<!-- Begin BidVertiser code -->
<script src="http://bdv.bidvertiser.com/BidVertiser.dbm?pid=670578%26bid=1674614" type="text/javascript"></script>
<!-- End BidVertiser code -->
<script src="http://bdv.bidvertiser.com/BidVertiser.dbm?pid=670578%26bid=1674614" type="text/javascript"></script>
<!-- End BidVertiser code -->
#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info ilustrasi Tanya Jawab Sekitar Pertambangan Martabe
Batang Toru sebagai hasil pantau dalam hubungannya dengan
PT. Antam, G-Resources Group Ltd, Ilmu Metalurgi dan kisah
Peter Geoffrey Albert)
___________________________________________________________________
___________________
Kata Pengantar
___________________
Adanya di UUD 45, entah pasal dan ayat berapa, lupa pula saya.
Tapi inti pasal tersebut mengatakan atau mandokkon, "Bumi dan
segala isinya (Menyangkut hajat hidup orang banyak) dengan maksud
bumi Indonesia di kuasai oleh Negara".
Para kawan dimanapun berada...!
Menurut hemat penulis sebagian masyarakat Indonesia sadar akan hal
ini, tapi sebagian lagi tidak, bahkan dia berkehendak agar di kuasai
oleh masyarakat. Dan bila perlu dirinya sendiri. Hebatkan...?
Hebat la itu...!
Macam mana tak hebat...!
Bayangkan saja jika semua tambang yang ada di Negara ini dikuasai
oleh satu orang, bukan tidak mungkin diri kitapun akan dibelinya.
Ehem...!
Karena kakayaan alam dan segala isinya dikuasai oleh Negara, maka
tak jarang pula Negara menjadi tak perduli pada masyarakat sekitar
pertambangan tersebut. Dan tak jarang pula justru jadi korban
untuk "tidak kita katakan jadi tumbal dari hasil pertambangan
yang dikuasai oleh negara tersebut.
Dan akibatnya macam-macam-pun bisa terjadi, mulai yang bisa
disebut sampai tak bisa disebut yang dalam bahasa batak Angkola-nya
"Natardokkonbe". Akibat dari pertambangan yang dikuasai oleh
pemerintah RI itu.
Para kawan dimanapun berada...!
Malam ini penulis belajar mengenai macam hal yang berhubungan dengan
Pertambangan Martabe ini dan akan menungkannya untuk para pembaca
angkolafacebook.blogspot.com dengan maksud untuk dikorteksi apakah
hasil pelajaran penulis ini sudah betul atau tidak.
Hasil pelajaran ini akan penulis ilustrasikan lewat proses Tanya
Jawab dari macam marga dimacam tempat Lopo Kopi Nusantara. Hal
lainnya penulis juga akan menjadi menanggap pada ilustrasi proses
tanya jawab antara Angkola Pers dengan....
Selamat menyimak...!
Oya...!
Sekali lagi penulis ingatkan, jika pembaca menemukan sesuatu yang
lurus dalam postingan ini, maka biarkanlah tetap lurus. Dan jika
menemukan sesuatu yang bengkok, maka luruskanlah sesuai dengan
kepentingan yang anda inginkan, apakah anda datang dari Pemerintah,
dari G-Resources, dari Pt, Augrah atau dari masyarakat batang Toru Tapsel.
Yang pasti, penulis "Tidak berpihak pada siapapun" dan akan coba
membongkar hal-hal terlupakan atau mungkin tersembunyi sehubungan
dengan pertambangan Martabe tersebut.
Selamat menyimak...!
Dengan gaya penulisan seperti biasalah, "Tidak terlalu serius,
tapi serius".
____________________________________________________________________
1. Hal Kec. Batang Toru
Tanya jawab Sekitar Negri Batang Toru di "Lopo Kopi Batu Baro"
di Batu Bara antara si Batu Bara dengan si Regar dalam Hubungannya
dengan Tambang Mas martabe batang Toru
____________________________________________________________________
Batu Bara :
Ceritakan dulu-ba Regar mengenai Negri Batang Toru ini.
Kami sebenarnya berasal dari sana-nya, tapi itu dulu,
sebelum Indonesia Merdeka.
Regar :
Batang Toru itu bukanlah Negri Batu Bara...! Inilah susahnya
kalau orang Tapanuli merantau ke daerah Melayu, kampung aja-pun
maunya disebut orang itu Negri, padahal Presidennnya tak ada. Yang
namanya Negri itu Kampung Sipirok Batu bara. macam mana kita ini.
"Kampung Sipirok namanya Negri, letaknya dekat kota Sibuhuan
belum puas rasa dihati, kalau belum dapat boru hasibuan" kan
begitunya kata lagu "Melayu tapsel itu.
Singkat kata batu bara, "Batang Toru itu adalah nama kecamatan
dan merupakan salah satu kecamatan dari kabupaten Tapanuli
Selatan. Madung...? Ini petanya biar jelas :
Ket :
Peta Batang Toru
Batu Bara :
Oke..! Siapalah Camatnya sekarang dan berapa penduduknya, serta
seberapa luasnya Kecamatan Batang Toru ini Regar...?
Regar :
ini datanya, biar jelas :
Camat : A. Raja Nasution
Luas : 351,49 km²
Jumlah penduduk : 29.517 (2012)
Kepadatan : 84 jiwa/km²
Desa/kelurahan : 19 Desa
Batu Bara :
Apa saja nama-nama desa tersebut Regar...?
Namanya :
Aek Ngadol Nauli · Batu Horing · Batu Hula · Hapesong Baru ·
Hapesong Lama · Hutabaru · Huta Godang · Garoga · Napa ·
Padang Lancat · Perk Hapesong · Sianggunan · Sigala-gala ·
Sipenggeng · Sisipa · Sumuran · Telo, dll
Batu Bara :
Bisa kau gambarkan Regar situasi dan kondisi dari wilayah Batang
Toru ini...?
Regar :
Daerah ini kaya akan sumber daya alamnya. Perkebunan karet milik PTPN
tersebar luas di daerah ini. Dan yang paling terbesar di Sumut adalah
Tambang Emas yang terletak di desa Aek pining , yang di kelola oleh
perusahaan Hong Kong (G-Resources Group Limited) menggandeng kontraktor
asal Australia yaitu Leighton. Dan ini photo masa lalunya :
Ket :
Gunung Lubuk Raja oleh Franz Wilhelm Junghuhn (1878)
sedangkan gambarannya di tahun 200'an ini, agh... ini :
Ket :
Batang Toru 20013
Batu Bara :
O...oooo...Begitunya...!
kapan la hari Pekan atau hari Pasar di sana...?
Regar :
Pasar sebagai pusat aktivitas warga pada hari Selasa dan Jum'at dan
di desa Hutagodangpada hari senin. Ini photo-nya, biar jelas :
Batu Bara :
Okela Regar...! Trims infonya. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa
salah satu yang hebat sekarang ini dari Kec. Batang Toru ini adalah
Tambang Mas. Oke...oke...! Paham.
___________________________________________________________
2. Hal Peter Geoffrey Albert,CEO dan team-nya sebagai
Penemu Pertambangan Martabe Batang Toru
Tanya Jawab tanya jawab antara Angkola Pers dengan
Peter Geoffrey Albert dan tanggapannya
____________________________________________________________
Mengenal Peter Geoffrey Albert,CEO Tambang Emas Martabe Batang Toru
INFO TABAGSEL.com-Peter Geoffrey Albert adalah ahli metalurgi
bertangan dingin. Dari tangan dinginnya pula lahir proyek tambang
emas Martabe di Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Inilah tambang emas terbesar yang dikembangkan di Indonesia dalam 10
tahun terakhir.
Tambang emas yang berproduksi sejak pertengahan tahun lalu itu, sekaligus
menandai tonggak sejarah perjalanan tambang emas Martabe sebagai tambang
emas kelas dunia yang pertama berproduksi di Sumatera Utara.
Toh, ahli metalurgi berusia 53 tahun ini tak mau mengklaim kesuksesan
yang dicapainya itu sebagai keberhasilan individu. “Saya sukses berkat
teamwork. Kami punya tim kerja yang hebat,” kata Peter Geoffrey Albert,
chief executive officer (CEO) G-Resources Group Limited, dalam
perbincangan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Apa pandangan Peter Geoffrey Albert tentang bisnis pertambangan?
Mengapa pria yang menjabat sebagai CEO G-Resources Group sejak
29 Juli 2009 itu menganggap kerja sama tim adalah segala-galanya?
Berikut hasil wawancaranya.
Angkola Pers :
Bisa cerita perjalanan karier Anda hingga menduduki posisi CEO?
Peter Geoffrey Albert :
Saya bekerja di bidang pertambangan sepanjang karier saya. Saya
tidak pernah melakukan pekerjaan di bidang lain, selain pertambangan.
Saya kuliah di Inggris. Saya lulus sarjana dalam bidang studi
pertambangan (mining degree) pada 1981.
Setelah lulus kuliah, saya bekerja lama di Afrika, lalu di Australia
sekitar 10 tahun, dan kemudian selama 15 tahun bekerja di Asia.
Selama di Asia, sebagian besar saya bekerja di kawasan Asia Tenggara,
yakni Laos, Thailand, Kamboja, dan Indonesia.
Saya membangun dan mengembangkan bisnis pertambangan, khususnya dalam
10 tahun terakhir di banyak daerah terpencil (remote area) di Asia
Tenggara, membangun proyek di Kamboja, dan sekarang ini sedang
membangun proyek di Sumatera Utara.
Angkola Pers :
Kiat Anda mencapai kesuksesan?
Peter Geoffrey Albert :
Saya sukses berkarier karena didukung oleh tim. Kami memiliki tim
kerja dan setiap anggota tim akan mengerjakan yang terbaik. Sebagai
tim, kami akan mencapai hasil yang terbaik untuk proyek Martabe.
Proyek Martabe merupakan contoh proyek hebat (tremendous project).
Martabe sebagai proyek besar tidak hanya bagi Sumatera Utara, tapi
juga bagi Indonesia. Sekarang Martabe sudah berhasil beroperasi dan
sudah berproduksi, ini berkat kerja tim.
Tambang emas Martabe dengan luas wilayah 1.639 km2 berstatus
kontrak karya (KK) generasi keenam (CoW) yang ditandatangani
pada April 1997.
Tambang emas Martabe kini memiliki sumber daya 8,05 juta ounce (oz)
emas dan 77 juta oz perak. Kapasitas produksi per tahun mencapai
250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.
Pada kuartal terakhir 2012, produksi emas di tambang Martabe mencapai
34.624 ounce (oz) atau 10 persen di atas target, sedangkan produksi
perak mencapai 134.877 oz. Produksi berkapasitas penuh diharapkan
dapat dicapai pada kuartal II-2013.
Hingga akhir 2013, total produksi emas di tambang tersebut diperkirakan
mencapai 250.000 oz dan perak 2,2 juta oz. Sedangkan estimasi
biaya produksi diperkirakan mencapai US$ 450 per oz emas. Hingga
mencapai tahapan produksi, G-Resources telah menggelontorkan investasi
US$ 700 juta atau setara sekitar Rp 6,6 triliun.
Angkola Pers :
Alasan Anda memilih profesi di perusahaan pertambangan?
Peter Geoffrey Albert :
Seluruh karier saya di pertambangan. Saya lulus bidang studi pertambangan
dan saya sangat tertarik menjalani profesi di bidang pertambangan.
Saya pun merasa puas menjalani profesi ini. Tidak ada yang ingin saya
lakukan kecuali di bidang pertambangan.
Saya menjalankan bisnis pertambangan dengan kemampuan mengatasi
tantangan-tantangan teknik, manajerial, memiliki kepemimpinan
(leadership), dan memiliki peluang untuk men-deliver ke masyarakat
berupa nilai-nilai dan keuntungan (benefit). Jika berkarier di
bidang lain, kemungkinan saya tidak bisa memiliki kesempatan
seperti itu.
Sebagai contoh, kami memiliki proyek di daerah terpencil di Laos.
Kami memiliki kesempatan mengubah kehidupan masyarakat di sana
menuju yang positif dan efektif. Masyarakat juga mendapatkan
keuntungan luar biasa dalam bisnis pertambangan.
Sekarang proyek kami di Martabe, Batangtoru. Kami punya peluang
mengembangkan daerah ini, mengubah kehidupan masyarakat di sekitar
tambang. Dalam dua tiga tahun ke depan, kita akan menyaksikan
perubahan di masyarakat Batangtoru.
Hal itu memberi kepuasan bagi saya karena memiliki karier, bisnis,
dan peluang yang lebih baik untuk mengubah kehidupan masyarakat.
Saya sudah 30 tahun berkarier di pertambangan, sudah lama sekali.
Dulu saya berpikir pekerjaan saya ini membuat saya punya banyak
kesempatan berkeliling dunia, berkesempatan mempelajari budaya di
negara yang berbeda-beda, di mana ada industri pertambangan seperti
di Afrika, Asia, dan Australia.
Saya juga bisa memiliki jaringan ke masyarakat internasional. Setiap
hari saya bisa bicara dengan orang-orang di seluruh dunia melalui
jaringan saya. Ini adalah bisnis hebat, sangat internasional.
Angkola Pers :
Kiat kepemimpinan Anda dalam memajukan perusahaan?
