan berkelanjutan.
Audit independen dari system pengelolaan lingkungan PTFI menyimpulkan
bahwa program pengelolaan batuan penutup “sangat terintegrasi” dan
“konsisten dan praktik internasional”.
Sertifikasi “Wildlife at work” dari Wildlife Habitat Council – USA (2011)
atas berbagai program reklamasi dan keanekaragaman hayati. Sertifikasi
ini menunjukkan bahwa PTFI berkontribusi terhadap pelestarian habitat
satwa liar di area kerja PTFI.
Ecological Risk Assesement (ERA) untuk mengkaji dampak system pengendapan
pasir sisa tambang (SIRSAT) di ModADA terhadap kesehatan manusia, biota
akuatik, tanaman dan kehidupan liar. Studi ERA PTFI merupakan studi
terbesar yang dilakukan oleh perusahaan swasta, dan hasilnya telah
dipresentasikan kepada para pemangku kepentingan pada tahun 2002.
* Kualitas pada titik penaatan pasir sisa tambang (SIRSAT) dan 3 titik
penaatan di laut telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh
pemerintah, sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 431/2008
mengenai pengelolaan tailing di ModADA.
Laboratorium Lingkungan TImika (TEL) diregistrasi Kementerian Lingkungan
Hidup pada tahun 2010 sebagai Laboratorium Lingkungan Hidup Rujukan
dimana pengambilan contoh (sampling) termasuk dalam lingkup yang
diakreditasi.
* Mengelola pasir sisa tambang
Upaya pencegahan dan pengendalian air asam batuan dilaksanakan secara
terpadu. PTFI melakukan pengelompokkan jenis batuan penutup dan
menempatkan batuannya secara selektif sehingga dapat meminimalkan
pembentukan air asam batuan. Air asam batuan yang terjadi
dikumpulkan dan penetralan air asam batuan dilakukan dengan
menambahkan kapur.
Perpanjangan MoU penggunakan Pasir Sisa Tambang (SIRSAT) sebagai
bahan konstruksi pembangunan inftrastruktur. Pemerintah provinsi
Papua dan PTFI telah memperpanjang MoU pada tahun 2011 untuk
penggunaan pasir sisa tambang sebagai bahan konstruksi dalam
pembangunan infrastruktur provinsi dan pasir sisa tambang juga
telah digunakan sebagai bahan konstruksi dalam pembangunan jalan
dan jembatan di Mimika. Sebagai bagian dari pelaksanaan MoU tersebut,
PTFI telah melakukan pengiriman lebih dari 460.000 m3 tons SIRSAT
sebagai bahan konstruksi ke Merauke, berbagai proyek pembangunan
di Timika dan di wilayah proyek PTFI.
Kualitas pada titik penaatan SIRSAT dan 3 titik penaatan di laut
telah memenuhi baku mutu yang telah ditetapkan oleh pemerintah,
sesuai dengan Keputusan Menteri Lingkungan Hidup No. 431/2008
mengenai Pengelolaan Tailing di ModADA.
Biaya pengelolaan dan pemantauan lingkungan 2012 sejumlah USD 101
juta dan terus meningkat dari tahun-tahun sebelumnya.
* Melakukan Reklamasi Hutan
Rencana reklamasi PTFI didasarkan pada rencana reklamasi 5 tahun PTFI
yang telah disetujui oleh Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral.
Pada tahun 2012, PTFI telah mereklamasi : 30,1 Ha area batuan penutup,
sehingga total daerah tambang yang telah direklamasi seluas 291 hektare;
14,2 Ha area pengendapan pasir sisa tambang (SIRSAT) sehingga total
daerah pengendapan yang telah direklamasi adalah seluas 659 hektare;
6,8 Ha daerah pesisir, sehingga total daerah pesisir yang telah direklamasi
seluas 74 Ha. Menanam lebih dari 68.000 pohon bakau sebagai kelanjutan
dari program 2004-2009.
Melakukan kajian mengenai reklamasi SIRSAT dan pendirian plot demonstrasi
di daerah deposit SIRSAT menunjukkan bahwa SIRSAT dapat direvegetasi dan
ditanam ulang dengan tanaman-tanaman lokal hutan ataupun pertanian.
Bahkan, rekolonisasi alami terjadi dengan cepat.
Saat penambangan telah selesai dilakukan, area pengendapan SIRSAT akan
direklamasi dengan teknik yang sesuai yang ditetapkan melalui konsultasi
dengan berbagai pemangku kepentingan, dengan mempertimbangkan dampak
lingkungan dan sosial.
* Tidak menggunakan Merkuri maupun Sianida
Merkuri maupun Sianida tidak digunakan PTFI. PTFI menggunakan proses
pengapungan untuk memisahkan mineral yang mengandung tembaga dan emas
dari batuan serta tidak menghasilkan limbah bahan berbahaya dan beracun
dalam proses utamanya.
Mengoperasikan 3 tempat pembuangan akhir dan 10 pabrik pengolahan pembuangan
sepuluh Instalasi Pengelolaan Air Limbah (IPAL) Domestik. PTFI sudah
memperoleh izin pembunagan limbah cair untuk seluruh IPAL yang berlokasi
di area kerja PTFI. Sesuai dengan persyaratan yang tercantum dalam izin
yang diberikan, pemantauan dan dilaporkan dilakukan secara periodic.
Mengirimkan 2.439 ton dari limbah B3 dari kegiatan-kegiatan pendukung
seperti perbengkelan, rumah sakti, laboratorium uji dan kegiatan pendukung
lainnya ke PPLI (Prasadha Pamunah Limbah Industri) Cibinong, PT Wastec-Cilegon
dan pendaur ulang lain untuk proses pengolahan dan pembuangan lebih lanjut.
