#SELAMAT PAGI TAPANULI"
(Sekilas Pendapat Pada Musi Tapanuli)
________________________________________________________________
"Mantap...mantap...mantap...mantap...mantap dongan ale dongan, dongan nadua tolu" taringot ni judul ni tulisanon. Bagaimana tidak, belum lagi dituliskan apa isi tulisan ini, kita sudah dianjurkan agar selalu mengerjakan hal yang baik, "Saiulama nadenggani" katanya. Kata si ito Emelia Contesa dalam lagu yang berjudul "Anak Khasianku". ciptaan lupa auba Cs.
Dongan ale dongan, dongan marsikojaran sangape marsisonggakan. Pada pagi hari ini, saya bersama Emelia Contessa mewakili para orang tua dari tanah Batak berpesan untuk para dongan semua di manapun berada di tano ni tuhan on. Pesannya adalah dengar kalian lagu batak yang berjudul "Anak Khasianku" jika kalian ingin mangula nadenggan di hangoluanon.
Hahahahahaha...dongan cs...dongan kongsi...dongan katua.... sangape dongan kapala...! Bagaimana cara mangulanya...? Berikut penjelasannya lewat syair lagu tersebut:
_________________________________________________________________
Syair Parjolo :
____________
... Unang songon sarindan di dakka-dakka lomakpe bulungni idaon
manang jekkarpei tatapon Alai jangar idaon doi tahe marguru tu na deba sipata di haholongi dibaen sipata mandaoni alai nung diputikkoni tahe gabe laos di bolongkon
.
Para ananda...! anak-anak dari orang tua anda, tentunya syair diatas cukup jelas, para orang tua menginginkan agar anaknya janganlah seperti sarindan (Apanya bahasa indonesianya ini,.... ah...! lupa pula awa). Kelihatannya bagus/lomak dan jengkar tapi kurang berguna/bermanfaat.
Jika hal ini di hubungkan dengan kehidupan anak rantau, sepertinya memberi gambaran ada seseorang yang hidup dengan sombongnya, angkuhnya, soknya hingga beliau merasa tahu segala-galanya. Padahal beliau ini tidak ada apa-apanya jika dipandang/ dibanding kan dengan orang lain yang lebih hebat. "Pistar inda tarpaguru oto inda tarajaran" kata HKTPS (Halak Kita Tapanuli Selatan) doda kongsi.
_________________________________________________________________
Syair Paduahon :
______________
Sai ulama si ulaonmu ulang lalap beho mangihutkon akka paremani Paradog...! para dongando maksudku dongan-dongan. Kehidupan preman memang bukanlah hal yang di inginkan para orang tua pada anaknya, apalagi yang ditanah perantauan. Dengan alasan seperti apa yang ada dipikiran pembaca rasanya hal ini tidaklah terlalu penting untuk di uraikan. Begitupun, kehidupan yang terlalu sulit, persaingan yang ketat disemua bidang kehidupan maka tak jarang pula kehidupan preman ini menjadi pilihan terpaksa meskipun sesungguhnya tidak ada yang memaksa. Terhadap hal ini, para orang tua halak hita berpesan di syair ketiganya.
__________________________________________________________________
Syair Patoluhon :
______________
Molo si patape lomos namangganggu rohami pasahat madirim tu Tuhan i ido haporusanmi. Jadi dongan....! jelas sudah kesulitan hidup bukanah menjadi alasan untuk terjun kedunia keperemanan. Berusaha terus dan berdoa terus serta menimbang dan mengingat apa yang di inginkan para orang tua pada kita kiranya menjadi alasan kuat untuk tetap dapat menjadi orang baik.
"...Anak hasianku sinuan tunasku, ingot masude naung salpui dinapaborhotho tu rattoi, Hujalang tanganmi matcai gomos huhut manetek ilu" ning orang tuai dongan-dongan. Selanjutnya didokkon pula, "... Asa unang be masa sisongoni lului nadiho dalan ni ngolumi paposma nang roham o tondikku do’akki tongtong tung naso lupai sai mandongani ho".
Dan sebagai penutup dikatakan pula "Ingot damang nang dainang mon, namar mudu-mudu ho saleleng on, unang lilu ho anak khasianku, sai ulama na denggani".
_________________________________________________________________
Dongan ale dongan....! sai ulama nadenggani...sai ulama na denggani...sai ulama na denggani adalah kesimpulan dari tulisan ini. Horas...para dongan atau iboto sidenggan roha. Padenggan denggan hamu siani aso hai padenggan-dengan sianon. Botima.
