#SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info sekitar Singkong Sebagai Simbol Kemiskinan
Nusantara khususnya Tanah Batak)
________________________________________________________________
_______________________
Kata Pengantar
_______________________
Lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2014/04/genjer-tanah-batak-simbol-kemiskinan-di.html
penulis mengurai mengenai genjer sebagai tanda kemiskinan Tanah
Batak pada masa lampau yang merupakan hasil peninggalan Belanda.
Para kawan dimana-pun berada...!
Postingan ini adalah pendalaman dari link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/ketela-pohon-ubi-kayu-singkong-dalam.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/daun-singkong-sumber-stamina-tanah.html
Dan yang mau penulis sampaikan adalah argumen "Bagaimana singkong
ini merupakan simbol kemiskinan Nusantara khsusnya Tanah Batak
yang merupakan hasil peninggalan "Portugis".
Selamat minyimak...!
_______________________________________________________________
Sekilas Singkong Sebagai Simbol Kemiskinan
Nusantara khususnya Tanah Batak di lihat dari Sejarahnya
_______________________________________________________________
Ket :
Keju
Ket :
Singkong
Para kawan kawan dimanpun berada...!
Ini yang penulis maksud sumber kemiskinan itu :
* Masa Penjajahan Portugis
1. Dapat dikata sampai abad 16 belum ada singkokong di Nusantara
ini, karena pada abad ini justru pohon singkong baru ditemukan
di Brazil.
2. Portugis sendiri sebagai Negara pertama yang menjajah Indonesia
mengetahui keberadaan Singkong ini dari Brazil. Sementara pada
saat yang sama orang Portugis telah mengenal yang namanya keju
dan memang berasal dari Negara-nya dengan nama "Queijo".
(Asal penemuan Arab) sedangkan singkon mereka sebut "Castilla".
Para kawan sekalian...!
3. Mengetahui "Singkong" dapat digunakan sebagai makanan,
maka makanan tersebut-pun mereka bawalah ke Indonesia, tepatnya
ke daerah Timur Indonesia yang lebih kita kenal dengan nama Maluku
(Besar pengaruh Portugis pada kebudayaan Maluku/Ambon-pen) link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/07/ambon-dalam-7-bab-dan-bab-1-nya-budaya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/07/permasalahn-agama-sejarah-islam-di.html
4. Singkong dan keju ini diperkenalkan Portugis-lah pada masyarakat
Maluku untuk sama-sama di tanam di wilayah-nya, sekaligus sebagai
makanan pokok mereka.
5. Masyrakat Maluku pada masa itu adalah masyarakat yang di Jajah,
sedangkan penjajahnya adalah Portugis, maka untuk membedakannya
maka "Keju dan Singkong" tersebut-pun ditanam sesuai kebutuhannya.
6. Maka ditanamlah singkong secara besar-besaran untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Maluku, sedangkan "Keju" ditanam secara
terbatas susuai dengan kebutuhan penjajah.
Kawan sekalian...!
7. Tentu keadaaan ini menimbulkan tafsir bagi masyarakat, bahwa
Singkong adalah makanan orang yang dijajah dan Keju adalah
makanan penjajah.
* Masa Penjajahan Belanda
* Masa Penjajahan Belanda
1. Waktu-pun berlalu, portugis yang sebelumnya menjajah Indonesia
dengan fokus pada wilayah Timur Nusantara, maka dilanjutkan oleh
Pihak Belanda yang secara umum kita sebut orang Erofa yang juga
makananya Keju.
2. Maka keadaan dan situasi hasil ciptaan Portugis ini-pun
dipertahankan oleh Belanda, singkong tetap menjadi makanan yang
di jajah sedangkan keju makanan penjajah (Hasil olah susu)
3. Oleh Belanda, singkongyang sebelumnya hanya ada di wilayah Maluku
menyebarkan-nya pula sesuai dengan wilayah jajahannya. Singkong
ini mereka bawa ke Pulau Jawa tepatnya Jawa Timur dan ditanam pula
secara besar-besaran sekitar Tahun 1852 dibawah kendali sang Bupati
Jawa Timur hasil ciptaan Belanda pada masa itu.