Peter Geoffrey Albert :
Dalam konteks kepemimpinan, pertama-pertama yang saya lakukan adalah
menyiapkan karyawan-karyawan yang akan bekerja sebagai tim. Kedua,
memberi kesempatan kepada karyawan untuk melaksanakan keputusan,
menyiapkan pedoman, memberi dukungan, memberikan kiat-kiat jika saya
rasa perlu, sehingga menciptakan kepemimpinan dan mendorong karyawan
untuk bekerja dengan kapabilitas maksimum. Masing-masing individu
harus bisa bekerja dalam tim.
Pada satu sisi mengikat karyawan dan pada saat yang sama memberikan
arahan kepemimpinan yang jelas, memberikan pengarahan sederhana dan
jelas tentang apa saja yang akan kita capai, visi-visi dan tujuan
yang akan dicapai. Saya kemudian membiarkan karyawan bekerja dengan
visi perusahaan dan dengan saya sebagai pemimpin tim.
Saya tidak tahu apa yang Katarina Hardono (communications manager
G-Resources, Red) kerjakan, misalnya. Tapi saya tahu bahwa Katarina
ahli dalam bidang pekerjaannya. Saya juga tidak tahu tentang apa
yang Katarina ketahui. Yang saya dapat lakukan adalah menyediakan
Katarina kontak yang lebih luas agar bisnis tetap berjalan, tentang
apa yang akan dicapai, dan mempersilakan dia memberi masukan kepada
saya, serta membantu saya membawa perusahaan ke arah yang benar.
Itu sebagai satu contoh.
Untuk menjalankan perusahaan, apa yang saya lakukan adalah menyiapkan
struktur kepemimpinan, kemudian saya menyerahkan kepada para ahli,
para manajer, dalam sebuah tim kepemimpinan, untuk menyusun arahan
yang benar bagi perusahaan dan bagi saya dalam menyelesaikan suatu
masalah di masyarakat. Misalnya dalam menyesaikan masalah aksi
unjuk rasa warga Batangtoru yang menentang pembuangan air limbah
tambang Martabe ke Sungai Batangtoru.
Kami menyelesaikan masalah di Batangtoru setelah kami turun ke
masyarakat dan berdiskusi dengan pemerintah daerah. Kami memiliki
manajemen yang berkualitas bagus untuk melakukan penyelesaian masalah
dalam bidang teknis. Saya bergantung pada top quality people itu untuk
melakukan pekerjaan tersebut dengan hasil yang sangat bagus, dan
hasilnya jauh lebih baik dari yang saya perkirakan.
Kita bisa memiliki gaya-gaya kepemimpinan seperti konsultatif, engaging,
tapi kita juga harus memiliki arahan yang jelas. Kita harus memiliki
kepemimpinan dan visi yang jelas. Sepanjang karier, saya memiliki
kesempatan bekerja di lingkungan dengan beragam budaya , apakah itu
di Afrika, Australia, dan 15 tahun terakhir di Asia.
Gaya kepemimpinan yang akan kita adopsi butuh pengetahuan teknik
tentang budaya yang berbeda yang akan kita hadapi, lingkungan
lintasbudaya di mana kita berada. Contohnya di Sumatera Utara
tempat tambang Martabe berada terdapat banyak pekerja asing dari
Australia, tapi kami juga memiliki staf orang Indonesia yang
punya skill managerial sangat bagus. Kami pun memiliki staf lokal
dari warga Batak dengan posisi supervisor hingga manajer. Entah
itu di Batangtoru atau di Laos dan Thailand, gaya kepemimpinan
harus bisa mengakomodasi beragam budaya.
Baik orang Batak, Jawa, maupun Australia umumnya memiliki norma-
norma budaya, tapi setiap orang adalah individu-individu yang
punya perilaku dan pola-pola tertentu. Kita mesti menyatukan dan
sekaligus menantang individiu-individu itu untuk bisa bekerja
sama dalam suatu kelompok untuk mencapai hasil-hasil terbaik.
Dalam konteks saya, Anda harus memahami budaya dan bekerja bersama
orang-orang yang latar belakang budayanya berbeda, tapi juga memahami
masing-masing individunya.
Angkola Pers :
Strategi Anda dalam memajukan perusahaan?
Peter Geoffrey Albert :
Di Indonesia, kami memulai bisnis di tambang Martabe yang berkelas
dunia. Kami bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai aset perusahaan
yang besar untuk keuntungan seluruh para pemegang saham dan pemangku
kepentingan. Pemerintah Indonesia dan masyarakat lokal Batangtoru
semuanya berusaha mengatasi masalah untuk memaksimalkan keuntungan.
Di tambang Martabe, kami akan meningkatkan hasil dalam dua tahun ke
depan dan kami yakin dapat mengembangkan proyek ini untuk keuntungan
seluruh pemegang saham. Tapi kami tidak hanya menghasilkan kentungan
bagi pemegang saham dengan produksi emas dan perak dari tambang
Martabe. Kami juga memberi keuntungan bagi masyarakat sekitar
jika proyek ini berhasil. Kami menciptakan lapangan kerja buat
mereka. Dari sekitar 2.000 pekerja di tambang Martabe, sekitar
70 persen adalah warga sekitar tambang. Tiap penduduk asli
Batangtoru memiliki kesempatan untuk bekerja di tambang Martabe.
Penduduk yang tidak bekerja di tambang juga mendapatkan manfaat
dengan kehadiran tambang ini. Kami memiliki program-program sosial,
kesehatan, pendidikan, pembangunan infrastruktur untuk masyarakat.
Kami juga mengembangkan peluang-peluang bisnis bagi masyarakat di
bidang usaha pertanian atau jasa untuk mendukung kegiatan tambang.
Dalam jangka panjang, masyarakat Batangtoru dapat mengembangkan
usaha setelah tambang Martabe tidak beroperasi lagi. Kami berharap
Batangtoru nantinya menjadi pusat bisnis di Sumatera Utara.
Secara bisnis, ada dua aspek dalam perusahaan kami. Pertama,
G-Resourrces adalah perusahaan yang tercatat (listed company) di
bursa efek Hong Kong. Pemegang saham kami berasal dari Eropa, Amerika,
Australia, dan Asia. Aset Martabe berkelas dunia dan para investor
yang serius di industri pertambangan memahami kualitas bagus yang
kami miliki di Martabe.
Indonesia adalah negara yang sangat prospektif untuk eksplorasi potensi-
potensi mineral. Tambang Martabe telah menunjukkan potensi mineral
yang dimiliki Indonesia dan merupakan pengembangan tambang pertama
dan terbesar dalam hampir 10 tahun terakhir dan diharapkan berhasil.
Para investor kami sudah mengetahui nilai aset tambang Martabe, mereka
juga mengetahui struktur biaya operasional yang rendah di Martabe,
dan mendapat penjelasan yang baik tentang besarnya struktur biaya itu.
Alasan lain mereka mau berinvestasi di perusahan kami adalah manajemen
perusahaan kami yang sudah berpengalaman 5-7 tahun di bidang pertambangan,
termasuk para manajer Indonesia di perusahaan kami.
Jadi, para investor kami melihat tambang Martabe sebagai aset yang
bernilai tinggi, low cost, dangood managament. Mereka juga melihat
adanya keamanan dan kemudahan regulasi.
Pemegang saham tambang emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar
95 persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha
Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Selatan dan 30 persen dimiliki Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Operasi proyek Martabe berdasarkan kontrak karya generasi keenam yang
ditandatangani pada 1997 dan ini adalah perjanjian yang sukses antara
pemerintah dan perusahaan. Setelah bertahun-tahun berjalan mulai dari
eksplorasi hingga konstruksi dan operasi tambang Martabe, pemerintah
dan perusahaan telah bekerja sama sangat berhasil membangun proyek ini.
Kami dapat memastikan setiap tahapan dilalui dengan baik, sehingga kami
menyelesaikan dan mendapatkan perizinan yang kami butuhkan. Semua itu
berkat dukungan staf pemerintahan di semua level, baik di tingkat
kecamatan, kabupaten, maupun provinsi. Mereka membantu dan memberi
petunjuk tentang apa saja yang kami butuhkan dan apa yang harus kami
lakukan, sehingga kami bisa mengikuti semua aturan yang ada.
Kami juga bisa memastikan dapat mematuhi aturan lingkungan dan
kemasyarakatan. Kami melakukan kemitraan sangat erat dengan kalangan
bisnis dan pemerintahan. Kami menjalin kemitraan yang fokus dalam
menjalankan proyek Martabe dan ini keberhasilan besar bagi kami dan
investor dapat melihat keberhasilan ini.
Aspek kedua adalah manajemen. Salah satu alasan mengapa bisnis kami
berhasil adalah karena kami memiliki orang-orang Indonesia yang hebat
pada level direksi dan komisaris. Mereka sangat berpengalaman di level
menajamen dan memahami perilaku bisnis di negaranya.
Bagi Indonesia, proyek Martabe adalah proyek besar saat ini, real
demonstration terkini dalam hal kemampuan untuk menjadi world class
mining project yang relatif berhasil di Indonesia dan ini menjadi
sinyal kuat bagi investor dunia tentang Indonesia yang terbuka
untuk bisnis dan investasi tambang.
Angkola Pers :
Apa yang paling monumental dalam perjalanan karier Anda?
Peter Geoffrey Albert :
Saya pikir keberhasilan mengoperasikan proyek Martabe adalah tonggak
sejarah dalam kehidupan, karier, dan pengalaman kerja saya. Proyek ini
digarap dari awal, sekarang sudah beroperasi dan akan berjalan untuk
beberapa tahun ke depan. Saya dapat menceritakan kepada anak cucu
tentang usaha yang telah dilakukan dan bisa menyebarkan informasi
tentang keberhasilan membangun proyek Martabe serta tentang manfaat
Martabe bagi masyarakat Batangtoru. Kami sudah menjadi bagian dari
Martabe dan kami menjadi salah satu yang membangun Martabe.
Angkola Pers :
Filosofi dalam hidup Anda?
Peter Geoffrey Albert :
Filosofi hidup saya adalah memperlakukan manusia sebagai mahluk yang
unik dan berharap menjadi dirinya sendiri, memberi kepercayaan,
believe in people, dan bersikap terbuka serta transparan.
Obsesi hidup Anda?
Obesesi saya adalah ingin terus bekerja dan menjalani karier sekarang ini.
Saya sangat menikmati apa yang saya kerjakan saat ini. Bangun tidur
di pagi hari, lalu berangkat ke kantor, memberikan yang terbaik,
semua itu saya nikmati. Saya ingin melakukan semua pekerjaan saya
dengan benar, memperlihatkan hasil pekerjaan yang benar, serta
berusaha melakukan pekerjaan dengan mutu dan standar yang tinggi.
Sumber :
http://padanglawasutarajaya.blogspot.co.id/2013/03/mengenal-peter-geoffrey-albertceo.html
Ket :
Angkola Pers adalah nama situs sebagai tempat belajar
masalah-masalah Pers masyarakat Angkola dan sekitarnya,
dan dikutkan dalam postingan ini untuk mempopulerkannya saja link :
Angkola Pers (Publikasi)
___________________________________________________________
3. Hal PT. Aneka Tambang Tbk dalam hubungannya dengan
Pertambangan Martabe dan Masyarakat Batang Toru
Tanya Jawab sekitar PT. Aneka Tambang Tbk di Lopo Kopi
"Sukses Abis" Surabaya, antara si Daulay dan Si Regar.
___________________________________________________________
Daulay :
PT Aneka Tambang Tbk. atau yang biasa disebut dengan PT Antam
merupakan perusahaan pertambangan yang sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (65%) dan masyarakat (35%).
Itu la dulu sepukul pendapatku Regar. Dan silahkan sampaikan
pukulanmu...!
Regar :
Pukulanku, PT Antam didirikan pada tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan
Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran
dari sumber daya mineral.
Daulay :
Tentang pendapatan PT Antam, sampaikan juga Regar...?
Regar :
Pendapatan PT Antam diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan
penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara
ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen
jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia.
Daulay :
Kusambung Regar, kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan
berdiri tahun 1968. Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar
tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel,
emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam adalah pengolahan dan pemurian
logam mulia serta jasa geologi.
Regar :
Adapun yang menjadi Anak Perusahaan PT Antam, al :
PT Indonesia Coal Resources (Indonesia)
PT Cibaliung Sumberdaya (Indonesia)
PT Gag Nikel (Indonesia)
Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. (Australia)
PT Antam Resourcindo (Indonesia)
PT Borneo Edo International (Indonesia)
PT Mega Citra Utama (Indonesia)
PT Indonesia Chemical Alumina (Indonesia)
PT Antam Jindal Stainless Indonesia (Indonesia)
PT Indonesia Chemical Alumina (Indonesia)
...dan...yang ini,
tapi mungkin belum ditulis :
PT Artha Nugraha Agung,
Daulay :
Oke Regar...!
Mengacu pada peryataan-pernyataan kita di atas, mak jelas-lah Pt. Antam
ini punya sumber pendapatan yang banyak dari kekayaan alam Nusantara ini
dan pantaslah kabar burung yang tersebar, para mereka-mereka itu yang
bekerja di Antam ini bukan main kekayaannya seperti kekayaan alam kita
ini ate...!
