#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak berita pelesetan "Sampurasun" menjadi "Campur Racun" dalam
Budaya Sunda dan Pelesetan "Horas Bah" menjadi Horas bah, Habis Boras
Makan Gabah, sebagai suatu pelesetan yang perlu di luruskan lewat
tuntut pemberian sanksi Hukum)
____________________________________________________________________
___________________
Kata Pengantar
___________________
Para pembaca angolafacebook.blogspot.com dimanapun berada...!
Horas...! Horas...! Horas..!
Berikut 3 Kutipan Berita pelesetan Sampur Racun menjadi "Campur Racun"
dalam istilah Sunda yang ditanggapi oleh Orang Batak (Penulis)
lewat pelesetan umum pada orang batak yang berbunyi" Horas bah...!
Habis Boras Makan Gabah" sebagai latar belakang masalah postingan
ini.
* Kutipan Berita 1 :
Judul : Ormas sunda minta pemerintah tegur Habib Rizieq
Bandung (ANTARA News) - Ormas Laskar Muda Padjadjaran menyarankan Menteri
Koordinator Politik Hukum dan Hak Azasi Manusia Luhut Binsar Panjaitan
menegur Habib Rizieq karena memplesetkan salam khas warga sunda yang
sudah dipakai berabad-abad, "sampurasun" menjadi "campur racun".
"Prilaku pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut kami nilai bisa
menimbulkan potensi perpecahan antar anak bangsa sehingga kami rasa
Menkopulhukam harus menegur yang bersangkutan," kata Ketua Laskar Muda
Padjadjaran Tedy Subarkah di Bandung, Sabtu.
Ia menuturkan perkataan Habib Rizieq yang memplesetkan "Sampurasun"
menjadi "Campur Racun" dalam sebuah ceramah di Purwakarta harus dibuktikan
sengaja atau tidak saat disampaikan kepada forum.
"Kami menyarankan Pak Luhut Binsar Panjaitan sangat berhak menegur saudara
Habib Rizieq atas perilaku tersebut karena menimbulkan potensi perpecahan
anak bangsa yang selama ini kita bina bersama kawan-kawan Pemuda Pancasila
dan masyarakat kabuyutan," kata Tedi.
Dia mengatakan setiap warga negara wajib menjaga kerukunan.
"Kami menilai sikap Habib Rizieq sangat tidak elok mengatakan sampurasun
jadi campur racun dalam forum terbuka. Apalagi yang menyatakan adalah orang
yang mengaku paling Islam. Semoga Habib Rizieq segera sadar dan meminta
maaf kepada seluruh rakyat Jabar," ujarnya.
Menurut dia, masalah adat bukan masalah komunitas atau kelompok namun masalah
adat adalah masalah akhlak, manusia harus memiliki kepribadian seperti yang
sudah ditetapkan menjadi ideologi dan cita-cita bangsa.
"Sebagai bagian NKRI kami sangat meghargai yang diyakini siapa pun oleh masyarakat
karena tertuang dalam UUD 45 dan digarisbawahi oleh butir-butir Pancasila," kata dia.
Desakan agar Habib Rizieq meminta maaf kepada masyarakat sunda terus berdatangan
yang kali ini datang dari MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Bandung.
"Atas kasus plesetan Sampurasun menjadi Campur Racun ini maka kami meminta
Habib Rizieq datang dan berdiskusi dengan kami. Sampurasun itu identitas
budaya Sunda yang sangat tinggi. Cukup minta maaf, tidak lebih," kata Ketua
MPC PP Kota Bandung Yayan Suherlan.
Yayanmerasa wajib membela adat dari pelecehan oleh Habib Rizieq dan menyesalkan
sikap mantan bos FPI ini yang disebutnya tidak mencerminkan manusia berakhlak mulia.
"Dan sebelum dia meminta maaf, kami mengimbau dan mengajak masyarakat untuk
menolak Habib Rizieq. Sebagai orang yang memposisikan sebagai orang Islam,
dia tidak pantas berada di bumi pertiwi," kata Yayan.
Editor: Jafar M Sidik
Sumber :
http://www.antaranews.com/berita/532037/ormas-sunda-minta-pemerintah-tegur-habib-rizieq
Tanggapan Putra batak :
_____________
* Kutipan Berita 2 :
Judul : Menko Luhut Diminta Tegur Habib Rizieq
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Muda
Padjadjaran menyarankan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Azasi
Manusia Luhut Binsar Panjaitan menegur Habib Rizieq.
Teguran dinilai perlu disampaikan terkait kasus plesetan salam sunda
"Sampurasun" menjadi "Campur Racun".
"Perilaku pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut kami nilai bisa
menimbulkan potensi perpecahan antaranak bangsa. Sehingga kami rasa
Menkopulhukam harus menegur yang bersangkutan," kata Ketua Laskar
Muda Padjadjaran Tedy Subarkah, di Bandung, Sabtu (28/11).
Ia menyebut perkataan Habib Rizieq yang memplesetkan "Sampurasun"
menjadi "Campur Racun" dalam sebuah ceramah di Kabupaten Purwakarta,
Jabar, harus dibuktikan sengaja atau tidak saat disampaikan kepada forum.
"Namun tetap saja esensi ucapan tersebut menimbulkan potensi perpecahan.
Sehingga itu tadi, kami menyarankan saudara Habib Rizieq ditegur atas
perilaku tersebut," kata Tedi.
Pihaknya berharap semoga perpecahan tidak timbul akibat pengaruh
ucapan Habib Rizieq. Dalam kewajiban warga negara, kata dia, setiap
orang memiliki kewajiban menjaga kerukunan.
"Kami menilai sikap Habib Rizieq sangat tidak elok," tegasnya.
Sumber : Antara
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/11/29/nyjcof365-menko-luhut-diminta-tegur-habib-rizieq
Tanggapan Putra batak :
________________
* Kutipan Berita 3 :
BANDUNG – Ucapan pentolan FPI, Habib Rizieq yang mengubah sampurasun menjadi
campur racun saat menggelar tabligh akbar di Kabupaten Purwakarta berbuntut
panjang. Kini pria kontroversial itu pun harus berhadapan dengan ancaman hukum.