Ehem....! Para kawan.
4. Mengetahui keberhasilan ini, Belanda-pun memperluas penanamannya
hingga mencapai Pulau Sumatra untuk kemudian tembus penanamannya
ke wilayah Sumatra Utara, tepatnya Tanah Batak.
5. Logika penulis kurang lebih 40 Tahun, setelah ditanam di Tanah
Jawa, singkong ini telah ditanam di Tanah Batak sekitar
Tahun 1892 dengan cara tanam dan maksud yang sama pula, yaitu
sebagai makanan orang miskin /susah /melarat-nya orang Batak
dibawah jajahan Belanda.
6. Karena gencarnya Belanda menyuruh Masyarakat Nusantara untuk
menamam singkong ini, maka singkong ini-pun melebihi kebutuhan,
karena selain singkong yang menjadi makanan pokok masyarakat
Nusantara pada masa penjajahan Belanda juga telah ada Padi dan
jagung.
Kawan-kawan sekalian...!
Maka di Tahun 1928 Nusantara di bahawah Penjajahan Hindia Belanda
pernah menjadi salah satu mengeksport tepung Tapioka. Tepung-tepung
ini dibawa ke Amerika untuk keperluan bahan baku lem dan permen karet,
industri tekstil dan furniture.
Lebih lengkapnya wikipedia mengatakan :
Hindia Belanda pernah menjadi salah satu pengekspor dan penghasil
tepung tapioka terbesar di dunia. Di Jawa banyak sekali didirikan
pabrik2 pengolahan singkong untuk dijadikan tepung tapioka. Seperti
dalam buku Handbook of the Netherlands East Indies, pada tahun 1928
tercatat 21,9% produksi tapioka diekspor ke Amerika Serikat, 16,7%
ke Inggris, 8,4% ke Jepang, lalu 7% dikirim ke Belanda, Jerman, Belgia,
Denmark dan Norwegia. Biasanya tepung olahan singkong tersebut
dimanfaatkan sebagai bahan baku lem dan permen karet, industri
tekstil dan furniture.
Sedangkan gambaran keberadaan Singkong dan Keju ini diuraiakannya
lewat sub judul :
* Singkong vs Keju
Kenapa singkong selalu dihubungkan dengan keju untuk membandingkan
antara orang miskin dan orang kaya, rakyat jelata dan priyayi dll?
Diperkirakan saat masuknya singkong dibawa oleh orang Portugis bersamaan
juga dengan diperkenalkannya makanan keju. Keju berasal dari bahasa
portugis Queijo.
Dan ketika Belanda berkuasa, semakin dikenalkanlah makanan ini.
Ketika banyak rakyat pribumi dengan mudah menanam dan mengolah singkong
menjadi bahan makanan, keju "pemasaran"nya dibatasi agar tidak sembarang
orang bisa membuat dan mengolah keju, keju pun hanya beredar di kalangan2
tertentu saja, umumnya orang Belanda dan Eropa lainnya, serta kaum pribumi
terpandang (jutawan, bangsawan).
Menurut Creutzberg dan van Laanen, meski nilai singkong sebagai makanan
kurang dibandingkan beras atau jagung, ia tetap digunakan untuk menggantikan
beras di berbagai bagian Jawa Tengah pada masa paceklik sebelum panen
atau saat panen gagal.
Namun, menurut Marwati dan Nugroho, karena dipandang lebih rendah daripada
padi sebagai bahan pangan pokok, singkong memiliki reputasi buruk di
kalangan pakar ekonomi pertanian.
Kandungan proteinnya lebih rendah daripada padi dan peningkatan konsumsi
per kapitanya biasanya dipandang sebagai tanda kemiskinan. Kendati demikian,
peralihan ke singkong menjadi bukti bagi dinamika pertanian tanaman pangan
Pulau Jawa pada masa akhir kolonial.
* Singkong Sebagai Makanan Babi
Al kisah...!