* Penanaman Bibit Pohon (Vegetasi)
Telah ditanam di dalam dan di luar area perusahaan sebagai bagian dari
program One Billion Indonesia Trees (OBIT) sebanyak 3 juta bibit pohon.
Mengumpulkan 157.000 bibit tanaman local untuk kegiatan reklamasi di lokasi
kegiatan tambang.
135 jenis tanaman berhasil tumbuh di tanah yang mengandung pasir sisa
tambang (SIRSAT) Lebih dari 500 spesies tanaman tumbuh secara alami di
lahan SIRSAT. Pemantauan suksesi alami ini terus berlanjut dengan
melibatkan Universitas Negeri Papua.
Mengumpulkan dan menganalisa lebih dari 15.000 sampel lingkungan dengan
lebih dari 160.000 analisis individu per tahunnya.
* Melakukan Daur ulang atas semua sampah
Produksi kompos dari sampah organic sebanyak 256 ton. Kurang lebih 136
ton baterai bekas dikirim ke pabrik daur ulang. Proyek Biodiesel telah
diresmikan dan dioperasikan. Bahan baku untuk biodiesel diperoleh dari
minyak goreng sisa messhall. Biodiesel yang dihasilkan digunakan sebagai
campuran bahan bakar beberapa kendaraan ringan di area kerja PTFI.
* Memberikan kesempatan Magang (Pendidikan lingkungan)
Mendidik 3.413 pelajar, 1685 pemuda dan 23 siswa magang mengenai pengetahuan
dan kesadaran lingkungan. PTFI berkontribusi terhadap kurikulum pendidikan
lingkungan hidup di tingkat SD dan SMP di Kabupaten Mimika.
Materi system manajemen llingkungan PTFI juga diberikan dalam pelatihan
penyegaran tahunan yang dilaksanakan bersamaan dengan pelatihan K3.
Sampai akhir tahun ini, karyawan yang telah mengikuti pelatihan ini adalah
sebanyak 13.745 orang.
Pelatihan lingkungan juga dilaksanakan untuk karyawan baru di dalam progam
pelatihan New Hire and Specific Induction untuk diarea dimana para kayawan
tersebut akan bekerja. Hingga akhir tahun ini, pelatihan telah diikuti
oleh 8.517 karyawan.
Menyelenggarakan progam alam lestari yang merupakan hasil kerjasama dengan
Dinas Pendidikan & Kebudayaan (P&K) Mimika, Badang Lingkungan Hidup (BLH)
Mimika, Yayasan Pendidikan Jayawijaya (YPJ) dan Kontraktor.
Program Alam Lestari bertujuan untuk membangun kepedulian dan pengetahuan
tentang lingkungan, menciptakan kesadaran berwawasan lingkungan dan mencari
duta lingkunga untuk Kabupaten Mimika.
SMP YPJ di Kuala Kencana mendapatkan penghargaan dari KLH sebagai Sekolah
Nasional Adiwiyata (ECO-School) pada tanggal 7 Juni 2011 di Jakarta. PTFI
juga terus membantu SMP local di Timika untuk menyiapkan untuk program
Ecoschool tahun 2012.
* Menerbitkan Buku Lingkungan
Menerbitkan buku seri Keanekaragaman Hayati: “The Freshwater Fish of the
Timika Region, New Guinea”, “The Birds of Mimika”, “The Butterflies of
Mimika”, “Biodiversity of Papua”, “Freshwater Crustacea” dan “Mangrove
Estuary Crabs”.
Sebagai bagian dari program pelestarian lingkungan hidup, terutama flora
dan fauna, PTFI bekerja sama dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya
Alam Wilayah Papua (BBKSDA) dan Pusat Penyelamatan Satwa Cikananga telah
melepaskan satwa-satwa endemic Papua ke Habitatnya.
______________
Penutup
______________
Demikian yang dapat penulis sampaikan lewat postingan ini.
Dan sebagai penutup tulisan, penulis ingin berkata :
Tidak akan setakut, sebagimana ditakutkan, sebesar, sebagimana dibesar-
besarkan resiko dari suatu pertambangan jika memang pengelola pertambangan
itu melakukan hal-hal seperti apa yang dilakukan oleh PT. Preport Ind
di atas.
Dengan kata lain...!
1. Pertambangan tetap dapat berjalan
2. Masyarakat sekitar-nya dapat lebih dimajukan
3. Lingkungan hidup sekitar tetap terpelihara
Para kawan...!
"Majulah Pertambangan Martabe batang Toru Tapsel"
...dan...
Teruslah benegosiasi atau berpikir dengan Jernih para penyelenggara dan
pengelola Pertambangan Gresberg Papua. Apakah Clean dengan nama
Pt. Preport Amerika atau Indonesia dengan Cle'an para DPR/MPR RI yang
telah diberikan mandat oleh rakyat Indonesia dalam memutuskan perkara
Pertambangan Gresberg ini apakah diperpanjang kontraknya atau tidak.
Para kawan...!
Selamat malam...!
____________________________________________________________________
Cat :
Postingan ini adalah bagian dari link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/tambang-mas-martabe-batang-toru-dalam.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/saham-dan-seluk-beluknya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/memantau-pertambangan-martabe-batang.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/the-mask-of-zorro-dan-pertambangan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/kontrak-karya-dan-kontrak-kontrak-kerja.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/10-daerah-pertambangan-terbesar-di.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/pt-freeport-indonesia-dan-g-resources.html
No comments:
Post a Comment