Direskrimsus Polda Jabar, Kombes Pol Wirdhan Denny, mengatakan, dalam kasus
ini Habib Rizieq dilaporkan dengan tuduhan SARA seperti yang diatur dalam
UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Pasalnya, Pasal 28 ayat 2. Ancaman hukumannya lima tahun (penjara),”
jelas Wirdhan, Jumat (27/11/2015).
Menurut Wirdhan pasal tersebut diterapkan karena pelapor mendapatkan unsur
SARA tersebut dari rekaman video yang diupload dalam media sosial Youtube.
“AMS melaporkan adanya ucapan Habib Rizieq saat ceramah di Purwakarta soal
sampurasun diganti jadi campur racun yang videonya diupload ke Youtube.
Dan itu yang dipermasalahkan oleh AMS,” tuturnya.
Dari penelusuran Okezone, Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 berbunyi
‘Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang
ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/
atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA)’.
Jika terbukti maka perbuatan tersebut akan dikenakan hukuman sesuai dengan
Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 yang berbunyi ‘Setiap Orang yang
memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)’.
Sumber :
http://news.okezone.com/read/2015/11/27/525/1256915/habib-rizieq-terancam-lima-tahun-penjara
Tanggapan Putra batak :
_____________
Lanjutan kata pengantar...................... :
Para pembaca angolafacebook.blogspot.com yang penulis hormati...!
Macam kutipan berita di atas, bukanlah hal fokus yang mau penulis tanggapi/
beri pendapat / comentari atau analisa.
Peran Kutipan berita di atas, "Hanyalah sebagai sumber Inspirasi untuk
memberi pendapat atau-pun tanggapan terhadap istilah "Horas bah, habis
boras tinggal gabah" yang menurut penulis suatu plesetan juga terhadap
Budaya Batak yang mungkin jauh lebih populer di Nusantara ini dari pada
istilah "Sampurasun" menjadi "Campur Racun".
Terhadap hal ini...!
Kiranya anda tidak perlu bertanya, "Mengapa orang Batak tidak menuntut
orang yang mengucapkan seperti ini, karena penulis yakin setelah saat
ini, orang Batak akan menuntut siapa saja yang mengucapkan Horas bah,
habis boras tinggal gabah". Dan penulis yakin itu.
Para pembaca angolafacebook.blogspot.com dimanapun berada...!
Karena fokus postingan ini pada istilah "Horas Bah" yang dipelesetkan
menjadi, "Horas Bah, Habis Boras Makan Gabah", dan penulis ingin agar
yang mengucapkan seperti ini di tuntut juga, maka ini-lah yang dapat
penulis sampaikan.
Selamat menyimak...!
_____________________________________________________________________
Sekilas info terntang istilah "Horas" dalam Budaya Batak
dan Comentar penulis
_____________________________________________________________________
Arti kata HORAS Horas adalah salam khas Batak. Kata "horas"
adalah ungkapan rasa gembira dan syukur dan juga pengharapan
atas keselamatan dan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Horas diucapkan pada saat berjumpa maupun saat akan berpisah.
Horas juga digunakan sebagai salam pembuka dan penutup dalam
setiap acara Batak.
Jika seseorang mengucapkan salam "horas" kepada anda sahutlah
dengan mengucapkan "horas" juga. Ini akan membantu menciptakan
suasana yang bersahabat dan bersemangat.
Karena artinya yang sangat indah dan penuh makna itulah maka
banyak orang Batak menamai anaknya dengan nama "Horas".
H: holong masihaholongan = kasih mengasihi
O: on do sada dalan nadumenggan = inilah jalan yang terbaik
R: rap tu dolok rap tu toruan = seia sekata
A: asa Taruli pasu-pasu = supaya kita diberkati
S: Saleleng di hangoluan=selama kita hidup
jadi kata horas itu adalah suatu cita-cita atau harapan yang
mengambarkan bahwa setiap orang batak harus hidup saling mengasihi
karena inilah jalan yang terbaik dan diwujudkan dengan seia
sekata supaya kita mendapat berkat selama hidup kita. demikian
secara singkat kata ini dimaknai.
Sumber :
http://www.horas.web.id/2013/07/arti-kata-horas.html
Comentar penulis :
Setuju dengan uraian di atas...!
______________
Kita sering mendengar Orang bilang (HORAS). Kata ini berasal
dari Sumatera utara Yaitu orang Batak.
Sebenarnya arti kata HORAS ini sangatlah banyak. Jadi Tergantung
Kata tersebut Tujuanya apa.
Kata (HORAS) sesuai perilaku yang tidak dapt di rubah oleh suku
Batak, dari Jaman ke Jaman bahwa arti (HORAS) itu adalah (HOLAN
RAJA SUDE), Ya.. memang semua orang batak dikatakan Raja.
Karena kemajun Berfikir, Dengan masuknya Agama ke Suku Batak
pada thn1820, Maka arti kata (HORAS) ini adalah: Hubungan Oleh
Roh kudus Akan Selamat" Atau Sama artinya seperti salam-salam
Orang kristen yang sering Mengatakan SHALOM
Jadi HORAS itu Sebenarya lebih mendorong kepada salam Khas batak.
Akan tetapi... itulah yang saya katakan tadi Kata horas ini
sangat banyak artinya.
Misalnya:
horas
Anaknya Mau Pergi merantau sering diucapkan (HORAS)
Bertemu dengan Seseorang Diucapkan (HORAS)
Awal Dari sebuah pembicaraan, dan Ahir dari sebuah pembicaraan
Sering dikatakan (HORAS)
Jika ada yang Bilang (HORAS BAH) maka kita harus Jawab Juga
dengan kata (HORAS)
Apakah Arti Kata Horas
Dan masih banyak lagi.