Sadar akan perbuatan Portugis dan Belanda pada Singkong ini yang mana
telah menjadi simbol kemiskinan, maka sebagian masyarakat Nusantara ini-
pun protes, protes pada keadaan "Ketidak Terimaan Diri untuk disebut
miskin", maka ubi kayu yang mereka tanam tidak lagi untuk mereka makan
tapi untuk dijadikan makanan babi.
Dan Singkong sebagai makanan babi, tidak hanya pupuler di Indonesia
bagian Timur pada pasa ini, tapi juga sampai ke Tanah Batak.
_____________
Penutup
_____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Kiranya cukup jelas bagi kita bagaimana singkong dapat menjadi simbol
kemiskinan pada masa lalu.
Dan semua uraian ditas dapat penulis simpul, sbb :
"Ubi Kayu, Ketela Pohon atau Singkong sebagai Simbol Kemiskinan Masyarakat
Nusantara pada masa lampau, bukanlah simbol yang ditetapkan atau diinginkan
oleh Masyarakat Nusantara.
Tapi...!
Kemiskinan yang diinginkan oleh Portugis dan Belanda, karena mereka
terlalu bangga dengan "Keju-nya".
...dan...
itu adalah simbol masa lalu.
Sekarang...!
"Ubi Kayu, Ketela Puhon atau Singkong adalah salah satu makanan Khas
Masyarakat Nusantara yang cukup sering dicari oleh para wisatawan
Nusantara dan Mancanegara, karena Singkong ini telah di modern-kan
oleh masyarakat Nusantara dalam pengolahannya, hingga rasa-nyapun
bagi banyak orang jauh lebih enak dari keju.
Para kawan diman-pun berada...!
Enakan mana, singkong apa keju...?
a. Enakan Singkong
b. Enakan Keju
c. Tak ada yang enak
Ehem...!
Aku ini...Anak singkong...
Aku ini...Anak singkong...
Aku ini...Anak singkong...
...dan...
Selamat malam...!
_________________________________________________________________________
Cat :
http://amzn.to/1VW0ktU
(Menyimak info sekitar Singkong Sebagai Simbol Kemiskinan
Nusantara khususnya Tanah Batak)
________________________________________________________________
_______________________
Kata Pengantar
_______________________
Lewat link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2014/04/genjer-tanah-batak-simbol-kemiskinan-di.html
penulis mengurai mengenai genjer sebagai tanda kemiskinan Tanah
Batak pada masa lampau yang merupakan hasil peninggalan Belanda.
Para kawan dimana-pun berada...!
Postingan ini adalah pendalaman dari link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/ketela-pohon-ubi-kayu-singkong-dalam.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/12/daun-singkong-sumber-stamina-tanah.html
Dan yang mau penulis sampaikan adalah argumen "Bagaimana singkong
ini merupakan simbol kemiskinan Nusantara khsusnya Tanah Batak
yang merupakan hasil peninggalan "Portugis".
Selamat minyimak...!
_______________________________________________________________
Sekilas Singkong Sebagai Simbol Kemiskinan
Nusantara khususnya Tanah Batak di lihat dari Sejarahnya
_______________________________________________________________
Ket :
Keju
Ket :
Singkong
Para kawan kawan dimanpun berada...!
Ini yang penulis maksud sumber kemiskinan itu :
* Masa Penjajahan Portugis
1. Dapat dikata sampai abad 16 belum ada singkokong di Nusantara
ini, karena pada abad ini justru pohon singkong baru ditemukan
di Brazil.
2. Portugis sendiri sebagai Negara pertama yang menjajah Indonesia
mengetahui keberadaan Singkong ini dari Brazil. Sementara pada
saat yang sama orang Portugis telah mengenal yang namanya keju
dan memang berasal dari Negara-nya dengan nama "Queijo".
(Asal penemuan Arab) sedangkan singkon mereka sebut "Castilla".
Para kawan sekalian...!