Regar :
Tak tau aku ba...! Yang jadi pertanyaanku,
Dalam hubungannya dengan Pertambangan Martabe batang Toru, "Mengapa
Nama PT. Antam ini tidak begitu populer, begitu-pun nama anak
Perusahaannya, yang populer justru nama Peter Geoffrey Albert,
sebagai chief executive officer (CEO) dari G-Resources Group Limited.
"Sejauh mana sebenarya dan di posis mana sebanarnya PT Antam ini
(Termasuk anak perusahaannya) dalam pengolahan Tambang Martabe
Batang Toru...?"
Daulay :
Yah...! Rumusan masalah yang bagus itu Regar dan tentunya perlu
dijawab oleh PT Antam sendiri sebagai lembaga atau PT satu-satunya
di Negara ini yang punya kekuasaan mengolah Pertambangan Indonesia.
"Apakah hanya sebatas memberi order saja pada pihak asing untuk
sekedar mengambil komisinya, karena sudah terlalu lama dijajah
dan belum mampu mengolah kekayaan alam sendiri...?.
Jika demikian halnya Regar...!
Kacian-deh Pemerintah RI (PT. Antam), 70 tahun sudah Merdeka tapi
untuk mengetahui dimana tempat di Negeri ini yang bisa menjadi
lokasi pertambangan tidak tahu, hingga mengorderkan-nya pada pihak
lain.
Pertambangan Martabe Batang Toru itu maksud saya Regar, kan orang
si Peter Geoffrey Albert dan team-nya yang menemukan itu. Dan beliau
bukan berasal dari Aceh, Padang, jawa atau Sulewsi, apalagi berasal
dari Angkola Sumatra Utara.
Regar :
O...oooo....! Begitunya Daulay...!
Hebatnya pula Daulay, kalau tak salah kabar berita, "Setelah meneral
(Bahan Mas, perak, dll) yang diambil oleh G-Resources Group Limited
ini dari Batang Toru tidak pula pengolahannya untuk dibikin menjadi
Mas dikerjasamakan dengan Pt. orang Indonesia tapi justru
dikerjasamakan dengan Pt. yang ada di Australia sana, entah Pt apa-lah
namanya itu. Hebatkan Daulay, entah apalah peran Pmerintah RI (Antam)
dalam hal ini, bingung awa-ba Daulay...!
Daulay :
Tak usah bingung-bingung Regar, kan dalam pribahasa batak ada-nya
pribahasa yang berbunyi, "......." lupa pula saya Regar apa bunyinya,
namun maknanya, "Kalau suatu peristiwa rusak di dasarnya/landasannya,
maka peristiwa-peristiwa berikutnya akan menjadi rusak pula" (Ada
istilah "Pakkal" dan "Pandasoran" dalam pribahasa ini-pen)".
Dalam hubungannya dengan Pertambangan Martabe Regar, karena yang
menemukannya bukan Pt. Antam secara langsung, meskipun mereka
pemiliknya, tapi mereka bukan penguasanya. Itu maksud saya Regar...!
Regar :
Wau...! Mantap kau-ba Daulay. Jadi teringat saya dalam Hukum Berburu
Masyarakat Batak yang tak tertulis tapi tersepakai itu.
Daulay :
Apa itu Regar Hukum Berburu itu. Bilang-lah dulu..!
Regar :
Hukum berburu Masyarakat batak masa lampau :
"Siapapun dan wilayah manapun ditanah Batak orang batak itu boleh
Berburu. Dan hasil buruan akan selalu menjadi milik orang yang
berhasil mmenangkap atau mematikan hasil buruan tersebut dengan
tanpa mempersoalkan berapa usianya, apa jenis kelaminnya. juga
tidak dipersoalkan apakah beliau ikut berburu atau tidak.
Dengan kata lain...!
Siapa yang menangkap atau mematikan hasil buruan maka dialah
pemiliknya karena itu pula dialah kepala-nya yang memang pantas
dapat kepala hasil buruan tersebut.
Dalam hubungannya dengan Pertambangan Martabe, maka G-Resources Group
Limited dan teamnya-lah pemilik utama Tambang Martabe itu, karena
mereka yang menemukannya. Karena itu tidak pantas pula orang batak
khsusnya orang Batang Toru merasa iri hati atau dengki pada G-Resources
Group, jika Cle'an percaya dan tunduk pada Hukum Berburu tersebut.
Bagaimana pendapatmu Regar...?
Regar :
Ehem...!
Jadi taringotma iba tu nasehat ni natua-tua Daulay molo nung songonan,
"Ringgas-ringgas hamu marsiajar amang, aso ulang di paoto-oto halak
hamu, hape ibape lalap di parmayaman". Babbab Cl'an di kode kopian.
Akibatna..."
Ro songon manuk namarpira di ginjang ni eme. Mate haran ni malena.
(Ayam bertelor di padi mati kelaparan).
Daulay :
Maksudmu Regar..."
Orang-orang Batang Toru Tapanuli Selatan itu, "Emas mereka banyak
tapi hidup mereka melarat". Itu maksudmu Regar...! Kejam kali-la
dunia ini.
Regar :
!!!!!!???????@@@@@@8887777777****######.....++++2222/////????
_______________________________________________________________________
4. Hal Penerapan Teori dan Praktek Ilmu Metalurgi
Tanya Jawab sekitar Tambang Mas Martabe Batang Toru di "Lopo Kopi LA72"
Lenteng Agung - Jakarta, antara si Dalimunthe dan Si Regar.
_______________________________________________________________________
Ket :
Georg Agricola, penulis De re metallica sebuah buku
penting pada pengenalan ekstraksi logam
Dalimunthe :
Metalurgi adalah ilmu, seni, dan teknologi yang mengkaji proses
pengolahan dan perekayasaan mineral dan logam. Betulnya Regar...?
Regar :
Betul...! Habis perkara.
Dalimunthe :
Jangan habis dulu Regar, masih ada yang mau ku tanya, "Bidang apa
saja atau ruang lingkup apa saja yang dikaji dalam Ilmu Metalurgi
ini...?
Regar :
Ruang lingkup metalurgi meliputi, catat...catat...catat Dalimunthe,
biar ngak lupa kau. Meliputi :
1. pengolahan mineral (mineral dressing)
2. ekstraksi logam dari konsentrat mineral (metalurgi ekstraksi)
3. proses produksi logam (metalurgi mekanik)
4. perekayasaan sifat fisik logam (metalurgi fisik)
Uda kau catat Dalimunthe...?
Dalimunthe :
Udah ku catat...!
Terus apalagi yang mau ku catat...?
Regar :
Ini juga catat, sebagai gambaran Sejarah Metalurgi :
Sejarah ilmu metalurgi diawali dengan teknologi pengolahan hasil pertambangan.
Logam yang paling dini digunakan oleh manusia tampaknya adalah emas, yang
bisa ditemukan secara bebas. Sejumlah kecil emas telah ditemukan telah
digunakan di gua-gua di Spanyol pada masa Paleolitikum, sekitar 40.000 SM
Perak, tembaga, timah dan besi meteor juga dapat ditemukan bebas, dan
memungkinkan pengerjaan logam dalam jumlah terbatas. Senjata Mesir
yang dibuat dari besi meteor pada sekitar 3000 SM sangat dihargai
sebagai "belati dari langit". Dengan pengetahuan untuk mendapatkan
tembaga dan timah dengan memanaskan bebatuan, serta mengkombinasikan
tembaga dan timah untuk mendapatkan logam paduan yang dinamakan
sebagai perunggu, teknologi metalurgi dimulai sekitar tahun 3500 SM
pada masa Zaman Perunggu.
Ekstraksi besi dari bijihnya ke dalam logam yang dapat diolah jauh
lebih sulit. Proses ini tampaknya telah diciptakan oleh orang-orang
Hittit pada sekitar 1200 SM, pada awal Zaman Besi. Rahasia ekstraksi
dan pengolahan besi adalah faktor kunci dalam keberhasilan orang-orang
Filistin.
Perkembangan historis metalurgi besi dapat ditemukan dalam berbagai
budaya dan peradaban lampau. Ini mencakup kerajaan dan imperium kuno
dan abad pertengahan di Timur Tengah dan Timur Dekat, Mesir kuno,
dan Anatolia (Turki sekarang), Kartago, Yunani, Romawi kuno, Eropa
abad pertengahan, Cina kuno dan pertengahan, India kuno dan
pertengahan, Jepang kuno dan pertengahan, dan sebagainya.
Banyak penerapan, praktik dan perkakas metalurgi mungkin sudah
digunakan di Cina kuno sebelum orang-orang Eropa menguasainya
(seperti tanur, besi cor, baja, dan lain-lain).
Dalimunthe :
Oke..! sudah ku catat Regar. Dan dapat saya pahami,
berdasar kedekatan antara metalurgi dengan pertambangan inilah
maka pada awalnya pendidikan metalurgi lahir dari sekolah-sekolah
pertambangan seperti pendidikan metalurgi di Colorado School of Mines.
Dengan kata lain Regar, "Ilmu Pertambangan dulu ada, baru kemudian
Ilmu Metalurgi untuk kemudian membuat pertambangan itu bagian dari
pelajaran Metaurgi, karena cakupannya yang lebih luas.
Regar :
Berikut gambaran proses Prakteknya Dalimunte. Uda makan kau,
makan dulu baru kau catat :
1. Ekstraksi
Metalurgi ekstraksi adalah praktik mengambil logam berharga dari
sebuah biji dan pemurnian logam mentah yang diekstrak ke dalam
bentuk murni. Dalam rangka untuk mengubah logam oksida, atau
sulfida untuk sebuah logam murni, bijih besi harus dikurangi
secara fisik, kimiawi atau elektrolisasi.
Ahli metalurgi ekstraksi akan tertarik dalam tiga aliran utama
yakni pemakanan, berkonsentrasi (oksida logam berharga/sulfida)
dan punca (limbah). Setelah pertambangan dari potongan besar
akan diperoleh bijih melalui pelumatan dengan melalui penghancuran
dan penggilingan untuk mendapatkan partikel-partikel yang cukup
kecil di mana masing-masing partikel terdiri dari bahan berharga
atau limbah. Partikel terkonsentrasi yang berharga dalam bentuk
yang mendukung memungkinkan pemisahan logam yang dikehendaki
dari kandungan limbah yang tidak dikehendaki.
Pertambangan mungkin tidak diperlukan bila terdapat tubuh bijih
dan lingkungan fisik yang kondusif untuk pencucian. Larut pencucian
bijih mineral dalam tubuh dan menghasilkan solusi yang kaya.
Solusi dikumpulkan dan diproses untuk mengekstrak logam berharga.
Badan bijih umumnya mengandung lebih dari satu logam berharga.
Punca dari proses sebelumnya dapat digunakan kembali sebagai
bahan dalam proses lain untuk mengambil produk sekunder dari
bijih asli. Selain itu, suatu zat terkonsentrasi mungkin berisi
lebih dari satu logam berharga. Yang berkonsentrasi kemudian akan
diproses untuk memisahkan logam berharga dalam konstituen individu.
2. Pengolahan mineral
Pengolahan mineral (mineral dressing) adalah pengolahan mineral
secara fisik. Tujuan dari pengolahan mineral adalah meningkatkan
kadar logam berharga dengan cara membuang bagian-bagian dari bijih
yang tidak diinginkan. Secara umum, setelah proses mineral dressing
akan dihasilkan tiga kategori produk.
Konsentrat, dimana logam-logam berharga terkumpul dan dengan
demikian kadarnya menjadi sangat tinggi.
Tailing, dimana bahan-bahan kurang berharga (bahan ikutan,
gangue mineral) terkumpul.
Middling, yang merupakan bahan pertengahan antara konsentrat dan tailing.
Teknik pengolahan mineral bermacam-macam. Pengaplikasiannya sangat
tergantung pada jenis bijih atau mineral yang akan ditingkatkan
konsentrasinya.
Pemilihan teknik didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisik dari
mineral-mineral yang ada dalam bijih tersebut. Teknik-teknik yang
digunakan dalam proses pengolahan mineral di antaranya adalah:
3. Konsentrasi gravitasi
Teknik ini memanfaatkan perbedaan berat jenis antara mineral-mineral.
Mineral-mineral dipisahkan dengan peralatan yang berprinsip pada
pemisahan berat jenis seperti jigging, rake classifier, spiral
classifier, vibrating table, dll.
4. Flotasi
Teknik ini memanfaatkan perbedaan sifat permukaan mineral-mineral.
Dengan menambahkan reagen kimia yang bisa membuat permukaan salah
satu mineral menjadi hidrofil sementara bagian reagen itu sendiri
memiliki sifat hidrofob, maka mineral bersangkutan dapat diangkat
oleh gelembung yang ditiupkan ke permukaan untuk dipisahkan.
Biasnya mineral-mineral sulfida dipisahkan dengan cara ini.
5. Magnetic Separation
Cara ini memanfaatkan sifat magnet dari mineral-mineral. Mineral
yang bersifat feromagnetik dipisahkan dari mineral yang bersifat
diamagnetik.
Dan teknik-teknik lainnya, seperti electric separator, dll.
6. Metalurgi ekstraksi
Pada bagian pengolahan mineral, konsentrat yang mengandung logam
berharga dipisahkan dari pengotor (gangue mineral) yang menyertainya.