Mungkin banyak yang mengira kata horas ini adalah kata-kata yang
biasa saja. seperti yang kita tahu, kata (Horas) ini sudah Menyebar
luas.
Bahkan Sering Kita lihat di tv-tv Jika sudah mendengar dengan
namanya kota medan, Mereka sering Meniru kata ini.
Jika orang batak mendengar orang berkata (HORAS) dan mereka
mengira ini adalah lucu, Kebanyakan orang batak membilang Itu
adalah sebuah hinaan Terhadap Adat batak.
Orang Batak itu meski banyak orang bilang Keras akan tetapi
Orang batak memiliki rasan tenggang yang sangat tinggi.
Contoh kecilnya jika seorang batak yang kristen bertemu dengan
Seorang muslim, Untuk menghargai agamnaya jika membilang BABI,
Maka orang batak menyingkat dengan B2 dan B1 untuk anjing.
Itulah orang batak, yang punya adat, Punya (tarombo) Dan ada
juga DNT (dalihan Natolu).
So.. Bagi siapapun yang membaca artikel ini, Itulah mungkin
sedikit dari saya mengenai arti kata (HORAS)
terimakasih.
Sumber :
http://hahorason.blogspot.co.id/2014/04/apakah-arti-kata-horas.html
Comentar penulis :
Setuju dengan uraian ditas, kecuali istilah Horas yang dipanjankan
menjadi "Holan Raja Sude", Dengan kata lain perlu rujukan, tapi
bukan sesuatu yang salah.
__________________________________________________________________
Sekilas Info tentang isitilah "Horas Bah" yang dipelesetkan
menjadi, "Horas Bah, Habis Boras Makan Gabah".
_________________________________________________________________
Para kawan sekalian...!
Mengacu pada uraian diatas, maka jelas istilah horas itu bukan saja
mengambarkan Budaya atau Adat Batak, tapi lebih dari itu. Horas itu
adalah "jiwa dan Raga" dari Budaya atau Adat batak itu.
Karena itu...!
Tidak akan ada budaya batak jika tidak ada istilah Horas. Atau
tidak bisa dilaksanakan adat batak jika tidak ada kata horas.
"Horas tondi madingin pir tondi matogu", begitu orang batak
mengambarkan istilah horas itu ketika dihubungkan pada jiwa
dan raga orang batak.
Karena itu, "Ketika istilah horas tidak lagi melekat pada jiwa
dan raga orang batak, maka orang yang bersangkutan-pun dapat di
katakan telah mati = Tidak horas lagi / tidak punya jasad /
tidak punya tondi".
Begitupun...!
Karena pentingnya istilah Horas ini bagi orang batak, maka tak
jarang pula orang batak itu masih mengucapkan Horas juga pada
saudaranya yang telah mati.
"Horas ma di hamu naung parjolo mangadop tu Tuhatta Nauli basai,
dohot horas musema di hai, nadi tadingkon = Keselamatanlah bagi
mu yang telah meninggal dan keselamatan pulalah bagi kami yang
masih hidup".
Nah...!
Bagaimana dengan istilah "Horas Bah, Habis Boras Makan Gabah...?
Jelas hal ini bertentangan sekali dengan makna Horas, sebagaimana
di gambarkan diatas.
Dengan kata lain...!
Dipelesetkannya stilah, "Horas bah, habis boras makan gabah atau
horas bah, habis boras tinggal gabah, membuat istilah horas itu
menjadi kehilangan makna aslinya".
Sama dengan atau sinonim dengan :
- Keselamatan untukmu, menjadi kecelakaan untukmu
- Kebaikan untuk mu, menjadi kesengsaraan untukmu
- Kesuksesan untukmu, menjadi kegagalan untukmu
________________________________________________________________
Tafsir Umum Orang Batak pada istilah "Horas bah, habis boras
makan gabah" dilhat dari sisi Budaya atau Adat, Pergaulan
Sehari-hari dan Pertanian
________________________________________________________________
1. Sisi Budaya
Jelas suatu istilah atau salam Khas yang sangat dibanggakan oleh
orang Batak, karena itu pada setiap acara budaya atau adat salam
khas ini selalu disampaikan.
Ketika dipelesetkan...!
Maka Budaya dan adat batak itu-pun menjadi terhina, apalagi dengan
plesetan yang tafsirnya bertolak belakang dari arti yang sebenarnya
2. Sisi Pergaulan Sehari-Hari
merupakan istilah umum sebagai pembuka pembicaraan dalam pergaulan
sehari-hari sebelum acara salaman dilaksanakan. Istilah horas ini
bisanya akan dilanjutkan dengan pertanyaan Apa kabar untuk kemudian
masuk ke topik utama pembicaraan.
Ketika di pelesetkan...!
- Ketika dipelesetkan apakah yang memperlesetkannya orang batak
yang tak beres atau suku lainnya, maka pergaulan sehari-hari-pun
menjadi tidak lancar (Berantam/dibenci).
- Nyaris tidak ada orang batak yang waras memperlesetkan istilah
salam khas "Horas ini". Penmabahan istilah "Bah" pada kta Horas
adalah penambah keakraban.
3. Sisi Pertanian
Menurut hemat penulis, Plesetan salam khas "Horas" yang ditafsir
dari sisi pertanian jauh lebih menyakitkan dibanding sisi Budaya
atau adat batak (Budaya dan adat sifatnya umum-pen).
Ini tafsirnya (Denotatif/arti sebenarnya) :
- "Horas bah" pada istilah Horas bah, habis boras makan gabah,
menjadi tak punya arti karena sifatnya sudah seperti sampiran/
bukan istilah horas bah yang penting tapi istilah "Makan Gabah=
isi atau inti dari istilah.
- Boras di Tanah Batak sama dengan beras dan istilah ini sudah
cukup umum sebagai istilah pengganti pada istilah "Dahanon".
