Thursday, July 28, 2016

Musik Shamisen - Jepang



 #SELAMAT MALAM PARA KAWAN#
(Menyimak info siktar alat musik Shamisen - Jepang)
____________________________________________________








___________________

Kata Pengantar
___________________

Lewat link :
http://instrument72.blogspot.co.id/2016/05/instrument-koto-jepang-dan-pakaian.html
penulis mengurai salah satu alat musik Jepang yang cukup populer
yaitu Koto.

Bagiamana dengan alat musik Shamisen...?

Berikut info lengkapnya para kawan.

...dan...

Selamat menyimak...!

_____________________________________

Sekilas info tentang Shamisen
_____________________________________










* Pengertian

Shamisen atau samisen (????) adalah alat musik dawai asal Jepang
yang memiliki tiga senar, dan dipetik menggunakan sejenis pick
yang disebut bachi.

Di dunia musik Jepang abad modern (kinsei hogaku) seperti genre
jiuta dan sokyoku (sankyoku), shamisen dikenal sebagai san-gen
(??, ???, tiga senar), sedangkan di daerah Okinawa dikenal
dengan sebutan sanshin (???).

* Bentuk







Badan shamisen (disebut do) dibuat dari kayu, berbentuk segiempat
dengan keempat sudut yang sedikit melengkung. Bagian depan dan
belakang dilapisi kulit hewan yang berfungsi memperkeras suara
senar.

Kulit pelapis shamisen adalah kulit bagian perut kucing betina
yang belum pernah kawin. Sedangkan shamisen kualitas biasa
dibuat dari kulit bagian punggung dari anjing. Shamisen yang
dibuat kulit imitasi memiliki kualitas suara yang tidak bagus
sehingga kurang populer.







Panjang shamisen hampir sama dengan gitar tapi leher (sao)
lebih langsing dan tanpa fret. Leher shamisen ada yang terdiri
dari 3 bagian agar mudah dibawa-bawa dan disimpan. Leher
shamisen yang utuh dan tidak bisa dilepas-lepas disebut
leher nobezao.

Sutra merupakan bahan baku senar untuk shamisen. Tsugaru-jamisen
yang berasal dari daerah Tsugaru ada yang memakai senar dari
serat nilon atau tetoron.

Senar secara berurutan dari kiri ke kanan (dari senar yang
paling tebal) disebut sebagai ichi no ito (senar pertama),
ni no ito (senar kedua), dan san no ito (senar ketiga).

* Jenis









Secara garis besar, shamisen terdiri dari 3 jenis berdasarkan
ukuran leher: Hosozao (leher sempit), Nakazao (leher sedang),
dan Futozao (leher besar). Selain itu, jenis shamisen
dikelompokkan berdasarkan nama kesenian:

Nagauta shamisen, berleher langsing, dipetik dengan pick besar
dari gading gajah, dan dipakai pada pertunjukan kabuki
Gidayu shamisen, berleher besar dan tebal, dan digunakan
sebagai pengiring joruri
Tokiwazu-bushi shamisen, berleher sedang
Kiyomoto shamisen, berleher sedang.

Jiuta shamisen, berleher sedang, dipetik dengan pick yang disebut
Tsuyamabachi dari bahan gading gajah. Shamisen jenis ini sering
disebut sankyoku, dimainkan bersama koto, kokyu, dan shakuhachi.
Shinnai shamisen, berleher sedang, dipetik dengan menggunakan
kuku jari.

Yanagawa shamisen (Kyo-shamisen), berleher lebih langsing dari
Hosozao, merupakan model shamisen yang paling tua Tsugaru-jamisen,
berleher lebar dan tebal, digunakan untuk lagu daerah yang disebut
Tsugaru-minyo, dan dipetik menggunakan bachi yang berukuran lebih
kecil dan dibuat dari tempurung kura-kura.

Sanshin asal Kepulauan Ryukyu, digunakan di prefektur Okinawa
dan bagian paling ujung prefektur Kagoshima. Shanshin dibuat
dari kulit ular sanca asal Indonesia, leher shamisen dipernis
dengan urushi, serta dipetik tidak memakai bachi, melainkan
dengan pick dari tanduk kerbau.Gottan, asal Prefektur Kagoshima,
dibuat seluruhnya dari kayu dan tidak memakai kulit hewan.

* Sejarah








Dalam penggolongan alat musik, shamisen termasuk alat musik
petik serupa lute dengan leher (neck) yang disambung ke badan.
Di seluruh dunia terdapat banyak sekali berjenis-jenis alat
musik serupa lute, mulai dari gitar, sitar, hingga ukulele.

Kebudayaan Mesir kuno mengenal alat petik bersenar tiga yang
di Persia berkembang menjadi setaru atau sitar ("san" berarti
"tiga" dan "taru" berarti "senar").

Di Tiongkok, alat musik serupa sitar yang dibuat dengan pelapis
kulit ular disebut sanshen (sanxian). Perdagangan antara
Kerajaan Ryukyu dan Fuzhou memperkenalkan alat musik sanshen
yang kemudian di Okinawa disebut sanshin.

Di akhir abad ke-16, sanshin yang dibawa kapal dagang asal
Ryukyu diperkenalkan ke penduduk kota Sakai. Shamisen tertua
yang masih ada sekarang adalah shamisen bernama Yodo hasil
karya pengrajin di Kyoto. Shamisen ini khusus dibuat atas
perintah Toyotomi Hideyoshi untuk dihadiahkan kepada sang
istri Yodo-dono. Shamisen Yodo mempunyai bentuk yang tidak
jauh berbeda dengan shamisen yang ada sekarang.

Perkembangan sanshin asal luar negeri menjadi shamisen tidak
lepas dari peran pemusik tunanetra asal perkumpulan tunanetra
Todoza. Sanshin yang dimainkan dengan pick berbentuk kuku dari
tanduk kerbau berkembang menjadi shamisen yang dipetik dengan
bachi yang digunakan untuk memetik alat musik biwa.

Bunyi shamisen yang lebih garing ternyata lebih disenangi orang
dibandingkan bunyi biwa yang terkesan berat dan serius.

Salah satu pemusik tunanetra bernama Ishimura Kengyo berjasa
mengembangkan teknik permainan hingga shamisen digemari rakyat
banyak.


____________

Penutup
____________

Demikian infonya para kawan sekalian...!

...dan...

Silahkan mendengarkan instrument Shamisen dibawah ini.

Selamat malam...!



________________________________________________________________
Cat :
Shamisen Performance ???????????? - YouTube
???? ????? ???? - ???????? 2010.11.13 - YouTube
https://www.youtube.com/watch?v=tiDfAisNLpQ










No comments:

Post a Comment