Sedangkan ilmu metalurgi ekstraksi adalah untuk memisahkan logam
berharga dalam konsentrat dari material lain.
7. Metalurgi fisik
Metalugi fisik adalah pengetahuan-pengetahuan mengenai fisika dari
logam-logam dan paduan-paduan umpamanya tentang sifat-sifat mekanik,
sifat-sifat teknologi serta pengubahan-pengubahan sifat-sifat tersebut
yang umumnya menyangkut segi-segi pengembangan atau development,
pada penggunaan dan pengolahan atau teknologi logam-logam dan
paduan-paduan.
Dalimunthe :
Jika saya ingin belajar mengenai Melurgi ini, dimanakah saya dapat
belajar Regar...?
Regar :
Disini salah satunya Dalimunthe :
Deskripsi Program Studi Teknik Metalurgi dan Material - UI
Pendidikan sarjana program studi Teknik Metalurgi dan Material
bertujuan untuk menghasilkan Sarjana Teknik (ST) yang memiliki
kemampuan dalam menentukan dan merekayasa, memproses pembuatan
dan mengendalikan sifat – sifat material logam maupun non logam.
Kurikulum yang berlaku pada Teknik Metalurgi dan Material mengacu
kepada permasalahan yang terkait dengan metalurgi dan desain
material, proses pembentukan material, selanjutnya ditujukan
secara spesifik untuk kebutuhan industri.
Penekanan ini difokuskan kepada ilmu pengetahuan dasar dan prinsip
keteknikan dengan aplikasi dari prinsip metalurgi dan perilaku material.
Selain itu lulusan Program Studi Teknik Metalurgi dan Material FTUI
juga memiliki kemampuan untuk melakukan analisis kegagalan material
akibat penggunaanya.
Pada tahun 2011, lulusan dari Teknik Metalurgi & Material hampir
mencapai 2000 alumni dari tingkat sarjana, lulusan Teknik Metalurgi
& Material dapat bekerja di berbagai sektor baik swasta maupun
pemerintahan seperti industri otomotif, manufaktur, alat berat,
tambang serta minyak dan gas, dan lain lain baik di dalam maupun
di luar negeri.
Bagi mahasiswa program sarjana yang memenuhi syarat, disediakan program
fast-track yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan pendidikan S1 dan S2
dalam waktu lima tahun yang satu tahun lebih singkat dibandingkan dengan
masa studi kurikulum reguler.
Informasi komprehensif Program Studi Teknik Metalurgi dan Material
Dokumen informasi lengkap Program Studi [PDF]
* Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan S1 Reguler dibayarkan sesuai dengan kemampuan
penanggung biaya, BOP-B (Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan).
BOP-B dibayarkan dengan kisaran Rp 100.000 – Rp 7.500.000. Untuk S1
reguler terhitung 2013 sudah tidak dikenakan uang pangkal, hal ini
dikarenakan uang pangkal disubsidi oleh pemerintah melalui Bantuan
Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
UI menggunakan Uang Kuliah Tunggal atau UKT sebagai sistem pembayaran
dimana mahasiswa membayar biaya satuan pendidikan yang sudah ditetapkan
program studi dan tidak dikenakan lagi biaya per SKS. Untuk biaya
pendidikan S1 Paralel sifatnya tetap.
Biaya pendidikan untuk S1 Paralel juga menggunakan UKT. Besaran BOP-nya
adalah sebesar Rp 7.500.000,- persemester dan Rp 45.000.000,- untuk
uang pangkalnya.
* Jadwal Pendaftaran:
Dapat dilihat di situs Penerimaan Universitas Indonesia di tautan
http://penerimaan.ui.ac.id
Kontak:
Departemen Teknik Elektro FTUI
Kampus Baru UI, Depok 16424.
Tel. +62-21-7270078
Fax. +62-21-7270077
e-mail: elektro@ee.ui.ac.id
URL: http://www.ee.ui.ac.id
Sumber :
http://www.ui.ac.id/akademik/sarjana-reguler/fakultas-teknik-2/s1-teknik-metalurgi-dan-material.html
_______________________________________________________________________
5. Hal Ciri-Ciri Tanah yang mengandung Mineral Emas
Tanya Jawab sekitar Ciri-Ciri Tanah yang mengandung Mineral Emas di
Lopo Kopi "Nataro gogo nasib, Nasib di dongan" Sipirok Angkola - Tapsel
antara si Rambe dan si Regar
_______________________________________________________________________
Rambe :
Sudah sama kita ketahui Gar, bahwa Batang Toru hanyalah satu wilayah
dari apa yang kita sebut Tapanuli Selatan masa sekarang maupun masa lampau.
Jika di daerah ini bisa terdapat Pertambangan Mas, maka saya yakin di
daerah lainnya bisa juga ditemukan yang tentunya jika unsur yang sama
ditemukan juga di daerah lainnya di Tapanuli Selatan.
Regar :
Maksudmu Rambe, selain di Batang Toru di wilayah lainnya juga bisa
jadi ditemukan Emas jika ciri-ciri alam/tanah tersebut sama dengan
ciri-ciri tanah yang ada di Batang Toru. Itu masksudnya Rambe...?
Rambe :
Yah betul...!
Dan jika ciri-ciri tersebut ditemukan, maka saya berkehendak Regar
agar jangan diberitahu pada pihak mana-pun termasuk pada Pemerintah.
Dengan catatan jika Pertambangan Martabe yang sekarang ini tidak
memberi manfaat bagi Warga Batang Toru. Bila perlu pihak manapun yang
mau mengadakan penelitian seputar pertambangan di Tapanuli Selatan
di usir saja.
Untuk apa ada pertambangan di Negara ini kalau yang mau membikin
susah rakyatnya. Bukankah Negara RI ini ada untuk memakmurkan rakyatnya.
Pikirlah dulu Regar...!
Regar :
Oke, saya paham, "Mudah-mudahan Keadaan Pertambangan Batang Toru ini
akan menjadi acuan akan seperti apa Pertambangan di Sumatra Utara
pada masa-masa mendatang.
Oya Rambe...!
Uda tau kau apa ciri-ciri tanah yang mengadung unsur mas...?
Rambe :
Sudah...!
Dan paham akan beberapa cirinya, tapi masih perlu memperdalam Ilmu-nya
guna untuk pendeteksian berkelanjutan-nya. Berikut yang saya ketahui,
yang menjadi ciri-ciri Tanah yang mengandung Mas :
1, Terdapat mata air panas di sekitar tempat tersebut.
2, Terdapat aliran sungai disekitarnya. Biasanya kita
melihat para penambang emas melakukan tambang pada daerah sungai.
3, Terdapat gunung berapi disekitarnya dan memiliki usia yang cukup lama.
4, Memiliki lapisan tanah lempung yang tebal
5, Ada batuan putih berurat emas (urat kaca atau batuan kaca transparan)
6, Tanahnya mengandung mineral sulfida (berbau seperti belerang), dan
kita akan merasakan hawa belerang disekitar tempat tersebut.
Dan apakah info mengenai ciri-ciri ini dapat kau tambahkan Regar...?
Regar :
Ini tambahannya :
Untuk mengetahui Karakteristik Tanah yang Mengandung Emas
memerlukan beberapa analisis geologi dan sejarah tanah didaerah tersebut.
Beberapa jenis formasi tanah dan batuan yang lebih cenderung memiliki
bantalan-emas karena proses dari lingkungan dan geologi.
Berikut cara mengetahui ciri/tanda tanah mengandung emas : Tanahnya
mengandung mineral sulfida yang tinggi. (berbau seperti belerang)
Ada mata air panas di sekitar lokasi tersebut. Di lokasi sekitarnya
ada gunung berapi dan memiliki usia yang cukup lama. Ada aliran
sungai di dekatnya (diperkirakan bekas aliran lahar gunung berapi).
Memiliki lapisan tanah lempung yang tebal. Ada batuan putih berurat
emas (urat kuarsa atau batuan kuarsit) Menggunakan Electronic Prospecting
untuk mendeteksi keberadaan emas
Ciri-ciri di atas hanyalah untuk deteksi awal saja, untuk memastikan
keberadaan emas, perlu dilakukan tes merkuri dan tes-tes lain.
Selain itu, selama beberapa tahun terakhir, teknologi di bidang
peralatan untuk mendeteksi emas telah meningkatkan dengan cepat.
Dengan teknologi canggih dan berbagai macam kemampuan dimasukkan ke
dalam desain baru, detektor logam yang dirancang khusus untuk menemukan
kandungan emas bahkan mampu menemukan bongkahan emas dengan mudah pada
kedalaman lebih besar daripada sebelumnya.
http://bengkeltambang.blogspot.co.id/2015/08/8-ciri-tanah-mengandung-emas.html
http://learnmine.blogspot.co.id/2015/03/karakter-tanah-mengandung-emas.html
___________
Penutup
___________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
secara pribadi yang penulis inginkan adalah :
1. Janganlah Clean, para penyelenggara Pemerintahan RI mengontrak-
ngontrakkan kekayaan alam negeri ini pada pihak lain, hanya
karena kebutuhan pribadi Cle'an yang tak pernah terpuaskan dan
clea'an tidak mampu mengolahnya.
2. Jika kita tidak mampu mengolahnya, sabar saja menunggu, hingga kita
punya generasi yang pintar-pintar dan mampu mengolahnya. Toh Negara
ini ada, tidak ada untuk tahun ini saja. Dari tahun 2007 udah
diberitakannya Dunia ini mau kiamat. Bahkan tahun 2015 ini juga
diramalkan kiamat. Nyatanya...! ngak kiamatnya.
3. Sampai postingan ini saya postingkan, "Saya tidak suka cara
Pemerintah RI dalam mengolah Pertambangan Martabe" Seharusnya saham
Pemerintah-lah yang lebih banyak, sehingga Masyarakat Batang Toru
dapat berlindung pada Clea'an.
4. Mengontrakkan kekayaan alam Indonesia pada pihak lain, hampir sama
artinya dengan "membuat lemah UUD 45 dan Pancasila" itu. Bagaimana
Cle'an menguasai hajat hidup masyarakat Indonesia, jika hajat
hidupnya clean kontrakkan. Hebat-la Clea'an rasa kalau pekerja orang
Batak yang 2000 orang itu dapat gaji sekian perbulan...?
5. Asumsi saya, "Sungguh tidak mungkin penghasilan Tambang Mas Martabe
akan lebih banyak bagi Pmerintah RI dari pada ke G-Resources Group.
Berapa memang biaya pengolahan yang dikeluarkan Pmerintah RI untuk
memproduksi emas pertambangan ini. Berapa-la dapat Clean dari saham
yang 5 % itu.
6. Alangkah bodoh-nya kita ini, adanya lapangan kerja di Batang Toru
kita anggap sebagai suatu keuntungan, tidakkah ini pertanda suatu
kelemahan dari Pmerintah RI yang tak mampu menyediakan lahan
pekerjaan.
Kita-nya menafsir 2000 orang punya lapangan kerja di
Tapsel dengan adanya Pertambangan ini suatu kesempatan.
Kalau pihak lain...!
Bisa jadi menafsir 200 orang masyarakat Tapsel siap memberi
mereka keuntungan sebesar-besar-besarnya, susuai nai dokkok
ni gurui, "Mengeluarkan modal sekecil-kecilnya, mendapat untung
sebsar-bsarnya.
Kita ini mau cara kesempatan apa cari keuntungan...?
Marpikir ho damang...!
Para kawan dimanpun berada...!
Mungkin kita sudah sama-sama tak kuat untuk menerapkan pribahasa,
HUjan Mas di Negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, enakan
negeri sendiri".
Kita sudah tak kuat dengan hujan batu yang tak habis-habis di Negeri
ini. Kita menghendaki hujan Mas juga, kita ingin seperti negara
lain juga.
Sayangnnya...!
Ketika Hujan Mas kita temukan di Negeri ini, mas-nya kita kasih pula
sama pihak lain, hingga kita tetap merasakan hujan batu itu., kecuali....
"Tetaplah Maju Tambang Mas Martabe dan berikan sesuatu yang
memberi manfaat untuk kemaslahatan ummat Batang Toru. Untuk
Tano Batak.
Para kawan...!
Selamat malam...!
__________________________________________________________________________
Cat :
Postingan ini adalah bagian dari link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/tambang-mas-martabe-batang-toru-dalam.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/saham-dan-seluk-beluknya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/the-mask-of-zorro-dan-pertambangan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/kontrak-karya-dan-kontrak-kontrak-kerja.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/sejarah-pertambangan-indonesia-dari.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/10-daerah-pertambangan-terbesar-di.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/pt-freeport-indonesia-dan-g-resources.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/dari-pt-preeport-sampai-ke-kolam-susu.html
http://amzn.to/1VW0ktU
(Menyimak info ilustrasi Tanya Jawab Sekitar Pertambangan Martabe
Batang Toru sebagai hasil pantau dalam hubungannya dengan
PT. Antam, G-Resources Group Ltd, Ilmu Metalurgi dan kisah
Peter Geoffrey Albert)
___________________________________________________________________
___________________
Kata Pengantar
___________________
Adanya di UUD 45, entah pasal dan ayat berapa, lupa pula saya.