- Gabah di Tanah Batak tidak begitu di kenal, tapi secara umum dapat
ditafsir orang batak sebagai sesuatu yang tidak beberarti di dari
tanaman padi. Jadi, bukan sesuatu yang akan menjadi padi. Atau
seuatu yang akan menjadi padi tapi tidak jadi padi.
- Sesuatu yang akan menjadi padi atau cikal bakal padi ini (Gabah)
dan akhirnya tidak menjadi padi dalam istilah batak disebut
Lambang atau padi kosong.
Karena itu...!
Gabah dalam tafsir Batak sama dengan Lambang atau padi yang
kosong. Istilah ini cukup sering masuk dalam kesusastraan orang
batak sebagai gambaran orang yang tidak berguna.
Karena itu pula...!
Istilah Horas bah, habis boras makan gabah = Horas bah habis
Boras makan Lambang atau makan padi yang tak berisi.
Istilah penghinaan bukan...?
Tafsir Denotatif lainnya...!
- Gabah disamakan juga dengan ampas padi setelah selesai dipisah-
pisahkan pada saat di pur-pur (Memisahkan padi yang berisi dengan
yang tak berisi lewat bantuan angin-pen). Dalam istilah batak
ampas ini disebut Lapung. Di kesusastraan batak istilah lapung
ini juga sering digunakan sebagai gambaran tidak berguna.
Karena itu pula...!
Istilah Horas bah, habis boras makan gabah = Horas bah habis
Boras makan lapung = makan padi yang tak berisi = Jolma lapung =
Manusia tak berguna. Istilah penghinaan bukan...?
Tafsir Denotatif lainnya...!
- Gabah disamakan juga dengan istilah "Guapak" atau ampas padi
yang merupakan kulit padi yang telah dipisahkan oleh mesin
giling padi.
Guapak atau gabah ini karena sudah tidak memberi guna bagi
manusia atau tidak dapat di makan, maka dijadikanlah menjadi
makannan itik dengan campuran sedikit air. Makanan itik
ini dalam istilah batak disebut gabah atau dadak.
Karena itu pula...!
Istilah Horas bah, habis boras makan gabah = Horas bah habis
Boras makan makanan itik = makan guapak = makan dadak.
Istilah penghinaan bukan...?
Agar gabah atau guapak ini memeri guna, maka dibakar juga-lah
dengan harapan dapat menjadi pupuk macam tumbuhan tanah
batak yang dapat di makan. Kenyataannya guapak yang dibakar
ini hanya memberi manfaat untuk rumput yang tumbuhnya lebih
subur.
lainnya...!
Gabah atau Guapak yang dibakar ini dimanfaatkan orang batak
juga untuk mencuci piring agar lebih bersih dengan campuran
sedikit sabun batangan.
Karena itu pula...!
Istilah Horas bah, habis boras makan gabah = Horas bah habis
Boras makan alat (Guapak+Sabun+Sabut) pembersih piring.
Istilah penghinaan bukan...?
Cat :
- Setiap manusia menafsir dipengarhui oleh pengetahuan, pengalam
hidup dan hasil belajar-nya.
- Hanya karena penulis orang batak-lah makanya menafsir seperti
di atas, suku lain dapat dipastikan tidak akan bisa menafsir
demikian, kecuali...memang beliau punya pengetahuan dan pengalaman
tentang tanah batak
_________________________________________
Penutup dan Analisisi isi Pernyataan
_________________________________________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Kiranya cukup jelas bukan, "Bagaimana plesetan dapat menghina
suatu individu atau suku...?"
Dan jika semua uraian ditas dihubungakan dengan, "Terpenuhinya
unsur-unsur komunikasi yang dengan sendirinya dapat menjadi
unsur hukum" maka inilah yang dapat penulis sampaikan :
- Komunikator adalah orang yang mengucapkan pelecehan yang dapat
dilaksnakan lewat kominikasi interpersonal maumum massa.
- Komunikan adalah orang yang mendengar isi dari pelesetan
tersebut dan dapat menimbulkan tafsir
- Isi pernyataan adalah isi dari plesetan tersebut yang dapat
merupa istilah Sampurasun menjadi Campur Racun atau Horas bah
menjadi makan gabah.
Nah...!
Dalam Ilmu Kominikasi, suatu pernyataan dapat dikatakan baik atau
tidak baik jika memenuhi unsur :
- Materi atau inti pesan
- Etika
- Estetika
..dan..
- Perasaan Keadilan
Hubungannya dengan pelesetan diatas :
- Materi Pesan cukup jelas yaitu sampurasun menjadi campur racun
atau Habis Boras makan gabah
- Etika Komunikasi tidak terjaga/tidak terpenuhi = ada yang merasa
tersinggung atau terhina setlah mendengar
- Estetika tidak terpenuhi = arti yang seharusnya baik menjadi
tidak baik
- Perasaan keadilan tidak tepenuhi = hati tidak menerima / ada
keinginan untuk menuntut atau untuk meminta maaf.
Para kawan dimana-pun berada...!
"Mulutmu adalah harimau-mu"
Adalah pribahasa Nusantara kita sebagai mengingat agar kita hati-hati
dalam berucap. Pribahasa ini bukan saja di dukung oleh Negara, juga
di dukung oleh Budaya dan Agama.
"Mari sama hindari plesetan guna terciptanya kesatuan dan persatuan
di negara tercinta kita ini". Botima...! Begitulah...!
Selamat malam...!
...dan...
Horas..! Horas...! Horas...!
_____________________________________________________________________
Cat :
http://amzn.to/1VW0ktU
(Menyimak berita pelesetan "Sampurasun" menjadi "Campur Racun" dalam
Budaya Sunda dan Pelesetan "Horas Bah" menjadi Horas bah, Habis Boras
Makan Gabah, sebagai suatu pelesetan yang perlu di luruskan lewat
tuntut pemberian sanksi Hukum)
____________________________________________________________________
___________________
Kata Pengantar
___________________
Para pembaca angolafacebook.blogspot.com dimanapun berada...!