Kakakakakakakaaaaakkkkk.....kkkk.... Selamat Pagi...! dan Selamat Hari Jum'at...! Enter...! Tak ada abit loves saraor panjang pun jadi. Enter...!(rfs)
(Sekilas Pendapat Pada Musi Tapanuli)
________________________________________________________________
"Mantap...mantap...mantap...mantap...mantap dongan ale dongan, dongan nadua tolu" taringot ni judul ni tulisanon. Bagaimana tidak, belum lagi dituliskan apa isi tulisan ini, kita sudah dianjurkan agar selalu mengerjakan hal yang baik, "Saiulama nadenggani" katanya. Kata si ito Emelia Contesa dalam lagu yang berjudul "Anak Khasianku". ciptaan lupa auba Cs.
Dongan ale dongan, dongan marsikojaran sangape marsisonggakan. Pada pagi hari ini, saya bersama Emelia Contessa mewakili para orang tua dari tanah Batak berpesan untuk para dongan semua di manapun berada di tano ni tuhan on. Pesannya adalah dengar kalian lagu batak yang berjudul "Anak Khasianku" jika kalian ingin mangula nadenggan di hangoluanon.
Hahahahahaha...dongan cs...dongan kongsi...dongan katua.... sangape dongan kapala...! Bagaimana cara mangulanya...? Berikut penjelasannya lewat syair lagu tersebut:
_________________________________________________________________
Syair Parjolo :
____________
... Unang songon sarindan di dakka-dakka lomakpe bulungni idaon
manang jekkarpei tatapon Alai jangar idaon doi tahe marguru tu na deba sipata di haholongi dibaen sipata mandaoni alai nung diputikkoni tahe gabe laos di bolongkon
.
Para ananda...! anak-anak dari orang tua anda, tentunya syair diatas cukup jelas, para orang tua menginginkan agar anaknya janganlah seperti sarindan (Apanya bahasa indonesianya ini,.... ah...! lupa pula awa). Kelihatannya bagus/lomak dan jengkar tapi kurang berguna/bermanfaat.
Jika hal ini di hubungkan dengan kehidupan anak rantau, sepertinya memberi gambaran ada seseorang yang hidup dengan sombongnya, angkuhnya, soknya hingga beliau merasa tahu segala-galanya. Padahal beliau ini tidak ada apa-apanya jika dipandang/ dibanding kan dengan orang lain yang lebih hebat. "Pistar inda tarpaguru oto inda tarajaran" kata HKTPS (Halak Kita Tapanuli Selatan) doda kongsi.
_________________________________________________________________
Syair Paduahon :
______________
Sai ulama si ulaonmu ulang lalap beho mangihutkon akka paremani Paradog...! para dongando maksudku dongan-dongan. Kehidupan preman memang bukanlah hal yang di inginkan para orang tua pada anaknya, apalagi yang ditanah perantauan. Dengan alasan seperti apa yang ada dipikiran pembaca rasanya hal ini tidaklah terlalu penting untuk di uraikan. Begitupun, kehidupan yang terlalu sulit, persaingan yang ketat disemua bidang kehidupan maka tak jarang pula kehidupan preman ini menjadi pilihan terpaksa meskipun sesungguhnya tidak ada yang memaksa. Terhadap hal ini, para orang tua halak hita berpesan di syair ketiganya.
__________________________________________________________________
Syair Patoluhon :
______________
Molo si patape lomos namangganggu rohami pasahat madirim tu Tuhan i ido haporusanmi. Jadi dongan....! jelas sudah kesulitan hidup bukanah menjadi alasan untuk terjun kedunia keperemanan. Berusaha terus dan berdoa terus serta menimbang dan mengingat apa yang di inginkan para orang tua pada kita kiranya menjadi alasan kuat untuk tetap dapat menjadi orang baik.
"...Anak hasianku sinuan tunasku, ingot masude naung salpui dinapaborhotho tu rattoi, Hujalang tanganmi matcai gomos huhut manetek ilu" ning orang tuai dongan-dongan. Selanjutnya didokkon pula, "... Asa unang be masa sisongoni lului nadiho dalan ni ngolumi paposma nang roham o tondikku do’akki tongtong tung naso lupai sai mandongani ho".
Dan sebagai penutup dikatakan pula "Ingot damang nang dainang mon, namar mudu-mudu ho saleleng on, unang lilu ho anak khasianku, sai ulama na denggani".
_________________________________________________________________
Dongan ale dongan....! sai ulama nadenggani...sai ulama na denggani...sai ulama na denggani adalah kesimpulan dari tulisan ini. Horas...para dongan atau iboto sidenggan roha. Padenggan denggan hamu siani aso hai padenggan-dengan sianon. Botima.
Kakakakakakakaaaaakkkkk.....kkkk.... Selamat Pagi...! dan Selamat Hari Jum'at...! Enter...! Tak ada abit loves saraor panjang pun jadi. Enter...!(rfs)
No comments:
Post a Comment