Tapi inti pasal tersebut mengatakan atau mandokkon, "Bumi dan
segala isinya (Menyangkut hajat hidup orang banyak) dengan maksud
bumi Indonesia di kuasai oleh Negara".
Para kawan dimanapun berada...!
Menurut hemat penulis sebagian masyarakat Indonesia sadar akan hal
ini, tapi sebagian lagi tidak, bahkan dia berkehendak agar di kuasai
oleh masyarakat. Dan bila perlu dirinya sendiri. Hebatkan...?
Hebat la itu...!
Macam mana tak hebat...!
Bayangkan saja jika semua tambang yang ada di Negara ini dikuasai
oleh satu orang, bukan tidak mungkin diri kitapun akan dibelinya.
Ehem...!
Karena kakayaan alam dan segala isinya dikuasai oleh Negara, maka
tak jarang pula Negara menjadi tak perduli pada masyarakat sekitar
pertambangan tersebut. Dan tak jarang pula justru jadi korban
untuk "tidak kita katakan jadi tumbal dari hasil pertambangan
yang dikuasai oleh negara tersebut.
Dan akibatnya macam-macam-pun bisa terjadi, mulai yang bisa
disebut sampai tak bisa disebut yang dalam bahasa batak Angkola-nya
"Natardokkonbe". Akibat dari pertambangan yang dikuasai oleh
pemerintah RI itu.
Para kawan dimanapun berada...!
Malam ini penulis belajar mengenai macam hal yang berhubungan dengan
Pertambangan Martabe ini dan akan menungkannya untuk para pembaca
angkolafacebook.blogspot.com dengan maksud untuk dikorteksi apakah
hasil pelajaran penulis ini sudah betul atau tidak.
Hasil pelajaran ini akan penulis ilustrasikan lewat proses Tanya
Jawab dari macam marga dimacam tempat Lopo Kopi Nusantara. Hal
lainnya penulis juga akan menjadi menanggap pada ilustrasi proses
tanya jawab antara Angkola Pers dengan....
Selamat menyimak...!
Oya...!
Sekali lagi penulis ingatkan, jika pembaca menemukan sesuatu yang
lurus dalam postingan ini, maka biarkanlah tetap lurus. Dan jika
menemukan sesuatu yang bengkok, maka luruskanlah sesuai dengan
kepentingan yang anda inginkan, apakah anda datang dari Pemerintah,
dari G-Resources, dari Pt, Augrah atau dari masyarakat batang Toru Tapsel.
Yang pasti, penulis "Tidak berpihak pada siapapun" dan akan coba
membongkar hal-hal terlupakan atau mungkin tersembunyi sehubungan
dengan pertambangan Martabe tersebut.
Selamat menyimak...!
Dengan gaya penulisan seperti biasalah, "Tidak terlalu serius,
tapi serius".
____________________________________________________________________
1. Hal Kec. Batang Toru
Tanya jawab Sekitar Negri Batang Toru di "Lopo Kopi Batu Baro"
di Batu Bara antara si Batu Bara dengan si Regar dalam Hubungannya
dengan Tambang Mas martabe batang Toru
____________________________________________________________________
Batu Bara :
Ceritakan dulu-ba Regar mengenai Negri Batang Toru ini.
Kami sebenarnya berasal dari sana-nya, tapi itu dulu,
sebelum Indonesia Merdeka.
Regar :
Batang Toru itu bukanlah Negri Batu Bara...! Inilah susahnya
kalau orang Tapanuli merantau ke daerah Melayu, kampung aja-pun
maunya disebut orang itu Negri, padahal Presidennnya tak ada. Yang
namanya Negri itu Kampung Sipirok Batu bara. macam mana kita ini.
"Kampung Sipirok namanya Negri, letaknya dekat kota Sibuhuan
belum puas rasa dihati, kalau belum dapat boru hasibuan" kan
begitunya kata lagu "Melayu tapsel itu.
Singkat kata batu bara, "Batang Toru itu adalah nama kecamatan
dan merupakan salah satu kecamatan dari kabupaten Tapanuli
Selatan. Madung...? Ini petanya biar jelas :
Ket :
Peta Batang Toru
Batu Bara :
Oke..! Siapalah Camatnya sekarang dan berapa penduduknya, serta
seberapa luasnya Kecamatan Batang Toru ini Regar...?
Regar :
ini datanya, biar jelas :
Camat : A. Raja Nasution
Luas : 351,49 km²
Jumlah penduduk : 29.517 (2012)
Kepadatan : 84 jiwa/km²
Desa/kelurahan : 19 Desa
Batu Bara :
Apa saja nama-nama desa tersebut Regar...?
Namanya :
Aek Ngadol Nauli · Batu Horing · Batu Hula · Hapesong Baru ·
Hapesong Lama · Hutabaru · Huta Godang · Garoga · Napa ·
Padang Lancat · Perk Hapesong · Sianggunan · Sigala-gala ·
Sipenggeng · Sisipa · Sumuran · Telo, dll
Batu Bara :
Bisa kau gambarkan Regar situasi dan kondisi dari wilayah Batang
Toru ini...?
Regar :
Daerah ini kaya akan sumber daya alamnya. Perkebunan karet milik PTPN
tersebar luas di daerah ini. Dan yang paling terbesar di Sumut adalah
Tambang Emas yang terletak di desa Aek pining , yang di kelola oleh
perusahaan Hong Kong (G-Resources Group Limited) menggandeng kontraktor
asal Australia yaitu Leighton. Dan ini photo masa lalunya :
Ket :
Gunung Lubuk Raja oleh Franz Wilhelm Junghuhn (1878)
sedangkan gambarannya di tahun 200'an ini, agh... ini :
Ket :
Batang Toru 20013
Batu Bara :
O...oooo...Begitunya...!
kapan la hari Pekan atau hari Pasar di sana...?
Regar :
Pasar sebagai pusat aktivitas warga pada hari Selasa dan Jum'at dan
di desa Hutagodangpada hari senin. Ini photo-nya, biar jelas :
Batu Bara :
Okela Regar...! Trims infonya. Dan dapat ditarik kesimpulan bahwa
salah satu yang hebat sekarang ini dari Kec. Batang Toru ini adalah
Tambang Mas. Oke...oke...! Paham.
___________________________________________________________
2. Hal Peter Geoffrey Albert,CEO dan team-nya sebagai
Penemu Pertambangan Martabe Batang Toru
Tanya Jawab tanya jawab antara Angkola Pers dengan
Peter Geoffrey Albert dan tanggapannya
____________________________________________________________
Mengenal Peter Geoffrey Albert,CEO Tambang Emas Martabe Batang Toru
INFO TABAGSEL.com-Peter Geoffrey Albert adalah ahli metalurgi
bertangan dingin. Dari tangan dinginnya pula lahir proyek tambang
emas Martabe di Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara.
Inilah tambang emas terbesar yang dikembangkan di Indonesia dalam 10
tahun terakhir.
Tambang emas yang berproduksi sejak pertengahan tahun lalu itu, sekaligus
menandai tonggak sejarah perjalanan tambang emas Martabe sebagai tambang
emas kelas dunia yang pertama berproduksi di Sumatera Utara.
Toh, ahli metalurgi berusia 53 tahun ini tak mau mengklaim kesuksesan
yang dicapainya itu sebagai keberhasilan individu. “Saya sukses berkat
teamwork. Kami punya tim kerja yang hebat,” kata Peter Geoffrey Albert,
chief executive officer (CEO) G-Resources Group Limited, dalam
perbincangan di Jakarta, beberapa waktu lalu.
Apa pandangan Peter Geoffrey Albert tentang bisnis pertambangan?
Mengapa pria yang menjabat sebagai CEO G-Resources Group sejak
29 Juli 2009 itu menganggap kerja sama tim adalah segala-galanya?
Berikut hasil wawancaranya.
Angkola Pers :
Bisa cerita perjalanan karier Anda hingga menduduki posisi CEO?
Peter Geoffrey Albert :
Saya bekerja di bidang pertambangan sepanjang karier saya. Saya
tidak pernah melakukan pekerjaan di bidang lain, selain pertambangan.
Saya kuliah di Inggris. Saya lulus sarjana dalam bidang studi
pertambangan (mining degree) pada 1981.
Setelah lulus kuliah, saya bekerja lama di Afrika, lalu di Australia
sekitar 10 tahun, dan kemudian selama 15 tahun bekerja di Asia.
Selama di Asia, sebagian besar saya bekerja di kawasan Asia Tenggara,
yakni Laos, Thailand, Kamboja, dan Indonesia.
Saya membangun dan mengembangkan bisnis pertambangan, khususnya dalam
10 tahun terakhir di banyak daerah terpencil (remote area) di Asia
Tenggara, membangun proyek di Kamboja, dan sekarang ini sedang
membangun proyek di Sumatera Utara.
Angkola Pers :
Kiat Anda mencapai kesuksesan?
Peter Geoffrey Albert :
Saya sukses berkarier karena didukung oleh tim. Kami memiliki tim
kerja dan setiap anggota tim akan mengerjakan yang terbaik. Sebagai
tim, kami akan mencapai hasil yang terbaik untuk proyek Martabe.
Proyek Martabe merupakan contoh proyek hebat (tremendous project).
Martabe sebagai proyek besar tidak hanya bagi Sumatera Utara, tapi
juga bagi Indonesia. Sekarang Martabe sudah berhasil beroperasi dan
sudah berproduksi, ini berkat kerja tim.
Tambang emas Martabe dengan luas wilayah 1.639 km2 berstatus
kontrak karya (KK) generasi keenam (CoW) yang ditandatangani
pada April 1997.
Tambang emas Martabe kini memiliki sumber daya 8,05 juta ounce (oz)
emas dan 77 juta oz perak. Kapasitas produksi per tahun mencapai
250.000 oz emas dan 2-3 juta oz perak berbiaya rendah.
Pada kuartal terakhir 2012, produksi emas di tambang Martabe mencapai
34.624 ounce (oz) atau 10 persen di atas target, sedangkan produksi
perak mencapai 134.877 oz. Produksi berkapasitas penuh diharapkan
dapat dicapai pada kuartal II-2013.
Hingga akhir 2013, total produksi emas di tambang tersebut diperkirakan
mencapai 250.000 oz dan perak 2,2 juta oz. Sedangkan estimasi
biaya produksi diperkirakan mencapai US$ 450 per oz emas. Hingga
mencapai tahapan produksi, G-Resources telah menggelontorkan investasi
US$ 700 juta atau setara sekitar Rp 6,6 triliun.
Angkola Pers :
Alasan Anda memilih profesi di perusahaan pertambangan?
Peter Geoffrey Albert :
Seluruh karier saya di pertambangan. Saya lulus bidang studi pertambangan
dan saya sangat tertarik menjalani profesi di bidang pertambangan.
Saya pun merasa puas menjalani profesi ini. Tidak ada yang ingin saya
lakukan kecuali di bidang pertambangan.
Saya menjalankan bisnis pertambangan dengan kemampuan mengatasi
tantangan-tantangan teknik, manajerial, memiliki kepemimpinan
(leadership), dan memiliki peluang untuk men-deliver ke masyarakat
berupa nilai-nilai dan keuntungan (benefit). Jika berkarier di
bidang lain, kemungkinan saya tidak bisa memiliki kesempatan
seperti itu.
Sebagai contoh, kami memiliki proyek di daerah terpencil di Laos.
Kami memiliki kesempatan mengubah kehidupan masyarakat di sana
menuju yang positif dan efektif. Masyarakat juga mendapatkan
keuntungan luar biasa dalam bisnis pertambangan.
Sekarang proyek kami di Martabe, Batangtoru. Kami punya peluang
mengembangkan daerah ini, mengubah kehidupan masyarakat di sekitar
tambang. Dalam dua tiga tahun ke depan, kita akan menyaksikan
perubahan di masyarakat Batangtoru.
Hal itu memberi kepuasan bagi saya karena memiliki karier, bisnis,
dan peluang yang lebih baik untuk mengubah kehidupan masyarakat.
Saya sudah 30 tahun berkarier di pertambangan, sudah lama sekali.
Dulu saya berpikir pekerjaan saya ini membuat saya punya banyak
kesempatan berkeliling dunia, berkesempatan mempelajari budaya di
negara yang berbeda-beda, di mana ada industri pertambangan seperti
di Afrika, Asia, dan Australia.
Saya juga bisa memiliki jaringan ke masyarakat internasional. Setiap
hari saya bisa bicara dengan orang-orang di seluruh dunia melalui
jaringan saya. Ini adalah bisnis hebat, sangat internasional.
Angkola Pers :
Kiat kepemimpinan Anda dalam memajukan perusahaan?
Peter Geoffrey Albert :
Dalam konteks kepemimpinan, pertama-pertama yang saya lakukan adalah
menyiapkan karyawan-karyawan yang akan bekerja sebagai tim. Kedua,
memberi kesempatan kepada karyawan untuk melaksanakan keputusan,
menyiapkan pedoman, memberi dukungan, memberikan kiat-kiat jika saya
rasa perlu, sehingga menciptakan kepemimpinan dan mendorong karyawan
untuk bekerja dengan kapabilitas maksimum. Masing-masing individu
harus bisa bekerja dalam tim.