Horas...! Horas...! Horas..!
Berikut 3 Kutipan Berita pelesetan Sampur Racun menjadi "Campur Racun"
dalam istilah Sunda yang ditanggapi oleh Orang Batak (Penulis)
lewat pelesetan umum pada orang batak yang berbunyi" Horas bah...!
Habis Boras Makan Gabah" sebagai latar belakang masalah postingan
ini.
* Kutipan Berita 1 :
Judul : Ormas sunda minta pemerintah tegur Habib Rizieq
Bandung (ANTARA News) - Ormas Laskar Muda Padjadjaran menyarankan Menteri
Koordinator Politik Hukum dan Hak Azasi Manusia Luhut Binsar Panjaitan
menegur Habib Rizieq karena memplesetkan salam khas warga sunda yang
sudah dipakai berabad-abad, "sampurasun" menjadi "campur racun".
"Prilaku pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut kami nilai bisa
menimbulkan potensi perpecahan antar anak bangsa sehingga kami rasa
Menkopulhukam harus menegur yang bersangkutan," kata Ketua Laskar Muda
Padjadjaran Tedy Subarkah di Bandung, Sabtu.
Ia menuturkan perkataan Habib Rizieq yang memplesetkan "Sampurasun"
menjadi "Campur Racun" dalam sebuah ceramah di Purwakarta harus dibuktikan
sengaja atau tidak saat disampaikan kepada forum.
"Kami menyarankan Pak Luhut Binsar Panjaitan sangat berhak menegur saudara
Habib Rizieq atas perilaku tersebut karena menimbulkan potensi perpecahan
anak bangsa yang selama ini kita bina bersama kawan-kawan Pemuda Pancasila
dan masyarakat kabuyutan," kata Tedi.
Dia mengatakan setiap warga negara wajib menjaga kerukunan.
"Kami menilai sikap Habib Rizieq sangat tidak elok mengatakan sampurasun
jadi campur racun dalam forum terbuka. Apalagi yang menyatakan adalah orang
yang mengaku paling Islam. Semoga Habib Rizieq segera sadar dan meminta
maaf kepada seluruh rakyat Jabar," ujarnya.
Menurut dia, masalah adat bukan masalah komunitas atau kelompok namun masalah
adat adalah masalah akhlak, manusia harus memiliki kepribadian seperti yang
sudah ditetapkan menjadi ideologi dan cita-cita bangsa.
"Sebagai bagian NKRI kami sangat meghargai yang diyakini siapa pun oleh masyarakat
karena tertuang dalam UUD 45 dan digarisbawahi oleh butir-butir Pancasila," kata dia.
Desakan agar Habib Rizieq meminta maaf kepada masyarakat sunda terus berdatangan
yang kali ini datang dari MPC Pemuda Pancasila (PP) Kota Bandung.
"Atas kasus plesetan Sampurasun menjadi Campur Racun ini maka kami meminta
Habib Rizieq datang dan berdiskusi dengan kami. Sampurasun itu identitas
budaya Sunda yang sangat tinggi. Cukup minta maaf, tidak lebih," kata Ketua
MPC PP Kota Bandung Yayan Suherlan.
Yayanmerasa wajib membela adat dari pelecehan oleh Habib Rizieq dan menyesalkan
sikap mantan bos FPI ini yang disebutnya tidak mencerminkan manusia berakhlak mulia.
"Dan sebelum dia meminta maaf, kami mengimbau dan mengajak masyarakat untuk
menolak Habib Rizieq. Sebagai orang yang memposisikan sebagai orang Islam,
dia tidak pantas berada di bumi pertiwi," kata Yayan.
Editor: Jafar M Sidik
Sumber :
http://www.antaranews.com/berita/532037/ormas-sunda-minta-pemerintah-tegur-habib-rizieq
Tanggapan Putra batak :
_____________
* Kutipan Berita 2 :
Judul : Menko Luhut Diminta Tegur Habib Rizieq
REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Organisasi Masyarakat (Ormas) Laskar Muda
Padjadjaran menyarankan Menteri Koordinator Politik Hukum dan Hak Azasi
Manusia Luhut Binsar Panjaitan menegur Habib Rizieq.
Teguran dinilai perlu disampaikan terkait kasus plesetan salam sunda
"Sampurasun" menjadi "Campur Racun".
"Perilaku pimpinan Front Pembela Islam (FPI) tersebut kami nilai bisa
menimbulkan potensi perpecahan antaranak bangsa. Sehingga kami rasa
Menkopulhukam harus menegur yang bersangkutan," kata Ketua Laskar
Muda Padjadjaran Tedy Subarkah, di Bandung, Sabtu (28/11).
Ia menyebut perkataan Habib Rizieq yang memplesetkan "Sampurasun"
menjadi "Campur Racun" dalam sebuah ceramah di Kabupaten Purwakarta,
Jabar, harus dibuktikan sengaja atau tidak saat disampaikan kepada forum.
"Namun tetap saja esensi ucapan tersebut menimbulkan potensi perpecahan.
Sehingga itu tadi, kami menyarankan saudara Habib Rizieq ditegur atas
perilaku tersebut," kata Tedi.
Pihaknya berharap semoga perpecahan tidak timbul akibat pengaruh
ucapan Habib Rizieq. Dalam kewajiban warga negara, kata dia, setiap
orang memiliki kewajiban menjaga kerukunan.
"Kami menilai sikap Habib Rizieq sangat tidak elok," tegasnya.
Sumber : Antara
http://nasional.republika.co.id/berita/nasional/daerah/15/11/29/nyjcof365-menko-luhut-diminta-tegur-habib-rizieq
Tanggapan Putra batak :
________________
* Kutipan Berita 3 :
BANDUNG – Ucapan pentolan FPI, Habib Rizieq yang mengubah sampurasun menjadi
campur racun saat menggelar tabligh akbar di Kabupaten Purwakarta berbuntut
panjang. Kini pria kontroversial itu pun harus berhadapan dengan ancaman hukum.
