Wednesday, January 18, 2012

"SILUNDU NI PAHU"

#SELAMAT PAGI BAYO DAN BORU REGAR SEDUNIA"
(Sekilas Pendapat Pada Cerita Rakyat Tapanuli Selatan)
__________________________________________________

Kakakakakaka...kkkk. Hahahahahaha...aaa. Hehehehehehehe..... Horas sude para bayo dan boru regar sedunia...! Setelah melakukan beberapa kali loncatan berputar antara blog yang satu ke blog yang lain, pada akhirnya pertanyaan saya mengenai status cerita "Si Lundu ni Pahu" Terjawab sudah. Alhamdulillah. Cerita ini saya dapatkan dari blognya pak Hidayat Alimuddin. Seorang halak hita yang menurut hemat saya termasuk pencinta satra Tapanuli.

Pararrayo...! para bayo-bayo maksud saya, untuk menjawab status saya tersebut, mohon ijin menceritakan kembali kisah silundu ni pahu ini sesuai dengan pemahaman saya setelah mengetahui isi ceritanya :

 - Si lundu ni pahu adalah nama seorang anak yang diusir oleh saudara-saudaranya setelah kedua orag tuanya tiada. Untuk menghidupi dirinya beliau ini sering makan pahu dan sangat baik/pade atau pariboniroha ning halak hita.

 - Suatu saat ketika si Lundu ni Pahu ini mencari/manjalahi pahu belia melihat seekor ular sedang menggigit seekor katak/tohuk. Mengetahui hal ini maka perasaan iboni si Lundu ni pahu pun timbul, belia meminta agar si ular melepaskan gigitannya. "Ulok...! hei ulok...! ulok dongan...! paluale anggia tohuk nai sargutmi, naso iboma rohamu anggia tu tohuki. Mate doda anggia muda di pangan khoi" ninna kali dalam bahasa hitana.

 - Bayo...! O...bayo...! Bayoooo...! Mendengar perkataan si Lundu ni pahu seperti itu, tentulah si ulok melepas kan gigitannya sambil berkata, "Oke Lundu...! tohuknya saya palua, tapi mau ngak menggantikannya dengan sakkorot daging mu itu" tanya si ulok pula.

 - Namanya juga si Lundu ni pahu yang kebaikannya sudah terkenal, maka beliapun menjawab, "Mau, sambil makkorot daging bitisnya untuk kemudian dikasih pada si ulok".

 - "Indon anggia...! panganma" begitu mungkin kata silundu ni pahu sambil menyodorkannya pada mulut si ulok sakkorot daging bitisnya.

 - Yo re...! yo regar maksud saya. Re yo...! Regar yo...! maksud saya juga. Yo Regar....! namanya juga ulok, ya ulok juga, sudahlah dikasih sakkorot bukannya berterimakasih ulok tersebut, udah konyang dia, pigi aja dia. Sementara kaki si Lundu nipahu sudah berdarah-darah.

 - Tapi Regar, yang namanya perbuatan baik tidak akan pernah kita merugi melakukannya. Begitupun si Lundu ni Pahu, kebaikannya ini ternyata dilaporkan si tohuk pada rajanya. Ya...! pada si Raja tohuk.

 - Dan setelah mendengarkan laporan dari sitohuk tentang ke baikan si Lundu ni Pahu maka rajanya tohuk inipun berkata,  " Inda ilip inda pipir. anak ni Raja do danak on. Onpe pasiap hamu indahan aso tajamu doma danak on" ning raja i attong tu tukang masak istana.

 - Regar...! o Regar...! setelah dijamu si Lundu nipahu, torus disapai rajaima ia tentang asal usulna, "Lundu nipahu...! sian diado asalmu, ise ayamu dohot ise umamu" ninna ma tusia.

 - Maka attong Regar, itorangkon si Lundu ni Pahu mattong sude kajadian nadi alami nia. Sian hasil manorangkon on, si Raja mangambil kasimpulan bahwa danak on, adalah anak ni iboto ni raja on napaling godang naung marbagas tu karajaan na lain. Tai nung maninggal iboto nia on, mambuat boru musema raja on sahingga si Lundu ni pahu jadi marinang panggotti. 

- Regar...dongan saparcaritoan, inang panggotti secara umum memang sering di nilai sebagai halak najahat, dan dalam kejahatannya ini, maka inang panggotti ni si Lundu ni Pahu inilah yang membuangnya ke sada harangan disada borngin na golap.
____________________
Pesan Moral cerita :
____________________

Bayo dan Boru Regar Sedunia....! pesan moral yang saya tangkap dari cerita ini adalah perbuatan baik dari setiap orang tidak akan pernah terbuang cuma-cuma. Dan jangankan berbuat baik antara manusia, perbuatan baik pada hewan sekalipun bisa saja akan membuahkan sesuatu yang baik pula.

 Dan tentang kebaikan yang kita peroleh, penyair Tapsel berkata : BUKKAS TAHALAK LALU MANDANO DILAS NIARI NAMATULOSLOS BUDI NI HALAK HITA TARIMO INDA TARBOTO SANGA TARBALOS

Hahahaha...demikian kisah si Lundu ni Pahu para Bayo dan Boru Regar Sedunia, semoga memberi manfaat bagi kita untuk kembali saling mengingatkan betapa pentingnya melakukan sesuatu yang baik. Karena itu tetaplah bersama kebaikan dan Horas...!
_____________________________________________________________

Enterkon....!(rfs).

No comments:

Post a Comment