Pada satu sisi mengikat karyawan dan pada saat yang sama memberikan
arahan kepemimpinan yang jelas, memberikan pengarahan sederhana dan
jelas tentang apa saja yang akan kita capai, visi-visi dan tujuan
yang akan dicapai. Saya kemudian membiarkan karyawan bekerja dengan
visi perusahaan dan dengan saya sebagai pemimpin tim.
Saya tidak tahu apa yang Katarina Hardono (communications manager
G-Resources, Red) kerjakan, misalnya. Tapi saya tahu bahwa Katarina
ahli dalam bidang pekerjaannya. Saya juga tidak tahu tentang apa
yang Katarina ketahui. Yang saya dapat lakukan adalah menyediakan
Katarina kontak yang lebih luas agar bisnis tetap berjalan, tentang
apa yang akan dicapai, dan mempersilakan dia memberi masukan kepada
saya, serta membantu saya membawa perusahaan ke arah yang benar.
Itu sebagai satu contoh.
Untuk menjalankan perusahaan, apa yang saya lakukan adalah menyiapkan
struktur kepemimpinan, kemudian saya menyerahkan kepada para ahli,
para manajer, dalam sebuah tim kepemimpinan, untuk menyusun arahan
yang benar bagi perusahaan dan bagi saya dalam menyelesaikan suatu
masalah di masyarakat. Misalnya dalam menyesaikan masalah aksi
unjuk rasa warga Batangtoru yang menentang pembuangan air limbah
tambang Martabe ke Sungai Batangtoru.
Kami menyelesaikan masalah di Batangtoru setelah kami turun ke
masyarakat dan berdiskusi dengan pemerintah daerah. Kami memiliki
manajemen yang berkualitas bagus untuk melakukan penyelesaian masalah
dalam bidang teknis. Saya bergantung pada top quality people itu untuk
melakukan pekerjaan tersebut dengan hasil yang sangat bagus, dan
hasilnya jauh lebih baik dari yang saya perkirakan.
Kita bisa memiliki gaya-gaya kepemimpinan seperti konsultatif, engaging,
tapi kita juga harus memiliki arahan yang jelas. Kita harus memiliki
kepemimpinan dan visi yang jelas. Sepanjang karier, saya memiliki
kesempatan bekerja di lingkungan dengan beragam budaya , apakah itu
di Afrika, Australia, dan 15 tahun terakhir di Asia.
Gaya kepemimpinan yang akan kita adopsi butuh pengetahuan teknik
tentang budaya yang berbeda yang akan kita hadapi, lingkungan
lintasbudaya di mana kita berada. Contohnya di Sumatera Utara
tempat tambang Martabe berada terdapat banyak pekerja asing dari
Australia, tapi kami juga memiliki staf orang Indonesia yang
punya skill managerial sangat bagus. Kami pun memiliki staf lokal
dari warga Batak dengan posisi supervisor hingga manajer. Entah
itu di Batangtoru atau di Laos dan Thailand, gaya kepemimpinan
harus bisa mengakomodasi beragam budaya.
Baik orang Batak, Jawa, maupun Australia umumnya memiliki norma-
norma budaya, tapi setiap orang adalah individu-individu yang
punya perilaku dan pola-pola tertentu. Kita mesti menyatukan dan
sekaligus menantang individiu-individu itu untuk bisa bekerja
sama dalam suatu kelompok untuk mencapai hasil-hasil terbaik.
Dalam konteks saya, Anda harus memahami budaya dan bekerja bersama
orang-orang yang latar belakang budayanya berbeda, tapi juga memahami
masing-masing individunya.
Angkola Pers :
Strategi Anda dalam memajukan perusahaan?
Peter Geoffrey Albert :
Di Indonesia, kami memulai bisnis di tambang Martabe yang berkelas
dunia. Kami bertanggung jawab untuk memaksimalkan nilai aset perusahaan
yang besar untuk keuntungan seluruh para pemegang saham dan pemangku
kepentingan. Pemerintah Indonesia dan masyarakat lokal Batangtoru
semuanya berusaha mengatasi masalah untuk memaksimalkan keuntungan.
Di tambang Martabe, kami akan meningkatkan hasil dalam dua tahun ke
depan dan kami yakin dapat mengembangkan proyek ini untuk keuntungan
seluruh pemegang saham. Tapi kami tidak hanya menghasilkan kentungan
bagi pemegang saham dengan produksi emas dan perak dari tambang
Martabe. Kami juga memberi keuntungan bagi masyarakat sekitar
jika proyek ini berhasil. Kami menciptakan lapangan kerja buat
mereka. Dari sekitar 2.000 pekerja di tambang Martabe, sekitar
70 persen adalah warga sekitar tambang. Tiap penduduk asli
Batangtoru memiliki kesempatan untuk bekerja di tambang Martabe.
Penduduk yang tidak bekerja di tambang juga mendapatkan manfaat
dengan kehadiran tambang ini. Kami memiliki program-program sosial,
kesehatan, pendidikan, pembangunan infrastruktur untuk masyarakat.
Kami juga mengembangkan peluang-peluang bisnis bagi masyarakat di
bidang usaha pertanian atau jasa untuk mendukung kegiatan tambang.
Dalam jangka panjang, masyarakat Batangtoru dapat mengembangkan
usaha setelah tambang Martabe tidak beroperasi lagi. Kami berharap
Batangtoru nantinya menjadi pusat bisnis di Sumatera Utara.
Secara bisnis, ada dua aspek dalam perusahaan kami. Pertama,
G-Resourrces adalah perusahaan yang tercatat (listed company) di
bursa efek Hong Kong. Pemegang saham kami berasal dari Eropa, Amerika,
Australia, dan Asia. Aset Martabe berkelas dunia dan para investor
yang serius di industri pertambangan memahami kualitas bagus yang
kami miliki di Martabe.
Indonesia adalah negara yang sangat prospektif untuk eksplorasi potensi-
potensi mineral. Tambang Martabe telah menunjukkan potensi mineral
yang dimiliki Indonesia dan merupakan pengembangan tambang pertama
dan terbesar dalam hampir 10 tahun terakhir dan diharapkan berhasil.
Para investor kami sudah mengetahui nilai aset tambang Martabe, mereka
juga mengetahui struktur biaya operasional yang rendah di Martabe,
dan mendapat penjelasan yang baik tentang besarnya struktur biaya itu.
Alasan lain mereka mau berinvestasi di perusahan kami adalah manajemen
perusahaan kami yang sudah berpengalaman 5-7 tahun di bidang pertambangan,
termasuk para manajer Indonesia di perusahaan kami.
Jadi, para investor kami melihat tambang Martabe sebagai aset yang
bernilai tinggi, low cost, dangood managament. Mereka juga melihat
adanya keamanan dan kemudahan regulasi.
Pemegang saham tambang emas Martabe adalah G-Resources Group Ltd sebesar
95 persen, dan pemegang 5 persen saham lainnya adalah PT Artha Nugraha
Agung, yang 70 persen sahamnya dimiliki Pemerintah Kabupaten Tapanuli
Selatan dan 30 persen dimiliki Pemerintah Provinsi Sumatera Utara.
Operasi proyek Martabe berdasarkan kontrak karya generasi keenam yang
ditandatangani pada 1997 dan ini adalah perjanjian yang sukses antara
pemerintah dan perusahaan. Setelah bertahun-tahun berjalan mulai dari
eksplorasi hingga konstruksi dan operasi tambang Martabe, pemerintah
dan perusahaan telah bekerja sama sangat berhasil membangun proyek ini.
Kami dapat memastikan setiap tahapan dilalui dengan baik, sehingga kami
menyelesaikan dan mendapatkan perizinan yang kami butuhkan. Semua itu
berkat dukungan staf pemerintahan di semua level, baik di tingkat
kecamatan, kabupaten, maupun provinsi. Mereka membantu dan memberi
petunjuk tentang apa saja yang kami butuhkan dan apa yang harus kami
lakukan, sehingga kami bisa mengikuti semua aturan yang ada.
Kami juga bisa memastikan dapat mematuhi aturan lingkungan dan
kemasyarakatan. Kami melakukan kemitraan sangat erat dengan kalangan
bisnis dan pemerintahan. Kami menjalin kemitraan yang fokus dalam
menjalankan proyek Martabe dan ini keberhasilan besar bagi kami dan
investor dapat melihat keberhasilan ini.
Aspek kedua adalah manajemen. Salah satu alasan mengapa bisnis kami
berhasil adalah karena kami memiliki orang-orang Indonesia yang hebat
pada level direksi dan komisaris. Mereka sangat berpengalaman di level
menajamen dan memahami perilaku bisnis di negaranya.
Bagi Indonesia, proyek Martabe adalah proyek besar saat ini, real
demonstration terkini dalam hal kemampuan untuk menjadi world class
mining project yang relatif berhasil di Indonesia dan ini menjadi
sinyal kuat bagi investor dunia tentang Indonesia yang terbuka
untuk bisnis dan investasi tambang.
Angkola Pers :
Apa yang paling monumental dalam perjalanan karier Anda?
Peter Geoffrey Albert :
Saya pikir keberhasilan mengoperasikan proyek Martabe adalah tonggak
sejarah dalam kehidupan, karier, dan pengalaman kerja saya. Proyek ini
digarap dari awal, sekarang sudah beroperasi dan akan berjalan untuk
beberapa tahun ke depan. Saya dapat menceritakan kepada anak cucu
tentang usaha yang telah dilakukan dan bisa menyebarkan informasi
tentang keberhasilan membangun proyek Martabe serta tentang manfaat
Martabe bagi masyarakat Batangtoru. Kami sudah menjadi bagian dari
Martabe dan kami menjadi salah satu yang membangun Martabe.
Angkola Pers :
Filosofi dalam hidup Anda?
Peter Geoffrey Albert :
Filosofi hidup saya adalah memperlakukan manusia sebagai mahluk yang
unik dan berharap menjadi dirinya sendiri, memberi kepercayaan,
believe in people, dan bersikap terbuka serta transparan.
Obsesi hidup Anda?
Obesesi saya adalah ingin terus bekerja dan menjalani karier sekarang ini.
Saya sangat menikmati apa yang saya kerjakan saat ini. Bangun tidur
di pagi hari, lalu berangkat ke kantor, memberikan yang terbaik,
semua itu saya nikmati. Saya ingin melakukan semua pekerjaan saya
dengan benar, memperlihatkan hasil pekerjaan yang benar, serta
berusaha melakukan pekerjaan dengan mutu dan standar yang tinggi.
Sumber :
http://padanglawasutarajaya.blogspot.co.id/2013/03/mengenal-peter-geoffrey-albertceo.html
Ket :
Angkola Pers adalah nama situs sebagai tempat belajar
masalah-masalah Pers masyarakat Angkola dan sekitarnya,
dan dikutkan dalam postingan ini untuk mempopulerkannya saja link :
Angkola Pers (Publikasi)
___________________________________________________________
3. Hal PT. Aneka Tambang Tbk dalam hubungannya dengan
Pertambangan Martabe dan Masyarakat Batang Toru
Tanya Jawab sekitar PT. Aneka Tambang Tbk di Lopo Kopi
"Sukses Abis" Surabaya, antara si Daulay dan Si Regar.
___________________________________________________________
Daulay :
PT Aneka Tambang Tbk. atau yang biasa disebut dengan PT Antam
merupakan perusahaan pertambangan yang sebagian besar sahamnya
dimiliki oleh Pemerintah Indonesia (65%) dan masyarakat (35%).
Itu la dulu sepukul pendapatku Regar. Dan silahkan sampaikan
pukulanmu...!
Regar :
Pukulanku, PT Antam didirikan pada tanggal 5 Juli 1968. Kegiatan
Antam mencakup eksplorasi, penambangan, pengolahan serta pemasaran
dari sumber daya mineral.
Daulay :
Tentang pendapatan PT Antam, sampaikan juga Regar...?
Regar :
Pendapatan PT Antam diperoleh melalui kegiatan eksplorasi dan
penemuan deposit mineral, pengolahan mineral tersebut secara
ekonomis, dan penjualan hasil pengolahan tersebut kepada konsumen
jangka panjang yang loyal di Eropa dan Asia.
Daulay :
Kusambung Regar, kegiatan ini telah dilakukan semenjak perusahaan
berdiri tahun 1968. Komoditas utama Antam adalah bijih nikel kadar
tinggi atau saprolit, bijih nikel kadar rendah atau limonit, feronikel,
emas, perak dan bauksit. Jasa utama Antam adalah pengolahan dan pemurian
logam mulia serta jasa geologi.
Regar :
Adapun yang menjadi Anak Perusahaan PT Antam, al :
PT Indonesia Coal Resources (Indonesia)
PT Cibaliung Sumberdaya (Indonesia)
PT Gag Nikel (Indonesia)
Asia Pacific Nickel Pty., Ltd. (Australia)
PT Antam Resourcindo (Indonesia)
PT Borneo Edo International (Indonesia)
PT Mega Citra Utama (Indonesia)
PT Indonesia Chemical Alumina (Indonesia)
PT Antam Jindal Stainless Indonesia (Indonesia)
PT Indonesia Chemical Alumina (Indonesia)
...dan...yang ini,
tapi mungkin belum ditulis :
PT Artha Nugraha Agung,
Daulay :
Oke Regar...!