Direskrimsus Polda Jabar, Kombes Pol Wirdhan Denny, mengatakan, dalam kasus
ini Habib Rizieq dilaporkan dengan tuduhan SARA seperti yang diatur dalam
UU Nomor 11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik.
“Pasalnya, Pasal 28 ayat 2. Ancaman hukumannya lima tahun (penjara),”
jelas Wirdhan, Jumat (27/11/2015).
Menurut Wirdhan pasal tersebut diterapkan karena pelapor mendapatkan unsur
SARA tersebut dari rekaman video yang diupload dalam media sosial Youtube.
“AMS melaporkan adanya ucapan Habib Rizieq saat ceramah di Purwakarta soal
sampurasun diganti jadi campur racun yang videonya diupload ke Youtube.
Dan itu yang dipermasalahkan oleh AMS,” tuturnya.
Dari penelusuran Okezone, Pasal 28 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 berbunyi
‘Setiap Orang dengan sengaja dan tanpa hak menyebarkan informasi yang
ditujukan untuk menimbulkan rasa kebencian atau permusuhan individu dan/
atau kelompok masyarakat tertentu berdasarkan atas suku, agama, ras, dan
antargolongan (SARA)’.
Jika terbukti maka perbuatan tersebut akan dikenakan hukuman sesuai dengan
Pasal 45 ayat 2 UU Nomor 11 Tahun 2008 yang berbunyi ‘Setiap Orang yang
memenuhi unsur sebagaimana dimaksud dalam Pasal 28 ayat (1) atau ayat (2)
dipidana dengan pidana penjara paling lama 6 (enam) tahun dan/atau denda
paling banyak Rp1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah)’.
Sumber :
http://news.okezone.com/read/2015/11/27/525/1256915/habib-rizieq-terancam-lima-tahun-penjara
Tanggapan Putra batak :
_____________
Lanjutan kata pengantar...................... :
Para pembaca angolafacebook.blogspot.com yang penulis hormati...!
Macam kutipan berita di atas, bukanlah hal fokus yang mau penulis tanggapi/
beri pendapat / comentari atau analisa.
Peran Kutipan berita di atas, "Hanyalah sebagai sumber Inspirasi untuk
memberi pendapat atau-pun tanggapan terhadap istilah "Horas bah, habis
boras tinggal gabah" yang menurut penulis suatu plesetan juga terhadap
Budaya Batak yang mungkin jauh lebih populer di Nusantara ini dari pada
istilah "Sampurasun" menjadi "Campur Racun".
Terhadap hal ini...!
Kiranya anda tidak perlu bertanya, "Mengapa orang Batak tidak menuntut
orang yang mengucapkan seperti ini, karena penulis yakin setelah saat
ini, orang Batak akan menuntut siapa saja yang mengucapkan Horas bah,
habis boras tinggal gabah". Dan penulis yakin itu.
Para pembaca angolafacebook.blogspot.com dimanapun berada...!
Karena fokus postingan ini pada istilah "Horas Bah" yang dipelesetkan
menjadi, "Horas Bah, Habis Boras Makan Gabah", dan penulis ingin agar
yang mengucapkan seperti ini di tuntut juga, maka ini-lah yang dapat
penulis sampaikan.
Selamat menyimak...!
_____________________________________________________________________
Sekilas info terntang istilah "Horas" dalam Budaya Batak
dan Comentar penulis
_____________________________________________________________________
Arti kata HORAS Horas adalah salam khas Batak. Kata "horas"
adalah ungkapan rasa gembira dan syukur dan juga pengharapan
atas keselamatan dan berkat dari Tuhan Yang Maha Esa.
Horas diucapkan pada saat berjumpa maupun saat akan berpisah.
Horas juga digunakan sebagai salam pembuka dan penutup dalam
setiap acara Batak.
Jika seseorang mengucapkan salam "horas" kepada anda sahutlah
dengan mengucapkan "horas" juga. Ini akan membantu menciptakan
suasana yang bersahabat dan bersemangat.
Karena artinya yang sangat indah dan penuh makna itulah maka
banyak orang Batak menamai anaknya dengan nama "Horas".
H: holong masihaholongan = kasih mengasihi
O: on do sada dalan nadumenggan = inilah jalan yang terbaik
R: rap tu dolok rap tu toruan = seia sekata
A: asa Taruli pasu-pasu = supaya kita diberkati
S: Saleleng di hangoluan=selama kita hidup
jadi kata horas itu adalah suatu cita-cita atau harapan yang
mengambarkan bahwa setiap orang batak harus hidup saling mengasihi
karena inilah jalan yang terbaik dan diwujudkan dengan seia
sekata supaya kita mendapat berkat selama hidup kita. demikian
secara singkat kata ini dimaknai.
Sumber :
http://www.horas.web.id/2013/07/arti-kata-horas.html
Comentar penulis :
Setuju dengan uraian di atas...!
______________
Kita sering mendengar Orang bilang (HORAS). Kata ini berasal
dari Sumatera utara Yaitu orang Batak.
Sebenarnya arti kata HORAS ini sangatlah banyak. Jadi Tergantung
Kata tersebut Tujuanya apa.
Kata (HORAS) sesuai perilaku yang tidak dapt di rubah oleh suku
Batak, dari Jaman ke Jaman bahwa arti (HORAS) itu adalah (HOLAN
RAJA SUDE), Ya.. memang semua orang batak dikatakan Raja.
Karena kemajun Berfikir, Dengan masuknya Agama ke Suku Batak
pada thn1820, Maka arti kata (HORAS) ini adalah: Hubungan Oleh
Roh kudus Akan Selamat" Atau Sama artinya seperti salam-salam
Orang kristen yang sering Mengatakan SHALOM
Jadi HORAS itu Sebenarya lebih mendorong kepada salam Khas batak.
Akan tetapi... itulah yang saya katakan tadi Kata horas ini
sangat banyak artinya.