3. Mengetahui "Singkong" dapat digunakan sebagai makanan,
maka makanan tersebut-pun mereka bawalah ke Indonesia, tepatnya
ke daerah Timur Indonesia yang lebih kita kenal dengan nama Maluku
(Besar pengaruh Portugis pada kebudayaan Maluku/Ambon-pen) link :
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/07/ambon-dalam-7-bab-dan-bab-1-nya-budaya.html
http://angkolafacebook.blogspot.co.id/2015/07/permasalahn-agama-sejarah-islam-di.html
4. Singkong dan keju ini diperkenalkan Portugis-lah pada masyarakat
Maluku untuk sama-sama di tanam di wilayah-nya, sekaligus sebagai
makanan pokok mereka.
5. Masyrakat Maluku pada masa itu adalah masyarakat yang di Jajah,
sedangkan penjajahnya adalah Portugis, maka untuk membedakannya
maka "Keju dan Singkong" tersebut-pun ditanam sesuai kebutuhannya.
6. Maka ditanamlah singkong secara besar-besaran untuk memenuhi
kebutuhan masyarakat Maluku, sedangkan "Keju" ditanam secara
terbatas susuai dengan kebutuhan penjajah.
Kawan sekalian...!
7. Tentu keadaaan ini menimbulkan tafsir bagi masyarakat, bahwa
Singkong adalah makanan orang yang dijajah dan Keju adalah
makanan penjajah.
* Masa Penjajahan Belanda
* Masa Penjajahan Belanda
1. Waktu-pun berlalu, portugis yang sebelumnya menjajah Indonesia
dengan fokus pada wilayah Timur Nusantara, maka dilanjutkan oleh
Pihak Belanda yang secara umum kita sebut orang Erofa yang juga
makananya Keju.
2. Maka keadaan dan situasi hasil ciptaan Portugis ini-pun
dipertahankan oleh Belanda, singkong tetap menjadi makanan yang
di jajah sedangkan keju makanan penjajah (Hasil olah susu)
3. Oleh Belanda, singkongyang sebelumnya hanya ada di wilayah Maluku
menyebarkan-nya pula sesuai dengan wilayah jajahannya. Singkong
ini mereka bawa ke Pulau Jawa tepatnya Jawa Timur dan ditanam pula
secara besar-besaran sekitar Tahun 1852 dibawah kendali sang Bupati
Jawa Timur hasil ciptaan Belanda pada masa itu.
Ehem....! Para kawan.
4. Mengetahui keberhasilan ini, Belanda-pun memperluas penanamannya
hingga mencapai Pulau Sumatra untuk kemudian tembus penanamannya
ke wilayah Sumatra Utara, tepatnya Tanah Batak.
5. Logika penulis kurang lebih 40 Tahun, setelah ditanam di Tanah
Jawa, singkong ini telah ditanam di Tanah Batak sekitar
Tahun 1892 dengan cara tanam dan maksud yang sama pula, yaitu
sebagai makanan orang miskin /susah /melarat-nya orang Batak
dibawah jajahan Belanda.
6. Karena gencarnya Belanda menyuruh Masyarakat Nusantara untuk
menamam singkong ini, maka singkong ini-pun melebihi kebutuhan,
karena selain singkong yang menjadi makanan pokok masyarakat
Nusantara pada masa penjajahan Belanda juga telah ada Padi dan
jagung.
Kawan-kawan sekalian...!
Maka di Tahun 1928 Nusantara di bahawah Penjajahan Hindia Belanda
pernah menjadi salah satu mengeksport tepung Tapioka. Tepung-tepung
ini dibawa ke Amerika untuk keperluan bahan baku lem dan permen karet,
industri tekstil dan furniture.
Lebih lengkapnya wikipedia mengatakan :
Hindia Belanda pernah menjadi salah satu pengekspor dan penghasil
tepung tapioka terbesar di dunia. Di Jawa banyak sekali didirikan
pabrik2 pengolahan singkong untuk dijadikan tepung tapioka. Seperti
dalam buku Handbook of the Netherlands East Indies, pada tahun 1928
tercatat 21,9% produksi tapioka diekspor ke Amerika Serikat, 16,7%
ke Inggris, 8,4% ke Jepang, lalu 7% dikirim ke Belanda, Jerman, Belgia,
Denmark dan Norwegia. Biasanya tepung olahan singkong tersebut
dimanfaatkan sebagai bahan baku lem dan permen karet, industri
tekstil dan furniture.