Mengacu pada peryataan-pernyataan kita di atas, mak jelas-lah Pt. Antam
ini punya sumber pendapatan yang banyak dari kekayaan alam Nusantara ini
dan pantaslah kabar burung yang tersebar, para mereka-mereka itu yang
bekerja di Antam ini bukan main kekayaannya seperti kekayaan alam kita
ini ate...!
Regar :
Tak tau aku ba...! Yang jadi pertanyaanku,
Dalam hubungannya dengan Pertambangan Martabe batang Toru, "Mengapa
Nama PT. Antam ini tidak begitu populer, begitu-pun nama anak
Perusahaannya, yang populer justru nama Peter Geoffrey Albert,
sebagai chief executive officer (CEO) dari G-Resources Group Limited.
"Sejauh mana sebenarya dan di posis mana sebanarnya PT Antam ini
(Termasuk anak perusahaannya) dalam pengolahan Tambang Martabe
Batang Toru...?"
Daulay :
Yah...! Rumusan masalah yang bagus itu Regar dan tentunya perlu
dijawab oleh PT Antam sendiri sebagai lembaga atau PT satu-satunya
di Negara ini yang punya kekuasaan mengolah Pertambangan Indonesia.
"Apakah hanya sebatas memberi order saja pada pihak asing untuk
sekedar mengambil komisinya, karena sudah terlalu lama dijajah
dan belum mampu mengolah kekayaan alam sendiri...?.
Jika demikian halnya Regar...!
Kacian-deh Pemerintah RI (PT. Antam), 70 tahun sudah Merdeka tapi
untuk mengetahui dimana tempat di Negeri ini yang bisa menjadi
lokasi pertambangan tidak tahu, hingga mengorderkan-nya pada pihak
lain.
Pertambangan Martabe Batang Toru itu maksud saya Regar, kan orang
si Peter Geoffrey Albert dan team-nya yang menemukan itu. Dan beliau
bukan berasal dari Aceh, Padang, jawa atau Sulewsi, apalagi berasal
dari Angkola Sumatra Utara.
Regar :
O...oooo....! Begitunya Daulay...!
Hebatnya pula Daulay, kalau tak salah kabar berita, "Setelah meneral
(Bahan Mas, perak, dll) yang diambil oleh G-Resources Group Limited
ini dari Batang Toru tidak pula pengolahannya untuk dibikin menjadi
Mas dikerjasamakan dengan Pt. orang Indonesia tapi justru
dikerjasamakan dengan Pt. yang ada di Australia sana, entah Pt apa-lah
namanya itu. Hebatkan Daulay, entah apalah peran Pmerintah RI (Antam)
dalam hal ini, bingung awa-ba Daulay...!
Daulay :
Tak usah bingung-bingung Regar, kan dalam pribahasa batak ada-nya
pribahasa yang berbunyi, "......." lupa pula saya Regar apa bunyinya,
namun maknanya, "Kalau suatu peristiwa rusak di dasarnya/landasannya,
maka peristiwa-peristiwa berikutnya akan menjadi rusak pula" (Ada
istilah "Pakkal" dan "Pandasoran" dalam pribahasa ini-pen)".
Dalam hubungannya dengan Pertambangan Martabe Regar, karena yang
menemukannya bukan Pt. Antam secara langsung, meskipun mereka
pemiliknya, tapi mereka bukan penguasanya. Itu maksud saya Regar...!
Regar :
Wau...! Mantap kau-ba Daulay. Jadi teringat saya dalam Hukum Berburu
Masyarakat Batak yang tak tertulis tapi tersepakai itu.
Daulay :
Apa itu Regar Hukum Berburu itu. Bilang-lah dulu..!
Regar :
Hukum berburu Masyarakat batak masa lampau :
"Siapapun dan wilayah manapun ditanah Batak orang batak itu boleh
Berburu. Dan hasil buruan akan selalu menjadi milik orang yang
berhasil mmenangkap atau mematikan hasil buruan tersebut dengan
tanpa mempersoalkan berapa usianya, apa jenis kelaminnya. juga
tidak dipersoalkan apakah beliau ikut berburu atau tidak.
Dengan kata lain...!
Siapa yang menangkap atau mematikan hasil buruan maka dialah
pemiliknya karena itu pula dialah kepala-nya yang memang pantas
dapat kepala hasil buruan tersebut.
Dalam hubungannya dengan Pertambangan Martabe, maka G-Resources Group
Limited dan teamnya-lah pemilik utama Tambang Martabe itu, karena
mereka yang menemukannya. Karena itu tidak pantas pula orang batak
khsusnya orang Batang Toru merasa iri hati atau dengki pada G-Resources
Group, jika Cle'an percaya dan tunduk pada Hukum Berburu tersebut.
Bagaimana pendapatmu Regar...?
Regar :
Ehem...!
Jadi taringotma iba tu nasehat ni natua-tua Daulay molo nung songonan,
"Ringgas-ringgas hamu marsiajar amang, aso ulang di paoto-oto halak
hamu, hape ibape lalap di parmayaman". Babbab Cl'an di kode kopian.
Akibatna..."
Ro songon manuk namarpira di ginjang ni eme. Mate haran ni malena.
(Ayam bertelor di padi mati kelaparan).
Daulay :
Maksudmu Regar..."
Orang-orang Batang Toru Tapanuli Selatan itu, "Emas mereka banyak
tapi hidup mereka melarat". Itu maksudmu Regar...! Kejam kali-la
dunia ini.
Regar :
!!!!!!???????@@@@@@8887777777****######.....++++2222/////????
_______________________________________________________________________
4. Hal Penerapan Teori dan Praktek Ilmu Metalurgi
Tanya Jawab sekitar Tambang Mas Martabe Batang Toru di "Lopo Kopi LA72"
Lenteng Agung - Jakarta, antara si Dalimunthe dan Si Regar.
_______________________________________________________________________
Ket :
Georg Agricola, penulis De re metallica sebuah buku
penting pada pengenalan ekstraksi logam
Dalimunthe :
Metalurgi adalah ilmu, seni, dan teknologi yang mengkaji proses
pengolahan dan perekayasaan mineral dan logam. Betulnya Regar...?
Regar :
Betul...! Habis perkara.
Dalimunthe :
Jangan habis dulu Regar, masih ada yang mau ku tanya, "Bidang apa
saja atau ruang lingkup apa saja yang dikaji dalam Ilmu Metalurgi
ini...?
Regar :
Ruang lingkup metalurgi meliputi, catat...catat...catat Dalimunthe,
biar ngak lupa kau. Meliputi :
1. pengolahan mineral (mineral dressing)
2. ekstraksi logam dari konsentrat mineral (metalurgi ekstraksi)
3. proses produksi logam (metalurgi mekanik)
4. perekayasaan sifat fisik logam (metalurgi fisik)
Uda kau catat Dalimunthe...?
Dalimunthe :
Udah ku catat...!
Terus apalagi yang mau ku catat...?
Regar :
Ini juga catat, sebagai gambaran Sejarah Metalurgi :
Sejarah ilmu metalurgi diawali dengan teknologi pengolahan hasil pertambangan.
Logam yang paling dini digunakan oleh manusia tampaknya adalah emas, yang
bisa ditemukan secara bebas. Sejumlah kecil emas telah ditemukan telah
digunakan di gua-gua di Spanyol pada masa Paleolitikum, sekitar 40.000 SM
Perak, tembaga, timah dan besi meteor juga dapat ditemukan bebas, dan
memungkinkan pengerjaan logam dalam jumlah terbatas. Senjata Mesir
yang dibuat dari besi meteor pada sekitar 3000 SM sangat dihargai
sebagai "belati dari langit". Dengan pengetahuan untuk mendapatkan
tembaga dan timah dengan memanaskan bebatuan, serta mengkombinasikan
tembaga dan timah untuk mendapatkan logam paduan yang dinamakan
sebagai perunggu, teknologi metalurgi dimulai sekitar tahun 3500 SM
pada masa Zaman Perunggu.
Ekstraksi besi dari bijihnya ke dalam logam yang dapat diolah jauh
lebih sulit. Proses ini tampaknya telah diciptakan oleh orang-orang
Hittit pada sekitar 1200 SM, pada awal Zaman Besi. Rahasia ekstraksi
dan pengolahan besi adalah faktor kunci dalam keberhasilan orang-orang
Filistin.
Perkembangan historis metalurgi besi dapat ditemukan dalam berbagai
budaya dan peradaban lampau. Ini mencakup kerajaan dan imperium kuno
dan abad pertengahan di Timur Tengah dan Timur Dekat, Mesir kuno,
dan Anatolia (Turki sekarang), Kartago, Yunani, Romawi kuno, Eropa
abad pertengahan, Cina kuno dan pertengahan, India kuno dan
pertengahan, Jepang kuno dan pertengahan, dan sebagainya.
Banyak penerapan, praktik dan perkakas metalurgi mungkin sudah
digunakan di Cina kuno sebelum orang-orang Eropa menguasainya
(seperti tanur, besi cor, baja, dan lain-lain).
Dalimunthe :
Oke..! sudah ku catat Regar. Dan dapat saya pahami,
berdasar kedekatan antara metalurgi dengan pertambangan inilah
maka pada awalnya pendidikan metalurgi lahir dari sekolah-sekolah
pertambangan seperti pendidikan metalurgi di Colorado School of Mines.
Dengan kata lain Regar, "Ilmu Pertambangan dulu ada, baru kemudian
Ilmu Metalurgi untuk kemudian membuat pertambangan itu bagian dari
pelajaran Metaurgi, karena cakupannya yang lebih luas.
Regar :
Berikut gambaran proses Prakteknya Dalimunte. Uda makan kau,
makan dulu baru kau catat :
1. Ekstraksi
Metalurgi ekstraksi adalah praktik mengambil logam berharga dari
sebuah biji dan pemurnian logam mentah yang diekstrak ke dalam
bentuk murni. Dalam rangka untuk mengubah logam oksida, atau
sulfida untuk sebuah logam murni, bijih besi harus dikurangi
secara fisik, kimiawi atau elektrolisasi.
Ahli metalurgi ekstraksi akan tertarik dalam tiga aliran utama
yakni pemakanan, berkonsentrasi (oksida logam berharga/sulfida)
dan punca (limbah). Setelah pertambangan dari potongan besar
akan diperoleh bijih melalui pelumatan dengan melalui penghancuran
dan penggilingan untuk mendapatkan partikel-partikel yang cukup
kecil di mana masing-masing partikel terdiri dari bahan berharga
atau limbah. Partikel terkonsentrasi yang berharga dalam bentuk
yang mendukung memungkinkan pemisahan logam yang dikehendaki
dari kandungan limbah yang tidak dikehendaki.
Pertambangan mungkin tidak diperlukan bila terdapat tubuh bijih
dan lingkungan fisik yang kondusif untuk pencucian. Larut pencucian
bijih mineral dalam tubuh dan menghasilkan solusi yang kaya.
Solusi dikumpulkan dan diproses untuk mengekstrak logam berharga.
Badan bijih umumnya mengandung lebih dari satu logam berharga.
Punca dari proses sebelumnya dapat digunakan kembali sebagai
bahan dalam proses lain untuk mengambil produk sekunder dari
bijih asli. Selain itu, suatu zat terkonsentrasi mungkin berisi
lebih dari satu logam berharga. Yang berkonsentrasi kemudian akan
diproses untuk memisahkan logam berharga dalam konstituen individu.
2. Pengolahan mineral
Pengolahan mineral (mineral dressing) adalah pengolahan mineral
secara fisik. Tujuan dari pengolahan mineral adalah meningkatkan
kadar logam berharga dengan cara membuang bagian-bagian dari bijih
yang tidak diinginkan. Secara umum, setelah proses mineral dressing
akan dihasilkan tiga kategori produk.
Konsentrat, dimana logam-logam berharga terkumpul dan dengan
demikian kadarnya menjadi sangat tinggi.
Tailing, dimana bahan-bahan kurang berharga (bahan ikutan,
gangue mineral) terkumpul.
Middling, yang merupakan bahan pertengahan antara konsentrat dan tailing.
Teknik pengolahan mineral bermacam-macam. Pengaplikasiannya sangat
tergantung pada jenis bijih atau mineral yang akan ditingkatkan
konsentrasinya.
Pemilihan teknik didasarkan pada perbedaan sifat-sifat fisik dari
mineral-mineral yang ada dalam bijih tersebut. Teknik-teknik yang
digunakan dalam proses pengolahan mineral di antaranya adalah:
3. Konsentrasi gravitasi
Teknik ini memanfaatkan perbedaan berat jenis antara mineral-mineral.
Mineral-mineral dipisahkan dengan peralatan yang berprinsip pada
pemisahan berat jenis seperti jigging, rake classifier, spiral
classifier, vibrating table, dll.
4. Flotasi
Teknik ini memanfaatkan perbedaan sifat permukaan mineral-mineral.
Dengan menambahkan reagen kimia yang bisa membuat permukaan salah
satu mineral menjadi hidrofil sementara bagian reagen itu sendiri
memiliki sifat hidrofob, maka mineral bersangkutan dapat diangkat
oleh gelembung yang ditiupkan ke permukaan untuk dipisahkan.
Biasnya mineral-mineral sulfida dipisahkan dengan cara ini.
5. Magnetic Separation
Cara ini memanfaatkan sifat magnet dari mineral-mineral. Mineral
yang bersifat feromagnetik dipisahkan dari mineral yang bersifat
diamagnetik.