Misalnya:
horas
Anaknya Mau Pergi merantau sering diucapkan (HORAS)
Bertemu dengan Seseorang Diucapkan (HORAS)
Awal Dari sebuah pembicaraan, dan Ahir dari sebuah pembicaraan
Sering dikatakan (HORAS)
Jika ada yang Bilang (HORAS BAH) maka kita harus Jawab Juga
dengan kata (HORAS)
Apakah Arti Kata Horas
Dan masih banyak lagi.
Mungkin banyak yang mengira kata horas ini adalah kata-kata yang
biasa saja. seperti yang kita tahu, kata (Horas) ini sudah Menyebar
luas.
Bahkan Sering Kita lihat di tv-tv Jika sudah mendengar dengan
namanya kota medan, Mereka sering Meniru kata ini.
Jika orang batak mendengar orang berkata (HORAS) dan mereka
mengira ini adalah lucu, Kebanyakan orang batak membilang Itu
adalah sebuah hinaan Terhadap Adat batak.
Orang Batak itu meski banyak orang bilang Keras akan tetapi
Orang batak memiliki rasan tenggang yang sangat tinggi.
Contoh kecilnya jika seorang batak yang kristen bertemu dengan
Seorang muslim, Untuk menghargai agamnaya jika membilang BABI,
Maka orang batak menyingkat dengan B2 dan B1 untuk anjing.
Itulah orang batak, yang punya adat, Punya (tarombo) Dan ada
juga DNT (dalihan Natolu).
So.. Bagi siapapun yang membaca artikel ini, Itulah mungkin
sedikit dari saya mengenai arti kata (HORAS)
terimakasih.
Sumber :
http://hahorason.blogspot.co.id/2014/04/apakah-arti-kata-horas.html
Comentar penulis :
Setuju dengan uraian ditas, kecuali istilah Horas yang dipanjankan
menjadi "Holan Raja Sude", Dengan kata lain perlu rujukan, tapi
bukan sesuatu yang salah.
__________________________________________________________________
Sekilas Info tentang isitilah "Horas Bah" yang dipelesetkan
menjadi, "Horas Bah, Habis Boras Makan Gabah".
_________________________________________________________________
Para kawan sekalian...!
Mengacu pada uraian diatas, maka jelas istilah horas itu bukan saja
mengambarkan Budaya atau Adat Batak, tapi lebih dari itu. Horas itu
adalah "jiwa dan Raga" dari Budaya atau Adat batak itu.
Karena itu...!
Tidak akan ada budaya batak jika tidak ada istilah Horas. Atau
tidak bisa dilaksanakan adat batak jika tidak ada kata horas.
"Horas tondi madingin pir tondi matogu", begitu orang batak
mengambarkan istilah horas itu ketika dihubungkan pada jiwa
dan raga orang batak.
Karena itu, "Ketika istilah horas tidak lagi melekat pada jiwa
dan raga orang batak, maka orang yang bersangkutan-pun dapat di
katakan telah mati = Tidak horas lagi / tidak punya jasad /
tidak punya tondi".
Begitupun...!
Karena pentingnya istilah Horas ini bagi orang batak, maka tak
jarang pula orang batak itu masih mengucapkan Horas juga pada
saudaranya yang telah mati.
"Horas ma di hamu naung parjolo mangadop tu Tuhatta Nauli basai,
dohot horas musema di hai, nadi tadingkon = Keselamatanlah bagi
mu yang telah meninggal dan keselamatan pulalah bagi kami yang
masih hidup".
Nah...!
Bagaimana dengan istilah "Horas Bah, Habis Boras Makan Gabah...?
Jelas hal ini bertentangan sekali dengan makna Horas, sebagaimana
di gambarkan diatas.
Dengan kata lain...!
Dipelesetkannya stilah, "Horas bah, habis boras makan gabah atau
horas bah, habis boras tinggal gabah, membuat istilah horas itu
menjadi kehilangan makna aslinya".
Sama dengan atau sinonim dengan :
- Keselamatan untukmu, menjadi kecelakaan untukmu
- Kebaikan untuk mu, menjadi kesengsaraan untukmu
- Kesuksesan untukmu, menjadi kegagalan untukmu
________________________________________________________________
Tafsir Umum Orang Batak pada istilah "Horas bah, habis boras
makan gabah" dilhat dari sisi Budaya atau Adat, Pergaulan
Sehari-hari dan Pertanian
________________________________________________________________
1. Sisi Budaya
Jelas suatu istilah atau salam Khas yang sangat dibanggakan oleh
orang Batak, karena itu pada setiap acara budaya atau adat salam
khas ini selalu disampaikan.
Ketika dipelesetkan...!
Maka Budaya dan adat batak itu-pun menjadi terhina, apalagi dengan
plesetan yang tafsirnya bertolak belakang dari arti yang sebenarnya
2. Sisi Pergaulan Sehari-Hari
merupakan istilah umum sebagai pembuka pembicaraan dalam pergaulan
sehari-hari sebelum acara salaman dilaksanakan. Istilah horas ini
bisanya akan dilanjutkan dengan pertanyaan Apa kabar untuk kemudian
masuk ke topik utama pembicaraan.
Ketika di pelesetkan...!
- Ketika dipelesetkan apakah yang memperlesetkannya orang batak
yang tak beres atau suku lainnya, maka pergaulan sehari-hari-pun
menjadi tidak lancar (Berantam/dibenci).
- Nyaris tidak ada orang batak yang waras memperlesetkan istilah
salam khas "Horas ini". Penmabahan istilah "Bah" pada kta Horas
adalah penambah keakraban.
3. Sisi Pertanian
Menurut hemat penulis, Plesetan salam khas "Horas" yang ditafsir
dari sisi pertanian jauh lebih menyakitkan dibanding sisi Budaya
atau adat batak (Budaya dan adat sifatnya umum-pen).