Sedangkan gambaran keberadaan Singkong dan Keju ini diuraiakannya
lewat sub judul :
* Singkong vs Keju
Kenapa singkong selalu dihubungkan dengan keju untuk membandingkan
antara orang miskin dan orang kaya, rakyat jelata dan priyayi dll?
Diperkirakan saat masuknya singkong dibawa oleh orang Portugis bersamaan
juga dengan diperkenalkannya makanan keju. Keju berasal dari bahasa
portugis Queijo.
Dan ketika Belanda berkuasa, semakin dikenalkanlah makanan ini.
Ketika banyak rakyat pribumi dengan mudah menanam dan mengolah singkong
menjadi bahan makanan, keju "pemasaran"nya dibatasi agar tidak sembarang
orang bisa membuat dan mengolah keju, keju pun hanya beredar di kalangan2
tertentu saja, umumnya orang Belanda dan Eropa lainnya, serta kaum pribumi
terpandang (jutawan, bangsawan).
Menurut Creutzberg dan van Laanen, meski nilai singkong sebagai makanan
kurang dibandingkan beras atau jagung, ia tetap digunakan untuk menggantikan
beras di berbagai bagian Jawa Tengah pada masa paceklik sebelum panen
atau saat panen gagal.
Namun, menurut Marwati dan Nugroho, karena dipandang lebih rendah daripada
padi sebagai bahan pangan pokok, singkong memiliki reputasi buruk di
kalangan pakar ekonomi pertanian.
Kandungan proteinnya lebih rendah daripada padi dan peningkatan konsumsi
per kapitanya biasanya dipandang sebagai tanda kemiskinan. Kendati demikian,
peralihan ke singkong menjadi bukti bagi dinamika pertanian tanaman pangan
Pulau Jawa pada masa akhir kolonial.
* Singkong Sebagai Makanan Babi
Al kisah...!
Sadar akan perbuatan Portugis dan Belanda pada Singkong ini yang mana
telah menjadi simbol kemiskinan, maka sebagian masyarakat Nusantara ini-
pun protes, protes pada keadaan "Ketidak Terimaan Diri untuk disebut
miskin", maka ubi kayu yang mereka tanam tidak lagi untuk mereka makan
tapi untuk dijadikan makanan babi.
Dan Singkong sebagai makanan babi, tidak hanya pupuler di Indonesia
bagian Timur pada pasa ini, tapi juga sampai ke Tanah Batak.
_____________
Penutup
_____________
Demikian infonya para kawan sekalian...!
Kiranya cukup jelas bagi kita bagaimana singkong dapat menjadi simbol
kemiskinan pada masa lalu.
Dan semua uraian ditas dapat penulis simpul, sbb :
"Ubi Kayu, Ketela Pohon atau Singkong sebagai Simbol Kemiskinan Masyarakat
Nusantara pada masa lampau, bukanlah simbol yang ditetapkan atau diinginkan
oleh Masyarakat Nusantara.
Tapi...!
Kemiskinan yang diinginkan oleh Portugis dan Belanda, karena mereka
terlalu bangga dengan "Keju-nya".
...dan...
itu adalah simbol masa lalu.
Sekarang...!
"Ubi Kayu, Ketela Puhon atau Singkong adalah salah satu makanan Khas
Masyarakat Nusantara yang cukup sering dicari oleh para wisatawan
Nusantara dan Mancanegara, karena Singkong ini telah di modern-kan
oleh masyarakat Nusantara dalam pengolahannya, hingga rasa-nyapun
bagi banyak orang jauh lebih enak dari keju.
Para kawan diman-pun berada...!
Enakan mana, singkong apa keju...?
a. Enakan Singkong
b. Enakan Keju
c. Tak ada yang enak
Ehem...!
Aku ini...Anak singkong...
Aku ini...Anak singkong...
Aku ini...Anak singkong...
...dan...
Selamat malam...!
_________________________________________________________________________
Cat :
http://amzn.to/1VW0ktU
No comments:
Post a Comment