Dan teknik-teknik lainnya, seperti electric separator, dll.
6. Metalurgi ekstraksi
Pada bagian pengolahan mineral, konsentrat yang mengandung logam
berharga dipisahkan dari pengotor (gangue mineral) yang menyertainya.
Sedangkan ilmu metalurgi ekstraksi adalah untuk memisahkan logam
berharga dalam konsentrat dari material lain.
7. Metalurgi fisik
Metalugi fisik adalah pengetahuan-pengetahuan mengenai fisika dari
logam-logam dan paduan-paduan umpamanya tentang sifat-sifat mekanik,
sifat-sifat teknologi serta pengubahan-pengubahan sifat-sifat tersebut
yang umumnya menyangkut segi-segi pengembangan atau development,
pada penggunaan dan pengolahan atau teknologi logam-logam dan
paduan-paduan.
Dalimunthe :
Jika saya ingin belajar mengenai Melurgi ini, dimanakah saya dapat
belajar Regar...?
Regar :
Disini salah satunya Dalimunthe :
Deskripsi Program Studi Teknik Metalurgi dan Material - UI
Pendidikan sarjana program studi Teknik Metalurgi dan Material
bertujuan untuk menghasilkan Sarjana Teknik (ST) yang memiliki
kemampuan dalam menentukan dan merekayasa, memproses pembuatan
dan mengendalikan sifat – sifat material logam maupun non logam.
Kurikulum yang berlaku pada Teknik Metalurgi dan Material mengacu
kepada permasalahan yang terkait dengan metalurgi dan desain
material, proses pembentukan material, selanjutnya ditujukan
secara spesifik untuk kebutuhan industri.
Penekanan ini difokuskan kepada ilmu pengetahuan dasar dan prinsip
keteknikan dengan aplikasi dari prinsip metalurgi dan perilaku material.
Selain itu lulusan Program Studi Teknik Metalurgi dan Material FTUI
juga memiliki kemampuan untuk melakukan analisis kegagalan material
akibat penggunaanya.
Pada tahun 2011, lulusan dari Teknik Metalurgi & Material hampir
mencapai 2000 alumni dari tingkat sarjana, lulusan Teknik Metalurgi
& Material dapat bekerja di berbagai sektor baik swasta maupun
pemerintahan seperti industri otomotif, manufaktur, alat berat,
tambang serta minyak dan gas, dan lain lain baik di dalam maupun
di luar negeri.
Bagi mahasiswa program sarjana yang memenuhi syarat, disediakan program
fast-track yang memungkinkan mahasiswa menyelesaikan pendidikan S1 dan S2
dalam waktu lima tahun yang satu tahun lebih singkat dibandingkan dengan
masa studi kurikulum reguler.
Informasi komprehensif Program Studi Teknik Metalurgi dan Material
Dokumen informasi lengkap Program Studi [PDF]
* Biaya Pendidikan
Biaya pendidikan S1 Reguler dibayarkan sesuai dengan kemampuan
penanggung biaya, BOP-B (Biaya Operasional Pendidikan Berkeadilan).
BOP-B dibayarkan dengan kisaran Rp 100.000 – Rp 7.500.000. Untuk S1
reguler terhitung 2013 sudah tidak dikenakan uang pangkal, hal ini
dikarenakan uang pangkal disubsidi oleh pemerintah melalui Bantuan
Operasional Perguruan Tinggi Negeri (BOPTN).
UI menggunakan Uang Kuliah Tunggal atau UKT sebagai sistem pembayaran
dimana mahasiswa membayar biaya satuan pendidikan yang sudah ditetapkan
program studi dan tidak dikenakan lagi biaya per SKS. Untuk biaya
pendidikan S1 Paralel sifatnya tetap.
Biaya pendidikan untuk S1 Paralel juga menggunakan UKT. Besaran BOP-nya
adalah sebesar Rp 7.500.000,- persemester dan Rp 45.000.000,- untuk
uang pangkalnya.
* Jadwal Pendaftaran:
Dapat dilihat di situs Penerimaan Universitas Indonesia di tautan
http://penerimaan.ui.ac.id
Kontak:
Departemen Teknik Elektro FTUI
Kampus Baru UI, Depok 16424.
Tel. +62-21-7270078
Fax. +62-21-7270077
e-mail: elektro@ee.ui.ac.id
URL: http://www.ee.ui.ac.id
Sumber :
http://www.ui.ac.id/akademik/sarjana-reguler/fakultas-teknik-2/s1-teknik-metalurgi-dan-material.html
_______________________________________________________________________
5. Hal Ciri-Ciri Tanah yang mengandung Mineral Emas
Tanya Jawab sekitar Ciri-Ciri Tanah yang mengandung Mineral Emas di
Lopo Kopi "Nataro gogo nasib, Nasib di dongan" Sipirok Angkola - Tapsel
antara si Rambe dan si Regar
_______________________________________________________________________
Rambe :
Sudah sama kita ketahui Gar, bahwa Batang Toru hanyalah satu wilayah
dari apa yang kita sebut Tapanuli Selatan masa sekarang maupun masa lampau.
Jika di daerah ini bisa terdapat Pertambangan Mas, maka saya yakin di
daerah lainnya bisa juga ditemukan yang tentunya jika unsur yang sama
ditemukan juga di daerah lainnya di Tapanuli Selatan.
Regar :
Maksudmu Rambe, selain di Batang Toru di wilayah lainnya juga bisa
jadi ditemukan Emas jika ciri-ciri alam/tanah tersebut sama dengan
ciri-ciri tanah yang ada di Batang Toru. Itu masksudnya Rambe...?
Rambe :
Yah betul...!
Dan jika ciri-ciri tersebut ditemukan, maka saya berkehendak Regar
agar jangan diberitahu pada pihak mana-pun termasuk pada Pemerintah.
Dengan catatan jika Pertambangan Martabe yang sekarang ini tidak
memberi manfaat bagi Warga Batang Toru. Bila perlu pihak manapun yang
mau mengadakan penelitian seputar pertambangan di Tapanuli Selatan
di usir saja.
Untuk apa ada pertambangan di Negara ini kalau yang mau membikin
susah rakyatnya. Bukankah Negara RI ini ada untuk memakmurkan rakyatnya.
Pikirlah dulu Regar...!
Regar :
Oke, saya paham, "Mudah-mudahan Keadaan Pertambangan Batang Toru ini
akan menjadi acuan akan seperti apa Pertambangan di Sumatra Utara
pada masa-masa mendatang.
Oya Rambe...!
Uda tau kau apa ciri-ciri tanah yang mengadung unsur mas...?
Rambe :
Sudah...!
Dan paham akan beberapa cirinya, tapi masih perlu memperdalam Ilmu-nya
guna untuk pendeteksian berkelanjutan-nya. Berikut yang saya ketahui,
yang menjadi ciri-ciri Tanah yang mengandung Mas :
1, Terdapat mata air panas di sekitar tempat tersebut.
2, Terdapat aliran sungai disekitarnya. Biasanya kita
melihat para penambang emas melakukan tambang pada daerah sungai.
3, Terdapat gunung berapi disekitarnya dan memiliki usia yang cukup lama.
4, Memiliki lapisan tanah lempung yang tebal
5, Ada batuan putih berurat emas (urat kaca atau batuan kaca transparan)
6, Tanahnya mengandung mineral sulfida (berbau seperti belerang), dan
kita akan merasakan hawa belerang disekitar tempat tersebut.
Dan apakah info mengenai ciri-ciri ini dapat kau tambahkan Regar...?
Regar :
Ini tambahannya :
Untuk mengetahui Karakteristik Tanah yang Mengandung Emas
memerlukan beberapa analisis geologi dan sejarah tanah didaerah tersebut.
Beberapa jenis formasi tanah dan batuan yang lebih cenderung memiliki
bantalan-emas karena proses dari lingkungan dan geologi.
Berikut cara mengetahui ciri/tanda tanah mengandung emas : Tanahnya
mengandung mineral sulfida yang tinggi. (berbau seperti belerang)
Ada mata air panas di sekitar lokasi tersebut. Di lokasi sekitarnya
ada gunung berapi dan memiliki usia yang cukup lama. Ada aliran
sungai di dekatnya (diperkirakan bekas aliran lahar gunung berapi).
Memiliki lapisan tanah lempung yang tebal. Ada batuan putih berurat
emas (urat kuarsa atau batuan kuarsit) Menggunakan Electronic Prospecting
untuk mendeteksi keberadaan emas
Ciri-ciri di atas hanyalah untuk deteksi awal saja, untuk memastikan
keberadaan emas, perlu dilakukan tes merkuri dan tes-tes lain.
Selain itu, selama beberapa tahun terakhir, teknologi di bidang
peralatan untuk mendeteksi emas telah meningkatkan dengan cepat.
Dengan teknologi canggih dan berbagai macam kemampuan dimasukkan ke
dalam desain baru, detektor logam yang dirancang khusus untuk menemukan
kandungan emas bahkan mampu menemukan bongkahan emas dengan mudah pada
kedalaman lebih besar daripada sebelumnya.
http://bengkeltambang.blogspot.co.id/2015/08/8-ciri-tanah-mengandung-emas.html
http://learnmine.blogspot.co.id/2015/03/karakter-tanah-mengandung-emas.html
___________
Penutup
___________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
secara pribadi yang penulis inginkan adalah :
1. Janganlah Clean, para penyelenggara Pemerintahan RI mengontrak-
ngontrakkan kekayaan alam negeri ini pada pihak lain, hanya
karena kebutuhan pribadi Cle'an yang tak pernah terpuaskan dan
clea'an tidak mampu mengolahnya.
2. Jika kita tidak mampu mengolahnya, sabar saja menunggu, hingga kita
punya generasi yang pintar-pintar dan mampu mengolahnya. Toh Negara
ini ada, tidak ada untuk tahun ini saja. Dari tahun 2007 udah
diberitakannya Dunia ini mau kiamat. Bahkan tahun 2015 ini juga
diramalkan kiamat. Nyatanya...! ngak kiamatnya.
3. Sampai postingan ini saya postingkan, "Saya tidak suka cara
Pemerintah RI dalam mengolah Pertambangan Martabe" Seharusnya saham
Pemerintah-lah yang lebih banyak, sehingga Masyarakat Batang Toru
dapat berlindung pada Clea'an.
4. Mengontrakkan kekayaan alam Indonesia pada pihak lain, hampir sama
artinya dengan "membuat lemah UUD 45 dan Pancasila" itu. Bagaimana
Cle'an menguasai hajat hidup masyarakat Indonesia, jika hajat
hidupnya clean kontrakkan. Hebat-la Clea'an rasa kalau pekerja orang
Batak yang 2000 orang itu dapat gaji sekian perbulan...?
5. Asumsi saya, "Sungguh tidak mungkin penghasilan Tambang Mas Martabe
akan lebih banyak bagi Pmerintah RI dari pada ke G-Resources Group.
Berapa memang biaya pengolahan yang dikeluarkan Pmerintah RI untuk
memproduksi emas pertambangan ini. Berapa-la dapat Clean dari saham
yang 5 % itu.
6. Alangkah bodoh-nya kita ini, adanya lapangan kerja di Batang Toru
kita anggap sebagai suatu keuntungan, tidakkah ini pertanda suatu
kelemahan dari Pmerintah RI yang tak mampu menyediakan lahan
pekerjaan.
Kita-nya menafsir 2000 orang punya lapangan kerja di
Tapsel dengan adanya Pertambangan ini suatu kesempatan.
Kalau pihak lain...!
Bisa jadi menafsir 200 orang masyarakat Tapsel siap memberi
mereka keuntungan sebesar-besar-besarnya, susuai nai dokkok
ni gurui, "Mengeluarkan modal sekecil-kecilnya, mendapat untung
sebsar-bsarnya.
Kita ini mau cara kesempatan apa cari keuntungan...?
Marpikir ho damang...!
Para kawan dimanpun berada...!
Mungkin kita sudah sama-sama tak kuat untuk menerapkan pribahasa,
HUjan Mas di Negeri orang, hujan batu di negeri sendiri, enakan
negeri sendiri".
Kita sudah tak kuat dengan hujan batu yang tak habis-habis di Negeri
ini. Kita menghendaki hujan Mas juga, kita ingin seperti negara
lain juga.
Sayangnnya...!
Ketika Hujan Mas kita temukan di Negeri ini, mas-nya kita kasih pula
sama pihak lain, hingga kita tetap merasakan hujan batu itu., kecuali....
"Tetaplah Maju Tambang Mas Martabe dan berikan sesuatu yang
memberi manfaat untuk kemaslahatan ummat Batang Toru. Untuk
Tano Batak.
Para kawan...!
Selamat malam...!
__________________________________________________________________________
Cat :
Postingan ini adalah bagian dari link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/tambang-mas-martabe-batang-toru-dalam.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/saham-dan-seluk-beluknya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/the-mask-of-zorro-dan-pertambangan.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/kontrak-karya-dan-kontrak-kontrak-kerja.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/sejarah-pertambangan-indonesia-dari.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/10-daerah-pertambangan-terbesar-di.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/pt-freeport-indonesia-dan-g-resources.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/11/dari-pt-preeport-sampai-ke-kolam-susu.html
http://amzn.to/1VW0ktU
No comments:
Post a Comment