Ini tafsirnya (Denotatif/arti sebenarnya) :
- "Horas bah" pada istilah Horas bah, habis boras makan gabah,
menjadi tak punya arti karena sifatnya sudah seperti sampiran/
bukan istilah horas bah yang penting tapi istilah "Makan Gabah=
isi atau inti dari istilah.
- Boras di Tanah Batak sama dengan beras dan istilah ini sudah
cukup umum sebagai istilah pengganti pada istilah "Dahanon".
- Gabah di Tanah Batak tidak begitu di kenal, tapi secara umum dapat
ditafsir orang batak sebagai sesuatu yang tidak beberarti di dari
tanaman padi. Jadi, bukan sesuatu yang akan menjadi padi. Atau
seuatu yang akan menjadi padi tapi tidak jadi padi.
- Sesuatu yang akan menjadi padi atau cikal bakal padi ini (Gabah)
dan akhirnya tidak menjadi padi dalam istilah batak disebut
Lambang atau padi kosong.
Karena itu...!
Gabah dalam tafsir Batak sama dengan Lambang atau padi yang
kosong. Istilah ini cukup sering masuk dalam kesusastraan orang
batak sebagai gambaran orang yang tidak berguna.
Karena itu pula...!
Istilah Horas bah, habis boras makan gabah = Horas bah habis
Boras makan Lambang atau makan padi yang tak berisi.
Istilah penghinaan bukan...?
Tafsir Denotatif lainnya...!
- Gabah disamakan juga dengan ampas padi setelah selesai dipisah-
pisahkan pada saat di pur-pur (Memisahkan padi yang berisi dengan
yang tak berisi lewat bantuan angin-pen). Dalam istilah batak
ampas ini disebut Lapung. Di kesusastraan batak istilah lapung
ini juga sering digunakan sebagai gambaran tidak berguna.
Karena itu pula...!
Istilah Horas bah, habis boras makan gabah = Horas bah habis
Boras makan lapung = makan padi yang tak berisi = Jolma lapung =
Manusia tak berguna. Istilah penghinaan bukan...?
Tafsir Denotatif lainnya...!
- Gabah disamakan juga dengan istilah "Guapak" atau ampas padi
yang merupakan kulit padi yang telah dipisahkan oleh mesin
giling padi.
Guapak atau gabah ini karena sudah tidak memberi guna bagi
manusia atau tidak dapat di makan, maka dijadikanlah menjadi
makannan itik dengan campuran sedikit air. Makanan itik
ini dalam istilah batak disebut gabah atau dadak.
Karena itu pula...!
Istilah Horas bah, habis boras makan gabah = Horas bah habis
Boras makan makanan itik = makan guapak = makan dadak.
Istilah penghinaan bukan...?
Agar gabah atau guapak ini memeri guna, maka dibakar juga-lah
dengan harapan dapat menjadi pupuk macam tumbuhan tanah
batak yang dapat di makan. Kenyataannya guapak yang dibakar
ini hanya memberi manfaat untuk rumput yang tumbuhnya lebih
subur.
lainnya...!
Gabah atau Guapak yang dibakar ini dimanfaatkan orang batak
juga untuk mencuci piring agar lebih bersih dengan campuran
sedikit sabun batangan.
Karena itu pula...!
Istilah Horas bah, habis boras makan gabah = Horas bah habis
Boras makan alat (Guapak+Sabun+Sabut) pembersih piring.
Istilah penghinaan bukan...?
Cat :
- Setiap manusia menafsir dipengarhui oleh pengetahuan, pengalam
hidup dan hasil belajar-nya.
- Hanya karena penulis orang batak-lah makanya menafsir seperti
di atas, suku lain dapat dipastikan tidak akan bisa menafsir
demikian, kecuali...memang beliau punya pengetahuan dan pengalaman
tentang tanah batak
_________________________________________
Penutup dan Analisisi isi Pernyataan
_________________________________________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Kiranya cukup jelas bukan, "Bagaimana plesetan dapat menghina
suatu individu atau suku...?"
Dan jika semua uraian ditas dihubungakan dengan, "Terpenuhinya
unsur-unsur komunikasi yang dengan sendirinya dapat menjadi
unsur hukum" maka inilah yang dapat penulis sampaikan :
- Komunikator adalah orang yang mengucapkan pelecehan yang dapat
dilaksnakan lewat kominikasi interpersonal maumum massa.
- Komunikan adalah orang yang mendengar isi dari pelesetan
tersebut dan dapat menimbulkan tafsir
- Isi pernyataan adalah isi dari plesetan tersebut yang dapat
merupa istilah Sampurasun menjadi Campur Racun atau Horas bah
menjadi makan gabah.
Nah...!
Dalam Ilmu Kominikasi, suatu pernyataan dapat dikatakan baik atau
tidak baik jika memenuhi unsur :
- Materi atau inti pesan
- Etika
- Estetika
..dan..
- Perasaan Keadilan
Hubungannya dengan pelesetan diatas :
- Materi Pesan cukup jelas yaitu sampurasun menjadi campur racun
atau Habis Boras makan gabah
- Etika Komunikasi tidak terjaga/tidak terpenuhi = ada yang merasa
tersinggung atau terhina setlah mendengar
- Estetika tidak terpenuhi = arti yang seharusnya baik menjadi
tidak baik
- Perasaan keadilan tidak tepenuhi = hati tidak menerima / ada
keinginan untuk menuntut atau untuk meminta maaf.
Para kawan dimana-pun berada...!
"Mulutmu adalah harimau-mu"
Adalah pribahasa Nusantara kita sebagai mengingat agar kita hati-hati
dalam berucap. Pribahasa ini bukan saja di dukung oleh Negara, juga
di dukung oleh Budaya dan Agama.
"Mari sama hindari plesetan guna terciptanya kesatuan dan persatuan
di negara tercinta kita ini". Botima...! Begitulah...!
Selamat malam...!
...dan...
Horas..! Horas...! Horas...!
_____________________________________________________________________
Cat :
http://amzn.to/1VW0ktU
No comments:
Post a Comment